Anda di halaman 1dari 9

Askthephotographer

Tips dan Trik Fotografi

You are here: Home / Dasar Fotografi / Teknik Dasar Menggunakan DSLR

Teknik Dasar Menggunakan DSLR


February 15, 2014 by qdid123@yahoo.com Leave a Comment

Untuk menghasilkan gambar yang berkualitas dan memiliki nilai


seni, seorang fotografer harus menguasai paling tidak teknikteknik dasar menggunakan kamera DSLR. Teknik-teknik dasar
tersebut adalah komposisi objek yang baik, pencahayaan yang
seimbang dan fokus yang tajam. Untuk melatih itu semua tentu
diperlukan latihan konsisten, karena insting/kepekaan kita akan
semakin terasah, apalagi terkait dengan komposisi akan cukup
sulit dikuasai tanpa latihan rutin. Komposisi bukan saja objek yang mempunyai susunan
bagus(dari sononya bagus) melainkan juga angle atau sudut pandang yang baik juga
dimana fotografer mampu menemukan titik yang terbaik.
Waktu pengambilan gambar bisa dilakukan kapanpun, baik siang, malam atau petang
dengan mempertimbangkan pencahayaan, kondisi tempat pemotretan dan menguasai
penggunaan berbagai aksesori kamera untuk mendapatkan gambar yang kita inginkan.

Setiap kamera pasti memiliki karakteristik sendiri-sendiri, oleh karena itu penting sekali
bagi seorang fotografer menguasai spesifikasi kamera yang mereka miliki. Disinilah
pentingnya peran buku panduan/manual book bawaan yang didalamnya terdapat
penjelasan tombol dan panel pada body kamera, setting parameter kamera dan saransaran untuk menjaga kamera agar lebih awet digunakan.

Berikut ini adalah teknik pengaturan kamera yang perlu


kita kuasai:
1. White Balance
Untuk melakukan pengaturan white balance kita memerlukan
benda berwarna putih, bisa menggunakan kertas, baju ataupun
dinding. Anggap saja kita menggunakan kertas maka caranya
adalah menempatkan kertas pada bidang tertentu, gunakan
pencahayaan yang sedang (tidak kurang atau kelebihan),
gunakan manual fokus dan usahakan seluruh frame foto terisi
dengan kertas tersebut. Pengaturan white balance bisa dengan
menggunakan

skala

kelvin

atau

dengan

gambar-gambar

untuk

menyatakan temperature pencahayaan ruangan seperti cloudy, tungsteen, white


flourescent dll. Kita bias saja menggunakan satu diantara beberapa pilihan sesuai
dengan kondisi yang dihadapi misalkan disiang hari dibawah pohon bias memilih shade,
atau disituasi mendung kita bias memilih cloudy. Tidak hanya sebatas preset karena kita
bisa mengatur angka temperature sesuai keinginan dicustom temperature. Saat kita
memotret manual dan menginginkan hasil tertentu misalkan kekuningan/temperature
hangat maka white balance tidak sesuai dengan panduan tentunya tidak masalah karena
dengan tujuan tertentu.
Skala Kelvin
Dari Skala Kelvin diatas menunjukkan bahwa 1.000 kelvin berwarna merah dan
10.000kelvin berwarna langit biru, hal ini menunjukkan bahwa apabila settingan kelvin
kita terlalu tinggi akan berwarna kekuningan, dan apabila settingan kelvin kita terlalu
rendah akan berwarna kebiruan. Aturlah skala kelvin sesuai gambar diatas, hasil foto
haruslah tampak netral, yakni tidak kekuningan atau kebiruan.

2. Fokus
Pengaturan fokus secara manual dapat dilakukan dengan cara
menggeser ke mode Manual(M) panel fokus yang ada di lensa.
Dengan begitu fokus dapat kita atur ketajamannya secara
manual dengan cara memutar ring fokus pada lensa. Fokus
manual sering digunakan dalam kasus minim cahaya seperti
indoor atau kondisi di malam hari. Gunakan mode auto apabila
fokus lensa

tidak ingin repot mengaturnya, fokus akan bergerak otomatis


untuk menyesuaikan zoom. Beberapa teknik pengambilan

gambar yang berkaitan dengan jarak adalah 1.Extreme Long Shot(Pandangan Sangat
Luas) 2. Long Shot (pandangan lebih Dekat dari ELS) 3. Medium Long Shot(Manusia dari
lutut sampai kepala) 4. Medium Shot (onjek diatas pinggang sampai kepala) 5. Medium
Close Up(Objek manusia dari dada sampai kepala) 6. Close Up(Wajah) 7. Big Close
Up(Hidung / mata) 8. Extreme Close Up(Pori-pori kulit) yang mempunyai detail sangat
jelas.

3. Diafragma/aperture
Diafragma disimbolkan dengan f/aperture yakni pengaturan
bukaan lensa, seperti kita lihat pada gambar disamping,
semakin kecil nilai f nya maka semakin besar bukaan lensanya.
Bukaan aperture lebar digunakan untuk memasukkan lebih
banyak cahaya ke sensor. Hal ini juga akan memiliki efek lain
karena area tajam akan semakin sempit dan area bokeh akan
pengaturan aperture

semakin lebar. Bukaan aperture lebar banyak digunakan dalam


fotografi portrait untuk mengisolasi subjeknya dari background

sehingga Nampak menonjol. Sedangkan bukaan aperture kecil akan menyebabkan


semua area dalam frame akan Nampak tajam. Bukaan kecil sendiri banyak digunakan
untuk fotografi landscape, dimana tujuannya adalah untuk menampilkan kesan 3
Dimensi, jadi semua area perlu tajam, sense of depth maupun sense of scale perlu
ditonjolkan. lensa memiliki bukaan aperture berbeda beda, dan kebanyakan lensa zoom
memiliki bukaan aperture tidak selebar lensa prime, dan kalaupun ada akan berharga
sangat mahal. Dalam memilih lensa dengan aperture lebar, maka salah satu
pertimbangannya adalah jumlah blade, karena semakin banyak maka bokeh akan
Nampak semakin lembut dan berbentuk kebulatan.

4. Shutter Speed

Shutter speed adalah pengaturan kecepatan buka dan tutup


rana atau jendela kamera. Pengaturan shuter speed adalah
dalam satuan detik misalnya 1/125 atau 1/1000, jadi Semakin
besar angka satuannya misal 1/1000 makaa semakin cepat pula
waktu buka dan tutup rana/ jendela sehingga cahaya yang
masuk ke image sensor lebih sedikit. Sebaliknya apabila angka
shutter speed cepat

satuannya semakin kecil misal 1/125 maka semakin lama pula


kecepatan buka dan tutup rana / jendela kamera sehingga

cahaya yang masuk ke image sensor lebih banyak.Untuk membekukan objek bergerak
misalnya orang sedang berselancar atau baling-baling pada
helikopter diperlukan settingan shutter speed yang tinggi seperti
gambar disamping. Biasanya teknik pegambilan gambar
tersebut dinamakan panning atau freeze. Jadi semakin cepat
gerakan objek yang ingin kita tangkap maka semakin besar pula
satuan shutter speednya. Set pengaturan shutter Speed diatas
1/250 untuk membekukan aksi (seperti gambar disamping) ,
serta gunakan shutter speed dibawah 1/25 untuk memburamkan objek seperti air yang
sedang jatuh/air terjun.
Untuk

menghasilkan

foto

sesuai

gambar

disamping

kanan dibutuhkan settingan shutter speed yang rendah, hal ini


akan memperbanyak cahaya yang masuk yang sangat berguna
apabila dilakukan dimalam hari. Pada shutter speed yang
rendah diperlukan bantuan Camera stand(monopod/tripod),
agar mampu meredam goyangan dan gambar yang dihasilkan
Tehnik Fotografi Slow

tidak kabur. Lebih baik lagi apabila menggunakan shutter

Speed

release / aksesori kamera untuk menggantikan peran tangan


kanan dalam menekan tombol shutter. Alat ini juga bisa

dikendalikan dari jarak jauh sehingga gambar yang dihasilkan akan lebih tajam. untuk
menghasilkan aliran air yang lembut seperti gambar disamping, selain dengan shutter
speed lambat juga akan membutuhkan bantuan filter ND/Neutral density untuk

mengurangi jumlah cahaya masuk ke sensor akibat penggunaan shutter speed lambat.

5. ISO
ISO
merupakan
tingkat
kesensitifan
sensor
kamera.
Semakin
tinggi

ISO

maka
semakin
sensitif pula
sensor
sehingga
gambar
yang
dihasilkan
akan
memiliki
lebih
banyak
cahaya,
sebaliknya
semakin rendah settingan ISO maka semakin minim pula cahaya yang masuk ke sensor
kamera . Seperti gambar diatas, semakin rendah ISO semakin rendah pula noise,
sebaliknya semakin tinggi ISO maka semakin tinggi pula

noisenya. Kita harus

menemukan setting ISO yang pas untuk kamera, dan dari kasus gelas diatas pada
kisaran 320-800 karena lebih dari itu gambar over exposure dan kurang dari itu gambar
terlihat redup atau kurang cahaya. ISO tinggi biasanya digunakan saat malam hari atau
saat cahaya benar benar minim. Agar gambar yang dihasilkan maksimal gunakanlah
ISO 100 dan naikkan hanya jika memang dibutuhkan. Ingat, menaikkan ISO juga berarti
menaikkan Noise.

Related Posts:
1. Belajar fotografi dasar A-Z Fotografi merupakan sebuah karya seni, dan sama dengan aliran
seni...

2. Dasar Fotografi Digital Panduan untuk pemula pendapatkan foto yang menawan Seringkali
kita mampu...

3. Mamahami Mode Kamera DSLR Pada setiap kamera DSLR pasti terdapat pengaturan mode
dengan panel...

4. Komposisi Dasar dalam Fotogafi Komposisi bisa kita sebut juga sebagai selera seni yang
sangat...

5. Dasar fotografi : Tipe/macam2 kamera Fotografi digital seringkali membingungkan karena


begitu banyak hal yang diperlu...

6. Dasar dasar pose untuk portarit Pose dalam fotografi portrait ikut menunjuang
keberhasilan suatu gambar. Akan...

7. Menggunakan kamera 10 menit setiap hari Mungkin kita pernah bertemu dengan
momen yang spesial, namun justru...

8. Cara menggunakan shutter speed dalam fotografi Belajar menggunakan shutter


speed dengan efektif akan membuat gambar lebih...

9. Kelebihan dan kekurangan menggunakan LCD kamera untuk memotret LCD


merupakan monitor kecil berwarna yang terdapat hampir disemua kamera....

10. kelebihan kamera DSLR dibanding kamera saku dan prosumer Memilih antara
kamera SLR atau kamera saku pada awalnya merupakan...

Filed Under: Dasar Fotografi

Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment

Name *

Email *

Website

Post Comment

Search this website

Recent Posts
Filter Neutral Density(ND) untuk long
exposure
Membuat bokeh palsu dengan
photoshop

10 Trik jitu fotografi landscape


Mengenal strobe dan speedlight
Portrait outdoor tanpa flash
Street fotografi untuk pemula
10 teknik rahasia fotografi portrait
12 kesalahan fotografi pemula yang
perlu dihindari
Cara memotret logam
Bokeh yang istimewa

Categories
Aksesori
Camera reviews
Dasar Fotografi
Editing Foto
Fotografer
Fotografi anak A-Z
Fotografi handphone
Fotografi Landscape

Fotografi Makro
Fotografi pemula
Kamera
Komposisi
Lensa
Macro
Portrait
Teknik Fotografi
Tips
Tips Fotografi
Ulasan Kamera

Copyright 2016 Lifestyle Pro Theme on Genesis Framework WordPress Log in

Anda mungkin juga menyukai