Anda di halaman 1dari 22

SEMINAR PROPOSAL

ANALISIS PERHITUNGAN DEBIT PUNCAK


BANJIR RANCANGAN DENGAN METODE DER
WEDUWEN, HASPERS DAN MELCHIOR
TERHADAP DEBIT BANJIR OBSERVASI PADA
DAS SUMBAWA

YAYAN FERNANDA
F1A 116 053

DOSEN PEMBIMBING I DOSEN PEMBIMBING II


HUMAIRO SAIDAH, ST., MT. DR. ERY SETIAWAN, ST., MT.
LATAR BELAKANG
Menurut Bambang Triatmodjo (2008) Daerah Analisa debit banjir memegang peran yang
Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi sangat penting terutama dalam perkiraan dan
punggung-punggung gunung/pegunungan dimana penetapan debit banjir rancangan (design
air hujan yang jatuh di daerah tersebut akan flood) terkait dengan penentuan ukuran,
mengalir menuju sungai utama pada suatu titik kapasitas dan umur rencana bangunan
stasiun yang ditinjau . Banjir pada DAS sudah sumber daya air yang akan di bangun
biasa terjadi, banjir terjadi akibat adanya limpasan (Kamiana, 2011), maka dari itu penentuan
permukaan yang sangat besar yang disebabkan debit banjir ini membutuhkan informasi data
oleh durasi hujan yang tinggi sehingga tidak dapat curah hujan, karakteristik DAS dan data
ditampung lagi oleh sungai (Wesli, 2021). aliran debit.
LATAR BELAKANG

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten


Sumbawa, pada bulan Januari 2021 ada sekitar 940 kepala keluarga (3.227 jiwa)
terdapak banjir bagian hilir Sungai Brang Biji, tepatnya Kecamatan Sumbawa dan
Kecamatan Labuhan Badas. Begitu juga dengan tahun 2020 ada sekitar 319 kepala
keluarga yang terdampak di Kecamatan Labuhan Badas yang merupakan Bagian
Hilir dari DAS Sumbawa (Usnaini, 2022). Kondisi ini menimbulkan kerugian
cukup besar pada lingkungan dan masyarakat setempat. Oleh karna itu untuk
keperluan pengendalian banjir, analisis hidrologi yang tepat diperlukan guna
pengelolahan dan pengembangan Sungai Brang Biji yang lebih baik.
Berapa besar debit banjir rancangan pada DAS Sumbawa yang
diperoleh menggunakan metode Der Weduwen, Hasper,
1. Melchior, dan Metode Analisis Frekuensi menggunakan data
debit ?

RUMUSAN
MASALAH 2.
Bagaimanakah hasil perbandingan antara metode Der
Weduwen, Hasper dan Melchior terhadap hasil perhitungan
debit banjir Metode Analisis Frekuensi ?

Metode manakah yang menghasilkan debit banjir rancangan


3. yang lebih mendekati debit banjir observasi ?
Untuk mengetahui besar debit banjir rancangan
pada DAS Sumbawa dengan metode Der Weduwen,
1. Hasper, Melchior dan metode Analisis Frekuensi
menggunakan data debit

Untuk mengetahui perbandingan antara metode Der


TUJUAN 2. Weduwen, Hasper dan Melchior terhadap hasil
perhitungan debit banjir metode Analisis Frekuensi
PENELITIAN
Untuk mengetahui metode manakah yang
3. menghasilkan debit banjir rancangan yang lebih
mendekati debit banjir observasi
MANFAAT PENELITIAN

1. 2. 3.

Memperoleh metode Dapat dijadikan rekomendasi Dapat menjadi pengetahuan


analisis yang tepat dalam bagi Dinas Pekerjaan Umum tambahan bagi mahasiswa
perhitngan debit banjir bidang pengairan atau intansi yang tertarik dalam bidang
rancangan pada DAS Terkait dalam penentuan hidrologi, khiususnya
Sumbawa metode yang akan digunakan mengenai debit banjir
untuk analisis debit banjir
pada DAS Sumbawa
Pos ARR yang digunakan adalah

BATASAN 01 Stasiun hujan Semongkat dengan


panjang data selama 28 tahun yaitu
MASALAH 1994-2021

Pos AWLR yang digunakan adalah


02 AWLR Brang Biji dengan panjang data
selama 13 tahun yaitu 2009-2021
TINJAUAN PUSTAKA
Maulinda dkk (2022), melakukan penelitian analisis debit banjir pada DAS Sungai
Krueng Tripa. Analisa debit banjir menggunakan metode Haspers dan Melchior
terhadap nilai olahan data curah hujan terukur menggunakan metode log person III.
Berdasarkan analisa data, didapatkan debit banjir rencana menggunakan metode
Haspers lebih besar untuk priode ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100 tahun berturut-turut
adalah 2718,03 m3/dtk, 3694,15 m3/dtk, 5227,56 m3/dtk, 5888,21 m3/dtk, 6565,35
m3/dtk.
Lestari (2016), melakukan penelitian tentang kajian metode empiris perhitungan
debit banjir Sungai Negara di Ruas Kecamatan Sunagi Pandan (alabio). Metode
perhitungan debit banjir yang digunakan diantaranya metode Rasional, Der
Weduwen dan Haspers yang dibandingkan terhadap analisis frekuensi terhadap
data debit terukur. Berdasarkan analisa data debit terukur dengan penyimpangan
terkecil pada kala ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun berturut-turut 38,28%,
36,47%, 36,04%, 35,96%, 36,71% dan 36,50%.
TINJAUAN PUSTAKA

Rahman (2021), melakukan penelitian tentang perbandingan perhitungan


debit puncak banjir rancangan pada DAS Renggung menggunakan metode
empiris. Metode yang digunakan yaitu metode Der Weduwen, Melchior dan
Haspers yang dibandingkan terhadap hasil perhitungan debit banjir metode
Serial Data. Berdasarkan hasil analisa, didapatkan metode Der Weduwen
yang paling mendekati metode Serial Data (Annual Maximum Series) dengan
nilai VE, RE, RMS berturut-turut 89,722%, 12,817% dan 66,676.
LANDASAN TEORI
Sungai merupakan jaringan alur-alur pada permukaan bumi yang
terbentuk secara alamiah, mulai dari bentuk kecil dibagian hulu
sampai besar di bagian hilir. Air hujan yang jatuh diatas permukaan
bumi dalam perjalanannya sebagian kecil menguap dan sebagaian
besar mengalir dalam bentuk alur-alur kecil, kemudian alur-alur
sedang seterusnya mengumpul menjadi satu alur besar atau utama.

PERANAN SUNGAI

Bentuk jaringan itu akan tergantung pada kondisi topografi,


geologi, iklim vegetasi yang terdapat dalam DAS yang
bersangkutan. Secara keselurahan kondisi itu akan menentukan
kondisi karakteristik sungai dan Daerah Aliran Sungai di dalam
bentuk jaringannya.
LANDASAN TEORI
CURAH HUJAN RERATA DAERAH
Stasiun penakar hujan memberikan kedalaman hujan dititik di mana
stasiun tersebut berada, sehingga hujan pada suatu luasan harus
diperkirakan dari dari titik pengukuran tersebut. Curah hujan area
tersebut harus diperkirakan dari beberapa titik pengamatan curah hujan.
Berikut adalah beberapa metode yang digunakan dalam perhitungan
curah hujan area dari pengamatan curah hujan di beberapa titik .

Metode Aljabar Metode Polygon thissen Metode Isohyet


LANDASAN TEORI
UJI KONSISTENSI DATA

Pengujian yang dapat ● Sk* = ∑ (𝑌𝑖 − 𝑌 )²


dilakukan untuk mendeteksi ● 𝑌 =

penyimpangan ini, salah ● dengan k = 1, 2, …… n; pada saat k = 0 maka Sk* = 0


satunya dengan metode

Rescaled Adjusted Partial ● Sk** =
Sums (RAPS). Metode

ditunjukkan dengan nilai ● Dy2 =
kumulatif penyimpangannya
terhadap nilai rata-rata ● Q = maks ⃒𝑆𝑘 ∗ ⃒
berdasarkan persamaan ∗∗
− min 𝑆𝑘 ∗∗
● R = maks 𝑆𝑘
berikut:
LANDASAN TEORI
ANALISIS DISTRIBUSI FREKUENSI/AGIHAN Uji Kecocokan Agihan

Ada berbagai metode yang dapat Pengujian parameter yang biasa


digunakan dalam mengestimasi besar dilakukan dalam menentukan
curah hujan/Debit Banjir untuk kecocokan distribusi frekuensi :
berbagai periode ulang yaitu : ● Uji Chi-Kuadrat (Chi-Square)
● Distribusi Normal ● Uji Smirnov-Kolmogorov
● Distribusi Log Normal
● Distribusi Log-Pearson Tipe III
● Distribusi Gumbel
LANDASAN TEORI
ANALISIS DEBIT BANJIR RANCANGAN

Analisis debit banjir rancangan dilakukan untuk mengetahui besaran debit banjir yang
akan terjadi untuk tiap kala ulang tertentu. adapun metode empiris yang digunakan dalam
penelitian sebagai berikut :

● Metode Der Weduwen

● Metode Hapers

● Metode Melchior
LANDASAN TEORI
SERI DATA HIDROLOGI
Metode Partial Duration Series Metode Annual Maximum Series

Metode ini digunakan apabila jumlah data kurang dari 10 Dalam penerapan metode Annual series, untuk
tahun data runtut waktu. Partial Duration Series adalah memperkirakan debit banjir/hujan rancangan, dilaksanakan
rangkaian data debit banjir/hujan yang besarnya diatas dengan mengumpulkan data debit banjir/hujan terbesar setiap
suatu nilai batas bawah tertentu. Dengan demikian dalam satu tahun, dari data runtut waktu dari pos duga air/stasiun
satu tahun bisa terdapat lebih dari satu data yang suatu DAS atau sub DAS, dimana penelitian dilaksanakan,
digunakan dalam analisis . minimal 10 tahun data. hal ini dimaksudkan agar data yang
dipilih betul-betul merupakan variabel acak bebas .
LANDASAN TEORI
ANALISIS STATISTIK

Analisis statistik digunakan dalam menganalisa perbandingan


suatu rencana pada perhitungan. ada beberapa kriteria untuk
mengevaluasi ketelitian perbandingan suatu rencana, yaitu:
● Selisih Volume Kesalahan (VE)
● Kesalahan Relatif Error (RE)
● Rata-rata Akar Jumlah Kuadrat dari perbedaan data hasil peramalan dan
data terukur (RMS)
LOKASI PENELITIAN

Lokasi studi penelitian yang digunakan terletak


catchment area AWLR (Automatic Water Level
Recorder) Brang Biji (nomor DAS 045) yang
terletak pada DAS Sumbawa bagian hulu. Luas
DAS ± 225 km2 dengan sungai utama adalah
sungai Brang Biji yang secara admistratif berada
di Kabupaten Sumbawa. Secara geografis Stasiun
AWLR terletak pada koordinat 8˚35’25” Lintang
selatan dan 117˚20’37” Bujur Timur.
PENGUMPULAN DATA
Peta topografi DAS Data Debit AWLR Data Curah Hujan

Data karakteristik DAS untuk Data AWLR yang digunakan Data curah hujan yang
mengetahui tangkapan adalah data AWLR harian dari digunakan adalah data hujan
(catchment area), panjang Stasiun AWLR Brang Biji. harian dari Stasiun Semongkat.
sungai utama, dan kemirngan Data ini dikelolah oleh Balai Data ini dikelolah oleh Balai
dasar sungai utama. Penetapan wilayah Sungai Dinas wilayah Sungai Dinas
data karakteristik DAS Pekerjaan Umum Provinsi Pekerjaan Umum Provinsi
dilakukan berdasarkan peta Nusa Tenggara Barat (NTB) Nusa Tenggara Barat (NTB).
topografi yang dikelola Balai
wilayah Sungai Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB)
ANALISIS DATA

1. 2. 3. 4.

Pengumpulan Data Pengujian Konsistensi Menganalisis Distribusi Pengujian Kecocokan


Data Curah Hujan Frekuensi Distribusi Frekuensi

5. 6. 7. 8.

Analisis Curah Hujan Menganalisis Debit Analisis Data Debit Melakukan Perbandingan
Rancangan Hasil Dan Analisis Dari
Banjir Rancangan AWLR
Berdasarkan Jenis Metode Debit Banjir
Distribusi Rancangan
BAGAN ALIR PENELITIAN
JADWAL KEGIATAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai