Anda di halaman 1dari 50

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

Tinjauan Ekonomi
&

Keuangan Daerah
Provinsi

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Peta Kepulauan Bangka Belitung

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Daftar Isi
Peta Kepulauan Bangka Belitung................................................ 2
Daftar Isi...................................................................................... 3
Kata Pengantar............................................................................ 4
Selayang Pandang...................................................................... 5
Geografis dan Demografis.......................................................... 6
Kondisi Pelayanan Publik............................................................ 8
Kondisi Perekonomian............................................................... 18
Kesejahteraan Masyarakat........................................................ 23
Gambaran Umum Keuangan Daerah ....................................... 28
Kondisi Keuangan Daerah......................................................... 41
Ucapan Terima Kasih................................................................. 47
Sumber Data............................................................................. 48

Daft a r Isi

Kata Pengantar
Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbedabeda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. Selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi
fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan
potensi unggulan daerah yang dimilikinya. Inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan
akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.
Setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan
yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi
dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting
untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang.
Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. Kepulauan Bangka Belitung ini diharapkan mampu memberikan informasi dan
gambaran menyeluruh bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. Kepulauan
Bangka Belitung. Kami berharap bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun
juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.
Jakarta,
Desember
2012
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan

Dr. Marwanto Harjowiryono.

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Selayang Pandang
adalah Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di bagian timur yang dipisahkan
dari Pulau Belitung oleh Selat Karimata.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia


yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung
serta pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P.
Selat Nasik, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan
yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian
timur Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Bangka
Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah, memiliki pantai yang
indah dan kerukunan antar etnis. Ibu kota provinsi ini ialah Pangkalpinang.
Pemerintahan provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari 2001. Setelah
dilantiknya Pj. Gubernur yakni H. Amur Muchasim, SH (mantan Sekjen
Depdagri) yang menandai dimulainya aktivitas roda pemerintahan
provinsi.
Selat Bangka memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Bangka,
sedangkan Selat Gaspar memisahkan Pulau Bangka dan Pulau Belitung.
Di bagian utara provinsi ini terdapat Laut Cina Selatan, bagian selatan

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya adalah bagian dari


Sumatera Selatan, namun menjadi provinsi sendiri bersama Banten
dan Gorontalo pada tahun 2000. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 Tentang
Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanggal 21 November
2000 yang terdiri dari Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kota
Pangkalpinang. Pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2003 tanggal 23 Januari 2003 dilakukan pemekaran wilayah
dengan penambahan 4 kabupaten yaitu Bangka Barat, Bangka Tengah,
Bangka Selatan dan Belitung Timur. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
merupakan pemekaran wilayah dari Provinsi Sumatera Selatan.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditetapkan sebagai provinsi ke31 oleh Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang
No. 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung yang sebelumnya merupakan bagian dari Provinsi Sumatera
Selatan. Ibukota provinsi ini adalah Pangkalpinang.
Sumber : visitbangkabelitung.com & babelprov.go.id

Se l ayang Pa nda ng

Geografis dan Demografis


Jumlah Penduduk (orang)
Population (person)
No

Daerah

2007

2008

2009

2010

Kab. Bangka

451.118

456.915

275.515

277.204

Kab. Bangka Barat

374.445

374.783

160.006

175.150

Kab. Bangka Tengah

685.210

686.772

146.266

161.228

Kab. Bangka Selatan

896.994

909.812

163.200

172.528

Kab. Belitung

1.026.767

1.040.220

140.376

155.965

Kab. Belitung Timur

3.434.534

3.468.502

Kota Pangkal Pinang

92.315

106.463

160.451

174.758

Secara geografis, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terletak

bagian Dangkalan Sunda (Sunda Shelf) dengan kedalaman laut

pada posisi 01 05 00 - 03 10 00 Lintang Selatan atau antara

tidak lebih dari 30 meter.Kepulauan Bangka Belitung memiliki

105 00 00 - 108 00 00 Bujur Timur. Keadaan alam Provinsi

Iklim tropis yang dipengaruhi angin musim yang mengalami

Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan

bulan basah selama tujuh bulan sepanjang tahun dan bulan

dataran rendah, lembah dan sebagian kecil pegunungan dan

kering selama lima bulan terus menerus. Di samping sebagai

perbukitan. Daerah Kepulauan Bangka Belitung dihubungkan

daerah perairan laut, daerah Kepulauan Bangka Belitung juga

oleh perairan laut dan pulau-pulau kecil. Secara keseluruhan

mempunyai banyak sungai seperti : sungai Baturusa, sungai

daratan dan perairan Bangka Belitung merupakan satu kesatuan

Buluh, sungai Kotawaringin, sungai Kampa, sungai Layang,

dari bagian dataran Sunda, sehingga perairannya merupakan

sungai Manise dan sungai Kurau.

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Jumlah Kecamatan dan Kelurahan se-Prov. Kep. Babel

Propinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri


dari 6 Kabupaten dan 1 Kota, dengan

No

Nama Daerah

Ibu Kota

Jumlah
Jumlah
Kecamatan Kelurahan

Kab. Bangka

Sungailiat

kepadatan penduduk Provinsi Kepulauan

Kab. Bangka Barat

Muntok

Bangka Belitung mencapai 74 orang per

Kab. Bangka Tengah

Koba

km2, apabila dilihat menurut kabupaten/

Kab. Bangka Selatan

Toboali

kota, Kota Pangkalpinang memiliki tingkat

Kab. Belitung

Tanjungpandan

kepadatan tertinggi yaitu sebesar 1.471

Kab. Belitung Timur

Manggar

Kota Pangkal Pinang

Pangkalpinang

ibukota di Pangkal Pinang. Adapun tingkat

orang per km2 dan Kabupaten Belitung


Timur memiliki tingkat kepadatan terendah

36

yaitu 42 orang per km2.

G e o gr afi s d an De m ogra fis

Kondisi Pelayanan Publik


1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Infrastruktur

4.

Perusahaan Air Minum

5.

Sumber Daya Listrik

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

No.

Kab/Kota

Sekolah

Guru

Murid

Rasio Murid /
Guru

Rasio Murid /
Sekolah

Kab. Bangka

175

2.007

33.944

16,91

193,97

Kab. Bangka Barat

126

1.413

22.517

15,94

178,71

Jumlah Sekolah, Guru dan Murid

Kab. Bangka Tengah

90

1.170

20.100

17,18

223,33

Sekolah Dasar (SD)

Kab. Bangka Selatan

82

1.089

22.316

20,49

272,15

Kab. Belitung

124

1.308

19.150

14,64

154,44

Kab. Belitung Timur

105

1.108

12.987

11,72

123,69

Kota Pangkal Pinang

79

1.095

19.883

18,16

251,68

781

9.190

150.897

16,42

193,21

Tahun 2010

Prov. Kep. Babel


Dari 781 SD yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,

cukup baik, karena bahkan lebih rendah dari beberapa wilayah

terdistribusi secara hampir merata ke seluruh kabupaten/kota,

di Jawa yang rata-ratanya mencapai 22. Rasio murid per guru

dengan jumlah sekolah terbanyak ada di Kabupaten Bangka.

tertinggi adalah di Kabupaten Bangka Selatan yaitu 20 murid per

Sementara itu, rasio murid per guru sekaligus rasio murid per

guru. Sementara di Belitung Timur rasionya sangat rendah yaitu

sekolah tertinggi terdapat pada Kabupaten Bangka Selatan.

hanya 11 murid per satu orang guru SD. Kota Pangkal Pinang

Secara rata-rata, rasio jumlah murid per jumlah guru di Bangka


Belitung mencapai 16 orang murid per satu guru. Rasio ini relatif

yang merupakan ibukota provinsi, ternyata rasio murid per guru


masih cukup rendah, yaitu hanya 18 murid per satu orang guru.

Pe l ayanan P ublik

No.

Kabupaten/Kota

Sekolah

Guru

Murid

Rasio Murid /
Guru

Rasio Murid /
Sekolah

Kab. Bangka

37

677

9.708

14,34

262,38

Kab. Bangka Barat

31

446

5.750

12,89

185,48

Kab. Bangka Tengah

21

322

5.161

16,03

245,76

Kab. Bangka Selatan

26

395

6.476

16,39

249,08

Kab. Belitung

27

436

6.451

14,80

238,93

Kab. Belitung Timur

18

307

3.790

12,35

210,56

Kota Pangkal Pinang

21

507

7.687

15,16

366,05

181

3.090

45.023

Prov. Kep. Babel

14,57

248,75

Jumlah Sekolah, Guru dan Murid Sekolah


Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Tahun 2010
Hampir sama dengan fasilitas ketersediaan SD, maka jumlah SMP terbanyak juga terdapat di Kabupaten
Bangka, yaitu terdapat 37 SMP dengan jumlah murid mencapai hampir 9.708 murid. Adapun densitas
murid per sekolah, maka densitas tertinggi adalah di Kota Pangkalpinang yang mencapai 366 murid
per sekolah.

10

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

No.

Daerah

Angka Melek Huruf (AMH)

Angka Melek huruf (%)


2009

2010

Kab. Bangka

96,15

96,31

Kab. Belitung

96,42

96,51

yang

Kab. Bangka Barat

92,85

92,86

menggambarkan tingkat kemajuan di

Kab. Bangka Tengah

95,80

95,90

Kab. Bangka Selatan

92,70

93,62

Belitung, secara rata-rata angka melek

Kab. Belitung Timur

96,63

96,69

hurufnya relatif cukup tinggi yaitu di

Kota Pangkal Pinang

98,18

98,18

Tahun 2009-2010

Salah

satu

indikator

dasar

bidang pendidikan adalah angka melek


huruf. Di Provinsi Kepulauan Bangka

atas 95%. Angka melek huruf tertinggi


berada di ibukota propinsi, yaitu Kota

Prov. Kep. Bangka Belitung

95,63

95,69

Pangkal Pinang yang mencapai 98,18%.


Sementara,

Kab

Bangka

Selatan

ternyata angka melek hurufnya masih


jauh di bawah rata-rata, karena hanya
mencapai kisaran 92,86%.

Pe l ayanan P ublik

11

Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SD


se-Prov. Kep. Babel Tahun 2009/2010

No.

Kabupaten / Kota

Angka Partisipasi Angka Partisipasi


Kasar (APK)
Murni (APM)

Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP
se-Prov. Kep. Babel Tahun 2009/2010

No.

Kabupaten / Kota

Angka Partisipasi Angka Partisipasi


Kasar (APK)
Murni (APM)

1 Kab. Bangka

122,49

99,92

1 Kab. Bangka

95,94

73,57

2 Kab. Bangka Barat

117,86

96,14

2 Kab. Bangka Barat

93,37

70,89

3 Kab. Bangka Selatan

119,41

97,41

3 Kab. Bangka Selatan

74,89

55,30

4 Kab. Bangka Tengah

116,83

95,30

4 Kab. Bangka Tengah

92,17

67,67

5 Kab. Belitung

121,68

98,50

5 Kab. Belitung

103,48

74,92

6 Kab. Belitung Timur

112,56

91,82

6 Kab. Belitung Timur

99,44

73,34

7 Kota Pangkalpinang

119,28

97,97

7 Kota Pangkalpinang

117,18

87,64

Angka partisipasi sekolah (baik APK dan APM) untuk SD

Angka partisipasi sekolah (baik APK dan APM) untuk SMP

menunjukkan rasio banyaknya anak pada usia 7-12 tahun yang

menunjukkan rasio banyaknya anak pada usia 13-15 tahun

bersekolah di SD. APK bisa lebih dari 100% karena termasuk

yang bersekolah di SMP. Di Provinsi Kepulauan Bangka

anak yang diluar usia 7-12 yang sekolah di SD, namun APM

Belitung, APK dan APM untuk tingkat SMP yang tertinggi

maksimal 100% karena hanya menghitung anak usia 7-12

adalah Kota Pangkalpinang. sementara yang terendah adalah

tahun yang bersekolah SD pada cakupan wilayah tertentu. Di

Kabupaten Bangka Selatan.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, APK dan APM tertinggi


adalah Kab. Bangka, sementara yang terendah adalah Kab.
Belitung Timur.

12

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Rumah
Sakit

RS Jiwa

Puskes-mas

Puskesmas
Pembantu

Praktek
Dokter
Perorangan

Rumah
Bersalin

Balai
Pengobatan

Gudang
Farmasi
Kabupaten

Apotik

Bangka

11

35

20

Bangka Barat

19

491

32

78

Kab/Kota

Jumlah Sarana Kesehatan di


Provinsi Kep. Bangka Belitung

Bangka Tengah

17

84

46

Tahun 2010

Bangka Selatan

28

1102

18

28

Belitung

31

Belitung Timur

18

Pangkal Pinang

19

11

21

41

11

58

167

1677

71

181

91

Total

Sarana kesehatan yang berupa rumah sakit terkonsentrasi di Kota Pangkalpinang dan
Kabupaten Bangka. Di setiap kabupaten di wilayah Bangka Belitung telah terdapat RS, paling
tidak 1 unit RS. Sementara untuk pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat akan terlayani
melalui Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Jumlah Puskesmas terbanyak terdapat di
Kab Bangka sebanyak 11. Di samping itu, terdapat pula beberapa rumah bersalin maupun
balai pengobatan yang siap melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Pe l ayanan P ublik

13

No

Daerah

Angka Harapan Hidup (tahun)


2009

2010

Kab. Bangka

67,43

67,64

Kab. Belitung

69,08

69,17

Kab. Bangka Barat

67,66

67,78

Kab. Bangka Tengah

67,79

67,92

Kab. Bangka Selatan

67,51

67,72

Kab. Belitung Timur

68,6

68,83

Kota Pangkal Pinang

70,32

70,43

Prov. Kep. Bangka Belitung

68,75

68,90

Angka harapan hidup pada dasarnya menunjukkan tingkat pencapaian derajat kesehatan
masyarakat. Semakin tinggi derajat kesehatan tersebut, maka hasil akhirnya adalah angka
harapan hidup yang lebih tinggi. Secara nasional, pada tahun 2011 angka harapan hidup
masyarakat Indonesia adalah 70,76 tahun dan pada tahun 2025 diharapkan mencapai 73,7
tahun. Dengan demikian, angka harapan hidup Propinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar
68,90 tahun sebenarnya lebih rendah dari angka nasional. Secara keseluruhan, Kota Pangkal
Pinang menduduki posisi tertinggi dengan harapan hidup mencapai 70,43 tahun.

14

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Angka Harapan Hidup (AHH)


Tahun 2009-2010

Keadaan Jalan

Jumlah

Jenis Permukaan/Type of Surface

Panjang Jalan Negara Menurut


Keadaan Jalan (km), 2010

Dari keseluruhan jalan sepanjang 509


km panjang jalan di Bangka Belitung,
semuanya dalam keadaan diaspal.
Secara keseluruhan, jalan yang telah
diaspal dan beton mayoritas masih
dalam kondisi baik, dengan kelas
jalan yang termasuk kelas I.

509,59

Diaspal/Asphalted

Kerikil/Gravel

Tanah/Earth

Tidak Terinci/No Cover

Kondisi Jalan/Quality of Road


1

Baik/Good

Sedang/Moderate

Rusak/Damaged

Tidak Terinci/No Cover

Kelas Jalan/Class of Road

509,59

476,64
397,43
77,91
1,30
476,64

Kelas I

476,64

Kelas II

Kelas III

Kelas III A

Kelas III B

Kelas III C

Kelas Tidak Dirinci

Sumber: Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Provinsi


Bangka Belitung

Pe l ayanan P ublik

15

Keadaan Jalan
Jenis Permukaan/Type of Surface

Jumlah
550,97

Diaspal/Asphalted

Kerikil/Gravel

Panjang Jalan Provinsi Menurut

Tanah/Earth

Keadaan Jalan (km), 2010

Tidak Terinci/No Cover

Kondisi Jalan/Quality of Road

550,97

454,83

Baik/Good

315,67

Seperti tabel sebelumnya bahwa di

Sedang/Moderate

127,16

Bangka Belitung, semuanya dalam

Rusak/Damaged

Tidak Terinci/No Cover

Kelas Jalan/Class of Road

12,00

keadaan

dan

termasuk

jalan provinsi. Secara keseluruhan,

550,97

jalan yang telah diaspal dan beton

Kelas I

mayoritas masih dalam kondisi baik,

Kelas II

550,97

dengan kelas jalan yang termasuk

Kelas III

kelas I. Penjelasan mengapa jalan di

Kelas III A

Kelas III B

Kelas III C

Kelas Tidak Dirinci

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung


terhitung

pendek

adalah

karena

karakteristik provinsi yang merupakan


kepulauan.

Sumber: Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Provinsi Bangka


Belitung

16

diaspal

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Kabupaten/kota

Pelanggan

Jumlah Pelanggan Tenaga

Terpasang

Terjual

(KWH)

(KWH)

Listrik yang Terpasang dan

Kab. Bangka

21.954

42.289

28.167

Terjual se-Provinsi Kepulauan

Kab. Bangka Barat

16.340

7.683

15.672

Kab. Bangka Tengah

5.110

3.831

5.749

Kab. Bangka Selatan

9.092

4.491

8.835

Kab. Belitung

26.991

21.960

35.189

Kab. Belitung Timur

17.389

6.600

17.131

Kota Pangkal Pinang

53.936

71.403

Provinsi Kep. Babel

150.812

86.854

182.146

Bangka Belitung Tahun 2010

Menurut jumlah energi listrik yang


terpasang

dan

penjualan

yang

tertinggi ada di Kota Pangkalpinang,


sedangkan yang terendah ada di
Kabupaten Bangka Tengah. Begitu
pula

menurut

jumlah

pelanggan

Sumber: PLN Bangka belitung

listriknya.

Pe l ayanan P ublik

17

Kondisi Perekonomian
1.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

2. Perhotelan
3.

Produksi Tanaman Pangan

4.

Produksi Perkebunan

5.

Produksi Ternak

6.

Produksi Perikanan

7. Industri

18

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Bangunan dan
Konstruksi
7%

Pertambangan
17%

Pengangkutan dan
Komunikasi
3%

Perdagangan, Hotel
dan Restoran
18%
Other
25%

Produk Domestik Regional


Bruto Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan

Pertanian
19%

Usaha (2010)
Industri Pengolahan
21%
Jasa-Jasa
11%

PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 di Provinsi Kepulauan Bangka

Listrik, Gas dan Air


Minum
1%
Keuangan,
Persewaan dan Jasa
Perusahaan
3%

Belitung dengan migas sebesar 25.705.626 juta rupiah, sedangkan PDRB tanpa
migas sebesar 25.083.739 juta. Perekonomian di Provinsi

Kepulauan Bangka

Belitung ditopang oleh 2 (dua) sektor yaitu sektor primer dan sektor sekunder.
Sektor primer meliputi sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian.
Sedangkan pada sektor sekunder yaitu sektor industri pengolahan memberikan
kontribusi yang cukup besar pada PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pe r e ko nomia n

19

No.

Kab/kota

Kab. Bangka

Kab. Bangka Barat

Padi
Sawah

Padi
Ladang

368

1.867

796

Palawija

Jagung

Kedelai

Kacang
Tanah

2.235

3.351

102

2.859

58

195

137

796

3.018

63

2.232

69

555

99

Padi

Kacang
Ubi
Ubi Kayu
Hijau
Jalar

Kab. Bangka Tengah

209

209

28.590

70

28.068

69

242

141

724

Kab. Bangka Selatan

2.993

1.057

4.050

745

89

412

53

134

57

Kab. Belitung

178

131

309

343

71

242

25

Kab. Belitung Timur

436

145

581

139

37

80

20

Kota Pangkal Pinang

20

13

3.975

4.205

36.206

334

33.571

370

1.448

479

724

Provinsi Kep. Babel

8.180

Luas Panen Tanaman Bahan


Makanan (Ha), 2010
Tanaman palawija dan kedelai secara keseluruhan masih merupakan tanaman pangan yang paling dominan di
wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya di Kabupaten Bangka Tengah. Sementara padi tidak terlalu
banyak ditanam di wilayah ini.

20

Cantel

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

No.

Kab/kota

1 Kab. Bangka

Sapi

Kerbau

Kambing

Domba

Babi

1.728

111

2.658

451.690

2 Kab. Bangka Barat

726

93

785

2.266

3 Kab. Bangka Tengah

921

2.303

12.408

4 Kab. Bangka Selatan

1.031

45

610

81

1.518

5 Kab. Belitung

2.212

364

1.887

1.500

6 Kab. Belitung Timur

1.941

459

2.602

2.764

7 Kota Pangkal Pinang

1.324

14

379

78

626

Provinsi Kep. Babel

9.883

1.091

11.224

167

472.772

Jumlah Ternak menurut Jenisnya


se-Provinsi Kep. Babel (ekor), 2011
Dari segi jumlah hewan ternak, nampak bahwa jumlah ternak babi lebih tinggi dibandingkan hewan
ternak lainnya. Ternak kambing dan sapi juga relatif banyak, sementara jumlah hewan ternak domba di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat sedikit.

Pe r e ko nomia n

21

No.

Kab/kota

Kab. Bangka

Hotel
Akomodasi

Kamar

Tempat Tidur

Jumlah akomodasi, Kamar dan


Tempat Tidur Hotel di Provinsi

19

450

741

Kab. Bangka Barat

106

152

Kab. Bangka Tengah

342

445

Kab. Bangka Selatan

98

124

Kab. Belitung

19

384

497

Pangkalpinang,

27 buah hunian akomodasi yang

Kab. Belitung Timur

16

145

175

Kota Pangkal Pinang

27

556

743

94

2.081

2.877

Provinsi Kep. Babel

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kep. Bangka Belitung

22

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Kep. Bangka Belitung 2010



Jumlah

akomodasi

terbanyak

di

Bangka Belitung berada di ibukota


yaitu

mencapai

menyediakan lebih dari 556 kamar


dengan lebih dari 743 tempat tidur.
Daerah lainnya relatif lebih sedikit.

Kesejahteraan Masyarakat
1.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

2.

Tingkat Pengangguran Terbuka

3.

Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan

Ke s e j ah te r aan M as ya ra ka t

23

No.

24

IPM

Daerah
2009

2010

Indeks Pembangunan Manusia


(IPM)

Kab. Bangka

72,12

72,50

Kab. Belitung

73,01

73,36

Kab. Bangka Barat

69,77

70,07

Kab. Bangka Tengah

70,90

71,22

Kab. Bangka Selatan

66,50

66,97

Ibukota Pangkal Pinang mempunyai

Kab. Belitung Timur

71,64

71,96

IPM tertinggi di Bangka Belitung,

Kota Pangkal Pinang

75,39

75,83

Prov. Kep. Bangka Belitung

72,55

72,86

Tahun 2009-2010

IPM Propinsi Kep. Bangka Belitung


mencapai 72,86 pada tahun 2010.

diikuti

oleh

Kabupaten

Belitung.

Sementara, daerah yang mempunyai


IPM paling rendah adalah Kabupaten
Bangka Selatan yaitu 66,97.

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Inflasi Kota-Kota Besar

No

DAERAH

2009
Desember

Tahun 2007-2011

KOTA BANDA ACEH

(Desember & Tahunan)

KOTA LHOKSEUMAWE

KOTA SIBOLGA

Satu

Provinsi

KOTA PEMATANG SIANTAR

Kepulauan Bangka Belitung

KOTA MEDAN

0,74

kota

di

2010

Tahunan

Desember

2011

Tahunan

Desember

Tahunan

-0,23

3,49

1,18

4,58

0,91

3,33

1,31

3,92

2,97

7,04

0,15

3,54

-0,71

1,62

2,94

11,3

1,82

3,74

-0,53

2,72

2,6

9,33

0,57

4,23

2,67

1,48

7,45

0,46

3,55

yaitu Pangkalpinang merupa-

KOTA PADANGSIDIMPUAN

-0,17

1,86

2,63

7,23

0,63

4,62

kan satu di antara 66 kota yang

KOTA PADANG

-0,65

2,06

7,61

0,48

5,38

dipantau

secara

KOTA PEKANBARU

-0,1

1,93

1,33

6,8

0,69

rutin. Terdapat 16 kota di

KOTA DUMAI

-0,16

0,84

2,4

8,78

1,03

3,14

-0,31

2,5

1,83

10,12

0,66

2,79

0,03

1,83

0,54

5,88

0,35

3,74

inflasinya

seluruh Sumatera. Pada tahun

10

KOTA JAMBI

2011, inflasi tahunan Kota

11

KOTA PALEMBANG

Pangkal Pinang relatif cukup

12

KOTA BENGKULU

-0,23

2,89

1,41

8,81

0,04

3,95

tinggi

Kota

13

KOTA BANDAR LAMPUNG

-0,25

4,17

0,77

9,54

0,19

4,18

lain di Pulau Sumatera, yaitu

14

KOTA PANGKAL PINANG

mencapai 4,99%. Hanya Kota

15

KOTA BATAM

Padang yang inflasinya lebih

16

KOTA TANJUNG PINANG

dibandingkan

0,94

2,17

1,3

9,01

0,4

4,99

-0,12

1,88

0,61

7,17

0,09

3,72

0,08

1,45

0,26

6,04

0,02

3,28

tinggi pada tahun tersebut.

Ke s e j ah te r aan M as ya ra ka t

25

Agustus 2009
No.

Kabupaten/Kota

Agustus 2010

Agustus 2011

Pengangguran
(Orang)

TPT (%)

Pengangguran
(Orang)

TPT (%)

Pengangguran
(Orang)

TPT (%)

Kab. Bangka

7.896

6,12

8.957

6,47

4.341

3,15

Kab. Belitung

2.030

2,76

3.149

3,77

2.327

2,97

Kab. Bangka Barat

4.105

5,79

3.929

4,19

3.177

3,64

Kab. Bangka Tengah

4.410

6,73

5.451

6,65

2.604

3,21

Kab. Bangka Selatan

3.624

4,75

3.532

4,07

3.432

3,92

Kab. Belitung Timur

2.195

5,00

2.061

3,98

1.348

2,51

Kota Pangkal Pinang

8.866

11,05

7.848

9,37

4.835

5,63

33.126

6,14

34.927

5,63

22.064

3,61

Prov. Kep. Babel

Jumlah Pengangguran dan Tingkat


Pengangguran Terbuka (TPT), Tahun 2009-2011
Jumlah pengangguran di Bangka Belitung terus mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir.
Pada Agustus 2011, tingkat pengangguran hanya mencapai 3,61%. Tingkat pengangguran tertinggi
terdapat di Kota Pangkal Pinang yang mencapai 5,63%, sementara tingkat pengangguran terendah
adalah di Kabupaten Belitung Timur.

26

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

No.

Kabupaten/Kota

Jumlah (000 jiwa)


2009

Persentase

2010

2009

2010

Kab. Bangka

19,01

21,70

7,61

7,81

Kab. Belitung

12,44

15,80

9,78

10,13

Kota Pangkal Pinang

8,43

10,60

5,79

6,02

Kab. Bangka Selatan

8,93

10,70

6,04

6,19

Kab. Bangka Tengah

10,39

13,10

7,84

8,07

Kab. Bangka Barat

7,57

9,20

5,22

5,25

Kab. Belitung Timur

9,26

11,10

11,07

10,36

Prov. Kep. Babel

76,01

92,20

7,37

7,51

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin


Tahun 2009-2010
Terdapat kenaikan jumlah penduduk miskin di Provinsi Kep. Bangka Belitung pada tahun 2010,
dibandingkan dengan tahun 2009. Tingkat kemiskinan pada tahun 2010 mencapai 7,51%. Persentase
kemiskinan di Kabupaten Bangka Barat adalah yang paling rendah, yaitu hanya 5,25% penduduk yang
berstatus miskin. Tingkat kemiskinan tertinggi terdapat di Kabupaten Belitung Timur yang mencapai
angka lebih dari 10,36%.

Ke s e j ah te r aan M as ya ra ka t

27

Gambaran Umum Keuangan Daerah

28

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Komposisi APBD Prov. Kep. Bangka Belitung


Agregat Prov., Kab., dan Kota

6.000,00
Miliar Rupiah

5.000,00
4.000,00
3.000,00
2.000,00
1.000,00
(1.000,00)

2008

2009

2010

2011

2012

Pendapatan

3.616,56

3.454,82

3.419,09

4.703,75

4.818,08

Belanja

3.336,30

3.763,67

3.783,55

4.275,42

5.207,08

280,26

(308,86)

(364,46)

428,33

(389,00)

1.174,68

1.366,11

1.096,23

610,36

65,00

Surplus/Defisit
Pembiayaan

Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran

Ke u angan Da era h

29

Miliar Rupiah

Komposisi Pendapatan APBD Prov. Kep. Bangka Belitung


Agregat Prov., Kab.,dan Kota

4.500,00
4.000,00
3.500,00
3.000,00
2.500,00
2.000,00
1.500,00
1.000,00
500,00
-

2008

2009

2010

2011

2012

507,91

464,64

551,70

729,06

684,08

Daper

3.038,38

2.895,58

2.718,05

3.609,27

3.831,93

L2PyS

70,28

94,60

149,34

365,42

302,06

PAD

Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran

30

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Komposisi Belanja APBD Prov. Kep. Bangka Belitung


Agregat Prov., Kab.,dan Kota

2.500,00

Miliar Rupiah

2.000,00
1.500,00
1.000,00
500,00
-

2008

2009

2010

2011

2012

1.068,23

1.296,47

1.552,45

1.806,06

2.168,14

527,58

623,75

700,49

837,24

1.078,92

B. Modal

1.356,96

1.337,99

1.113,82

1.247,32

1.393,80

B. Lain2

383,54

505,47

416,79

384,80

566,22

B. Pegawai
B. Barang Jasa

Keterangan: 2008-2011 Realisasi; 2012 Anggaran


Ke u angan Da era h

31

Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. Kep. Bangka Belitung


Agregat Prov., Kab., dan Kota (Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2011)
Komposisi PAD Kab/Kota

Komposisi PAD Prov.


Pajak daerah
0,7%

8,7%

1,0%

Retribusi daerah

27,2%

44,0%

20,8%

8,0%

89,6%

Hasil pengelolaan
kekayaan daerah
yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang
sah

(Dalam Juta Rupiah)

Uraian

32

PAD

Pajak daerah

daerah
Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan
yang dipisahkan

Lain-lain PAD yang


sah

Kabupaten/Kota

231.105

62.765

48.144

18.470

101.726

Provinsi

332.223

297.699

3.309

2.472

28.743

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. Bangka Belitung


(Perbandingan Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2010 dengan Realisasi APBD 2011)
45,0
40,0
35,0

30,0
25,0
20,0
15,0
10,0
5,0
0,0
Pajak Bahan Pajak Kendaraan Bea Balik Nama
Bakar Kendaraan
Bermotor
Kendaraan
Bermotor
Bermotor
rata-rata 2008-2010

Pajak Air
Permukaan

Pajak Air Bawah Bea Balik Nama


Tanah
Kendaraan di
atas air

2011

(Dalam Juta Rupiah)

Pajak Bahan Bakar


Kendaraan Bermotor

Pajak
Bea Balik Nama
Kendaraan Kendaraan
Bermotor
Bermotor

Pajak Air
Permukaan

Pajak Air
Bea Balik Nama
Bawah Tanah Kendaraan di atas air

rata-rata
2008-2010

41,744

30,822

26,242

1,078

0,101

0,007

2011

36,319

29,766

33,430

0,484

0,000

0,000

Ke u angan Da era h

33

Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. Kep. Bangka Belitung


(Perbandingan Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2010 dengan Realisasi APBD 2011)
50,0
40,0
%

30,0
20,0
10,0
0,0
1

rata-rata 2008-2010

10

2011
(Dalam Juta Rupiah)

34

10

Pajak Pengambilan
Pajak
dan Pengolahan Bahan Penerangan
Galian Golongan C
Jalan

BPHTB

Pajak
Restoran

Pajak
Hotel

Pajak
Reklame

Pajak
Hiburan

Pajak
Sarang
Burung
Walet

Pajak
Air
Bawah
Tanah

Pajak
Parkir

rata-rata 2008-2010

17,85

38,57

0,00

11,03

5,06

5,22

2,27

4,99

0,00

0,11

2011

41,74

21,43

15,74

6,65

5,61

3,04

2,24

1,74

1,32

0,49

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Tren Simpanan Pemda se-Provinsi Kep. Bangka Belitung di Perbankan


Agregat Prov., Kab., dan Kota

Miliar Rupiah

2.500

2.000

1.500

1.000

500

0
Jan

feb

Mar

Apr
2009

Mei

Jun
2010

Jul
2011

Agt

sep

Okt

Nov

Des

2012

Ke u angan Da era h

35

Potret Dana Simpanan Pemda di Perbankan Prov. Kep. Bangka Belitung


Dalam bentuk Tabungan, Simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota
90.000.000
70.000.000
50.000.000
30.000.000
10.000.000
8.000.000
6.000.000
4.000.000
2.000.000
0
2008

2009
BABEL

BABEL
Nasional

36

2010

2011

Nasional

2008

2009

2010

2011

1.415.910

1.032.991

491.398

957.287

71.601.901

59.812.944

62.088.098

80.445.845

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Trend Persentase Dana Idle Terhadap Realisasi Belanja Daerah


Prov. Kep. Bangka Belitung
Agregat Prov., Kab., dan Kota
30,00%

27,45%

+
Trend

22,39%

25,00%

persentase

dana

idle

terhadap realisasi belanja daerah


di wilayah Provinsi Kep. Bangka

20,00%
15,35%

Belitung mengalami penurunan

14,64%

15,00%

pada tahun anggaran 2010 dan

16,15%

10,00%

naik dalam persentase yang besar

12,99%

pada 2011
+
Hal

5,00%

ini

menunjukkan

penyerapan

0,00%
2009

2010
BABEL

bahwa
semakin

rendah di wilayah Provinsi Kep.

2011

Bangka Belitung

Nasional

2009
NAS

belanja

2010
BABEL

2011

NAS

BABEL

NAS

BABEL

Belanja

389,7

3,76

424

3,78

498,1

4,28

Idle

59,8

1,03

62,1

,49

80,5

,96

% Idle/Blj

15,35%

27,45%

14,65%

12,99%

16,16%

22,39%

Ke u angan Da era h

37

Estimasi Realisasi Belanja Daerah Agregat Prov., Kab. dan Kota


Sampai Dengan Bulan September 2012
(Persentase)
100

98.840

90
80

76.116

70
60
%

58.753
50.794

54.399

50
40
30
20

14.016

20.283
13.265

8.450
10 4.766
8.247
4.890
0
Jan
Feb
Mar

26.774
20.141

42.777

42.448
34.541

33.085
26.240

Apr

Mei

Jun

Jul

Agt

Sep

Okt

Nov

Des

2011

4.766

8.450

14.016

20.283

26.774

33.085

42.448

54.399

58.753

67.065

76.116

98.840

2012

4.890

8.247

13.265

20.141

26.240

34.541

42.777

50.794

57.773

2011

Secara

persentase,

estimasi

realisasi

belanja

daerah

2012

sampai

dengan bulan September 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah


dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011.

38

67.065
57.773

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Estimasi Realisasi Belanja Daerah


Agregat Prov. Kep. Bangka Belitung
Sampai Dengan Bulan September 2012
(Persentase)
80
70

57,8

60
50
40
30
20
10
Sulut

Malut

Sulsel

Gorontalo

Jatim

Lampung

Maluku

NTB

Sulteng

NTT

Sulbar

Sultra

Aceh

Jateng

Kepri

Sumsel

DIY

Kalteng

Jabar

Jambi

Sumbar

Kalbar

Sumut

Banten

Bengkulu

Bali

Kalsel

Papbar

Babel

Papua

DKI

Riau

Kaltim

00

+ Rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan September 2012 agregat per prov. adalah sebesar 57,8%.
+ Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai
realisasi belanja di atas rata-rata.
+ Realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah
Prov. Maluku Utara sebesar 71,2%.

Ke u angan Da era h

39

Opini BPK atas LKPD Pemda


se-Provinsi Kep. Bangka Belitung

Nama Daerah

40

OPINI BPK
2008

2009

2010

Prov. Kep. Bangka Belitung

WDP

WDP

WDP

Kab. Bangka

WDP

WDP

WDP

Kab. Bangka Barat

WDP

WDP

WDP

Kab. Bangka Selatan

WDP

WDP

WDP

Kab. Bangka Tengah

WDP

WDP

WDP

Kab. Belitung

WDP

WDP

WDP

Kab. Belitung Timur

WDP

WDP

WDP

Kota Pangkalpinang

TMP

WDP

WDP

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Kondisi Keuangan Daerah


Indikator Kondisi Keuangan Daerah
1.

Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk

2.

Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah

3.

Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah

4.

Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB

5.

Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah

6.

Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah

7.

Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah

8.

Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah

9.

Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah

Ko nd i s i Ke uangan Da era h

41

Kondisi Keuangan Daerah


Prov. Kep. Bangka Belitung Agregat Prov., Kab., dan Kota
Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk
0,25

Ribuan

5.000

0,20

4.000
3.000
2.000

2.794,98

2.638,89

3.221,81 3.035,52
1.823,58
1.462,69 1.601,20 1.640,40

3.845,15
2.217,44

0,16

0,18

0,18

0,15
0,13

0,14

2007

2008

0,10

1.000

0,19

0,16
0,13

0,21

0,15

0,05

0
2007

2008
Nasional

2009

2010

2011

Prov. Kep. Babel

+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani


per satu orang penduduknya
+ Rasio pendapatan daerah per kapita Provinsi Kep. Bangka
Belitung mengalami kenaikan persentase yang besar pada
tahun anggaran 2011 daripada tahun anggaran sebelumnya
yang mengalami kecenderungan menurun. Namun demikian,
pendapatan per kapita Provinsi Kep. Bangka Belitung lebih
tinggi dibandingkan dengan pendapatan per kapita nasional

42

PAD / Total Pendapatan Daerah

Nasional

2009

2010

2011

Prov. Kep. Babel

+ Rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu kemampuan


daerah dalam mendanai belanjanya dengan pendapatan asli
daerah (PAD)
+ Rasio PAD Per Total Pendapatan Daerah Provinsi Kep. Bangka
Belitung memiliki tren yang fluktuatif naik dan turun. Namun
demikian, rasio PAD per total Pendapatan Daerah Provinsi
Kep. Bangka Belitung lebih rendah dibandingkan rasio secara
nasional

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Kondisi Keuangan Daerah


Prov. Kep. Bangka Belitung Agregat Prov., Kab., dan Kota
Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
0,80

2,50%

0,63

0,61

0,60
0,40

Pajak Daerah + Retribusi Daerah / PDRB

0,55

0,49

0,51
0,44

0,20

0,47
0,41

0,51
0,40

2,00%

2,00%
1,50%
1,00%

1,43%
1,34%

1,65%

1,69%

1,42%

1,42%

1,27%

1,33%

2008

2009

2010

1,58%

0,50%
0,00%

2007

2008
Nasional

2009

2010

2011

Prov. Kep. Babel

2007

Nasional

2011

Prov. Kep. Babel

+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam


+ Rasio ini mengukur seberapa besar ruang fiskal atau
keleluasaan yang dimiliki daerah dalam menggunakan
dananya secara bebas dalam menentukan prioritas belanja
yang akan didanai
+ Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi
Kep. Bangka Belitung memiliki tren yang menurun seperti
tren rasio secara nasional, meskipun sedikit naik pada tahun
anggaran 2011. Rasio ruang fiskal per total pendapatan
daerah Provinsi Kep. Bangka Belitung sedikit lebih tinggi
dibandingkan dengan rasio secara nasional

menggali potensi pajak dan retribusi daerahnya


+ Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDRB
Provinsi Kep. Bangka Belitung memiliki tren yang
meningkat seperti halnya tren nasional. Pada tahun
2011, rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDRB
Provinsi Kep. Bangka Belitung memiliki nilai lebih tinggi
dibandingkan dengan rasio secara nasional

Ko nd i s i Ke uangan Da era h

43

Kondisi Keuangan Daerah


Prov. Kep. Bangka Belitung Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Total Pendapatan Daerah /

Belanja Modal / Total Belanja


50,00%

41,14%

40,00%

40,67%

120,00%

35,55%

30,00%
20,00%

28,95%

Total Belanja Daerah

27,46% 26,19%

10,00%

100,00%

29,44%

29,17%

80,00%

106,51% 108,40%
103,64%

102,66%

97,04%

102,22%

91,79%

90,37%

2009

2010

110,02%
105,70%

60,00%

22,17% 21,67%

40,00%
20,00%
0,00%

0,00%
2007

2008

Nasional

2009

2010

2007

2011

2008
Nasional

Prov. Kep. Babel

2011

Prov. Kep. Babel

+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah


+ Rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan
belanja modal terhadap total belanjanya
+ Tren rasio belanja modal per total belanja Provinsi Kep.
Bangka Belitung cenderung menurun seperti tren rasio
secara nasional. Pada tahun 2011, rasio belanja modal per
total belanja Provinsi Kep. Bangka Belitung memiliki nilai
lebih tinggi daripada rasio secara nasional

44

dalam mendanai belanja daerah


+ Tren rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah
Provinsi Kep. Bangka Belitung mengalami peningkatan
khususnya pada tahun anggaran 2011. Pada tahun 2011,
rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah
Provinsi Kep. Bangka Belitung memiliki nilai yang lebih tinggi
daripada rasio secara nasional.

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Kondisi Keuangan Daerah


Prov. Kep. Bangka Belitung Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung /
Total Belanja Daerah
50,0%
40,0%
30,0%
20,0%

28,4%
25,0%

10,0%

35,9%

39,4%

40,6%

40,2%

Rasio SiLPA Tahun Sebelumnya / Belanja Daerah

50,00%
40,00%
30,00%

20,5%

24,9%

29,8%

29,2%

20,00%

36,82%
38,63%

37,80%
20,06%

17,56%
17,07%

10,00%

29,63%
12,29%

11,47%

0,00%

0,0%

2007

2007

2008
Nasional

2009

2010

2011

15,77%

2008
Nasional

2009

2010

2011

Prov. Kep. Babel

Prov. Kep. Babel

+ Rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan


belanja pegawai tidak langsung terhadap total belanjanya
+ Rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah
Provinsi Kep. Bangka Belitung cenderung meningkat pada
tahun 2009 dan 2010 kemudian sedikit menurun pada tahun
2011. Pada tahun 2011, rasio belanja pegawai tidak langsung
per total belanja daerah Provinsi Kep. Bangka Belitung lebih
rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional.

+ Rasio ini mengukur proporsi SiLPA tahun sebelumnya


terhadap belanja daerah tahun berjalan
+ Tren rasio SiLPA terhadap belanja daerah Provinsi Kep.
Bangka Belitung cenderung menurun sama dengan tren
rasio secara nasional yang juga cenderung turun. Namun
demikian, pada tahun 2011 rasio SiLPA terhadap belanja
Provinsi Kep. Bangka Belitung lebih tinggi dibandingkan
rasio secara nasional.

Ko nd i s i Ke uangan Da era h

45

Kondisi Keuangan Daerah


Prov. Kep. Bangka Belitung Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga /
Total Pendapatan Daerah
1,00%
0,80%
0,60%

0,59%

0,68%

0,78%

0,70%

0,45%

0,00%

daerah di Provinsi Kep. Bangka Belitung memiliki tren yang

0,00%

0,02%

2007

2008

Nasional

46

yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode.


+ Rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan

0,40%
0,20%

+ Rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga

0,10%

0,04%

0,02%

cenderung menurun. Pada tahun 2011, rasio pembayaran pokok

2009

2010

2011

Bangka Belitung lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional.

utang dan bunga per total pendapatan daerah Provinsi Kep.

Prov. Kep. Babel

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Ucapan Terima Kasih


Penyusunan buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah

yang telah menyediakan data Daerah Dalam Angka dan

dilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan dapat

memfasilitasi hingga tersedianya buku ini.

terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di lingkungan

+ Selanjutnya terima kasih kepada tim dari Subdirektorat

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Oleh karena itu

Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah

apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan

yang terdiri dari Putut Hari Satyaka, SE. MPP; Krisnandar,

dalam rangkaian kata berikut ini:

SE; Prasetyo Indro S.,SE, ME; Aris Soedjatmiko, S.Sos,

+ Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal

MM; Wahyu Widjayanto, SE, MM; Edi Soeprijono, S.Sos;

Perimbangan Keuangan DR. Marwanto Harjowiryono dan

Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, SH;

Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah

Chrisliana Tri Ferayanti, SE, ME; Lukman Adi Santoso, SE.,

Drs. Yusrizal Ilyas, MPA yang telah memberikan arahan dan

ME.; Mauliate H. Silitonga, SE; Nanag Garendra Timur, S.Si;

bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan buku ini.

Rizki Anggunani, S.Si; Shinta Theresia Purba; Virgin Marthalia

+ Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Subdirektorat

yang telah melakukan input dan pengolahan data sekaligus

Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi Pendanaan dan


Informasi Keuangan Daerah yang telah menyediakan data

mendukung penulisan dan melakukan editing buku ini.


Terima kasih atas kerja kerasnya.

ringkasan APBD 2012 dan Realisasi APBD 2011 melalui


Sistem Informasi Keuangan Daerah dan kepada Bagian
Umum,

Sekretariat

Jenderal

Perimbangan

Keuangan

Ucap an Te r i m a Ka sih

47

Sumber Data

SIKD, Kementerian Keuangan


Prov. Kep. Bangka Belitung Dalam Angka 2007 2010, BPS
www.babelprov.go.id

48

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

49

50

Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi Kepulauan BANGKA BELITUNG

Anda mungkin juga menyukai