Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK MEMEGANG KAMERA VIDEO

1. POSISI TANGAN
1. Sikut menekan tumbuh
Tangan kiri memegang kamera ,sambil jari-jari memegang grip zoom lensa. Tangan
kanan memegang bagian shutter kamera, disini tangan kanan berfungsi untuk mengatur
setting kamera. Kedua siku menekan tubuh, posisi ini berfungsi agar kamera tidak banyak
goyang,karena ada tumpuan di badan.
2. Membuat tumpuan lengan kiri
Tangan kanan memegang kamera, jari telunjuk tangan kanan disiapkan untuk shutter,
sedangkan jari lainnya memegang dengan kuat body kamera, posisi tangan kiri horizontal
dipakai untuk tumpuan lensa kamera, ini berfungsi agar kamera tidak mudah goyang.
Biasanya teknik ini dipakai jika akan menggunakan speed lambat seperti memotret
landscape.

3. Tumpuan kedua sikut


Tangan kiri memegang lensa dan jari-jari pada ulir lensa, tangan kanan memegang
shutter dan untuk setting kamera.

B. SIKAP TUBUH

1.BERDIRILAH DENGAN BENAR


Satu lutut sedikit membengkok, posisi kaki bersudut 45 derajat satu sama lain. Meskipun
sederhana, teknik ini benarbenar berpengaruh pada hasil rekaman Anda. Berdirilah
dengan sebelah kaki sedikit berada di depan lainnya. Cara ini akan meningkatkan
kestabilan badan sehingga Anda bisa berdiri lebih kokoh. Seperti dalam teknik silat,
posisi kuda-kuda akan menentukan kekokohan badan Anda.
2.PEGANG CAMCORDER DENGAN KEDUA TANGAN
Meskipun camcorder Anda adalah model yang paling tipis dibandingkan lainnya. Lebih
baik terlihat wajar dengan cara merekam yang kokoh dan perlahan, daripada terlihat
berakrobat dengan membawa kamera dalam satu tangan. Letakkan satu tangan lewat grip
(supaya mudah menjangkau tombol zoom dan rekam), dan gunakan tangan satunya untuk
membantu memegang kamera.
3.LETAKKAN KEDUA SIKU TANGAN DI DEKAT DADA
Akan membantu membuat sebuah dudukan yang kuat untuk camcorder Anda, dan
membantu mencegah miringnya kamera, yang bisa terjadi pada tangan Anda jika berada
jauh dari badan.
4.BERSANDARLAH PADA SESUATU
Sebuah pohon, dinding bangunan, mobil, atau apa pun asalkan obyeknya kokoh dan tidak
bergeser, bisa Anda pakai. Pada ruangan yang sempit dan kurang cahaya, cara ini akan
sangat membantu.
5.MENURUNKAN LUTUT
Untuk menurunkan pusat gravitasi badan Anda bisa mengurangi goncangan camcorder.
Berlutut dengan lutut kiri di lantai dan menempatkan siku yang memegang camcorder
pada lutut kanan akan memberi pondasi yang kokoh bagi rekaman Anda.
6.BIDIK DENGAN POSISI TIARAP
Sudut seperti ini tidak hanya bagus untuk merekam subyek yang rendah (misalnya bayi
merangkak), tetapi dengan Led- siku di la-tai, dijamin Anda akan memperoleh rekaman
yang mantap.
7.GUNAKAN LENSA SUDUT LEBAR
Mendekatlah pada obyek. jangan tergoda untuk mencoba lensa zoom 20x (tele), karena
penggunaan lensa tele akan meningkatkan efek goncangan kamera, sedangkan lensa
sudut lebar akan menutupinya. Dengan mendekat ke obyek, 3erekaman suara juga akan
lebih baik. Jika Anda harus berjalan selama perekaman, tetaplah menggunakan lensa
wide. Supaya tidak goyang, pemakaian lensa tele harus dilengkapi dengan tripod, atau
tempatkan pada permukaan yang datar.
8.OBYEK YANG BERGERAK
Misalnya si kecil yang naik sepeda, gunakan mobil. Mintalah bantuan seseorang untuk
merekam lewat jendela mobil yang berjalan perlahan. Tentu saja pengemudi harus
menyesuaikan kecepatan dengan obyekyang bergerak. Cara itu menghasilkan rekaman
bergerakyang dramatis. Mobil lebih dapat menyerap guncangan yang terjadi,
dibandingkan jika Anda melakukannya sambil berjalan atau berlari.
9.AKTIFKAN IMAGE STABILIZER atau Steady Shoot.
Feature ini cukup berarti dalam mengurangi guncangan kamera. Sebagian camcorder
menggunakan sistem digital (Digital Image Stabiliser), dan lainnya memakai Optical.
10. LETAKKAN KAMERA.
Kadang-kadang cara terbaik untuk merekam tanpa guncangan adalah dengan tidak
memegang camcorder. Cari suatu permukaan yang kokoh, sehingga Anda bisa mengatur
kamera saat sedang merekam, hanya dengan remote control. Bagian atas meja, bangku,
mobil atau dinding bisa dimanfaatkan.
Menjelaskan Prosedur
Pengoperasian Kamera Video
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menjelaskan prosedur pengoperasian kamera video
1. Memasang baterai pada tempat baterai yang berada di bagian belakang badan
handy kamera video , pastikan baterai terpasang dengan benar jangan sampai terbalik
untuk merk Sony TRV355E.

Langkah 1, tarik ke atas viewfinder.


Langkah 2, masukkan baterai dan tekan
ke bawah sampai berbunyi klik.
Bagian-bagian dari handy kamera video merk Sony TRV355E
1. Penutup lensa
2. Layar LCD
3. Tombol pembuka layar LCD
4. Tombol volume
5. Batery
6. Pengunci batery
7. Tombol power
8. Tombol start/stop merekam
9. Jek memasukan listrik dari adaptor
10. Tempat memesang tali handy camera

Bagian-bagian dari handy kamera video merk Sony TRV355E


11. Informasi batery
12. Tombol lampu
13. Tombol kualitas warna
14. Lensa
15. Mikrophone/mike
16. Lampu tanda merekam
17. Infrared (merekam di tempat gelap)
18. Tombol control vidio
19. Tombol pengunaan lampu
20. Tombol FADER
21. Tombol BACK LIGHT
22. Tombol FOCUS
23. Lampu sensor remot
2. Memasang kaset video yang terletak pada bagian bawah dari badan handy kamera
video
Langkah 1, pencet tombol pembuka searah tanda panah dan buka penutupnya.
Langkah 2, masukkan kaset pada posisi jendela kaca kaset terlihat dari atas dan tekan
bagian tengah belakang kaset.
Langkah 3, setelah penahan kaset secara otomatis turun kebawah kemudian tekan
penutup kaset.

MEMAHAMI TEHNIK DASAR PENCAHAYAAN ATAU LIGHTING


KATEGORI : PHOTOGRAPHY ARTICLES

Oleh Daniel Tjongari

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa


fotografi itu adalah sebuah tehnik melukis dengan cahaya, atau dengan kata lain kita
bermain-main dengan cahaya, memiliki cahaya yang semakin bagus maka potensi memiliki
foto bagus akan semakin besar kemungkinannya. Oleh karena itu cahaya adalah sebuah
komponen yang paling penting bagi seorang fotografer.

Fotografer yang berpengalaman akan selalu mempertimbangkan arah cahaya, baik itu
cahaya alami atau cahaya buatan. Kualitas cahaya ini sendiri sangat beragam, baik itu
cahaya matahari atau cahaya dari lampu-lampu atau benda yang berpijar dan menghasilkan
cahaya. Kualitas cahaya matahari tergantung pada jam dan posisi matahari, misalnya cahaya
matahari pagi beda dengan cahaya matahari sore.

Hal terpenting dalam melihat kualitas cahaya adalah


kesimbangan antara highlight dan shadow, karena hal ini terjadi berdasarkan dari arah
cahaya itu sendiri.

Front Light, adalah posisi cahaya berada di depan objek, sehingga pada bagian depan objek
akan mendapat cahaya penuh.

Oval Light, adalah posisi cahaya berada pada 3/4 objek, sehingga akan terdapat sedikit
bayangan pada bagian belakang objek.

Side Light, adalah posisi cahaya berada pada sisi samping dari objek, sehingga bayangan
dan terang objek akan terbagi menjadi dua, bagian terang dan bayangan akan berada pada
posisi yang berlawanan.

Rim Light, adalah posisi cahaya berada bagian belakang dengan posisi sudut 1/4 objek,
sehingga pada bagian depan objek akan gelap dan akan timbul garis cahaya pada tepian
objek.

Back Light, adalah posisi cahaya tepat pada bagian belakang objek sehingga sisi depan
objek menjadi gelap dan tercipta garis-garis cahaya pada bagian belakang objek secara
tegas.
Foto-foto di atas saya abadikan dari beberapa lokasi dengan arah cahaya yang berbeda-
beda. Sengaja saya sajikan dalam hitam putih agar lebih mudah menggambarkan cahaya
dalam artian gelap terang atau highlight shadow.

Di dalam fotografi kita mengenal 3 jenis sumber cahaya, yaitu:

Available Light
Cahaya yang telah tersedia secara alami di lingkungan sekitar. Kita sebagai fotografer tidak
bisa mengatur besar-kecil serta arah penyinaran cahaya tersebut. Seperti matahari, lampu
kota, lampu panggung, lampu ruangan. Istilah ini sering disebut juga Ambient light.

Artificial Light
Cahaya yang sengaja kita buat ketika kita sedang membuat sebuah gambar foto. Sebagai
fotografer kita bisa mengatur besar-kecil serta mengubah arah penyinaran dari cahaya
tersebut. Seperti lampu studio, flash/ lampu kilat, senter.

Mix Light

Sebagai penggemar fotografi maupun fotografer profesional, terkadang kita perlu untuk
menggabungkan dua jenis sumber cahaya tersebut kedalam sebuah foto. Kita bisa
menggabungkan beberapa available light misalnya sinar matahari dengan lampu ruangan),
dan juga menggabungkan beberapa artificial light misalnya lampu studio dengan flash dan
available light dengan artificial light (lampu kota dengan lampu kilat).
NOW READING

Lima Teknik Pencahayaan yang Wajib Diketahui Fotografer


4139

+
3 MIN
4139

OCTOBER 7, 2017
Lima Teknik Pencahayaan yang Wajib
Diketahui Fotografer
by The Daily Oktagon
Share di FacebookShare di TwitterSubscribe
0
SHARES

 Pencahayaan menjadi salah satu komponen penting dalam fotografi


 Ada lima teknik dasar pencahayaan yang wajib diketahui oleh fotografer
 Teknik dasar pencahayaan harus dikuasai terlebih dahulu sebelum beranjak ke teknik pencahayaan
lainnya

Salah satu faktor yang memengaruhi keindahan hasil foto adalah pencahayaan. Oleh karena itu,
pencahayaan menjadi komponen penting yang harus diperhatikan oleh fotografer.

Berbicara mengenai pencahayaan, berarti mengacu pada bagaimana cara memanfaatkan sumber
cahaya pada saat pengambilan gambar. Mulai dari sumber cahaya alami, yaitu sinar matahari,
hingga sumber cahaya buatan yang berasal dari perangkat lampu. Selanjutnya sumber cahaya ini
diatur sedemikian rupa menggunakan berbagai teknik tertentu sehingga mampu membuat objek foto
terlihat lebih indah.
Setidaknya terdapat lima teknik dasar pencahayaan yang wajib diketahui oleh para fotografer dalam
melakukan pemotretan. Seperti yang dijelaskan berikut ini :

Bagi Yang Ingin Mengetahui Workshop Fotografi, Bisa Baca Disini

Key Light

Key light adalah teknik pencahayaan paling penting dengan sumber cahaya yang terkuat. Sumber
cahaya ini ditempatkan sedemikian rupa (biasanya membentuk sudut 45º) di antara kamera dan
objek foto. Sehingga satu sisi objek foto akan terang, dan sisi lain agak gelap. Key light merupakan
teknik pencahayaan paling terang dalam pencahayaan fotografi yang bertujuan mempertegas
bentuk dan dimensi dari objek foto. Namun teknik pencahayaan ini membuat objek foto tidak
memiliki detail bayangan yang bagus dan kurang terlihat alami, serta memiliki kontras yang tinggi.

Fill Light

Fill Light digunakan sebagai sumber cahaya sekunder pada teknik key light. Teknik ini
menempatkan sumber cahaya di sisi berlawanan dari objek (membentuk sudut -45º). Sumber
cahaya ini tidak seterang key light, karena hanya digunakan untuk mengisi bayangan yang
dihasilkan key light.

Fill light membantu mengurangi kontras yang dihasilkan oleh key light sehingga gambar lebih terlihat
natural. Teknik ini biasanya digunakan untuk memberikan efek suasana yang hangat atau dingin.

Baca juga : Lima Alasan Mengapa Seorang Fotografer Membutuhkan Filter Kamera
Back Light

Back light menempatkan sumber cahaya di belakang objek dan digunakan untuk pencahayaan dari
sisi belakang. Back light bisa lebih terang atau lebih redup dari key light. Sumber cahaya pada
teknik back light akan memberikan highlight yang cukup pada objek foto sekaligus memisahkan
objek dari latar belakang. Back light akan menambah kedalaman gambar sehingga membuat
tampilan gambar terkesan tiga dimensi.

Oval Light

Teknik Oval light adalah teknik pencahayaan yang memanfaatkan arah datangnya cahaya dari
sudut 45º dari posisi fotografer berada. Atau sekitar 3/4 dari posisi objek yang akan dipotret
sehingga akan terdapat sedikit bayangan pada bagian belakang objek.

Teknik ini membuat dimensi pada objek foto lebih terlihat tanpa harus kehilangan karakter warna
yang dimilikinya. Over light biasanya digunakan di dalam studio dan biasanya dikenal
sebagai membrant light atau lip. Teknik ini menggunakan reflektor guna membantu mencari arah
pencahayaan yang tepat.

Baca juga : Lima Alasan Mengapa Seorang Fotografer Membutuhkan Filter Kamera

Side Light

Teknik side light adalah teknik pencahayaan dengan memanfaatkan cahaya yang datang di samping
objek. Sehingga, posisi jatuhnya bayangan berada tepat di posisi lainnya.

Cahaya samping ini memberi kesan bentuk dimensi yang kuat sehingga banyak dipakai pada foto
arsitektur atau landskap. Pencahayaan dari samping ini juga akan menguatkan tekstur dari objek
foto. Teknik side light seringkali digunakan pada foto hitam-putih.

Selain kelima teknik dasar pencahayaan tersebut, masih ada beberapa teknik lainnya yang perlu
diperhatikan fotografer saat memotret. Tapi lima teknik itulah yang harus dikuasai terlebih dahulu
sebelum beranjak ke teknik pencahayaan lainnya.
DASAR- DASAR TATA CAHAYA
ABSTRAKSI
Pencahayaan merupakan bagian mendasar dari sebuah produksi program televise.Tanpa
adanya pencahayaan yang tepat, maka kamera tidak dapat menghasilkan gambar dengan jelas dan
akurat .
Pencahayaan juga merupakan bagian kreatif dalam sebuah produksi televisi, karena hasil dari
gambar dapat ditangkap oleh kamera sesuai dengan mood tertentu sepenuhnya ditentukan kerja dari
pencahayaan . Oleh sebab diatas, maka pencahayaan merupakan bagian dari sebuah seni dan
keilmuan.

Kerja Kamera dan Pencahayaan

Kerja kamera elektronik sangat dipengaruhi oleh sistem pencahayaan . Hal ini sesuai dengan
karakter sistem proses perekaman gambar oleh kamera elektronik, sehingga masalah-masalah
mengenai tata cahaya sangatlah penting peranannya dalam sebuah kegiatan perekaman gambar.

Cahaya menurut sumbernya dibedakan :


1. Cahaya bersumber dari alam, seperti cahaya matahari ( natural light/daylight)
2. Cahaya yang diciptakan atau bersumber dari lampu, api (artifisial light/tangten)

Sumber cahaya itu sendiri mempunyai karakteristik jenis cahaya dan intensitas cahaya yang
bermacam-macam. Kita abaikan dulu permasalahan ini, kita coba untuk memperlakukan sebuah
sistem yang aplikatif terhadap kerja kamera.Seperti teori dasar tata cahaya .
Dalam setiap pengambilan gambar dipengaruhi oleh kondisi tata cahaya yang ada , apapun
kondisinya tetapi hasilnyapun juga mengikuti kondisi tata cahaya tersebut. Namun untuk
mendapatkan hasil yang lebih maksimal maka kita dapat mengikuti teori dasar tata cahaya yang
berlaku, walaupunpada praktek kerja kita dapat mengembangkan kreasi kita sesuai keinginan dan
hasil yang akan dicapai.

Objek/Tujuan Penataan Cahaya


Tata cahaya mempunyai 6 (enam) dasar objek penting pencahayaan, yaitu:

1. Menerangi,
Yaitu menerangi objek maupun subjek yang berhubungan dengan kebutuhan sistem kerja kamera
elektronik disebut juga base light atau cahaya dasar.

2. Menciptakan ruang 3-D (tiga dimensi) perspektif.


Karena layar televisi merupakan materi 2-D ( dua dimensi), maka kedalaman dapat dimunculkan
dengan pengolahan sudut kamera, bloking kamera, set disain, dan penggunaan tat cahaya yang
berkaitan dengan texture, shape (bentuk tertentu), form ( bentuk).

3. Menuntun perhatian penonton


Cahaya yang mengharahkan perhatian penonton kepada elemen yang penting dari sebuah scine.

4. Menciptakan mood dari sebuah adengan ( essensial mood) .


Seperti suasana gelap untuk kondisi dramatis misteri, suasana terang dalam kondisi keceriaan atau
gembira.

5. Menjelaskan waktu,
Yaitu pagi hari - warna kemerahan, siang hari - terang /cerah, petang hari /sore – kemerahan
lembayung.
6. Mengkotribusikan berbagai aspek estetis dalam pengkomposisian,
Misalnya seseorang berjalan dari tempat gelap melew ati bawah lampu yang terang kemudian menuju
ke gelap lagi.

KUALITAS CAHAYA
Hard light
Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi,
cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras (gelap –
terangnya).

Soft Light
Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas cahaya
lembih rendah dan pemancaran cahaya terpendar dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan
adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang
dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.

Cahaya berdasarkan konsep dasar pencahayan dapat dibedakan :

Natural Light
Cahaya natural yang sumber cahaya dalam satu frame atau adengan maupun scene bersumber dari
cahaya yang bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah timur (key). Maka shot-shot dalm
scene tersebut key lightnya dari arah yang sama.

Pictorial Light/ArificialLight
Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan., dibentuk sesuai kebutuhan artisti, mood sebuah adegan
atau scene. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan artistic
gambar atau mood dari adegan tersebut.

Direction of Light
Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke subjek dapat
dibedakan :

• Top Light
Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai ambient/base light juga menciptakan suasana
tertekan pada subjek.

• Eye Light
Chaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan yang dimunculkan
dari mata.

• Accent Light
Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan mood tertentu.
Biasanya ditujukan pada background.

Color Temperature (Suhu Warna)


Suhu cahaya yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang berbeda pula. Lampu neon
memberikan cahaya berwarna hijau kebiru-biruan, lampu tangsten halogen menghasilkan warna
kuning kemerah-merahan, sinar cahaya matahari memancarkan warna putih kebiru-
biruan. Perbedaan ini sebenarnya karena adanya perbedaan derajad suhu warna yang diukur dalam
Derajad Kelvin. Semakin rendah derajad Kelvin, maka suhu warnanya kemerah-merahan sedangkan
semakin tinggi derajad Kelvinnya maka suhu warna cenderung kebiru-biruan.

Daftar derajad Kelvin dengan sumber cahaya

10.000 Kelvin Langit biru


9.000 Kelvin Langit mendung
7.000 Kelvin
5.600 Kelvin Cahaya matahari (DAY LIGHT)
4.900 Kelvin Lampu Neon
4.200 Kelvin 2 jam setelah matahari terbit/ Sebelum terbenam (TUNGSTEN)
3.800 Kelvin 1 Jam setelah matahari terbit
3.200 Kelvin Lampu halogen
2.800 Kelvin Lampu Pijar
2.200 Kelvin Matahari terbit/terbenam
1.600 Kelvin Cahaya Matahari

Jika kita melihat matahari atau lampu buatan manusia lainnya, maka cahaya yang dihasilkan
adalah pijarputih atau kuning. Jadi cahaya tersebut merupakan perpaduan dari beberapa HUE dalam
spektrum.Apabila berbeda sumber pencampurannya maka akan menghasilkan campuran yang
berbeda pula yang ditangkap oleh mata manusia. Temperatur dihitung dalam deraja Kelvin ( K), yaitu
digunakan untuk menjelaskan perbedaan campuran dari spektral. Konsep teori TEMPERATUR
bahwa diciptakan disain ”Berapa Panas sebuah subjek hitam harus dipanasi untuk memancarkan
campuran tertentu/khusus dari spectrum warna”.

PRINSIP DASAR TATA CAHAYA


1. Key Light
pemancaran keras tertuju (Spot). Letak sumber cahaya di kanan/kiri denganCahaya utama untuk
menerangi subjek, intensistas cahaya tinggi, dengansudut 30 – 45 dari garis tengah kamera ke
subjek.
2. Fill Light
Cahaya penyaput bayangan yang dihasilkan key light. Intensitas cahaya lebihrendah dari key light.
Pemancaran cahaya menyebar (flood) Letak sumber cahaya berlawanan dengan letak key light.
3. Back Light
Cahaya dating dari belakang subjek yang berfungsi memberi kesan tiga dimensi dan memisahkan
latar belakang dengan subjek.Intensitas cahayanya sama atau lebih besar dari key light. Pemancaran
cahaya menuju spot atau flood, sudut kebawah menuju subjek antara 30 – 45 .
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Dasar pencahayaan dalam produksi
program televisi / Three
Point Tata Cahaya merupakan proses kreatif seorang penata cahaya dalam mendukung
suatu proses produksi visualisasi atau gambar yang diambil dengan menggunakan kamera
elektronik ataupun kamera film.
Di dalam melaksanakan penataan cahaya yang benar terdapat tiga dasar penempatan lampu (Three
Points of Light) yang juga merupakan prinsip-prinsip dalam tata cahaya. Tiga dasar-dasar
penempatan lampu itu adalah :
1. Key Light
Key light yaitu penyinaran terarah yang utama yang jatuh pada suatu subjek, menghasilkan
bayangan yang kuat, memberikan tekanan pada segi yang menarik dari wajah artis dan mebentuk
dimensi pada kepala dan wajah.
Ideal pemasangan Key Light adalah 30º sd. 45º secara vertikal terhadap objek. Lampu yang
diguanakan adalah jenis Hard Light dengan intensitas lebih besar dari pada lampu Fill Light namun
lebih kecil dari lampu Back Light.

Herbert Zettl “Television Production Handbook”


2. Back Light
Back Light adalah cahaya dari belakang subyek dengan arah kamera dan diatur hingga jatuh pada
kepala dan bahu dari subyek, penyinaran ini membentuk garis tepi dari bentuk subyek yang
memisahkan diri dari latar belakang. Back Light sangat memegang peran penting dalam kesatuan
penataan cahaya secara keseluruhan, karena pencahayaan inilah yang berfungsi sebagai pengesan
akan adanya dimensi ketiga pada penempatan layar televisi yang sebenarnya yang hanya dua
dimensi.
Ideal pemasangan Back Light dibelakang objek dengan sudut penyinaran sebesar 45º sd. 60º secara
vertikal. Lampu yang digunakan adalah jenis Hard Light dengan intensitas lebih besar dari Fill
Light maupun Key Light.
Herbert Zettl “Television Production Handbook”
3. Fill Light
Fill Light adalah cahaya yang digunakan untuk melunakkan bayangan yang dihasilkan oleh
lampu Key Light ataupun lampu-lampu lainnya. Sumber cahaya dari Fill Light adalah dari jenis
lampu soft light dengan intensitas lebih kecil dari Back Light maupun Key Light yang berfungsi untuk
menghaluskan ketajaman gambar dari suatu objek gambar. Idealnya Fill Light ditempatkan pada
kedudukan antara 30º sd. 45º.

Herbert Zettl “Television Production Handbook”


Tiga titik lampu (Three Point of Light) ini akan selalu dipakai untuk suatu obyek gambar agar obyek
terlihat hidup dan indah serta dapat ditangkap bayangannya oleh kamera elektronik dan tidak
terkesan menempel pada dinding sehingga dapat menimbulkan kesan tiga dimensi.
Baca artikel lainnya :

 Color temperature pada lampu studio

 Mengenal pencahayaan dalam program televisi

 Mengenal bagian – bagian menu pada audio mixer

 Setting microphone dalam perekaman alat musik String

Anda mungkin juga menyukai