Anda di halaman 1dari 39

Hak Cipta © Pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional


Edisi Tahun 2021

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia


Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586

PELATIHAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS


JABATAN ASISTEN PENATA KADASTRAL
Pemetaan Kadastral

Tim Pengarah Substansi:


1. -
2. -
Tim Penyusun Modul:
1. -
2. -

Editor:

JAKARTA - KEMENTERIAN ATR/BPN - 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya


modul yang menjadi pegangan bagi peserta Pelatihan Penguatan
Kompetensi Teknis Bidang Tugas Jabatan Asisten Penata Kadastral.
Modul ini dapat terselesaikan karena kerjasama Tim Penyusun Modul
yang sudah dirangkum melalui beberapa kali workshop dan dukungan
dari berbagai pihak di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional;
2. Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional;
3. Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional;
4. Tim Penyusun Modul;
5. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Modul
ini.
Akhir kata, semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi
peserta pelatihan. Kritik dan saran dengan senang hati akan diterima
untuk perbaikan modul ini.
Bogor, April 2021
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Deni Santo, S.T., M.Sc.


NIP. 19700129 199703 1 00
i
ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................ 1

B. DESKRIPSI SINGKAT ........................................................ 2

C. MANFAAT MODUL ............................................................ 3

D. TUJUAN PEMBELAJARAN................................................. 3

E. INDIKATOR HASIL BELAJAR ............................................ 4

F. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK ...................... 4

G. WAKTU.............................................................................. 5

BAB II PERENCANAAN PEMETAAN KADASTRAL ........................... 6

A. Bahan Data dan Informasi Dasar Objek Lokasi Pemetaan . 6

B. Kesesuaian Arsip Warkah/Buku Tanah ............................ 8

C. Persiapan Peralatan Pemetaan ........................................ 10

D. Kesimpulan ..................................................................... 16

E. Evaluasi .......................................................................... 17

F. UMPAN BALIK DAN TIDAK LANJUT ................................ 18

BAB III PELAKSANAAN PEMETAAN KADASTRAL ......................... 19

A. Orientasi Lapang Pada Area Sampel ................................ 19

B. Dokumentasi Visual Lokasi Pemetaan Peralatan Sederhana


21

C. KESIMPULAN .................................................................. 22

D. EVALUASI ....................................................................... 23

ii
E. UMPAN BALIK DAN TIDAK LANJUT ................................ 24

BAB IV PELAYANAN INFORMASI DAN PELAPORAN PEMETAAN


KADASTRAL................................................................................. 25

A. Bahan Publikasi Tekstual Kegiatan Pemetaan ................. 25

B. Kesimpulan ..................................................................... 27

C. Evaluasi .......................................................................... 27

D. UMPAN BALIK DAN TIDAK LANJUT ................................ 28

BAB V PENUTUP.......................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 31

iii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Anda dapat mempelajari keseluruhan modul ini dengan


cara yang berurutan. Pastikan Anda memahami setiap bagian
dalam modul ini, karena masing-masing saling berkaitan.
Di setiap akhir bagian kegiatan belajar terdapat evaluasi
yang disediakan guna menguji tingkat pemahaman Anda
setelah memperoleh pengajaran. Jawablah setiap pertanyaan
dalam tes tersebut agar nilai yang Anda peroleh dapat
dijadikan sebagai umpan balik untuk menilai apakah materi
dalam kegiatan belajar sudah Anda kuasai dengan baik. Jika
anda belum menguasai 75% (tujuh puluh lima persen) dari
setiap bagian, maka anda dapat mengulangi untuk
mempelajari materi yang tersedia dalam modul ini.
Guna memudahkan Anda dalam memahami materi
dalam modul ini, Fasilitator akan melakukan simulasi atau
latihan selama proses pembelajaran berlangsung.
Apabila Anda masih mengalami kesulitan memahami
materi yang ada dalam modul ini, silahkan diskusikan dengan
teman atau Fasilitator.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

..::SELAMAT::..
Anda akan memulai 1 (satu) dari 3 (tiga) modul dalam Paket Modul Asisten
Penata Kadastral Pemula. ”Pemetaan Kadastral” ini merupakan modul ke 3
(tiga) yang akan Anda pelajari.
Semoga Anda selalu semangat belajar dan menimba ilmu.

A. LATAR BELAKANG
Secara definitif peta merupakan sebuah gambaran
permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil
dengan skala tertentu. Peta umumnya dibuat dalam
berbagai bentuk. Di antaranya, peta konvensional (gambar
datar) dan peta digital yang bisa ditampilkan pada
komputer dan smartphone. Secara umum pembuatan peta
bertujuan untuk memberikan informasi tentang ruang
suatu wilayah dan menggambarkan data mengenai sebuah
wilayah. Misalnya, perhitungan luas dan jarak suatu
wilayah.
Seiring berjalannnya waktu penggunaan dan
pemanfaatan peta sangat beragam, salah satunya yaitu
peta bidang tanah yang kerap digunakan dalam kegiatan –
kegiatan pertanahan. Pemetaan bidang tanah sendiri
merupakan kegiatan pengolahan data dan penggambaran

1
hasil pengukuran bidang-bidang tanah dengan suatu
metode tertentu pada media tertentu sehingga letak dan
ukuran bidang tanahnya dapat diketahui dari media
tempat pemetaan bidang tanah tersebut.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional sebagaimana digariskan dalam
Perpres RI No. 10/2006 mempunyai tugas melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional,
regional dan sektoral, di mana salah satu fungsi yang
diembannya yaitu menyelenggrakan kegiatan pengukuran
dan pemetaan di bidang pertanahan. Modul ini
dikembangkan dalam rangka mengembangkan kompetensi
teknis calon PNS Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk jabatan
fungsional Asisten Penata Kadastral sehingga dapat
menjalankan peran dan tanggung jawabnya secara optimal
sesuai standar yang telah ditetapkan.

B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata Pelatihan ini membahas tentang materi –
materi mengenai kegiatan pemetaan kadastral dalam
lingkup bidang tugas jabatan asisten penata kadastral
yang terdiri dari perencanaan pemetaan, pelaksanaan
pemetaan, serta pelayanan informasi dan pelaporan
pemetaan kadastral. Penyampaian materi di atas
disampaikan melalui kombinasi metode penyampaian
materi dengan menggunakan video pembelajaran, diskusi

2
interaktif dan studi kasus. Keberhasilan peserta dinilai dari
kemampuannya memahami bahasan materi yang
disampaikan.

C. MANFAAT MODUL
1. Manfaat Bagi Peserta:
Memberikan pengetahuan dan meningkatkan
pemahaman terkait materi yang disampaikan, sehingga
peserta dapat memahami kegiatan pemetaan kadastral
dalam lingkup bidang tugas jabatan asisten penata
kadastral.

2. Manfaat Bagi Widyaiswara:


Modul yang disusun memudahkan Pengajar dalam
memberikan pengarahan dan motivasi kepada Peserta
serta sebagai media dalam penyamaan persepsi antar
Pengajar.
3. Manfaat Bagi Pengelola Pelatihan:
Modul yang disusun sebagai bahan evaluasi bagi Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
pengendalian pelaksanaan pelatihan serta untuk
penyempurnaan modul pelatihan berikutnya agar lebih
baik.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran melalui modul ini adalah:
Setelah mempelajari materi dalam mata pelatihan ini
peserta dapat memahami kegiatan pemetaan kadastral

3
sesuai lingkup bidang tugas jabatan asisten penata
kadastral.

E. INDIKATOR HASIL BELAJAR


Setelah mempelajari mata pelatihan ini peserta
diharapkan mampu:
1. Menjelaskan proses kerja kegiatan perencanaan
pemetaan kadastral sesuai standar dan ketentuan yang
berlaku;
2. Menjelaskan proses kerja kegiatan pelaksanaan
pemetaan kadastral sesuai standar dan ketentuan yang
berlaku;
3. Menjelaskan proses kerja kegiatan pelayanan informasi
dan pelaporan pemetaan kadastral sesuai standar dan
ketentuan yang berlaku

F. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK


Materi pokok dari modul Pemetaan Kadastral
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan Pemetaan
a. Bahan data dan informasi dasar objek lokasi
pemetaan
b. Kesesuaian arsip warkah/buku tanah
c. Persiapan alat mekanik pemetaan
2. Pelaksanaan Pemetaan
a. Orientasi lapang pada area sampel

4
b. Dokumentasi visual lokasi pemetaan peralatan
sederhana
3. Pelayanan Informasi dan Pelaporan Pemetaan
a. Bahan publikasi tekstual kegiatan pemetaan

G. WAKTU
Waktu penyampaian mata pelatihan ini adalah 10 JP x @
45 menit.

5
BAB II
PERENCANAAN PEMETAAN KADASTRAL

Indikator Hasil Belajar: Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan


mampu menjelaskan proses kerja kegiatan perencanaan pemetaan kadastral
sesuai standar dan ketentuan yang berlaku

Dukungan teknis dalam kegiatan pemetaan Kadastral


merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang Asisten Penata Kadastral. Dalam lingkup pekerjaannya,
tahap perencanaan pemetaan kadastral sangat penting
dipahami oleh seorang asisten penata kadastral agar
pelaksanaan pemetaan dapat berjalan dengan tepat dan sesuai
ketentuan yang berlaku. Di dalam bab ini Anda sebagai calon
seorang Asisten Penata Kadastral akan mempelajari hal – hal
apa saja yang perlu dipersiapkan atau direncanakan sebelum
melaksanakan kegiatan teknis pelaksanaan pemetaan
kadastral. Akan menarik bukan? Mari kita masuk ke dalam
materi nya !
A. Bahan Data dan Informasi Dasar Objek Lokasi
Pemetaan

Pengumpulan data dan informasi dasar suatu objek


lokasi pemetaan secara garis besar berasal dari 2 metode,
yaitu pengumpulan data secara langsung yang disebut
pengumpulan data primer dan pengumpulan data yang

6
sudah tersedia yang disebut pengumpulan data sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan
menggunakan metode survey lapang atau pengamatan
ground check. Sedangkan pengumpulan data sekunder
adalah dengan menggunakan data yang tersedia pada
tabel, laporan, penyebaran kuesioner, wawancara dan
sebagainya.
Pada saat pelaksanaan pengumpulan data
menggunakan metode ground check, petugas dituntut
untuk dapat mengamati keadaan atau mengetahui
kebenaran di lapang secara langsung. Hal pertama yang
pertama harus dilakukan adalah mencari titik pasti di
lapang yang sesuai dengan yang tampak pada peta kerja.
Titik tersebut ditetapkan sebagai titik awal pengamatan
menjelajah lapangan, sebagai contoh simpang jalan,
jembatan, mercusuar dan lainnya yang terlihat nyata khas.
Kemudian tentukan arah dan pergerakan untuk
mengamati lapangan yang disesuaikan dengan rencana
pengumpulan data dan informasi dasar lokasi pemetaan
yang akan dilaksanakan. Pengumpulan data dan informasi
dasar lokasi pemetaan meliputi:
● Kondisi akses jalan
● Kondisi cuaca pada lokasi pemetaan
● Kondisi topografi
● Kondisi infrastruktur dan tempat – tempat penting

7
Pengumpulan data sekunder dilakukan untuk
memperoleh informasi dan melengkapi data yang telah
tersedia, ataupun data dan informasi yang diperlukan
pernah dan tersedia di tempat atau instansi lainnya.
Pengumpulan data sekunder biasanya dilakukan dengan
menghubungi atau mendatangi instansi baik pemerintah,
warga sekitar lokasi survei ataupun pihak swasta yang
memproduksi informasi dan data yang menjadi
kewenangannya. Informasi yang diperoleh dapat berupa
data yang dibutuhkan dalam mengisi atribut peta seperti
● Data kependudukan
● Data administrasi
● Data fasos fasum
● Data sosial ekonomi

B. Kesesuaian Arsip Warkah/Buku Tanah


Menurut Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, yang dimaksud
dengan warkah adalah dokumen yang merupakan alat
pembuktian data fisik dan data yuridis bidang tanah yang
telah dipergunakan sebagai dasar pendaftaran bidang
tanah tersebut. Jadi secara umum warkah yang
dimaksudkan dalam peraturan ini adalah bukti tertulis
yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum pidana
maupun perdata untuk diserahkan oleh pemegang hak

8
atau kuasanya atau pihak lain yang berkepentingan ke
Kantor Pertanahan sebagai bahan penelitian dan
pengumuman data yuridis bidang tanah yang
bersangkutan dan untuk selanjutnya disimpan sebagai
warkah di Kantor Pertanahan.
Isi Warkah, Warkah yang disimpan oleh Kantor
Pertanahan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Sertipikat Tanah yang diterbitkan oleh BPN, Di dalam
warkah tersebut berisi berbagai Surat / berkas yang
dipersyaratkan, terutama sekali adalah riwayat beserta
bukti penguasaan atau kepemilikan tanah yang dapat
dijadikan dalam membuat sertipikat asli atau berupa
fotocopy (salinan) yang terdiri dari :
● Fotocopy identitas pemohon (KTP)
● Bukti perolehan tanah (Surat Penguasaan Tanah
dari Pejabat yang berwenang, Keterangan Waris,
Letter C, Akta Verbonding / Belanda, akta-akta
PPAT. dll)
● Berkas-berkas pendukung lainnya yang berasal
dari formulir yang dipersyaratkan (permohonan,
pernyataan-pernyataan, berita acara, dll)
● Dokumen mengenai bidang tanah yang dibuat
dalam proses sertipikat (peta pendaftaran, daftar
isian tanah, surat ukur, buku tanah, SK Pemberian
Hak Atas Tanah)

9
● Lampiran – lampiran lain yang diperlukan
(Fotocopy SPPT-PBB, bukti setor pajak, IMB, dll)

C. Persiapan Peralatan Pemetaan


Persiapan peralatan pemetaan merupakan salah satu
kegiatan yang wajib dilakukan sebelum pelaksanaan
kegiatan pemetaan. Persiapan peralatan pemetaan
bertujuan untuk memastikan peralatan yang akan
digunakan dapat berfungsi dengan baik dalam arti tidak
menghasilkan error atau bias dalam pengambilan data.
Khusus untuk pengecekan peralatan perlu didasari dari
suatu Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait
peralatan. Dengan demikian pengecekan peralatan
berdasarkan pada prosedur yang baku.
Berikut ini merupakan jenis – jenis peralatan mekanis
yang perlu dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan
pemetaan kadastral :
1. Meteran

Gambar. Meteran atau Pita Ukur

10
Meteran atau pita ukur biasanya berbentuk seperti pita
yang memiliki panjang tertentu. Meteran juga bisa disebut
dengan rol meter, karena saat disimpan atau dalam
keadaan tidak digunakan, meteran akan digulung atau
dirol. Fungsi dari meteran yaitu untuk mengukur panjang
dan jarak.
Yang perlu diperhatikan saat ingin menggunakan meteran
antara lain :
● Satuan ukuran yang digunakan Ada 2 satuan ukuran
yang biasa digunakan, yaitu satuan Inggris ( inch, feet,
yard) dan satuan metrik ( mm,cm, m)
● Satuan terkecil yang digunakan mm atau cm , inch
atau feet
● Penyajian angka nol. Angka atau bacaan nol pada
meteran ada yang dinyatakan tepat di ujung awal
meteran dan ada pula yang dinyatakan pada jarak
tertentu dari ujung awal meteran.
Cara menggunakan alat ini relatif sederhana, cukup
dengan merentangkan meteran ini dari ujung satu ke
ujung lain dari objek yang diukur. Namun demikian untuk
hasil yang lebih akurat cara menggunakan alat ini
sebaiknya dilakukan sebagai berikut:
● Lakukan oleh 2 orang
● Seorang memegang ujung awal dan meletakan angka
nol meteran di titik yang pertama

11
2. GPS (Global Positioning System)
GPS (Global positioning system) pada dasarnya
adalah alat yang digunakan untuk menentukan letak
posisi dengan menggunakan bantuan satelit. GPS
merupakan suatu sistem yang terdiri atas konstelasi
satelit radio navigasi dan juga segmen kontrol tanah
yang berfungsi mengelola operasi satelit dan pengguna
dengan penerima khusus, menggunakan data satelit
untuk memenuhi persyaratan dari posisi. Hasil yang
diberikan gambar permukaan bumi dalam bentuk 3
dimensi (3D .
Pelaksanaan kegiatan pemetaan merupakan salah
satu penggunaa utama GPS. Dengan menggunakan
GPS, pemetaan dan ploting obyek di permukaan bumi
dapat langsung dilakukan tanpa harus menginterpretasi
dan melihat posisi obyek tersebut berdasarkan referensi
tertentu (misalnya peta dasar dan foto/citra udara).
Melalui fungsi penentuan titik (waypoint) dan tracking,
pemetaan obyek titik dan garis dapat langsung
dilakukan menggunakan data GPS (tanpa harus
menggunakan peta dasar).
Secara umum sebelum kita menggunakan GPS
untuk pekerjaan penentuan posisi atau survei yang
lainnya, hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah :

12
1. Peta kerja dan sedikit informasi tentang lokasi
survei.
2. Baterai dan cadangannya plus charger (kalau ada).
3. Setup parameter receiver (disesuaikan keperluan dan
mengacu pada parameter-parameter dari peta kerja
yang digunakan).
4. Sebelum berangkat ke lapangan perlu dilakukan
pengecekan SETUP parameter. Pengecekan mutlak
dilakukan setelah penggantian baterai.
Demikianlah langkah-langkah dasar penggunaan
GPS untuk penentuan posisi dalam rangka survei.
Langkah-langkahnya sangat umum dan bukan
langkahlangkah praktis. Petunjuk teknis yang lengkap
dalam penggunaan GPS ini dapat dibaca dari User Guide
atau buku manual receiver yang kita gunakan

Gambar. Penggunaan GPS

13
3. Total Station

Gambar. Alat Total Station

Total Station adalah kombinasi dari theodolite


elektronik, Electronic Distance Measurement (EDM) dan
mikroprosesor dengan unit memori. Dengan perangkat
ini, petugas dapat menentukan sudut dan jarak dari
instrumen ke titik yang akan disurvei. Dengan bantuan
trigonometri, sudut dan jarak dapat digunakan untuk
menghitung posisi aktual (x, y, dan z atau utara, timur,
dan ketinggian) dari titik-titik yang disurvei secara
absolut.
Secara umum sebelum menggunakan alat total
station hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah :
1. Mendirikan Statif
2. Memasang alat pada Tripod
3. Melakukan Leveling pada alat Total Station
4. Verifikasi leveling secara elektronik

14
5. Setting Gambar dan Fokus Garis Bidik
4. Theodolite

Gambar. Alat Theodolite

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang


digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan
sudut mendatar dan sudut tegak. Pada dasarnya alat ini
berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu
dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat
diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga
memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop
tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat
diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga
memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua
sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian
sangat tinggi.

15
Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan
dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam
bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun
pengamatan matahari. Secara umum sebelum
menggunakan alat theodolite hal-hal yang perlu
dipersiapkan adalah :
1. Pasang Tripod ditempat yang mendapat sinar
Matahari (panduan Matahari)
2. Pasang tripod ditempat yang tidak terpengaruh
medan magnetik (panduan kompas)
3. Pasang Theodolit diatas tripod
4. Lakukan centering menggunakan optik atau
gunakan bandul (plumb) dan lakukan leveling pada
alat sehingga gelembung nivo bulat dan nivo tabung
berada di tengah. Untuk memudahkan, lakukan
leveling pada ketiga sisi bagian tripodnya. Jika sudah
presisi pada ketigasisinya maka secara otomatis nivo
tabung berada ditengah bulatannya
5. Pastikan Theodolit siap digunakan seperti
memeriksa baterai dan semua bagian Theodolit
dapat berfungsi dengan baik.

D. Kesimpulan
Sebagai langkah awal dalam melakukan pemetaan
pada suatu bidang tanah, maka diperlukan beberapa
tahapan perencanaan pemetaan yang perlu diperhatikan

16
agar kegiatan pemetaan dapat berjalan sesuai dengan
ketentuan dan standar yang berlaku. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan antara lain ketersediaan data dan
informasi dasar pada objek lokasi pemetaan.
Pengumpulan data dan informasi dasar suatu objek lokasi
pemetaan secara garis besar berasal dari 2 metode, yaitu
pengumpulan data secara langsung yang disebut
pengumpulan data primer dan pengumpulan data yang
sudah tersedia yang disebut pengumpulan data sekunder.
Selain itu juga perlu diperhatikan terkait kesesuaian
arsip warkah/buku tanah pada bidang tanah yang
bersangkutan apakah data yang termuat dalam arsip
warkah/buku tanah tersebut sesuai dengan kondisi ayang
ada di lapangan, selain itu juga persiapan peralatan
mekanik pemetaan perlu diperhatikan untuk memastikan
peralatan yang akan digunakan dapat berfungsi dengan
baik dalam arti tidak menghasilkan error atau bias dalam
pengambilan data.

E. Evaluasi
Untuk mengetahui pemahaman Anda mengenai
materi Perencanaan Pemetaan Kadastral, Anda diminta
menjawab secara ringkas pertanyaan di bawah ini:
1. Sebutkan informasi apa saja yang dapat digali dalam
konteks pengumpulan data dan informasi dasar lokasi
pemetaan !

17
2. Jelaskan perbedaan antara pengumpulan data primer
dan data sekunder dalam konteks pengumpulan data
dan informasi dasar suatu objek lokasi pemetaan !
3. Jelaskan secara singkat fungsi dan kegunaan alat GPS
dalam kegiatan pemetaan !

F. UMPAN BALIK DAN TIDAK LANJUT


Setelah Anda menyelesaikan pembelajaran materi
Perencanaan Pemetaan Kadastral dan berhasil menjawab
pertanyaan evaluasi dengan baik, maka Anda dianggap
telah memahami materi - materi pada bab ini. Anda
selanjutnya dapat mengikuti pembelajaran pada bab
berikutnya. Sebaliknya apabila belum dapat pertanyaan
pada evaluasi dengan baik, maka Anda diminta untuk
mempelajari kembali materi pada bab ini dengan lebih
seksama hingga Anda dapat menjawab pertanyaan dalam
evaluasi dengan baik.

18
BAB III
PELAKSANAAN PEMETAAN KADASTRAL

Indikator Hasil Belajar: Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan mampu
menjelaskan proses kerja kegiatan pelaksanaan pemetaan kadastral sesuai
standar dan ketentuan yang berlaku

Setelah Anda mempelajari hal – hal yang perlu


dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan Pemetaan
Kadastral pada bab sebelumnya, pada bab ini Anda akan masuk
pada bab Pelaksanaan Pemetaan Kadastral. Untuk dapat
melakukan dukungan teknis pada kegiatan pelaksanaan
pemetaan kadastral, Anda terlebih dahulu harus mempelajari
bagaimana proses kerja pelaksanaan Pemetaan Kadastral
dalam lingkup tugas Asisten Penata Kadastral, mulai dari
bagaimana melakukan orientasi lapang pada area sampel
hingga melakukan dokumentasi visual terhadap lokasi
pemetaan dengan peralatan yang sederhana. Materi – materi
yang sangat berguna bukan? Mari kita pelajari !

A. Orientasi Lapang Pada Area Sampel


Orientasi lapang pada area sampel merupakan salah
satu kegiatan penting yang dilakukan sebelum
pelaksanaan pemetaan. Pada pelaksanaannya, pemetaaan
atas suatu bidang tanah memerlukan suatu langkah awal
sebagai dasar atas keseluruhan proses pemetaan yang

19
akan dilaksanakan, seperti penyiapan peta kerja, orientasi
lokasi dan rencana jelajah survei. Kegiatan di luar
pekerjaan utama pengukuran dan pemetaan ini memiliki
fungsi sebagai persiapan pengambilan data dan memiliki
manfaat untuk memperjelas kondisi objek atau bidang
tanah yang akan petakan.
Orientasi lapangan merupakan tahap awal
pelaksanaan pengukuran pemetaan atas suatu bidang
tanah, yang tujuannya untuk mengetahui secara pasti
batas areal pengukuran, dan kondisi topografi seluruh
areal proyek, untuk selanjutnya dapat disusun rencana
kerja secara detail dan menyeluruh. Orientasi lapangan
dilakukan dengan cara menelusuri seluruh jalan existing
yang ada serta batas areal proyek, dan mungkin dapat
ditemukan titik patok BM yang mungkin dapat digunakan
sebagai referensi pengukuran. Berdasarkan hasil orientasi
lapangan yang telah dilakukan dapat ditentukan rencana,
posisi Benchmark, pengukuran detail situasi, batas areal,
pegukuran waterpass, dan lain sebagainya.
Kegiatan orientasi lapang dilakukan untuk dapat
mengetahui secara pasti keadaan real di lapangan serta
kondisi topografi terhadap kesesuaian peta kerja yang
dihasilkan dengan sebaran agar pelaksanaan pemetaan
memenuhi syarat dan dapat berjalan dengan efektif, efisien
dan sesuai target waktu pelaksanaannya. Secara lebih

20
spesifik kegiatan orientasi lapang pada lokasi pemetaan
bertujuan untuk:
a. Menunjukkan sebaran bidang tanah beserta koordinat
lokasinya
b. Menjadi pijakan untuk berbagai kegiatan pertanahan
terutama menyangkut letak lokasi yang diinginkan
c. Menjadi dasar untuk mengumpulkan berbagai
informasi/ atribut lain yang berkaitan dengan bidang
tanah
d. Menjadi bagian input data untuk penyusunan sistem
informasi pertanahan
e. Menjadi bagian input data dalam spatial based decision
making

B. Dokumentasi Visual Lokasi Pemetaan Peralatan


Sederhana
Melakukan pendokumentasian lokasi pemetaan
adalah salah satu bagian dari kegiatan pemetaan yang
dapat menggambarkan keseluruhan proses pelaksanaan
pekerjaan pemetaan yang sedang dilakukan. Dokumentasi
visual adalah suatu cara pengarsipan atau penyediaan
dokumen visual seperti foto maupun video dengan tujuan
untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan detail
terhadap kegiatan pemetaan yang sedang dilaksanakan.
Dokumentasi visual dengan peralatan sederhana
dapat dilakukan dengan melalui metode pemotretan
menggunakan kamera digital. Salah satu tujuan utama

21
pendokumentasian lokasi pemetaan yaitu memberikan
gambaran/visualisasi keadaan sebenarnya dari sebuah
lokasi pemetaan.
Hasil foto/dokumentasi visual kegiatan pemetaan
bahkan bisa jadi bukti apabila terdapat kesalahan atau
kelalaian pada saat pelaksanaan pemetaan sehingga dapat
dievaluasi pada kemudian hari dikemudian hari. Maka dari
itu kegiatan pendokumentasian lokasi pemetaan menjadi
sangat penting bagi setiap kegiatan pemetaan.
Pendokumentasian kegiatan pemetaan dapat memberikan
banyak manfaat bagi keseluruhan kegiatan pemetaan,
diantaranya :
1. Memberikan gambaran/Visualisasi kondisi keadaan
dilapangan.
2. Memberikan keterangan/Update pekerjaan ke Kantor
Pertanahan terkait.
3. Memberikan bukti otentik pelaksanaan pemetaan.
4. Sebagai salah satu dokumen pelaksanaan pemetaan.

C. KESIMPULAN
Melakukan orientasi lapang pada area pemetaan
merupakan salah satu kegiatan survei lapang dalam rangla
pelaksanaan pemetaan kadatral yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi menegenai kondisi area
pemetaan. Secara umum kegiatan orientasi lapang pada
lokasi pemetaan bertujuan untuk menunjukkan sebaran
bidang tanah beserta koordinat lokasinya, menjadi pijakan

22
untuk berbagai kegiatan pertanahan terutama
menyangkut letak lokasi yang diinginkan, menjadi dasar
untuk mengumpulkan berbagai informasi/ atribut lain
yang berkaitan dengan bidang tanah, menjadi bagian input
data untuk penyusunan sistem informasi pertanahan, dan
menjadi bagian input data dalam spatial based decision
making
Selain melakukan kegiatan orientasi lapang, lingkup
tugas seorang asisten penata kadastral dalam pelaksanaan
pemetaan kadastral yaitu mendokumentasikan lokasi
pemetaan. Dokumentasi visual dengan peralatan
sederhana dapat dilakukan dengan melalui metode
pemotretan menggunakan kamera digital. Salah satu
tujuan utama pendokumentasian lokasi pemetaan yaitu
memberikan gambaran/visualisasi keadaan sebenarnya
dari sebuah lokasi pemetaan

D. EVALUASI
Untuk mengetahui pemahaman Anda mengenai
materi Pelaksanaan Pemetaan Kadastral, Anda diminta
menjawab secara ringkas pertanyaan di bawah ini:
1. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dari
kegiatan orientasi lapang pada lokasi pemetaan !
2. Sebutkan beberapa tujuan umum dari kegiatan
orientasi lapang pada lokasi pemetaan !
3. Jelaskan kegunaan dari kegiatan pendokumentasian
lokasi pemetaan !

23
E. UMPAN BALIK DAN TIDAK LANJUT
Setelah Anda menyelesaikan pembelajaran materi
Pelaksanaan Pemetaan Kadastral dan berhasil menjawab
pertanyaan evaluasi dengan baik, maka Anda dianggap
telah memahami materi - materi pada bab ini. Anda
selanjutnya dapat mengikuti pembelajaran pada bab
berikutnya. Sebaliknya apabila belum dapat pertanyaan
pada evaluasi dengan baik, maka Anda diminta untuk
mempelajari kembali materi pada bab ini dengan lebih
seksama hingga Anda dapat menjawab pertanyaan dalam
evaluasi dengan baik.

24
BAB IV
PELAYANAN INFORMASI DAN PELAPORAN
PEMETAAN KADASTRAL

Indikator Hasil Belajar: Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan


mampu menjelaskan proses kerja Pelayanan Informasi dan Pelaporan
Pemetaan Kadastral sesuai standar dan ketentuan yang berlaku.

Pelayanan informasi dan pelaporan hasil pemetaan


kadastral bertujuan agar informasi hasil pemetaan kadastral
dapat dipahami dan dapat diakses oleh masyarakat umum.
Pada bab ini Anda akan mempelajari seperti apa
bahan/informasi berbentuk tekstual, yang akan diolah
menjadi sebuah publikasi dalam kegiatan Pelayanan informasi
dan pelaporan pengukuran kadastral. Selamat mempelajari
bab ini !

A. Bahan Publikasi Tekstual Kegiatan Pemetaan


Pemetaan bidang tanah adalah kegiatan pengolahan
data dan penggambaran hasil pengukuran bidang-bidang
tanah dengan suatu metode tertentu pada media tertentu
sehingga letak dan ukuran bidang tanahnya dapat
diketahui dari media tempat pemetaan bidang tanah
tersebut. Tujuan dari kegiatan pemetaan bidang tanah
adalah untuk menghasilkan sebuah peta bidang tanah
yang didalamnya memuat informasi mengenai letak,
batas, dan luas suatu bidang tanah. Dalam
menyelenggarakan fungsi tersebut Kementerian

25
ATR/BPN melaksanakan berbagai macam kegiatan
pemetaan yaitu:
1. Pelaksanaan pengukuran dasar nasional.
2. Pelaksanaan pemetaan dasar pertanahan,
- Pemetaan Kerangka Dasar
- Pemetaan Dasar Terestris
3. Pelaksanaan survei dan pemetaan tematik,
- Pemetaan Wilayah dan Kawasan;
- Pemetaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
- Survei dan pemetaan kawasan perkotaan dan
perdesaan;
- Interpretasi citra dan penginderaan jauh.
Penyelenggaraan kegiatan pemetaan di lingkungan
Kementerian ATR/BPN tersebut menghasilkan berbagai
jenis dan macam peta. Peta – peta tersebut merupakan
bahan publikasi dari kegiatan pemetaan biadang tanah
yang perlu untuk dikumpulkan, diklaisfikasikan, dan
diolah sedemikian rupa agar informasi hasil pemetaan
bidang tanah dapat dapat diakses oleh masyarakat
umum melalui proses publikasi yang dilakukan oleh
Kementerian ATR/BPN.
Bahan publikasi tekstual hasil pemetaan bidang tanah
merupakan sebuah data dan informasi dalam bentuk
lembaran dokumen yang memuat informasi mengenai
letak, batas, dan luas suatu bidang tanah. Pengumpulan
bahan publikasi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan
bahan-bahan terkait kegiatan pemetaan yang dapat

26
digunakan sebagai referensi untuk membuat publikasi
tekstual. Publikasi tekstual yang dimaksud merupakan
tulisan ilmiah yang dicetak pada kertas, biasanya dimuat
pada jurnal, surat kabar, majalah, katalog dan lain
sebagainya. Bahan publikasi hasi pemetaan tanah terdiri
atas:
1. Peta Dasar Pendaftaran
2. Peta Pendaftaran,
3. Peta Dasar Teknik
4. Peta Penggunaan Tanah Perkotaan
5. Peta Penggunaan Tanah Perdesaan
6. Peta Kemampuan Tanah
7. Peta - Peta Tematik dalam berbagai skala

B. Kesimpulan
Kegiatan pemetaan bidang tanah bertujuan untuk
menghasilkan sebuah peta bidang tanah yang
didalamnya memuat informasi mengenai letak, batas, dan
luas suatu bidang tanah. Peta – peta tersebut merupakan
bahan publikasi dari kegiatan pemetaan biadang tanah
yang perlu untuk dikumpulkan, diklaisfikasikan, dan
diolah sedemikian rupa agar informasi hasil pemetaan
bidang tanah dapat dapat diakses oleh masyarakat
umum melalui proses publikasi yang dilakukan oleh
Badan Pertanahan.

C. Evaluasi
Untuk mengetahui pemahaman Anda mengenai
materi Pelayanan Informasi dan Pelaporan Pemetaan
Kadastral, Anda diminta menjawab secara ringkas
pertanyaan di bawah ini:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemetaan
bidang tanah !
2. Sebutkan berbagai macam kegiatan pemetaan yang
dialaksanakan Kementerian ATR/BPN !
3. Sebutkan bahan publikasi hasi pemetaan tanah !

D. UMPAN BALIK DAN TIDAK LANJUT

Setelah Anda menyelesaikan pembelajaran materi


Pelayanan Informasi Dan Pelaporan Pemetaan Kadastral
dan berhasil menjawab pertanyaan evaluasi dengan baik,
maka Anda dianggap telah memahami materi - materi
pada bab ini. Anda selanjutnya dapat mengikuti
pembelajaran pada bab berikutnya. Sebaliknya apabila
belum dapat pertanyaan pada evaluasi dengan baik,
maka Anda diminta untuk mempelajari kembali materi
pada bab ini dengan lebih seksama hingga Anda dapat
menjawab pertanyaan dalam evaluasi dengan baik.

28
BAB V
PENUTUP

Pemetaan kadastral adalah kegiatan pengolahan data dan


penggambaran hasil pengukuran bidang-bidang tanah dengan
suatu metode tertentu pada media tertentu sehingga letak dan
ukuran bidang tanahnya dapat diketahui dari media tempat
pemetaan bidang tanah tersebut. Sebagai langkah awal dalam
melakukan pemetaan pada suatu bidang tanah, maka
diperlukan beberapa tahapan perencanaan pemetaan yang
perlu diperhatikan agar kegiatan pemetaan dapat berjalan
sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain
ketersediaan data dan informasi dasar pada objek lokasi
pemetaan. Pengumpulan data dan informasi dasar suatu
objek lokasi pemetaan secara garis besar berasal dari 2
metode, yaitu pengumpulan data secara langsung yang
disebut pengumpulan data primer dan pengumpulan data
yang sudah tersedia yang disebut pengumpulan data
sekunder.
Selain itu juga penting dalam melakukan orientasi lapang
pada area pemetaan. Secara umum kegiatan orientasi lapang
pada lokasi pemetaan bertujuan untuk menunjukkan sebaran
bidang tanah beserta koordinat lokasinya, menjadi pijakan
untuk berbagai kegiatan pertanahan terutama menyangkut
letak lokasi yang diinginkan, menjadi dasar untuk
mengumpulkan berbagai informasi/ atribut lain yang
berkaitan dengan bidang tanah, menjadi bagian input data
29
untuk penyusunan sistem informasi pertanahan, dan menjadi
bagian input data dalam spatial based decision making

30
DAFTAR PUSTAKA

Arnowo, Hadi. 2020. Modul Pemetaan Kadastral. Bogor : Pusat


Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agraria Dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Arnowo, Hadi. 2020. Modul Pemetaan Tematik. Bogor : Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agraria Dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik. 2021. Petunjuk
Teknis Peta Tematik Kawasan. Jakarta : Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Direktorat Pengukuran dan Pemetaan Dasar Pertanahan dan
Ruang. 2018. Modul Vokasi Pemetaan Dasar – Kerangka
Pemetaan Dasar. Jakarta : Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Isnandar, Nandang. Modul SKKNI LV 2 – Melakukan Orientasi
Lokasi Pengukuran. Bogor : Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional.
Winardi. 2019. Penentuan Posisi GPS untuk Survei Terumbu
Karang. Puslit Osenografi - LIPI .
Observatorium Ilmu Falak. 2020. Tata Cara Penggunaan
Theodolite. diakses dari
https://oif.umsu.ac.id/2019/07/tata-cara-
penggunaan-theodolit/. pada 28 Maret 2021
Omtanah. 2016. Cara Pengertian Warkah Tanah dan
Fungsinya. diakses dari
https://omtanah.com/2016/10/20/pengertian-
warkah-tanah/. pada 25 Maret 2021.
Berita Konstruksi. 2019. Foto Dokumentasi Proyek. diakses
dari https://www.beritakonstruksi.com/2019/02/foto-
dokumentasi-proyek.html. pada 24 Maret 2021.

32
33

Anda mungkin juga menyukai