Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESPONSI FOTOGRAMETRI

DIGITAL

Disusun oleh:
Rizkulloh Nurfauzi Al Amin
03311940000002

Dosen Pengampu:
Hepi Hapsari Handayani, S.T., M.Sc., Ph.D.

Mohammad Rohmaneo Darminto, S.T., M.Sc.

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, PERENCANAAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2021
● Exposure
Ialah jumlah cahaya yang ditangkap oleh sensor kamera digital saat foto diambil.
Terlalu banyak cahaya menghasilkan foto yang pudar (overexposed). Terlalu sedikit
cahaya dan foto akan menjadi terlalu gelap (underexposed). Informasi-informasi tersebut
didapatkan di dalam Exposure Meter. Kualitas dari Exposure ini sangat tergantung
terhadap tiga aspek, yakni Aperture, ISO, dan Shutter. Apabila ketiga aspek tersebut
terbidik dengan baik, maka indikator di Exposure Meter akan tepat berada di titik 0, namun
apabila bidikan dari ketiga aspek tersebut kurang mendapat cahaya yang cukup (too little
light), maka indikator di Exposure Meter akan berada di sebelah kiri dari titik 0, dan
sebaliknya apabila terlalu banyak mendapat cahaya (too much light) makan akan berada di
sebelah kanan dari titik 0

Gambar 1. Eksposure

● Frame
Frame merupakan bagian luar pada sebuah foto atau ukuran lebar dan tingginya foto. Bisa
juga berarti area dimana benda-benda akan masuk dalam foto dan bisa di komposisi.

Gambar 2. Frame

● Aperture
Aperture ini sangat erat kaitannya dengan ukuran bukaan untuk menerima cahaya
yang dapat memasuki kamera. Diukur dalam f-stops, yang merupakan rasio dari panjang
fokus dibagi dengan ukuran pembukaan mulai dari f/2.8 hingga f/22. Semakin kecil f-stop
semakin lebar bukaan-nya, begitu pula sebaliknya semakin besar f-stop maka semakin
kecil bukaan-nya.

Gambar 3. Aperture

Seperti yang terdapat pada Gambar3. untuk Aperture (bukaan) f/2.8, tingkat
keburaman pada Foreground dan background membuat objek tampak menonjol, hal ini
sangat bagus untuk foto dengan orientasi portrait. Sedangkan untuk Aperture (bukaan)
f/22, Foreground, background, dan objek tampak tajam, hal ini sangat bagus untuk foto
dengan orientasi landscape.

● ISO
Pengaturan pada ISO menjadi sangat penting dalam fotografi. Sebab, dengan
pengaturan ini dapat membuat sebuah gambar menjadi sangat terang atau pun sebaliknya.
Jika memotret di hari yang cerah, maka akan banyak cahaya yang mengenai sensor
sehingga akan mengakibatkan overexposed, maka kita harus mengurangi tingkat
sensitifitasnya dengan mengatur ke angka ISO rendah, begitu juga sebaliknya apabila kita
memotret di tempat yang gelap otomatis akan terjadi underexposed , maka sensor perlu
mendeteksi banyak cahaya, sehingga kita harus meningkatkan tingkat sensitifitasnya
dengan mengatur ke angka ISO yang tinggi.
Penggunaan ISO yang tinggi juga cocok untuk menyesuaikan shutter speed agar
tidak banyak gerakan yang ditangkap, namun perlu diingat bahwa semakin tinggi tingkat
pemakaian ISO, semakin banyak pula noise yang akan muncul pada gambar. Dengan kata
lain ISO sangatlah sensitif terhadap cahaya sehingga perlu digunakan dalam kondisi yang
sesuai. ISO diukur dalam angka yang biasanya dituliskan 100, 400, 800, 1600, hingga
6400+
Gambar 4. ISO
● Bokeh
Secara realistis fitur Bokeh ini mensimulasikan berbagai jenis keburaman latar
belakang. Standar Keburaman latar belakang menyediakan pengoperasian yang mulus,
tetapi tidak terlalu realistis. Fitur simulasi bokeh menciptakan kembali berbagai jenis
bokeh nyata dengan jauh lebih tepat.
Banyak pilihan fitur Bokeh pada DOF Simulator ini, mulai dari Excellent,
Catadioptric lens, Soft, Neutral, Hard, 5 Blades diaphragm, hingga 9 Blades diaphragm.
Tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan untuk menggunakannya. Dibawah ini adalah
perbandingan 2 buah objek pemotretan yang sama namun dengan fitur Bokeh yang
berbeda.

a b
Gambar5. a) Excellent ;b) Catadioptric lens

● Shutter
Satu-satunya hal antara cahaya yang telah melewati Aperture dan sensor gambar adalah
shutter. Shutter speed adalah fitur yang mengatur waktu bukaan masuknya cahaya ke dalam
lensa. Semakin pendek waktu rana terbuka, semakin sedikit juga gerakan yang dapat terjadi
selama pengambilan gambar. Hal ini lah yang menjadikannya opsi untuk mendapatkan
gambar semakin fokus. Tapi sayangnya, kelemahan dari shutter speed yang begitu cepat
juga membuat kurangnya cahaya pada gambar yang dihasilkan.
Gambar 6. Shutter Speed
Seperti yang terdapat pada Gambar 6. untuk Shutter Speed 1/250 sec, pergerakan
baling-baling ditangkap dengan efek ghosting. Cocok untuk pengambilan gambar sungai
dan air terjun, sedangkan untuk Shutter Speed 1/4000 sec, pergerakan baling-baling terlihat
membeku meski sebenarnya sedang bergerak, cocok untuk pemotretan kegiatan olahraga.

● Appearance
Pada fitur Appearance pada DOF Simulator ini, berfungsi untuk mengatur model objek
mulai dari pria dewasa, wanita dewasa, maupun anak kecil. Selain itu fungsi dari fitur
Appearance yaitu merubah background seperti pohon, kota, dsb. Fungsi terakhir yakni
untuk mengatur orientasi foto yang kita inginkan seperti Portrait dan Landscape

Gambar 7. Appearance

● Framing
Framing adalah sebuah cara yang digunakan untuk memberikan bingkai pada
subjek (atau objek utama) pada sebuah foto dengan menggunakan benda-benda yang ada
di sekitar kita. Di dalam DOF Simulator bagian Framing terdapat fitur lock field of view
yang berfungsi menjaga ukuran model konstan pada foto saat mengubah parameter apa
pun. Tergantung pada opsi yang dipilih, Focal length atau Constant distance secara
otomatis diubah untuk mencapai ini.

Gambar 8. Framing Feature


● Freezing
Freezing adalah teknik memotret pada sebuah objek yang sedang bergerak dengan
seolah-olah kita dapat menghentikan objek yang sedang bergerak tersebut.

Gambar 9. Framing Feature

● Panning
Panning merupakan salah satu dari sekian banyak teknik dalam dunia fotografi
yang digunakan untuk membekukan gerakan pada benda yang bergerak. Bagaimana cara
melakukan panning adalah dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan
objek yang ingin dibidik sehingga objek akan tampak fokus, sementara background akan
tampak kabur/blur

Gambar 10. Panning

Anda mungkin juga menyukai