Anda di halaman 1dari 3

RESUME FOTOGRAMETRI DIGITAL

Disusun oleh:
Rizkulloh Nurfauzi Al Amin
03311940000002

Dosen Pengampu:

Hepi Hapsari Handayani, S.T., M.Sc., Ph.D.

Mohammad Rohmaneo Darminto, S.T., M.Sc.

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, PERENCANAAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2021
Trimble Photogrammetry - Aerial Triangulation
Pada video “Trimble Photogrammetry - Aerial Triangulation” dijelaskan mengenai cara untuk
meng-extract tie points (titik tie) dan mengukur control points. Sebelum itu, pastikan bahwa file
project telah bersih. Untuk melakukan hal tersebut, klik pada bagian “Project” kemudian pilih
“Project Edit”. Setelah itu, pilih “Frame Photo”, didalam video yang tersebut, untuk frame foto
dengan ketinggian “Height Z” yang memiliki nilai berkisar 1535 dihapus. Kemudian lanjut pada
bagian “Strips”, kemudian hapus titik-titik yang belum terdefinisikan (undefined) pada bagian
“Strips”. Setelah membersihkan semua itu kemudian simpan project dan tutup “Project Edit”
sehingga akan didapatkan pada project atau pada file nya adalah East West Images (Foto dengan
orientasi Timur-Barat).
Lalu akan dibahas mengenai 2 hal utama dari video ini yakni extract tie points dan pengukuran
control points :
• Meng-extract Tie Points
Pada Proses Triangulasi foto udara, dapat dimulai dengan meng-extract secara otomatis tie
points (titik tie) “Aerial Frame Triangulation”. Langkah tersebut dengan memilih
“Georeferencing” pada menu, kemudian pilih atau klik “Aerial Frame Triangulation”.
Kemudian digunakan mode default sehingga apabila muncul toolbox MATCH-AT langsung
klik “Yes” dan kemudian klik “Ok”. Kemudian untuk pilihan “Select processing stop..” diubah
dengan pilihan “Automatic tie point extraction with adjustment block”. Dengan pilihan itu
akan dilakukan triangulasi udara dengan perataan blok (adjustment of block). Langkah
selanjutnya adalah mengubah settings, dengan klik tombol “Edit” dan dilakukan perubahan
seperti berikut. Pada menu “Adjusment” digunakan GNSS untuk perataan sehingga langkah
yang harus dilakukan adalah mencentang “Use GNSS”. Karena belum dilakukan pengukuran
titik kontrol sehingga tidak digunakan drift and shift correction dan tidak dilakukan kalibrasi
apapun. Kemudian pada menu lainnya digunakan mode default. Kemudian close “Settings”
dan klik “Run” dan kemudian akan muncul nilai-nilai yang dibutuhkan. Kemudian pemrosesan
ekstraksi akan berjalan. Apabila sudah selesai, maka log files akan terbuka secara otomatis.
Kemudian klik “Pyramid level 0” dan akan muncul data-data observasi. Lalu akan bisa
dilakukan analisis data-data. Kemudian apabila pemrosesan sudah selesai, menu “Aerial Frame
Triangulation” dapat ditutup. Kemudian pada menu “Georeferencing” pilih “Multi Photo
Measurement” dan akan dilakukan pengecekan pada foto-foto dan pastikan tidak ada tie-points
yang hilang. Setiap penanda foto perlu memilki bintang di tengah-tengah. Pengecekan juga
dapat dilakukan pada dengan fitur “Joint Analysis Photos” dan dapat terlihat bahwa daerah
sudah tidak ada gap atau pun lainnya. Hal itu ditandai dengan tanda bayangan biru yang
menyatu sehingga dapat disimpulkan bahwa foto-foto sudah saling terkoneksi.

• Pengukuran Control Points


Untuk melakukan pengukuran control points, klik menu “Points” yang ada di samping,
kemudian lakukan klik dua kali pada titik yang ingin dihitung sehingga akan muncul tab baru
yaitu “Multi-Aerial”. Dimana dapat dilakukan zoom in atau zoom out untuk memperjelas
gambar atau pun nilai titik kontrol. Untuk memulai pengukuran, klik tool “Measure” atau juga
bisa pada menu “Edit” kemudian pilih “Measure”. Kemudian zoom agar bisa terlihat nilainya.
Kemudian pengukuran dilakukan dengan meng-klik pada titik kontrol dan kemudian akan
ditandai dengan garis biru dan segitiga putih. Ketika dilakukan pengukuran titik kontrol pada
dua foto, segitiga putih akan menunjukkan nilai posisi baru. Hal tersebut memungkinkan untuk
menjalankan “Semi-automatic measure functions” dengan memilih pilihan “Complement and
Refine” sehingga akan bisa dilakukan pengukuran keseluruhan titik kontrol. Kemudian
koordinat dari titik-titik yang sudah diukur dapat dilihat pada menu “Point Images Point”.
Kemudian akan muncul tabel berisikan koordinat titik kontrol dan mode yang digunakan
dimana terdapat mode LSM yang berarti diukur secara otomatis dan mode MAN yang diukur
secara manual. Pada software ini dapat dilakukan pengukuran titik kontrol secara otomatis
setelah satu titik kontrol diukur dengan cara manual. Titik kontrol tersebut dapat diubah
menjadi check point atau titik lainnya apabila dibutuhkan

Kesimpulan yang didapat dalam video ini yakni menjelaskan tentang triangulasi foto udara
pada software Trimble Photogrammetry. Dalam video ini dijelaskan bagaimana meng-extract
atau memasukan tie points (titik tie) dan juga mengukur titik kontrol (control points).

Anda mungkin juga menyukai