D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
RAFLY M SIHOMBING
KELAS XI MULTIMEDIA
KELAS: XI MULTIMEDIA
Berikut beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai,namun semuanya tetap
harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan:
1) Kecepatan orang berlari / sepeda: 1/20 detik.
2) Kecepatan sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik.
3) Kecepatan mobil: sekitar 1/50 detik.
4) Kecepatan balapan motor/mobil: 1/100 sampai 1/200 detik.
b. Fokus untuk panning
Memotret objek yang bergerak mengakibatkan fokus yang berubah-ubah.Bagi
pemula disarankan menggunakan mode autofocus,namun bagi fotografer
profesional biasanya menggunakan mode manual focus.Mode manual focus akan
lebih konsisten walaupun membutuhkan latihan dan kesabaran.Teknik terbaik
adalah menggabungkan kedua mode focus,yaitu menggunakan autofocus untuk
mengeset titik fokus pada titik dimana objek akan berada (antisipasilah dimana
posisi obyek akan berada),lalu setelah terkunci,switch ke manual fokus (MF).
c. Framming
Set frame yang cukup lebar untuk ruang didepan dan belakang objek sehingga kita
cukup leluasa melakukan panning dan objek secara utuh tertangkap dalam fram.
d. Menggerakkan Lensa dan Kamera
Pastikan memiliki cukup ruangan agar kamera dan lensa bisa mengikuti arah
Gerakan objek tanpa ada sesuatu yang menghalangi di depan kita.Agar objek tetap
terlihat tajam,Gerakan lensa harus tenang dan stabil dan arahnya hanya pada
sumbu horizontal,yaitu dari kanan ke kiri atau sebaliknya tanpa diikuti
naik/turun.Semakin lembut dan tenang kamera mengikuti pergerakan dan irama
objek utama,makin tajam mereka terlihat difoto.
BAB XVL
PENGAMBILAN GAMBAR DENGAN TEKNIK BLURING
Tiga faktor utama yang dapat digunakan untuk mengontrol DOF adalah:
a. Aperture Lensa
Hubungan langsung antara aperture dan depth-of-field yaitu semakin kecil
aperture,semakin luas depth-of-field (artinya semakin banyak bagian yang
tajam),sehingga apabila ingin mendapatkan sebanyak mungkin bagian foto yang
tajam,setting sekecil mungkin aperture-misal antara f/16,atau bahkan f/22.
b. Panjang Fokus Lensa
Menggunakan lensa wide-angle memberikan keuntungan depth-of-field yang
luas,yang membuatnya mudah untuk menjaga semua bagian obyek dalam foto
fokus.Semakin lebar sudut view,semakin besar depth-of-field,sebaliknya jika
menggunakan lensa tele maka depth-of-field lebih terbatas.Semakin besar focal-
length lensa tele,semakin membatasi zona ketajaman.
c. Jarak Kamera ke Objek
Semakin dekat kamera dengan objek foto maka semakin terbatas depth-of-field
atau ruang ketajaman.Bahkan,saat pengambilan foto close-up atau macro maka
ruang ketajaman akan menjadi sangat sempit hanya beberapa milimeter didepan
dan di belakang objek.
2. Pengaruh Lensa
Lensa yang anda gunakan berperan besar menentukan hasil dengan background yang
blur.Lensa dengan focal length terpanjang dapat memaksimalkan hasil blur.Namun
bila anda menggunakan lensa standar (kit 18-55 mm) maka gunakan focal terpanjang
yaitu 55mm.
Adapun lensa yang digemari saat ini untuk membuat latar menjadi blur yaitu lensa
fix 50mm dan lensa zoom tele.Sedangkan apabila menggunakan lensa zoom wide
(lebar) yang umumnya memiliki rentang focal pendek maka hasil blurnya tidak se-
ekstrim hasil blur dari jenis lensa di atas.Rumus berikutnya adalah semakin Panjang
focal lensa anda maka semakin tinggi intensitas blur pada backround.
Tidak bisa dipungkiri jika latar belakang yang blur dari sebuah foto mampu memberi
kesan kedalaman (Depth-of-Field/Dof) tersendiri bagi foto tersebut.Dengan latar
yang blur dapat dilakukan isolasi atau pemisahan objek foto sehingga perhatian tidak
terpecah antara melihat objek atau latarnya.Maka itu Teknik membuat blur ini lebih
banyak dipakai di foto potret dan still life (yang perlu Dof sempit),dan tidak untuk
dipakai di foto landscape atau pemandangan (yang perlu DoF lebar).
Banyak yang berharap dengan kamera yang dimilikinya,dia akan dapat mendapat
foto yang latarnya blur.Meski banyak yang berhasil,namun ada juga yang mengalami
kekecewaan karena hasil fotonya tidak seperti yang diharapkan.Untuk itu perlu
dicatat bahwa hasil dari foto yang latarnya blur dapat bervariasi,dan tingkat blurnya
pun berbeda (mulai dari yang agak blur hingga sangat blur).Ada baiknya kita
mengetahui terlebih dahulu faktor apa saja yang membuat hasil blur pada latar ini
bisa berbeda,yaitu:
a. Ukuran sensor pada kamera
b. Jenis lensa yang dipakai
c. Posisi Panjang fokal lensa
d. Bukaan diafragma lensa
e. Jarak objek terhadap latar
Soal sensor,jelas pada kamera DSLR yang ukuran sensor nya lebih besar,kemampuan
menghasilkan foto yang latar nya blur akan menjadi mudah.Tidak sedemikian halnya
dengan kamera bersensor kecil (meskipun kamera prosumer) yang relatif akan
kesulitan untuk membuat blur pada latar.Pada DSLR pun jenis lensa yang dipakai
bisa memberi hasil blur yang berbeda-beda,tergantung tipe lensanya (zoom atau
prime),berapa jumlah blade diafragmanya (ada yang 5,7 dan 9 blade) dan apa jenis
bladenya (lurus atau rounded).
3. Rentang Fokal pada lensa
Semakin besar ukuran rentang fokal lensa yang dipakai,maka akan membuat latar
belakang menjadi semakin kabur.Rasio jarak antara subjek foto dengan kamera dan
jarak antara subjek dan latar belakang.
4. Lebih dekat jarak kamera ke subjek foto dan semakin jauh jarak subjek foto dengan
jarak pada latar belakang,maka foto akan menjadi blur.Contohnya,jika jarak pada
kamera ke subjek gambar dengan jarak 1 cm,dan jarak subjek gambar ke background
20 m,maka bisa sangat bisa dipastikan bahwa latar belakangnya akan menjadi sangat
blur.Hal ini dikarenakan rasio/perbandingan jarak sangatlah besar.Sebaliknya,bila
kamera memiliki jarak ke subjek foto 20 m,dan juga jarak subjek foto ke latar
belakangnya 1 cm,maka sangat bisa dipastikan bahwa latar belakang menjadi sangat
tajam/jelas.
5. Ukuran sensor dalam kamera
Ukuran sensor pada kamera sangat bervariasi,semakin besar ukuran,maka akan
semakin mudah membuat background menjadi blur.Kamera pada ponsel atau kamera
saku mempunyai ukuran sensor yang sangat relatif kecil dibandingkan dengan
kamera digital SLR.Di dalam kamera digital SLR Canon,terbagi lagi menjadi
beberapa jenis ukuran sensor.Yang terkecil sampai yang ukuran paling besar.