Anda di halaman 1dari 20

TUGAS 3 – ‘ANALISIS CITRA VIS-SWIR’

TUGAS PRAKTIK
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GL4015 Penginderaan Jauh Geologi
pada Semester Gasal Tahun Akademik 2022/2023

oleh
Muhammad Anshari Matin 12019052

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas praktik mata
kuliah GL4015 Penginderaan Jauh Geologi. Penulisan laporan tugas praktik ini
diajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah GL4015 Penginderaan
Jauh Geologi pada Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi
Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Dalam penulisan dan penyusunan karya ini,
penulis tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, serta bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Keluarga yang senantiasa mendukung selama penyusunan laporan;
2. Bapak Dr.Eng. Asep Saepuloh, S.T., M.Eng. & Prof. Ir. Benyamin Sapiie,
Ph.D.; serta
3. Rekan-rekan Teknik Geologi 2019 yang senantiasa memberi dukungan kepada
penulis selama penyusunan laporan tugas praktik.

Bandung, 30 Oktober 2022

Muhammad Anshari Matin


12019052

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ............................................................................ 1

1.4. Batasan Penelitian ............................................................................................... 1

1.5. Lokasi Penelitian ................................................................................................. 1

1.6. Sistematika Penulisan.......................................................................................... 1

BAB II TEORI DASAR .................................................................................................. 3

2.1. Region of Interest ................................................................................................ 3

2.2. Komposit Citra .................................................................................................... 3

2.3. Filtering Citra...................................................................................................... 3

2.4. Operasi Rasio ...................................................................................................... 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 5

4.1. Pemilihan ROI..................................................................................................... 5

4.2. Komposit Citra RGB dan Penajamannya ............................................................ 8

4.3. Filtering Citra dan Penajamannya .................................................................... 13

4.4. Perhitungan Operasi Rasio ................................................................................ 14

BAB V KESIMPULAN ................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 17

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penginderaan jauh merupakan penelaahan objek dipermukaan bumi secara tidak
langsung dengan metode jarak jauh, menggunakan media foto udara dan citra yang
lain yang didapat dari teknologi pesawat udara hingga satelit. Penginderaan jauh
meliputi dasar-dasar geomorfologi, teknik pengolahan citra visual dan digital,
interpretasi geomorfologi dan geologi. Integrasi antara penginderaan jauh dan
sistem informasi geografik (SIG) juga sebagai bagian yang tidak terpisah.

1.2. Rumusan Masalah


Masalah yang dibahas pada penelitian ini sebagai berikut.
a. Pemilihan region of interest (wilayah penelitian);
b. Image enhancement (penajaman citra); dan
c. Penghitungan operasi rasio.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk melakukan
penajaman citra pada wilayah penelitian yang telah dipersempit dan ditentukan
serta melakukan operasi rasio saluran tertentu untuk mendapatkan indeks nilai yang
diinginkan.

1.4. Batasan Penelitian


Penelitian yang dilakukan terbatas pada pemanfaatan media foto udara dan citra
yang didapat dari pesawat udara hingga satelit, khususnya pengolahan lebih lanjut
media tersebut yang meliputi penentuan wilayah penelitian dan penajaman citra
dari media terkait.

1.5. Lokasi Penelitian


Data penelitian diperoleh dari citra LANDSAT-8 yang merekam imaji wilayah
Waduk Saguling dan sekitarnya dengan daerah adminstratif Kabupaten Bandung
Barat, Provinsi Jawa Barat.

1.6. Sistematika Penulisan

1
Laporan ini tersusun atas lima bab, yang terdiri dari pendahuluan, teori dasar,
metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan.

2
BAB II TEORI DASAR

2.1. Region of Interest


Region of Interest (ROI) merupakan target daerah penelitian yang umumnya lebih
sempit dibandingkan dengan citra regional yang diperoleh. ROI didapatkan melalui
clipping menggunakan mask poligon terhadap citra regional.

2.2. Komposit Citra


Komposit citra merupakan hasil yang diperoleh dari proses ekstraksi informasi
tertentu melalui penempatan saluran citra pada properti saluran warna yang telah
disediakan.

Komposit citra RGB yang dipilih penulis merupakan komposit citra warna natural
(B4, B3, B2), inframerah warna (B5, B4, B3), dan geologi (B7, B6, B2). Komposit
citra warna natural terdiri dari kombinasi merah (4), hijau (3), dan biru (2).
Komposit citra inframerah warna terdiri dari kombinasi inframerah-dekat (5),
merah (4), dan hijau (3). Sedangkan, komposit citra geologi terdiri dari SWIR-2 (7),
SWIR-1 (6), dan biru (2).

2.3. Filtering Citra


Filter merupakan proses yang dilakukan untuk mengekstraksi informasi tertentu
yang tidak dapat diperoleh melalui data mentah ataupun komposit citra pada
umumnya. Filter menggunakan pendekatan matematis yang di antaranya mencakup
filter Gaussian, Laplacian, dan morfologikal.

2.4. Operasi Rasio


Rasio saluran adalah metode untuk membuat data raster menggunakan fungsi
matematika yang sederhana maupun kompleks pada saluran-saluran tertentu dalam
satu atau lebih citra. Proses ini menghasilkan citra dengan nilai atau indeks sehingga
piksel target bisa terisolasi.

3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Data penelitian diperoleh dari citra LANDSAT-8 yang merekam imaji wilayah
Waduk Saguling dan sekitarnya dengan daerah adminstratif Kabupaten Bandung
Barat, Provinsi Jawa Barat. Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data
lebih lanjut sebelum melakukan analisis penelitian.

4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pemilihan ROI


Berikut beberapa citra awal dan ROI yang telah ditentukan.

Gambar 1. Citra awal dan ROI dari B1 daerah penelitian.

Gambar 2. Citra awal dan ROI dari B2 daerah penelitian.

5
Gambar 3. Citra awal dan ROI dari B3 daerah penelitian.

Gambar 4. Citra awal dan ROI dari B4 daerah penelitian.

Gambar 5. Citra awal dan ROI dari B5 daerah penelitian.

6
Gambar 6. Citra awal dan ROI dari B6 daerah penelitian.

Gambar 7. Citra awal dan ROI dari B7 daerah penelitian.

Gambar 8. Citra awal dan ROI dari B8 daerah penelitian.

7
Gambar 9. Citra awal dan ROI dari B9 daerah penelitian.

Gambar 10. Citra awal dan ROI dari B10 daerah penelitian.

Gambar 11. Citra awal dan ROI dari B11 daerah penelitian.

4.2. Komposit Citra RGB dan Penajamannya

8
Berikut komposit citra RGB yang dihasilkan.

Gambar 12. Komposit citra warna alami daerah penelitian.

Penajaman citra yang dilakukan merupakan pengondisian nilai minimum dan


maksimum piksel dari histogram untuk setiap saluran dari citra tersebut. Berikut
pengondisian histogram dari setiap saluran dari citra tersebut.

Gambar 13. Pengondisian masing-masing histogram saluran dari citra warna alami, kumpulan
gambar atas merupakan histogram sebelum dikondisikan dan kumpulan gambar bawah merupakan
histogram setelah dikondisikan.

9
Gambar 14. Komposit citra warna alami daerah penelitian setelah dilakukan penajaman.

Gambar 15. Komposit citra inframerah warna daerah penelitian.

Penajaman citra yang dilakukan merupakan pengondisian nilai minimum dan


maksimum piksel dari histogram untuk setiap saluran dari citra tersebut. Berikut
pengondisian histogram dari setiap saluran dari citra tersebut.

10
Gambar 16. Pengondisian masing-masing histogram saluran dari citra inframerah warna,
kumpulan gambar atas merupakan histogram sebelum dikondisikan dan kumpulan gambar bawah
merupakan histogram setelah dikondisikan.

Gambar 17. Komposit citra inframerah warna daerah penelitian setelah dilakukan penajaman.

11
Gambar 18. Komposit citra geologi daerah penelitian.

Penajaman citra yang dilakukan merupakan pengondisian nilai minimum dan


maksimum piksel dari histogram untuk setiap saluran dari citra tersebut. Berikut
pengondisian histogram dari setiap saluran dari citra tersebut.

Gambar 19. Pengondisian masing-masing histogram saluran dari citra geologi, kumpulan gambar
atas merupakan histogram sebelum dikondisikan dan kumpulan gambar bawah merupakan
histogram setelah dikondisikan.

12
Gambar 20. Komposit citra geologi daerah penelitian setelah dilakukan penajaman.

4.3. Filtering Citra dan Penajamannya


Filtering citra yang dilakukan menggunakan filter Laplacian. Setelah dilakukan
filtering citra, dilakukan pula pengondisian nilai minimum dan maksimum piksel
untuk setiap saluran dari citra tersebut. Pengondisian dilakukan untuk
meningkatkan kontras agar citra dapat lebih jelas untuk diamati. Berikut filtering
citra yang dihasilkan.

Gambar 21. Filter Laplacian daerah penelitian.

13
Gambar 22. Pengondisian histogram saluran dari filter Laplacian, gambar kiri merupakan
histogram sebelum pengondisian dan gambar kanan merupakan histogram setelah pengondisian.

Gambar 23. Filter Laplacian daerah penelitian setelah dilakukan penajaman.

Filter Laplacian digunakan untuk mendeteksi tepi (edge detection), dan umumnya
dilakukan pada citra yang telah dilakukan pendekatan filter Gaussian untuk
mengurangi sensitivitas terhadap derau. Pada keilmuan geologi, Filter Laplacian
digunakan untuk menentukan struktur geologi suatu daerah penelitian.

4.4. Perhitungan Operasi Rasio


Perhitungan operasi rasio yang dilakukan pada praktik kali ini di dasarkan pada
Rasio Sabin yang menjelaskan bahwa pada citra LANDSAT-8 saluran 4 & 2 dapat
menunjukkan oksida besi, saluran 6 & 7 dapat menunjukkan lempung, dan
komposit saluran 4/2, 6/7, & 5/4 dapat menunjukkan unit litologi alterasi.

14
Gambar 24. Saluran rasio 1, 2, dan 3, masing-masing mewakili saluran 4/2, 6/7, dan 5/4 dari
LANDSAT-8.

Gambar 25. Komposit citra rasio 1, 2, dan 3 daerah penelitian.

Berdasarkan Rasio Sabin yang telah dijelaskan sebelumnya, secara teoritis warna
dasar merah pada citra menunjukkan keberadaan oksida besi, warna dasar hijau
pada citra menunjukkan keberadaan lempung, dan warna dasar biru pada citra
menunjukkan vegetasi lebat dengan batuan yang belum dapat diinterpretasikan
lebih lanjut. Warna merah pada citra juga dapat menunjukkan material besi lainnya
seperti bangunan/perkotaan yang terdiri atas material tersebut memberikan
spektrum merah pada citra.

15
BAB V KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, dapat penulis simpulkan beberapa hal.


ROI dapat ditentukan untuk mempersempit suatu daerah penelitian, memungkinkan
fokus yang lebih baik terhadap target daerah penelitian. Pengolahan data citra skala
abu dapat dilakukan dengan menempatkan saluran citra tertentu pada masing-
masing saluran warna yang telah ditentukan (merah, hijau, dan biru). Penajaman
citra dapat dilakukan dengan mengondisikan nilai minimum dan maksimum dari
piksel saluran terkait, hal ini dapat meningkatkan kontras citra dan mengurangi
derau. Filter juga dapat dilakukan terhadap citra untuk menampilkan fitur tertentu
yang tidak dapat diamati melalui citra pada umumnya, filter memiliki berbagai
pendekatan yang di antaranya Gaussian, Laplacian, dan morfologikal. Analisis
kuantitatif lebih lanjut dari citra dalam memperoleh indeks tertentu dilakukan
melalui operasi rasio saluran, perhitungan tersebut dapat menghasilkan parameter
khusus yang ingin dicari.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alan C. Bovik, 2009, The Essential Guide to Image Processing.


Fisher, R., Perkins, S., Walker, A., & Wolfart, E., 2003, Gaussian Smoothing,
https://homepages.inf.ed.ac.uk/rbf/HIPR2/gsmooth.htm, diakses pada 2
Oktober 2022.
Fisher, R., Perkins, S., Walker, A., & Wolfart, E., 2003, Laplacian/Laplacian of
Gaussian, https://homepages.inf.ed.ac.uk/rbf/HIPR2/log.htm, diakses pada 2
Oktober 2022.
GISGeography, 2022, Landsat 8 Bands and Band Combinations,
https://gisgeography.com/landsat-8-bands-combinations/, diakses pada 2
Oktober 2022.
Kusban, M., 2011, Morphological Image Processing, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
scikit-image, (tanpa tanggal), Morphological Filtering, https://scikit-
image.org/docs/stable/auto_examples/applications/plot_morphology.html,
diakses pada 2 Oktober 2022.

17

Anda mungkin juga menyukai