Anda di halaman 1dari 8

TIPS JEPRET PAKAI KAMERA SAKU

Tips Fotografi Pada kamera Saku (Pocket)


Mencegah Under Exposure pada Kamera Digital Saku

tips fotografi dengan kamera digital saku, terutama untuk mencegah hasil foto yg under exposure
atau kurang pencahayaan.
Umumnya pengguna kamera digital saku, mengeluh hasil foto yg mereka dapatkan cenderung
kurang terang (under exposure), terutama pada flash photography (indoor), ini terutama karena
pada kamera jenis ini hanya mengandalkan built-in flash atau lampu kilat yg rendah intensitas
cahaya-nya, sehingga jangkauan / coverage areanya terbatas, ditambah kebiasaan memotret pada
jarak maximum jangkauan flash.

Yang sering terjadi adalah :


• Pada wide angle lens (zoom out max), hanya daerah tengah saja yg cukup cerah, sementara pd
bagian tepi / pojok, cenderung lebih gelap, ini disebabkan karena keterbatasan coverage area
flash.
• Pada lensa tele (zoom in max), cenderung keseluruhan kurang cerah (under), ini disebabkan
pada posisi zoom in, bukaan aperture mengecil, shg lebih banyak dibutuhkan cahaya, akibatnya
jangkauan flash memendek. penjelasan mendetail tentang aperture, bisa dibaca disini
Untuk menghindari problem tsb, kita perlu tahu kemampuan flash kamera, umumnya pd kamera
saku cuma diberikan data jangkauan max flashnya, misalnya: wide angle: 3 m, tele: 2 m, pd ISO
100.
Setiap peningkatan 1 stop/double (ISO 200), jarak jangkauan max flash tsb meningkat 1,4 kali,
pada kenaikan 2 stop/quadruple (ISO 400) jarak max flash meningkat 2 kalinya, sebaliknya bila
ISO turun ½ nya (ISO 50) jarak max flash menurun 0,7 kali. sehingga Untuk mencegah under
exposure, usahakan memotret dlm jarak sebelum / di bawah jangkauan max flash. untuk lebih
mengetahui lebih jauh tentang apa itu ISO, silahkan baca dulu posting ini
Beberapa hal yg harus diperhatikan untuk mencegah Under Exposure :
1. Gunakan ISO tertinggi utk kondisi cahaya kurang (low light) dan atau utk obyek bergerak
(foto sport / action), agar obyek cukup tercahayai, sekaligus “membekukan” gerak. Kelemahan
dgn penggunaan ISO tinggi, terutama pd kamera bersensor kecil ini, adalah peningkatan noise
(dlm kamera analog / film, grainy), akibat peningkatan sensitifitas sensor thd cahaya dgn cara
menaikkan gain amplifier sensornya. Tapi tingkat noise ini (umumnya consumer digicam max
ISO 400), masih layak cetak utk ukuran kecil (3-4R), bila anda “alergi” dgn noise / grainy,
hindari ISO 400, gunakan max ISO 200.
2. Gunakan flash dengan speed rendah (slow synch flash) agar obyek plus backgroundnya cukup
tercahayai dgn baik. Ini terutama berguna utk night shoot / scene, di mana background yg gelap,
akan cukup tercahayai (cerah), cuma yg perlu diingat, walau menggunakan blitz, krn pd speed
rendah, usahakan menjaga kamera dan subyek fotonya tetap steady (disarankan menggunakan
tripod / alternatifnya). Keuntungan lainnya, semakin rendah speednya, semakin lebih natural
warna cahaya asli yg terekam (misalnya: warna lampu pijar yg lebih warm).
3. Gunakan nilai (+) EV (exposure compensation) utk “mencerahkan” hasil foto kita.
Keuntungan dgn cara ini, adalah: peningkatan kecerahan tdk dibarengi dgn peningkatan noise,
krn cara kerjanya adalah dgn menurunkan speed sampai batas “aman”, di mana speed masih
cukup tinggi utk handheld (kamera dipegang dengan tangan), bila ini masih belum cukup, maka
aperturenya yg akan diperbesar; terkait dgn cara kerjanya, kita harus memperhitungkan
akibatnya, antara lain :
o Semakin besar nilai (+) EV-nya, semakin rendah speednya, ini tdk cocok utk “membekukan”
gerak obyek, lebih cocok utk still foto.
o Bila sampai aperturenya diperbesar, maka DoF (Depth of Field)-nya akan memendek, tapi hal
ini jarang, apalagi mengingat kamera saku digital mempunyai DoF yg “sangat” panjang, kecuali
utk foto macro.
o Karena kecerahan ini sengaja kita “tambahkan”, maka hindari penggunaannya utk foto dlm
jarak dekat / close-up (1 m atau kurang), utk menghindari over exposure; lebih berguna utk foto
yg mendekati jangkauan max flashnya, agar tidak under – exposure hasilnya.
Seberapa besar nilai (+) EV-nya (exposure value) ? tergantung berapa cerah foto yg kita
inginkan, kondisi penerangan di lokasi pemotretan, dan jangan lupa sesuaikan dgn ISO setting yg
kita gunakan, utk itu lakukan percobaan dulu utk menentukan nilainya.
Umumnya nilai +2/3 – 1 (+0,7 – 1,0) pd ISO 100-200 sudah cukup, pada kondisi tertentu yg
membutuhkan tingkat kecerahan tinggi, mungkin baru cukup pd ISO 400 (misalnya: foto group
yg terpaksa dilakukan pada jangkauan max flash). Untuk auto ISO setting, perhatikan range ISO-
nya, umumnya antara 100-200, 100-400, 50-150, tergantung merk / type kameranya (walau
kamera umumnya cenderung memilih ISO terendahnya)
TIPS MEMOTRET MACRO DENGAN CAMERA POCKET
Tuesday, 25 May 2010 at 03:23
PEMOTRETAN MACRO DENGAN CAMERA POCKET
by JSP Jakarta School of Photography

1. Fungsikan Macro Mode di kamera


Biasa di kamera pocket terdapat gambar bunga (illustrasi) , arahkan mode bunga tersebut.
dengan demikian camera harus diposisikan rata rata hanya sekitar 5-15 cm dari object yang
difoto.

2. Fungsikan juga Manual setting


Biasa dengan kamera poket yang sudah memiliki fasilitas makro di lensanya kita bisa mengatur
dengan manual setting juga dengan menempatkan di posisi "M"
setelah itu gunakan diafragma bukaan lebar kalau ada f 2.8 atau f 3.5 atau f 4.5 akan sangat
membantu dalam pemotretan makro tersebut.

3. Matikan Flash atau cari gambar icon flash yang di coret , gunakan available light sehingga
object yang difoto tidak akan terkena sinar yang tidak terkontrol.

4. Gunakan Tripod , gunakan Tripod jika memungkinkan sehingga object yang difoto tidak
goyang karena semakin dekat camera dengan object yang difoto akan semakin pendek depth of
field yang memungkinkan camera goyang dan tidak menangkap object dengan tajam.

5. Gunakan Timer , gunakan timer untuk mengurangi shake akibat shutter yang kita tekan.
gunakan speed yang cukup tinggi sehingga camera shake dapat dihindari.

Gunakan Mode Makro


Pilih mode ini jika anda ingin memaksimalkan fitur makro yang sudah di setel oleh produsen
kamera saku. Mode makro biasanya disimbolkan dengan ikon bunga di kamera anda. Jika anda
memilih mode ini, anda memberitahu kamera bahwa anda ingin memotret dengan jarak fokus
yang lebih dekat dibanding biasanya (jarak fokus terdekat biasanya berbeda dari kamera satu ke
kamera lainnya). Mode makro juga berarti kamera akan memilih aperture yang besar, sehingga
obyek dalam fokus akan tajam sementara background-nya sedikit kabur.

Gunakan Tripod
Meskipun anda hanya menggunakan kamera saku, tripod sangat membantu ketajaman foto
makro anda. Selain mengurangi goyangan kamera, tripod juga membantu anda dalam
membangun komposisi dan sudut pemotretan yang lebih oke.

Setting Aperture
Jika kamera saku anda memiliki fitur untuk mengubah setting aperture saat dalam mode makro,
bereksperimenlah dengan mengubah besaran aperture – f/x. Pilih angka x yang besar jika anda
ingin bidang fokus yang luas (semua tampak fokus), atau pilih x yang kecil jika anda hanya ingin
bidang fokus yang sempit (sehingga area diluar titik fokus tampak kabur).

Fokus
Jika memungkinkan, gunakan setting manual focus, sehingga anda lebih leluasa menentukan
dimana titik yang ingin anda anggap sebagai titik fokus. Biasanya dalam mode makro, settingan
fokus manual akan jauh lebih mudah dilakukan dibanding auto fokus.

Komposisi
Baca lagi tips tentang komposisi. Usahakan anda menggunakan background yang simpel dan
tidak terlalu sibuk sehingga foto akhir nanti akan lebih enak dilihat.

Lighting
Menggunakan flash di kamera saku justru akan menghasilkan foto yang tidak terlalu bagus.
Matikan flash dan manfaatkan cahaya matahari tidak langsung, misalnya cahaya dari jendela
atau saat mendung. Cahaya matahari langsung akan terlalu keras untuk kamera anda. Anda juga
bisa memanfaatkan reflektor sederhana misalnya kertas putih, styrofoam atau alumunium foil
untuk menerangi obyek yang terlalu gelap.

Gunakan timer
Manfaatkan timer yang ada di kamera saku anda sehingga gambar yang dihasilkan jauh lebih
tajam. Saat jari memencet tombol shutter di kamera, maka goyangan kamera akan membuat foto
anda tidak tajam, untuk itulah timer akan sangat berguna karena kita bisa mengaktifkan kamera
tanpa harus memencet tombol shutter. Anda membutuhkan tripod supaya lebih enak dalam
memanfaatkan timer.

Basic Photography for Pocket Camera (untuk toko online atau blog)
________________________________________
Sekarang ini banyak banget orang yang buka toko online atau membuat blog dengan foto-foto
menarik. Salah satu modal toko online adalah foto yang 'mengundang'. Dari teman-teman yang
membuka toko online dan pemilik blog, saya mendapat banyak keluhan tentang foto yang kurang
memadai akibat tidak memiliki kamera DSLR canggih yang harganya melangit.
Untuk menghasilkan foto kualitas profesional mungkin peran DSLR dibutuhkan, tapi untuk foto
produk sederhana yang 'mengundang' kamera pocket kecil Anda adalah investasi yang tidak
kalah hebatnya. Kuncinya adalah pemahaman tentang alat yang Anda gunakan sekarang ini
ditambah sedikit ilmu photoshop. Voilaaa... foto Anda berubah dari sekedar gambar asal jepret
menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual.

Selama ini banyak dari kita beranggapan kamera pocket hanya mampu menghasilkan gambar-
gambar kualitas rendah, blur, dan banyak lagi alasan yang menyudutkan keberadaan pocket
camera dibanding DSLR. Dalam hal ini saya tidak mengatakan bahwa kemampuan mereka
sebanding, tentu saja DSLR memiliki kemampuan lebih dibanding sebagian besar pocket
camera. Tapi untuk menghasilkan gambar optimal seorang pengguna DSLR pun harus
mempelajari ilmu fotografi dasar dan sedikit ilmu photoshop. Jika tidak tentu saja hasilnya
sangat mungkin mengecewakan.

Di sini saya ingin membagi sedikit tips dan trick menggunakan kamera pocket untuk
menghasilkan sesuatu yang lebih baik terutama dalam hal foto produk. Tentu saja sebenarnya
jika kita sudah mengerti konsep dasar ini, kita bisa menerapkan ke berbagai hal. Bukan terpaku
untuk foto benda saja, biasanya prinsip yang sama berlaku untuk sebagian besar pemotretan
walaupun untuk setiap hal biasanya diperlukan trick khusus sesuai dengan objek foto kita.

Di sini saya mencoba membuat tutorial bersambung tentang Fotografi Dasar untuk Pemula. Jadi
memang ditujukan untuk orang-orang yang masih sangat awam dengan fotografi.

Tutorial pertama saya adalah tentang FOTOGRAFI PRODUK


Tutorial ini pasti penuh dengan cacat, jadi saran dan kritik membangun diterima dengan senang
hati. Maklum saya bukan fotografer... Plus tutorial nya bakal putus sambung soalnya sambil
nyambi2 yang laen yaaa. Hihihi

Membuat Foto Seperti Ini

Menjadi Seperti Ini

Alat dan Bahan yang dibutuhkan :

1. Kamera Pocket Digital. Saya menggunakan kamera tua Sony P200 untuk membuat tutorial ini.
Jika kamu memiliki kamera pocket yang lebih baru hasilnya tentu akan lebih cemerlang karena
perkembangan kamera pocket sekarang sudah jauh lebih maju dibanding beberapa tahun lalu
tentunya. Beberapa kamera pocket bahkan sudah dapat menyamai hasil DSLR entry level.

2. Background. Jika kamu tidak memiliki tempat yang cukup layak untuk memotret gunakan
background. Untuk benda2 kecil kita bisa menggunakan kertas sebagai alas. Pilih kertas sesuai
kebutuhan, misalnya apakah kertas polos atau bercorak. Biasanya yang polos akan memberikan
kesan yang lebih bagus kepada objek yang kita foto karena tidak terlalu ramai sehingga perhatian
kita teralih. Tapi jika benda yang kita foto terlalu polos, kita bisa menggunakan kertas bermotif
seperti kertas kado sebagai ornamen hiasan. Background hitam sangat bagus digunakan untuk
objek yang warnanya cerah/terang sehingga terlihat jauh lebih menonjol.

3. Meja atau alas setinggi kurang lebih 70 cm. Dengan alas setinggi ini kamu bisa memiliki
fleksibilitas untuk mencoba beberapa sudut objek yang akan di foto. Cobalah bereksperimen
dengan beberapa sudut pengambilan yang berbeda-beda. Kamu akan menemukan perbedaan arah
pengambilan foto sekitar 5 - 10 cm pun bisa membuat perbedaan terhadap hasilnya. Ambil
gambar dari beberapa sudut yang berbeda, dari atas, bawah, sejajar dengan benda, menyamping,
dst dst. Jarak kamera ke benda juga mempengaruhi distorsi foto benda tersebut. Dengan
bereksperimen seperti ini kamu nanti akan terbiasa dan kemampuan mengambil sudut foto kamu
akan terasah.

4. Sinar matahari. Sinar paling bagus dan murah yg bisa diandalkan untuk fotografi. Sinar
matahari dikatakan sinar yang bagus dibanding lampu rumah adalah karena alasan spektrum
cahaya yang lebih lengkap. Semakin lengkap sebuah spektrum cahaya, semakin bagus foto yang
terlihat. Untuk menggunakan matahari kita juga perlu memperhatikan beberapa kondisi sehingga
sinar matahari yang kita gunakan dalam keadaan optimal.

Berikut adalah trick yang dapat digunakan dalam menggunakan cahaya matahari :
- Indoor. Jika kita mau membuat foto di dalam ruangan sebaiknya pilih tempat dimana terdapat
jendela besar dengan cahaya matahari yang melimpah. Jangan memotret di saat matahari sedang
menyorot secara tajam. Perhatikan bayangan yang terbentuk di benda2 sekitar jendela. Jika
bayangannya keras (hitam), tunggu beberapa saat sampai bayangannya lembut atau hampir
hilang. Pilih di saat matahari seperti ketika keadaan cerah berawan. Matahari dalam keadaan
seperti ini adalah yang paling optimum digunakan. Lapisi kaca jendela dengan kertas kalkir tipis
atau tirai tembus pandang warna putih sehingga cahaya yang jatuh ke objek lebih lembut.

- Outdoor. Hampir sama seperti indoor, pilih sinar matahari yang terang tapi tidak membuat
bayangan objek dengan keras. Hindari memotret di tengah terik matahari. Pilih waktu ketika
matahari sedang tertutup awan tapi keadaan sekitar tetap harus terang benderang.

Selanjutnya yg diperlukan adalah memilih sudut pemotretan. Perhatikan arah bayangan yang
jatuh. Jangan sampai bayangan kita menutupi objek sehingga objek terlihat gelap. Usahakan arah
cahaya dan bayangan yang jatuh tidak mengganggu foto.

Ketika cahaya matahari dalam keadaan yang ideal untuk memotret, segera siapkan perlengkapan
memotret, objek, background dan meja. Susun sesuai dengan keinginan masing-masing. Putar-
putar meja dan objek sampai cahaya dan bayangan yang jatuh tidak tumpang tindih. Begitu juga
posisi kita memotret. Kalau kesulitan membayangkan, coba ambil dulu satu dua foto. Kalau
bayangannya menganggu, kita ubah posisi sampai lebih sesuai. Geser ke kanan kiri beberapa
derajat bisa mempengaruhi bayangan benda.

Setelah posisi kita dapatkan, atur objek yang akan difoto dan cobalah bereksperimen lagi dengan
sudut pengambilan gambar. Coba ambil dari berbagai sudut, dan coba juga bereksperimen
dengan jarak pengambilan. Eksperimen ini perlu dilakukan untuk beberapa kali proses awal
untuk pengenalan distorsi, bentuk benda, sudut pengambilan, dll. Karena apa yang kita lihat di
mata, sering kali berbeda dengan apa yang dilihat melalui lensa kamera. Oleh sebab itu kita
butuh penyesuaian lebih tentunya. Setelah hal2 ini dikuasai, praktek selanjutnya akan lebih
mudah.

Contoh eksperimen pengambilan foto dari berbagai sudut:

Mengambil gambar yang bagus, kadang banyak di tentukan oleh keadaan di sekeliling. Jadi
sebelum mempelajari cara pengaturan kamera (yang selama ini lebih banyak ditakuti) dalam
tutorial saya ini, saya mengajak kita menjelajah dari sisi lain yaitu menciptakan kondisi ideal
untuk memotret dengan setting terbatas karena banyak dari kamera pocket hanya memiliki fungsi
auto. Sebenarnya jika kamu ingin memotret lebih bagus, cobalah untuk memakai kamera yang
memiliki pilihan untuk fungsi manual juga disamping fungsi auto. Karena auto akan membantu
kamu membuat foto bagus tapi kesannya hanya BIASA, sedangkan sedikit pengaturan manual
akan membuat foto TIDAK BIASA.

Pengaturan Pada Kamera (Setting)


Saya memiliki kesulitan untuk menulis bagian ini karena saya menyadari setiap pocket camera
memiliki setting yang berbeda.

Pertama, untuk pocket camera yg hanya memiliki fungsi full automatic berarti kamu tidak punya
pilihan kecuali langsung memotret.

Kedua, untuk kamera pocket yang memiliki pilihan mode cobalah untuk mencari hal2 berikut ini
di kamera kamu :

Seperti yang telah dijelaskan di atas setiap kamera bisa memiliki pilihan fungsi yang berbeda
maka pilihan screen mode yg berbeda2 ini membuat saya bingung. Di sini saya memberi 3
pilihan tergantung jenis kamera yg kamu gunakan. Pilih sesuai urutan. Jika kamera kamu
memiliki fasilitas MACRO pilih fungsi itu, jika tidak kedua yg kamu cari adalah fungsi
GOURMET. Jika masih tidak ada cari fungsi POTRAIT. Karena beberapa dari kamera yg ada
sekarang ini sudah memiliki fungsi macro otomatis yang tergabung dalam pilihan
GOURMET/POTRAIT.

ISO : 80/100/160
**** Untuk memotret benda mati yang tidak bergerak. Semakin kecil angka ISO, foto yang
dihasilkan semakin bagus

EV (Exposure Value) : +0.7


**** Bagi para pecinta mode auto, setting EV ini jarang digunakan. Tapi sekali ini coba buka
buku manual kamu dan coba mengubah angka EV di kamera kamu menjadi +0.7, kamu akan
melihat perbedaan yang menyenangkan. Hehe.
Focus : Center/Point
**** Pilih mode Center Focus dan gunakan seperti biasa : Arahkan kotak fokus ke bagian benda
yang kita ingin terlihat tajam di foto nanti, tekan tahan setengah tombol shutter untuk mengunci
fokus di titik tersebut, atur komposisi foto dan tekan tombol shutter sampai penuh.

Setelah selesai melakukan pengaturan pada kamera, sekarang waktunya kita beraksi! Foto objek
dari berbagai sudut. Fotografer profesional pun memotret satu benda sebanyak ratusan kali untuk
mendapat hasil yang sempurna jadi cobalah untuk memotret sebanyak-banyaknya dengan
berbagai pilihan angel, setting, jarak foto, dll. Foto sebuah benda bukan hanya bisa diambil dari
atas atau samping, perbedaan beberapa derajat yang kita anggap kecil bisa memiliki impact yang
besar terhadap bagaimana benda itu terlihat nantinya di foto. Jadi bereksperimen lah untuk
mendapatkan sudut terbaik dari benda tersebut. (Begitu juga kalau kita memotret manusia)

Motret pake pocket dengan sumber2 cahaya yang ada di sekeliling kita (bukan matahari)
Selain menggunakan matahari, tentu saja kita bisa menggunakan sumber cahaya lain untuk
memotret. Di sini kebetulan kalau malam semua lampu dimatikan dan satu2nya sumber cahaya
adalah layar monitor komputer saya. Dengan bermodalkan ruangan super gelap dan cahaya layar
monitor, ada beberapa benda yang cocok difoto dengan pencahayaan seperti ini
Contoh :

Memotret botol berisi cairan contohnya seperti serum rambut di atas (Hahaha. Saya motret
semuanya di atas meja di kamar, jadilah barang2 contohnya semua lenongan cewe.LOL). Botol
tembus pandang, seperti gelas, perfume, dll sangat cocok difoto dengan sumber cahaya yang
berasal dari belakang.

Trick yang saya gunakan adalah mengatur bidang putih di layar monitor. Letakan benda di depan
layar dan kemudian ambil fotonya. Dengan teknik seperti ini, kita akan mendapatkan hasil
dramatis yang tidak biasa. Dengan sedikit logika dasar tentang cara kerja cahaya kita bisa
menciptakan gambar2 kreatif yang indah dengan menggunakan alat2 sehari2 yg ada di
sekeliling.

Foto yang terakhir ini juga difoto pada tengah malam, dengan bantuan cahaya dari monitor
komputer. Tapi bedanya dengan memotret botol berisi cairan adalah posisi memotret. Kalau
memotret botol berisi cairan urutannya adalah : Monitor (sumber cahaya) - Benda - Fotografer,
maka kalau yang ini kita harus memotret sejajar monitor atau dibelakang monitor komputer
dengan arah yg sama dengan layar (jadi layar difungsikan sebagai lampu. Sehingga urutannya
menjadi : Fotografer - Monitor (sumber cahaya) - Benda.

Background yang saya gunakan berwarna hitam, karena dalam keadaan gelap atau kurang
cahaya background berwarna terang hanya akan terlihat suram dan jelek.

Intinya kalau kita memiliki keterbatasan alat, kita bisa mengoptimalkan penggunaan alat tersebut
dengan berbagai trik. Tapi tentu saja harus disesuaikan (contohnya menggunakan background
hitam utk memotret pada malam hari akan menghasilkan gambar yg lebih bagus daripada
menggunakan background putih ato berwarna). Selamat berkreasi!!!
Suka fotoan? tapi ngga punya DSLR he3 jangan berkecil hati semenjak sudah ngga punya
kamera DSLR lagi jadinya sekarang hanya ngutek ngutek kamera pocket deh, itu pun punya sang
istri . Mari kita tunjukkan pada dunia hue he he kalau dengan kamera pocket juga bisa buat foto
bagus
Berikut beberapa tipsnya semoga bermanfaat
1. Jangan mengambil gambar dalam suasana gelap dikarenakan bisa blur dan bintik-bintik
merah, kalaupun terpaksa atur agar ISOnya dinaikkan ke lebih tinggi 400-800.
2. Sebisa mungkin tidak menggunakan flash untuk mendapatkan gambar yang natural, kecuali
mmg ingin mengambil foto dimalam hari atau berlawanan dengan matahari.
3. Sesuaikan objek difoto dengan setingan kameranya, biasakan ada tuh gambar orang lari untuk
gambar cepat , gambar orang bertopi untuk foto potrait, dll.
4. Komposisi ini hal yang sangat penting untuk menghasilkan foto yang bagus dan terkesan
profesional banyak yang bilang kalau foto yang bagus itu pake konsep rule of thirds seperti
gambar bunga diatas. (itu fotoku loh hua lagi lagi narsis tapi ngambilnya pake DSLR)
5. Pahami jenis jenis fotografi seperti foto makro, bokeh (ngeblur blkg), moto obyek cepat, siluet
dll. (nanti deh pada kesempatan yang lain tak bahas).
6. Ambil dari sudut yang ngga biasa, biasanya kan kalau kita selalu mengambil foto gayanya itu
itu aja selalu dari depan, coba deh ambil dari atas, samping, bawah, sambil tengkurep, telentang,
guling guling dll (he3 resiko ditanggung sendiri)
7. Ini juga ngga kalah penting dan masih menjadi perdebatan untuk membuat foto bagus ada
yang menghalalkan dan ada pula yang mengharamkan yaitu harus menguasai software – sofware
foto editing seperti photoshop, atau mau lebih gampang lagi pake picasa dan photoscape yang ini
untuk menselaraskan warna atau mengatur warna sesuai dengan keinginan kita.
8. Jangan lupa membawa kamera ini yang terkadang kita lupa dan kehilangan moment moment
yang sangat bagus yaitu ketika ketinggalan kamera, jadinya hanya melongo karena kehilangan
moment bagus .
9. Tangan jangan goyang, biasanya ini penyakit dan ketahuannya pas dilihat di komputer kalau
gambarnya ngeblur karena pas ngambil nggambarnya tangannya goyang , yang paling bagus
adalah ketika akan mengambil foto, tekan setengah dulu shutternya (tombolnya) kalau sudah
fokus (biasanya bunyi tit) baru deh di klik penuh.
10. Yang terakhir adalah ambil kamera sekarang juga dan foto fotolah karena semakin sering kita
mengambil foto maka instingnya akan semakin baik, sering sering lihat foto-foto bagus di
fotografer.net dan jadi member terus upload foto biar dapat masukan dari para master fotografi
jadinya semakin banyak pengalamannya

Anda mungkin juga menyukai