Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI FOTOGRAMETRI TERESTRIAL

MINI PROJECT – PERHITUNGAN VOLUME


MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK AGISOFT
METASHAPE PROFESIONAL
Dosen Pengampu: Hidayat Panuntun, S.T., M.Eng., D.Sc.

dibuat oleh:
Leonard Eka Satya Nugraha
21/481383/SV/19769

PROGRAM SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI SURVEI DAN PEMETAAN DASAR
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... 2


1. JUDUL ........................................................................................................................................................ 3
2. TUJUAN..................................................................................................................................................... 3
3. WAKTU dan TEMPAT ........................................................................................................................... 3
4. ALAT dan BAHAN .................................................................................................................................. 3
5. LANGKAH KERJA dan HASIL ........................................................................................................... 4

A. Langkah Kerja ................................................................................................................................. 4


B. Hasil .................................................................................................................................................19

6. KESIMPULAN .......................................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................................30
1. JUDUL

Mini Project – Perhitungan Volume Menggunakan Perangkat Lunak Agisoft Metashape Profesional
2. TUJUAN

a. Mahasiswa mampu membangun model 3D objek konstruksi.


b. Mahasiswa mampu menghitung volume model 3D yang telah dibangun.

3. WAKTU dan TEMPAT

Waktu : Sabtu, 24 Juni 2023


Tempat : Lingkungan rumah mahasiswa

4. ALAT dan BAHAN

Laptop
Mouse
Pasir (1 liter gelas ukur)
Kertas HVS A4
Software Agisoft Metashape Professional
Software Microsoft Word 2019
Data foto gundukan pasir
Soal UAS Praktikum Survei Fotogrametri Terestrial
5. LANGKAH KERJA dan HASIL

A. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan mini project kali ini,
seperti pasir, gelas ukur (ukuran 1 liter), kertas HVS A4, dll.
2. Takar pasir dengan volume 1 liter pada gelas ukur.

3. Tuang pasir yang diukur/ditakar tersebut pada satu lembar kertas HVS, sehingga
membentuk gundukan pasir.

4. Potret foto objek gundukan pasir dengan mengelilingi objek gundukan pasir, sehingga
diperoleh beberapa foto.
5. Buka perangkat lunak Agisoft Metashape Professional.

6. Tambahkan foto hasil pemotretan dengan cara memilih menu Workflow kemudian
opsi Add Photos.

Memilih file foto yang akan diolah pada direktori penyimpanan – Open.
Tampilan foto yang telah ditambahkan pada worksheet:

7. Proses selanjutnya melakukan align photos dengan cara klik menu Workflow – pilih opsi
Align Photos.

Atur paramter peengolaha sesuai dengan pengaturan berikut ini.


Tunggu hingga proses pengolahan align photos selesai.

Hasil:

8. Proses selanjutnya melakukan build dense cloud dengan cara klik menu Workflow – pilih
opsi Build Dense Cloud.
Atur parameter sesuai dengan pengaturan berikut.

Tunggu hingga proses build dense cloud selesai.


Hasil dense cloud setelah diolah:

9. Klik Rectangle Selection untuk melakukan selection cloud. Pilih crop selection.

Tampilan hasil selection:


10. Proses selanjutnya melakukan build mesh dengan cara klik menu Workflow – pilih opsi
Build Mesh.

Atur parameter pengolahan sesuai dengan pengaturan berikut.


Tunggu hingga proses pengolahan build mesh selesai.

Tampilan hasil mesh yang dihasilkan:


a. Opsi Shaded
b. Opsi Solid

c. Opsi Wireframe

11. Proses selanjutnya melakukan build texture dengan cara klik menu Workflow – pilih opsi
Build Texture.
Atur parameter pengolahan build texture sesuai dengan pengaturan berikut.

Tunggu proses pengolahan build texture hingga selesai.

Tampilan hasil pengolahan texture:

12. Proses selanjutnya melakukan build tiled model dengan cara klik menu Workflow – pilih
opsi Build Tiled Model.
Atur parameter pengolahan build tiled model sesuai dengan pengaturan berikut.

Tunggu hingga proses pengolahan build tiled model selesai.


Tampilan hasil pengolahan tiled model.

13. Proses selanjutnya melakukan build DEM dengan cara klik menu Workflow – pilih opsi
Build DEM.
Atur parameter pengolahan build DEM sesuai dengan pengaturan berikut.

Tunggu proses pengolahan build DEM hingga selesai.

Tampilan hasil pengolahan DEM.


14. Tahap selanjutnya adalah melakukan perhitungan volume. Perhitungan volume secara
otomatis dengan cara klik Draw Polygon.

Lakukan digitasi DEM seperti gambar di bawah ini.

Klik kanan pada shape – pilih Measure.


Tampilan hasil perhitungan volume secara otomatis dengan menggunakan software
Agisoft.
a. Opsi Best fit plane

b. Opsi Mean level

c. Opsi Custom level


B. Hasil
Berdasarkan mini project yang telah dilaksanakan di atas, dapat diperoleh hasil sebagai
berikut.
1. Tahap Add Photos, Add Marker (Geotagging), dan Align Photos
Pada tahap Add Photos, jumlah foto objek yang diinput adalah sebanyak 44 foto,
seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Tahap selanjutnya adalah tahap Align Photos. Tahap Align Photos adalah suatu
langkah untuk menemukan dan menandai titik-titik yang ada pada setiap foto,
kemudian mencocokkan titik-titik yang sama pada beberapa foto. Tahap ini dilakukan
pemrosesan foto model 3D menggunakan Agisoft Metashape. Tampilan hasil dapat
ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Hasil dari proses Align Photos pada gambar di atas menunjukkan bahwa dari
total 44 foto yang diinput, seluruh foto yang diinput berhasil di-align.

2. Tahap Build Dense Cloud dan Deleting Points


Build Dense Cloud merupakan suatu kumpulan besar titik-titik yang terbentuk
melalui proses fotografi menggunakan drone atau lidar. Tahap ini digunakan untuk
menggambarkan metode pengumpulan data yang menghasilkan titik-titik yang sangat
padat. Adapun tampilan dense cloud yang dihasilkan adalah sebagai berikut.
Berdasarkan hasil dense cloud yang diperoleh pada gambar di atas, total terdapat
1.693.918 poin yang berhasil terbentuk. Namun, dari keseluruhan point clouds yang
terbentuk, hanya akan diseleksi pada objek gundukan pasir yang berada di tengah.
Proses seleksi dilakukan dengan cara menghapus point clouds (deleting points) yang tidak
diperlukan, dengan demikian dapat mempersempit area yang akan dimodelkan
sehingga juga dapat mempersingkat waktu pengolahan. Adapun hasil sekaligus
perbandingan tampilan dense cloud setelah dilakukan seleksi dan deleting points.
Tampilan sebelum diseleksi (total terdapat 1.693.918 poin):

Tampilan setelah diseleksi (total terdapat 653.380 poin):

3. Tahap Build Mesh


Build Mesh adalah proses pembuatan jaringan mesh yang berfungsi sebagai hasil
utama dari pemrosesan dalam Agisoft. Jaringan mesh ini sangat penting saat
menggunakan model 3D. Secara sederhana, build mesh adalah langkah di mana Agisoft
membuat kerangka tiga dimensi yang terdiri dari jaringan titik dan poligon. Pada
pemrosesan ini, Agisoft menggunakan data yang telah dikumpulkan untuk
membangun struktur jaringan yang terperinci dan akurat. Terdapat beberapa mode
visualisasi yang dapat digunakan untuk melihat dan menganalisis model 3D yang telah
dibuat, di antaranya adalah mode shaded, solid, dan wireframe.
a. Mode Shaded
Mode Shaded menampilkan model 3D dengan pencahayaan yang halus dan
realistis. Model akan terlihat seperti objek nyata dengan permukaan yang terlihat
halus dan memiliki bayangan serta highlight yang tepat. Mode Shaded berguna
untuk visualisasi yang lebih hidup dan mendetail. Tampilan mode shaded objek
gundukan pasir ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

b. Mode Solid
Mode Solid menampilkan objek dalam bentuk solid tanpa adanya
pencahayaan yang kompleks seperti pada mode shaded. Objek akan terlihat
seperti benda padat dengan permukaan yang mengisi ruang secara keseluruhan.
Mode solid berguna untuk melihat objek dalam bentuk yang lebih sederhana dan
fokus pada geometri objek tersebut. Tampilan mode solid objek gundukan pasir
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
c. Mode Wireframe
Mode ini menampilkan objek hanya dalam bentuk kerangka (garis-garis)
yang menggambarkan batas dan struktur objek. Mode wireframe berguna untuk
melihat struktur dasar objek dan memahami komposisi geometrisnya. Mode ini
sering digunakan dalam proses pemodelan. Tampilan mode wireframe objek
gundukan pasir ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

4. Tahap Build Texture


Build Texture adalah proses pembuatan representasi visual yang terdiri dari
tekstur dalam bentuk model tiga dimensi. Tekstur ini dibuat berdasarkan fitur-fitur
yang ada dalam area foto yang dituju. Secara sederhana, Builds Texture digunakan
untuk mengubah area cakupan foto menjadi model 3D yang menunjukkan detail-
detail tekstur yang ada di dalamnya. Adapun tampilan texture yang dihasilkan adalah
sebagai berikut.
5. Tahap Build Tiled Model
Build Tiled Model adalah suatu tahapan dalam pemrosesan data fotogrametri
yang menghasilkan model 3D ber-tile dengan membagi wilayah pemodelan menjadi
beberapa area kecil. Proses ini melibatkan penggabungan dan penyesuaian titik-titik
pemadanan foto di setiap area kecil tersebut, sehingga menciptakan model yang lebih
besar dan terperinci. Metode ini memungkinkan untuk memproses dataset yang lebih
besar dengan efisiensi yang tinggi, serta mengoptimalkan pemakaian sumber daya
komputasi dalam proses pembangunan model 3D. Adapun tampilan tile model yang
dihasilkan adalah sebagai berikut.

6. Tahap Build DEM


Proses Build DEM (Digital Elevation Model) pada software Agisoft Metashape
merupakan langkah untuk menghasilkan model digital yang mewakili topografi atau
bentuk permukaan bumi berdasarkan data fotogrametri. Proses ini melibatkan
analisis dan pemrosesan sejumlah besar foto udara atau citra satelit yang menutupi
wilayah yang ingin dimodelkan. Agisoft Metashape menggunakan teknik pemotongan
(triangulasi) dan pencocokan (matching) foto untuk menemukan titik-titik kunci pada
foto-foto tersebut, kemudian membangun model 3D yang menggambarkan
permukaan bumi dengan tinggi yang sesuai. Model ini dapat digunakan untuk analisis
topografi, pemetaan, perencanaan lingkungan, atau aplikasi lain yang memerlukan
informasi mengenai bentuk dan elevasi permukaan bumi. Adapun tampilan DEM
yang dihasilkan adalah sebagai berikut.
7. Tahap Menghitung Volume
Berdasarkan mini project untuk menghitung volume gundukan pasir yang telah
dilaksanakan, diperoleh hasil volume dengan menggunakan tiga opsi/metode, yaitu di
antaranya opsi best fit plane, mean level, dan custom level.
a) Opsi Best Fit Plane
Opsi Best Fit Plane mengacu pada perhitungan volume berdasarkan dataran
terbaik yang sesuai dengan model permukaan. Metode ini mengidentifikasi
dataran terbaik yang menyesuaikan dengan model permukaan dan menghitung
volume di atas atau di bawah dataran tersebut. Dataran terbaik ini diperoleh
dengan mencari dataran yang paling mendekati semua titik permukaan, sehingga
meminimalkan jarak vertikal antara titik-titik permukaan dan dataran. Adapun
hasil perhitungan volume yang diperoleh dengan menggunakan opsi best fit plane
adalah sebagai berikut.
Gambar di atas merupakan hasil perhitungan volume dengan menggunakan
opsi best fit plane.
Volume above (m3) : 0.001132 m3 di atas permukaan referensi
Volume below (m3) : 0.000017 m3 di bawah permukaan referensi
Volume total (m3) : 0.001115 m3

b) Opsi Mean Level


Opsi Mean Level mengacu pada perhitungan volume berdasarkan tingkat
rata-rata dari model permukaan. Metode ini menghitung volume di atas atau di
bawah tingkat rata-rata tersebut. Tingkat rata-rata diperoleh dengan mengambil
nilai rata-rata dari ketinggian titik-titik permukaan dalam model.

Gambar di atas merupakan hasil perhitungan volume dengan menggunakan


opsi mean level (pada level rata-rata 692.238 m).
Volume above (m3) : 0.001606 m3 di atas permukaan referensi
Volume below (m3) : 0.000323 m3 di bawah permukaan referensi
Volume total (m3) : 0.001283 m3

c) Opsi Custom Level


Opsi Custom Level memungkinkan pengguna untuk menentukan tingkat
khusus yang akan digunakan untuk menghitung volume. Pengguna dapat secara
manual memasukkan tingkat referensi yang diinginkan dan perhitungan volume
akan dilakukan berdasarkan tingkat tersebut. Opsi ini berguna jika ingin
menghitung volume berdasarkan tingkat tertentu yang relevan dengan proyek atau
kebutuhan spesifik.

Gambar di atas merupakan hasil perhitungan volume dengan menggunakan


opsi mean level (input manual pada level 692.234 m).
Volume above (m3) : 0.001758 m3 di atas permukaan referensi
Volume below (m3) : 0.000278 m3 di bawah permukaan referensi
Volume total (m3) : 0.001480 m3

8. Perbandingan nilai volume pasir pada gelas ukur dengan hasil pengolahan Agisoft
Berdasarkan mini project yang telah dilaksanakan di atas, dapat diperoleh nilai
volume menurut medium/acuan pengukuran adalah sebagai berikut.
Medium/Acuan
Hasil Volume Gambar
Pengukuran

Gelas ukur 1 liter 1 liter = 0.00100 m3

Hasil pengolahan
pada Software 0.001115 m3 (Best fit level)
Agisoft Metashape
0.001283 m3 (Mean level)

0.001480 m3 (Custom level)

Berdasarkan nilai volume dari ukuran gelas ukuran dan hasil pengolahan di atas,
menunjukkan adanya perbedaan nilai volume dari kedua acuan pengukuran. Volume
pasir yang diukur menggunakan gelas ukur memiliki nilai 0.001 m3, sedangkan hasil
pengolahan Agisoft Metashape menunjukkan nilai 0.001115 m3 (menggunakan opsi
Best fit level karena memiliki selisih yang paling sedikit dengan volume pada gelas ukur),
terdapat selisih ± 0.000115 m3. Adapun penyebab dari perbedaan nilai volume
tersebut adalah sebagai berikut.
a) Metode pengukuran
Gelas ukur adalah metode pengukuran manual yang mengandalkan estimasi visual
dan hanya ukuran perkiraan. Sementara itu, Agisoft Metashape adalah perangkat
lunak pemrosesan citra fotogrametri yang menggunakan metode pengolahan
digital. Pada Agisoft Metashape, citra foto gundukan pasir yang diambil
menggunakan kamera diproses untuk memperoleh model 3D. Perbedaan dalam
metode pengukuran ini dapat menghasilkan hasil yang berbeda.
b) Resolusi dan kualitas foto
Agisoft Metashape membutuhkan citra foto yang berkualitas tinggi untuk
memroses dan memberikan hasil yang akurat. Apabila foto gundukan pasir yang
digunakan memiliki resolusi rendah atau kualitas yang buruk, hasil pengolahan
Agisoft Metashape dapat menjadi kurang akurat. Selain itu, faktor seperti
pencahayaan yang tidak merata, bayangan, atau refleksi dapat mempengaruhi hasil
pengolahan.
6. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan pada kesempatan kali ini, dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut.
a. Perhitungan volume berdasarkan DEM yang telah dihasilkan sebelumnya pada software
Agisoft Metashape. Agisoft Metashape menyediakan opsi Best Fit Plane, Mean Level, dan
Custom Level yang digunakan untuk menghitung volume di atas, di bawah, atau total dari
permukaan referensi yang ditentukan. Pada praktikum ini, dilakukan pemodelan 3D
dengan menggunakan citra foto udara, dan kemudian dilakukan perhitungan volume
berdasarkan perbedaan ketinggian antara permukaan model dan permukaan referensi.
b. Berdasarkan mini project yang telah dilaksanakan terdapat perbedaan nilai ukuran volume
yang didasarkan pada ukuran gelas ukur dengan hasil pengukuran software Agisoft
Metashape. Volume pasir yang diukur menggunakan gelas ukur memiliki nilai 0.001 m3,
sedangkan hasil pengolahan Agisoft Metashape menunjukkan nilai 0.001115 m3
(menggunakan opsi Best fit level karena memiliki selisih yang paling sedikit dengan volume
pada gelas ukur), terdapat selisih ± 0.000115 m3. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti metode pengukuran yang dipakai pada objek dan resolusi dan
kualitas foto yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA

Agisoft. (n.d.). DEM-based Measurements. Diakses tanggal 4 Juni 2023, dari


https://agisoft.freshdesk.com/support/solutions/articles/31000148884-dem-based-measurements-

Aji, D. S., L.M. Sabri, L. S., & Prasetyo, y. (2019). ANALISIS AKURASI DEM dan FOTO TEGAK
HASIL PEMOTRETAN dengan PESAWAT NIR AWAK DJI PHANTOM 4 (Studi Kasus: Bukit
Perumahan Permata Hijau Tembalang Semarang). Jurnal Geodesi Undip, 8(2), 8-18.

Aji, A. R. S. Perbandingan Volume Stockpile Batu Bara Hasil UAV Fotogrametri dan UAV
Lidar. JGISE: Journal of Geospatial Information Science and Engineering, 5(2), 132-138.

Azzumardi, I. A., Budisusanto, Y., & Yuwono, Y. (2022). Analisis Pengaruh Interval Jarak Profil
Melintang untuk Perhitungan Volume dengan Metode Penampang Rata-rata. Jurnal Teknik ITS, 11(1),
E1-E8.

Bagus, D., Awaluddin, M., & Sasmito, B. (2015). ANALISIS PENGUKURAN PENAMPANG
MEMANJANG DAN PENAMPANG MELINTANG DENGAN GNSS METODE RTK-
NTRIP. Jurnal Geodesi Undip, 4(2), 43-50. https://doi.org/10.14710/jgundip.2015.8493

Musoffa, M. F., Sukmono, A., & Ulum, Z. (2021, December). Kajian Pemanfaatan Metode
Fotogrametri Dengan UAV Low Cost Untuk Pekerjaan Cut And Fill Pada Pembangunan Bandara
Dhoho Kabupaten Kediri. In Prosiding Forum Ilmiah Tahunan (FIT)-Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) (Vol.
1, pp. 332-339). Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

Rassarandi, F. D., & Siagian, G. P. (2020, November). PEMBUATAN PROFIL MEMANJANG


DAN MELINTANG PADA PEMBANGUNAN SLOPE RUSUN 2 KAWASAN INDUSTRIAL
PANBIL MUKA KUNING BATAM. In Prosiding Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
(SENTRINOV) (Vol. 6, No. 1, pp. 710-718).

Anda mungkin juga menyukai