Anda di halaman 1dari 27

MODUL PELATIHAN

PEMETAAN TIGA DIMENSI


DENGAN TEKNIK UAV FOTOGRAMETRI

PT GPS LANDS INDOSOLUTIONS


Jln. Ciputat Raya No. 4F, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240
Tlp. 021-7238381 Fax. 021-7238403
1. Pengolahan Foto Udara dengan Agisoft PhotoScan

Pendahuluan

Pada bagian ini, peserta akan ajarkan cara mengolah data foto udara dengan produk akhir
orthophoto dan DSM menggunakan perangkat lunak Agisfot PhotoScan.

Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan materi ini, peserta diharapkan dapat :
1. Mengerti setiap langkah dalam proses pengolahan foto udara di perangkat lunak
Agisoft PhotoScan.
2. Melakukan penandaan titik kontrol secara tepat dalam proses pengolahan foto udara.
3. Menghasilkan orthophoto dan DSM dengan kualitas yang baik dalam proses
pengolahan foto udara.

Agisoft PhotoScan Profesional adalah sebuah aplikasi perangkat lunak canggih yang tujuannya
adalah untuk membantu pengguna membuat file 3D dari gambar. Agisoft PhotoScan
dirancang dengan banyak parameter khusus yang memungkinkan Anda untuk meng-upload
file ke dalamnya menggunakan fungsi browse atau "drag and drop". Agisoft PhotoScan
bekerja dengan format file berikut: JPG, TIF, PNG, BMP, EXR, PPM, MPO, dan lain-lain. Agisoft
PhotoScan profesional memberikan kemungkinan untuk Alignment Photo, mengatur
parameter yang terkait dengan geometri dan tekstur, memperbesar atau memperkecil,
memutar gambar ke setiap sudut yang berbeda, serta menghapus atau memotong area yang
dipilih.

Selama Proses Alignment Photos, software ini mencari matching point lalu
menyelaraskannya, sementara dalam proses Build Geometri, proses dilakukan berdasarkan
posisi kamera. Selain itu terdapat Proses Build Mesh yang menampilkan foto dengan
tampilan 3D.

Setelah melakukan Proses Build Dense Cloud dan Build Mesh, tahapan selanjutnya ialah
menerapkan tekstur foto ke Model Geometry yang sebelumnya sudah diproses. Selain
melakukan Proses yang sebelumnya telah dibahas, Agisoft PhotoScan juga dirancang untuk
melakukan edit model geometri seperti menurunkan resolusi model geometris model,
menghapus fragmen jala (mesh), dan menghapus bagian dari model geometri secara manual.

Selain itu, Agisoft PhotoScan memungkinkan untuk menyimpan proses yang telah dilakukan,
mengeksport gambar ke GMZ, GML, 3DS, PDF, OBJ, VRML, PLY, atau format file lainnya,
melakukan operasi rekonstruksi 4D, membuat data elevasi, serta mengatur koordinat
geografis. Kemampuan penting lain dari Agisoft PhotoScan ialah input marker, mengukur
jarak antara titik kontrol, serta penggunaan perintah Python dan script melalui "Konsol"
panel.
Tampilan software Agisoft PhotoScan dapat dilihat pada gambar di atas. Dalam pengolahan
Foto Udara menggunakan Agisoft Photoscan, terdapat 4 langkah utama pada workflow, yaitu
:
1. Align Photos
2. Build Dense Cloud
3. Build Mesh
4. Build Textures

1.1 Add Photos / Folder


Sebelum memulai pengolahan Foto Udara, masukkan Foto yang akan diolah kedalam
software Agisoft Photoscan dengan langkah seperti dibawah ini :
1. Pilih Add Photos dari menu Workflow.

2. Pada kotak dialog Add Photos , cari folder yang dimaksud dan pilihlah foto-
foto yang akan ditambahkan. Kemudian klik tombol Open.
3. Atau Pilih Add Folder dari menu Workflow.
4. Lalu, cari folder yang dimaksud, kemudian tekan tombol Select Folder.
5. Foto-foto yang telah dimasukkan dapat dilihat di Box Workspace.
1.2 Input Hasil Kalibrasi Kamera
Dari proses kalibrasi kamera yang dilakukan sebelumnya, akan didapatkan parameter
orientasi dalam kamera yang digunakan pada pengambilan data foto udara.
Parameter tersebut dapat kita masukkan sebelum dilakukan proses pengolahan foto
udara lebih lanjut di agisoft. Hasil kalibrasi kamera tersebut akan dijadikan data
pendekatan awal, untuk kemudian dihitung kembali oleh software Agisoft PhotoScan
untuk mendapatkan parameter orientasi dalam yang sesuai dengan keadaan saat foto
udara diambil. Apabila kita tidak memiliki data kalibrasi awal, maka software Agisoft
PhotoScan memiliki kemampuan untuk melakukan self calibration untuk menghitung
parameter orientasi dalam kamera dengan data pendekatan yang ditentukan sendiri
oleh software Agisoft Photoscan.

Untuk memasukkan data hasil kalibrasi kamera yang telah dilakukan sebelumnya
sebagai data pendekatan awal dalam proses pengolahan foto udara selanjutnya,
dapat dilakukan dengan cara :
1. Klik toolbar Tools kemudian pilih Camera Calibration.

2. Pada bagian intial, load data kalibrasi kamera (pilih gambar folder), kemudian
pilih file hasil kalibrasi sebelumnya.
3. Maka nilai parameter orientasi dalam kamera akan berubah mengikuti data hasil
kalibrasi kamera yang diinput. Type data kalibrasi juga berubah dari Auto menjadi
Precalibrated, seperti dapat dilihat pada gambar berikut :

4. Kemudian Klik OK, maka parameter hasil kalibrasi kamera akan tersimpan sebagai
data pendekatan awal untuk proses pengolahan selanjutnya.

1.3 Align Photos


Setelah foto-foto ditambahkan kedalam Box Workspace, maka Agisoft PhotoScan
akan mencari titik-titik yang sama antar foto (matching point) yang kemudian akan
digunakan sebagai Tie Point. Tie point digunakan sebagai titik ikat antar foto. Dengan
menggunakan tie point yang dihasilkan, kemudian dilakukan image alignment dan
secara otomatis Agisoft Photoscan akan mencari posisi dan orientasi kamera dari
setiap foto dan membangun Model Point Cloud.

Align Photos dapat dilakukan dengan cara :


1. Pilih Align Photos dari menu Workflow
2. Pada Dialog box Align Photos, rubah Accuracy menjadi High dan Pair Selection
menjadi Generic (untuk foto yang tidak memiliki georeference) atau
Refference ( untuk foto yang memiliki georeferenced atau telah di geotag).
3.

4. Tekan Tombol OK

Hasil dari proses Align Photos adalah posisi dan orientasi kamera setiap foto pada saat
pengambilan gambar, seperti gambar berikut :
Dan juga Point Cloud dari hasil proses image matching, seperti gambar berikut :

Apabila proses align photos menggunakan metode Reference (foto yang bergeotag),
maka error dari setiap foto yang bergeotag dapat dilihat pada bagian reference,
seperti dapat dilihat pada gambar berikut :
Error tersebut dipengaruhi dari proses geotagging yang sebelumnya dilakukan,
sehingga pada bagian ini kita bisa mengecek kualitas hasil geotag kita. Apabila error
cukup besar, maka ada kemungkinan terjadi kesalahan pada proses geotagging. Nilai
error antara 0 – 30m masih bisa diterima karena ketelitian GPS di pesawat berkisar
diantara nilai tersebut, selain itu pengambilan foto pada saat pesawat sedang melaju
kencang juga akan mempengaruhi posisi dari GPS yang direkam.

Setelah proses Align selesai dilakukan perlu dilakukan penghapusan pada hasil yang
tidak sesuai atau yang berada diluar toleransi yang telah ditetapkan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan perintah Gradual Selection. Gradual Selection dapat
dilakukan dengan menggunakan perintah Edit -> Gradual selection maka akan muncul
tampilan sebagai berikut

Gradual Selection dilakukan menggunakan kriteria Reprojection Error, yang


menunjukkan kesalahan proyeksi antara 2 titik yang dianggap matching pada 2 foto
yang berbeda di model. Kesaahan ini biasanya terjadi apabila overlap antar foto
kurang besar atau foto kurang jelas/blur sehingga mengakibatkan kesalahan
penyamaan titik pada saat proses image matching. Kesalahan ini dalam satuan piksel
dengan toleransi sekitar 1.5 – 2 piksel. Lakukan pemilihan pada batas untuk
menghapus titik-titik hasil Align yang diluar batas toleransi tersebut. Tetapi perlu
diperhatikan apabila titik yang terhapus teralu banyak akan menyebabkan titik-titik
hasil Align menjadi renggang dan akan menghasilkan model yang kurang baik.

1.4 Build Dense Cloud


Dari proses Align Photos akan dihasilkan point cloud dan juga estimasi posisi dan
orientasi kamera dari setiap foto. Berdasarkan informasi tersebut maka Agisoft
PhotoScan dapat membangun dan memvisualisasikan dense point cloud model. Dari
estimasi posisi kamera, maka akan dihitung informasi kedalaman setiap kamera untuk
kemudian digabung menjadi single dense point cloud.

Dalam pembuatan Dense Point Cloud Model ini terdapat beberapa parameter yang
harus diperhatikan, yaitu :
1. Quality
Parameter ini akan menentukan kualitas dari dense cloud yang akan dibangun.
Semakin tinggi kualitas yang dipilih maka akan didapatkan dense point cloud
yang lebih detail dan juga dengan model geometry yang semakin akurat. Tetapi
semakin tinggi kualitas yang dipilih maka akan semakin lama pula waktu yang
dibutuhkan untuk prosesing.
Untuk membuat sebuah model kasar maka dapat dipilih dahulu kualitas paling
rendah (lowest), selanjutnya untuk mendapatkan model yang sebenarnya
maka dapat dipilih kualitas tinggi (High). Kualitas super tinggi (Ultra High)
biasanya digunakan untuk mendapatkan memodelkan objek 3D (seperti
patung) sehingga model yang dihasilkan akan sangat detail. Untuk pengolahan
foto udara biasanya cukup sampai dengan kualitas High saja.

2. Depth Filtering Modes


Pada saat pembuatan dense point cloud, Agisoft Photoscan akan menghitung
informasi kedalaman dari setiap foto. Dikarenakan beberapa factor, seperti
tekstur yang kurang bagus, foto yang tidak fokus, maka akan terdapat
beberapa outliers di antara poin. Untuk menghilangkan outliers tersebut,
terdapat 3 algoritma filtering yang dapat digunakan pada kasus yang berbeda-
beda.
Jika geometri dari area yang akan diolah sangat kompleks atau terdapat
banyak detail (seperti bangunan atau pohon), maka disarankan untuk memilih
mode Mild pada depth filtering mode. Sebaliknya, jika geometri dari area yang
akan diolah tidak terdapat banyak detail (relatif terbuka) maka disarankan
untuk memilih mode Aggressive pada dept filtering mode sehingga akan
menghilangkan outliers. Mode Moderate dipilih jika geometri area berada di
antara kedua kondisi tersebut.
Setelah proses align photos selesai, maka kita dapat melanjutkan dengan Build Dense
Cloud untuk kualitas paling rendah (lowest) terlebih dahulu, dengan cara sbb :
1. Pilih Build Dense Cloud dari menu Workflow.
2. Dalam Dialog box Build Dense Cloud, rubah parameter seperti gambar berikut
:

3. Tekan tombol OK.

Setelah proses Build Dense Cloud selesai dilakukan, maka tampilan model secara
visual akan tampak seperti gambar dibawah ini :

Apabila kita zoom menjadi lebih dekat, maka dense cloud point akan terlihat sangat
rapat seperti gambar berikut :
1.5 Input GCP
Setelah model terbentuk dan area pemetaan sudah cukup jelas terlihat, maka langkah
selanjutnya ialah memberikan marker sebagai Ground Control Point (GCP) pada
model. GCP tersebut sebelumnya telah dipasang dan diukur dengan GPS teliti sebelum
pemotretan udara dilakukan, kemudian kita identifikasi kembali GCP tersebut menjadi
sebuah marker pada foto udara. Hal ini dilakukan agar model tersebut memiliki
referensi koordinat geospasial yang teliti. Perlu diperhatikan, biasanya pada foto yang
telah bergeotag (memiliki koordinat) biasanya berada pada sistem koordinat geodetik.
Apabila koordinat GCP yang akan kita inputkan juga merupakan koordinat geodetik
tidak akan masalah, tetapi apabila GCP yang akan diinputkan merupakan koordinat
proyeksi maka harus kita ubah sistem koordinat pada foto terlebih dahulu, yaitu
dengan cara menekan tombol convert pada panel reference (lingkaran merah)
kemudian diubah sesuai dengan sistem koordinat GCP yang akan diinput. Gambar
berikut memperlihatkan contoh koordinat foto dalam koordinat geodetic,

kemudian diubah menjadi koordinat proyeksi UTM.


Untuk membuat marker sebagai GCP pada Agisoft data dilakukan dengan cara berikut
:
1. Cari GCP pada foto udara atau model, kemudian klik kanan pada foto atau
model, lalu pilih create marker sehingga akan muncul bendera hijau dengan
label point 1 seperti gambar berikut :

2. Setelah marker ditandai dalam salah satu foto, maka Agisoft PhotoScan akan
secara otomatis menandai marker yang sama pada foto yang berbeda, tetapi
kita tetap perlu memeriksa foto tersebut satu per satu bahwa posisi marker
sudah tepat. Cara untuk mensortir foto mana saja yang memiliki point 1 yaitu
dengan cara klik kanan pada marker yang ingin kita periksa kemudian pilih
Filter Photos by Markers. Kemudian pada panel Photos akan terpilih foto-foto
yang memiliki point 1. Foto-foto yang terpilih inilah yang harus kita periksa satu
per satu, apabila posisi marker masih belum tepat makan dapat kita geser
marker pada foto. Apabila marker digeser maka warna bendera akan berubah
menjadi hijau. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikut :
3. Lakukan hal yang sama untuk seluruh GCP.
4. Koordinat GCP dapat diinput satu per satu pada panel Reference, untuk kolom
Easting diisi dengan koordinat X, kolom Northing diisi dengan koordinat Y,
kolom Altitude diisi dengan Tinggi Geoid. Atau dengan membuat sebuah file
.txt yang berisikan koordinat GCP dengan urutan kolom Nama_Marker;
Koordinat_X; Koordinat_Y; Tinggi_Geoid. Perlu diperhatikan nama marker
pada file .txt harus sama dengan nama marker pada Agisoft. Kemudian import
file .txt tersebut dengan cara klik tombol import (lingkaran merah) pada panel
reference seperti terlihat pada gambar berikut :

5. Kemudian akan muncul dialog box import csv, sesuaikan dialog tersebut
dengan file txt yang kita buat, seperti gambar berikut :
6. Setelah mengisi Sistem Koordinat, maka Agisoft Photoscan mulai melakukan
perhitungan terhadap nilai GCP yang dimasukkan sehingga informasi
kesalahan (error) pada tiap-tiap titik GCP dapat terlihat dengan cara menekan
tombol View Errors (lingkaran merah) pada panel Reference, seperti gambar
berikut :

Titik-titik yang diberikan tanda centang menandakan bahwa titik tersebut


digunakan sebagai titik kontrol atau GCP yang berfungsi untuk mengikatkan
koordinat foto pada koordianat tanah hasil pengukuran survei GPS atau survei
terestris. Setiap titik-titik cek (CP) tidak perlu anda centang, karena CP
digunakan untuk melihat berapakah ketelitian dari model yang sedang dibuat.
Kualitas dari model yang dibuat dapat diketahui dari Report dari project.
Setelah mengetahui tingkat ketelitian dan kualitas model yang dibuat, titik-titik
CP dapat pula dijadikan sebagai titik GCP sehingga sebaran ketelitian pada
model menjadi lebih rapat.

1.6 Optimize Cameras


Apabila total residual error dari perhitungan control point di Agisoft masih kurang
baik, maka kita dapat mengoptimalkan dengan cara mengecek kembali posisi marker,
jika masih ada yang belum tepat maka marker dapat digeser kembali ke posisi yang
sebenarnya. Selanjutnya kita juga bisa merekonstruksi ulang model dengan cara
menyelaraskan model dan GCP yang telah diinput, yaitu dengan fungsi Optimize
Cameras. Cara Melakukan Optimize cameras yaitu :
1. Tekan tombol Optimize Cameras (lingkaran merah) pada panel reference
seperti berikut :

2. Akan muncul dialog Box, kemudian pilih (centang) parameter orientasi dalam
kamera seperti gambar berikut ini :

3. Klik OK
4. Lakukan sampai total residual error memenuhi batas toleransi.

Hal yang perlu diperhatikan saat Optimasisasi ialah Model akan di Re-alignment ulang
sehingga apabila telah dilakukan Build Dense Cloud, Mesh dan Textures, tampilan
visual model akan berubah kembali menjadi model Align Photos. Oleh karena itu,
apabila residual error sudah memenuhi batas toleransi, kita perlu melakukan proses
Build Dense Cloud dan Mesh ulang untuk kualitas “High” agar didapatkan model 3D
yang baik.

1.7 Build Mesh


Setelah didapatkan hasil point cloud yang lebih rapat dari tahap Build Dense Cloud,
maka langkah selanjutnya adalah memberi permukaan pada point cloud tersebut
dengan cara menghubungkan atau membuat jaring dari dense point cloud tersebut
sehingga akan terbentuk model 3D, yang disebut dengan tahap Build Mesh. Hasil dari
proses ini adalah model 3D yang nantinya dapat diexport menjadi DSM (Digital Surface
Model). Pada tahap ini, ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Surface Type
Parameter ini merupakan metode yang digunakan oleh Agisoft Photoscan
pada saat proses Build Mesh ini. Arbitrary surface type dapat digunakan untuk
memodelkan objek apa pun dan sebaiknya digunakan untuk memodelkan
objek tertutup seperti patung, bangunan, dll. Sedangkan Height Field surface
type digunakan untuk memodelkan permukaan yang datar, seperti untuk
pengolahan foto udara.
2. Source Data
Parameter ini digunakan untuk memilih sumber data pada saat pembuatan
mesh. Sparse cloud dapat digunakan untuk membuat model 3D secara cepat
dengan kualitas rendah sedangkan Dense cloud akan membutuhkan waktu
lebih lama tetapi dapat menghasilkan outpout dengan kualitas tinggi.
3. Face Count
Parameter ini akan menentukan jumlah polygon / jaring yang terbentuk pada
saat final mesh. Semakin tinggi nilai yang dipilih maka akan semakin jelas
model permukaan 3D yang terbentuk.
Setelah dense cloud dengan high quality terbentuk, maka tahap Build Mesh dapat
dilakukan dengan cara berikut :
1. Pilih Build Mesh dari menu Workflow.
2. Dalam Dialog box Build Mesh, rubah parameter seperti gambar berikut :

Setelah proses Build Mesh selesai dilakukan, maka dense cloud point yang telah
terbentuk sebelumnya akan dihubungkan dan membentuk jaringan segitiga yang tidak
teratur atau biasa disebut dengan TIN (Triangulated Irregular Network) seperti gambar
berikut ini :

Kemudian segitiga-segitiga tak beraturan tersebut akan diberi permukaan sehingga


menjadi model 3D seperti gambar berikut :
Model 3D keseluruhan hasil proses Build Mesh dapat dilihat pada gambar berikut ini :

1.8 Build Texture


Langkah terakhir dalam pengolahan foto udara di software Agisoft Photoscan ini
adalah Build Texture. Setelah didapatkan model 3D yang baik dengan residual error
yang memenuhi batas toleransi, maka selanjutnya kita akan menempelkan tekstur
sesuai dengan foto yang terambil pada model 3D tersebut.
Parameter Mapping Mode merupakan parameter yang menentukan bagaimana
tekstur objek akan ditampilkan dalam model. Pemilihan mode yang tepat dapat
membantu memperoleh tekstur yang lebih optimal dan dapat mempengaruhi model
yang lebih baik dalam kualitas visual nya.

Generic
Mode default dalam Agisoft Photoscan adalah mode Generic, yang memungkinkan
untuk parameterisasi tekstur model untuk mode arbitrary geometry.

Adaptive Orthophoto
Pada mode Adaptive ortophoto, permukaan objek dibagi menjadi bagian permukaan
datar dan daerah vertikal. Untuk permukaan datar, pembuatan tekstur menggunakan
proyeksi orthografi, sedangkan untuk daerah vertical akan dibuat tekstur secara
terpisah untuk menjaga representasi tekstur di daerah tersebut.

Ortophoto
Pada Mode Orthophoto, seluruh permukaan objek akan diberi tekstur dalam proyeksi
ortografi. Mode Orthophoto menghasilkan representasi tekstur yang lebih baik dari
Adaptive Orthophoto, namun mode ini mengorbankan kualitas tekstur pada daerah
vertikal.

Spherical
Mode spherical biasanya digunakan untuk objek-objek yang berbentuk hampir seperti
bola.

Single Photo
Mode Single Photo digunakan untuk menghasilkan tekstur dari satu foto. Foto yang
akan digunakan sebagai tekstur dapat dipilih dari ‘Texture from’ list.

Keep UV
Mode Keep UV menghasilkan tekstur dengan menggunakan parameterisasi tekstur.
Keep UV dapat digunakan untuk membangun kembali tekstur dengan menggunakan
resolusi yang berbeda atau untuk menghasilkan model parametrized dalam perangkat
lunak eksternal.

Tahap Build Texture untuk foto udara ini dilakukan dengan cara :
1. Pilih Build Texture dari menu Workflow.
2. Dalam Dialog box Build Texture, rubah parameter seperti gambar berikut :

3. Tekan tombol OK.

Setelah proses selesai, maka tampilan model akan tampak seperti berikut :
1.9 Export Hasil
Setelah proses pengolahan foto selesai, maka kita dapat mengekspor hasil pengolahan
tersebut. Hasil yang dapat kita export antara lain model, points, orthophoto, DEM dan
Report pengolahan. Semua bisa dilakukan pada menu “file” dari Agisoft PhotoScan.

1.9.1 Generate Report


Generate Report berfungsi untuk menjelaskan report dari project yang sedang
dibuat seperti survey data, kalibrasi kamera, lokasi kamera, berapakah residu
dari GCP, error pada CP dan informasi DEM (Digital Elevation Model). Report
dapat diexport dalam format PDF dengan cara Klik Menu File kemudian
Generate Report. Contoh report dapat dilihat seperti gambar berikut:
1.9.2 Export Orthophoto
Hasil Orthophoto dapat diekspor dengan cara seperti berikut ini :
1. Klik Menu File, lalu pilih Export Orthophoto, lalu pilih Export
JPEG/TIFF/PNG.
2. Pada Dialog Box Export Orthophoto, kita dapat mengatur resolusi
orthophoto yang akan kita ekspor pada tab pixel size seperti gambar
berikut.

1.9.3 Export DEM


Hasil Digital Elevation Model (DEM) dapat diekspor dengan cara seperti berikut
ini :
1. Klik Menu File, lalu pilih Export DEM, lalu pilih Export TIFF/BIL/XYZ.
2. Pada Dialog Box Export DEM, kita dapat mengatur resolusi DEM yang
akan kita ekspor pada tab pixel size seperti gambar berikut.

2. Kosmetik Orthophoto

Pendahuluan
Pada bagian ini, akan diajarkan bagaimana cara memperbaiki orthophoto yang dihasilkan
dari pengolahan foto udara sebelumnya.

Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan materi ini, peserta diharapkan dapat :
1. Membedakan bagian-bagian yang perlu dikosmetik / diperbaiki, melalui pencarian
Objek foto udara yang rusak.
2. Mengambil tindakan yang tepat dalam melakukan kosmetik, melalui pengamatan
Objek foto udara yang rusak.
3. Memperbaiki Objek foto udara yang rusak, melalui kegiatan kosmetik.

Dalam melakukan Pengolahan Foto Udara, pada beberapa kasus terdapat kerusakan pada
objek orthophotonya, sehingga perlu diperbaiki. Untuk memperbaikinya dapat dilakukan
dengan cara diganti menggunakan Foto Aslinya, menduplikasi menggunakan area yang
tidak rusak atau dengan menggunakan bantuan orthophoto tanpa Dense Cloud. Kegiatan
tersebut dikenal dengan sebutan Kosmetik.

Kosmetik adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas dari hasil
pengolahan Foto Udara. Foto Udara yang telah diolah Kadang-kadang terdapat beberapa
kerusakan pada tampilan objeknya. Hal ini disebabkan karena adanya pembentukan
Dense Cloud yang tidak maksimal pada area tersebut.

Contoh Foto Udara yang mengalami kerusakan :

Untuk melakukan kegiatan Kosmetik, dibutuhkan Aplikasi untuk mengolah gambar yaitu
Adobe Photoshop. Berikut ini Tampilan utama dari Aplikasi Adobe Photoshop :
Kosmetik dapat dilakukan dalam berbagai cara tergantung dari kasus kerusakan pada Foto
Udaranya. Berikut ini beberapa cara melakukan kosmetik :
a. Merge
b. Duplicate
c. Copy and Paste

a. Merge
Merge adalah proses Kosmetik yang dilakukan dengan cara menggabungkan dua jenis
Orthophoto dengan memanfaatkan kelebihan dari masing-masing orthophoto.
Orthophoto yang digunakan pada cara ini ialah Orthophoto dengan Dense Cloud dan
Orthophoto tanpa Dense Cloud.
- Orthophoto dengan Dense Cloud Adalah Orthophoto yang didapatkan dari hasil Export
pada Aplikasi Agisoft dengan melakukan Build Dense Cloud terlebihdahulu.
- Orthophoto tanpa Dense Cloud Adalah Orthophoto yang didapatkan dari hasil Export
pada Aplikasi Agisoft tanpa melakukan Build Dense Cloud terlebihdahulu.

Berikut Langkah-langkah Melakukan Merge di Adobe Photoshop :


1. Buka Adobe Photoshop
2. Klik File > Open

3. Cari File Orthophoto tanpa Dense Cloud lalu klik tombol open
Kemudian akan muncul jendela orthophoto tanpa dense cloud seperti berikut :

4. Lalu Klik File > Open

5. Cari File Orthophoto dengan Dense Cloud lalu klik Tombol Open

Kemudian akan muncul jendela orthophoto dengan dense cloud seperti berikut :

6. Pada Jendela Orthophoto dengan Dense Cloud ketik tombol Ctrl + A


7. Lalu ketik tombol Ctrl + C
8. Masuk ke Jendela Orthophoto tanpa Dense Cloud lalu ketik tombol Shift + Ctrl + V
Pada Jendela Orthophoto tanpa Dense Cloud dapat dilihat Layer menjadi dua buah,
Yaitu Layer 0 dan Layer 1. Layer 0 adalah layer Orthophoto tanpa Dense Cloud
sedangkan Layer 1 adalah layer Orthophoto dengan Dense Cloud. Carilah Objek
yang Rusak Seperti Rumah, Jalan, Pipa atau Pohon.

9. Pada Layer 1 ubahlah Opacity nya menjadi 50%


10. Setelah itu lakukan penghapusan objek pada Layer Orthophoto dengan Dense
Cloud (Layer 1) Cara untuk menghapus nya ialah :
11. Klik Eraser tool atau ketik tombol E

12. Lakukan penghapusan pada objek dengan cara klik pada objek gambarnya, tahan
lalu geser sampai semua objek yang dimaksud terhapus lalu lepaskan klik pada
mouse nya. Dapat dilihat objek pada Orthophoto dengan dense Cloud dapat
dihapus dan digantikan oleh Orthophoto tanpa Dense Cloud yang tepat berada di
bawahnya.
13. Lakukan pada semua objek yang sama. Setelah penghapusan selesai gabungkan
kedua layer tersebut dengan cara klik kanan pada layer 1 lalu pilih merge down.

14. Setelah dilakukan merge down maka layer yang ada pada jendela menjadi 1 buah.
Lalu simpanlah hasil merge nya dengan cara klik File > Save atau ketik tombol Ctrl
+ S.
b. Duplicate
Duplicate adalah proses Kosmetik yang dilakukan dengan cara menduplikasi objek yang
tidak rusak lalu menyimpan hasil duplikat nya ke objek yang rusak. Berikut ini langkah-
langkah melakukan Duplicate di Adobe Photoshop.
1. Buka Adobe Photoshop
2. Klik File > Open
3. Cari File Orthophoto yang akan dilakukan Proses Kosmetik
4. Carilah objek yang patah atau rusak sebagian, misalkan Pohon, Bangunan, marka
Jalan, Jalan, Kendaraan Dll.
5. Klik kanan pada Healing Brush Tool
6. Lalu pilihlah Patch Tool

7. Lakukan seleksi pada objek yang rusak, geser hasil seleksi tersebut ke area objek
yang tidak rusak. Pada gambar berikut, lingkaran hijau adalah objek yang tidak
rusak dan lingkaran merah adalah objek yang rusak.
Gambar berikut adalah objek yang akan diduplikat.

Gambar berikut adalah objek yang sudah diduplikat.

8. Setelah selesai melakukan Duplicate ketik CRTL + D atau Klik kanan pada objek lalu
klik Deselect untuk menghilangkan Area Seleksi.
9. Lakukan hal yang sama pada setiap objek yang rusak.
10. Setelah selesai, simpanlah hasil nya dengan cara Klik File > Save atau ketik Ctrl + S

c. Copy and Paste


Copy and Paste adalah proses Kosmetik yang dilakukan dengan cara menimpa Orthophoto
dengan File Foto Udara yang asli agar area yang rusak, dapat digantikan dengan foto Asli
yang tidak rusak. Berikut langkah-langkah Copy and Paste.
1. Buka Adobe Photoshop
2. Klik File > Open
3. Cari File Orthophoto yang akan dilakukan proses Kosmetik
4. Carilah objek yang rusak
5. Klik File > Open
6. Carilah File Asli Foto Udara yang akan di copy, lalu tekan tombol Open
7. Pada file foto Udara Ketik Ctrl + A, lalu Ctrl + C
8. Pindah ke Jendela Orthophoto
9. Ketik Ctrl + V
10. Transparansikan Fotonya agar dapat terlihat Layer yang ada dibawahnya dengan
cara mengubah nilai opacity pada layer yang asalnya 100% menjadi 50%.

11. Perkecil Foto sampai ukurannya hampir sama dengan objek yang akan dikosmetik
dengan cara menggeser titik sudut pada foto sambil menekan tombol Shift.

12. Putar Foto sampai posisinya hampir sama dengan objek yang akan dikosmetik
dengan cara tempatkan cursor mouse pada luar area foto lalu putar Fotonya.
13. Tarik setiap ujung sudut foto dengan cara klik titik sudut nya, lalu klik kanan dan
pilih distort, geserlah setiap titik sudut nya sampai posisi objek yang dimaksud
sudah sama dengan objek yang rusak.

14. Setelah selesai klik Enter.


15. Lalu Klik File > Save atau Ketik tombol Ctrl + S

Anda mungkin juga menyukai