Anda di halaman 1dari 13

REVIEW JURNAL

SYNTHETIC
APERTURE
RADAR
(SAR)
Pemanfaatan Citra Sentinel-1 SAR Untuk Deteksi Banjir
Studi Kasus Pangkalan Koto Baru Sumatera Barat
RIZKULLOH NURFAUZI AL AMIN
033119400 00 0 02

GEODESI SATELIT (B)


Indonesia memiliki sejarah banjir yang jarang sekali terdokumentasi dengan
baik dalam bentuk peta. Untuk memantau dan memperkirakan dampak akibat
banjir dalam waktu yang hampir bersamaan, melibatkan penggunaan berbagai
teknik, mulai dari peta digital, hingga menggunakan survei terperinci atau
teknik penginderaan jauh. Namun, ketika menggunakan teknik pengindraan
jauh, hasilnya bergantung kepada waktu akuisisi data (siang atau malam) serta
oleh kondisi cuaca. Namun demikian, hambatan ini dapat diatasi dengan
menggunakan citra satelit RADAR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menggambarkan permukaan tubuh air yang terkena dampak banjir Kecamatan
Pangkalan Kotobaru Kabupaten Limapuh Kota, Sumatera Barat pada bulan
Maret 2017. Untuk studi kasus ini, data Sentinel- 1C-Band SAR diperoleh dari
ESA (European Space Agency) digunakan sebagai data penelitian. Kumpulan
data diambil sebelum, saat dan setelah banjir terjadi dan diproses
menggunakan Sentinel Toolbox dengan melihat nilai hamburan balik serta
binarization dan thresholding untuk memisahkan air dan non air pada saat
sebelum, saat dan setelah banjir. Hasilnya mengungkapkan sebagian besar
wilayah studi dilanda banjir yang terlihat dari perbedaan tubuh air dan non air
pada ketiga citra yang di amati.
PENDAHULUAN
• Sejak awal peradaban, manusia diketahui banyak tinggal di lembah sungai yang
merupakan sumber kehidupan, namun demikian sungai adalah wilayah paling rawan
terhadap banjir. Selama periode musim hujan, di banyak wailayah di Indonesia,
mengalami banjir dan telah menjadi tantangan serius bagi pemerintah. Bencana banjir
terjadi dapat disebakan oleh keadaan klimatologis dan antropogenik. Ketersediaan
informasi genangan banjir secara real time adalah sangat penting bagi pengambil
keputusan seperti pemerintah daerah karena banjir dapat mempengaruhi pemukiman
dan pertanian yang menyebabkan kerugian ekonomi
• Dalam beberapa tahun terakhir Synthetic Aperture Radar (SAR), merupakan sistem
satelit aktif yang memiliki kelebihan dapat bekerja di segala cuaca, akuisisi data yang
dapat dilakukan siang dan malam, serta kemampuan sensornya menembus awan
serta memungkinkan deteksi wilayah genangan banjir
Metode
W ILAYAH STUDI DAN DATA

Wilayah (gambar 1) adalah bagian batang mahat nagari pangkalan koto baru
Metode
W ILAYAH STUDI DAN DATA
• Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis spasial / analisis keruangan berdasarkan
citra penginderaan jauh yaitu citra Synthetic Aperture Radar (SAR) Sentinel 1. Analisis
keruangan dapat diartikan sebagai perbedaan lokasi mengenai seri sifat unik dalam
ruang. Dalam penelitian ini metode analisa keruangan dilakukan terhadap 3 data citra
Sentinel SAR 21 Februari 2017 (sebelum banjir), 4 Maret 2017 (saat banjir) dan 16 Maret
2017 (setelah banjir).
• Proses pengolahan citra menggunakan Data Citra SAR Sentinel 1 untuk ekstraksi
genangan banjir dilakukan dengan 2 tahapan inti yaitu Pra pemprosesan yang berisi
proses subset, kalibrasi radiometrik, filtering, dan penetapan ambang batas, lalu pada
tahapan pemprosesan berisi tahap koreksi geometrik dan ekspor data ke geotiff dan KMZ
untuk kemudian dilakukan analisa dengan memindahkan data ke software sistem
informasi geografis. Pengolahan citra satelit dilakukan di software SNAP secara otomatis
untuk mendapatkan hasil dari ekstraksi banjir lalu selanjutnya akan diinputkan ke dalam
software ArcGIS 10.1 untuk dilakukan analisis luasan.
METODE
PRA PEMROS E S A N

SUBSET FILTERING BINARIZATION


Proses subset atau pemotongan citra filtering merupakan teknik untuk mengurangi atau Proses ini untuk memisahkan antara
ini dilakukan dengan tujuan untuk mereduksi adanya kenampakan speckle pada citra air dan non air dengan menentukan
membatasi cakupan wilayah radar. Speckle terlihat sebagai bintik-bintik hitam dan nilai ambang batas air dan bukan air
penelitian. Selanjutnya dilakukan putih atau biasa dikenal dengan istilah ‘salt and berdasarkan hasil histogram atau
proses kalibrasi radiometric, proses pepper’, Filter dilakukan dengan jendela 7x7. Semakin grafik pada citra. Penetapan ambang
kalibrasi dilakukan dengan mengolah besar ukuran jendela, maka citra terlihat semakin halus batas antara air dengan non air ini
komponen citra agar menjadi lebih atau ‘blur’. Teknik yang digunakan yakni Filter Lee dilakukan menggunakan bantuan
jelas untuk menghasilkan nilai sigma (Lee., dkk. 1999) untuk memperhalus bintik atau menu band math dengan perhitungan
naught (dB), sigma naught dianggap speckle pada citra dengan mempertahankan ketajaman rumus khusus, dilakukan untuk
pemisah yang baik antara tubuh air gambar dan kedetilan sekaligus mereduksi noise pada mengetahui apakah pixel terendam/
dan permukaan tanah (Bioresita., citra. Pixel yang dilakukan filter akan digantikan oleh tergenang air
dkk. 2018). nilai pixel terdekat disekitarnya
Kenampakan citra sebelum difilter
(A,C,E) untuk 21 Februari 2017,4 Maret
2017 dan 16 Maret 2017 dan
kenampakan citra setelah dilakukan
filter (B, D, F)
METODE
PEMROS ES AN
Hasil koreksi geometrik citra 21 Februari
KOREKSI GEOMETRIK BERDASARKAN PADA DATA SRTM DEM, 2017 (a) ,4 Maret 2017 (b) dan 16 Maret

CITRA CITRA GRD SENTINEL-1 DIKOREKSI DAN 2017 (c) Dapat dilihat ketiga citra (gambar
DIUBAH MENJADI KOORDINAT 4) tersebut sudah sesuai posisinya
untuk menyesuaikan koordinat citra mengikuti koordinat yang sebenarnya di
GEOGRAFIS (LAT /LONG, DATUM WGS 84) lapangan. Tanda kota merah merupakan
sesuai dengan koordinat bumi. Koreksi
geometrik dilakukan dengan menentukan Proses ini dilakukan agar citra dapat menunjukan lingkup wilayah yang terdeteksi sebagai
parameter dan band amplitude VV yang gambaran yang kontras antara daerah yang basah genangan banjir terlihat hasil akhir dari
akan diproses menggunakan SRTM (tubuh air) dan kering. Tubuh air akan terlihat lebih tiap – tiap citra berbeda, pada citra
sebagai input ke data DEM, pengunduhan gelap dari pada tanah kering. Hasilnya disajikan sebelum banjir aliran sungai terlihat polos
data dilakukan secara otomatis, baik DEM pada gambar berikut: tanda ada genangan yang meluap, lalu
pada saat terjadinya banjir aliran sungai
dan Image Resampling menggunakan
yang dideteksi sebagai genangan air
metode interpolasi bilinear. Metode ini
meluap ke sekitarnya, dan pada citra
dianggap mampu meningkatkan resolusi
setelah banjir dapat dilihat aliran air di
dengan memperkirakan nilai-nilai pixel
sungai dan sekitarnya juga tampak tapi
baru diantara nilai-nilai pixel lama dengan
tidak sejelas pada citra saat banjir. Data
perhitungan komputasi numerik
ini masuk akal, karena citra saat banjir
tentunya lebih memiliki banyak genangan
yang dideteksi sebagai air daripada citra
sebelum dan sesudah banjir.
PEMBAHASAN
Pertama, wilayah tubuh air permanen
terdeteksi menggunakan citra SAR
sebelum banjir pada tanggal 21 Februari
2017 (gambar a) secara keseluruhan
tubuh air ditandai dengan warna biru,
serta kemudian pada tanggal 4 Maret
2017 banjir meluas (gambar b).
Selanjutnya pada tanggal 16 Maret 2017
banjir mulai surut yang ditandai dengan
penurunan luas genangan, ada
kecendrungan air belum sepenuhnya
surut pada saat gambar Sentinel-1 16
Maret direkam (gambar c).
KESIMPULAN
PADA MARET 2017, KEJADIAN BANJIR MELANDA PANGKALAN KOTO
BARU KABUPATEN LIMAPULUH KOTA SUMATERA BARAT. UNTUK
MANAJEMEN RESPONS YANG EFEKTIF DALAM BENCANA SEPERTI
BANJIR, INFORMASI TENTANG PERKIRAAN KERUSAKAN AKAN
SANGAT MEMBANTU BAGI OTORITAS PEMERINTAH DALAM
MENGAMBIL KEPUTUSAN. STUDI INI MENYAJIKAN KERANGKA UNTUK
MENDETEKSI DAERAH YANG TERKENA BANJIR MENGGUNAKAN DATA
SAR YANG TERSEDIA SECARA BEBAS DAN SUMBER DAYA TERBUKA,
YANG MERUPAKAN SOLUSI RENDAH BIAYA DAN WAKTU UNTUK
PEMANTAUAN BANJIR YANG HAMPIR REALTIME. STUDI INI
MENUNJUKKAN EFEKTIVITAS SENTINEL-1 C-BAND SAR UNTUK
PEMETAAN GENANGAN BANJIR. DALAM PENELITIAN INI DATA SAR
DIGUNAKAN UNTUK MEMERIKSA KEADAAN GENANAGAN BANJIR
YANG ADA. PEMETAAN BANJIR DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN
TEKNIK THRESHOLDING UNTUK MENDAPATKAN NILAI ANTARA
TUBUH AIR DAN BUKAN AIR.
IDE
Berdasarkan salah satu bentuk pengaplikasian
dari citra satelit Synthetic Aperture RADAR (SAR)
yakni untuk mendeteksi banjir yang nantinya
berfungsi untuk memberikan informasi mengenai
perkiraan kerusakan bagi pemerintah setempat.
Alangkah baiknya jika pengamatan lokasi-lokasi
banjir tersebut lebih diperinci agar mendapatkan
informasi yang lebih detail, seperti ketinggian
banjir ataupun kedalaman dari kawasan tersebut,
yang nantinya, informasi tersebut bisa digunakan
pemerintah setempat untuk membangun kawasan
budidaya tambak ikan. Kawasan yang awalnya bisa
menjadi ancaman perekonomian karena terletak
di kawasan yang terdampak banjir, menjadi
kawasan yang bisa membantu perekenomian
pemerintah setempat dengan hasil tambak yang
dimilikinya
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai