Anda di halaman 1dari 46

DIKLAT RENCANA TATA BANGUNA N

DAN LINGKUNGAN TINGKAT DASAR I

MODUL 3
Program Bangunan dan Lingkungan
2016

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PENGANTAR PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN i


ii Program Bangunan dan Lingkungan
KATA PENGANTAR

Modul Program Bangunan dan Lingkungan memberikan pemahaman tentang


Program Bangunan dan Lingkungan dalam rangka menyusun dokumen Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan.
Buku ini terdiri atas 5 (lima) bab yang terdiri dari Pendahuluan, Analisis Kawasan
dan Wilayah Perencanaan, Analisis Pengembangan Pembangunan Berbasis
Masyarakat, Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan, dan
Penutup. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif peserta diklat. Modul ini
disusun secara sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari materi dengan
lebih mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif peserta diklat.
Ucapan terimakasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun atas
tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.
Penyempurnaan, maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan
peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu dan
bermanfaat bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat dan Daerah dalam
bidang penataan bangunan.

Semarang, Desember 2016

Kepala Balai Uji Coba Sistem Diklat


Perumahan dan Permukiman

Program Bangunan dan Lingkungan iii


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ III
DAFTAR ISI............................................................................................................ IV
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. IV
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................................... VIII
A. Deskripsi ................................................................................................. viii
B. Persyaratan ............................................................................................ viii
C. Metode ................................................................................................... viii
D. Alat Bantu/Media ................................................................................... viii
E. Indikator Keberhasilan ........................................................................... viii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 7
A. Latar Belakang .......................................................................................... 8
B. Deskripsi Singkat ...................................................................................... 8
C. Tujuan Pembelajaran ............................................................................... 8
a. Analisis kawasan dan wilayah perencanaan; ........................................... 9
b. Analisis pengembangan pembangunan berbasis masyarakat; ................ 9
c. Konsep dasar perancangan tata bangunan dan Lingkungan; .................. 9
D. Materi dan Submateri Pokok ................................................................... 9
1. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan ........................................... 9
2. Analisis Pengembangan Pembangunan Berbasis Masyarakat ................. 9
3. Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan dan Lingkungan ........... 9
E. Estimasi Waktu ......................................................................................... 9
BAB 2 ANALISIS KAWASAN DAN WILAYAH PERENCANAAN ............................... 11
A. Indikator Keberhasilan ........................................................................... 12
B. Umum..................................................................................................... 12
C. Komponen Analisis ................................................................................. 12
D. Hasil Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan................................. 15
E. Latihan.................................................................................................... 15
F. Rangkuman ............................................................................................ 16
BAB 3 ANALISIS PENGAMBANGAN PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT.. 17
A. Indikator Keberhasilan ........................................................................... 18
B. Umum..................................................................................................... 18
C. Prinsip Utama Pembangunan Berbasis Masyarakat .............................. 19
D. Tahapan Perencanaan Partisipatif ......................................................... 19
E. Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat .................................................. 20
F. Proses Partisipasi Masyarakat ................................................................ 21

iv Program Bangunan dan Lingkungan


G. Latihan.................................................................................................... 21
H. Rangkuman ............................................................................................ 22
BAB 4 ................................................................................................................... 23
KONSEP DASAR PERANCANGAN TATA BANGUNAN DAN DAN LINGKUNGAN ... 23
A. Indikator Keberhasilan ........................................................................... 24
B. Umum..................................................................................................... 24
C. Komponen dan Dasar Perancangan. ...................................................... 24
D. Kriteria penyusunan Komponen Dasar Perancangan ............................ 25
E. Hasil Konsep Dasar Perancangan ........................................................... 27
F. Latihan.................................................................................................... 32
G. Rangkuman ............................................................................................ 32
BAB 5 PENUTUP .................................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 37
GLOSARIUM ........................................................................................................ 39

Program Bangunan dan Lingkungan v


DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Blok Pengembangan Kawasan ................................................................ 27
Gambar 2 Konsep Pengembangan Kawasan Tepian Air .......................................... 28
Gambar 3 Rencana Pengembangan Kawasan Sepanjang Kalimas, Surabaya .......... 29
Gambar 4 Blok-blok Pengembangan Kawasan ........................................................ 30
Gambar 5 Konsep Perancangan Kawasan Sentra Niaga, Gorontalo ........................ 31

vi Program Bangunan dan Lingkungan


PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
A. Deskripsi
Modul Ketentuan Pengendalian Rencana terdiri dari tiga kegiatan belajar
mengajar, yaitu: Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan, Analisis
Pengembangan Pembangunan Berbasis Masyarakat dan Konsep Dasar
Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan.

B. Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini peserta diklat dilengkapi dengan skema, gambar dan
tabel yang difungsikan untuk memudahkan peserta latih agar lebih memahami
materi modul.

C. Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh pemberi materi (narasumber), adanya
kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.

D. Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu:
1. LCD/projector
2. Laptop
3. Papan tulis atau whiteboard dengan penghapusnya
4. Flip chart
5. Bahan tayang
6. Modul dan /atau bahan ajar

E. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu memahami:
1. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan;
2. Analisis Pengembangan Pembangunan Berbasis Masyarakat;
3. Konsep Dasar Perancangan Tata bangunan dan lingkungan.

Program Bangunan dan Lingkungan vii


viii Program Bangunan dan Lingkungan
BAB 1
PENDAHULUAN

Program Bangunan dan Lingkungan 7


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program bangunan dan lingkungan merupakan kelanjutan penjabaran dari
pemilihan kawasan perencanaan dalam penyusunan RTBL. Perencanaan dan
peruntukan lahan ditetapkan untuk kurun waktu tertentu.
Penyusunan program bangunan dan lingkungan dilakukan melalui suatu analisis
kawasan dan wilayah perencanaan, termasuk mengenai pengendalian dampak
lingkungan dan analisis pembangunan berbasis peran masyarakat, untuk
menghasilkan konsep dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan yang
efisien, efektif, fungsional, hijau, dan berkelanjutan.
Program bangunan dan lingkungan ini merupakan tahap pertama dalam
penyusunan RTBL, yang hasilnya akan menjadi landasan untuk tahap-tahap
berikutnya. Hasil dari program bangunan dan lingkungan ini merupakan gambaran
atau wujud mimpi kawasan di masa yang diharapkan.

B. Deskripsi Singkat
Mata diklat ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang program
bangunan dan lingkungan kepada peserta yang terdiri atas analisis kawasan dan
wilayah perencanaan, analisis pengembangan pembangunan berbasis peran
masyarakat untuk menghasilkan konsep dasar perancangan tata bangunan dan
lingkungan, melalui ceramah interaktif, diskusi dan latihan.
Alokasi waktu : 180 menit (4 JP)

C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dijelaskan dalam bentuk hasil belajar dan indikator hasil
belajar, sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Pada akhir pembelajaran, peserta diklat diharapkan memiliki kompetensi
mampu memahami program bangunan dan lingkungan.

8 Program Bangunan dan Lingkungan


2. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu memahami:
a. Analisis kawasan dan wilayah perencanaan;
b. Analisis pengembangan pembangunan berbasis masyarakat;
c. Konsep dasar perancangan tata bangunan dan Lingkungan.

D. Materi dan Submateri Pokok


Materi dan submateri pokok dalam modul Program Bangunan dan Lingkungan ini
adalah sebagai berikut:
1. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan
a. Perkembangan Sosial Kependudukan
b. Prospek Pertumbuhan Ekonomi
c. Daya Dukung Fisik dan Lingkungan
d. Aspek Legal Konsolidasi Lahan Perencanaan
e. Daya Dukung Prasarana dan Fasilitas Lingkungan
f. Kajian Aspek Signifikansi Historis Kawasan
2. Analisis Pengembangan Pembangunan Berbasis Masyarakat
a. Prinsip Utama Pembangunan Berbasis Masyarakat
b. Tahapan Perencanaan Partisipatif
c. Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat
d. Proses Partisipasi Masyarakat
3. Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan dan Lingkungan
a. Komponen Dasar Perancangan
b. Kriteria Penyusunan Komponen Dasar Perancangan

E. Estimasi Waktu
Waktu yang diperlukan dalam mata pelatihan ini adalah : 4 (empat) JP.

Program Bangunan dan Lingkungan 9


10 Program Bangunan dan Lingkungan
BAB 2
ANALISIS KAWASAN DAN WILAYAH
PERENCANAAN

Program Bangunan dan Lingkungan 11


ANALISIS KAWASAN DAN WILAYAH
PERENCANAAN

A. Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran analisis kawasan dan wilayah perencanaan ini,
diharapkan peserta mampu memahami analisis kawasan dan wilayah perencanaan
dalam penyusunan program bangunan dan lingkungan RTBL.

B. Umum
Dalam pelaksanaan analisis kawasan dan wilayah perencanaan ini, pada umumnya
diginalkan metode analisis dengan SWOT, yang dianalisis dari komponen
kekuatan/potensi (strenght) yang dimiliki wilayah, kelemahan/permasalahan
(weakness) internal dan eksternal yang dialami kawasan perencanaan, prospek/
kesempatan (opportunity) pengembangan yang lebih luas (pada skala perkotaan,
perdesaan/regional) pada masa yang akan datang, serta kendala/ hambatan
(thread) yang dihadapi, terutama dari faktor eksternal. Adapun aspek-aspek yang
dinilai meliputi: perkembangan sosial kependudukan, prospek pertumbuhan
ekonomi, daya dukung fisik dan lingkungan, aspek legal konsolidasi lahan
perencanaan, daya dukung prasarana dan fasilitas lingkungan, serta kajian aspek
signifikansi historis/potensi dan permasalahan kawasan. Manfaat analisis kawasan
dan wilayah perencanaan ini adalah untuk mendapatkan gambaran kemampuan
daya dukung fisik, Iingkungan, dan kegiatan sosial ekonomi dan kependudukan
yang tengah berlangsung, serta untuk mendapatkan kerangka acuan perancangan
kawasan yang memuat rencana pengembangan program bangunan dan
Iingkungan, serta dapat mengangkat nilai kearifan dan karakter khas Iokal sesuai
dengan spirit dan konteks kawasan perencanaan.

C. Komponen Analisis
Aspek-aspek yang dianalisa unuk mendapatkan gambaran potensi dan masalah
yang ada dalam kawasan dan wilayah perencanaan, meliputi:

12 Program Bangunan dan Lingkungan


1. Perkembangan Sosial Kependudukan
Analisis perkembangan sosial kependudukan diharapkan memberikan
gambaran kegiatan sosial kependudukan, dengan memahami beberapa aspek,
antara lain :
a. Tingkat pertumbuhan penduduk --- aspek piramida, piramida terbalik atau
merata.
b. Jumlah keluarga --- besar kecilnya komposisi per keluarga.
c. Komposisi umur penduduk --- jumlah balita, usia sekolah, usia produktif,
lansia.
d. Kepadatan penduduk --- densitas, kepadatan terhadap luas lahan
perencanaan, dengan kriteria kepadatan rendah, dibawah 150 jiwa/ha,
sedang 151- 400 jiwa/ha dan tinggi diatas 400 jiwa/ha.
e. Kegiatan sosial penduduk --- kegiatan olahraga dan sosial yang ada.
f. Tradisi budaya lokal --- budaya khas yang memerlukan wadah khusus
g. Perkembangan yang ditentukan secara kultural tradisional --- kultural yang
menjadi ciri khas suatu daerah/ suku tradisional tertentu.
h. Tingkat pendidikan penduduk --- komposisi pendidikan menentukan
fasilitas sosial yang diperlukan.
2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi
Prospek pertumbuhan ekonomi diharapkan akan memberikan gambaran
mengenai perkembangan ekonomi, antara lain:
a. Kegiatan usaha dan niaga --- komposisi pengusaha, pegawai, dan
wiraswasta formal dan informal.
b. Prospek investasi pembangunan dan pengembangan lahan --- investasi
untuk kawasan pusat niaga, kawasan perkotaan, kawasan perdesaan dan
ragam kawasan lain-lain, masing-masing mempunyai prospek yang
berbeda.
c. Produktivitas kawasan --- kawasan perniagaan, budaya, perdesaan, dan
lain-lain, masing-masing mempunyai produktivitas unggulan yang berbeda.
d. Kemampuan pendanaan pemerintah daerah --- suatu daerah dengan
daerah lain mempunyai jumlah alokasi dana yang berbeda, sesuai dana
APBD masing-masing.
e. Prospek pendanaan swasta/pengembang --- swasta/ pengembang akan
mengalokasikan dana pengembangan, bila secara studi kelayakan akan
mempunyai nilai menguntungkan bagi investasinya.

Program Bangunan dan Lingkungan 13


f. Prospek peran serta pendanaan masyarakat --- partisipasi swadaya
masyarakat untuk suatu kegiatan
3. Daya Dukung Fisik dan Lingkungan
Daya Dukung Fisik dan Lingkungan adalah kemampuan fisik, lingkungan dan
lahan potensial bagi pengembangan kawasan selanjutnya. Beberapa aspek
yang harus dipahami, antara lain:
a. Kondisi tata guna lahan --- tata penggunaan lahan dinilai berdasarkan
kesesuaian dan penyimpangan penggunaan/pemanfaatan lahan
terhadap peraturan yang ada.
b. Kondisi bentang alam kawasan – kondisi pantai, laut, sungai, lereng,
perbukitan dan puncak bukit yang berada dalam kawasan perlu dikaji
c. Lokasi geografis --- kawasan dataran rendah, berbukit, tepi pantai, pulau,
daerah perbatasan, daerah rawan bencana.
d. Sumber daya air --- ketersediaan sumber daya air, mata air, sungai,
waduk, danau.
e. Status nilai tanah --- tanah milik adat, girik, hak pakai, hak guna
bangunan, hak milik.
f. Izin lokasi --- peruntukan lokasi harus dikaji, daerah hijau, daerah hunian,
daerah perkantoran dan perdagangan, daerah pergudangan, daerah
campuran.
g. Kerawanan kawasan terhadap bencana alam --- kawasan harus dikaji dari
segi kerawanan bencana alam: gempa bumi, longsor, banjir, tsunami,
kebakaran hutan.
4. Aspek Legal Konsolidasi Lahan Perencanaan
Aspek legal konsolidasi lahan, diharapkan akan memberikan gambaran
tentang:
a. Kesiapan administrasi dari lahan yang direncanakan --- kelengkapan
surat-surat kepemilikan lahan, sertifikat tanah dari Lembaga Pertanahan.
b. Segi legalitas hukum lahan perencanaan --- kelengkapan peruntukan dan
perizinan dari Pemerintah Daerah setempat
5. Daya Dukung Prasarana dan Fasilitas Lingkungan
Daya dukung prasarana dan fasilkitas lingkungan, ialah:
a. Jenis dan ragam infrastruktur --- data-data ini diperlukan sebagai dasar
acuan pengembangan kawasan. Ketersediaan sarana jaringan jalan,
drainase, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon, kantor-

14 Program Bangunan dan Lingkungan


kantor pelayanan umum, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas
peribadatan, fasilitas transportasi publik, taman dan lain-lain.
b. Jangkauan pelayanan --- data-data dapat diperoleh dari instansi-instansi
terkait
c. Jumlah penduduk yang terlayani --- sama dengan data dari instansi
terkait
d. Kapasitas pelayanan --- sama dengan b dan c, data dari instansi terkait.
6. Kajian Aspek Signifikansi Historis Kawasan
Kajian aspek signifikansi historis kawasan akan memberikan gambaran kaitan
kedudukan nilai historis kawasan pada konteks yang lebih besar, antara lain:
a. Aset pelestarian pada skala Kabupaten/Kota/Propinsi
b. Aset pelestarian pada skala regional dan nasional
c. Aset pelestarian dalam skala internasional

D. Hasil Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan


Hasil mencakup analisis dan wilayah perencanaan mencakup:
1. Indikasi program bangunan dan lingkungan yang dapat dikembangkan
pada kawasan perencanaan. Dari hasil pendataan ini akan diperoleh
identifikasi kawasan dari segi fisik, sosial, budaya dan ekonomi, serta
identifikasi atas perkembangan wilayah sekitarnya.
2. Pertimbangan dan rekomendasi tentang indikasi potensi kegiatan
pembangunan kawasan/lingkungan yang memiliki dampak besar dan
penting serta yang memerlukan penyusunan AMDAL, sesuai peraturan
perundang-undangan.

E. Latihan
1. Coba jelaskan apa manfaat yang diharapkan dari analisis wilayah dan
kawasan perencanaan RTBL.
2. Jelaskan komponen-komponen yang dianalisis pada perkembangan sosial
kependudukan!
3. Salah satu komponen yang penting untuk dianalisis pada kawasan
perencanaan adalah daya dukung prasarana dan fasiliitas lingkungan.
Jelaskan mengapa komponen tersebut menjadi hal penting yang harus
dianalisis

Program Bangunan dan Lingkungan 15


F. Rangkuman
Hal-hal yang diteliti dalam analisis kawasan dan wilayah perencanaan antara lain
adalah perkembangan sosial kependudukan, prospek pertumbuhan ekonomi, daya
dukung fisik dan lingkungan, aspek legal konsolidasi lahan perencanaan, dan daya
dukung prasarana dan fasilitas lingkungan, serta kajian aspek signifikansi historis
kawasan. Hasil analisis kawasan dan wilayah perencanaan adalah indikasi program
bangunan dan lingkungan yang dapat dikembangkan pada kawasan perencanaan
serta pertimbangan dan rekomendasi tentang indikasi potensi kegiatan
pembangunan kawasan/lingkungan yang memiliki dampak besar dan penting serta
yang memerlukan penyusunan AMDAL, sesuai peraturan perundang-undangan.

16 Program Bangunan dan Lingkungan


BAB 3
ANALISIS PENGAMBANGAN PEMBANGUNAN
BERBASIS MASYARAKAT

Program Bangunan dan Lingkungan 17


ANALISIS PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN
BERBASIS MASYARAKAT

A. Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran analisis pembangunan berbasis masyarakat ini,
diharapkan peserta mampu memahami analisis pembangunan berbasis
masyarakat dalam penyusunan program bangunan dan lingkungan RTBL.

B. Umum
Pembangunan berbasis peran masyarakat adalah pembangunan dengan orientasi
optimal pada pendayagunaan masyarakat, baik secara langsung maupun tak
langsung. Masyarakat diberi kesempatan aktif beraspirasi dan berkontribusi untuk
merumuskan program-program bangunan dan lingkungan yang sesuai dengan
aspirasi dan tingkat kebutuhannya. Manfaat pengembangan pembangunan
Berbasis masyarakat, antara lain untuk:
1. Memupuk pemahaman dan kesadaran masyarakat akan hak, kewajiban
dan perannya dalam proses pembangunan, sehingga memiliki rasa
tanggung jawab yang kuat terhadap hasil-hasilnya.
2. Meminimalkan konflik, sehingga mempercepat proses kegiatan secara
keseluruhan, serta terbangunnya suatu ikatan di masyarakat.
3. Efisiensi dan efektivitas untuk keputusan yang diambil agar sesuai dengan
kondisi yang ada, baik kebutuhan, keinginan, maupun sumber daya
masyarakat.
4. Memberdayakan masyarakat setempat, terutama dalam membentuk dan
membangun kepercayaan diri, kemampuan bermasyarakat dan bekerja
sama.
5. Dengan partisipasi ini diharapkan hasil yang terbentuk sungguh merupakan
kebutuhan masyarakat pengguna yang tersalurkan secara terarah dengan
kerja sama dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan
lainnya.

18 Program Bangunan dan Lingkungan


C. Prinsip Utama Pembangunan Berbasis Masyarakat
1. Kesepakatan dan hasil kerja sama, berdasarkan dialog dan negosiasi
dengan berbagai pihak yang terlibat atau pihak yang terkena dampak
perencanaan.
2. Sesuai dengan aspirasi publik. Perencanaan disesuaikan dengan
kebutuhan, keinginan dan kondisi yang ada dimasyarakat.
3. Kejelasan tanggung jawab dengan sistem monitoring, evaluasi dan
pelaporan yang transparan dan terbuka untuk publik. Kemungkinan untuk
mengajukan keberatan dan gugatan melalui instansi yang berwenang
menangani gugatan kepada pemilik, pengelola dan/atau pengguna dan
penyelenggara bangunan gedung dan lingkungannya.
4. Kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam proses pembangunan,
bagi setiap anggota masyarakat atau pemangku kepentingan yang terkena
dampak langsung dari suatu kegiatan pembangunan.
5. Peran serta masyarakat pengguna dilibatkan dari sejak persiapan,
perencanaan, sehingga tahapan monitoring dan evaluasi.

D. Tahapan Perencanaan Partisipatif


1. Persiapan
Pada tahap persiapan, masyarakat dilibatkan melaui:
a. Pengenalan program yang akan dilakukan kepada masyarakat terkait
b. Pembentukan kelompok
c. Pendefenisian dan penentuan pendekatan pihak terkait
d. Penyusunan strategi pengumpulan informasi
2. Identifikasi Aspirasi dan Analisis Permasalahan
Pada tahap identifikasi dan analisis permasalahan, masyarakat dilibatkan
melaui:
a. Penyusunan tujuan, kebutuhan, dan kepentingan semua pihak
b. Pelibatan para pemangku kepentingan
c. Penciptaan dan sosialisasi mekanisme, analisis kebutuhan dan sumber
daya pengembangan kawasan

Program Bangunan dan Lingkungan 19


3. Analisis Perilaku Lingkungan
Pada tahap analisis perilaku lingkungan, masyarakat dilibatkan melaui interaksi
pada kawasan perkotaan yang sudah memiliki struktur kota yang solid pada
kawasan perencanaan.
4. Rencana Pengembangan
Pada tahap rencana pengembangan, masyarakat dilibatkan melaui penysunan:
a. Pedoman utama
b. Arahan pengembangan
c. Kepentingan prioritas
d. Identifikasi hambatan dan sumber daya
e. Visi pengembangan kawasan
5. Strategi Pengembangan dan Publikasi
Pada tahap strategi pengembangan dan publikasi, masyarakat dilibatkan
secara aktif dalam:
a. Perencanaan tahapan
b. Monitoring dan evaluasi
c. Persetujuan legal
d. Strategi kerja sama dengan wakil-wakil komunitas
e. Penyebaran informasi dan publikasi program
6. Penerapan Rencana
Pada tahap strategi pengembangan dan publikasi, masyarakat dilibatkan
secara aktif dalam:
a. Publikasi rencana pelaksanaan
b. Adaptasi perubahan
c. Peninjauan dan kaji ulang berkala bersama dengan komunitas dan seluruh
masyarakat

E. Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat


Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan pembangunan, antara lain
berupa:
a. Tenaga kerja, ialah partisipasi masyarakat sebagai pekerja dalam proses
Penataan lingkungan/kawasan.
b. Inisiator program, yaitu masyarakat yang mengajukan usulan awal
mengenai kemungkinan penataan bangunan dan lingkungan setempat.

20 Program Bangunan dan Lingkungan


c. Berbagi biaya, yaitu masyarakat berbagi tanggung jawab terhadap
pembiayaan kegiatan penataan berdasarkan kontrak, yaitu masyarakat
terikat kontrak untuk melaksanakan suatu/seluruh program kegiatan
penataan.
d. Pengambilan keputusan pada seluruh proses, yaitu melibatkan masyarakat
didalam proses pengambilan keputusan dari awal proyek, sehingga
hasilnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

F. Proses Partisipasi Masyarakat


1. Persiapan
a. Sosialisasi kepada masyarakat
b. Identifikasi organisasi masyarakat setempat
c. Penunjukan kepada organisasi masyarakat setempat
2. Perencanaan Tahunan
a. Penyusunan visi-misi kegiatan
b. Partisipasi swadaya masyarakat dalam pendanaan suatu kegiatan
3. Perancangan
a. Partisipasi dalam memberikan masukan
b. Partisipasi pengambilan keputusan perancangan lingkungan/kawasan
4. Pelelangan
Partisipasi masyarakat dan swasta dalam proses pembangunan fisik
5. Pelaksanaan:
a. Partisipasi masyarakat sebagai tenaga kerja
b. Partisipasi/bantuan masyarakat dalam pengadaan bahan bangunan
6. Monitoring dan Evaluasi
a. Partisipasi masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan
b. Evaluasi kegiatan.

G. Latihan
1. Coba jelaskan apa manfaat yang diharapkan dari analisis pengembangan
pembangunan berbasis masyarakat.
2. Sebutkan bentuk-bentuk partsipasi masyarakat dalam proses penyusunan
RTBL.

Program Bangunan dan Lingkungan 21


3. Salah satu prinsip utama pembangunan berbasis masyarakat adalah
adanya kesepakatan dan hasil kerja sama. Coba jelaskan secara singkat,
bagaimana caranya untuk mendapatkan kesepakatan dan hasil kerjasama
tersebut.

H. Rangkuman
Dalam penyusunan dokumen RTBL, diperlukan aspirasi masyarakat sebagai
penerima manfaat. Pembangunan berbasis peran masyarakat adalah
pembangunan dengan orientasi optimal pada pendayagunaan masyarakat, baik
secara langsung maupun tak langsung. Masyarakat diberi kesempatan aktif
beraspirasi dan berkontribusi untuk merumuskan program-program bangunan dan
lingkungan yang sesuai dengan aspirasi dan tingkat kebutuhannya. Prinsip utama
pembangunan berbasis masyarakat adalah adanya peran serta masyarakat dari
sejak persiapan, perencanaan, sehingga tahapan monitoring dan evaluasi,
kebutuhan RTBL harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan kesepakatan
harus berdasarkan negosiasi berbagai pihak. Tahapan perencanaan partisipatif
terdiri dari persiapan, identifikasi permasalahan, analisis perilaku lingkungan,
Rencana pengembangan, strategi pengembangan dan publikasi, dan penerapan
rencana. Proses partisipasi masyarakat yaitu persiapan, perencanaan tahunan,
perancangan, pelelangan, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi.

22 Program Bangunan dan Lingkungan


BAB 4
KONSEP DASAR PERANCANGAN TATA
BANGUNAN DAN DAN LINGKUNGAN

Program Bangunan dan Lingkungan 23


KONSEP DASAR PERANCANGAN TATA
BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

A. Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran konsep dasar perancangan tata bangunan dan
lingkungan ini, diharapkan peserta mampu memahami konsep dasar perancangan
tata bangunan dan lingkungan dalam penyusunan program bangunan dan
lingkungan RTBL.

B. Umum
Konsep dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan merupakan hasil
evaluasi tahapan analisis program bangunan dan lingkungan. Gambaran evaluasi
tersebut merupakan dasar untuk tindak lanjut dan penjabaran gagasan desain
yang lebih mendetail, mencakup elemen- elemen desain terkait. Manfaat dari
konsep dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan antara lain:
1. Memberikan pengarahan penyusunan visi dan karakter perancangan.
2. Mengendalikan suatu intervensi desain lingkungan sehingga berdampak
baik, terarah dan terukur terhadap suatu kawasan perencanaan.
3. Mengintegrasikan desain elemen-elemen kota yang berpengaruh untuk
suatu kawasan perencanaan.
4. Mengarahkan indikasi program dan desain penataan yang tepat pada
sub-bagian kawasan perencanaan.

C. Komponen dan Dasar Perancangan.


1. Visi pembangunan
a. Merupakan gambaran spesifik karakter lingkungan di masa mendatang
b. Merupakan hasil akhir penataan suatu kawasan perencanaan
c. Mengacu pada kebijakan tata ruang yang berlaku untuk daerah tersebut.
2. Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan lingkungan
Konsep ini merupakan gagasan perancangan dasar pada skala makro. Integrasi
keruangan dengan kawasan sekitarnya secara luas dan dengan

24 Program Bangunan dan Lingkungan


mengintegrasikan seluruh komponen perancangan kawasan yang ada,
diperlukan untuk desain struktur tata bangunan dan lingkungan yang hendak
dicapai pada kawasan perencanaan.
3. Konsep Komponen Perancangan Kawasan
Merupakan gagasan perancangan dasar untuk merumuskan komponen-
komponen perancangan dasar yang dapat merumuskan komponen-komponen
perancangan, antara lain peruntukan, intensitas pemanfaatan, dan lain-lain.
4. Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya
Merupakan pembagian suatu kawasan perencanaan menjadi blok-blok
pengembangan yang lebih kecil agar strategi dan program pengembangannya
menjadi lebih terinci dan terarah.

D. Kriteria penyusunan Komponen Dasar Perancangan


1. Kriteria Penetapan Isi dan Visi Pembangunan
a. Spesifik mengacu pada konteks setempat
b. Bertujuan untuk membentuk serta memperkuat karakter dan identitas
kawasan.
c. Memperkuat/memperjelas struktur ruang kawasan/lingkungan dalam
konteks makro.
d. Realistis dan rasional. Penetapan visi yang dapat direalisasikan untuk
suatu kurun waktu penataan dan secara rasional dapat dicapai
berdasarkan konteks dan potensi yang ada.
e. Kinerja dan sasaran pembangunan terukur.
f. Mempertimbangkan berbagai sumber daya dukung lingkungan.
g. Memperhatikan kepentingan masyarakat pengguna dan masyarakat lokal.
2. Kriteria Penyusunan Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan
Lingkungan
a. Merupakan realisasi visi pembangunan.
b. Merupakan sintesa dari identifikasi permasalahan, potensi dan prospek
kawasan perencanaan yang telah dikaji pada tahap analisis.
c. Memperhatikan keterkaitan makro dengan struktur tata kota, dan
keterkaitan mikro dengan lingkungan eksisting sekitarnya.
d. Mengintegrasikan seluruh elemen rancang lingkungan.

Program Bangunan dan Lingkungan 25


3. Kriteria Penetapan Konsep Komponen Perancangan Kawasan
Konsep ini secara sistematis harus mencakup gagasan yang komprehensif dan
terintegrasi terhadap komponen-komponen perancangan kawasan, yang
meliputi kriteria-kriteria:
a. Struktur peruntukan lahan
b. Intensitas pemanfaatan lahan
c. Tata bangunan
d. Sistem sirkulasi dan jalur penghubung
e. Sistem ruang terbuka dan jalur hijau
f. Tata kualitas lingkungan yang hijau, dan berkelanjutan
g. Sistem prasarana dan utilitas lingkungan
a. Pelestarian bangunan dan lingkungan.
4. Kriteria Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya.
Penetapan pembagian blok pengembangan dapat berdasarkan:
a. Secara fungsional:
1) Kesamaan fungsi, karakter eksisting ataupun karakter yang ingin
diciptakan
2) Kesamaan fungsi pengembangan
3) Kebutuhan pemilahan dan organisasi pekerjaan dan strategi
pengembangan
b. Secara fisik:
1) Morfologi blok
2) Pola blok
3) Kemudahan implementasi dan prioritas strategi.
c. Dari sisi lingkungan (daya dukung dan kelestarian ekologi lingkungan):
1) Keseimbangan daya dukung lingkungan dan perwujudan sistem
ekologis yang berkelanjutan
2) Peningkatan kualitas kehidupan ruang publik melalui penyediaan
lingkungan yang aman, nyaman, sehat, hijau dan menarik serta
berwawasan ekologis.
3) Keterpaduan sistem drainase dan utilitas lainnya.
d. Dari sisi pemangku kepentingan:
1) Tercapainya keseimbangan berbagai kepentingan yang ada antar para
pelaku.

26 Program Bangunan dan Lingkungan


2) Adanya peraturan-peraturan daerah yang merupakan pemandu
perencanaan.

Gambar 1
Blok Pengembangan Kawasan

E. Hasil Konsep Dasar Perancangan


1. Visi Pembangunan
Visi pembangunan merupakan gambaran spesifik karakter lingkungan di masa
mendatang yang akan dicapai sebagai hasil akhir penataan suatu kawasan yang
direncanakan, sesuai dengan kebijakan dan rencana tata ruang daerah
tersebut. Gambaran spesifik karakter lingkungan sudah dapat diprediksi dari
awal yaitu pada saat melakukan identifikasi kawasan perencanaan, kira-kira
apa potensi yang dominan dari berbagai fungsi-fungsi yang ada di dalam
kawasan tersebut. Hal yang spesifik untuk memenuhi karakter yang terjadi di
kawasan perencanaan misal antara lain dari potensi bentang alamnya, potensi
karakter sosial budayanya, potensi kegiatan perkembangan ekonomi yang
menonjol, potensi arsitektural bangunan dan lingkungan bersejarah yang khas
mempunyai nilai tinggi dan layak untuk di preservasi dan dilestarikan.

Program Bangunan dan Lingkungan 27


Gambar 2
Konsep Pengembangan Kawasan Tepian Air
Sumber: Modification Planning Government Department of Hongkong

Konsep di atas menghadirkan kawasan waterfront dengan visi pembangunan


yang mampu membangkitkan kegiatan ekonomi kawasan dengan
mengembangkan sarana bisnis dan komersial namun tetap menyediakan
ruang-ruang publik yang aman dan nyaman, serta melestarikan warisan
budaya yang ada dalam kawasan.
Selain di luar negeri, Indonesia juga mempunyai Kota yang memiliki konsep
dasar perancangan dengan sebuah visi pembangunan yang mementingkan
aspek budaya lokal, salah satunya Kota Surabaya.
Pada kawasan Kalimas Surabaya, dikembangkan pusat-pusat kegiatan di
kawasan simpul-simpul kawasan sepanjang Sungai Kalimas, Surabaya dengan
memanfaatkan ikon spesifik yang ada di kawasan simpul sebagai identitas.

28 Program Bangunan dan Lingkungan


Gambar 3
Rencana Pengembangan Kawasan Sepanjang Kalimas, Surabaya
Sumber : Rencana Visi Surabaya 2005-2025

Blok-blok pengembangan kawasan dan program penanganannya merupakan


suatu bagian kawasan perencanaan menjadi blok-blok pengembangan yang
lebih kecil sehingga strategi dan program pengembangan bangunan dan
lingkungan dapat lebih rinci tersusun.
2. Blok-Blok Pengembangan Kawasan
Blok-blok pengembangan kawasan dan program penanganannya merupakan
suatu bagian kawasan perencanaan menjadi blok-blok pengembangan yang
lebih kecil sehingga strategi dan program pengembangan bangunan dan
lingkungan dapat lebih rinci tersusun.
Berikut contoh blok-blok pengembangan kawasan sentra:

Program Bangunan dan Lingkungan 29


Gambar 4
Blok-blok Pengembangan Kawasan
sumber: Danang Pri, PT. Asana

Gambar di atas merupakan pembagian blok-blok pengembangan kawasan


sentra niaga, Gorontalo. Blok-blok pengembangan kawasan tersebut
meliputi:
a. Lima blok pengembangan yang dibedakan dari segi fungsi utama serta
perlakuan pengembangannya.
b. Fungsi-fungsi utama adalah pertokoan, fasilitas umum, dan hunian.
c. Perlakukan antara lain peningkatan intensitas, penataan bangunan,
pelestarian dan pemugaran bangunan kuno, revitalisasi, pengembangan
taman dan plaza publik, penataan signage, dan pengendalian
pertumbuhan bangunan baru.
3. Konsep Perancangan Kawasan
Konsep komponen perancangan kawasan dapat digunakan untuk merumuskan
komponen-komponen perancangan kawasan seperti struktur peruntukan
lahan, intensitas pemanfaatan lahan, konsep tata bangunan, konsep sistem
sirkulasi dan jalur penghubung, sistem ruang terbuka dan tata hijau, kualitas

30 Program Bangunan dan Lingkungan


lingkungan, sistem prasarana dan utilitas lingkungan, pelestarian bangunan
dan lingkungan.
Berikut merupakan contoh dari Konsep Perancangan Kawasan Kota:

Gambar 5
Konsep Perancangan Kawasan Sentra Niaga, Gorontalo
sumber: Danang Pri, PT. Asana

Komponen Perancangan Kawasan Sentra Niaga Gorontalo, terdiri dari:


a. Jaringan jalan utama terdiri atas tiga hirarki. Jaringan jalan lingkungan
berada pada hirarki bawahnya
b. Strip pertokoan terdapat di sepanjang jalan hirarki 1 dan hirarki 2, dengan
penggunaan lahan intensitas tnggi dan intensitas sedang
c. Strip fasilitas umum terdapat pada kawasan sekitar jalan hirarki 3 dengan
penggunaan lahan intensitas sedang
d. Strip hunian terdapat di sekitar jalan hirarki 3, dengan penggunaan lahan
intensitas rendah
e. Penghijauan terpusat (taman) terdapat di strip fasilitas umum serta
disepanjang bantaran sungai.
4. Konsep Perancangan Struktur Tata bangunan dan Lingkungan
Konsep perancangan struktur tata bangunan dan lingkungan adalah suatu
gagasan perancangan dasar pada skala makro kawasan dari intervensi desain
struktur tata bangunan dan lingkungan yang hendak diwujudkan pada kawasan

Program Bangunan dan Lingkungan 31


perencanaan, terkait dengan pola struktur keruangan yang terintegrasi dengan
skala kawasan sekitarnya secara luas, serta mengintegrasikan komponen
perancangan kawasan dengan kawasan sekitarnya dan tingkat kota. Sebagai
contoh struktur tata bangunan dan lingkungan pada suatu kawasan terdiri
dari:
a. Jalur arteri yang membelah suatu kawasan sehingga susunan kawasan
bersifat linier organic dimana jalur utama ini dilalui sarana transportasi
public misalnya MRT, LRT, busway dsb;
b. Pusat kawasan berfungsi sebagai sentra bisnis center yang terdiri dari
bangunan dengan ketinggian s/d 40 lantai;
c. Kegiatan kawasan terbagi secara merata, maka dirancang menjadi dua
sentra bisnis sekunder yang KLB bangunan nya lebih rendah misalnya s/d
12 lantai;
d. Penetapan kawasan hunian yang berupa blok-blok dengan intensitas KLB
lebih rendah s/d maksimal 6 lantai;
e. Sistem ruang terbuka dan tata hijau yang terintegrasi kepada masing-
masing zona peruntukan baik secara terpusat maupun mengalir =secara
linier, sehingga membentuk ruang-ruang taman penghijauan yang teduh
dan ruang terbuka yang nyaman dan terkesan akrab bagi kehidupan
interaksi sosial masyarakatnya.

F. Latihan
1. Coba jelaskan apa manfaat dari konsep dasar perancangan tata bangunan
dan lingkungan.
2. Sebutkan komponen dan dasar perancangan dalam penyusunan konsep
dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan.
3. Salah satu hal yang penting dalam konsep dasar perancangan tata
bangunan dan lingkungan adalah penetapan visi kawasan perencanaan.
Jelaskan mengapa visi kawasan menjadi hal yang penting dalam
penyusunan program bangunan dan lingkungan dalam proses penyusunan
RTBL.

G. Rangkuman
Konsep dasar perancangan tata bangunan dan lingkungan merupakan hasil
evaluasi tahapan analisis program bangunan dan lingkungan. Gambaran evaluasi

32 Program Bangunan dan Lingkungan


tersebut merupakan dasar untuk tindak lanjut dan penjabaran gagasan desain
yang lebih mendetail, mencakup elemen-elemen desain terkait. Kriteria
penyusunan komponen dasar perancangan antara lain penetapan isi dan visi
pembangunan, konsep perancangan struktur tata bangunan dan lingkungan,
penetapan konsep komponen perancangan kawasan, dan blok-blok
pengembangan kawasan dan program penanganan.

Program Bangunan dan Lingkungan 33


34 Program Bangunan dan Lingkungan
BAB 5
PENUTUP

Program Bangunan dan Lingkungan 35


PENUTUP

Modul Program Bangunan dan Lingkungan, menjabarkan analisis, konsep dan


program penataan untuk Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Peserta
diharapkan dapat memahami dan menerapkan mata diklat ini sebagai bagian dari
RTBL.
Dengan pemahaman modul ini, dan modul-modul lain yang telah dan belum
dibahas, yang akan merupakan kesatuan untuk merencanakan RTBL didaerah-
daerah/kawasan-kawasan yang memerlukannya peserta dapat mengkoordinasikan
semua pihak yang akan terlibat didaerah/kawasan masing-masing.

36 Program Bangunan dan Lingkungan


DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang R.I. Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung ;
2. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung ;
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 Tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan ;
4. Modul Sosialisasi RTBL, Direktorat Penataan Bangunan Dan Lingkungan, Ditjen
Cipta Karya , Departemen Pekerjaan Umum ;
5. Undang-Undang R.I, Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria ;
6. Undang-Undang R.I. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang ;
7. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 68 Tahun 2010 Tentang Bentuk Dan Tata
Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang ;
8. Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan
Dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 65/KEP/MK.WASPAN/10/1999
Tentang Jabatan Fungsional Tata bangunan Dan Perumahan Dan Angka
Kreditnya ;
9. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Aparatur
Sipil Negara ;
10. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 tahun 2009 Tentang
Pedoman Penulisan Modul Pendidikan Dan Pelatihan ;
11. Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/ Cipta Karya,
Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum ;
12. Pedoman Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang PU/Cipta Karya, Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum ;
13. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Teknis Penyelenggara
Pendidikan dan Pelatihan ;
14. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 11 Tahun 2013
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II ;
15. Rencana Strategis (Rencana Program) Sekretariat Jenderal 2010 – 2014,
Kementerian Pekerjaan Umum
16. Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonessia (SKKNI) Tentang
Ahli Perencana Tata Bangunan Dan Lingkungan, Badan Pembinaan Konstruksi,
Kementerian Pekerjaan Umum ;

Program Bangunan dan Lingkungan 37


17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 Tetang Pedoman
Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ;
18. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata
Bangunan Dan Lingkungan Kawasan Strategis Provinsi Pendidikan Jatinagor ;
19. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 49 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Investasi Pemerintah ;
20. Peraturan Presiden R.I. Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Presiden R.I. Nomor 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah
Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan infrastruktur ;
21. Undang-undang R.I. Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

38 Program Bangunan dan Lingkungan


GLOSARIUM
Tata Guna Tanah Pemaanfaatan lahan dan penataan lahan yang
(TGT) dilakukan sesuai dengan kondisi eksisting alam. Tata
guna tanah berupa:
1. Kawasan permukiman
2. Kawasan perkebunan
3. Kawasan pertanian
4. Kawasan terbuka hijau
5. Kawasan perdagangan
6. Kawasan industrI
Izin Lokasi Izin yang diberikan kepada perusahaan untuk tanah
yang diperluakan dalam rangka penanaman modal
yang berlaku juga izin perpindahan hak dan untuk
mengunakan tanah tersebut guna keperluan usaha
penanaman modalnya.
Tanah Milik Adat Tanah yang yang menurut hukum adat, dimiliki oleh
masyarakat hukum adat atas wilayah tertentu yang
merupakan lingkungan warganya, di mana
kewenangan ini memperbolehkan masyarakat
untuk mengambil manfaat dari sumber daya alam,
termasuk tanah, dalam wilayah tersebut bagi
kelangsungan hidupnya.
Hak Milik Atas Hak yang turun temurun, terkuat dan terpenuh
Tanah yang dapat dipunyai orang atas tanah dengan
mengingat ketentuan Pasal 6 UUPA.
Hak Guna Kewenangan yang diberikan oleh pemerintah atau
Bangunan suatu hak yang didapatkan untuk menggunakan
sebuah lahan yang bukan miliknya sendiri dengan
jangka waktu 30 tahun yang atas permintaan
pemegang hak mengikat keperluan serta keadaan
bangunan-bangunannya dan dapat diperpanjang
sampai dengan jangka waktu maksimum 20 tahun.
Konsolidasi Lahan Salah satu bentuk kegiatan pengelolaan tata guna
lahan melalui pengaturan kembali penggunaan
lahan dan penguasaan bidang-bidang tanah.
Tata Ruang Wujud struktur ruang dan pola ruang.

Program Bangunan dan Lingkungan 39


Peruntukan Lahan Suatu upaya dalam merencanakan penggunaan
lahan dalam suatu kawasan yang meliputi
pembagian wilayah untuk pengkhususan fungsi-
fungsi tertentu.

Intensitas Seberapa sering lahan digunakan untuk dapat


Pemanfaatan menjalankan fungsi tertentu.
Lahan

Signage Papan Informasi

40 Program Bangunan dan Lingkungan


Tim Penyempurna

Ir. Antonius Budiono, MCM

Ir. Ismono Yahmo, MA

Ir. Sugeng Sentausa, MSc

Ir. Natsir Gunansyah, MM

Ir. Normansyah Machmud, MM

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Program Bangunan dan Lingkungan 41


42 Program Bangunan dan Lingkungan
Program Bangunan dan Lingkungan 43
Edisi 2016

Anda mungkin juga menyukai