Anda di halaman 1dari 16

Modul Praktek AutoCAD 2D Oleh : Ir. Gondang Riyadi, Dipl.

C, MT
I. Rubbersheet Rubber Sheet digunakan untuk proses penggabungan dalam software Autocad. Penggabungan ini dapat menggabungkan antara peta satu dengan peta yang lain atau bisa juga peta dengan layout yang akan digunakan. Penggabungan ini bertujuan untuk melakukan penyamaan koordinat gambar/peta yang masih bersifat lokal/sembarang menjadi sistem koordinat sebenarnya.

4 5

Gambar I.1. Peta Jogjatronik

TITIK KONTROL RUBBER SHEET NO 1 2 3 4 5 6 X 430592.383 430463.205 430467.187 430472.426 430612.828 430588.618 Y 9136988.638 9136984.393 9137055.292 9137154.455 9137148.561 9137055.489

Gambar I.2. Koordinat titik kontrol rubber sheet

Langkah-langkah rubbersheet peta yaitu sebagai berikut : 1. Pilih InsertRaster image, untuk penyisipan gambar yang akan dilakukan rubber sheet. 2. Masuk pada menu Map Tools Rubber Sheet

Gambar I.3. Tools rubber sheet

3.

Dengan memasukkan 4 titik koordinat pada command yang telah diketahui dalam peta yang dirubber sheet klik enter dua kali select objects dengan mengetik s terakhirklik enter.

GambarI.4. Input koordinat titik kontrol rubbersheet II. Digitasi Peta Untuk keperluan mendapatkan data dalam bentuk vektor digunakan metode digitasi. Proses digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, bidang persil, batas kelurahan, batas desa, batas kecamatan, dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster. Proses ini dilakukan dengan mengunakan perangkat lunak Autodesk Land Enabled Map 2004. Proses digitasi di AutoCad bertujuan untuk mendapatkan data berupa data vektor yang dilakukan dengan melakukan digitasi on screen. Data awal yang digunakan bisa berupa hasil scanning dari peta analog, foto udara, maupun citra satelit. Langkah-langkah digitasi peta yaitu sebagai berikut : 1. Membuka program Autocad dari start menu All programAutodeskAutodesk Map 2004, sehingga di layar akan muncul :

Gambar II.1. Tampilan perangkat lunak Autodesk Map 2004

2. Penyisipan image dengan memilih Pilih Insert Raster Image Select Image File Pilih image yang akan digunakan Open.

Gambar II.2. Penyisipan image 3. Pembuatan layer yang akan didigitasi dengan cara Klik icon layer berikut : a) Akan muncul kotak dialog Layer Properties Manager

Gambar II.3. Pembuatan layer b) Klik New sehingga AutoCad akan membentuk sebuah layer baru dengan nama Layer1 c) Layer yang akan digunakan yaitu Persil/bidang tanah, Jalan, No NIB, Nama Kelurahan, dan Nama Jalan. d) Ganti warna layer dengan warna lain untuk memudahkan pembedaan antar layer

e) Klik current untuk mengaktifkan salah satu layer OK. 4. Digitasi Petadengan memilih Tools DrawPolyline atau dengan mengklik Kemudian memulai digitasi peta yang disesuaikan layer yang sudah dibuat pada langkah sebelumnya.

III.

Layout Peta Layout peta bertujuan untuk menampilkan banyak informasi seperti judul peta, skala, penunjuk arah utara, legenda, tahun pembuatan, pembuat peta, dan lain sebagainya. Layout ini juga sebagai penghias suatu peta agar menarik untuk dipandang. Bagus tidaknya dapat dilihat dari bentuk layout peta itu sendiri. Pembuatan layout peta dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu : 1. Pembuatan Grid Langkah pembuatan grid yaitu sebagai berikut : a. Mengatur satuan skala yang akan dipakai. Caranya Pilih menu format toolbarklik units. Maka akan muncul tag units sebagai berikut:

Gambar III.1. Pengaturan satuan skala Pada pembuatan grid ini kita menggunakan satuan millimeters. Pilih millimeters insertion scaleklik OK.

b.

Membuat titik grid. Caranya pilih menu draw pada toolbardonut.

Gambar III.2. Pembuatan titik grid Lalu pada kolom command dibawah masukan nilai inside = 0 ,enter, outside = 0.25enter. Lalu klik cursor pada layar. Maka pada layar akan muncul sebuah titik. Kemudian pilih menu view, zoom extents. Maka gambar akan seperti pada gambar berikut:

Gambar III.3. Hasil pembuatan titik grid c. Membuat garis grid 1) Pilih menu draw pada toolbar, polyline .

2) klik cursor pada pusat lingkaran lalu arahkan cursor ke kanan kemudian ketik 4enter 2 kali 3) Pilih menu View ,pilih zoom all.

Gambar III.4. Hasil pembuatan garis grid 4) Langkah selanjutnya mengatur jarak garis dengan titik grid. Pilih menu modify pada toolbar,pilih move.

Gambar III.5. Tools move untuk memindah garis grid 5) Klik pada garis kemudian klik kanan. Lalu arahkan cursor ke pusat titik (klik kiri) kemudian arahkan cursor ke kanan lalu ketik 2, enter. Hasilnya tampak seperti pada gambar berikut

Gambar III.6. Hasil pemindahangaris grid 6) Selanjutnya membuat garis grid pada ke empat sisi titik grid. Yaitu pada bagian atas,kanan, bawah dan kiri. Caranya pilih menu modify pada toolbar, pilh maka akan muncul tag sebagai berikut:

Gambar III.7. Pembuatan array Pilih polar array, lalu select objek, klik kanan,maka akan muncul tag array lagi. Klik center point ,kemudian klik kiri pada pusat titik,klik OK. d. Menggandakan grid. Pada pembuatan grid kali ini kitamemperbanyak sejumlah 9 baris 8 kolom. Caranya pilih menu modify pada toolbar, pilih rectangular array, kemudian select object, klik kanan. pilih

Gambar III.8. Penggandaan array Ketik 9 pada rows (menunjukan 9 baris),ketik 8 pada colums (menunjukan 8 kolom), ketik 100 pada row offset dan colums (menunjukan jarak antar grid 100 mm), klik OK.

2.

Pembuatan Lay Out Peta Langkah-langkah pembuatan layout peta yaitu sebagai berikut : a. Penentuan satuan skala. Caranya pilih menu format pada toolbar, pilih units. Maka akan muncul tag units sebagai berikut:

Gambar III.9. Pengaturan skala satuan Pada pembuatan layout ini kita memakai satuan centimeters. Pilih centimeters pada insertion scale, OK. b. Membuat garis tepi layout. Pada layout ini kita membuat ukuran 80x110 cm caranya pilih menu draw pada toolbar, pilih polyline .Klik cursor pada layar

lalu arhkan cursor ke kanan ketik 80 enter, kemudian arahkan ke bawah ketik 110 enter, kemudian arahkan cursor ke kiri ketik 80 enter, terakhir arahkan cursor ke atas sampai ke titik awal lalu enter.

Gambar III.10. Pembuatan garis tepi layout

c. Membuat tepi peta. Caranya pilih menu modify pada toolbar, pilih offset Arahkan cursor pada garis tepi peta bagian atas kemudian ketik 2.5 enter.

Kemudian klik garis kemudian klik lagi tetapi pada bagian bawah garis (layar dalam bingkai) Ulangi langkah di atas pada bingkai ke dua hingga menjadi seperti pada gambar berikut ini:

Gambar III.11. Hasil pembuatan tepi peta d. Langkah selanjutnya yaitu membuat bingkai peta. Caranya pilih menu draw pada toolbar, pilih polyline . Klik kiri tepat pada pojok kiri atas bingkai terdalam,

kemudian arahkan cursor ke bawah ketik 83 enter, arahkan cursor ke kanan sampai garis lalu enter, arahkan cursor ke atas sampai pojok kanan atas bingkai enter, terakhir arahkan cursor ketitik awal lalu enter.Hasilnya seperti pada ganbar berikut ini:

Gambar III.12. Hasil pembuatan bingkai peta

e. Membuat bingkai legenda. Caranya pilih menu draw pada toolbar, pilih polyline Klik kiri tepat pada pojok kiri bawah bingkai terdalam, kemudian arahkan cursor ke atas ketik 15.5 enter, arahkan cursor ke kanan sampai garis lalu enter, arahkan cursor ke bawah sampai pojok kanan bawah bingkai enter, terakhir arahkan cursor ketitik awal lalu enter. Hasilnya seperti pada gambar berikut ini:

Gambar III.13. Hasil pembuatan bingkai informasi tepi f. Menghapus garis antara bingkai peta dengan bingkai legenda. Select garis dengan cara mengklik garis antara bingkai peta dengan bingkai legenda kemudian delete.

Gambar III.14. Finishing layout g. Membagi bingkai legenda. Untuk membagi bingkai legenda menjadi beberapa bagian Caranya pilih menu modify pada toolbar, pilih explode . Kemudian

select bingkai legenda kemudian enter. Setalah itu pada menu tetap pada menu modify pilih offset . Arahkan cursor ke garis bingkai bagian kiri ketik 14

enter. Kemudian klik garis kiri tersebut kemudian klik lagi pada bagian sebelah kanan garis (pada layar bukan pada garis). Ulangi perintah tersebut hingga membentuk seperti pada gambar berikut:

GambarIII.5. Hasil pembuatan lay out IV. Wblock Instruksi wblock dipergunakan untuk menjadikan sebagian atau seluruh gambar menjadi suatu file gambar yang baru. Block ini dapat dipakai pada gambar lain pada waktu yang akan datang. Obyek yang akan digunakan oleh instruksi wblock dapat berupa blok yang sudah terdefinisi dalam gambar, obyek-obyek gambar yang dipilih dengan metode pemilihan obyek atau seluruh obyek dalam gambar. Setelah obyek dipilih, maka obyek tersebut akan lenyap tersimpan dalam block. Untuk menampilkan kembali obyek yang lenyap tersebut, dapat digunakan instruksi OOPS. Kecuali pilihan Retain diaktifkan.

IV. A. Membuat Blok Pada dasarnya untuk pelatihan kali ini anda tidak lagi membuat blok tetapi anda bisa langsung memasukan blok ke dalam peta hasil digitasi anda pada langkahlangkah memasukan blok pada peta hasil digitasi (file Insert Block.doc). Hal ini sebelumnya telah dilakukan instruktur untuk efisiensi waktu di lab dalam materi blok tetapi langkah langkah membuat blok berikut dapat menjadi bahan referensi anda.

Langkah-langkah membuat blok adalah sebagai berikut: a. Menyediakan peta yang akan diolah menjadi blok-blok. Dengan cara File Opendan pilih file Cad yang akan dilakukan block.

Gambar IV.1 Input file b. Dari peta yang disediakan tentukan pembagian blok-blok yang akan dibuat serta batas dari setiap bloknya, misalnya:

BLOK 3 BLOK 1 Peta Hasil Digitasi

BLOK 2

BLOK 4

Gambar IV.2. Pembagian blok-blok sesuai yang diinginkan

c. Mengetikan wblock pada command editorAutoCad, kemudian tekan Enter.

Gambar IV.3. Penulisan perintah pada command editor d. Akan muncul window dari perintah wblock seperti berikut ini:

Gambar IV.4. Tampilan window Write Block

Penjelasan untuk menu-menu tersebut adalah sebagai berikut: Base Point, merupakan pemilihan titik yang dijadikan dasar titik dari blok yang akan dibuat. Select Object, merupakan tools untuk memilih objek yang akan dibuat blok, dalam select object ada beberapa pilihan hasil yang akan ditampilkan, yaitu: Retain, untuk membuat file yang berisi blok, dan objek yang dipilih tidak akan hilang dari file dasarnya. Convert to Block, merupakan pilihan untuk mengubah blok yang dipilih kedalam blok yang tersimpan dalam file yang terpisah. Delete from drawing, merupakan pilihan untuk menghapus blok yang dipilih dari file dasarnya tetapi file yang dipilih tersebut akan tersimpan

dalam sebuah file baru, dan file blok baru tersebut dapat dipanggil dengan perintah OOPS pada command editor file dasarnya. e. Menentukan titik Base Point terlebih dahulu, untuk base point sebenarnya terserah titik apa saja dari blok yang anda pilih tapi base point perlu dicatat sehingga untuk pemanggilan blok dapat digunakan. Untuk nilai base point tiap blok pada pelatihan kali ini adalah:
FOR BLOCK 1 X : 430130.5853 Y : 9137055.0544 FOR BLOCK 2 X : 430173.6601 Y : 9136804.8337

FOR BLOCK 3 X : 430612.8719 Y : 9137151.4850

FOR BLOCK 4 X : 430687.9232 Y : 9136877.2578

f. Setelah basepoint tiap objek ditentukan, masukan nilai basepoint untuk blok 1. g. Kemudian memilih objek pertama yang akan diblok, pada window Write Blok pilih Select objects, dan pilih objek pertama yang akan diblok sesuai dengan blok yang sudah ditentukan sebelumnya. Tekan Enter Ok. Pada informasi layar akan muncul pesan Include AutoDesk Map information in the export?, hal ini merupakan pesan untuk memberi konfirmasi apakah informasi dari blok yang dipilih ikut di eksport ke dalam file blok yang baru.

Gambar IV.5. Pemilihan blok yang akan dibuat

h. Dari hasil wblock tersebut akan ada sebuah file CAD format *.dwg yang berisikan blok pertama yang dipilih tadi.

Gambar IV.6 File cad baru yang berisikan blok yang dipilih i. Melakukan hal sama untuk blok-blok selanjutnya yaitu untuk blok 2, blok 3 dan blok 4

SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai