Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH

FOTOGRAMETRI DASAR

POKOK BAHASAN MINGGU 1: KAMERA DALAM FOTOGRAMETRI

Disusun Oleh :

GABRIEL OMAR BATISTUTA SIAHAAN (121230002)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA

JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2023
A. MATA ACARA PRAKTRIKUM
a. Waktu Pelaksanaan : Rabu, 7 September 2023
b. Tempat Pelaksanaa : Labtek OZT Lt.3
c. Pembahasan : Pengenalan mengenai fotogrametri, jenis
Kamera dan istilah pada fotografi
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan diadakannya praktikum, sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mempraktikkan ilmu yang didapat pada saat praktikum.
2. Mahasiswa dapat melakukan perbandingan atau pemotretan dengan
menggunakan Kamera DSLR/Kamera Lab dengan Kamera HP.
3. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pemotretan dengan menggunakan
Kamera DSLR/Kamera Lab dengan Kamera HP dalam berbagai kondisi.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat:
1. HandPhone
2. Kamera DSLR
3. Laptop
Bahan:
1. Objek Foto
D. LANDASAN TEORI
a. PnS (Point and Shoot)
Kamera point-and-shoot atau compact camera: dirancang terutama untuk
operasi sederhana. Menggunakan fokus lensa gratis atau autofocus untuk
fokus, sistem otomatis untuk menetapkan pilihan eksposur, dan memiliki
unit flash built. Istilah "point-and-shoot" menggambarkan operasi
sepenuhnya otomatis (autofocus, mendapatkan kendali otomatis dan white
balance, dll) dengan interaksi minimal kecuali untuk kontrol zoom dan
tombol perekaman (Basuki).

b. DSLR Camera

DSLR adalah kamera digital menggabungkan optik dan mekanisme


kamera single-lens reflex dengan sensor digital imaging. Dalam desain
refleks, cahaya berjalan melalui lensa, kemudian ke cermin yang
bergantian untuk mengirim foto ke salah satu jendela bidik atau sensor
gambar (Basuki). Pada bagian kamera ini terdiri dari beberapa bagian
sebagi berikut: Camera lens, Reflex mirror, Focal-plane shutter, Image
sensor, Matte focusing screen, Condenser lens, Pentaprism/pentamirror,
Viewfinder eyepiece.

c Kamera Prosumer

Kamera Prosumer merupakan gabungan kamera Profesiaonal dan C


onsumer. Kamera disebut sebagai prosumer ditandai dengan kemampuan
point and shoot tetapi memiliki fitur lebih canggih jika dibandingka dengan
pocket camera antara lain memiliki kemampuan untuk dipakasi secara
manual, pengaturan exposure dan lain-lain (Karyadi, 2017).
d. Diafragma
Diafragma atau aperture (atau sering disebut bukaan) berfungsi untuk
mengatur jumlah volume cahaya yang masuk. Penulisan angka diafragma
biasanya adalah f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, dan f/16, dan seterusnya.
bukaan diafragma yang besar digunakan untuk menghasilkan foto dengan
subjek yang tajam dengan latar belakang blur. Bukaan kecil, bukaan kecil
akan menghasilkan gambar yantajam mulai dari foreground hingga
background. Bukaan kecil biasanya digunakan dalam pemotretan
pemandangan alam yang memang membutuhkan ketajaman di seluruh
bagian foto (Fathoni & Syamsuddin).
e. White Balance
Visi komputer tingkat rendah mendasar yang diterapkan pada semua
gambar kamera. WB dilakukan untuk memastikan bahwa objek
pemandangan tampak memiliki warna yang sama bahkan ketika dicitrakan
dalam kondisi pencahayaan yang berbeda. Secara konseptual, WB
dimaksudkan untuk menormalkan efek dari pencahayaan pemandangan
yang ditangkap sedemikian rupa sehingga semua objek tampak seperti jika
mereka ditangkap di bawah “cahaya putih” yang ideal. WB adalah salah
satunya dari langkah manipulasi warna pertama yang diterapkan pada
sensor gambar RGB mentah yang belum diproses oleh Integrated Signal
Processor (ISP) bawaan kamera (Afifi & Brown, 2020).
f. Flash
Flash eksternal adalah salah satu peralatan fotografi yang sangat penting.
Peralatan yang juga dikenal dengan sebutan lampu kilat ini, cukup esensial
bagi seorang fotografer. Tentu jika kita melihat kemampuan utama dari
flash eksternal yang bisa menghasilkan cahaya sendiri. Seperti yang telah
pelajari, bahwa unsur utama dalam fotografi adalah cahaya. Tanpa cahaya
takkan ada yang terlihat dalam foto anda. Flash eksternal pada umumnya
dinamakan lampu flash saja atau sering juga disebut dengan lampu kilat
atau lampu blitz. Lampu flash kamera ini biasanya memiliki sumber daya
berupa baterei AA sejumlah 4 buah atau tergantung merek (Irdha Yunianto
S.Ds., 2022).
g. Light Metering
Mode metering adalah fitur standar kamera digital, bahkan hingga kamera
ponsel modern pun kini sudah menyediakan fitur ini dengan harapan kita
bisa mendapat foto dengan eksposure yang baik di setiap kondisi
pencahayaan. Metering disediakan untuk mengkomodir berbagai kondisi
pemotretan yang pasti punya banyak variasi pencahayaan, mulai dari siang
terik, kontras tinggi hingga tempat yang kurang cahaya (Novita, 2017).
h. Depth of field
Adalah ruang tajam atau focus yang terbentuk antara subjek terdekat
dengan yang terjauh dalam bentuk ketajaman gambar. Depth of field sangat
tergantung pada: (1) diafragma, semakin kecil diafragma, semakin besar
depth of field yang dihasilkan; 2) jarak fokus lensa (focal length). Semakin
panjang focal length, semakin sempit depth of field. Pada lensa sudut
lebar/wide angle, memiliki depth of field yang sangat besar. Fungsinya
adalah untuk mengaburkan latar belakang dengan tujuan menonjolkan
obyek utama.
i. Distorsi Lensa
Distorsi adalah suatu fenomena ketidakakuratan lensa dalam menangkap
suatu citra akibat melengkungnya optik sehingga gambar yang dihasilkan
juga mengalami lengkungan di bagian tepi. Efek distorsi bisa mengurangi
tingkat ketepatan pengukuran seiring berubahnya posisi partikel yang
menjauh dari bagian tengah gambar. Distorsi yang terjadi pun akan
semakin besar seiring semakin pendeknya focal length yang digunakan.
Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui secara pasti nilai distorsi yang
berlaku untuk tiap-tiap focal length (Putra & Kaelani, 2016).
j. Stabilizer
Stabilizer adalah teknologi yang berfungsi untuk menstabilkan gambar
atau video agar hasilnya tetap seimbang dan minim goyangan. Minim
goyangan ini maksudnya adalah bagaimana agar hasil video tetap stabil dan
tidak bergoyang (Widiyanti, 2021).
k. Exposure
Exposure atau pencahayaan artinya adalah takaran waktu dari cahaya yang
diperkenankan masuk ke sensor kamera melalui lensa dan aperture. Saat
digunakan untuk memotret, DSLR menggunakan shutter mekanik untuk
menangkap durasi cahaya yang masuk. Hal ini sama dengan kamera
analog.
l. Efek bokeh
Efek Bokeh merupakan salah satu teknik fotografi yang memberikan efek
blur atau out-of-focus pada cahaya dan dapat menghasilkan bentuk yang
sesuai dengan bentuk ring diafragma atau aperture lensa kamu. Efek bokeh
ini sebenarnya sudah cukup terkenal di kalangan anak muda, karena
mampu memberikan hasil foto estetik yang sangat eye-catching. Efek
bokeh sendiri dapat dihasilkan akibat dari sempitnya depth of field pada
lensa kamera kamu, sehingga hanya menyisakan sedikit ruang fokus untuk
satu subjek foto.
m. "f" dalam f-stop
Merupakan singkatan dari panjang fokus lensa. Sementara panjang fokus
itu sendiri mengacu ke bidang pandang lensa, f-stop adalah tentang
seberapa banyak cahaya yang Anda izinkan mengenai sensor melalui
bukaan aperture. Aperture adalah lubang di bagian tengah lensa, terdiri atas
bilah yang berputar, yang terbuka untuk memasukkan cahaya apabila Anda
menekan tombol pelepas rana. Diameter aperture menentukan seberapa
banyak cahaya yang masuk, dan dengan demikian, seberapa cerah
pencahayaan Anda.
n. Resolusi kamera
Resolusi Kamera adalah salah satu parameter penting dalam menentukan
kualitas gambar yang dapat dihasilkan oleh sebuah kamera. Resolusi
mengukur seberapa banyak detail yang dapat direkam oleh kamera dalam
sebuah gambar. Resolusi kamera biasanya diukur dalam piksel (pixel) dan
dinyatakan dalam format lebar x tinggi, misalnya 1920 x 1080 piksel atau
3840 x 2160 piksel.
E. LANGKAH KERJA
Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Menyiapkan atau memilih objek yang hendak difoto.
3. Menyiapkan alat foto, pada kali ini menggunakan kamera hp.
4. Jika menggunakan kamera harus setting kamera terlebih dahulu.
5. Memperhatikan pencahayaan dan parameter yang dibutuhkan.

F. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Hasil
Foto Kondisi Iso F Shutter
Speed
Under 320 1.8 1/60
Exposure(HP)
Under 3535 7.2 1/25
Exposure(Kamera)

Good 770 1.8 1/33


Exposure(HP)

Good 3600 8.0 1/13


Exposure(Kamera)

Over 2000 1.8 1/30


Exposure(HP)

Over 3600 8.0 1/25


Exposure(Kamera)
Image Motion 3741 8.0 1/15
Siang(kamera)

Image Motion 800 1.8 1/8


Siang(HP)

Image Motion 3273 8.0 1/28


Malam(kamera)

Image Motion 3200 1.8 1/25


Malam(HP)

Tanpa Image 3745 4.0 1/66


Motion siang
(kamera)

Tanpa Image 800 1.8 1/5


Motion siang(HP)

Tanpa Image 3272 8.0 1/70


Motion malam
(kamera)
Tanpa Image 3200 1.8 1/100
Motion malam
(HP)

Fokus Objek 100 1.8 1/4


Dekat(HP)

Fokus Objek 3738 8.0 1/15


Dekat(Kamera)

Semua Objek 125 1.8 1/4


Terlihat(HP)

Semua Objek 3739 8.0 1/15


Terlihat(Kamera)
b. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita sudah melakukan pengamatan perbedaan
antara siang dan malam hari. Pada aiang hari foto yang dihasilkan lebih
baik karena sumber Cahaya yang dibutuhkan tercukupi dengan baik
sedangkan pada malam hari Cahaya tidak terlalu terang sehingga gambar
akan menjadi lebih gelap. Semakin besar ISO maka Cahaya pada gambar
akan menjadi makinn terang, semakin kecil ISO maka Cahaya akan
menjadi lebih redup. Untuk penggambil image motion semakin besar
pembilangnya (1/…) maka gambar yang dihasilkan akan menjadi lebih
focus dan jelas, tetapi jika pembilangnya kecil maka foto yang dihasilkan
menjadi tidak jelas atau tidak focus objeknya. Tetapi kualitas kamera juga
mempengaruhi hasil foto yang dihasilkan, jika pada foto yang
menggunakan kamera HandPhone foto yang dihasilkan kurang baik,
dalam artian foto yang dihasilkan tidak sebaik dan sefokus jika
menggunakan kamera DSLR.

G. SUMBER PUSTAKA

Afifi, M., & Brown, M. S. (2020). Deep White-Balance Editing. Computer Vision and
Pattern Recognition (CVPR), 1397-1398.

BAMBANG RUDIANTO, I. M. (2005). PENERAPAN METODE DIRECT LINEAR


TRANSFORMATION DALAM PENENTUAN DISTORSI KAMERA NON
METRIK. Bandung: INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG.

Basuki, A. (n.d.). Pertemuan 3: Fotografi. Retrieved from POLITEKNIK


ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA:
https://basuki.lecturer.pens.ac.id/lecture/foto3.pdf

Budi Santoso, M. ,. (2015). MODUL LABORATORIUM FOTOGRAFI DIGITAL.


Fathoni, A. F., & Syamsuddin, D. (n.d.). PERBANDINGAN METODE DEPTH OF
FIELD PADA LENSA KAMERA FOTOGRAFI DENGAN EFEK LENSA
PADA SOFTWARE ANIMASI . Journal Binus, 179-177.

Gunawan, A. P. (n.d.). PENGENALAN TEKNIK DASAR FOTOGRAFI.

Irdha Yunianto S.Ds., M. (2022, Juni 7). MENGENAL FLASH EKSTERNAL DAN
FUNGSINYA. Retrieved from UNIVERSITAS STEKOM: https://desain-
grafis-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/MENGENAL-FLASH-EKSTERNAL-
DAN-FUNGSINYA/41ec59806d1757955a409423cda0736b0cbe6044

Karyadi, B. (2017). BELAJAR FOTOGRAFI. Baogor: NahlMedia.

Koo, R. (2012). The Cinematography DSLR Guide. Retrieved September 11, 2021,
from http://nofilmschool.com/dslr/

M Mujahid Aditya Fidera, M. I. (2020). PEMANFAATAN FOTOGRAMETRI


UNTUK MODEL 3 DIMENSI DENGANVISUALISASI MENGGUNAKAN
TEKNOLOGIAUGMENTED REALITY (AR). Jurnal ENMAP (Environment
& Mapping), 68.

Novita. (2017, Desember 24). CARA MEMILIH MODE METERING YANG TEPAT.
Retrieved from BINUS UNIVERSITY: https://student-
activity.binus.ac.id/klifonara/2017/12/cara-memilih-mode-metering-yang-
tepat/

Putra, Y. H., & Kaelani, Y. (2016). Analisis Kesalahan Pengukuran Kecepatan. Jurnal
Teknik ITS, 698-690.

Riyadi, T. (2011). SINEMATOGRAFI DENGAN KAMERA DSLR. Journal BINUS


University , 925-926.

Riyadi, T. (n.d.). SINEMATOGRAFI DENGAN KAMERA DSLR.

Widiyanti, N. (2021, September 14). Stabilizer Kamera: Fungsi, Jenis, dan Tips Cara
Pakai. Retrieved from Media Informasi Fotografi:
https://shootnesia.foresteract.com/gimbal-stabilizer-kamera/

Anda mungkin juga menyukai