Anda di halaman 1dari 33

BAB 1 PENDAHULUAN

AutoCAD 2010 merupakan program yang dikeluarkan oleh Autodesk yang


dipergunakan untuk mengolah gambar teknik pada bidang desain bangunan, mesin, furnitur,
pemetaan dll. Software ini menawarkan kecepatan, keakuratan yang mencapai 16 desimal,
dan kemudahan dalam penggunaan tingkat tinggi.
I. Menjalankan AutoCAD 2010
Langkah-langkah untuk menjalankan AutoCAD 2010 yaitu;
1. Menyalakan komputer, menunggu sampai komputer menampilkan area kerja (desktop).
2. Memilih shortcut AutoCAD 2010
pada desktop, atau memilih tombol
, kemudian
memilih All programs, memilih submenu Autodesk > AutoCAD 2010 >
AutoCAD 2010.
3. Selanjutnya akan tampil interface AutoCAD 2010.

Gambar 1.1 Interface AutoCAD 2010


II.

Interface AutoCAD 2010


Area kerja pada AutoCAD 2010 terdiri dari beberapa bagian, yaitu pada bagian atas
terdapat Menu Browser, Quick Access Toolbar, Title Bar, Info Center, dan Ribbon
Panel. Pada bagian bawah terdapat Status Bar dan Command Line. Pada bagian tengah
merupakan Drawing Area Model Space, pada bagian ini juga terdapat Crosshair atau
kursor gambar dan UCS Icon.

Gambar 1.2 Area Kerja AutoCAD 2010

Pada Gambar 1.2 terlihat bahwa toolbar-toolbar yang ada dikelompokkan


berdasarkan keseragaman fungsinya, yaitu: kelompok modeling, kelompok
meshing,kelompok penggambaran, kelompok pemberian ukuran dan lainnya. Jika dipilih
maka pulldown menu tertentu maka tampilan toolbar akan berubah. Contoh, jika kita
memilih pulldown menu annonate, maka akan tampilan toolbar yang muncul seperti
Gambar 1.3, dan demikian seterusnya.

Gambar 1.3 Toolbar dari pulldown menu annonate


III. Memulai AutoCAD 2010
Untuk memulai kerja pada AutoCAD 2010, ada dua langkah awal untuk
menjalankan AutoCAD 2010, yaitu:
1. Menentukan presisi angka (banyaknya angka decimal) dan satuan yang digunakan
dalam penggambaran objek dengan menggunakan perintah units. Biasanya satuan
yang digunakan adalah inch (in) atau millimeter (mm)(Gambar 1.4).
2. Menentukan ukuran kertas yang digunakan dalam menggambar suatu objek.

Gambar 1.4 Kotak dialog drawing units


IV. Pengoperasian AutoCAD 2010
Dalam pengoperasian AutoCAD 2010, pengguna dapat menjalankan perintah
dengan mengguanakan menu browser atau mengakses ikon perintah pada Quick Access
Toolbar.
a. Membuka File
Langkah-langkah untuk membuka file yaitu:
1. Jalankan perintah Open dengan salah satu cara:
Gunakan Shortcut Ctrl+O
Meng-klik menu browser, kemudian pilih File > Open
2. Akan tampil kotak dialog (Gambar 1.5), lalu pilih file yang diinginkan
3. Lalu klik Open

Gambar 1.5 Kotak dialog select file


b. Menyimpan file
Langkah-langkah untuk menyimpan file yaitu:
1. Jalankan perintah Save dengan salah satu cara:
Gunakan Shortcut Ctrl+S
Meng-klik menu browser, kemudian pilih File > Open
2. Pada saat pengguna pertama kali menyimpan file, akan selalu ditampilkan kotak
dialog Save Drawing As (Gambar 1.6)
3. Tentukan lokasi penympanan file, nama file dan tipe file yang diinginkan
4. Lalu klik Save

Gambar 1.6 Kotak dialog Save drawing as


c. Mengakhiri AutoCAD 2010
Langkah-langkah untuk menutup aplikasi AutoCAD 2010 yaitu:
1. Untuk nenutup aplikasi gunakan salah satu cara:
Gunakan Shortcut Ctrl+Q
Meng-klik menu browser, kemudian pilih File > Exit
2. Jika pengguna belum menyimpan file, akan muncul kotak peringatan
(Gambar 1.7)

Gambar 1.7 Kotak dialog peringatan

BAB 2 membuat objek 2 dimensi


Pada bab ini, pembahasan akan mencakupi tentang pengenalan sistem koordinat
penggunaan fasilitas bantu dalam membuat objek dan penggunaan objek 2D yang meliputi
polyline, persegi empat, lingkaran, polygon, garis busur, elips, teks, dan bidang arsir.
I. Mengenal Sistem Koordinat
a. Koordinat absolute
Koordinat absolut ini digunakan untuk menempatkan suatu objek (asebuah titik pada
objek) yang diperhitungkan terhadap titik (0,0) sistem koordinat. Contoh: 30,50
yang artinya titik tersebut diletakkan sejauh 30 satuan arah sumbu-x dan 50 satuan
arah sumbu-y dari titik (0,0).
b. Koordinat polar
Koordinat polar digunakan untuk menempatkan suatu objek/titik dengan cara
menentukan panjang dan arahnya (kemiringan selalu diperhitungkan terhadap
sumbu-x positif). Contoh: @30<60 yang artinya bahwa titik diletakkan sejauh
30 satuan dalam arah 600 terhadap sumbu-x positif.
c. Koordinat relative
Koordinat relative diigunakan untuk menempatkan objek/titik terhadap posisi
sebelumnya dalam arah panjang x dan arah panjang y. Contoh: @20,40 yang artinya
sebuah titik diletakkan pada posisi 20 satuan arah sumbu-x positif dan 40 satuan
arah sumbu-y positif dari titik sebelumnya.
II. Fasilitas bantu AutoCAD
AutoCAD memberikan fasilitas bantu untuk menentukan letak titik secara tepat,
yaitu dengan grid, snap, polar, dan autotrack.
a. Grid
Grid berfungsi untuk menampilkan pola berbentuk titik-titik dengan jarak tertentu.
Untuk menampilkannya, lakukan salah satu langkah berikut:
Tekan tombol Ctrl+G
Klik ikon
pada status bar
Tekan tombol F7
b. Snap
Snap berfungsi untuk mengatur gerakan kursor gambar pada grid. Snap akan
membuat kursor untuk melangkah pada jarak tertentu. Untuk menggunakannya,
lakukan salah satu langkah berikut:
Tekan tombol Ctrl+B
Klik ikon
pada status bar
Tekan tombol F9
c. Ortho
Ortho berfungsi untuk menggerakkan kursor dan membuat garis horizontal dan
vertical. Ortho dapat digunakan pada saat pengguna menjalankan perintah AutoCAD
tanpa mengganggu perintah tersebut. Untuk menggunakannya, lakukan salah satu
langkah berikut:
Klik ikon
pada status bar
Tekan tombol F8
d. Polar tracking
Polar tracking berfungsi untuk membuat objek berdasarkan sudut tertentu. Sebagai
ditetapkan sudut 150. Apabila kursor mencapai kelipatan sudut 15 0, secara otomatis
sudut polar akan terikat dan pengguna diminta untuk memasukkan perintah
selanjutnya. Untuk menggunakannya, lakukan salah satu langkah berikut:

Klik ikon
pada status bar
Tekan tombol F10

e. Autotrack
Autotrack berfungsi untuk menampilkan garis bantu dalam menentukan jarak dan
sudut objek acuan. Autotrack dapat berfungsi jika objek snap diaktifkan. Untuk
menggunakannya, lakukan salah satu langkah berikut:

Klik ikon
pada status bar
Tekan tombol F11

III.Teknik pembuatan objek 2D


Membuat objek 2D merupakan teknik dasar dalam pembuatan objek pada AutoCAD
yang dikembangkan menjadi bermacam bentuk dan desain.
a. Objek Polyline
Polyline berfungsi untuk menggambar garis lurus. Garis yang dibentuk oleh Polyline
merupakan satu kesatuan objek. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah
berikut:
1. Lakukan salah satu langkah berikut:

Pada ribbon pilih tab home, pilih panel draw, lalu klik
Mengetik pline pada command line

2.
3.
4.
5.

Specify first point: 0,0


Specify next point or [Arc/Halfwidth/Length/Undo/Width]: @8,0
Specify next point or [Arc/Halfwidth/Length/Undo/Width]: @0,6
Specify next point or [Arc/Halfwidth/Length/Undo/Width]: @-8,0
6. Specify next point or [Arc/Halfwidth/Length/Undo/Width]: c

Gambar 2.1 membuat objek Polyline


b. Objek Polygon
Polygon berfungsi untuk menggambar objek 2D bersegi banyak dengan sisi yang
sama panjang. Membuat Polygon dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: option
inscribed, option circumscribed, dan edge. Untuk menggunakannya, lakukan
langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah berikut:

Pada ribbon pilih tab home, pilih panel draw, lalu klik
Mengetik polygon pada command line

2. Enter number of side <3>: 6

Tentukan jumlah sisi polygon


3. Specify center of polygon or [Edge]:

Tentukan titik pusat polygon

Option Inscribed
Option Circumscribed
Gambar 2.2 membuat Polygon

4. Enter an option [Inscribed in circle/circumscribed about circle]<I>:

Ketik I untuk option inscribed dan C untuk option circumscribed


5. Specify radius of circle: 5

Tentukan nilai untuk menentukan radius polygon


c. Objek Rectangle
Rectangle berfungsi untuk menggambarkan sebuah persegi empat dengan cara
menetukan titik awal peletakannya dan menentukan panjang serta lebarnya. Untuk
menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada ribbon pilih tab home, pilih panel draw, lalu klik
Mengetik rectang pada command line

2. Specify first corner point or [Chamfer/Elevation/Fillet/Thickness/ Width]:

Menentukan titik awal


3. Specify other corner point or [Area/Dimensions/Rotation]:

Masukkan nilai panjang dan lebar

Gambar 2.3 Menggambar Rectangle


d. Objek Circle
Circle berfungsi untuk menggambarkan objek berbentuk lingkaran. Lingkaran dapat
dibentuk dengan menggunakan jari-jari ataupun diameter. Untuk menggunakannya,
lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada ribbon pilih tab home, pilih panel draw, lalu klik
Mengetik circle pada command line

2. Specify center point for circle or [3P/2P/ Ttr (tan tan radius)]:

Menentukan titik pusat lingkaran


3. Specify radius of circle or [Diameter]:

Masukkan nilai jari-jari (radius) atau diameter lingkaran

Gambar 2.4 Menggambar Circle


e. Objek Ellipse
Ellipse berfungsi untuk membuat objek berbentuk elips yang terbentuk saat pengguna
menentukan letak titik pusat, major axis dan minor axis. Untuk menggunakannya,
lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada ribbon pilih tab home, pilih panel draw, lalu klik
Mengetik ellipse pada command line

2. Specify axis endpoint of ellipse or [Arc/Center]: c

Ketik C untuk memilih option Center


3. Specify center of ellipse:

Menentukan titik pusat dari objek ellipse pada area gambar


4. Specify endpoint of axis:

Menentukan titik kedua dari major axis pada area gambar


5. Specify distance to other axis of [Rotation]: r

Ketik R untuk memilih option Rotation


6. Specify rotation around major axis:

Menentukan nilai sudut putar minor axis

Rotation 30

Rotation 45
Gambar 2.5 Menggambar Ellipse

Rotation 60

f. Objek Arc
Arc berfungsi untuk menggambar sebuah busur, yang terbentuk dengan menentukan
titik awal, titik tengah dan titik akhir. Untuk menggunakannya, lakukan langkahlangkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada ribbon pilih tab home, pilih panel draw, lalu klik
Mengetik arc pada command line

2. Specify start point of arc or [Center]:


Klik pada P1 untuk menentukan titik pertama garis busur
3. Specify second point of arc or [Center/End]:
Klik pada P2 untuk menentukan titik kedua garis busur
4. Specify end point of arc:
Klik pada P3 untuk menentukan titik ketiga garis busur

Gambar 2.6 menggambar Arc


IV.

Membuat Bidang Arsir


Untuk membuat bidang arsir, pengguna dapat menggunakan kotak dialog
Hatch and Gradient. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Membuat beberapa objek persegi
2. Mengetik hatch pada commad line
3. Pada kotak dialog Hatch and Gradient, klik ikon Add Select Object (Gambar 2.7)

Gambar 2.7 kotak dialog Hatch and Gradient


4. Select objects or [pick internal point/remove Boundaries]:
Pilih objek yang diinginkan kemudian tekan Enter
5. Klik ikon disamping Pattern untuk menampilkan kotak dialog Hatch Pattern
Pallette. Pilih Pattern, lalu klik Ok

Gambar 2.8 kotak dialog Hatch Pattern Pallette


6. Pada kotak masukkan Scale, untuk mengatur skala dari bidang arsiran
7. Pada kotak masukkan Angle, untuk mengatur sudut dari bidang arsiran
8. Tekan Ok untuk melihat hasilnya

Gambar 2.9 menggunakan perintah Hatch


V. Membuat Teks
Objek teks adalah salah satu bagian desain yang memiliki peranan penting. Objek teks
berfungsi untuk menjelaskan suatu gambar.
a. Pengaturan jenis teks
Sebelum menambahkan teks pada gambar, terlebih dahulu pengguna harus melakukan
pengaturan teks. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Mengetik Style pada command line
2. Pada kotak dialog Text Style, klik tombol New
3. Pada subkotak dialog New Text Style, ketik nama text style pada kotak masukan
Style Name. klik Ok
4. Pilih jenis font pada menu pop-up Font Name
5. Tentukan tinggi pada kotak masukan Height
6. Klik Apply untuk menerapkan pengaturan teks pada gambar

Gambar 2.10 kotak dialog Text Style


b. Membuat Single Line Text
Single Line Text berfungsi untuk membuat teks yang terdiri dari satu baris teks.
Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Pada Ribbon, pilih tab Anotate panel text, lalu klik
2. Specify start point of text or [Justify/Style]:
Klik pada area gambar untuk menetukan titik awal
3. Specify height <0.2000>:

Masukkan nilai untuk menentukan tinggi huruf


4. Specify rotation angle of text <0>:
Masukkan nilai untuk menentukan sudut rotasi teks
5. Enter text:
Ketik isi teks lalu tekan Enter dua kali untuk mengahiri perintah
c. Membuat Multiline Text
Multiline Text berfungsi untuk membuat teks yang terdiri dari beberapa baris dan
merupakan satu kesatuan objek. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah
berikut:
1. Pada Ribbon, pilih tab Anotate panel text, lalu klik
2. Specify first corner:
Tentukan titik sudut batas penulisan Multiline Text
3. Specify opposite corner or [Height/Justify/Line

Spacing/Rotation/Style/

Width/Columns]:

Tetntukan titik sudut batas kedua dari penulisan Multiline Text


4. Selanjutnya, kotak dialog In-Place Text Editor akan ditampilkan seperti yang
terlihat pada Gambar 2.11
5. Setelah pengguna mengetik kalimat, klik tombol Ok

Gambar 2.11 kotak dialog In-Place Text Editor

BAB 3 editing objek 2d


Editing objek 2D berfungsi untuk memperbaiki kesalahan pada gambar. Editing objek
2D meliputi perintah menghapus, memindahkan, memutar, menskala, dan menggandakan
objek.
I. Erase
Erase berfungsi untuk menghapus objek yang sudah tidak diperlukan lagi. Untuk
menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik


Mengetik Erase pada command line
2. Select object:
Pilih objek yang akan dihapus
3. Select object:
Tekan Enter untuk mengakhiri perintah
II. Move
Move berfungsi untuk memindahkan objek dengan jarak perpindahan berdasarkan pada
titik acuan yang ditetapkan. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik


Mengetik Move pada command line
2. Select object:
Perhatikan Gambar 3.1, pilih objek persegi yang akan dipindahkan, lalu tekan Enter
3. Specify base point or [Displacement]<Displacement>:
Klik pada P1 untuk menentukan titik acuan untuk perpindahan objek
4. Specify second point or <use first point as displacement>:
Klik pada P2 untuk menentukan letak pergeseran objek dengan berpedoman pada titik
acuan

III.

Gambar 3.1 perintah Move


Copy
Copy berfungsi untuk memperbanyak objek dan meletakkan pada posisi yang diinginkan.
Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik


Mengetik Copy pada command line
2. Select object
Perhatikan Gambar 3.2, pilih objek lingkaran yang akan diperbanyak, lalu tekan
Enter
3. Specify base point or [Displacement/mOde] <Displacement>:
Klik pada P1 untuk menentukan titik acuan penggandaan
4. Specify second point or <use first point as displacement>:
Klik pada P2 untuk menentukan letak objek yang akan diperbanyak
5. Specify second point or [Exit/Undo] <Exit>:
Klik pada P3 untuk menentukan letak objek, atau tekan Enter untuk mengakhiri
perintah Copy

IV.

Gambar 3.2 perintah Copy


Mirror
Mirror berfungsi untuk mencerminkan objek dengan cara memilih objek dan membuat
garis cermin sehingga objek (bayangan) yang terbentukakan berkebalikan dengan objek
aslinya. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik


Mengetik Mirror pada command line
2. Select object:
Pilih objek yang akan dicerminkan, lalu tekan Enter
3. Specify first point of mirror line:
Klik pada P1 untuk menentukan titik pertama dari garis cermin
4. Specify second point of mirror line:
Klik pada P2 untuk menentukan titik kedua dari garis cermin
5. Erase source object? [Yes/No] <N>:
Tekan Enter untuk mempertahankan objek asli atau ketik Y, lalu tekan Enter untuk
menghapus objek asli

Gambar 3.3 perintah Mirror


V. Rotate
Rotate berfungsi untuk memutar objek berdasarkan pada titik acuan perputaran dengan
sudut tertentu. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1.
Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik


Mengetik Rotate pada command line
2. Select object:
Pilih objek yang akan diputar, lalu tekan Enter
3. Specify Base point:
Klik P1 untuk menentukan titik acuan perputaran
4. Specify rotation angle or [Copy/Reference] <90>:
Tentukan sudut perputaran objek, apabila pengguna memasukkan nilai positif, maka
akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam

Gambar 3.4 perintah Rotate

VI.

Scale
Scale berfungsi untukmenskala objek dengan cara memperbesar atau memperkecil objek
dengan menggunakan acuan titik dasar. Untuk menggunakannya, lakukan langkahlangkah berikut:
1.
Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik


Mengetik Scale pada command line
2. Select object:
Pilih objek yang akan diubah skalanya
3. Select object:
Tekan Enter untuk melanjutkan perintah
4. Specify Base Point:
Tentukan titik acuan untuk menskala objek
5. Specify scale factor or [Copy/Reference] <1.0000>:
Tentukan skala objek. Apabila pengguna memasukkan nilai > 1 maka objek akan
diperbesar, sebaliknya apabila pengguna memasukkan nilai < 1, maka objek akan
diperkecil
VII. Trim
Trim berfungsi untuk memotong dan membuang bagian dari entity yang tidak dibutuhkan
dengan cara memilih batas pemotongan terlebih dahulu kemudian memilih bagian yang
hendak dipotong atau dibuang. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah
berikut:
1.
Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik


Mengetik Trim pada command line
2. Select object or <select all>:
Klik P1 untuk memilih batas pemotong lalu tekan Enter
3. Select object to trim or shift-select to extend or [Fence/Crossing/Project/
Edge/eRase/Undo]:

klik pada P2 untuk memotong objek


4. Select object to trim or shift-select to extend or [Fence/Crossing/Project/
Edge/eRase/Undo]:

Klik pada P3 lalu tekan Enter untuk mengakhiri perintah

Gambar 3.5 perintah Trim


VIII. Extend
Extend berfungsi untuk memperpanjang objek dengan menentukan garis batasnya.
Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik


Mengetik Extend pada command line

2. Select object or <select all>:


Klik P1 untuk memilih garis batas lalu tekan Enter
3. Select object to extend or shift-select to trim or [Fence/Crossing/Project/ Edge/Undo]:
Klik P2 dan P3 lalu tekan Enter untuk mengakhiri perintah

Gambar 3.6 perintah Extend


IX.

Chamfer
Chamfer berfungsi untuk membuat sudut suatu objek menjadi sudut tumpul dengan cara
memotong sudut objek tersebut dengan garis lurus yang memiliki jarak tertentu dari titik
sudut objek. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik


Mengetik Chamfer pada command line

2. Select first line or [Undo/Polyline/Distance/Angle/Trim/mEthod/Multiple]:


Klik P1 untuk memilih garis pertama yang di Chamfer
3. Select second line or shift-select to apply corner:
Klik P2 untuk memilih garis kedua yang di Chamfer

Gambar 3.7 perintah Chamfer


X. Fillet
Fillet berfungsi untuk membuat sudut pada sebuah objek menjadi sudut bulat dari
persilangan atau hampir bersilangan antara dua objek dari perintah Line, Polyline, Spline,
Ray, Xline, Arc dan Ellipse. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1.
Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik


Mengetik Fillet pada command line

2. Select first object or [Undo/Polyline/Radius/Trim/Multiple]:


Klik pada P1 untuk menentukan garis pertama yang di Fillet
3. Select second line or shift-select to apply corner:
Klik pada P2 untuk menentukan garis kedua yang di Fillet

XI.

Gambar 3.8 perintah Fillet


Offset
Offset berfungsi untuk membuat salinan parallel/sejajar dengan jarak tertentu. Untuk
menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1.
Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik


Mengetik Offset pada command line

2. Specify offset distance or [Through/Erase/Layer] <Through>:


Masukkan nilai untuk menentukan jarak Offset
3. Select object to offset or [Exit/Undo] <Exit>:
Klik P1 untuk memilih objek yang akan di Offset
4. Specify point on side to offset or [Exit/Multiple/Undo] <Exit>:
Klik P2 untuk menentukan Offset ditempatkan diluar dari objek asli
5. Select object to offset or [Exit/Undo] <Exit>:
klik P1 untuk memilih objek yang akan di Offset
6. Specify point on side to offset or [Exit/Multiple/Undo] <Exit>:
Klik P3 untuk menentukan Offset ditempatkan di dalam objek asli
7. Select object to offset or [Exit/Undo] <Exit:
Tekan Enter untuk mengakhiri perintah

Gambar 3.9 perintah Offset


XII.

Array
Array berfungsi untuk menggandakan objek dengan pola atau pengaturan tertentu
menurut bentuk persegi atau melingkar. Array juga akan mengendalikan objek yang
digandakan dalam jumlah dan orientasi peletakkan tertentu.
a. Rectangular Array
Rectangular Array berfungsi untuk menggandakan objek dengan pola persegi empat.
Perintah ini membagi jumlah objek yang digandakan menurut kolom (columns) dan
baris (rows). Columns berfungsi untuk menunjukkan jumlah objek menurut pola
kolom atau menyusun objek secara horizontal. Rows berfungsi untuk menunjukkan
jumlah objek menurut pola baris atau menyusun objek secara vertical.

Gambar 3.10 pengaturan Rectangular Array


Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik


Mengetik Array pada command line
Pada kotak dialog Array, klik ikon Select Objects, dan pilih semua objek yang
akan di Array
Tekan Enter untuk kembali ke kotak dialog Array
Pilih Rectangular Array
Pada kotak masukan Rows, ketikkan 4. Pada kotak masukan Columns, ketikkan 4
Pada kotak masukan Rows offset, masukkan nilai 50
Pada kotak masukan Columns offset, masukkan nilai 50
Berikan nilai sudut pada kotak masukan Angle of array, sehingga objek akan
digandakan dan diputar
Pengguna akan mendapatkan hasil seperti gambar 3.11

10. Tentukan nilai pada kotak masukan Angle of array untuk menggandakan dan
memutar objek seperti gambar 3.12

Gambar 3.11 perintah Rectangular Array

Gambar 3.12 perintah Rectangular array dengan sudut 200


b. Polar Array
Polar Array berfungsi untuk menggandakan objek dengan menentukan jumlah objek
yang digandakan menurut pola melingkar. Untuk menggunakannya, lakukan
langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik


Mengetik Array pada command line

Gambar 3.13 kotak dialog Polar Array


2. Pada kotak dialog Array, klik ikon Select object, dan pilih semua objek yang akan
di- Array
3. Tekan Enter untuk kembali ke kotak dialog Array
4. Pada tombol radio, pilih Polar Array
5. Tentukan koordinat titik pusat Array pada kotak masukan center point, atau klik
ikon pick center point
6. Pada kotak masukan total number of items, ketikkan 10
7. Pada kotak masukan angle to fill, tentukan nilai sudut Array. Nilai default sebesar
3600 akan menggandakan objek dan membagi rata busur 3600

8. Beri tanda pada checkbox rotate items as copied. Apabila pengguna tidak member
tanda pada checkbox rotate items as copied, maka hasil penggandaan tidak akan
diputar terhadap titik pusat
9. Untuk melihat hasil sementara, tekan tombol preview
10. Tekan accept untuk menerima pengaturan, tekan modify untuk mengatur ulang,
dan tekan cancel untuk keluar dari perintah
11. Pengguna akan mendapatkan hasil seperti pada gambar 3.14

Gambar 3.14 Polar Array dengan objek diputar

BAB 4 layer
AutoCAD dapat membuat sejumlah Layer sesuai yang dibutuhkan objek gambar.
Layer diumpamakan sebagai lembaran kertas yang tembus pandang dengan sifat yang
berbeda-beda (contohnya dengan warna yang beda, jenis garis berbeda dan lainnya). Bagianbagian tersebut digambar di atas kertas yang berbeda dan tembus pandang. Apabila kertaskertas tersebut ditumpuk menjadi satu, maka akan tampak gambar yang menjadi satu
kesatuan. Jadi, pengertian Layer dan penggunaannya mirip dengan pemakaian kertas tembus
pandang.
Apabila suatu Layer tidak ingin pengguna perlihatkan pada layar tampilan, Layer
tersebut dapat dibuat menjadi off atau freeze. Saat Layer tersebut perlu ditampilkan, Layer
tersebut dapat dibuat menjadi on atau thaw. Pada saat yang bersamaan hanya satu Layer saja
yang dapat digambari, yaitu Layer yang sedang aktif.
Pemberian nama untuk Layer tidak dibatasi oleh jumlah karakter. Sebaiknya nama
Layer disesuaikan dengan gambar agar lebih mudah mengetahui gambar tersebut. Layer 0
merupakan Layer dalam keadaan default. Layer ini berwarna putih atau hitam tergantung
pada background, dengan linetype continuous, lineweight default (0.01 inch atau 0.25 mm),
dan normal plot style. Layer 0 tidak dapat dihapus dan tidak dapat diganti namanya, tetapi
linetype dan warnanya dapat diganti.
I. Membuat Layer
Pengguna dapat menambahkan Layer baru setiap saat ketika sedang menggambar. Untuk
menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Layers > klik


Mengetik Layer pada command line
2. Pada kotak dialog Layer Properties Manager, klik ikon New Layer, atau tekan Enter
3. Ketikkan nama layer pada kotak masukan, kemudian tekan Enter
4. Nama layer maksimal terdiri dari 255 karakter.

Gambar 4.1 membuat layer baru


II. Mengubah Layer Aktif
Setiap kali pengguna membuat gambar, gambar tersebut akan berada pada layer aktif
atau current layer. Jadi setiap kali pengguan menggambar, pastikan pengguna berada
pada layer yang diinginkan. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:

III.

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Layers, lalu klik


. Pada kotak dialog Layer
Properties Manager, sorot layer yang akan dijadikan layer aktif, kemudian tekan
tombol Set Current.
Pengguna juga dapat melakukan perintah serupa dengan melakukan klik tanda
segitiga pada daftar drop down Layer Control. Setelah daftar layer dimunculkan, sorot
layer yang pengguna inginkan sebagai layer aktif.
Mengendalikan Tampilan Layer
Pengguna dapat mengendalikan tampilan layer dengan menggunakan layer control dan
properties palette. Pada layer control, pengguna dapat mengendalikan tampilan dari
masing-masing layer, antara lain:

1. On/Off Layer
Untuk menghindari kesulitan menggambar pada layar tampilan, seringkali layer
tertentu dimatikan. Dengan mematikan layer, objek gambar pada lada layer tidak akan
terlihat di layar tampilan dan tidak akan muncul pada saat dicetak. Untuk mematikan
layer, pengguna dapat melakukannya dengan cara sorot layer yang akan dimatikan
pada kotak dialog Layer Properties Manager, kemudian klik simbol lampu. Untuk
menghidupkan kembali, klik lagi simbol lampu. Bila simbol lampu menjadi terang,
berarti layer tersebut dalam kondisi on.

Gambar 4.2 On/Off Layer


2. Freeze/Thaw layer
Membekukan layer sama seperti mematikan layer. Objek yang terdapat pada layer
yang dibekukan tidak akan ditampilkan pada layar tampilan, dan juga pada saat
dicetak. Perbedaan antara layer yang dibekukan dengan layer yang dimatikan adalah
objek pada layer yang dibekukan tidak akan diregenerasi selama proses regenerasi
gambar, sedangkan objek pada layer yang dimatikan tetap akan diregenerasi. Oleh
karena itu, membekukan layer pada suatu gambar yang kompleks merupakan pilihan
yang baik untuk mempercepat proses regenerasi. Cara untuk membekukan layer
adalah sorot layer yang akan dibekukan pada kotak dialog Layer Properties Manager,
kemudian klik simbol matahari. Untuk mencairkan kembali layer, klik lagi symbol
matahari. Bila symbol matahari menjadi terang, berarti layer tersebut dalam kondisi
cair/thaw.

Gambar 4.3 Freeze/Thaw Layer


3. Lock/Unlock Layer
Ketika layer tertentu dikunci/di-lock, objek pada layer tersebut tidak dapat diedit.
Tujuan suatu layer dikunci adalah supaya pemilihan objek dapat dilakukan dengan
mudah karena kondisi layer yang dikunci, objek tetap dapat dilihat tapi tidak dapat
dipilih. Dengan catatan, bila suatu layer dikunci, berarti objek pada layer tersebut
tidak dapat diedit. Cara untuk mengunci layer adalah sorot layer yang akan dikunci
pada kotak dialog Layer Properties Manager, kemudian klik simbol gembok. Untuk
membuka kunci layer, klik lagi simbol gembok. Bila simbol gembok menjadi terbuka,
berarti layer tersebut dalam kondisi terbuka.

Gambar 4.4 Lock/Unlock Layer

BAB 5 menggunakan dimensi


Dimensi digunakan untuk memberikan penjelasan gambar mengenai ukuran tiap-tiap
objek yang ada. Untuk memberikan keterangan dimensi, terdapat beberapa jenis dimensi
yang dapat digunakan untukn menambah ukuran pada gambar denah.
I. Mengukur Linear Dimension
Linear Dimension berfungsi untuk membuat objek dimensi secara horisontal atau
vertikal. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Annotate panel Dimension > klik


Mengetik Dimlinear pada command line

2. Specify first extension line origin or <select object>:


Tentukan titik acuan pertama
3. Specify second extension line origin:
Tentukan titik acuan kedua
4. Specify dimension line location or [Mtext/text/Angle/Horizontal/Vertikal/ Rotated]:
Tentukan lokasi dimensi

Gambar 5.1 Linear Dimension


Pada perintah Linear Dimension terdapat beberapa subperintah anatara lain:
Mtext berfungsi untuk menampilkan In-Place Editor. Anda dapat menambahkan atau
mengganti default nilai teks dimensi
Text berfungsi untuk mengganti nilai teks dimensi. Nilai default ditunjukkan dengan
tanda < >
Angle berfungsi untuk mengganti sudut rotasi dari teks dimensi
Horizontal berfungsi untuk membuat dimensi horisontal
Vertical berfungsi untuk membuat dimensi vertikal
II. Mengukur Radius Dimension
Radius Dimension digunakan untuk menentukan dimensi radius pada objek lingkaran
dan garis busur. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Annotate panel Dimension > klik


Mengetik Dimradius pada command line

2. Select arc or circle:


Pilih lingkaran atau garis busur
3. Dimension text = 10
4. Specify dimension line location or [Mtext/Text/Angle]:
Tentukan letak dimensi

Gambar 5.2 Radius Dimension


III.
Mengukur Angular Dimension
Angular Dimension berfungsi untuk mengukur besaran sudut di antara dua garis dan juga
mengukur sudut dari garis busur yang didasarkan pada titik pusatnya. Untuk
menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Annotate panel Dimension > klik


Mengetik Dimangular pada command line

2. Select arc, circle, line, or <specify vertex>:


Pilih objek pertama berupa objek garis
3. Select second line:
Pilih objek garis kedua
4. Specify dimension line location or [Mtext/Text/Angle]:
Tentukan letak dimensi
5. Dimension text = 90

Gambar 5.3 Angular Dimension


IV.
Mengukur Aligned Dimension
Aligned Dimension berfungsi untuk memberikan dimensi objek non-orthogonal.
dimension line akan sejajar dengan garis objek, dan extension line akan tegak lurus
dengan objek. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Annotate panel Dimension > klik


Mengetik Dimaligned pada command line

2. Specify first extension line origin or <select object>:


Tentukan titik acuan pertama
3. Specify second extension line origin:
Tentukan titik acuan kedua
4. Specify dimension line location or [Mtext/Text/Angle]:
Tentukan lokasi dimensi
5. Dimension text = 10

Gambar 5.4 Aligned Dimension

BAB 6 membuat objek 3D


Sistem koordinat untuk objek 3D disebut juga sistem koordinat ruang. Ini dikarenakan
objek 3D memiliki ketebalan yang memungkinkan dapat dilihat dari segala arah. Penulisan
koordinat 3D adalah @ X, Y, Z. Tanda @ memberitahukan AutoCAD bahwa jarak yang
dtetapkan adalah relatif terhadap titik terakhir yang dipilih. Pada saat memasukkan titik
koordinat, hal itu mewakili jarak dan arah titik terhadap X, Y, dan Z dengan berpedoman pada
titik sebelumnya.
I. Memahami Penggunaan Viewport
Viewport adalah layar gambar dari aplikasi. Dalam keadaan default, layar gambar terdiri
dari satu layar. Pengguna dapat mengatur jumlah viewport yang akan ditampilkan pada
layar AutoCAD yang berfungsi untuk melihat gambar dari sudut pandang tertentu.
Untuk dapat melihat objek dari berbagai macam sudut pandang, pengguna harus
membagi layar viewport menjadi beberapa bagian yang dapat diterapkan untuk dgunakan
pada pembuatan objek 3D. adapun langkah-langkah untuk membagi viewport menjadi
beberapa bagian yaitu:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab View panel Viewports > klik


Mengetik Vports pada command line
2. Lalu akan tampil kotak dialog Viewports seperti pada gambar 6.1

Gambar 6.1 kotak dialog Viewports


3. Pilih tab New Viewports
4. Lihat pada kotak daftar Standart Viewports
5. Pilih salah satu viewport pada kotak daftar viewport, sebagai contoh pilih
Four:Equal
6. Pada menu pop-up Setup, pilih 3D
7. Pada menu pop-up Apply, pilih Display
8. Pada kotak masukan New Name, pengguna dapat memberikan nama pada
pengaturan viewport yang dibuat
9. Klik kotak viewport sebelah kiri atas
10. Tentukan Change view to : Top dan Visual Style : 3D Hidden
11. Untuk berpindah antar-viewport, klik viewport. Viewport yang aktif terlihat lebih
tebal garis tepinya.
12. Klik kotak viewport sebelah kanan atas
13. Tentukan Change view to : Front dan Visual Style : 3D Hidden
14. Klik kotak viewport sebelah kanan bawah
15. Tentukan Change view to : SW Isometric dan Visual Style : 3D Hidden
16. Klik kotak viewport sebelah kiri bawah
17. Tentukan Change view to : Right dan Visual Style : 3D Hidden
18. Klik Ok untuk menutup kotak dialog
19. Setelah melakukan pengaturan viewport, area kerja AutoCAD akan terbagi menjadi
4 bagian yang sama besarnya

Gambar 6.2 pengaturan Viewports

Gambar 6.3 membagi viewport menjadi 4 bagian


II. Menggambar Object Mesh
a. Membuat Edge Mesh
Objek Edge Mesh merupakan perintah untuk membentuk objek permukaan kurva 3D
yang terbentuk dari empat buah kurva yang saling bertemu satu sama lainnya,
sehingga membentuk sebuah area atau kurva tertutup. Untuk menggunakannya,
lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Mesh Modeling panel Primitives > klik
Mengetik Edgesurf pada command line

Gambar 6.4 empat kurva Edge Mesh


2. Current wire frame density: SURFTAB1=6 SURFTAB2=6
3. Select object 1 for surface edge:
Klik kurva pertama untuk menentukan sisi permukaan
4. Select object 2 for surface edge:
Klik kurva kedua untuk menentukan sisi permukaan
5. Select object 3 for surface edge:

Klik kurva ketiga untuk menentukan sisi permukaan


6. Select object 4 for surface edge:
Klik kurva keempat untuk menentukan sisi permukaan

Gambar 6.5 objek 3D Edge Mesh


b. Membuat Revolved Mesh
Revolved Mesh berfungsi untuk membuat objek 3D dengan bentuk yang melingkar
mengikuti sumbu putarnya. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah
berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Mesh Modeling panel Primitives > klik
Mengetik Revsurf pada command line

Gambar 6.6 bidang dasar dan sumbu axis


2. Current wire frame density: SURFTAB1=6 SURFTAB2=6
3. Select object to revolve :
Pilih objek yang akan di revolve atau klik objek pertama
4. Select object that defines the axis of revolution :
Pilih objek sumbu putar atau klik objek kedua
5. Specify start angle <0>:
Ketik nilai untuk menentukan sudut awal perputaran
6. Specify included angle [+=ccw,-=ccw]<360>:
Ketik nilai untuk menentukan sudut putar, apabila nilai 360 maka objek akan
berbentuk melingkar

Gambar 6.7 Revolved Mesh dengan sudut 3600


c. Membuat Ruled Mesh
Ruled Mesh berfungsi untuk membuat permukaan bidang objek 3D, yaitu dengan cara
menghubungkan dua buah garis sebagai garis pembatasnya. Untuk menggunakannya,
lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Mesh Modeling panel Primitives > klik
Mengetik Rulesurf pada command line

Gambar 6.8 bidang dasar


2. Current wire frame density: SURFTAB1=10
3. Select first defining curve :
Pilih kurva pertama untuk menentukan batas permukaan bidang
4. Select second defining curve :
Pilih kurva kedua untuk menentukan batas permukaan bidang

III.

Gambar 6.9 perintah Ruled Mesh


Menggambar Object Solid
AutoCAD memberikan kemudahan bagi pengguna untuk membentuk objek 3D solid
dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar. Bentuk dasar seperti kotak, prisma, kerucut,
bola, silinder, dan torus atau cincin.
a. Mennggambar Box
Box adalah objek solid 3D yang terdiri dari dua objek dengan bentuk kubus atau
balok. Jika pengguna memasukkan nilai yang sama, maka terbentuk kubus. Untuk
menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modelling > klik


Mengetik Box pada command line

2. Specify first corner or [Center]:


Tentukan letak sudut dari balok sebagai base point
3. Specify other corner or [Cube/Length]: L
Ketik L untuk memilih option Length (balok)
4. Specify length <5.000>:
Ketik nilai untuk menentukan panjang balok
5. Specify width <6.000>:
Ketik nilai untuk menentukan lebar balok
6. Specify height <5.000>:
Ketik nilai untuk menentukan tinggi balok

Gambar 6.10 objek solid Box


b. Menggambar Objek Cone
Cone adalah objek solid 3D berbentuk kerucut yang mempunyai bidang dasar dengan
bentuk lingkaran dan elips. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah
berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modelling > klik


Mengetik Cone pada command line

2. Specify center point of base or [3P/2P/Ttr/Elliptical]:


Tentukan letak titik pusat dasar kerucut sebagai base point
3. Specify base radius or [Diameter]:
Tentukan radius bidang dasar kerucut yaitu radius lingkaran
4. Specify height or [2Point/Axis endpoint/Top radius] <5.000>:
Ketik nilai untuk menentukan tinggi kerucut

Gambar 6.11 objek solid Cone


c. Menggambar Objek Wedge
Wedge adalah objeks solid 3D berbentuk prisma. Apabila nilai yang dimasukkan
sama, maka akan didapatkan prisma berbentuk kubus. Untuk menggunakannya,
lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modelling > klik


Mengetik Wedge pada command line

2. Specify first corner or [Center]:


Tentukan letak sudut dari prisma sebagai base point
3. Specify other corner or [Cube/Legth]: L
Ketik L untuk memilih option Length (balok)
4. Specify length <5.000>:
Ketik nilai untuk menentukan panjang prisma balok

5. Specify width <6.000>:


Ketik nilai untuk menentukan lebar prisma balok
6. Specify height or [2Point] <5.000>:
Ketik nilai untuk menentukan tinggi prisma balok

Gambar 6.12 objek solid Wedge


d. Menggambar Objek Torus
Torus adalah objek solid 3D yang memiliki bentuk sama seperti cincin. Untuk
menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modelling > klik


Mengetik Torus pada command line

2. Specify center point or [3P/2P/Ttr]:


Tentukan letak titik pusat lingkaran torus sebagai base point
3. Specify radius or [Diameter]<5.000>:
Tentukan radius bidang dasar torus yaitu radius lingkaran
4. Specify tube radius or [2Point/Diameter]:
Ketik nilai untuk menentukan radius tube

Gambar 6.13 objek solid Torus


e. Menggambar Objek Cylinder
Cylinder adalah objek solid 3D berbentuk silinder yang memiliki bidang dasar
lingkaran atau elips. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modelling > klik


Mengetik Cylinder pada command line

2. Specify center point of base or [3P/2P/Ttr/Elliptical]:


Tentukan letak titik pusat dasar silinder sebagai base point
3. Specify base radius or [Diameter]<6.000>:
Tentukan radius bidang dasar silinder yaitu radius lingkaran
4. Specify height or [2Point/Axis endpoint]<15.000>:
Ketik nilai untuk menentukan tinggi silinder

Gambar 6.14 objek solid Cylinder

f. Menggambar Objek Helix


Helix adalah objek solid modeling yang berbentuk spiral yang memiliki jumlah
putaran tertentu. Ukuran radius bidang dasar ataupun atas harus >= 0 dan tidak dapat
berbentuk sudut lancip. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Draw > klik


Mengetik Helix pada command line

2. Number of turns = 15.000 Twist = CCW


3. Specify center point of base:
Tentukan letak titik pusat dari bidang dasar spiral
4. Specify base radius or [Diameter]<40.000>:
Tentukan ukuran radius dari bidang dasar objek spiral
5. Specify top radius or [Diameter]<40.000>:
Tentukan ukuran radius dari bidang atas objek spiral
6. Specify helix height or [Axis endpoint/Turns/turn Height/tWist]<120.000>:
Tentukan tinggi objek spiral

IV.

Gambar 6.15 membuat objek Spiral


Menggunakan Perintah Extrude
Extrude adalah perintah yang digunakan untuk membuat objek 3D. proses pembuatan
objek tersebut dilakukan dengan cara memberikan ketebalan atau ketinggian pada suatu
objek 2D yang bersifat tertutup dan membentuk satu kesatuan objek.
a. Membuat Objek 3D dengan Extrude
Unutuk menggunakan perintah extrude, terlebih dahulu harus membuat sebuah
objek 2D. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modeling > klik


Mengetik Extrude pada command line

2. Current wire frame density: ISOLINES=4


3. Select object:
Pilih bidang dasar yang akan dijadikan objek solid modeling, lalu tekan Enter
4. Specify height of extraction of [Direction/Path/Taper angle] <15.000>:
Ketik nilai untuk menentukan ketebalan atau tinggi objek

Gambar 6.16 menggunakan perintah Extrude

Apabila nilai sudut taper = 0, maka akan menghasilkan objek yang tegak lurus, tetapi
apabila nilai sudut taper ditentukan < 0, maka akan menghasilkan objek yang miring
keluar. Sebaliknya, jika nilai sudut taper ditentukan > 0, maka akan menghasilkan
objek yang miring ke dalam. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah
berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modeling > klik


Mengetik Extrude pada command line

2. Current wire frame density: ISOLINES=4


3. Select object:
Pilih bidang dasar yang akan dijadikan objek solid modeling, lalu tekan Enter
4. Specify height of extraction of [Direction/Path/Taper angle] <15.000>: T
Ketik T untuk memilih option taper angle
5. Specify angle of taper for extrusion <340>:
Tentukan besarnya sudut kemiringan objek
6. Specify height of extrusion or [Direction/Path/Taper angle] <15.000>:
Ketik nilai untuk menentukan ketebalan atau tinggi objek

Gambar 6.17 perintah Extrude dengan Taper Angle < 0 dan > 0
b. Membuat Objek 3D dengan Extrude Path
Dengan menggunakan garis bantu atau path, pengguna dapat membuat sebuat objek
3D dari objek 2D sesuai dengan bentuk garis bantu. Dalam pembuatan objek 3D
dengan bantuan path, pengguna harus memperhatikan bahwa objek dasar 2D berada
dalam posisi tegak lurus dengan path-nya. Untuk menggunakannya, lakukan langkahlangkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modeling > klik


Mengetik Extrude pada command line

2. Current wire frame density: ISOLINES=4


3. Select object:
Pilih bidang dasar yang akan dijadikan objek solid modeling, lalu tekan Enter
4. Specify height of extraction of [Direction/Path/Taper angle] <15.000>:
Ketik P untuk memilih option Path
5. Select extrucsion path or [Taper angle]:
Pilih objek bantu atau Path

Gambar 6.18 bidang dasar objek

Gambar 6.19 Extrude dengan Path

V. Menggunakan Perintah Revolve


Revolve berfungsi untuk membuat objek 3D dengan cara memutar objek 2D pada
sumbu putarnya. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Lakukan salah satu langkah dibawah ini:

Pada Ribbon, pilih tab Home panel Modeling > klik


Mengetik Revolve pada command line

2. Current wire frame density: ISOLINES=4


3. Select object to revolve:
Pilih bidang dasar yang akan dijadikan objek revolve solid modeling, lalu tekan
Enter
4. Specify axis start point or define axis by [Object/X/Y/Z] <Object>:
Tentukan titik awal axis revolve, klik pada titik 1
5. Specify axis endpoint:
Tentukan titik akhir axis revolve, klik pada titik 2
6. Specify angle of revolution or [Start angle]<360>:
Ketik nilai sudut untuk menentukan sudut perputaran objek

Gambar 6.20 penentuan titik axis

Gambar 6.21 menggunakan perintah Revolve

BAB 7 perintah editing 3d


Pengguna dapat melakukan editing pada bagian permukaan bidang, garis objek, dan
keseluruhan objek 3D dengan menggunakan AutoCAD 2010. Pada AutoCAD 2010 juga
terdapat perintah modifikasi yang digunakan untuk menggandakan atau memutar objek, dan
perintah array 3D maupun mirror 3D.
1. Solid Editing Extrude Faces
Extrude faces berfungsi untuk menambahkan ketebalan pada permukaan objek solid
sehingga bentuk permukaan akan berkurang atau bertambah sesuai dengan nilai yang
dimasukkan. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Klik pada Ribbon, pilih tab Home panel Solid Editing > klik
2. Select faces or [Undo/Remove]:
Pilih permukaan objek 3D
3. Select faces or [Undo/Remove/ALL]:
Tekan Enter untuk melanjutkan perintah
4. Specify height of extrucsion or [path]:
Tentukan nilai penambahan tinggi pada permukaan objek
5. Specify angle of taper for extrucsion <0>:
Tentukan nilai sudut kemiringan atau tekan Enter
6. Enter a face editing option [Extrude/Move/Rotate/Offset/Taper/Delete/
Copy/color/Undo/eXit]<eXit>:
Tekan Enter untuk keluar dari option Face
7. Enter a solids editing option [Face/Edge/Body/Undo/eXit] <eXit>:
Tekan Enter untuk mengakhiri perintah

Gambar 7.1 Perintah Extrude Faces


2. 3D Rotate
3D Rotate berfungsi untuk memutar objek 3D berdasarkan sumbu putar 3 dimensi, yaitu
sumbu X, Y atau Z. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Klik pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik
2. Select object:
Pilih objek yang akan di rotate, lalu tekan Enter
3. Specify base point:
Tentukan titik acuan atau base point untuk memutar objek
4. Pick a rotation axis:
Pilih sumbu perputaran objek seperti pada gambar 7.2
5. Specify angle start point: 90
Ketik nilai untuk menentukan sudut perputaran objek

Gambar 7.2 memilih sumbu perputaran

Gambar 7.3 menggunakan 3D Rotate


3. 3D Array Rectangular
3D Array Rectangular berfungsi untuk menggandakan objek sekaligus mengatur susunan
objek berdasarkan 3 sumbu atau menurut kolom, baris dan level. Untuk menggunakannya,
lakukan langkah-langkah berikut:
1. Klik pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik
2. Select object:
Pilih objek lalu tekan Enter
3. Enter the type of array [Rectangular/Polar] <R>:
Tekan Enter untuk memilih option rectangular
4. Enter the number of rows (---) <1>:
Tentukan jumlah baris
5. Enter the number of columns (|||) <1>:
Tentukan jumlah kolom
6. Enter the of levels () <1>:
Tentukan jumlah level
7. Specify the distance between rows (---):
Tentukan jarak antarbaris
8. Specify the distance between columns (|||):
Tentukan jarak antarkolom
9. Specify the distance between levels ():
Tentukan jarak antarlevel

Gambar 7.4 menggunakan 3D Array Rectangular

4. 3D Array Polar
3D Array Polar berfungsi untuk menggandakan objek dengan susunan secara melingkar
menurut sumbu yang ditentukan. Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah
berikut:
1. Klik pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik
2. Select object:
Pilih obek lalu tekan Enter
3. Enter the type of array [Rectangular/Polar]<R>: P
Ketik P untuk memilih option oplar, lalu tekan Enter
4. Enter the number of items in the array:
Masukkan jumlah objek yang akan digandakan
5. Specify the angle to fill[+=ccw,-=cw] <360>:
Masukkan nilai sudut putar
6. Rotated arrayed object? [Yes/No] <Y>:
Tekan Enter bila menghendaki objek akan diputar menghadap sumbu putar atau ketik
N bila tidak ingin diputar
7. Specify center point of array:
Tentukan titik pertama dari sumbu putar
8. Specify second point on axis of rotation:
Ketik @0,0,20 untuk menentukan sumbu putar objek

Gambar 7.5 menggunakan 3D Array Polar


5. Slice
Slice berfungsi untuk memotong objek 3D berdasarkan bidang pemotong imajiner. Untuk
menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Klik pada Ribbon, pilih tab Home panel Solid Editing > klik
2. Select object to slice:
Pilih objek lalu tekan Enter
3. Specify start point of slicing plane or [planar Object/Surface/Zaxis/View/
XY/YZ/ZX/3points] <3points>:
Ketik XY untuk memilih option bidang XY
4. Specify a point on the XY-plane <0,0,0>:
Tentukan titik base point bidang XY
5. Specify a point on desired side or [keep Both sides]<Both>:
Tentukan sisi objek 3D solid yang akan dipertahankan untuk memilih kedua objek tetap
ada ketikkan B

Gambar 7.6 perintah Slice dengan menggunakan option XY


6. 3D Mirror
3D Mirror berfungsi untuk menggandakan objek 3D dengan cara mencerminkan objek
tersebut secara sistematis berdasarkan dengan bidang cermin imajiner. Untuk
menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:

1. Klik pada Ribbon, pilih tab Home panel Modify > klik
2. Select object:
Pilih objek lalu tekan Enter
3. Specify first point of mirror plane (3 points) or [Object/Last/Zaxis/View/
XY/YZ/ZX/3points] <3points>: xy
Ketik XY untuk memilih pencerminan bidang XY
4. Specify point on XY plane <0,0,0>:
Tentukan base point
5. Delete source objects? [Yes/No]<N>:
Apabila pengguna ingin mempertahankan objek asli tekan Enter

Gambar 7.7 perintah 3D Mirror option XY


7. Union
Union berfungsi untuk menggabungkan objek-objek region atau objek 3D solid modeling.
Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Buat objek kotak dan silinder dengan ukuran bebas
2. Klik pada Ribbon, pilih tab Home panel Solid Editing > klik
3. Select object:
Pilih semua objek 3D solid lalu tekan Enter

Gambar 7.8 menggunakan perintah Union


8. Subtract
Subtract berfungsi untuk mengurangi objek-objek region atau objek 3D solid modeling.
Untuk menggunakannya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Buat objek kotak dan silinder dengan ukuran bebas
2. Klik pada Ribbon, pilih tab Home panel Solid Editing > klik
3. Select object:
Pilih objek yang akan dikurangi, pilih kotak lalu tekan Enter
4. Select object:
Pilih objek pemotong, pilih silinder lalu tekan Enter

Gambar 7.9 menggunakan perintah Subtract

Anda mungkin juga menyukai