IMAGE ENHANCEMENT
MENGGUNAKAN QGIS
Oleh
WINA EKA RAHMIDIANI
NIM: 22021002
(Program Studi Magister Teknik Geologi)
4
Bab I Pendahuluan
5
Bab II Hasil dan Pembahasan
1. Buka citra yang akan dipotong sehingga citra terlihat pada area kerja ENVI
2. Buka jendela Region of Interest (ROI) tool dengan mengklik icon ROI pada
toolbar.
3. Pada jendela ROI tool pilih bentuk geometri untuk membatasi area yang akan
dipotong dengan klik pada bentuk Polygon, Rectangle, Ellipse, Polyline, atau
Point. Pada modul ini menggunakan bentuk geometri Rectangle. Setelah
memilih bentuk geometri yang diinginkan, batasi area yang dipotong pada citra
sehingga terlihat pada
6
4. Pada kotak isian ROI Name dapat diubah sesuai dengan yang diinginkan.
Setelah itu, tutup jendela ROI.
5. Pilih Resize data pada Toolbox sehingga terbuka jendela Resize Data Input File.
6. Pada Select Input File pilih citra yang ingin dipotong.
7. Klik Spatial Subset dan pilih ROI/EFV pada Subset Using, kemudian pilih ROI
batasan area yang dibentuk pada proses sebelumnya (Gambar 2)
8. Klik pada Spectral Subset untuk memilih band apa saja yang ingin dipotong,
dan klik OK, kemudian akan muncul jendela Resize Data Parameters.
9. Akan muncul jendela Resize Data Parameters, pada Output Result to pilih File
dan tentukan lokasi serta nama output file pada Enter Output Filename dan klik
OK.
7
Gambar 3. Hasil dari pemotongan Citra Landsat-8
Gambar 4. Tampilan menu symbology pada layer properties untuk mengatur komposit warna
dalam enhancement citra
2. Setelah citra terlihat baik secara visual (Gambar 5), aritmatika antar band dapat
dilakukan. Perhitungan indeks vegetasi NDVI dengan landsat-8 dengan rumus:
(Band 5−Band 4)
NDVI = (Band 5+Band 4)
Pada menu Raster, pilih Raster calculator (Gambar 6), lalu masukan rumus
diatas dengan klik dua kali pada setiap band yang akan dihitung secara
8
aritmatika. Setelah itu, output standar diisi dengan nama file hasil perhitungan,
kemudian format file bisa dipilih dengan cara scroll down output format
(Gambar 12) setelah semua parameter diisi, klik OK
3. Hasil perhitungan aritmatika akan muncul secara langsung berupa citra NDVI
dengan warna grayscale (Gambar 7). Untuk mengubah warna citra bisa dengan
mengatur render type pada menu Properties > Single band pseudocolor
9
(Gambar 8) dengan color ramp > RdYlGn (Gambar 9). Perubahan warna
tampah pada Gambar
10
Gambar 8. Proses perubahan warna citra RdYlGn
5. Klik kanan pada Citra Landsat-8 yang telah dilakukan pemotongan ROI dengan
cara klik kanan > properties > Layers Properties > Histogram > Compute
Histogram (Gambar 10)
11
Gambar 10. Proses Normalisasi Histogram ROI
6. Selanjutnya pilih Prefs/Actions > Show Selected Band > Pilih band sesuai
dengan komposit yang dipilih, dalam hal ini komposit 4 3 2 maka band yang
dipilih band 4 (merah), band 3 (hijau), band 2 (biru) (Gambar 11) tampilan
normalisasi histogram terlihat pada (Gambar 12)
12
Gambar 12. Tampilan Normalisasi Histogram
2. Pada tampilan Toolbox Processing di sebelah kanan layer klik SAGA > Raster
Filter > Laplacian Filter (Gambar 13) dan akan muncul tampilan Laplacian
13
filter (Gambar 14) dan isi sesuai dengan yang dibutuhkan lalu klik Run (Gambar
14)
14
Gambar 15. Filter Laplacian berhasil diproses
3. Selanjutnya setelah selesai pemrosesan filter Laplacian, maka akan muncul layer
baru, dan tampilan citra ROI yang sudah di filter (Gambar 16)
15
Gambar 17. Tampilan normalisasi histogram dari hasil proses filter Laplacian
5. Setelah dilakukan penajaman, citra yang sudah difilter sudah bisa dilakukan
interpretasi lebih lanjut.
16
II.2 Hasil Praktikum
II.2.1 Penajaman Citra (Normalisasi Histogram)
A. Komposit Band RGB 432
Komposit band ini menampilkan warna yang alami (True Color) yang sama
dengan system visual manusia. Komposit band ini setelah dilakukan
penajaman dengan menggunakan normalisasi histogram terlihat lebih sesuai
dengan kondisi di alam
17
Gambar 19. Tampilan komposit band RGB 432 sebelum dan setelah dilakukan normalisasi histogram
18
Gambar 19. Tampilan komposit band RGB 567 sebelum dan setelah dilakukan normalisasi histogram
19
Gambar 20. Tampilan komposit band RGB 752 sebelum dan setelah dilakukan normalisasi histogram
20
II.2.2 Filter Citra
Komposit yang digunakan untuk dilakukan proses filter adalah komposit RGB 432
atau True Colour. Hasil dari proses filter dari komposit ini adalah sebagai berikut.
A. Filter Laplacian
21
Gambar 22. Tampilan Komposit Band RGB 432 sebelum dan setelah filter Laplacian
22
B. Filter Gaussian
23
Gambar 24. Tampilan Komposit Band RGB 432 sebelum dan setelah filter Gaussian
24
C. Filter Morphological
25
Gambar 26. Tampilan Komposit Band RGB 432 sebelum dan setelah filter Morphological
26
II.3 Pembahasan
Proses penajaman citra perlu untuk dilakukan karena banyaknya faktor penyerta
pada saat pengambilan citra dilakukan sepeperti keterdapatan kabut dan awan,
kondisi kontras yang rendah maupun mosaic atau penggabungan antar citra. Hal ini
menyebabkan warna citra kurang tajam sehingga sulit untuk dilakukan identifikasi
pada objek. Kondisi citra Landsat-8 pada area Banyuwangi sebelum dilakukan
penajaman citra menggunakan normalisasi histogram sebenarnya sudah cukup
baik, terlihat dengan warna yang cerah dan kontras yang baik pada citra, meskipun
demikian perlu dilakukan penajaman kembali pada komposit RGB 432 sehingga
hasilnya menjadi lebih jelas dan sesuai dengan kondisi alami (Gambar 19).
Sedangkan pada komposit band RGB 567 dan komposit band RGB 752, sebelum
dilakukan normalisasi histogram kondisinya kurang jelas dan sulit untuk
diidentifikasi. Kemudian setelah dilakukan normalisasi histogramnya, hasilnya
tampak menjadi lebih jelas dan tajam dari sebelumnya (Gambar 20) dan (Gambar
21).
27
Bab III Kesimpulan
Penajaman suatu citra sangat perlu dilakukan sebelum melakukan analisis lanjutan.
Tampak bahwa setelah dilakukan penajaman pada citra menggunakan normalisasi
histogram tersebut, citra menjadi lebih tajam dari segi warna dan terlihat lebih jelas.
Selain menggunakan normalisasi histogram diperlukan pula filtering pada citra,
sehingga pada saat dilakukan identifikasi objek geologi dari citra menjadi lebih
mudah untuk dilakukan.
28
DAFTAR PUSTAKA
29