Anda di halaman 1dari 17

Tips Motret dengan Kamera HP

Setidaknya ada beberapa alasan mengapa saat ini banyak orang lebih suka
mengambil foto melalui kamera HP dibanding kamera profesional :

 HP merupakan perangkat wajib yang akan kamu bawa kemana-mana setiap


saat;
 Kamera HP telah mengalami peningkatan drastis dari
sisi software, hardware serta teknologi yang disematkan untuk meningkatkan
kualitas foto yang dihasilkan;
 Sebagian orang merasa ribet kalau harus membawa kamera DSLR/Mirrorless
setiap saat;
 Kamera profesional terbilang sangat mahal dan tidak semua orang rela
merogoh kocek sebanyak itu.

Jadi, kemampuan memaksimalkan kamera HP adalah suatu hal penting, simak tips


berikut untuk membantumu :

1. Gunakan HP Terbaik sesuai Kemampuan


Pintar-pintarlah memilih smartphone yang sesuai dengan kemampuan keuangan
kamu. Harga HP yang lebih mahal belum tentu berbanding lurus dengan kualitas
kamera yang disematkan, bisa jadi ada HP yang lebih murah dengan kualitas
kamera yang mumpuni.

Jangan tergoda dengan ukuran megapixels besar karena megapixels bukanlah


patokan kualitas foto, kebanyakan ini hanya gimmick dari produsen HP saja.

2. Pahami Komposisi Fotografi


Sudah pasti, salah satu faktor keindahan foto adalah komposisi foto yang menarik.
Jadi pahami terlebih dahulu mengenai komposisi fotografi.
Komposisi Rule of Third
Baca artikel 20 Teknik Komposisi Foto untuk Meningkatkan Skill Fotografi.

3. Pastikan Cahaya yang Menerangi Objek Cukup


Minimnya cahaya akan memaksa kamera untuk mem-push ISO ke tingkat yang lebih
tinggi. Imbasnya, foto akan terlihat berbintik dan buram atau istilahnya noise.
https://unsplash.com/photos/qWBoBpeOxjo
Jadi, usahakan lokasi pengambilan foto tersedia cahaya yang cukup. Coba nyalakan
lampu jika ada atau buka jendela agar sinar matahari bisa leluasa masuk ke dalam
ruangan.

Kalau tidak ada juga, aktifkan flash di kamera kamu.

4. Jangan Gunakan Digital Zoom, Mendekatlah ke


Objek
Jadi gini, di dalam dunia fotografi – terutama jaman kamera pocket – ada yang
namanya digital zoom dan optical zoom.

Digital zoom sebenarnya zoom bohong-bohongan yang merupakan


fitur gimmick dari produsen kamera. Digital zoom “memaksa” objek mendekat
dengan cara memperbesar foto secara digital, hasilnya foto bakal buram dan pecah.
kiri : foto yang diambil dengan optical zoom. kanan : normal; klik untuk memperbesar foto.
(img : https://www.techspot.com/)
Berbeda dengan optical zoom, foto diperbesar menggunakan mekanisme optic yang
ada di lensa, hasilnya foto tetap bagus dan tidak pecah.

Jadi, jangan sekali-kali gunakan digital zoom tapi cobalah mendekat ke objek foto.

Optical zoom ada di beberapa tipe smartphone high end seperti iPhone


X dan Samsung Galaxy Note 8. Smartphone ini memiliki kamera kedua yang
memiliki fitur 2x optical zoom.

5. Pada Kondisi Tertentu, Gunakan HDR


HDR merupakan singkatan dari High Dynamic Range, kalau diartikan secara
sederhana artinya ada perbedaan tingkat kecerahan yang jauh antara bagian yang
terang dan bagian yang gelap.

Lihat foto sebelah kanan di bawah ini ..

https://www.techspot.com/
Bagian pohon dan pagar jauh lebih gelap dibandingkan langit dan atap-atap rumah,
inilah yang dinamakan adanya High Dynamic Range.

Pemotretan dengan mode Standard, hasil yang didapat bakal seperti gambar


sebelah kanan di atas, sementara jika mode HDR diaktifkan, maka perbedaan gelap
terang foto bisa diminimalisir sehingga hasilnya akan lebih detail seperti gambar
sebelah kiri.
Mode ini juga biasa digunakan saat pemotretan sunset atau sunrise.

6. Jangan Goyang, Pegang HP Sestabil Mungkin atau


Gunakan Gimbal
Hampir semua lensa kamera DSLR memiliki fitur IS (Image Stabilizer) atau VR
(Vibration Reduction). Fitur ini berguna untuk meminimalisir getaran atau guncangan
saat pengambilan foto agar foto tidak kabur atau goyang (shake).

Sebagian kamera HP high-end ada yang menyematkan fitur ini meski hasilnya tentu
tidak semaksimal DSLR/Mirrorless. Jadi, metode utama untuk menghindari foto
kabur, usahakan pegang HP sestabil mungkin.

Jangan memegang HP terlalu jauh dari posisi tubuh, tapi dekatkan sedikit ke dada
agar tangan ada topangan atau penyangga.

https://sea.pcmag.com/
Jika perlu, jangan segan-segan untuk menggunakan tripod atau gimbal jika punya
dana lebih.

7. Pahami Kapan Perlu Menggunakan Lampu Flash


Kamera HP telah disematkan teknologi yang cukup fantastis dalam pengambilan
foto dengan kondisi minim cahaya, jadi kamu tidak selalu membutuhkan flash dalam
situasi ini.
Penggunaan flash yang tidak tepat terkadang malah bisa merusak hasil foto karena
terbentuknya bayangan atau kecerahan foto yang tidak merata.

Jadi saran saya, cobalah bereksperimen dulu, gunakan Mode Malam, jepret foto
dengan flash dan tanpa flash, lihat manakah hasil yang terbaik meski terkadang
penggunaan flash adalah satu-satunya pilihan.

Tapi sekali lagi, tak ada salahnya untuk bereksperimen, tak jarang foto dengan
nuansa gelap dan moody malah jauh lebih menarik dibanding foto terang benderang
terkena cahaya flash.

8. Kenali Waktu Jeda Shutter (Shutter Lag)


Processor DSLR dirancang bisa secepat kilat mengambil dan memproses foto
sesaat setelah tombol shutter ditekan, sementara kamera HP memiliki apa yang
disebut dengan shutter lag, yaitu waktu jeda antara tombol shutter mulai ditekan
hingga kamera mulai mengambil dan memproses foto.

Waktu jeda ini disebabkan karena kemampuan prosesor HP yang memang


dirancang bukan sepenuhnya untuk melakukan pengambilan foto secara cepat.

Karena alasan inilah, kenali waktu jeda dan usahakan tangan kamu tetap stabil dan
tidak bergerak sesaat setelah tombol shutter ditekan hingga file foto terbentuk

.
9. Hindari Kesalahan Saat Memotret Siang Hari dan
Saat Sunset / Sunrise
Hindari mengambil foto manusia atau objek apapun dengan posisi kamera
menghadap matahari sementara objek membelakangi matahari, kecuali memang
sedang bereksperimen atau mengambil foto siluet.

Posisi seperti ini akan membuat objek jadi terlihat gelap dan terkadang menyilaukan
atau ada flare.
Usahakan matahari berada di samping atau di belakang kamu agar sinar matahari
dapat menerangi orang / objek yang sedang difoto.

Hal ini juga berlaku saat sedang mengambil foto saat sunset / sunrise, usahakan
matahari berada di samping objek bukan persis di belakang objek. Tunggu beberapa
saat untuk mendapatkan golden/blue hours yaitu 15 menit sebelum matahari benar-
benar terbit atau terbenam.

Baca Juga:

 Teknik Memotret Star Trail & Milky Way (Bima Sakti) untuk Pemula

10. Cobalah Memotret dengan Angle yang Tidak Biasa


Idealnya, sebuah foto diambil pada eye level atau sebagaimana mata memandang.

Nah, untuk mendapatkan hasil yang lebih kreatif, ubah sudut tembakan dengan
memotret dari ketinggian atau dengan meninggikan kamera (bird eye) atau
menurunkan kamera serendah-rendahnya (ant eye).
Foto dengan angle yang biasa-biasa saja hasilnya juga akan biasa-biasa saja, jadi
cobalah mengambil foto dengan angle yang tidak biasa agar foto memberi kesan
khusus yang tidak biasa dilihat mata.

11. Aktifkan Grid untuk Mendapatkan Komposisi Rule of


Third yang Pas
Salah satu faktor mengapa foto terlihat bagus adalah komposisi, dan salah satu
komposisi dalam dunia fotografi adalah rule of third.

Jadi, aktifkan Grid di pengaturan kamera HP agar kamu bisa mendapatkan


komposisi rule of third yang akurat sehingga keindahan foto kamu naik kelas.

12. Ambil Foto Sebanyak Mungkin


Banyak smartphone yang menawarkan fitur burst dan selanjutnya mengumpulkan
seluruh foto dalam satu album yang memungkinkan kamu untuk memilih foto mana
yang paling bagus nantinya.

Selain itu, ada juga HP yang mampu menganalisa foto mana yang dianggap paling
bagus dengan cara melihat apakah semua orang tersenyum atau apakah ada objek
yang tidak fokus.

Lakukan cara ini saat memotret objek yang dinamis atau bergerak seperti anak-
anak, hewan peliharaan, mobil dan sebagainya.

13. Bersihkan Kaca Kamera sebelum Motret


Meski sudah melakukan pengaturan yang benar, pengambilan komposisi yang baik,
tapi hasil foto tidak akan bagus kalau ada kotoran yang menempel di kaca kamera
HP kamu.

Jadi selalu ingat untuk membersihkan kaca kamera terlebih dahulu sebelum
melakukan pemotretan.
14. Rajin-rajinlah Memotret
Di jaman serba digital ini, kamu tidak perlu extra-cost untuk mengambil foto
sebanyak yang kamu inginkan karena semuanya dilakukan dengan cara digital.
Coba bayangkan jika masih menggunakan film, berapa roll yang harus kamu
habiskan?

Oleh karena itu, sering-seringlah memotret untuk mengasah kemampuan kamu.


Semakin banyak yang kamu foto, semakin lihai dan semakin banyak pula hasil foto
bagus yang kamu dapatkan.

Kalau memori penuh, kamu bisa menyimpan foto di layanan cloud


storage seperti Dropbox, Google Drive atau di Google Photos sendiri.

15. Aktifkan Focus Peaking


Focus Peaking adalah fitur kamera untuk membantumu melihat lebih jelas apakah
objek sudah berada dalam titik fokus atau tidak dengan cara
memberikan highlight pada bagian yang fokus.

Dengan cara ini kamu bakal tau apakah sudah mendapatkan area fokus yang
diinginkan. Jadi kalau ada fitur ini, segera aktifkan.

16. Gunakan Aplikasi Edit Foto yang Bagus


Android dan iOS memiliki segudang aplikasi edit foto yang bagus di store-nya.
Pilihlah aplikasi yang bagus untuk editing foto seperti Snapseed atau VSCO.
Untuk membuat foto bokeh, bisa gunakan 5 aplikasi di sini.

17. Pelajari Semua Mode Exposure yang Ada di


Kamera

Kamera HP telah dibekali beberapa mode exposure sesuai dengan tujuan


pemotretan.

 Portrait » Digunakan saat memotret manusia (potraiture). Kamera akan


memilih bukaan terbesar (f-number paling kecil) untuk mendapatkan foto bokeh
serta pengaturan skin tone yang bagus serta softening agar kulit terlihat halus;
 Landscape » Digunakan saat memotret pemandangan (landscape). Kamera
akan memilih bukaan terkecil (f-number besar) untuk mendapatkan foto yang tajam
secara keseluruhan, ISO rendah, saturasi meningkat terutama pada warna hijau dan
biru;
 Macro (Close Up) » Digunakan saat memotret benda-benda kecil dalam
jarak dekat. Kamera akan mengatur agar lensa bisa fokus dalam jarak dekat;
 Sports » Digunakan untuk memotret benda atau objek yang bergerak cepat.
Kamera akan mengatur shutter speed secepat mungkin untuk membekukan objek.
Saat menggunakan bukaan kecil (f-number besar), kamera akan menaikkan nilai
ISO untuk mendapatkan speed yang cepat, selain itu kamera akan menggunakan
mode AI Servo (metode fokus dengan melakukan tracking mengikuti gerakan
objek);
 Night Portrait » Digunakan untuk pemotretan malam hari. Kamera akan
menaikkan ISO untuk mengakomodir minimnya cahaya. Pada beberapa kamera
tertentu,  biasanya built in flash akan otomatis menyala.
 Sunset / Sunrise » Digunakan saat ingin memotret sunset atau sunrise.
Kamera akan memilih pengaturan terbaik untuk mendapatkan
foto sunrise / sunset yang bagus;
 Fireworks » Digunakan saat memotret kembang api, kamera akan
menggunakan shutter speed yang sangat lambat dengan bukaan kecil;
 Beach / Snow » Digunakan saat memotret pantai atau lingkungan bersalju.
Kamera akan melakukan kompensasi untuk menghindari foto under-exposed karena
mengukur latar belakang yang berwarna putih.

Beberapa pilihan mode lainnya tergantung dari jenis dan merek HP yang dibuat oleh
produsen.

18. Jika Mungkin, Potretlah dengan Format RAW


Format RAW adalah format negatif (data mentah) pada sebuah foto sehingga tidak
mengalami kompresi atau pemrosesan apapun sebelumnya.

Tips ini hanya untuk yang suka edit-edit foto dan memiliki


kapasitas storage melimpah. Jika ruang penyimpanan menjadi perhatian, RAW tidak
cocok buat kamu.

Ada beberapa kelebihan menggunakan format RAW :

 Tidak mengalami kompresi jadi tidak ada detail informasi yang hilang, lumrah
saja kalau sebuah file RAW berukuran sangat besar;
 Karena detail foto tidak hilang, kamu punya keleluasaan untuk mengedit foto
tanpa kehilangan kualitas dan merusak foto.
 Dengan RAW, kamu bisa melakuan koreksi White Balance seperti contoh foto
ini..

Kiri : Foto setelah White Balance dikoreksi


Penggunaan format RAW juga telah digunakan pengguna DSLR selama bertahun-
tahun untuk proses editing lebih lanjut dan mendapatkan hasil maksimal dari foto
yang diambil.

Saat ini, segelintir smartphone telah mendukung pengambilan format RAW, jadi
kalau kamu serius tentang peng-edit-an, pertimbangkan beralih ke RAW daripada
mengambil foto dengan format JPG.

Baca juga : 10 Kelebihan dan Kekurangan Foto dengan Format RAW.


19. Beri Efek Filter yang Wajar, Jangan Berlebihan
Efek filter bisa memberikan kesan menarik dan menghilangkan kesan “biasa” dari
setiap foto yang kamu ambil.

Filter bisa didapatkan dari berbagai aplikasi edit foto


seperti Snapseed, VSCO hingga filter yang dimiliki aplikasi media sosial
seperti Instagram.

Jangan memberikan efek filter yang terlalu berlebihan, edit-lah foto hanya untuk
memperkuat kesan foto seperti menjadi vintage atau bernuansa kamera film, bukan
untuk menghiasnya.

Cukup gunakan kontras, cropping dan menambahkan mood untuk membantu foto


tampak lebih menarik.

20. Coba Gunakan Lensa Tambahan (Add-On Lens)


Umumnya kamera hanya memilih satu lensa belakang meski ada beberapa model
yang memiliki 2 buah lensa dengan fungsi berbeda.

https://sea.pcmag.com/
Kalau ada dana lebih, gunakan lensa tambahan agar hasil foto lebih keren.

21. Pasang Aplikasi Google Camera (GCam)


Google Camera adalah aplikasi kamera yang dikembangkan oleh Google untuk
Android.
Ada alasan mengapa Google Camera sangat populer, sejak pertama kali
dikenalkan, Google Camera memberikan foto selfie yang bagus terutama dalam
menciptakan bokeh. Bahkan kabarnya, bokeh yang dihasilkan masih lebih baik
dibanding smartphone dengan dual camera untuk mode potrait.

Baca artikel berikut : Lengkap! Cara Install  Google Camera (GCam) di Xiaomi


[Semua Tipe].

Gimana, sekarang sudah ada gambaran kan? Silahkan berkreasi agar hasil foto
kamu terlihat bukan asal-asalan.

Anda mungkin juga menyukai