Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 4 FOTOGRAFI

OLEH
FAHRUL JUANDA
NIM.19033022/2019

DOSEN PEMBIMBING
Dra. Yenni Darvina, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KAMERA NIKON D5200

A. TAMPAK DEPAN

B. TAMPAK ATAS
C. TAMPAK BELAKANG
BAGIAN-BAGIAN KAMERA NIKON D5200
1. Lensa Kamera
Lensa merupakan alat vital dalam fotografi untuk menghasilkan
foto, beda lelnsa beda pula foto yang dihasilkan.
2. Ring Focal Leght
Ring ini berfungsi untuk mengubah jarak focal leight pada lensa.
3. Tombol A-M
Berguna untuk pengaturan auto focus dan manual focus. Auto
focus adalah kamera akan melakukan focus setelah kit amenekan tombol
shutter setengah jalan (ditandai dengan bunyi beep), sedangkan manual
focus adalah mengambil focus dengan cara memutar ring focus yang ada
pada lensa, biasanya digunakan untuk memotret objek kecil.
4. Tombol VR
Tombol untuk mengaktifkan system stabilizer pada lensa untuk
meminimalisir getaran tangan saat memotret pada kecepatan rendah.
5. Tombol Pengunci Lensa
Tombol ini berfungsi sebagai pengait lensa dan body kamera,
Untuk melepas lensa dari body, cukup tekan tombol tersebut dan putar
lensa sesuai arah *Nikon putar lensa kea rah kiri *canon putar lensa kearah
kanan.
6. Tombol Fn
Tombol Fn digunakan untuk mengatur / memilih dari 4 pilihan
setting yaitu Image Quality/ size, ISO , White Balance, atau mengaktikan
D-Lighting dengan cara menahan tombol dan memutar control dial.
7. Tombol flash
Tombol untuk memuncullkan lampu flash yang terdapat pada body
kamera
8. Grip
Sebagai pengangan kamera.
9. Accesory Shoe
Untuk dudukan flash eksternal.
10. Mode Dial
Tombol pemilihan pemotoretan.
11. Tombol Shooting Mode
Tombol ini berfungsi untuk mengatur proses pemotretan di
dalamnya banyak pilihan mode pemotretan *contoh Nikon (M/A/S/P).
12. Tombol Shutter
Tombol ini berfungsi untuk memerintahkan kamera merekam /
memotret sebuah gambar.
13. Tombol Exposure Compensation
Tombol ini berfungsi untuk mengubah nilai exposure yang
disarankan kamera sehingga akan membuat foto jadi lebih terang atau
lebih gelap. Dalam sebuah pemotretan (pada mode dial A,S,P) kamera bias
salah dalam menentukan exposure. Hal ini terjadi apabila objek yang akan
difoto didominasi warna gelap atau terang. Sebagai contoh, foto
didominasi oleh warna terang maka kamera akan menurunkan nilai
exposure-nya, sehingga otomatis akan membuat wajah orang/objek yang
difoto kehilangan under exposure. Apabila foto terlalu terang, maka tekan
dan tahan tombol ini, lalu putar Main Command Dial kearah negative dan
sebaliknya, jika terlalu terang putar kearah positif.
14. Tombol On-Off
Untuk menghidupkan dan mematikan kamera.
15. Tombol Info
Tombol untuk memperlihatkan nsemua informasi pemotretan yang
tampil pada lcd kamera.
16. LCD Kamera
LCD adalah layar kamera yang dapat menampilkan segala
informasi, settingan kamera, dan display foto.
17. Tombol Zoom-in
Tombol ini berfungsi untuk memperbesar tampilan foto pada layar
kamera
18. Tombol Navigasi
Tombol navigasi ini memiliki berbagai fungsi, contoh *mengubah
titik focus *menggeser sebuah tampilan foto pada layar lcd.
19. Tombol Zoom out
Tombol ini berfungsi untuk membuat tampilan foto pada layar
kamera lebih kecil.
20. Tombol Delete
Tombol untuk menghapus sebuah data file foto yang tersimpan di
memory.
21. Tempat Kartu Memory
Tempat memasang kartu memory yang berfungsi untuk
menyimpan data file fotoo kita pada kamera.
22. Tombol Shutter Speed
Scroll berfungsi untuk mengubah settingan kacepatan shutter speed
pada kamera
23. Tombol LV (Live View)
Tombol ini berfungsi untuk mengubah tampilan layar lcd menjadi
jendela bidik (view finder).
24. Tombol AF-L dan AE-L
Tombol Auto Exposure Lock (AE-L) berfungsi untuk mengunci
settingan exposure. Tombol Auto Fokus Lock (AF-L) berfungsi untuk
mengunci titik focus yang telah ditentukan
25. View Finder
View Finder berfungssi untuk melihat obyek yang kita incar
melalui lensa kamera.
26. Tombol Menu
Tombol yang menampilkan pilihan menu setting pada kamera.
Pengaturan kamera dalam ruangan dapat berbeda-beda tergantung pada
kondisi pencahayaan yang ada. Untuk memastikan hasil yang optimal, ada tiga
pengaturan utama yang perlu dipertimbangkan yaitu shutter speed, aperture, dan
fokus lensa.

1. Shutter Speed

Shutter speed mengacu pada waktu yang dibutuhkan untuk


menangkap gambar. Semakin lama shutter speed, semakin banyak cahaya
yang masuk ke dalam kamera dan semakin cerah gambar yang dihasilkan.
Namun, semakin lama shutter speed, semakin besar kemungkinan terjadi
blur pada gambar karena gerakan kamera atau subjek yang bergerak. Oleh
karena itu, untuk kondisi pencahayaan yang kurang, Anda dapat
mempertimbangkan untuk meningkatkan shutter speed untuk menghindari
blur, atau menggunakan tripod untuk menjaga kamera tetap stabil.

2. Aperture

Aperture mengacu pada ukuran pembukaan di dalam lensa yang


mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera. Semakin besar
aperture, semakin banyak cahaya yang masuk dan semakin cerah gambar
yang dihasilkan. Namun, semakin besar aperture, semakin sempit
kedalaman bidang fokusnya. Oleh karena itu, untuk memastikan semua
bagian dalam ruangan terlihat tajam, Anda dapat mempertimbangkan
untuk menggunakan aperture yang lebih kecil.

3. Fokus Lensa

Fokus lensa mengacu pada bagian gambar yang tajam dan jelas.
Pada kondisi pencahayaan yang rendah, kamera mungkin kesulitan untuk
fokus secara otomatis. Dalam hal ini, Anda dapat mencoba untuk beralih
ke fokus manual dan menggunakan bantuan cahaya lampu atau sumber
cahaya lainnya untuk membantu mendapatkan fokus yang tepat. Selain itu,
jika Anda ingin memfokuskan perhatian pada objek atau subjek tertentu
dalam ruangan, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan
teknik fokus selektif atau depth of field.
Dalam pengaturan kamera dalam ruangan, penting untuk menguji
pengaturan yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang terbaik tergantung pada
kondisi pencahayaan yang ada. Jangan takut untuk mencoba pengaturan manual
dan mempraktikkan teknik fotografi yang berbeda untuk memperoleh hasil yang
optimal.

Pengaturan kamera di luar ruangan dapat bervariasi tergantung pada kondisi cuaca
yang ada. Berikut adalah beberapa pengaturan utama yang perlu dipertimbangkan
dari segi shutter speed, aperture, dan fokus lensa.

1. Shutter Speed

Shutter speed menjadi sangat penting saat memotret di luar


ruangan karena kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi jumlah cahaya
yang masuk ke dalam kamera. Saat cuaca cerah, Anda mungkin perlu
menggunakan shutter speed yang lebih cepat untuk menghindari
overexposure atau gambar terlalu terang. Di sisi lain, saat cuaca mendung
atau gelap, Anda mungkin perlu menggunakan shutter speed yang lebih
lambat untuk memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke dalam
kamera. Namun, perlu diingat bahwa menggunakan shutter speed yang
terlalu lambat dapat menyebabkan gambar menjadi blur jika kamera tidak
stabil. Oleh karena itu, Anda mungkin ingin mempertimbangkan
penggunaan tripod atau stabilisator lainnya.

2. Aperture

Aperture juga merupakan faktor penting dalam memotret di luar


ruangan. Saat cuaca cerah, Anda mungkin perlu menggunakan aperture
yang lebih kecil untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam
kamera. Di sisi lain, saat cuaca mendung atau gelap, Anda mungkin ingin
menggunakan aperture yang lebih besar untuk memungkinkan lebih
banyak cahaya masuk ke dalam kamera. Namun, perlu diingat bahwa
menggunakan aperture yang terlalu besar dapat menyebabkan efek bokeh
atau blur pada latar belakang. Oleh karena itu, Anda mungkin perlu
menyesuaikan aperture tergantung pada situasi dan efek yang ingin Anda
hasilkan.

3. Fokus Lensa

Fokus lensa juga penting saat memotret di luar ruangan. Saat


kondisi cuaca buruk, seperti hujan atau kabut, kamera mungkin kesulitan
untuk fokus secara otomatis. Dalam hal ini, Anda dapat mencoba untuk
beralih ke fokus manual dan menggunakan bantuan cahaya atau sumber
cahaya lainnya untuk membantu mendapatkan fokus yang tepat. Selain itu,
jika Anda ingin memfokuskan perhatian pada objek atau subjek tertentu
dalam latar belakang, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan
teknik fokus selektif atau depth of field.

Dalam pengaturan kamera di luar ruangan, perlu diingat bahwa kondisi


cuaca dapat berubah-ubah dan sering tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, Anda
mungkin perlu melakukan beberapa pengaturan yang berbeda dan menguji coba
pada berbagai kondisi cuaca untuk memperoleh hasil yang optimal. Jangan takut
untuk mencoba pengaturan manual dan teknik fotografi yang berbeda untuk
memperoleh hasil yang terbaik.

Pengaturan shutter speed, diafragma, dan ISO yang tepat untuk kondisi
pencahayaan yang berbeda akan bervariasi tergantung pada kebutuhan dan
preferensi fotografer serta kamera yang digunakan. Namun, berikut adalah
beberapa panduan umum yang dapat membantu:

1. Kondisi pencahayaan di dalam ruangan:


a. Shutter speed: 1/60 - 1/125 detik, tergantung pada cahaya yang
tersedia dan apakah Anda menggunakan tripod atau tidak.
b. Diafragma: f/2.8 - f/5.6, tergantung pada lensa dan kedalaman
lapangan yang diinginkan
c. ISO: 400 - 800, tergantung pada kamera dan apakah ada lampu
tambahan atau tidak.
2. Kondisi pencahayaan di luar ruangan pada hari yang cerah:
a. Shutter speed: 1/500 - 1/1000 detik, tergantung pada kecepatan
subjek yang difoto dan apakah Anda ingin mengaburkan latar
belakang atau tidak.
b. Diafragma: f/5.6 - f/11, tergantung pada lensa dan kedalaman
lapangan yang diinginkan.
c. ISO: 100 - 200, tergantung pada kamera dan apakah kondisi
pencahayaan cukup terang atau tidak.
3. Kondisi pencahayaan di luar ruangan pada hari yang redup:
a. Shutter speed: 1/60 - 1/250 detik, tergantung pada cahaya yang
tersedia dan apakah Anda menggunakan tripod atau tidak.
b. Diafragma: f/2.8 - f/5.6, tergantung pada lensa dan kedalaman
lapangan yang diinginkan.
c. ISO: 800 - 1600, tergantung pada kamera dan apakah ada cahaya
tambahan atau tidak.

Namun, pastikan untuk selalu menyesuaikan pengaturan kamera Anda


dengan kondisi pencahayaan dan subjek yang sedang difoto. Jangan takut untuk
mencoba dan bereksperimen dengan pengaturan yang berbeda untuk mencapai
hasil yang Anda inginkan.

Anda mungkin juga menyukai