Abstrak : Debit banjir rencana merupakan debit dengan periode ulang tertentu yang menjadi parameter
perencanaan bangunan air. Perhitungan perbandingan debit rencana antara metode Nakayasu dan simulasi
aplikasi HEC HMS dimaksudkan untuk membandingkan perhitungan debit yang paling sesuai terhadap
karakteristik DAS Lowo Rea yang berada di Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende. Perhitungan debit
rencana dilakukan tanpa kalibrasi terhadap data AWLR sebagai observed flow karena tidak tersedia data
AWLR pada lokasi peneltian. Maka, digunakan HDRO (high direct run off) sebagai dasar pembanding. Hasil
analisis perhitungan HDRO debit rencana metode Nakayasu dan simulasi aplikasi HEC HMS menyatakan
bahwa metode Nakayasu lebih tepat digunakan untuk analisis debit banjir rancangan kala ulang atau periode
ulang ≥ (lebih dari sama dengan) 100 tahun. Sedangkan analisis debit banjir rancangan menggunakan
simulasi aplikasi HEC HMS lebih tepat digunakan untuk analisis debit banjir rancangan kala ulang atau
periode ulang < (kurang dari) 100 tahun.
Abstract: Design of flood discharge is the disharge with a certain period of reversion that set the
parameters of water building plans. Calculation of design disharge ratio between Nakayasu method and
simulating HEC HMS application intended to compare discharge calculations that most suitable towards
the characteristics of the Lowo Rea river basin that are located in Wewaria Sub-District, Ende Regency.
Calculation of design disharge calculated without calibration towards the AWLR data as a observed flow
because the AWLR data unavailable in research location. Consequently, be used H DRO (high direct run off)
as a comparative. Analysis result calculation of HDRO design disharge Nakayasu Method and simulating
HEC HMS application state that Nakayasu Method more precise used to analize design of flood discharge
reperiod ≥ (more than or equal) 100 years. As for design of flood discharge simulating HEC HMS
application more precise used to analyze design of flood discharge reperiod < (less than) 100 years
1. PENDAHULUAN
Kecamatan Wewaria merupakan meluapnya kali Lowo Rea saat musim
salah satu Kecamatan yang berada di penghujan (flobamora.net, 2017). Bencana
Kabupaten Ende. Kecamatan Wewaria terdiri banjir merupakan bencana yang rutin terjadi
dari 22 desa dengan luas wilayah 157,95 hampir setiap tahun di Kecamatan Wewaria.
km2, berikilim tropis dengan suhu rata-rata Selain banjir, bencana alam seperti tanah
tahunan 26° C dan dalam setahun curah longsor dengan skala yang kecil menjadi
hujan rata-rata kecamatan Wewaria cukup dampak lanjutan dari adanya banjir. Hal ini
tinggi, yakni sebesar 1126 mm. Di diakibatkan oleh curah hujan yang cukup
Kecamatan Wewaria terdapat salah satu tinggi, penampang sungai yang cenderung
sungai besar yakni Sungai Lowo Rea. melebar dan minimnya bangunan pengaman
Hampir setiap tahunnya Sungai Lowo Rea banjir diseputaran DAS Lowo Rea.
mengalami banjir. Pada tahun 2017 sebanyak Debit banjir rencana pada DAS Lowo
85 rumah warga di Kecamatan Wewaria, Rea dapat dihitung atau diukur dengan
Kabupaten Ende terendam banjir akibat hidrograf satuan sintetik. Hidrograf satuan
23
Vol 1 No 1 (2020): ETERNITAS:Jurnal Teknik
Sipil, Vol 1, No 1 April 2020
(P) ISSN : 2721-5679
Jurnal Teknik Sipil
(E) ISSN : xxxx-xxxx
= jumlah data
b. Koefisien skewness (Cs)
Keterangan rumus:
= intensitas hujan (mm/jam)
dimana; = hujan harian maksimum (mm)
= koefisien skewness = waktu konsentrasi (jam)
= nilai hujan DAS ke i
= nilai rata-rata hujan DAS Perhitungan Debit Banjir Rancangan
= jumlah data Metode HSS Nakayasu
c. Pengukuran Kurtois (Ck) 1) Waktu kelambatan (time lag, ),
untuk L > 15 Km
untuk L < 15 Km
dimana; 2) Waktu puncak dan debit puncak
= Pengukuran Kurtosis hidrograf satuan sintetis dirumuskan
= standar deviasi sebagai berikut:
= nilai hujan DAS ke i
= nilai rata-rata hujan DAS 3) Waktu saat debit sama dengan 0,3 kali
= jumlah data debit puncak
d. Koefisien Variasi
4) Waktu puncak
dimana;
= Koefisien Variasi 5) Debit puncak;
= standar deviasi
= nilai rata-rata hujan DAS dengan:
L = panjang sungai (Km).
5) Dalam perhitungan analisis jenis = koefisien, nilainya antara 1,5 – 3,0
sebaran digunakan metode Ej Gumbel A = luas DPS ( )
dan metode Log Pearson Type III
= durasi hujan (jam) =
a. Ej Gumbel
s/d .
= satuan kedalaman hujan (mm)
dimana;
Perhitungan Debit Banjir Rencana
Xt : curah hujan rencana
Simulasi Aplikasi HEC-HMS
: curah hujan rata-rata
Permodelan Parameter HEC HMS. Setiap
S : standar deviasi
pemodelan masing-masing memiliki satu
Sn : standar deviasi ke n
buah metode untuk setiap Volume Runoff,
Yn : koefisien Gumbel ke n
Direct Runoff dan Routing; Komponen
Y : nilai reduce variate
analisis hidrograf banjir model HEC-HMS,
b. Log Pearson Type III
yaitu sebagai berikut [4]:
27
Vol 1 No 1 (2020): ETERNITAS:Jurnal Teknik
Sipil, Vol 1, No 1 April 2020
(P) ISSN : 2721-5679
Jurnal Teknik Sipil
(E) ISSN : xxxx-xxxx
28
Vol 1 No 1 (2020): ETERNITAS:Jurnal Teknik
Sipil, Vol 1, No 1 April 2020
(P) ISSN : 2721-5679
Jurnal Teknik Sipil
(E) ISSN : xxxx-xxxx
Kering 94 Kambiso 30 -
B 8.26 2.03
40. l Ustik 60
4 Semak Belukar 166.85
96 Kambiso 28.1
> 90 B 6.91
AGRICULTURAL l Humik 2
8.0 30 - 42.1 10.3
1 Perkebunan/ Kebun 32.82 Aluvial B
6 60 7 6
4.7 30 -
2 Tegalan/ Ladang 19.25 Regosol A 0.39 0.09
3 60
Sawah/ Sawah Tadah 3.4 Podsolik > 90 A 0.34 0.08
3 14.02
Hujan 4 407. 100.
TOTAL
Vegetasi Non 15 00
0.5
4 Budidaya/ Tanam 2.25 Sumber: Hasil Analisis, 2019
5
Campur
0.8 3) Kemiringan Lereng
PEMUKIMAN 3.36
3
0.4
SUNGAI 1.79
4
0.0
DANAU 0.26
6
0.1
RAWA-RAWA 0.55
3
DAN LAIN
0.0
SEBAGAINYA (Jalan, 0.17
4
dll)
100
TOTAL 407.32
.00
Sumber: Hasil Analisis, 2019 Gambar 12 Kemiringan Lereng
Sumber: Hasil Analisis, 2019
2) Jenis Tanah
Tabel 11 Jenis Kemiringan Lereng
KEMIRING KLASIFIK LUA
%
AN ASI S
42.5 10.4
0-8% Datar
5 5
10.9
16 - 25 % Agak Curam 2.68
0
26 - 40 % Curam 8.26 2.03
Gambar 11 Jenis Tanah DAS Lowo Rea Sangat 345. 84.8
> 40 %
Sumber: Hasil Analisis, 2019 Curam 44 4
407.
TOTAL 100
Tabel 10 Jenis Tanah 15
KELO Sumber: Hasil Analisis, 2019
MPO
K
SO
JENIS HIDR LUA
LU %
TANAH OLOG S
M
I
TANA
H
Kambiso 30 - 261. 64.1
B
l Distrik 60 21 6
Kambiso 66.6 16.3
> 90 B
l Distrik 7 8
30
Vol 1 No 1 (2020): ETERNITAS:Jurnal Teknik
Sipil, Vol 1, No 1 April 2020
(P) ISSN : 2721-5679
Jurnal Teknik Sipil
(E) ISSN : xxxx-xxxx
70 00 90 40 70
983. 1904. 2366. 2788. 3212.
9
30 40 30 20 70
984. 1837. 2258. 2641. 3023.
10
10 60 80 00 60
957. 1739. 2120. 2465. 2809.
11
90 50 80 30 10
920. 1637. 1984. 2296. 2608.
12
70 20 00 70 00
881. 1542. 1860. 2147. 2432.
13
20 30 70 20 20
843. 1457. 1752. 2017. 2281.
14
Gambar 13 Nilai CN DAS Lowo Rea 20 90 80 90 30
Sumber: Hasil Analisis, 2019 808. 1383. 1658. 1906. 2151.
15
00 40 90 00 60
Debit Banjir Rencana HEC-HMS 775. 1317. 1576. 1808. 2039.
16
Permodelan Parameter HEC HMS. Setiap 80 70 50 40 10
pemodelan masing-masing memiliki satu 746. 1259. 1503. 1722. 1940.
17
buah metode untuk setiap Volume Runoff, 40 20 70 60 40
Direct Runoff dan Routing. 719. 1206. 1438. 1646. 1853.
18
70 90 90 40 00
695. 1159. 1380. 1578. 1775.
19
20 70 70 40 00
672. 1116. 1328. 1517. 1704.
20
70 90 20 10 80
651. 1077. 1280. 1461. 1641.
21
90 90 40 40 30
632. 1042. 1236. 1410. 1583.
22
70 20 80 60 40
614. 1009. 1196. 1364. 1530.
23
80 50 70 00 60
598. 979.1 1159. 1321. 1481.
24
10 0 70 10 90
Gambar 14 Basin Model DAS Lowo Rea Sumber: Hasil Analisis, 2019
Sumber: Hasil Analisis, 2019
DAFTAR PUSTAKA
[1] C. D. Soemarto, 1986. Hidrologi Teknik,
Second Edi. Surabaya, Indonesia:
Penerbit Usaha Nasional.
[2] Triatmodjo, Bambang, 2008. Hidrologi
Terapan. Beta Offset: Yogyakarta.
[3] USAC, 2000. Hydrologic Modelling
System HEC HMS Technical
ReferenceManual,Maret.
http://www.hec.usace.army.mil.
[4] USACE, Hydrologic Modelling System
HEC HMS Applications Guide.
Desember,2002.
http://www.hec.usace.army.mil.
[5] Handayani R, dkk, 2016. “Analisis
Besaran Hidrograf Satuan
Berdasarkan Karakteristik Daerah
Aliran Sungai Siak”, Jom FTEKNIK
Vol 3 No. 2 Oktober.
33