Sincerely,
HERRY CRIPTON GM
menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah
satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer
yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan
Kamera video atau yang biasa disebut camcorder (Kamera Perekam) merupakan
microDVD, memori flash internal dan kartu SD .Video/Film adalah rangkaian banyak
antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut.
Kamera video yang awalnya dirancang untuk siaran televisi berukuran besar
dan berat, dipasang di atas tumpuan khusus dan disambungkan ke perekam jarak
jauh di ruang terpisah. Ketika teknologi meningkat, perekaman video di luar studio
dimungkinkan dengan kamera video ringkas dan perekam video portabel, unit
pemotretan di tempat menjadi pekerjaan dua orang. Perekam kaset video khusus
diperkenalkan oleh JVC ( VHS ) dan Sony ( U-matic , dengan Betamax ) yang merilis
model untuk pekerjaan seluler. Perekam portabel berarti rekaman video yang
direkam dapat ditayangkan pada berita sore, karena tidak lagi diperlukan untuk
mengembangkan film.
kebebasan operator kamera. Betacam menggunakan format kaset yang sama (pita
0,5 inci atau 1,3 sentimeter) seperti Betamax, tetapi dengan format rekaman yang
berbeda dan tidak kompatibel. Itu menjadi perlengkapan standar untuk berita siaran.
karena desain yang tidak memungkinkan pegangan satu tangan. Tahun itu, JVC
Pada tahun itu, Panasonic , RCA dan Hitachi mulai memproduksi camcorder
dipasang di bahu ini digunakan oleh videofil , videografer industri, dan studio TV
kampus. Camcorder ukuran penuh Super-VHS (S- VHS) dirilis pada tahun 1987,
menyediakan cara yang murah untuk mengumpulkan segmen berita atau videografi
lainnya. Sony memutakhirkan Video8, merilis Hi8 dalam persaingan dengan S-VHS.
yang tidak terkompresi dan membutuhkan bandwidth dalam jumlah besar untuk
waktunya. Pada tahun 1992 Ampex memperkenalkan DCT , format video digital
yang ada di sebagian besar format video digital komersial. Pada tahun 1995 Sony,
JVC, Panasonic dan produsen kamera video lainnya meluncurkan DV , yang menjadi
standar de facto untuk produksi video rumahan, pembuatan film independen dan
perekaman video tanpa tap pertama). Camcorder yang menggunakan media DVD
berdasarkan kamera video tabung seperti iconoscope Vladimir Zworykin dan image
muncul di studio televisi pada akhir 1950-an. Desain kamera video awal
ukuran kamera video pun semakin kecil. Akhirnya, tabung pada kamera video
sangat portabel. Berkat inovasi ini, kita sekarang dapat melihat berita langsung
3. Camcoder
portabilitas kamera namun masih memicu minat konsumen. Pada akhir 1970-
an, pertarungan antara format kaset VHS dan Betamax berada pada puncaknya
dan kamera video yang dikembangkan untuk memilih salah satunya sebagai
format default.
Pada tahun 1982, Sony berhasil merilis kamera Betamax pertama untuk tujuan
berita dan mengantarkan pada era comcorder video portabel. Pada tahun 1983,
di pasaran. Pada tahun 1985, Panasonic merilis camcorder VHS, serta ada juga
format lain di pasaran seperti Video8 dan U- Matic. Akhirnya fromat VHS
mengalahkan Betamax dan Kaset Video camcorder dapat dijumpai dengan mudah
Sony juga yang pertama kali merilis kamera video digital saat merilis kamera
D1 pada tahun 1986. Tetapi video untuk D1 itu berformat uncompressed, yang
berarti bahwa video yang dapat direkam pada sebuah kaset sangat terbatas.
Pada tahun 1993, sebuah perusahaan bernama Ampex merilis kamera video
digital pertama dengan format video compressed yang disebut DCT, sehingga
meungkinkan satu kaset dapat merekam video hinga beberapa jam. Terobosan
semakin kecil dan kualitas video semakin baik berkat teknologi digital.
5. High Defenition
Sebuah terobosan besar dalam teknologi kamera video terjadi pada tahun 2000
awalnya, Sony XDCAM berharga sangat mahal dan penjualannya sangat lambat.
Namun pada tahun 2006, Sony, Panasonic, dan produsen teknologi lainnya telah
semua orang.
tapi revolusi tapeless 2006 memungkinkan kamera digital untuk diletakkan pada
7. Kamera 3 Dimensi
Pada tahun 2010, kamera video 3D pertama diperkenalkan, dan teknologi itu
segera disematkan pada ponsel juga. Teknologi video terbaru yang sedang
atau UHD mampu menampilkan gambar jauh lebih besar dan lebih jernih, tentu
saja membutuhkan bit rate dan media penyimpanan yang lebih besar pula. kini
dengan kamera sekecil GoPro Hero 4 mampu merekam video dengan resolusi
4k.
1. Kamera Studio
Kamera studio biasanya berukuran sangat besar dan cukup berat untuk
tunggal yang terdapat dalam roda untuk mendukung kamera dan dikendalikan
dengan mekanisme hidrolik atau pnematik. Jika melihat ukuran serta berat
studio.
Setiap kamera studio dilengkapi dengan sebuah camera control unit atau
CCU atau disebut juga dengan remote control unit atau RCU. Camera control
unit atau unit pengontrol kamera adalah seperangkat alat yang mengendalikan
atau mengontrol sinyal video yang dikirim dari kamera dan biasanya ditempatkan
Camera control unit mengontrol banyak sinyal yang berasal dari kamera
para teknisi video mengendalikan serta mengatur camera control unit untuk
berkualitas tinggi.
2. Kamera Lapangan
rasio zoom yang tinggi dan berukuran lebih besar dibandingkan dengan lensa
kamera studio. Di samping ukuran dan berat, kamera lapangan juga dibekali
dilengkapi dengan videotape recorder atau alat perekam lainnya yang dipasang
aplikasi lainnya.
kedalam kaset video secara analog. Pada tahun 2006, proses perekaman
digantikan oleh media penyimpanan baru seperti memori internal dan kartu
SD.
besar dan camcorder kecil. Camcorder besar memiliki ukuran sebahu yang
dilengkapi dengan lensa zoom berkualitas tinggi dengan rasio zoom tinggi.
Camcorder besar juga memiliki tiga sensor CCD dan alat perekam pada kartu
besar, kita dapat memilih lensa yang sesuai dengan tujuan pengambilan
gambar. Lensa pada camcorder besar memiliki kualitas optik yang lebih baik
berbagai contoh warna yang lebih baik dan memastikan warna-warna tersebut
Sementara itu, pada camcorder kecil, lensa zoom terpasang pada kamera dan
tidak dapat ditukarkan dengan lensa kamera yang lain. Hal ini menimbulkan
kesulitan ketika akan mengambil gambar dengan sudut yang lebih lebar karena
tidak bisa melakukan zoom lebih jauh lagi. Mikrofon kamera pada camcorder kecil
menghasilkan native yang memiliki aspek rasio 16×9, serta memiliki alat
5. 3D Camcorder
Keberhasilan film 3D Avatar (2009) telah mendorong produksi dan
pemasaran video tiga dimensi secara masif. Melalui 3D camcorder, video dapat
dalam bentuk berkas digital. Salah satu contoh kamera video 3D camcorder
bahwa kedua mata manusia melihat sebuah scene dari berbagai sudut
kamera camcorder identik yang masing- masing memiliki sensor CMOS untuk
Kedua kamera mata baik kiri maupun kanan merekam sinyal HDTV pada
memori internal berkapasitas besar atau pada kartu SD. Kita dapat melihat
6. Kamera EFP
Kamera electronic field production atau kamera EFP adalah kamera
pasca produksi
Karena sebagian besar kamera EFP memiliki kualitas yang tinggi, kamera
serta menggunakan jendela bidik besar yang terpasang pada kamera. Selain
lensa melalui kabel servo. Lensa EFP umumnya juga diganti dengan sebuah
control unit.
7. Kamera ENG.
Kamera electronic news gathering (ENG) awalnya dirancang untuk
digunakan oleh operator kamera berita dalam jurnalistik televisi. Namun kini,
kamera ENG juga digunakan untuk produksi video lainnya seperti pemutaran
Kamera ENG berukuran besar dan lebih berat dan biasanya dilengkapi
dengan dudukan kamera pada bahu agar kamera dapat ditempatkan di bahu
bekerja.
Seperti kamera EFP, pada kamera ENG tidak terpasang alat perekam
beroperasi dengan
supply yang berasal dari sumber eksternal. Hal ini dapat mencegah terjadinya
low battery selama proses pengambilan gambar. Ketika berada pada situasi
yang kritis, remote control unit dapat memberikan peluang bagi operator
ulang kamera agar dapat menampilkan kinerja yang lebih optimal dalam
pengambilan gambar.
yang lebih baik, dan lebih baik dalam hal kontras antara gelap dan terang
biasanya dihubungkan dengan alat perekam HDTV atau alat perekam yang
telah terpasang pada kamera seperti yang dimiliki oleh camcorder besar.
tidak. Beberapa dari kamera sinema elektronik memiliki jendela bidik seperti
filter. Salah satu kegunaan fitur kamera sinema elektronik dalam pembuatan
Mereka yang menggunakan kamera DSLR untuk pembuatan video atau film
tidak perlu lensa khusus. Namun perlu dipahami bahwa penggunaan kamera
adalah kamera video. Zaman sekarang, orang tidak lagi tergantung pada
kamera video yang ada untuk merekam berbagai kejadian. Perlu dipahami
bahwa hasil gambar yang dihasilkan melalui kamera video telepon pintar
yang terkadang berada dalam lingkungan yang tidak dapat diakses secara
gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor CCD -yang juga
Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang
kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa
dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan
Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh
lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang
gambar yang tugasnya memproses semua data dari sensor CCD menjadi data
digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai
format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian ini selain
Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang
A. Bagian Pertama
KETERANGAN :
1. Cold Shoe atau bantalan
2. HDV/DV Interface i.Link, Input untuk memasukkan kabel i.Link yang digunakan
untuk perekaman video ataupun pemutaran video melalui VCR).
3. Lanc Blue, Digunakan untuk mengontrol transfer data video yang terhubung)
4. Headphone Jack
5. Tombol REC START/STOP.
6. Power zoom lever (Tombol untuk zooming).
7. Tombol Foto.
8. Power Switch (Tombol Power yang digunakan untuk memilih antara merekam video
melalui kaset/tape atau melalui Memory Stick Duo ketika menekan tombol hijau).
9. USB Jack.
10. Lampu Akses.
11. Memory Stick Duo slot (Wadah/tempat memasukkan memory stick duo).
12. HDMI Out Jack (Digunakan untuk memasukkan kabel yang kemudian
dihubungkan ke Monitor/TV)
13. Tombol RESET (Digunakan untuk merestart semua pengaturan kecuali tanggal dan
waktu)
14. Audio/Video Out Jack (Output untuk dihubungkan ke Monitor/TV)
15. Component Out Jack (Output penghubung pada kamera ke Monitor/TV)
KETERANGAN
1. Eyecup.
2. View Finder, Untuk menampilkan gambar seperti pada LCD screen.
3. LCD Screen/Touch panel, Penampil gambar atau sebagai preview gambar
yang ditangkap kamera sekaligus sebagai penyettingan kamera.
4. LCD ON/OFF Switch, Digunakan untuk menghidupkan dan mematikan LCD screen.
5. Lens hood release lever, Untuk zooming/memperbesar gambar dengan
memutar bagian tersebut.
6. Viewfinder adjustment lever, Untuk mengatur pemfokusan viewfinder.
7. Hook Shoulder belt, Tempat memasang sabuk pembawa.
8. BATT RELEASE, Untuk melepaskan bterai dari slot-nya.
9. Battery Pack.
10. Charge lamp, Lampu pengisian baterai.
11. DC in Jack, Tempat memasukkan charger baterai.
12. Tombol Manual, Tombol pengaturan manual (Fokus, Zoom, eksposure, dan
sebagainya).
13. NightShot Switch, Switch untuk mengaktifkan perekaman ditempat gelap.
14. Tombol BackLight, Untuk mengatur exposure subjek backlight.
15. Tombol Info Display/Baterai.
16. Lampu Memory Mode.
17. Lampu Tape Mode.
18. Lampu Play/Edit Mode.
KETERANGAN :
1. Microphone.
2. Tempat Kaset.
5. Lensa Kamera.
6. Infrared Port.
picture). Bahan baku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid, sehingga
Kamera film memiliki bahan yang sama dengan kamera foto namun hasil yang
didapat berbeda, kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau biasa
Untuk kamera vide sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena
yaitu bahan bakunya yang berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar
hasilnya dapat langsung dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan
Pada saat ini terdapat beragam jenis kamera yang beredar di pasaran. Ada
banyak aspek yang bisa dipertimbangkan dalam memilih kamera. Berikut adalah
Kemudahan Pengoperasian.
Salah satu keputusan penting sebelum membeli kamera video untuk melihat
beberapa kali tekanan tombol dan beberapa menit untuk mulai merekamnya.
Bagaimana hasil rekaman kamera video bisa dilihat? Apakah harus diserahkan
atau langsung saja plug ‘n play ke komputer atau TV dan hasilnya langsung
kelihatan.
mulai dari VGA sampai mega pixel. Sebagai perbandingan, layar monitor
mungkin memiliki resolusi 640×480 atau 1024×768. Jika hasil rekaman adalah
352×288, maka untuk menampilkan full screen di layar monitor harus menarik
gambar sehingga tidak sesuai dengan ukuran aslinya dan menjadi pecah.
Kamera yang baik memiliki jumlah Frame per second (FPS) yang tinggi. FPS
Kamera video yang paling sederhana memiliki fps 15, hasilnya masih patah-patah.
Sedangkan fps 25 sudah cukup untuk dapat diikuti mata tanpa kelihatan terputus-
Kamera high end memiliki full manual control. Fokus manual kontrol, kendali
eksposur secara manual, manual white balance, manual tingkat audio DNS dan
sebagainya. Kamera ini juga dapat mengatur kontrol otomatis jika kameramen
serius. Dengan stabilitas di bahu, "zoom rocker control" yang berukuran besar,
Kamera terdiri dari beberapa bagian. Secara umum, bagian kamera terdiri dari
lensa, tubuh kamera, dan Recorder (VCR). Secara spesifik, berikut adalah bagian-
baik dan lancar. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum kamera
digunakan:
Lensa kamera biasanya dilengkapi dengan tutup pelindung yang berfungsi untuk
mencegah debu mengotori kamera pada saat tidak digunakan. Lepaskan tutup lensa
daya yang cukup terpasang dengan benar dan tidak goyang. Persiapan terakhir
berbentuk kartu memory. Pastikan kartu memori dalam keadaan tidak terkunci
Mengambil Kamera
menggunakan ripod), maka biasakan mengambil dengan tangan kiri, agar lebih
mudah jika akan dipanggul di bahu. Tapi jika kamera nantinya akan dipasangkan
kamera.
Setting Kamera
Dalam proses ini, pengesetan dilakukan melalui menu di kamera. Tidak semua
menu setting perlu diubah, karena ada beberapa yang sudah dibuat standar oleh
pabrik. Setting yang paling sering dilakukan pada sound dan speeed record.
Untuk Audio, sebaiknya gunakan 16 bit, sementara untuk speed record gunakan
Sebelum proses rekaman dimulai, pastikan melakukan cek dan ricek untuk
kameramen. Berikut ini adalah alat-alat pendukung yang biasa digunakan dalam
pengambilan gambar.
Penyangga kamera dengan tiga kaki berfungsi untuk membuat kamera stabil
sehingga gambar yang diambil tidak bergoyang. Sebuah tripod mempunyai bagian-
Lampu.
Lampu diperlukan bila keadaan cahaya terlalu gelap, selain itu juga
digunakan bila ingin membuat efek tertentu yang diinginkan. Terdapat berbagai
jenis lampu yang bisa digunakan dalam produksi video. Jika memiliki dana yang
cahaya yang fokus dapay langsung diarahkan kepada objek, namun bila ingin
cahaya yang lembut dapat dilapisi dengan kain polos yang halus.
Reflector.
Alat ini berfungsi untuk memantulkan sumber cahaya dari alam atau lampu
berbagai warna (putih, emas, perak), namun jika kemampuan dana terbatas,
Microphone.
Earphone.
diuji terlebih dahulu agar hasil pengambilan gambar sesuai dengan harapan.
tombol mode pada saat menekan tombol pembuka kunci (A) jika berubah dari
White Balance.
keadaan sekitar objek perekaman. Hal ini dilakukan karena setiap tempat memiliki
cuaca, kepekaan cahaya, dan tekstur yang berbeda, sehingga dengan mengatur
white balance akan didapatkan gambar ideal yang sesuai dengan lingkungan
bersangkutan.
Focusing
Focusing adalah usaha mencari gambar objek yang paling jauh dari semua
objek dengan ukuran gambar (frame size) paling dekat (extreme close up) dan
gambar yang diperlukan. Jika zoom digunakan sebelum Focusing akan terjadi
blur (out of focus) saat posisi zoom in berakhir di zoom out. Para kameramen
pemula biasanya menggunakan mode auto untuk white balance dan focus.
Zooming.
memindah kamera. Dalam tombol zoom terdapat dua pilihan yaitu Zoom In untuk
Microphone.
dana terbatas. Atur saklar Audio In (CH1 dan CH2) hingga beralih ke posisi front.
CH1 akan merekam audio ke saluran kiri (L-Ch) sementara CH2 akan merekam
Jika semua aspek tersebut dilakukan dengan baik dan sukses, maka
dengan cara memutar tombol mode ke arah OFF. Jika kamera sudah dimatikan,
lepaskan kamera dari tripod dengan cara menggeser kunci knob atas ke
dipahami untuk merawat kamera agar awet dan tidak cepat rusak:
a) Jika kamera digunakan dalam waktu yang lama, bodi kamera akan menjadi
panas, namun ini bukan gangguan.
b) Jauhkan kamera dari peralatan yang menghasilkan medan magnet
bertigangan tinggi.
zat kimia, bodi kamera akan berubah bentuk dan lapisan permukaan akan
terkelupas.
Jika debu sulit dibersikan, gunakan kapas basah (jangan terlalu basah).