Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam dunia fotografi profesional, seorang fotografer dituntut untuk dapat
menguasai mode manual dalam pengoperasian kamera agar dapat lebih
mengeksplor kemampuan kamera yang dimiliki. Salah satu pemahaman
dalam mode manual yang perlu diketahui adalah pengetahuan dasar dalam
pengaturan segitiga exposure pada kamera. Segitiga exposure merupakan
istilah yang biasa digunakan oleh para fotografer profesional untuk
mewakili penyesuaian kombinasi antara pengaturan ISO, diafragma, dan
shutter speed pada kamera. Teknik ini bertujuan untuk mengatur besaran
intensitas cahaya yang dapat ditangkap oleh kamera, sehingga dapat
diperoleh gambar dengan intensitas cahaya yang diinginkan. Dalam proses
pembelajaran, untuk dapat memahami materi ini diperlukan perangkat
kamera yang mendukung pengaturan mode manual untuk kegiatan
prakteknya. Namun muncul sebuah permasalahan dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu terbatasnya perangkat yang tersedia. Hal ini cukup
menghambat proses pembelajaran, sebab siswa harus bergantian dalam
pengoperasian kamera guna menerapkan konsep pengaturan segitiga
exposure.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka ditentukan rumusan masalah di
dalam pengoprasian segitiga exsposure
Apa yang di maksud dengan segitiga exsposure dan ada elemen apa saja di
dalam nya?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penggunaan segitiga exsposure adalah untuk menghasilkan
gambar yang seimbang dan teratur. Pengaturan aperture, shutter speed, dan
ISO harus dipilih dengan cermat untuk mencapai hasil terbaik.

1
1.4 Manfaat
Mengerti konsep segitiga eksposur memungkinkan fotografer, untuk
mengambil foto dengan baik dan mengendalikan aspek kreatif dalam gambar. Anda
bisa mencoba bermain-main dengan ketiga faktor ini untuk menciptakan efek yang
Anda inginkan dalam gambar Anda. Misalnya, jika Anda ingin latar belakang foto
Anda buram dan fokus pada objek, Anda bisa menggunakan aperture lebar (kecil f-
stop) dengan shutter speed yang sesuai. Jadi, memahami segitiga eksposur akan
membantu menjadi fotografer yang lebih baik dan lebih kreatif dalam mengambil
gambar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Segitiga Exsposure


The Exposure Triangle atau Segitiga Exposure, merupakan istilah yang
merujuk pada 3 elemen dasar pada Exposure, yaitu aperture, shutter speed dan
ISO. Tenang, meski terkesan teknis banget tapi ini sangat mudah dipahami. Point
dari pengaturan segitiga exsposure adalah menyeimbangkan intensitas cahaya yang
masuk ke dalam camera.

Gambar 2.1 Tampilan Gambar Segitiga Exsposure

2.2 Pengertian Elemen-Elemen yang ada dalam segitiga exposure


 Shutter
Shutter Speed adalah kecepatan waktu aperture terbuka dalam menerima
cahaya yang masuk. Mengatur durasi jeda jendela sensor terbuka ketika
menerima paparan cahaya kemudian menutup kembali. Semakin lama
Shutter Speed terbuka, maka semakin banyak intesnitas cahaya masuk ke
dalam film/sensor, sehingga akan menghasilkan foto lebih terang. Shutter

3
Speed diukur dengan satuan “S” (second)/detik dan dinyatakan dalam
1/250s, 1/125s, 1/60s, 1/15s, 1/8s, 1/4s, 1/2s. Shutter 1/250s menunjukkan
semakin cepat jendela sensor membuka lalu menutup kembali, sedangkan
1/2s semakin lama jendela shutter menerima paparan cahaya.

Gambar 2.2 Tampilan Shutter

 Aperture
Aperture adalah menangkap cahaya melalui lebar bukaan lensa. Membuka
aperture lebar sama ketika Anda membuka jendela rumah terbuka lebar, dan
berdampak pada seberapa banyak cahaya yang masuk kedalam
rumah.Aperture diukur dengan f-stop (f/1.2, f/1.8 f/2.8) dan perlu di ingat
semakin kecil angka f-stop menunjukkan semakin besar bukaan lensa.
Semakin kecil f-number akan berdampak pada area fokus semakin sempit
disebut Depth of field atau bahasa trend disebut foto bokeh.

Gambar 2.3 Tampilan Aperture

4
 ISO
ISO adalah tingkat sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya. Sem
akin rendah nilai ISO maka hasil foto akan semakin gelap, sebaliknya
nilai ISO semakin tinggi maka semakin terang foto yang dihasilkan.

Gambar 2.4 Tampilan ISO

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Praktek Kerja Lapangan adalah suatu strategi yang memberi peluang
bagi siswa dalam proses belajar melalui bekerja langsung pada dunia
industri yang sesungguhnya. Dengan adanya PKL, siswa dapat merasakan
langsung bagaimana lingkungan dunia kerja. Selain itu, PKL juga dapat
memberikan pengalaman serta wawasan kepada siswa tentang ilmu
praktek di bidang masing-masing. Khususnya di bidang Desain
Komunikasi Visual dan industri percetakan, serta dengan adanya program
PKL siswa mampu menerapkan dasar ilmu yang telah dipelajari di
sekolah.

3.2 Saran-Saran
Perlunya tambahan pembekalan kepada siswa sesuai dengan tempat PKL
atau industri yang akan dituju, agar siswa lebih matang dalam
mempersiapkan kegiatan PKL.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-manado/baca-artikel/13983/
Tingkatkan-Permainan-Fotografimu-Segitiga-Exposure-sebagai-Dasar-
Ilmu-Fotografi.html - :~:text=ISO%20adalah%20tingkat%20sensitifitas
%20sensor,semakin%20terang%20foto%20yang%20dihasilkan.

http://ditsmp.kemdikbud.go.id/memahami-segitiga-pencahayaan-dalam-
fotografi/ - :~:text=Aperture%20merupakan%20bukaan%20diafragma
%20pada,bukaan%20diafragma%20yang%20berbeda%2Dbeda.

( MINGGU, 07 JANUARI 2024 )

7
DOKUMENTASI

Gambar 2.1 Menyusun album Gambar 2.2 Dokumentasi


foto acara

Gambar 2.3 Dokumentasi Gambar 2.4 Kegiatan


Wawancara Outdoor

Anda mungkin juga menyukai