Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SURVEY BAWAH TANAH

SURVEY BAWAH TANAH A


(Menghitung Volume dan Luas )

Disusun oleh:
Rizkulloh Nurfauzi Al Amin
03311940000002

Dosen Pengampu:

Ir. Yuwono, M.T.

Akbar Kurniawan, S.T., M.T.

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, PERENCANAAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2022
1. Sebuah bidang yang diapit oleh dua garis yang berpotongan dinamakan sudut.
Penggunaan sudut adalah untuk menentukan posisi X,Y,Z dan untuk penentuan arah
pada suatu pengukuran. Sudut dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu sudut mendatar
(dalam hal ini horizontal) dan sudut vertikal (sudut miring dan sudut zenit). Sudut
mendatar/horizontal dibedakan menjadi 3 jenis :
 Azimuth
Azimuth merupakan sudut pada bidang lengkung,dimana arah utaranya
merupakan kutub utara geografis.Penggunaan azimuth digunakan saat melakukan
pengukuran dengan wilayah yang luas yakni lebih dari 55 km

 Sudut Jurusan
Sudut jurusan merupakan sudut pada bidang datar, dimana arah utaranya
merupakan utara bidang datar. Penggunaan dari sudut jurusan dapat dikatakan
hampir sama dengan azimuth,perbedaannya terletak pada arah utara.Penggunaan
sudut jurusan dipakai saat suatu wilayah pengukuran memiliki jarak yang
pendek,hal ini dapat dikatakan bahwa sudut jurusan dan azimuth sama.

 Bearing
Bearing adalah sudut yang ukur dari utara maupun selatan berputar searah
jarum jam ataupun berlawanan jarum jam ke titik yang dituju. Besarnya bearing
antara 00-900 dan ditulis dengan dua huruf arahnya. Penggunaan sudut bearing
banyak digunakan pada pengukuran pertambangan/geologi

Adapun karakteristik dari sudut bearing adalah sebagai berikut :


o Digambarkan dalam bentuk garis dan sudut dan kuadran
o Bearing tidak bisa lebih dari 90⁰
o Bearing diambil dari utara atau selatan dan sudut ke timur atau barat
dari utara-selatan meridian.
o True Bearing diambil dari true north.

2. Kerangka kontrol horizontal (KKH) merupakan kerangka dasar pemetaan


yang memperlihatkan posisi titik satu terhadap yang lainnya di atas permukaan bumi
pada bidang datar secara horizontal. Peran kerangka kontrol horizontal pada survey
bawah tanah dapat digunakan untuk mengetahui topografi dan detil situasi dari
pengukuran survei bawah tanah (terowongan,underground mining,dll). Metode
pengukuran KKH dapat dilakukan secara terestris maupun ekstra-terestris.
Pengukuran detil situasi membutuhkan data koordinat yang diketahui oleh
karena itu untuk mengetahui koordinat dapat dilakukan pengukuran KKH dengan
metode poligon,kemudian data pengukuran KKH juga dapat mengetahui elevasi dan
jarak tiap titik pengukuran,mengetahui rencana titik ledakan (blasting) pada suatu
galian, menunjuk dan menentukan arah dan batas batas dari pengukuran survei bawah
tanah (terowongan/tambang bawah tanah) sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan,merencanakan pembuatan drainase tambang bawah tanah,dll
Adapun metode yang digunakan pada pengukuran KKH meliputi :
- Triangulasi
- Trilatasi
- Triangulaterasi
- Pengikatan kemuka
- Pengikatan kebelakang
- Poligon

3. Bagian :

a. Metode Penampang Rata Rata

Pengukuran penampang bisa dilakukandengan mode teristris, fotografis


ataupunekstra teristris. Tergantung pada jenispekerjaan dan kondisi
medannya,pengukuran penampang bisa dilakukan dengan cara langsung ataupun
tidaklangsung menggunakan alat sipat datar ,theodolite atau alat sounding untuk
pengukuran pada daerah berair yang dalam.Metode penampang rata rata cocok
digunakan untuk proyek/pekerjaan yang bersifat memanjang seperti perencanaan
jalan raya, jalan kereta api, saluran, penanggulan sungai, penggalian pipa dan
lain-lain,kerugiannya adalah metode ini kurang teliti dibandingkan dengan
menghitung volume dengan metode borrow pit.
b. Metode Kontur

Pada metode ini digunakan garis-garis kontur peta topografi untuk menghitung
volume dan digunakan untuk menghitung volume reservoir, tanggul, volume
pekerjaan tanah untuk lubang galian dll. Pada gambar .apabila A0 ,A1 , A2 , A3 , A4 ,
A5 ........., An adalah luas yang dikelilingi oleh masing-masing garis kontur dengan
interval h dan volume total adalah ΣV,

c. Metode Trapezoid

Metode trapezoid merupakan metode perhitungan volume yang hampir mirip


dengan metode penampang rata rata namun menggunakan rumus trapesium sebagai
perhitungan tiap penampangnya. Volume diperoleh dengan cara menghitung luas
penampang rataa rata dua penampang dikalikan jarak antar penampang.Keuntungan
metode trapezoid adalah cocok digunakan untuk daerah yang tidak teratur,
kerugiannya adalah metode ini rumit digunakan saat perhitungan,dan perlunya
melihat profil memanjang dari galian untuk menentukan perhitungan

d. Metode Borrow Pit

Metode ini memiliki kelebihan yakni proses perhitungan yang mudah dikarenakan
daerah kapling dibuat seragam,namun kerugiannya adalah membutuhkan waktu yang
lama dalam proses penentuan kapling karena harus dibuat seragam.Metode ini ocok
untuk menghitung luas tanah dalam bentuk kapling seperti area perumahan, dsb

Metode ini banyak dipakai pada pekerjaan penggalian yang besar dan luas.
Pelaksanaanya di lapangan meliputi pembuatan jarring-jaring grid yang
berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang dengan panjang sisi yang
tertentu, misal 10 meter, 15 meter atau yang lain. Titik-titik grid di lapangan
ditandai dengan patok kayu, kemudian diadakan pengukuran sipat datar untuk
mengetahui ketinggian setiap patok.

Anda mungkin juga menyukai