Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM Fotogrametri Terestrial

MANUAL PROCESSING
Dosen Pengampu:
Hanif Ilmawan, S.T.,M.Eng.

dibuat oleh:
Aditya Rahman Ristiawan
22/504755/SV/21697

PROGRAM SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI SURVEI DAN PEMETAAN DASAR
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2024

DAFTAR ISI

1
DAFTAR ISI

1. JUDUL.....................................................................................................................................3
2. TUJUAN..................................................................................................................................3
3. WAKTU dan TEMPAT...........................................................................................................3
4. ALAT dan BAHAN.................................................................................................................3
5. LANGKAH KERJA dan HASIL.............................................................................................3
6. KESIMPULAN......................................................................................................................13

2
1. JUDUL
3D MODELLING – MANUAL PROCESSING

2. TUJUAN
 Menggunakan perangkat lunak fotogrametri untuk melakukan registrasi foto.
 Mengolah foto hingga menjadi model 3D dengan metode manual.

3. WAKTU dan TEMPAT


Hari,Tanggal : Kamis,22 Februari 2024
Waktu : 13.00 – selesai.
Tempat : Ruang GP-01

4. ALAT dan BAHAN


 Laptop
 Mouse
 Modul W2
 Photomodeler UAS

5. LANGKAH KERJA dan HASIL


1. MANUAL PROCESSING - BOX
A. MEMULAI PROJECT BARU DAN INPUT FOTO
a. Buka perangkat lunak PhotoModeler

3
b. Pada tampilan getting started pilih manual modelling.

c. Masukkan Pilih foto dari data Exercise 2a Data (Box) melalui add photos by file

Centang pada show thumbnails.

4
d. Jika tampilan sudah seperti gambar diatas klik next.
e. Hasil dari input photo

B. Referencing
a. Aktifkan 2 foto yang akan dilakukan registrasi dengan cara klik 2 kali pada masing-
masing foto. Contoh yang dilakukan pada modul ini adalah menggunakan foto box1
dan box2.

b. Pada menu Create [Multi-photo], klik Points ( ). Identifikasi objek yang sama pada
kedua foto, kemudian buatlah titik dengan cara klik pada objek tersebut. Pastikan titik
betul-betul tepat berada di objek. Gunakan scroll untuk zoom in/out jika diperlukan.

5
c. Aktifkan mode Referencing ( ).

C. Pemodelan
a. Pada menu Create [Multi-photo], aktifkan tool Lines ( ).
Lalu Hubungkan titik-titik pada foto hingga membentuk balok. Secara otomatis garis
akan tergambar 3D pada semua foto yang telah diregistrasi. Pilih menu show untuk
menapilkan hasilnya

b. Pembuatan Surface dilakukan dengan memilih titik-titik atau garis-garis yang menutup
sisi secara satu per satu dengan urutan searah jarum jam (clockwise). Hal ini bisa
dilakukan pada foto (Photo Windows) atau tampilan objek 3D (3D View Windows).
Hasilnya adalah seperti pada gambar di bawah ini.

6
c. Lakukan penambahan tekstur. Pada jendela 3D View Windows, pilih pop-up Visibility
→ lakukan scroll ke bawah hingga menemukan menu Settings. Pada opsi Surface,
Meshes & Cylinders pilih Quality textures.

D. PENDEFINISIAN DIMENSI
a. Pada menu Create [Multi-photo], aktifkan tool Scale/Rotate Wizard
Isikan satuan panjang yang digunakan, kemudian tekan tombol Next. Dalam modul ini
dicontohkan satuan Centimeters

b. Masukkan dimensi yang diketahui. Dalam modul ini dicontohkan dimensi panjang
balok = 25 cm.

c. Pilih sisi yang akan didefinisikan dimensinya. Dapat dipilih 2 titik atau 1 garis.

7
d. Pada aturan selanjutnya, Anda dapat memilih 2 opsi. Pada modul ini, dipilih opsi 1
karena hanya mendefinisikan dimensi saja. Opsi 2 dipilih jika ingin mendefinisikan
orientasi objek

e. Untuk memunculkan ukuran, pilih tool Dimensions, kemudian pilih garis yang ingin
ditampilkan ukurannya. Hasilnya seperti pada gambar di bawah ini.

2. MANUAL PROCESSING – TANGGA


A. MEMULAI PROJECT BARU
a. Buka photomodeler lalu pilih manual processing,lalu input semua foto

8
b. Klik next lalu akan keluar hasil seperti berikut

B. REFERENCING
a. Lakukan referencing seperti pada manual procesing box

b. Sambungkan titik-titik yang telah direferensi sehingga menjadi sebuah tangga

C. Pembuatan Model
a. Lakukan pembuatan sisi-sisi objek dengan menggunakan sub menu Surface → tool
New → Path.

9
b. Pembuatan Surface dilakukan dengan memilih titik-titik atau garis-garis yang menutup
sisi secara satu per satu dengan urutan searah jarum jam (clockwise).

c. Lakukan penambahan tekstur. Pada jendela 3D View Windows, pilih pop-up Visibility
→ lakukan scroll ke bawah hingga menemukan menu Settings. Pada opsi Surface,
Meshes & Cylinders pilih Quality textures.

A. PENDEFINISIAN DIMENSI
a. Pada menu Create [Multi-photo], aktifkan tool Scale/Rotate Wizard.
b. Isikan satuan panjang yang digunakan, kemudian tekan tombol Next. Dalam modul ini
dicontohkan satuan Centimeters.

10
c. Masukkan dimensi yang diketahui. Definisikan lebar anak tangga = 100 cm.

d. Pilih sisi yang akan didefinisikan dimensinya.

e. Pada aturan selanjutnya, Anda dapat memilih 2 opsi. Pada modul ini, dipilih opsi 1
karena hanya mendefinisikan dimensi saja. Opsi 2 dipilih jika ingin mendefinisikan
orientasi objek.

f. Untuk memunculkan ukuran, pilih tool Dimensions, kemudian pilih garis yang ingin
ditampilkan ukurannya. Hasilnya seperti pada gambar di bawah ini.

3. QUESTION
1. Apa yang terjadi jika jenis kamera tidak teridentifikasi? Apa yang harus
dilakukan?

11
Jika jenis kamera tidak teridentifikasi dalam PhotoModeler, maka parameter kamera
seperti focal length, distortion, dan lainnya tidak akan diketahui. Hal ini dapat
mengakibatkan ketidakakuratan dalam proses pemodelan dan pemetaan.
2. Apa akibatnya jika kita tidak memperbaiki posisi titik dengan nilai residual besar
pada proses registrasi? Tunjukkan contoh hasilnya.
Jika kita tidak memperbaiki posisi titik dengan nilai residual besar pada proses
registrasi, maka akan terjadi ketidakakuratan dalam pemodelan 3D. Titik-titik dengan
residual besar menunjukkan bahwa posisi titik tersebut tidak sesuai dengan data foto
yang ada.

Pada tangga A dan B merupakan contoh dari posisi titik yang mengalami residual besar
sehingga memiliki distorsi atau kesalahan bentuk yang signifikan
3. Apa yang terjadi jika kita melakukan pembuatan surface dengan arah berlawanan
jam (counter-clockwise)?
Jika kita melakukan pembuatan surface dengan arah berlawanan jam (counter-
clockwise), maka orientasi normal permukaan akan terbalik. Hal ini dapat menyebabkan
hasil yang tidak akurat dan sulit untuk diinterpretasikan. Sebaiknya selalu membuat
surface dengan arah searah jarum jam (clockwise) untuk memastikan orientasi normal
permukaan yang benar.
4. Apa konsekuensinya jika kita hanya mendefinisikan dimensi tanpa orientasi?
Jika kita hanya mendefinisikan dimensi tanpa orientasi dalam PhotoModeler, maka
model yang dihasilkan akan kehilangan informasi penting tentang arah dan rotasi objek.
Ini dapat menyebabkan kesulitan dalam analisis dan visualisasi model 3D secara akurat.
Penting untuk selalu mendefinisikan baik dimensi maupun orientasi objek saat
melakukan pemodelan untuk memastikan hasil yang tepat dan informatif.

12
6. KESIMPULAN
Pada praktikum fotogrametri terestrial menggunakkan software photomodeler dengan metode
manual procesing dapat disimpulkan bahwa sebuah foto dapat dijadikan atau diolah menjadi
model 3D dengan langkah-langkah berikut:

1. Pengumpulan Data : Kumpulkan foto-foto objek dari berbagai sudut untuk mencakup
semua detail yang diperlukan dalam model 3D.
2. Pemrosesan Foto : Lakukan pemrosesan foto menggunakan PhotoModeler untuk
menghasilkan titik kontrol dan cloud points dari objek yang difoto.
3. Regestrasi foto : Lakukan Referencing untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan
berbagai foto yang diambil dari sudut yang berbeda menjadi satu kerangka kerja yang
konsisten dalam pemodelan 3D.
4. Perbaikan dan Penyesuaian : Periksa dan perbaiki posisi titik dengan nilai residual
besar pada proses registrasi untuk memastikan akurasi model 3D yang dihasilkan.
5. Pembuatan Surface : Buat surface objek dengan arah searah jarum jam (clockwise)
untuk memastikan orientasi normal permukaan yang benar.
6. Definisi Dimensi dan Orientasi : Pastikan Anda mendefinisikan baik dimensi maupun
orientasi objek saat melakukan pemodelan untuk memastikan hasil yang tepat dan
informatif.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, sebuah foto dapat diolah menjadi model 3D dengan
menggunakan software PhotoModeler melalui metode manual processing dalam praktikum
fotogrametri terestrial.

13

Anda mungkin juga menyukai