Anda di halaman 1dari 11

TEKNIK – TEKNIK PEMOTRETAN

A. Dalam Studio
1. KENALI KAMERA ANDA

Kenali kamera anda seperti halnya anda baru saja kenalan dengan seorang wanita yang
menarik perhatian anda. Maksudnya adalah mengetahui kelebihan serta kelemahan dari kamera
anda.

2. LATAR BELAKANG
Untuk memulai pemotretan, pastikan bahwa posisi subjek anda berada di depan cahaya
agar bisa membuat bayangan gelap yang pas atau cocok.

3. PENCAHAYAAN

Cahaya sangat penting dalam setiap pemotretan, baik itu di dalam ruangan maupun diluar
ruangan. Tanpa cahaya, foto yang dihasilkan terlihat mati / kurang menarik. Karena itu, sebelum
melakukan pemotretan, perhatikanlah komposisi cahaya yang akan digunakan. Tempatkanlah
cahaya lampu yang ada dalam lokasi pemotretan sedikit diatas kepala model anda. Dan juga,
posisikan lampu tersebut disamping kanan model anda.
4. SHUTTER SPEED

Aturlah shutter speed anda relatif cepat. Biasanya pada posisi 1/160 detik di f / 2.8, dan
ISO 500.

5. TRIPOD

Pakailah tripod untuk memaksimalkan fungsi kamera anda agar tidak mengalami
gangguan. Karena dengan menggunakan bantuan tripod, memotret dalam ruangan akan lebih
mudah serta memberikan hasil foto yang tajam dan menarik.

6. PENGATURAN
Ambilah beberapa gambar untuk memastikan dan menguji beberapa hal dalam kamera
anda seperti pencahayaan terhadap subjek, latar belakang, dan pengaturan-pengaturan umum
lainnya. Jadi yang harus anda lakukan disini setiap saat sebelum pemotretan adalah mencoba
setiap posisi pencahayaan yang berbeda dan melihat sudut pencahayaan yang cocok dengan
keinginan anda. Sudut pencahayaan tersebut meliputi sisi kanan, atas, sisi kiri, bawah, dan posisi
belakang dari model anda.

7. REFLEKTOR

Cahaya dalam jumlah yang besar dapat menciptakan bayangan yang tidak diinginkan dan
juga merusak pemotretan di dalam ruangan yang sedang anda lakukan. Gunakanlah reflektor (alat
pemantul cahaya) pada sisi yang berlawanan dengan sumber cahaya, karena reflektor berfungsi
untuk mememantulkan cahaya yang diperoleh kepada subjek dalam jumlah yang pas.

8. KESEIMBANGAN WARNA
White Balance adalah keseimbangan dalam pengaturan warna. Sebagian besar
fotografer menggunakan pengaturan auto white balance dalam pemotretan, dan ternyata hal
tersebut berfungsi sangat baik di dalam ataupun di luar ruangan. Bagaimanapun juga, ada
beberapa situasi yang mengharuskan perubahan langsung ke auto white balance, misalnya anda
tiba-tiba mau menggunakan warna orange, kuning, atau biru dalam pemotretan. Itulah sebabnya,
sangat penting untuk mengambil waktu mengubah pengaturan anda sebelum anda melakukan
pemotretan.

9. BUKA JENDELA/PINTU
Atur posisi subjek anda berada dekat dengan jendela atau pintu yang terbuka pada tempat
pemotretan, karena hasilnya sangat menakjubkan dan memberikan sedikit perbedaan dengan trik
pemotretan lain. Jika subjek anda menghadap jendela, aturlah pose subjek yang anda inginkan,
misalnya dengan memiringkan kepala sedikit ke kiri ataupun ke kanan, atau juga dengan
memiringkan badan sedikit ke kiri ataupun ke kanan, maka foto anda akan terlihat bagus serta
memberikan daya tarik tersendiri.

10. GUNAKAN AMBIENT LIGHT

Ambient light adalah jumlah cahaya yang tersedia pada tempat pemotretan.
Memanfaatkan ambient light yang tersedia pada tempat pemotretan adalah hal penting yang perlu
diingat oleh setiap fotografer. Apakah itu lampu di atas meja kopi atau jendela, semuanya dapat
membantu ketika anda sedang melakukan pemotreatan di dalam ruangan. Ingat, jika anda
membutuhkan gambar dengan menggunakan warna kuning, orange, ataupun biru, maka aturlah
pengaturan mode white balance pada kamera anda.

11. PERHATIKAN TEMPAT PEMOTRETAN


Tidak ada hal yang lebih mengecewakan dari pada mendapati hasil pemotretan kita
kurang bagus. Hal itu disebabkan karena kurangnya perhatian terhadap lokasi pemotretan kita.

12. GUNAKAN SATU SUMBER CAHAYA


Jika tempat dimana anda melakukan pemotretan menghasilkan jumlah cahaya alami yang
cukup, maka mematikan setiap cahaya dari lampu-lampu yang ada dalam ruangan pemotretan
akan memberikan gambar yang baik dan bersih. Karena pada umumnya ketika cahaya alami dan
buatan digabungkan akan menyebabkan foto menjadi buram, kuning, ataupun kabur. Jika anda
ingin memberikan tambahan cahaya terhadap ruangan pemotretan anda, maka anda bisa
mengubah pengaturan anda ke auto white balance. Jadi, gunakanlah satu sumber cahaya untuk
membuat subjek anda terlihat jelas dan bersih.
Teknik Pencahayaan Untuk Memotret Di Dalam Ruangan
Berikut ini adalah 3 teknik pencahayaan yang dapat anda gunakan untuk membantu anda
mendapatkan hasil yang maksimal dalam pemotretan.

1) WARNA CAHAYA
Menentukan jenis warna yang anda ingin tampilkan pada gambar anda akan sangat membantu
anda dalam memilih lampu yang tepat untuk digunakan dan diterapkan dalam pemotretan.

2) COLOR RENDERING INDEX (CRI) (INDEX WARNA LAMPU)


Pusat penelitian cahaya menyatakan bahwa CRI adalah indeks penilaian yang biasa digunakan
untuk menyatakan seberapa baik warna cahaya diberikan kepada objek yang diterangi. CRI (color
rendering index) diukur pada skala 1-100; semakin rendah nilainya, maka semakin kurang akurat
untuk menggambarkan warna yang ditimbulkan dalam bola lampu..

3) BOLA LAMPU
Pencahayaan untuk pemotretan dalam ruangan yang terbaik dimulai dengan memilih bola lampu
yang terbaik dalam pemotretan. Bola lampu yang anda pilih tergantung pada pilihan anda tentang
efek warna cahaya yang anda inginkan dalam pemotretan anda.

Berikut ini adalah 3 titik pencahayaan (3 lighting points) yang sering digunakan oleh
setiap fotografer untuk mengambil gambar di dalam ruangan.

KEY LIGHT
Pada ruangan yang gelap, key light (lampu utama) akan menjadi sumber utama cahaya anda
dalam menerangi subjek. Key light (lampu utama) akan bertindak sebagai ‘sorotan’ untuk
menggantikan posisi cahaya matahari secara langsung. Tempatkan lampu utama antara 15
sampai 45 derajat ke satu sisi subjek anda, baik kiri atau kanan tergantung pada keinginan
anda. Hal ini untuk memastikan bahwa satu sisi diterangi sementara yang lain dikemas dalam
bentuk bayangan.

FILL LIGHT
Kecuali anda ingin memotret subjek anda sesering mungkin, maka anda memerlukan cahaya
tambahan. Cahaya tambahan tersebut dikenal dengan istilah ‘fill light’ yaitu cahaya lampu yang
dipersiapkan untuk melengkapi cahaya utama. Fill light meminjamkan lebih banyak cahaya untuk
pemotretan anda. Disamping itu juga, Fill light akan membuat subjek anda lebih nampak /
terlihat, dan melembutkan cahaya yang dipancarkan dari lampu utama (key light). Cahaya
tambahan ini (fill light) pada umumnya harus ditempatkan pada sisi yang berlawanan dengan
cahaya utama (key light).

BACK LIGHT
Bukanlah suatu yang mengherankan jika lampu belakang (back light) ditempatkan di belakang
subjek anda, karena hal itu digunakan untuk menerangi subjek anda dari belakang. Tujuan dari
penggunaan lampu belakang (backlight) ini adalah untuk melengkapi key light dan fill light
dalam menciptakan garis terang di sekitar subjek anda serta memberikan sorotan yang tajam
untuk memberikan penampilan 3-dimensi.

B. Studio Alam
1) LOKASI YANG MENDUKUNG

2) PERHATIKAN CAHAYA YANG TERSEDIA


3) REFLEKTOR AMATLAH PENTING UNTUK FOTO MODEL OUTDOOR
Reflector/reflektor digunakan untuk memantulkan cahaya yang diperoleh secara
langsung kepada subjek anda serta menerangi area pemotretan yang anda
gunakan. Reflector menampilkan warna dalam berbagai ukuran (bisa untuk
menghangatkan dan memberikan kesejukan bagi subjek anda) dan hal yang paling luar
biasa dari alat ini adalah anda dapat melihat hasilnya akan seperti apa sebelum anda
melakukan pemotretan. Peganglah reflector dan arahkan ke sudut-sudut yang anda
inginkan sampai memperoleh hasil yang anda harapkan. Anda mungkin memerlukan
bantuan seseorang untuk memegang reflector anda selama pemotretan atau anda dapat
meletakkannya menghadap dinding atau dilantai. Pilihan lain yang bisa anda gunakan
juga adalah dengan menempatkan reflector anda pada lighting stand.

4) TITIK FOKUS YANG JITU


Tetapkan mode fokus anda, autofocus bisa sangat membantu dalam setiap
pemotretan, tapi dalam foto close up adalah lebih baik jika menggantinya dengan manual
focus. Ingatlah, lebih dekat lensa foto anda dengan subjek, maka fokus kamera anda tidak
akan keluar dari batas foto yang hendak anda ambil.
5) PENGATURAN KAMERA YANG BENAR

Pengaturan merupakan hal yang sangat penting karena jika salah dalam
pengaturan maka hasil yang diperoleh kurang bagus. Itulah sebabnya, buatlah pengaturan
secara efektif dan efisien dengan mempertimbangkan segala sesuatu yang bisa saja terjadi
selama melakukan pemotretan. Jika pengaturan yang anda buat sudah sempurna, maka
mulailah mengambil gambar.

6) CIPTAKAN KOMPOSISI YANG MENARIK

7) LATAR BELAKANG / BACKGROUND SPEKTAKULER

8) BAWALAH PA (PHOTO ASSISTANT/ASISTEN)

9) PERHATIKAN JARAK ANTARA ANDA DAN SUBJEK

C. Pas Photo
1) Berdandanlah senatural mungkin sebelum foto supaya terlihat fresh sekaligus bisa
menutupi kekurangan pada wajah
2) Merapikan rambut supaya nggak ada tragedi poni 'berspasi'
3) Pilih warna baju yang berbeda dari background supaya hasil foto kamu nggak terlihat
seperti kepala melayang
4) Duduk atau berdiri tegak dengan bahu lurus itu HARUS!
5) Tersenyumlah dengan manis seolah-olah sedang melihat pacar atau gebetan

D. Studio Mini
1) Untuk mereproduksi bentuk barang sesuai aslinya, fokuskan secara tajam pada
seluruh barang

Prosedur Pemotretan
A: Gunakan panjang fokus telefoto sedang
B: Sempitkan aperture
C: Gunakan cahaya alami yang bersinar melalui tirai jendela
Ingatlah 3 hal berikut ini untuk secara akurat menangkap bentuk dan spesifikasi untuk
bidikan produk: Pertama, bidik dengan menggunakan panjang fokus telefoto sedang. Jika
membidik dalam kisaran sudut lebar, produk akan tampak terdistorsi dan Anda tidak dapat
menangkap bentuk produk secara akurat. Cobalah menggunakan panjang fokus dalam
kisaran telefoto sedang pada sekitar 80 hingga 90mm (setara film 35mm). Kedua, sesuaikan
aperture. Untuk menyampaikan detail produk secara sesuai, maka, penting untuk
menyempitkan aperture ke sekitar f/11 dan fokus pada seluruh produk. Terakhir, perhatikan
cara Anda menggunakan cahaya. Jika menggunakan cahaya alami yang masuk melalui tirai
jendela, cahaya sekeliling seluruh produk, memungkinkan Anda menangkap produk dalam
teksturnya yang alami, mendekati tampilan aslinya. Hindari menggunakan lampu kilat built -
in apabila keadaan di dalam ruangan gelap, karena ini akan menciptakan bayangan yang
kuat, sehingga menghilangkan detail halus produk.

SARAN 1: Gunakan panjang fokus dalam kisaran telefoto sedang untuk menangkap
bentuknya secara akurat

Untuk menangkap bentuk produk secara akurat, tetapkan panjang fokus pada kisaran telefoto
sedang, dan cobalah membidiknya dari posisi yang agak jauh. Jika terlalu dekat ke produk
dalam kisaran sudut lebar, ukuran depan dan belakang produk akan berubah, sehingga
bentuk produk tampak sangat berbeda dari penampilan yang sesungguhnya.
Dengan memotret dalam kisaran telefoto sedang 88mm (setara film 35mm) dan dalam
kisaran sudut lebar pada 38mm (setara film 35mm), Anda akan melihat bahwa bentuk
produk sangat berbeda. Secara kontras, pada distorsi besar dalam kisaran sudut lebar, hanya
ada sedikit distorsi dalam kisaran telefoto sedang, jadi bentuk produk direproduksi secara
akurat.

SARAN 2: Sempitkan aperture dan fokus pada seluruh produk

Jika kisaran yang muncul dalam fokus ternyata sempit, seluruh produk tidak akan ditangkap
secara tajam, dan Anda tidak dapat menyampaikan detail produk. Sebaiknya, sempitkan
aperture ke f/11 untuk bidikan. Ingatlah, bahwa menggunakan panjang fokus yang semakin
panjang, depth of field akan semakin dangkal. Oleh karena itu, pada bidikan produk yang
kerap menggunakan panjang fokus dalam kisaran telefoto, mungkin perlu untuk
menyempitkan aperture ke f/16 dalam sejumlah kasus.

SARAN 3: Bidik dengan cahaya alami dekat jendela

Kami sarankan untuk menggunakan cahaya alami dekat jendela sebagai sumber cahaya. Jika
ada tirai renda, cahaya akan dibaurkan, sehingga Anda dapat menggambarkan produk
dengan tekstur yang lembut.
Apabila menggunakan lampu kilat built-in, bayangan menjadi lebih kuat, sehingga
penggambaran terlihat artifisial. Secara kontras, untuk produk yang ditangkap dengan
menggunakan cahaya alami, cahaya terdistribusi secara merata ke seluruh produk,
menyebabkan penggambaran yang memberikan kesan rabaan tekstur dan detail.

Plus satu teknik : Siapkan tripod atau sejumlah kertas gradasi untuk pemotretan produk
Tripod merupakan alat praktis sewaktu pemotretan produk, karena membuatnya
mudah menyusun bidikan secara horizontal dan vertikal. Anda juga bisa menghindari
goyangan kamera, bahkan pada kecepatan rana lambat, jadi, Anda tidak perlu meningkatkan
kecepatan ISO apabila memotret dengan aperture sempit. Selain itu, jika Anda menyiapkan
kertas gradasi di latar belakang, Anda bisa menangkap foto yang indah, seakan diambil di
studio foto.

Kencangkan kamera pada tripod, dan periksa subjek Anda dalam Live View sewaktu
menyusun bidikan. Karena Anda bisa menetapkan komposisi setelah disiapkan, maka, akan
praktis untuk membuat perubahan halus pada orientasi atau posisi produk.
Dengan menggunakan kertas gradasi atau yang serupa di latar belakang, Anda bisa
mendapatkan polesan akhir yang membuat produk menonjol, seakan-akan diambil oleh
seorang fotografer profesional.

Anda mungkin juga menyukai