Anda di halaman 1dari 18

Memahami Fungsi 7 Mode Dial / Exposure di Kamera

December 3, 2018 By Admin Leave a Comment

FacebookTwitterEmailWhatsApp

Telegram

Dengan membaca artikel ini diharapkan kamu bisa memahami fungsi dari mode dial atau mode
exposure di kamera.

Mode Dial atau Camera Dial adalah tombol untuk mengubah mode pada kamera dan
melakukan pengaturan bagaimana kamera beroperasi (wikipedia).

Pada semua kamera digital baik itu DSLR, Mirrorless ataupun Pocket, terdapat preset yang
berbentuk roda untuk mengatur mode operasi pengambilan exposure pada kamera.

Roda dial ini biasanya terletak di bagian atas kamera yang secara umum terdiri dari :

 Auto;
 Program (P);
 Aperture Priority (Av);
 Shutter Priority (Tv);
 Manual (M); dan
 Bulb (B).

Nikon dan Sony menggunakan kode S dan A, sementara Canon dan Pentax menggunakan Tv
dan Av. Keduanya sama hanya berbeda pada penggunaan kode atau simbol saja.

Kode ini merupakan singkatan dari :

 Auto » Otomatis,
 P » Mode Program;
 S atau Tv » Mode Shutter Priority;
 A atau Av » Mode Aperture Priority;
 M » Mode Manual; serta
 Scene » Mode otomatis yang disesuaikan dengan tipikal objek yang akan di foto.

Masing-masing mode ini akan mempengaruhi bagaimana aperture, shutter speed dan ISO


bekerja untuk mendapatkan eksposure yang tepat baik secara manual ataupun otomatis.

Apa saja fungsi dari setiap mode ini, simak artikel berikut..

Daftar Isi :
 7 Mode Dial / Mode Exposure di Kamera
o 1. Mode Auto
o 2. Mode Program (P)
o 3. Mode Shutter Speed Priority (S atau Tv)
o 4. Mode Aperture Priority (A atau Av)
o 5. Mode Manual (M)
o 6. Mode Bulb (B)
o 7. Mode Scene

7 Mode Dial / Mode Exposure di Kamera

htt
ps://fotografiadelecuador.wordpress.com/

1. Mode Auto

Sesuai namanya pasti kamu sudah tau apa itu mode Auto, tetapi akan saya jelaskan lebih rinci
apa sebenarnya mode Auto tersebut.

Mode Auto biasa dilambangkan dengan simbol kotak hijau. Memilih mode Auto artinya
membiarkan kamera mengatur seluruh setting untuk mendapatkan hasil foto dengan eksposur
yang normal (correct exposure).

.. artinya foto kamu tidak akan terlalu gelap atau terlalu terang.

Ada 3 hal utama yang harus diatur oleh kamera untuk mendapatkan eksposure normal, yaitu :

1. ISO;
2. Aperture;
3. Shutter speed.

.. atau biasa disebut dengan segitiga exposure (triangle exposure).


Dalam mode Auto, kamera akan berusaha menganalisis objek lalu menentukan semua
pengaturan kamera yang tepat atau istilahnya point and shoot (bidik lalu jepret), jadi kamu tidak
perlu pusing memikirkan pengaturan apapun.

Dalam kondisi minim cahaya seperti malam hari atau di dalam ruangan, biasanya kamera akan
menyalakan flash secara otomatis untuk menerangi objek foto.

Terlihat mudah.. ! Sayangnya hasil foto mode Auto tidak akan sebagus mode Manual. Hal ini
disebabkan karena kamera hanya mampu berpikir dengan perhitungan matematis tanpa ada
“jiwa seni” di dalamnya.

Kamera hanya mampu menciptakan foto dengan eksposure yang benar (correct exposure), bukan
eksposure yang kreatif (creative exposure).

Ini contohnya..

https://
www.kristendukephotography.com/say-no-to-auto3-basic-steps-to-understanding-manual-camera-
settings/
Yang lebih masalah lagi adalah saat melakukan pemotretan di pencahayaan yang tidak merata
dan kompleks seperti saat memotret sunset atau sunrise. Kamera bakal kebingungan
mendapatkan metering yang tepat, flash bakal menyala, sehingga hasil yang didapat tidak akan
seperti yang kamu harapkan.

Jadi kapan saatnya mode Auto digunakan?

Gunakan mode Auto saat harus mendapatkan suatu momen penting yang berjalan singkat
sehingga kalau harus melakukan pengaturan manual, kamu bakal kehilangan momen.

.. umumnya ini dilakukan oleh para jurnalis.

Selain itu, kamu benar-benar pemula dan tidak paham tentang kamera tapi “dipaksa”
mengabadikan suatu momen..

.. yaa daripada fotonya berantakan, sebaiknya langsung saja atur ke mode Auto.

Pada kamera generasi terbaru, juga tersedia mode Intelligent Auto. Mode ini adalah mode Auto
dengan penambahan fitur seperti face detection, i-Contrast (Canon) atau D-Lighting (Nikon).
Selain itu, ada juga Creative Auto dimana kamu bisa mengubah ruang tajam.

Kalau kamera kamu memiliki fitur ini, gunakan mode Intelligent Auto / Creative Auto saja
daripada menggunakan mode Auto biasa, setidaknya kamu akan mendapatkan peningkatan
keindahan hasil foto.

Baca Juga:

 Mengenal Apa Itu Exposure dan Mode Exposure di Kamera


 Memahami ISO, Aperture dan Shutter Speed [Segitiga Expsure]

2. Mode Program (P)

Mode Program (P) merupakan mode dimana kamera akan menentukan besaran Shutter Speed
dan Aperture tetapi kamu tetap bisa mengubah kombinasi ini serta memilih besaran ISO.
Dalam mode ini, kamera akan berusaha menyeimbangkan antara shutter speed dengan aperture
untuk mendapatkan foto yang normal.

Program Shift

Dalam mode Program, kamu bisa mengubah nilai aperture dan shutter speed yang ditentukan
kamera dengan menggunakan Program Shift.

 Saat kondisi pencahayaan cukup, kamera akan mengatur Aperture di angka besar (bukaan kecil)
sementara Shutter Speed diarahkan di angka yang wajar (lumayan cepat).
 Saat kondisi cahaya kurang, kamera akan mengatur Aperture di angka kecil (bukaan besar)
sementara Shutter Speed akan tetap dipertahankan agar foto yang dihasilkan tidak shake atau
goyang.
 Saat ingin mendapatkan foto bokeh (dept of field sempit), putar roda dial untuk mengubah
besaran aperture ke nilai yang paling kecil.
Untuk mengubah pengaturan pada mode Program, putar roda dial ke arah kiri maka kamera
akan “dipaksa” memperlambat shutter speed dan memperbesar angka aperture (bukaan lensa
semakin kecil);

.. putar roda dial ke kanan maka kamera akan “dipaksa” mempercepat shutter speed dan
memperkecil angka aperture (bukaan lensa semakin besar).

Penggunaan Program Shift pada kamera bisa berbeda-beda. Pada Canon 60D misalnya, kamu
bisa menggunakan Program Shift dengan menekan shutter setengah kemudian putar tombol
main dial yang berada di sisi belakang kamera.

Apa Perbedaan Mode Program dengan Mode Auto?

Ada perbedaan antara mode Program dengan mode Auto, yaitu :

 Dalam mode Program kamu tetap memiliki kendali terhadap kamera sementara pada mode
Auto, kamera akan mengatur segalanya;
 Dalam mode Program, kamu masih bisa mengatur besaran ISO. Hal ini yang tidak bisa dilakukan
saat berada pada mode Auto. Inilah mengapa mode Program juga biasa disebut dengan ISO
Priority.
 Pada mode Program, lampu kilat (flash) juga harus diaktifkan secara manual oleh sang
fotografer.
 Pada mode Auto banyak opsi dan setelan kamera menjadi nonaktif untuk memudahkan kamera
bekerja, tidak seperti pada mode Program.

Kapan Saatnya Menggunakan Mode Program ?

Mode Program bisa digunakan saat pemotretan biasa-biasa saja yang bisa kamu temukan
sehari-hari dan tidak mau pusing memikirkan pengaturan kamera.

Biasa-biasa saja di sini maksudnya objek dan kondisi pencahayaan relatif wajar dan cukup.
Misalnya foto seperti ini..
https://www.ephot
ozine.com/

Tipikal foto di atas dapat dengan mudah di-handle oleh mode Program.

Kamera akan menentukan shutter speed yang cukup cepat untuk menghindari foto goyang dan
tidak membutuhkan depth of field yang sempit. Disamping itu, kondisi cahaya juga normal dan
cukup pencahayaan.

Kalau kamu tidak suka pengaturan yang dipilih oleh kamera, gunakan Program Shift untuk
mengubahnya atau cukup turunkan ISO agar kamera memilih bukaan yang lebih besar.

3. Mode Shutter Speed Priority (S atau Tv)

Mode Shutter Speed Priority biasa disimbolkan dengan huruf S untuk Nikon dan Sony,
sementara Canon dan Pentax menggunakan simbol Tv.

Mode ini memberikan keleluasaan untuk mengatur berapa shutter speed yang kamu inginkan,
sisanya kamera yang akan mengatur semuanya berdasarkan kondisi cahaya di lokasi pemotretan.

Misalnya saat kamu ingin memotret manusia yang diam, minimal kamu butuh kecepatan 1/60s
agar foto tidak blur atau goyang, sisanya kamera akan mengatur secara otomatis.

Untuk memotret anak-anak yang sedang bermain, tentunya kamu membutuhkan kecepatan yang
lebih tinggi lagi misalnya 1/250s agar objek bisa beku (freeze).

.. atau malah kamu ingin menciptakan foto blur dengan shutter speed rendah, maka kamu bisa
memilih mode S / Tv dan menggunakan shutter speed 1/10s.
Ini ilustrasi penggunaan Shutter Speed Priority..

Shutter Speed Priority juga sering digunakan untuk pengambilan foto dengan teknik panning
seperti ini ..

Foto di atas bisa didapat dengan menggunakan mode S / Tv dengan mengatur Shutter Speed
1/13s, sisanya kamera akan melihat kondisi cahaya. Apabila cukup, maka kamera akan
menurunkan ISO ke angka 200 dan memperkecil bukaan lensa di kisaran f5.6 agar foto yang
dihasilkan bereksposure normal.

.. sebaliknya,

Kalau kondisi cahaya minim, seperti foto indoor atau malam hari, maka bukaan lensa akan
membesar (angka aperture mengecil) agar cahaya yang masuk lebih banyak tanpa harus
mengorbankan ISO.

Intinya, pada mode ini nilai shutter speed akan konstan sesuai keinginan kamu sementara nilai
aperture dan ISO akan bervariasi tergantung kondisi cahaya yang ada di lokasi pemotretan.

4. Mode Aperture Priority (A atau Av)

Aperture Priority dilambangkan dengan huruf A pada Sony dan Nikon sementara Canon dan
Pentax dilambangkan dengan simbol Av.

Tak seperti mode Shutter Priority, mode ini memberikan keleluasaan untuk mengatur berapa
aperture atau bukaan lensa yang kamu inginkan, sisanya kamera yang akan mengatur untukmu
berdasarkan kondisi cahaya di lokasi pemotretan.
Dengan mode ini, kamu bisa memiliki kontrol penuh terhadap depth of field (ruang tajam) pada
foto karena kamu bisa menurunkan atau menaikkan bukaan lensa tanpa memikirkan pengaturan
lainnya.

Misal kamu ingin memotret manusia (portaiture) dengan background yang nge-blur atau bokeh,
maka kamu harus mengatur aperture ke angka yang paling kecil untuk mendapatkan bokeh yang
maksimal.

Ini contohnya..

https://www.pexels.com/photo/adolescence-attractive-beautiful-blur-573299/

Sementara pada pemotretan foto landscape, kamu butuh ruang tajam yang luas agar seluruh foto
terlihat tajam tanpa ada bokeh. Karena itu, kamu harus menggunakan bukaan lensa f.8 ke atas
(hingga f.22).

Ini contoh foto landscape..


Jadi intinya, atur aperture priority ke besaran yang kamu butuhkan, sisanya kamera yang
mengatur untuk kamu.

Fotografer ternama, Bryan Peterson mengatakan Aperture Priority (Av / A) adalah mode kamera
terbaik dalam segala situasi pemotretan karena kamu bisa meminimalisir resiko foto menjadi
under-exposed (terlalu gelap) atau over-exposed (terlalu terang) tanpa harus ribet memikirkan
pengaturan lainnya.

Kamu berada dalam mode aman karena rentang shutter speed kamera itu cukup panjang, mulai
dari 1/8000s hingga 30s. Dalam rentang ini, sudah cukup bagi kamera untuk mengatasi berbagai
macam kondisi cahaya pada saat pemotretan.

Selebihnya yang perlu kamu perhatikan adalah penggunaan tripod kalau kecepatan menyentuh
angka lebih lambat dari 1/60s.

Terkadang saat saya “malas” berpusing-ria memikirkan pengaturan seluruh kamera dalam mode
Manual, saya sering menggunakan mode ini dalam berbagai kondisi pemotretan..

.. meski terkadang saya harus tetap mengatur exposure compensation saat menggunakan mode
ini. Apa itu Exposure Compensation baca di artikel ini.
5. Mode Manual (M)

Mode Manual biasanya disimbolkan dengan huruf M.

Sesuai dengan namanya, mode ini mengharuskan kamu untuk mengatur aperture, shutter speed
dan ISO secara manual sementara kamera hanya melakukan pengukuran cahaya lewat skala
metering saja..

.. dan tidak melalukan apa-apa selain itu.

Kapan Harus Menggunakan Mode Manual? Apakah Perlu?

Mode ini adalah mode yang paling sering digunakan fotografer profesional yang sudah paham
betul tentang segitiga exposure.

Mode ini digunakan saat kamu menginginkan hasil foto yang kreatif karena semua pengaturan
tergantung dari sisi “imajinasi” kamu tanpa campur tangan kamera.

Mode ini juga biasa digunakan saat pengambilan foto dengan dynamic range yang tinggi
misalnya saat memotret manusia di tepi pantai saat sunset. Dalam kondisi ini, kamera akan
bingung mendapatkan exposure yang tepat karena background (cahaya matahari) terlalu terang
sementara objek (manusia) terlalu gelap.

Kalau menggunakan mode Auto ataupun Av, maka hasil yang didapatkan pantai terlihat normal
tapi objek manusia akan terlihat gelap.
Ini contohnya..

Solusinya gunakan mode Manual dan lakukan metering ke objek manusia dengan spot metering
kemudian atur aperture dan shutter speed secara manual sesuai hasil metering tadi. Hasilnya,
objek manusia akan terlihat normal meski kamu harus mengorbankan pantai yang akan terlihat
terlalu terang (over-exposed).

Kalau ingin mendapatkan keduanya – pantai dan objek terlihat normal) – maka kamu butuh
lampu flash dan diambil dengan metode strobist seperti ini..
Mode manual juga berguna saat mengambil foto panorama dimana pengambilan foto ini
dibutuhkan konsistensi dari nilai shutter speed, aperture dan ISO agar foto yang dihasilkan tidak
berbeda terang gelapnya.

Kalau ingin mencoba langsung penggunaan mode Manual, bisa gunakan Camera
Simulator sebagai pembelajaran.

6. Mode Bulb (B)

Mode Bulb disimbolkan dengan huruf (B).

Kata Bulb berasal dari kata gelembung angin dalam karet (bulb) karena pada awal ditemukannya
kamera, gelembung dalam karet digunakan untuk menekan shutter agar terbuka.
Mode Bulb digunakan pada saat ingin mengatur kecepatan kamera sesuka kamu, misalnya 1
detik, 5 detik, lebih dari 30 detik, hingga hitungan jam.

Mode ini juga digunakan saat kamu membutuhkan shutter speed lebih dari 30 detik karena
rentang kecepatan kamera pada mode selain Bulb maksimal 30s.

Kapan Saat Kita Butuh Shutter Speed Lebih dari 30 Detik?

Mode Bulb biasanya digunakan saat melakukan pemotretan :

1. Memotret kembang api;


2. Memotret star trail atau milky way;
3. Saat memotret jejak cahaya seperti lampu mobil di malam hari;
4. Saat memotret sunset / sunrise menggunakan bukaan terkecil lensa misalnya f/22;
5. Saat memotret light painting dan foto petir;
6. Saat memotret benda-benda angkasa (astrophotography); dan
7. Saat ingin membuat foto slow speed lainnya.

Contoh foto dengan menggunakan Mode Bulb;


Apa Saja yang Dibutuhkan Saat Menggunakan Mode Bulb?

Berikut ini adalah hal wajib yang harus kamu miliki dan lakukan saat mengambil foto dengan
mode Bulb :

1. Tripod, kecuali kamu ingin mendapatkan foto abstrak yang tidak ada seorangpun yang tahu
maksudnya;
2. Shutter Release dan Timer;
3. Sebaiknya menggunakan ISO yang serendah mungkin, kecuali mengambil foto star trail;
4. Baterai cadangan, memotret dengan exposure yang panjang akan menguras baterai sehingga
kamu butuh baterai cadangan.

7. Mode Scene

Saat ini kamera sudah dilengkapi mode sesuai dengan jenis objek yang akan difoto misalnya
memotret manusia (potrature), foto landscape, sport, pemotretan di malam hari dan sebagainya.

.. mode ini dinamakan Mode Scene.

Dalam mode ini, kamera dibekali dengan pengaturan kamera yang lazim digunakan pada saat
pemotretan dimaksud.
Lebih jelasnya, ini penggunaan mode scene :

 Portrait » Digunakan saat memotret manusia (potraiture). Kamera akan memilih bukaan
terbesar (f-number paling kecil) untuk mendapatkan foto bokeh serta pengaturan skin tone yang
bagus serta softening agar kulit terlihat halus;
 Landscape » Digunakan saat memotret pemandangan (landscape). Kamera akan memilih
bukaan terkecil (f-number besar)  untuk mendapatkan foto yang tajam secara keseluruhan, ISO
rendah, saturasi meningkat terutama pada warna hijau dan biru;
 Macro (Close Up) » Digunakan saat memotret benda-benda kecil dalam jarak dekat. Kamera
akan mengatur agar lensa bisa fokus dalam jarak dekat;
 Sports » Digunakan untuk memotret benda atau objek yang bergerak cepat. Kamera akan
mengatur  shutter speed secepat mungkin untuk membekukan objek. Saat menggunakan bukaan
kecil (f-number besar), kamera akan menaikkan nilai ISO untuk mendapatkan speed yang cepat,
selain itu kamera akan menggunakan mode AI Servo (metode fokus dengan
melakukan  tracking  mengikuti gerakan objek);
 Night Portrait » Digunakan untuk pemotretan malam hari. Kamera akan menaikkan ISO untuk
mengakomodir minimnya cahaya. Pada beberapa kamera tertentu,  biasanya built in flash  akan
otomatis menyala.
 Sunset / Sunrise » Digunakan saat ingin memotret sunset atau sunrise. Kamera akan memilih
pengaturan terbaik untuk mendapatkan foto sunrise / sunset yang bagus;
 Fireworks » Digunakan saat memotret kembang api, kamera akan menggunakan shutter speed
yang sangat lambat dengan bukaan kecil;
 Beach / Snow » Digunakan saat memotret pantai atau lingkungan bersalju. Kamera akan
melakukan kompensasi untuk menghindari foto under-exposed karena mengukur latar belakang
yang berwarna putih; serta
 Beberapa pilihan mode scene lainnya tergantung dari jenis dan merek kamera yang dibuat oleh
produsen.

Itulah 7 jenis mode eksposure yang secara umum bisa kamu temukan pada kamera digital saat ini

Anda mungkin juga menyukai