Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PENCAHAYAAN DALAM

PEMOTRETAN INDOOR DAN OUTDOOR

DOKUMENTASI MEDIA
KELAS B

oleh:

Chandra Angelo
41416147

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA


SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan RahmatNya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam memahami pencahayaan dalam pemotretan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini. Laporan ini saya
akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan laporan ini.
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pada umumnya masyarakat sering kurang menyadari bahwa hal-hal yang ada di sekelilingnya
cukup banyak menggunakan karya fotografi sebagai media perantara untuk menjembatani suatu
visual tertentu dalam banyak aspek saat ini. Bahkan, karena relatif cukup familiar dengan karya-
karya fotografi dengan aliran-aliran yang berbeda, masyarakat bahkan tidak menyadari bahwa apa
yang mereka amati tadi adalah suatu karya foto. Hal ini ternyata banyak dialami dalam masyarakat
awam di Indonesia karena keterbatasan informasi dan pengetahuan mereka mengenai tentang
dunia fotografi yang memiliki banyak aliran atau genre.

Bila berkomunikasi dengan masyarakat awam yang tidak memiliki ketertarikan dalam bidang
fotografi, lazimnya mereka hanya menganggap karya fotografi itu mayoritas adalah foto-foto
portrait dengan model yang tampak glamor, tampak mewah, dengan baju dan dandanan yang
bagus. Ilustrasi ini adalah opini nyata dari masyarakat terutama menengah kebawah, yang bila
ditanya tentang karya fotografi mereka berasumsi pada foto-foto kalender dengan artis atau model.
Atau foto keluarga yang tertata rapi dan berbaris, termasuk foto saat wisuda, juga karya foto
dokumentasi acara pernikahan. Saat mereka melihat foto pemandangan alam dengan pantai atau
alam, mereka jarang mengasumsikan image tersebut sebagai karya foto. Mereka juga tidak
menyadari bahwa karya foto yang mereka lihat dalam sebuah buku katalog yang berisi beraneka
ragam alat kosmetik pada katalog agen penjual multilevel. Apalagi saat melihat iklan kendaraan
bermotor dalam sebuah papan reklame, mereka menganggap tampilan visual tadi hanya sebagai
merk suatu produsen kendaraan bermotor saja. Hal ini disebabkan kurangnya informasi mengenai
aliran dalam bidang fotografi.
Yang kita ketahui bahwa peran cahaya untuk fotografi itu adalah sebuah hal yang penting.
Fotografi memiliki teknik melukis dengan cahaya, atau dengan kata lain kita bermain-main dengan
cahaya, memiliki cahaya yang semakin bagus maka potensi memiliki foto bagus akan semakin
besar kemungkinannya. Oleh karena itu cahaya adalah sebuah komponen yang paling penting bagi
seorang fotografer. Fotografer yang berpengalaman akan selalu mempertimbangkan arah cahaya,
baik itu cahaya alami atau cahaya buatan. Kualitas cahaya ini sendiri sangat beragam, baik itu
cahaya matahari atau cahaya dari lampu-lampu atau benda yang berpijar dan menghasilkan cahaya.
Kualitas cahaya matahari tergantung pada jam dan posisi matahari, misalnya cahaya matahari pagi
beda dengan cahaya matahari sore.

Disamping adalah posisi dimana kamera,


objek dan cahaya datang, banyak metode
pengambilan foto dengan menggunakan pengaruh
matahari. Mulai dari backlight yang dimana posisi
cahaya tepat pada bagian belakang objek sehingga
sisi depan objek menjadi gelap dan tercipta garis-
garis cahaya pada bagian belakang objek secara
tegas. Rimlight untuk mengambil objek dengan menggunakan posisi cahaya berada bagian
belakang dengan posisi sudut 1/4 objek, sehingga pada bagian depan objek akan gelap dan akan
timbul garis cahaya pada tepian objek. Dan sidelight adalah posisi cahaya berada pada sisi samping
dari objek, sehingga bayangan dan terang objek akan terbagi menjadi dua, bagian terang dan
bayangan akan berada pada posisi yang berlawanan. Ovallight menggunakan cahaya berada pada
3/4 objek, sehingga akan terdapat sedikit bayangan pada bagian belakang objek. Dan frontlight
dimana posisi cahaya berada di depan objek, sehingga pada bagian depan objek akan mendapat
cahaya penuh.

Dengan menggunakan teknik teknik cahaya, maka fotografer akan mempresentasikan atau
menyampaikan gambar yang sudah diambil dengan menarik dan mempunyai nilai arti yang
berbeda-beda. Untuk fotografi arsitek dan interior, membutuhkan keahlian khusus untuk
menemukan angle-angle yang berdeda. Karena selain untuk mengambil gambar, fotografi arsitek
maupun interior harus bisa menambah nilai lebih dari gambar tersebut, seperti menambah nilai
dari foto tersebut, estetika, imaginasi.
1.1.1 Available Light

Cahaya yang telah tersedia secara alami di lingkungan sekitar. Kita sebagai fotografer tidak
bisa mengatur besar-kecil serta arah penyinaran cahaya tersebut. Seperti matahari, lampu kota,
lampu panggung, lampu ruangan. Istilah ini sering disebut juga Ambient light.

LTR Mix by kevin dooley, on Flickr

 Gunakan lensa cepat. Lensa cepat adalah lensa dengan bukaan yang lebih besar seperti f /
1.4; penting untuk memungkinkan cahaya sebanyak mungkin untuk menekan sensor
kamera dan lubang besar membantu mencapai hal ini.
 Gunakan lensa prima. Lensa prime biasanya lebih cepat daripada lensa zoom dan
cenderung menunjukkan kurang suar, yang merupakan pertimbangan signifikan saat
memotret ke cahaya.
 Tingkatkan ISO. Kebanyakan DSLR menghasilkan hasil yang bagus pada ISO 3200 dan
banyak yang dapat dengan mudah melakukan hal yang sama pada ISO 6400 dan lebih
tinggi.
 Perlambat rana. Semakin lama rana kamera Anda terbuka, semakin banyak cahaya yang
masuk, yang persis seperti yang Anda inginkan dalam pengaturan di mana pencahayaan
yang baik menjadi langka.
 Gunakan stabilisasi gambar. Lensa pilih memiliki fitur built-in yang membantu
mengkompensasi efek buram dari genggam kamera, terutama pada kecepatan rana yang
lebih rendah. Nikon, Canon, Sigma, dan Tamron semuanya membuat lensa dengan fitur
ini, sementara Sony dan Pentax memiliki stabilisasi gambar di dalam badan kamera.
 Potret dalam continuous drive mode. Saat menggunakan kecepatan rana lambat, tindakan
menekan dan melepaskan rana adalah salah satu penyebab guncangan kamera. Mode drive
terus-menerus memungkinkan kamera menangkap serangkaian pengambilan gambar terus
menerus selama menahan tombol rana; melepaskan beberapa pemotretan akan
meningkatkan kemungkinan bahwa setidaknya salah satu dari mereka tajam dan fokus.
 Rangkullah blur. Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa semua blur selalu merupakan hal
yang buruk; Mungkin menemukan bahwa sedikit buram dan gerakan yang disampaikanna
meningkatkan estetika kreatif dari foto cahaya rendah.

1.1.2 Artificial Light

Cahaya yang sengaja kita buat ketika kita sedang membuat sebuah gambar foto. Sebagai
fotografer kita bisa mengatur besar-kecil serta mengubah arah penyinaran dari cahaya tersebut.
Seperti lampu studio, flash/ lampu kilat, senter.

By Jan Zeman
1.1.3 Mix Light

Sebagai penggemar fotografi maupun fotografer profesional, terkadang kita perlu untuk
menggabungkan dua jenis sumber cahaya tersebut kedalam sebuah foto. Kita bisa menggabungkan
beberapa available light misalnya sinar matahari dengan lampu ruangan), dan juga
menggabungkan beberapa artificial light misalnya lampu studio dengan flash dan available light
dengan artificial light (lampu kota dengan lampu kilat).

Taken by Jacob Lund.

Contoh umum dari situasi cahaya campuran bisa berada di dalam interior restoran, di
mana Anda memiliki jendela terbuka membiarkan cahaya alami dan lampu interior yang keras dari
langit-langit. Berikut ini 8 tips yang dapat Anda gunakan untuk memotret secara efektif jika Anda
memiliki situasi cahaya campuran.

 Cakupan Lokasi Anda Sebelum Anda Memotret


Ini adalah tip penting untuk fotografer. Kepramukaan akan memungkinkan fotografer
untuk lebih memahami lingkungan sebelum pemotretan. Tentukan berapa banyak sumber
cahaya di suatu lokasi, dan di mana mereka berada. Setiap jenis cahaya memiliki suhu
warna yang berbeda, jadi carilah jendela dan lampu di atasnya dan catat apa yang paling
cocok untuk jenis pemotretan yang akan di potret. Jika ada sumber cahaya yang
mendominasi sisanya, pertimbangkan untuk menggunakan suhu warna tersebut sebagai
titik awal kecuali ada kemampuan untuk menghapusnya. Ambil contoh pengambilan
gambar untuk benar-benar memahami apa yang dilakukan kamera untuk memanipulasi
cahaya di lokasi, dan membuat catatan untuk sumber cahaya tambahan yang mungkin perlu
dibawa ke lokasi.

 Shoot RAW
Dengan memotret rekaman RAW vs JPEG, kira memberi diri kira ebih banyak kesempatan
untuk memanipulasi sumber cahaya pasca-produksi. Gambar RAW tidak menyematkan
koreksi suhu warna ke gambar, sehingga kita dapat sepenuhnya memanipulasi dan
menyesuaikan pascaproduksi. Ini memberi lebih banyak ruang bagi fotografer untuk
bekerja. Selain itu, jika memotret untuk klien seperti Shutterstock Custom yang memiliki
tim pasca-produksi, mereka dapat meminta file RAW jika mereka membutuhkan suntingan
tambahan untuk suhu warna.

 Blok Sumber Cahaya yang Tidak di Inginkan di Foto


Blokir sumber cahaya apa pun yang tidak kita inginkan di foto. Jika kita memotret di
interior rumah, pertimbangkan untuk mematikan lampu dalam ruangan dan sebagai
gantinya, manipulasi cahaya yang masuk melalui jendela. kita mungkin harus
mengompensasi pengaturan kamera lain untuk menyesuaikan, tetapi kita akan
meminimalkan sumber cahaya yang bertentangan. Sebagai alternatif, kita dapat menutup
tirai dan fokus untuk memanipulasi sumber cahaya interior.

 Hindari Memotret dengan Sumber Alami dan Buatan


Jika memotret menggunakan jendela, hindari sumber pencahayaan campuran. Usahakan
agar sumber cahaya tetap terpisah jika memilih untuk memotret menggunakan cahaya
alami. Sinar matahari siang hari yang keras dan cahaya ambient dari sumber buatan
menciptakan suhu warna yang berbeda. Ketika mereka dicampur itu dapat membuat foto
yang tidak paling menyanjung. Selalu mengisolasi sumber cahaya, apakah kita memilih
untuk menembak alami atau buatan.
BAB 2. ISI

2.1 Analisa Foto


 Menganalisa foto dimana setiap gambar akan dimasukan di kategori kategori yang sudah
dibahas di bab sebelumnya, dan foto ini bertempat: Historica Café Surabaya.
Foto ini masuk kategori available light, karena dengan menggunakan cahaya apa
adanya yang masuk kedalam interior café ini. Dan dengan bantuan jendela pada ruangan
ini, membuat foto tidak harus banyak mengangganti ganti iso

Interior Historica Cafe

Ada Pattern pada foto ini, mulai dari pengulangan garing pada jendela dan paterrn
pada lantai. Sumber cahaya ini bisa membantu pada interior di siang hari, selain
menghemat listrik untuk lampu, pencahayaan yang masuk membuat kesan pada café ini
lebih estetik dan mempunyai nilai tersendiri. Pada bagian tengah mempunyai accent yang
kuat sehingga pada saat orang melihat gambar ini akan langsung tertuju pada hal tersebut.
Dengan mengambil foto seperti ini, fotografer ingin menunjukan lokasi tempat yang dituju,
seperti gambar diatas adalah bagian cashier.
 Gambar ini masuk kekategori mixed lighting. Karena dengan mendapatkan 2 pencahayaan
antara pencahayaan asli dari matahari dan cahaya dari lampu café tersebut. Gambar ini
diambil sekitar jam 15.00 sampai 17.00 jadi gambar yang dihasilkan tidak terlalu terang
karena matahari sudah tidak seterang dibandingkan dengan gambar sebelumnya. Dan
faktor penempatan café mempengaruhi cahaya yang akan masuk, café ini menghadap utara
dan selatan, sehingga matahari yang masuk juga tidak terlalu tajam. Dengan
memperrlihatkan hanya setengah bagian dari kursi, fotografer bisa membuat orang yang
melihat nya mengatahui objek yang sedang difoto dan memperlihat kan sedikit nilai estetik
pada ruangan tersebut.

Sofa makan Historica Café


 Digambar ini kita akan mengetahui bahwa ini adalah ruang cashier dan menunjukan
beberapa objek didalam fotonya, seperti boardmenu dan objek objek pengisi ruangan.
Dan fotografer ini menunjukan lines gambar yang sangat kuat, jadi gambar ini memiliki
ujung atau ruangan selanjutnya yang tidak tertangkap didalam gambar. Untuk pencahayaan
sedikit mendapatkan cahaya alami dan cahaya dari café tersebut jadi ini masuk kedalam
mixedlighting.
Interior dengan DOF luas

Interior denga DOF sempit

Interior dengan DOF sempit


BAB 3. KESIMPULAN

 Untuk medapatkan gambar atau saat kita ingin memfoto objek, kita harus mempunyai
tujuan, teknik apa yang ingin kita presentasikan keorang. Apakah dengan menggunakan
Availablelight, Mixedlight atau Sidelight berserta teknik yang lain. Jadi pada saat
dipresentasikan orang mengerti nilai nilai dari gambar tersebut, Dan mengabungkan
elemen elemen lain seperti pattern dalam foto, estetik maupun yang lain.

 Untuk mendapatkan cahaya pada foto, pemotretan sebaiknya direncanakan terlebih


dahulu karena jam sangat mempengaruhi suasana pada foto. Dan untuk foto DOF kita
harus mengatahui objek yang kita foto, dan kita harus mengerti pada saat memotret objek
dengan jarak dekat kita harus menggunakan F dibawah 3 dan untuk DOF dengan objek
yang luas harus menggunakan F yang besar dikarenakan fokus dari kamera akan berbeda
jika kita memotret jarak dekat dan jarak jauh.
DAFTAR PUSTAKA

https://learn.zoner.com/discover-the-power-of-artificial-light-in-photography/

https://www.sentradigital.com/memahami-tehnik-dasar-pencahayaan-atau-lighting_informasi

https://kelasfotografi.com/pemula/10-genre-fotografi-terpopuler-yang-perlu-anda-ketahui/

https://www.shutterstock.com/blog/taking-photographs-mixed-light

Anda mungkin juga menyukai