Anda di halaman 1dari 30

Siapa sajakah di antara para nabi yang termasuk Ulul Azmi?

Apa saja kitab-kitab


mereka? Mengapa mereka disebut sebagai Ulul Azmi? Dan mengapa Zarasustra dan Daud
As tidak tergolong sebagai Ulul Azmi?
Pertanyaan

Siapa sajakah di antara para nabi yang termasuk Ulul Azmi? Apa saja kitab-kitab mereka? Mengapa
mereka disebut sebagai Ulul Azmi? Dan mengapa Zarasustra dan Daud As tidak tergolong sebagai
Ulul Azmi?
Jawaban Global

Redaksi kalimat Ulul Azmi disebutkan pada ayat 35 surah al-Ahqaf. ‘A-za-m bermakna hukum dan


syariat. Ulul Azmi artinya adalah nabi-nabi yang memiliki syariat dan merupakan sebuah agama
mandiri dan baru. Dalam sebagian riwayat dinyatakan beberapa syarat bagi para Nabi Ulul Azmi
sebagaimana berikut ini:
1.     Memiliki seruan global
2.     Memiliki syariat dan agama
3.     Memiliki kitab Ilahi
 
Secara khusus, hanya 5 nabi Ilahi yang memiliki tiga tipologi di atas; artinya di samping seruan
dakwahnya bersifat general, mereka juga memiliki syariat dan kitab Ilahi.
Kelima nabi ini adalah Nuh As, Ibrahim As, Musa As, Isa As dan Muhammad Saw. Dalam beberapa
riwayat juga menyebutkan kitab Nabi Nuh As dan Nabi Ibrahim As disebut sebagai Suhuf dan Taurat
adalah kitab Nabi Musa, Injil adalah kitab Nabi Isa As dan al-Qur’an adalah kitab Nabi Muhammad
Saw.
Jawaban Detil

Redaksi kalimat “Ulul  Azmi” disebutkan sekali dalam al-Qur’an. Allah Swt berfirman, “Maka
bersabarlah kamu seperti para rasul Ulul ‘Azm (yang mempunyai keteguhan hati) telah bersabar dan
janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang
diancamkan kepada mereka, mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat
pada siang hari. (Inilah) suatu penyampaian yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum
yang fasik.” (Qs. Al-Ahqaf [46]:35) ‘A-za-m bermakna kehendak kuat dan kukuh. Ragib Isfahani
dalam al-Mufaradât berkata, “A-za-m bermakna pengambilan keputusan untuk menunaikan sebuah
pekerjaan.”[1]
Dalam Lisan al-‘Arab disebutkan, “Para Nabi Ulul Azmi adalah orang-orang yang telah mengambil
keputusan untuk menunaikan perintah Tuhan dan commited terhadap keputusan tersebut.[2] Dalam
al-Qur’an, ‘azam terkadang bermakna sabar[3] dan terkadang bermakna setia pada janji.[4]
Dalam kitab-kitab tafsir disebutkan, “Mengingat bahwa para nabi pemilik syariat dan ajaran baru.
Pemilik syariat dan ajaran baru ini berhadapan dengan banyak kesulitan dan problematika. Untuk
menghadapinya, mereka memerlukan ‘azam dan kehendak (irâdah) lebih kuat. Sekelompok nabi ini
disebut sebagai Ulul  Azmi. Apabila pada sebagian, ‘azam dan azimat ditafsirkan bermakna hukum dan
syariat,[5] penafsiran tersebut dilakukan atas alasan yang sama. Lantaran ‘ azam secara leksikal tidak
disebutkan sebagai bermakna syariat.[6]
Para nabi yang digelari Ulul Azmi merupakan perlambang bahwa mereka memiliki syariat. Dengan
kata lain, mereka adalah nabi-nabi yang memiliki agama khusus dan para nabi yang semasa atau
belakangan datangnya bertugas untuk menyebarluaskan agama tersebut[7] hingga pada masa
datangnya seorang nabi yang membawa ajaran dan syariat baru.
Allah Swt juga dalam al-Qur’an menyinggung pensyariatan agama dan penyampaian syariat tersebut
melalui para nabi dan menyebutkan nama empat nabi – selain Nabi Muhammad Saw yang membawa
agama pamungkas Ilahi dan pada ayat ini menyebutkan bahwa beliau memiliki agama khusus, “Dia
telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah Dia wasiatkan kepada Nuh. Apa yang
telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa
adalah tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-
orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang
yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada orang yang kembali kepada-Nya.”  (Qs. Syura
[42]:13)
 
Para Nabi Ulul Azmi dalam Riwayat
Meski sebagian penafsir (mufassir) – pada umumnya non-Syiah – abad-abad pertama Islam
memandang para Nabi Ulul Azmi sebagai orang-orang yang bertugas untuk berjihad atau
menyampaikan segala mukasyafah mereka, dan dalam menentukan obyek para Nabi Ulul Azmi,
mereka menyebutkan Nuh, Ibrahim, Ishak, Ya’kub, Yusuf, Ayyub atau Ibrahim, Nuh, Hud dan
Muhammad Saw,[8] namun sebagian riwayat yang dinukil dari para Imam Maksum As di samping
lebih mendekati pada sisi penamaan Ulul Azmi juga lebih mendekati dalam penjelasan sifat-
sifat Ulul Azmi dan penentuan obyeknya.
Sifat-sifat Ulul Azmi yang dijelaskan dalam sebagian riwayat:
1.     Memiliki seruan dakwah global dan universal untuk manusia dan jin.[9]
2.     Memiliki syariat dan agama mandiri dan baru.[10]
3.     Memiliki kitab samawi.[11]
 
Dalam tiga hal ini telah disinggung tiga karakteristik dan tipologi nyata para nabi  Ulul Azmi; yaitu
seruan dakwah universal, agama dan kitab Ilahi. Dalam sebuah riwayat dari Imam Shadiq As syarat
kedua dan ketiga disebutkan berdampingan dan memadai untuk menjawab pertanyaan bagian kedua
(mengapa sebagian nabi meski memiliki kitab namun tidak tergolong sebagai Ulul Azmi?).
Imam Ridha As dalam menjawab pertanyaan seseorang yang bertanya kepadanya bahwa nabi-nabi
bagaimana mereka menjadi Ulul Azmi?” Imam Ridha As bersabda, “Karena mereka telah diutus (Nuh,
Ibrahim dan sebagainya) dengan kitab dan sebuah syariat khusus.”[12]
Dengan demikian, memiliki kitab merupakan salah satu syarat menjadi nabi-nabi Ulul Azmi. Namun
dua syarat penting lainnya juga tetap ada yang pertama seruan dakwah universal untuk seluruh
manusia dan jin dan yang kedua memiliki syariat mandiri dan baru.
Harap diperhatikan bahwa syariat mandiri tidak bermakna bahwa sama sekali berbeda dan tidak
sesuai dengan syariat nabi-nabi sebelumnya, melainkan bermakna bahwa sesuai dengan tuntutan
zaman maka syariat-syariat juga berbeda dan hal ini merupakan sesuatu yang natural. Nabi Daud As
kendati memiliki kitab samawi namun kitabnya bukanlah kitab hukum-hukum dan syariat mandiri dan
baru. Sebagaimana Nabi Adam As, Syits As dan Idris As juga memiliki kitab namun tidak tergolong
sebagai Ulul Azmi.[13]
Dalam beberapa riwayat dijelaskan secara lugas nama-nama para Nabi Ulul Azmi. Diriwayatkan dari
Imam Ali bin al-Husain As bahwa beliau bersabda, “Ulul azmi terdiri dari lima orang: Nabi Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa As dan Nabi Muhammad Saw.[14] Demikian juga, makna ini diriwayatkan dari
Imam Shadiq dan Imam Ridha As.[15] Dalam beberapa riwayat disebutkan “Suhuf” sebagai nama
kitab Nabi Nuh dan Nabi Ibrahim As. Kendati al-Qur’an juga menyebut kitab Nabi Musa As sebagai
Suhuf,[16] namun keseluruhannya disebut sebagai Taurat. Kitab Nabi Isa As adalah Injil dan kitab
Nabi Muhammad Saw adalah al-Qur’an.
Adapun Avesta yang merupakan kitab agama Soroaster, apakah termasuk kitab samawi Soroaster?
Hal ini masih perlu dipertimbangkan. Pada ragam bagian Avesta dijelaskan banyak nukilan Soroaster
atau perbincangannya dengan Tuhan atau dengan masyarakat.[17]
Untuk penjelasan lebih jauh silahkan Anda merujuk pada Yasna (bagin terkuno dan terpenting
Avesta), pasal 46, ayat-ayat 1-2. Meski sesuai dengan sebagian riwayat, Soraster adalah nabi Ilahi
dan memiliki kitab samawi.[18] [IQuest]
 

[1]. Mufradat Raghib, klausa ‘a-za-m. 

[2].  “Wa Ulu al-Azmi min al-Rusul: Alladzina ‘azamu ‘ala Amr Allah fima ‘ahada ilaihim” Lisân al-‘Arab , jil. 12, hal. 399.

[3]. “Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu
termasuk hal-hal yang sangat bernilai.” (Qs. Syura [42]:43)
[4]. “Dan sebelum ini sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Adam, tapi ia lupa (akan
janji itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.”  (Qs. Thaha [20]:115)
[5]. Allamah Thabathabai berkata, “Azam yang bermakna azimat yaitu hukum dan syariat telah mendapatkan sokongan

riwayat-riwayat Ahlulbait As.” Terjemahan Persia Al-Mizân, jil. 18, hal. 332.

[6]. Tafsir Nemune, jil. 21, hal. 379. 

[7]. Ushûl’ Aqâid, Mishbah Yazdi, hal. 239.  

[8]. Bihâr al-Anwâr, jil. 11, hal. 35, Cetakan Beirut, Wafa.  

[9].  Ibid, hal. 32. 


[10]. Ibid, hal. 34; ‘Ilal al-Syarâ’i, jil. 1, hal. 149, Bab 101. Ibid, hal. 56.  

[11]. Ibid, hal. 35.

[12]. Ibid, jil. 11, hal. 56.  

[13]. Al-Mizân, jil. 2, hal. 142; Terjemahan Persia al-Mizân, jil. 2, hal. 213.  

[14]. Bihâr al-Anwâr, jil. 11, hal. 32.  

[15]. ‘Ilal al-Syarâ’i, jil. 1, hal. 149, Bab 101.  

[16]. “Sesungguhnya (semua perintah) ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu)
kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Qs. Al-A’la [87]:19)
[17]. Robert Hume, Adyân-e Zende Jahân, hal. 278. Demikian juga untuk penjelasan lebih jauh silahkan Anda merujuk

pada Yasna bagian terkuno dan terpenting Avesta, Pasal 46, ayat-ayat 1 dan 2.  

[18]. Man Lâ Yahdhuruhu al-Faqih, jil. 2, hal. 53, Hadis 1678; Safinat al-Bihâr, jil. 4, hal. 346.

Posts tagged ‘Ulul Azmi’


Riwayat Ringkas 25 Nabi Dan Rasul Dalam Al-Qur’an Dan Hadits

Etimologi
Kata “nabi” berasal dari kata naba yang berarti “dari tempat yang tinggi”; karena itu orang ‘yang di tempat tinggi’
semestinya punya penglihatan ke tempat yang jauh (prediksi masa depan) yang disebut nubuwwah.
Nabi (bahasa Arab: ‫ )نبي‬dalam agama Islam adalah laki-laki yang diberi wahyu oleh Allah swt, tetapi dia tidak punya
kewajiban untuk menyampaikannya kepada umat tertentu atau wilayah tertentu.
Sementara, kata “rasul” berasal dari kata risala yang berarti penyampaian. Karena itu, para rasul, setelah lebih dulu diangkat
sebagai nabi, bertugas menyampaikan wahyu dengan kewajiban atas suatu umat atau wilayah tertentu.
Jadi, Rasul (Arab:‫ رسول‬Rasūl; Plural ‫ رسل‬Rusul) adalah seorang laki-laki yang mendapat wahyu dari Allah dengan suatu
syari’at dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya dan mengamalkannya. Setiap rasul pasti seorang nabi, namun tidak
setiap nabi itu seorang rasul. Jadi jumlah para nabi itu jauh lebih banyak ketimbang para rasul.
Menurut syariat Islam jumlah Nabi ada 124.000 orang, sedangkan jumlah Rasul ada 312 orang berdasarkan hadits riwayat
At-Turmudzi:
Dari Abi Zar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “(Jumlah para nabi itu) adalah
seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga
ratus dua belas (312)” [Hadits Riwayat At-Turmuzy]
Menurut Al-Qur’an Allah swt telah mengirimkan banyak nabi kepada umat manusia. Bagaimanapun, seorang rasul memiliki
tingkatan lebih tinggi karena menjadi pimpinan ummat, sementara nabi tidak harus menjadi pimpinan. Di antara rasul yang
memiliki julukan Ulul Azmi adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad. Mereka dikatakan memiliki tingkatan
tertinggi dikalangan rasul. Dari semua rasul, Muhammad saw sebagai ‘Nabi Penutup’ yang mendapat gelar resmi di dalam
Al-Qur’an Rasulullah adalah satu-satunya yang kewajibannya meliputi umat dan wilayah seluruh alam semesta ‘Rahmatan
lil Alamin’.
Percaya kepada para Nabi dan para Rasul merupakan Rukun Iman yang keempat dalam Islam.
Perbedaan Nabi dan Rasul
Berikut ini adalah perbedaan Nabi dan Rasul:
1. Jenjang kerasulan lebih tinggi daripada jenjang kenabian.
2. Rasul diutus kepada kaum yang kafir, sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah beriman.
3. Syari’at para rasul berbeda antara satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain bahwa para rasul diutus dengan
membawa syari’at baru.
4. Rasul pertama adalah Nuh, sedangkan nabi yang pertama adalah Adam.
5. Seluruh rasul yang diutus, Allah selamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan oleh kaumnya. Adapun nabi,
ada di antara mereka yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.
Kriteria Nabi dan Rasul
Dikatakan bahwa nabi dan rasul memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya adalah:
1. Dipilih dan diangkat oleh Allah.
2. Mendapat mandat (wahyu) dari Allah.
3. Bersifat cerdas.
4. Dari umat Bani Adam (Manusia).
5. Nabi dan Rasul adalah seorang laki-laki (bukan wanita).
Nabi dan rasul dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah Adam as. Nabi sekaligus rasul terakhir ialah
Muhammad saw yang ditugaskan untuk menyampaikan Islam dan peraturan yang khusus kepada manusia di zamannya
sehingga hari kiamat. Isa as yang lahir dari perawan Maryam binti Imran juga merupakan seorang nabi.
Selain ke-25 nabi sekaligus rasul, ada juga nabi lainnya seperti dalam kisah Khidir bersama Musa yang tertulis dalam Surah
Al-Kahf ayat 66-82. Terdapat juga kisah Uzayr dan Syamuil. Juga nabi-nabi yang tertulis di Hadits dan Al-Qur’an, seperti
Yusya’ bin Nun, Zulqarnain, Iys, dan Syits.
Sedangkan orang suci yang masih menjadi perdebatan sebagai seorang Nabi atau hanya wali adalah Luqman al-Hakim
dalam Surah Luqman.
Rasul dalam Al-Qur’an dan Hadits
Dari Al-Quran dan hadits disebutkan beberapa nama nabi sekaligus rasul, di antaranya yaitu:
o Idris diutus untuk Bani Qabil di Babul, Iraq dan Memphis.
o Nuh diutus untuk Bani Rasib di wilayah Selatan Iraq.
o Hud diutus untuk ʿĀd yang tinggal di Al-Ahqaf, Yaman.
o Shaleh diutus untuk kaum Tsamūd di Semenanjung Arab.
o Ibrahim diutus untuk Bangsa Kaldeā di Kaldaniyyun Ur, Iraq.
o Luth diutus untuk negeri Sadūm dan Amūrah di Syam, Palestina.
o Isma’il diutus untuk untuk Qabilah Yaman, Mekkah.
o Ishaq diutus untuk Kanʻān di wilayah Al-Khalil, Palestina.
o Yaqub diutus untuk Kanʻān di Syam.
o Yusuf diutus untuk Hyksos dan Kanʻān di Mesir.
o Ayyub diutus untuk Bani Israel dan Bangsa Amoria (Aramin) di Horan, Syria.
o Syu’aib diutus untuk Kaum Rass, negeri Madyan dan Aykah.
o Musa dan Harun diutus untuk Bangsa Mesir Kuno dan Bani Israel di Mesir.
o Zulkifli diutus untuk Bangsa Amoria di Damaskus.
o Yunus diutus untuk bangsa Assyria di Ninawa, Iraq.
o Ilyas diutus untuk Funisia dan Bani Israel, di Ba’labak Syam.
o Ilyasa diutus untuk Bani Israel dan kaum Amoria di Panyas, Syam.
o Daud diutus untuk Bani Israel di Palestina.
o Sulaiman diutus untuk Bani Israel di Palestina.
o Zakaria diutus untuk Bani Israil di Palestina.
o Yahya diutus untuk Bani Israil di Palestina.
o Isa diutus untuk Bani Israil di Palestina.
o Muhammad seorang nabi & rasul terakhir yang diutus di Jazirah Arab untuk seluruh umat manusia dan jin.
Sedangkan Adam dan Syits yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf sebagai seorang nabi saja, bukan sebagai rasul karena
mereka tidak memiliki umat atau kaum dan tidak memiliki kewajiban untuk menyebarkan risalah yang mereka yakini.
Sedangkan Khaḍr seorang nabi yang dianggap misterius, ia tidak diketahui lebih lanjut untuk kaum apa dia diutus.
Riwayat Ringkas 25 Nabi dan Rasul
Dibawah ini akan dibahas riwayat ringkas 25 Nabi dan Rasul dalam Al-Qur’an dan Hadits yang wajib di Imani oleh setiap
Muslim, yaitu:
1. Adam AS
2. Idris AS
3. Nuh AS
4. Hud AS
5. Saleh (Shalih/Shaleh/Sholeh) AS
6. Ibrahim AS
7. Luth AS
8. Ismail AS
9. Ishak (Ishaq) AS
10. Yaqub (Yakub/Israil/Israel) AS
11. Yusuf AS
12. Syu’aib (Syuaib) AS
13. Ayyub (Ayub) AS
14. Dzulkifli (Zulkifli) AS
15. Musa AS
16. Harun AS
17. Daud (Dawud) AS
18. Sulaiman (Sulaeman) AS
19. Ilyas AS
20. Ilyasa’ AS
21. Yunus (Dzun Nun) AS
22. Zakaria (Zakariya) AS
23. Yahya AS
24. Isa AS
25. Muhammad SAW
1. ADAM as
Nama : Adam As.
Usia : 930 tahun
Periode sejarah :5872 – 4942 SM
Tempat turunnya di bumi : India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab
Jumlah keturunannya (anak) : 40 (laki-laki dan perempuan)
Tempat wafat : India, ada yang berpendapat di Mekah
didalam Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 25 kali
2. IDRIS as
Nama : Idris bin Yarid, nama aslinya Akhnukh, nama Ibunya Asyut
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as
Usia : 345 tahun
Periode sejarah :4533 – 4188 SM
Tempat diutus (lokasi) : Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis)
Tempat wafat : Allah mengangkatnya ke langit
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 2 kali
3. NUH as
Nama : Nuh bin Lamak
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
Usia : 950 tahun
Periode sejarah : 3993 – 3043 SM
Tempat diutus (lokasi) : Selatan Irak
Jumlah keturunannya (anak) : 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an)
Tempat wafat : Mekah al-Mukarramah
Sebutan kaumnya : Kaum Nuh
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 43 kali
4. HUD (Huud) as
Nama : Hud bin Abdullah
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ ‘Aush (‘Uks) ⇒ ‘Ad ⇒ al-Khulud ⇒ Rabah ⇒ Abdullah ⇒ Hud as
Usia : 130 tahun
Periode sejarah : 2450 – 2320 SM
Tempat diutus (lokasi) : Al-Ahqaf (lokasinya antara Yaman dan Oman)
Jumlah keturunannya (anak) : –
Tempat wafat : Bagian Timur Hadramaut (Yaman)
Sebutan kaumnya : Kaum ‘Ad
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 7 kali
5. SALEH (Shalih/Shaleh/Sholeh) as
Nama : Shalih bin Ubaid
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ Amir ⇒ Tsamud ⇒ Hadzir ⇒ Ubaid ⇒ Masah ⇒ Asif ⇒ Ubaid ⇒ Shalih as
Usia : 70 tahun
Periode sejarah : 2150 – 2080 SM
Tempat diutus (lokasi) : Daerah al-Hijr (Mada’in Salih, antara Madinah dan Syria)
Jumlah keturunannya (anak) : –
Tempat wafat : Mekah al-Mukarramah
Sebutan kaumnya : Kaum Tsamud
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 10 kali
6. IBRAHIM as
Nama : Ibrahim bin Azar
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as
Usia : 175 tahun
Periode sejarah :1997 – 1822 SM
Tempat diutus (lokasi) : Ur di daerah selatan Babylon (Irak)
Jumlah keturunannya (anak) :13 anak (termasuk Nabi Ismail as & Nabi Ishaq as)
Tempat wafat : Al-Khalil (Hebron, Palestina/Israel)
Sebutan kaumnya : Bangsa Kaldan
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 69 kali
7. LUTH as
Nama : Luth bin Haran
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Haran ⇒ Luth as
Usia : 80 tahun
Periode sejarah :1950 – 1870 SM
Tempat diutus (lokasi) : Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth)
Jumlah keturunannya (anak) : 2 putri (Ratsiya dan Za’rita)
Tempat wafat : Desa Shafrah di Syam (Syria)
Sebutan kaumnya : Kaum Luth
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 27 kali
8. ISMAIL as
Nama : Ismail bin Ibrahim
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ismail as
Usia : 137 tahun
Periode sejarah : 1911 – 1774 SM
Tempat diutus (lokasi) : Mekah al-Mukarramah
Jumlah keturunannya (anak) : 12 anak
Tempat wafat : Mekah al-Mukarramah
Sebutan kaumnya : Amaliq dan Kabilah Yaman
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 12 kali
9. ISHAQ (Ishak) as
Nama : Ishaq (Ishak) bin Ibrahim
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as
Usia : 180 tahun
Periode sejarah : 1897 – 1717 SM
Tempat diutus (lokasi) : Kota al-Khalil (Hebron) di daerah Kan’an (Kana’an)
Jumlah keturunannya (anak): 2 anak (termasuk Nabi Ya’qub as/Israil)
Tempat wafat : Al-Khalil (Hebron)
Sebutan kaumnya : Bangsa Kan’an
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 17 kali
10. YA’QUB (Yakub/Israel/Israil) as
Nama : Ya’qub (Yakub/Israel) bin Ishaq (Ishak),
Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as
Usia : 147 tahun
Periode sejarah :1837 – 1690 SM
Tempat diutus (lokasi) : Syam (Syria/Siria)
Jumlah keturunannya (anak) : 12 anak laki-laki (Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Dan, Naftali, Gad, Asyir, Isakhar, Zebulaon,
Yusuf, dan Benyamin) dan 2 anak perempuan (Dina dan Yathirah)
Tempat wafat : Al-Khalil (Hebron), Palestina
Sebutan kaumnya : Bangsa Kan’an
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 18 kali
11. YUSUF as
Nama : Yusuf bin Ya’qub (Yusuf bin Yakub)
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as
⇒ Yusuf as
Usia : 110 tahun
Periode sejarah : 1745 – 1635 SM
Tempat diutus (lokasi) : Mesir
Jumlah keturunannya (anak) : 3 anak (2 laki-laki, 1 perempuan)
Tempat wafat : Nablus
Sebutan kaumnya : Heksos dan Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 58 kali
12. SYU’AIB (Syuaib) as
Nama : Syu’aib (Syuaib) bin Mikail
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Madyan ⇒ Yasyjur ⇒
Mikail ⇒ Syu’aib as
Usia : 110 tahun
Periode sejarah :1600 – 1490 SM
Tempat diutus (lokasi) : Madyan (di pesisir Laut Merah di tenggara Gunung Sinai)
Jumlah keturunannya (anak) : 2 anak perempuan
Tempat wafat :Yordania
Sebutan kaumnya : Madyan dan Ashhabul Aikah
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 11 kali
13. AYUB (Ayyub) as
Nama : Ayub (Ayyub) bin Amush
Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ al-‘Aish ⇒
Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayub as
Usia : 120 tahun
Periode sejarah :1540 – 1420 SM
Tempat diutus (lokasi) : Dataran Hauran
Jumlah keturunannya (anak) : 26 anak
Tempat wafat : Dataran Hauran
Sebutan kaumnya : Bangsa Arami dan Amori, di daerah Syria dan Yordania
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 4 kali
14. DZULKIFLI (Zulkifli) as
Nama : Dzulkifli (Zulkifli) bin Ayub, nama aslinya Bisyr (Basyar)
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ al-‘Aish ⇒
Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayub as ⇒ Dzulkifli as
Usia : 75 tahun
Periode sejarah : 1500 – 1425 SM
Tempat diutus (lokasi) : Damaskus dan sekitarnya
Jumlah keturunannya (anak) : –
Tempat wafat : Damaskus
Sebutan kaumnya : Bangsa Arami dan Amori (Kaum Rom), di daerah Syria dan Yordania
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 2 kali
15. MUSA as
Nama : Musa bin Imran
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as
⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Musa as
Ibunya bernama: Yukabad (riwayat lain menyebutkan: Yuhanaz Bilzal)
Usia : 120 tahun
Periode sejarah : 1527 – 1407 SM
Tempat diutus (lokasi) : Sinai di Mesir
Jumlah keturunannya (anak) : 2 anak ( Azir dan Jarsyun), dari istrinya yang bernama Shafura (binti Nabi Syu’aib as)
Tempat wafat : Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang)
Sebutan kaumnya : Bani Israil dan Fir’aun (gelar raja Mesir)
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 136 kali
16. HARUN as
Nama : Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as
⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun as
Usia : 123 tahun
Periode sejarah : 1531 – 1408 SM
Tempat diutus (lokasi) : Sinai di Mesir
Jumlah keturunannya (anak) : –
Tempat wafat : Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang)
Sebutan kaumnya : Bani Israil dan Fir’aun (gelar raja Mesir)
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 20 kali
17. DAUD (Dawud) as
Nama : Daud (Dawud, David) bin Isya
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒
Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as
Usia : 100 tahun
Periode sejarah : 1063 – 963 SM
Tempat diutus (lokasi) : Palestina (dan Israil)
Keturunannya (anaknya) : Sulaiman (Sulaeman)
Tempat wafat : Baitul Maqdis (Yerusalem)
Sebutan kaumnya : Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 18 kali
18. SULAIMAN (Sulaeman) as
Nama : Sulaiman (Sulaeman, Sulayman) bin Daud (Dawud)
Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒
Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as ⇒ Sulaiman as
Usia : 66 tahun
Periode sejarah : 989 – 923 SM
Tempat diutus (lokasi) : Palestina (dan Israil)
Keturunannya (anaknya) : Rahab’an (Ruhba’am/Rehabeam)
Tempat wafat : Baitul Maqdis (Yerusalem)
Sebutan kaumnya : Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 21 kali
19. ILYAS as
Nama : Ilyas bin Yasin
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as
⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun as ⇒ Alzar ⇒ Fanhash ⇒ Yasin ⇒ Ilyas as
Usia : 60 tahun
Periode sejarah : 910 – 850 SM
Tempat diutus (lokasi) : Ba’labak (daerah di Lebanon)
Jumlah keturunannya (anak) : –
Tempat wafat : Diangkat Allah ke langit
Sebutan kaumnya : Bangsa Fenisia
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 4 kali
20. ILYASA’ as
Nama : Ilyasa’ bin Akhthub
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as
⇒ Yusuf as ⇒ Ifrayim ⇒ Syutlim ⇒ Akhthub ⇒ Ilyasa’ as
Usia : 90 tahun
Periode sejarah : 885 – 795 SM
Tempat diutus (lokasi) : Jaubar, Damaskus
Jumlah keturunannya (anak) : –
Tempat wafat : Palestina
Sebutan kaumnya : Bangsa Arami dan Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 2 kali
21. YUNUS (Yunan/ Dzan nun) as
Nama : Yunus (Yunan) bin Matta binti Abumatta, Matta adalah nama Ibunya (catatan : Tidak ada dari para nabi yang
dinasabkan ke Ibunya, kecuali Yunus dan Isa)
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya’qub as
⇒ Yusuf as ⇒ Bunyamin ⇒ Abumatta ⇒ Matta ⇒ Yunus as
Usia : 70 tahun
Periode sejarah : 820 – 750 SM
Tempat diutus (lokasi) : Ninawa, Irak
Jumlah keturunannya (anak) : –
Tempat wafat : Ninawa, Irak
Sebutan kaumnya : Bangsa Asyiria, di utara Irak
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 5 kali
22. ZAKARIA (Zakariya) as
Nama : Zakaria (Zakariya) bin Dan
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒
Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as ⇒ Sulaiman as ⇒
Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒
Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakaria as
Usia :122 tahun
Periode sejarah : 91 SM – 31 M
Tempat diutus (lokasi) : Palestina
Jumlah keturunannya (anaknya) : 1 anak
Tempat wafat :Halab (Aleppo)
Sebutan kaumnya : Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 12 kali
23. YAHYA as
Nama : Yahya bin Zakaria
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒
Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as ⇒ Sulaiman as ⇒
Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒
Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakaria as ⇒ Yahya as
Usia : 32 tahun
Periode sejarah : 1 SM – 31 M
Tempat diutus (lokasi) : Palestina
Jumlah keturunannya (anaknya) : –
Tempat wafat : Damaskus
Sebutan kaumnya : Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 5 kali
24. ISA as
Nama : Isa bin Maryam binti Imran, Maryam adalah nama Ibunya (catatan : Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke
Ibunya, kecuali Isa dan Yunus)
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as
⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒
Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as ⇒ Sulaiman as ⇒
Rahab’am ⇒ Radim ⇒ Yahusafat ⇒ Barid ⇒ Nausa ⇒ Nawas ⇒ Amsaya ⇒ Izazaya ⇒ Au’am ⇒ Ahrif ⇒ Hizkil ⇒
Misyam ⇒ Amur ⇒ Sahim ⇒ Imran ⇒ Maryam ⇒ Isa as
Usia : 33 tahun
Periode sejarah : 1 SM – 32 M
Tempat diutus (lokasi) : Palestina
Jumlah keturunannya (anaknya) : –
Tempat wafat : Diangkat oleh Allah ke langit
Sebutan kaumnya : Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : di dalam Al-Qur’an nama Isa disebutkan sebanyak 21 kali, sebutan al-Masih
sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu (Putra) Maryam sebanyak 23 kali
25. MUHAMMAD saw
Nama : Muhammad bin Abdullah
Garis Keturunan Ayah : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒
Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ismail as ⇒
Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒
Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒
Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Hasyim ⇒ Abdul Muthalib ⇒ Abdullah ⇒ Muhammad saw
Garis Keturunan Ibu : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒
Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ismail as ⇒
Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒
Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒
Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Wahab ⇒ Aminah ⇒ Muhammad saw
Usia : 62 tahun
Periode sejarah : 570 – 632 M
Tempat diutus (lokasi) : Mekah al-Mukarramah
Jumlah keturunannya (anak) : 7 anak (3 laki-laki (Qasim, Abdullah & Ibrahim) dan 4 perempuan (Zainab, Ruqayyah, Ummi
Kultsum & Fatimah az Zahrah)
Tempat wafat : Madinah an-Nabawiyah
Sebutan kaumnya : Bangsa Arab
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 25 kali secara jelas

Catatan:
^ Dari Abi Zar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “(Jumlah para nabi itu) adalah
seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus
dua belas (312)” Hadits riwayat At-Turmuzy.
^ “Aku diutus kepada seluruh makhluk.” Ibnu Abdil Barr rahimahullahu berkata: Mereka tdk berbeda pendapat bahwa
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus kepada jin dan manusia sebagai pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan. (Hadits riwayat Muslim). Ini termasuk keistimewaan beliau dibandingkan para nabi yakni dgn diutus beliau
kepada seluruh jin dan manusia.
^ Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Aku diutus kepada yg merah dan yg
hitam.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim). Mujahid bin Jabr menafsirkan hadits ini dgn makna jin dan manusia.
^ Al-Hafizh Ibnu Katsir menyatakan dalam Tafsirnya (3/47), “Tidak ada perbedaan (di kalangan ulama) bahwasanya para
rasul lebih utama daripada seluruh nabi dan bahwa ulul ‘azmi merupakan yang paling utama di antara mereka (para rasul)”.
^ “Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada
umatnya, umat itu mendustakannya”. (QS. Al-Mu`minun : 44)
^ “Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang”. (QS. Al-Ma`idah : 48)
^ “Maka orang-orang mendatangi Adam dan berkata: Wahai Adam, tidakkah engkau tahu (bagaimana keadaan manusia).
Allah telah menciptakanmu dengan TanganNya, dan Allah (memerintahkan) Malaikat bersujud kepadamu dan Allah
mengajarkan kepadamu nama-nama segala sesuatu. Berilah syafaat kami kepada Rabb kami sehingga kami bisa
mendapatkan keleluasaan dari tempat kami ini. Adam berkata: aku tidak berhak demikian, kemudian Adam menceritakan
kesalahan yang menimpanya. (Adam berkata): akan tetapi datanglah kepada Nuh, karena ia adalah Rasul pertama yang Allah
utus kepada penduduk bumi. Maka orang-orang kemudian mendatangi Nuh….”(H.R alBukhari dan Muslim dari Anas bin
Malik).
^ Allah berfirman: “Mengapa kalian dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kalian orang-orang yang beriman?”. (QS.
Al-Baqarah : 91)
^ “Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu
kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” (Al anbiyya’
21:7)
^ “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki)
atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka…” (An
Nisaa’ 4:34)
Referensi
* Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, Mendalami Nilai-nilai Kehidupan yang
Dijalani Para Utusan Allah, Obeikan Riyadh, Almahira Jakarta, 2008.
* Dr. Syauqi Abu Khalil, Atlas Al-Quran, Membuktikan Kebenaran Fakta Sejarah yang Disampaikan Al-Qur’an secara
Akurat disertai Peta dan Foto, Dar al-Fikr Damaskus, Almahira Jakarta, 2008.
* Ibnu Katsir, Qishashul Anbiyaa’, hlm 24.
* Ibnu Asakir, Mukhtashar Taarikh Damasyaqa, IV/224.
* ats-Tsa’labi, Qishashul Anbiyaa’ (al-Araa’is), hlm 36.
* Tim DISBINTALAD (Drs. A. Nazri Adlany, Drs. Hanafi Tamam, Drs. A. Faruq Nasution), Al-Quran Terjemah Indonesia,
Penerbit PT. Sari Agung, Jakarta, 2004
* Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran, Syaamil Al-Quran Terjemah Per-Kata,
Syaamil International, 2007.
* alquran.bahagia.us, keislaman.com, dunia-islam.com, Al-Quran web, id.wikipedia.org, PT. Gilland Ganesha, 2008.
* Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim, PT. Bina Ilmu, 1979.
* Al-Hafizh Zaki Al-Din ‘Abd Al-‘Azhum Al Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Al-Maktab Al-Islami, Beirut, dan PT.
Mizan Pustaka, Bandung, 2008.
* M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Maktabah al-Ma’arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 2008.
* Al-Bayan, Shahih Bukhari Muslim, Jabal, Bandung, 2008.
* Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah al-Ma’arif, Riyadh, dan
Gema Insani, Jakarta, 1999.

belajar islam
Rabu, 21 September 2011
***KETERPAUTAN PARA NABI DAN RASUL SESUAI AL-
QUR'AN DAN HADITS***

n antara kelebihan masing-masing agar diketahui yang


lebih utama maka itu tidak masuk dalam larangan."
ALLAH memberi tauh kita bahwa DIA mengutamakan
sebagian para NABI atas yang lain,sebagaimana
firman-Nya:

“DAN SESUNGGUHNYA TELAH KAMI LEBIHKAN


SEBAGIAN NABI-NABI ITU ATAS SEBAGIAN [YANG
LAIN],DAN KAMI BERIKAN ZABUR [KEPADA] DAUD.” 
... [QS.AL-ISRA :55 ]

Dan umat ISLAM telah sepakat bahwa para rasul lebih


utama dari pada para nabi,dan setelah itu para rasul
tidak sama kedudukannya diantara mereka
sebagaimana ALLAH berfirman:

” RASUL-RASUL ITU KAMI LEBIHKAN SEBAGIAN


MEREKA ATAS SEBAGIAN YANG LAIN. DI ANTARA
MEREKA ADA YANG ALLAH BERKATA-KATA
[LANGSUNG DENGAN DIA] DAN SEBAGIANNYA
ALLAH MENINGGIKANNYA BEBERAPA
DERAJAT.DAN KAMI BERIKAN KEPADA ISA PUTRA
MARYAM BEBERAPA MUKJIZAT SERTA KAMI
PERKUAT DIA DENGAN RUHUL QUDUS.” 
[QS.AL-BAQARAH : 253]

PARA RASUL ULUL AZMI ADALAH RASUL PALING


UTAMA.

PARA RASUL DAN NABI PALING UTAMA ADA LIMA:


“IBRAHIM , NUH ,MUSA , ISA DAN MUHAMMAD.”
MEREKA ADALAH PARA RASUL ULUL AZMI.

Sebagaimana firman-Nya:

”MAKA BERSABARLAH KAMU SEPERTI ORANG-


ORANG YANG MEMPUNYAI KETEGUHAN HATI
[ULUL AZMI] DARI RASUL-RASUL.” 
[QS.AL-AHQAF :35 ]

ALLAH telah menyebutkan mereka dalam kitabnya lebih


dari satu tempat.
Sebagaimana firman-Nya:

” DIA TELAH MENSYARIATKAN KAMU TENTANG


AGAMA APA YANG TELAH DIWASIATKAN-NYA
KEPADA NUH DAN APA YANG TELAH KAMI
WAHYUKAN KEPADAMU DAN APA YANG TELAH
KAMI WASIATKAN KEPADA IBRAHIM,MUSA DAN
ISA, YAITU: TEGAKKANLAH AGAMA DAN
JANGANLAH KAMU BERPECAHBELAH
TENTANGNYA.” 
[QS.ASY-SYURA : 13 ]

Dan dalam firman-Nya yang lain,:

”DAN [INGATLAH] KETIKA KAMI MENGAMBIL


PERJANJIAN DARI NABI-NABI DAN DARI KAMU
[SENDIRI],DARI NUH,IBRAHIM,MUSA DAN ISA
PUTRA MARYAM.” [QS.AL-AHZAB : 7]

**DENGAN APA PARA NABI DAN RASUL BERBEDA


DALAM KEDUDUKANNYA**

Yang memperhatikan dua ayat yang memberitahu


perbedaan para nabi dan rasul adalah bahwa ALLAH
memberi kelebihan sebagian mereka dengan memberi
kebaikan yang tidak diberikan kepada yang lain,atau
mengangkat derajat lebih tinggi dari yang lain. Atau
kesungguhannya dalam ibadah kepada ALLAH dan
berdakwah kepadanya,dan melaksanakan perintah
yang dibebankan kepadanya.

DAUD : Diberi kelebihan oleh ALLAH dengan diberikan


ZABUR.
ALLAH berfirman:

” DAN KAMI BERIKAN ZABUR [KEPADA] Daud.”


[QS.AL-ISRA : 55 ]

DAN ALLAH memberi MUSA kitab TAURAT.


ALLAH berfirman:

” DAN [INGATLAH],KETIKA KAMI BERIKAN KEPADA


MUSA AL-KITAB [TAURAT] DAN KETERANGAN
YANG MEMBEDAKAN ANTARA YANG BENAR DAN
YANG SALAH,AGAR KAMU MENDAPAT PETUNJUK.” 
[QS.AL-BAQARAH : 53 ]
KITAB TERSEBUT ADALAH TAURAT, ALLAH
berfirman:

” SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENURUNKAN


KITAB TAURAT DI DALAMNYA [ADA] PETUNJUK
DAN CAHAYA [YANG MENERANGI].” [QS.AL-MAIDAH
: 44 ]

SEBAGAIMANA ALLAH MEMBERI NABI ISA INJIL.


Sebagaimana firman-Nya:

” DAN KAMI IRINGI JEJAK MEREKA [NABI-NABI BANI


ISRAIL] DENGAN ISA PUTRA
MARYAM,MEMBENARKAN KITAB YANG
SEBELUMNYA,YAITU ; TAURAT.DAN KAMI
MEMBERIKAN KEPADANYA KITAB INJIL SEDANG
DIDALAMNYA [ADA] PETUNJUK DAN CAHAYA
[YANG MENERANGI.” [QS.AL-MAIDAH : 46 ]

ALLAH memberi keistimewaan ADAM,bahwasanya ia


adalah bapak manusia,dimana allah menciptakannya
dengan tangan-Nya dan meniupkan padanya dari roh-
Nya,dan memerintahkan malaikat untuk sujud
kepadanya.

Dan memberikan kelebihan kepada NUH bahwa ia


adalah (Rasul pertama kepada penduduk bumi,dan
ALLAH menamakannya dengan hamba yang
bersyukur).

Dan memberi kelebihan kepada IBRAHIM dengan


mejadikannya dengan menjadikannya kekasih ALLAH.
Sebagaimana firman-Nya:

”DAN ALLAH MENGAMBIL IBRAHIM MENJADI


KESAYANGAN-NYA.” [QS.AN-NISA :125]

Serta menjadikannya IMAM bagi seluruh umat manusia.


Sebagaimana firman-Nya:

"Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu(Ibrahim) imam


bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya
mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-
Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim".
[ QS.2:124 ]

Dan ALLAH melebihkan MUSA dengan risalah dan


berbicara kepadanya, sebagaimana firman-Nya:

”SESUNGGUHNYA AKU MEMILIH [MELEBIHKAN]


KAMU DARI MANUSIA YANG LAIN [DI MASAMU]
UNTUK MEMBAWA RISALAH-KU DAN UNTUK
BERBICARA LANGSUNG DENGAN-KU.” [QS. AL-
A’RAF : 144 ]

Dan juga firman-Nya yang lain:


”DAN AKU TELAH MEMILIHMU UNTUK DIRI-KU.” [QS.
THAHA : 41 ]

Dan melebihkan ISA bahwa ia adalah utusan


ALLAH,dan kalimatnya yang disampaikannya kepada
Maryam dan Roh dari-Nya,dan ia berbicara dengan
manusia ketika dalam buaian.
ALLAH berfirman:

”SESUNGGUHNYA AL-MASIH,ISA PUTRA MARYAM


ITU ADALAH UTUSAN ALLAH DAN [YANG
DICIPTAKAN DENGAN ]KALIMAT-NYA YANG
DISAMPAIKAN-NYA KEPADA MARYAM,DAN
[DENGAN TIUPAN ] ROH DARI-NYA.” 
[QS.AN-NISA : 171 ]

Antara para nabi berbeda dalam segi yang lain,ada


yang hanya menjadi nabi saja tidak yang lain,ada yang
menjadi nabi dan raja,dan ada yang menjadi hamba dan
rasul.Adapun nabi yang didustakan dan tidak diikuti,dan
tidak ditaati,kalau ia tidak memerintah dengan dia
kehendaki dan boleh baginya maka ia nabi dan
raja.Sebagaimana firman-Nya kepada SULAIMAN:

”INILAH ANUGERAH KAMI,MAKA BERIKANLAH


[KEPADA ORANG LAIN] ATAU TAHANLAH [UNTUK
DIRIMU SENDIRI] DENGAN TIADA
PERTANGGUNGAN JAWAB.” [QS. SHAAD : 39 ]..
Nabi yang menjadi raja di sini adalah kebalikan seorang
hamba dan rasul,sebagaimana dikatakan kepada nabi :

”SILAHKAN PILIH, APAKAH ENGKAU MAU MENJADI


HAMBA DAN RASUL,ATAU NABI DAN RAJA.” [HR.
SHAHIH AHMAD]

Dan kedudukan hamba yang menjadi rasul lebih


sempurna daripada nabi yang menjadi
raja,sebagaimana nabi kita MUHAMMAD,beliau adalah
hamba dan rasul.Didukung dan ditaati serta diikuti.
OLEH KARENA ITU BELIAU MENDAPAT PAHALA
SEPERTI ORANG YANG MENGIKUTINYA, MAKHLUK
MENDAPAT MANFAAT DARINYA,MEREKA
MENYAYANGINYA DAN BELIAU SAYANG KEPADA
MEREKA (UMATNYA). Beliau tidak memilih menjadi
raja, agar tidak berkurang,karena raja menikmati
kedudukan dan harta,dari bagiannya di akhirat. Jadi
hamba dan rasul lebih utama disisi ALLAH dari pada
nabi dan raja. Oleh karena itu, NUH,IBRAHIM,MUSA
DAN ISA LEBIH UTAMA DISISI ALLAH dari pada
DAUD ,SULAIMAN dan YUSUF.

**KEUTAMAAN RASUL TERAKHIR MUHAMMAD **

Ketika Allah mengutus orang-orang dahulu dan terakhir


pada hari Kiamat, Rasulullah menjadi penghulu anak
cucu Adam, di tangannya ada bendera pujian, para nabi
dan rasul pada hari itu berada di bawah benderannya,
dari Ubai ia berkata: Rasulullah berkata:

”Aku adalah penghulu keturunan Adam pada Hari


Kiamat, dan tidak sombong, dan di tanganku ada
bendera pujian, dan bukan somgong, dan tidaklah
seorang nabi pada hari itu Adam dan lainnya kecuali
berada di bawah benderaku, dan aku aalah orang
pertama yang bumi terbelah untuknya, bukan
sombong.”>>
(HR.Turmudzi)

Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah dengan


lafaz:

“Aku adalah penghulu keturunan Adam, dan orang


pertama yang terbelah bumi baginya, dan orang
pertama memberi syafaat, dan orang pertama yang
diberi syafaat.”

Ketika kesulitan sangat memuncak pada hari itu orang-


orang minta syafaat kepada para rasul yang agung agar
mereka mereka meminta syafaat kepada Allah agar
meringankan bagi hamba-Nya, maka para rasul
menolak, masing-masing berkata: “Pergilah kepada
selainku,” sehingga ketika mereka mendatangi Isa as ia
berkata: “Pergilah kepada Muhammad seorang hamba
yang telah diampuni oleh Allah dosanya yang terdahulu
dan yang akan datang.”
Ini adalah keutamaannya pada hari yang agung itu, itu
tidak karena Allah mengaruniyainya sifat-sifat yang
agung, akhlak yang mulia, bermujahadah dalam
ketaatan kepada Allah, dan melaksanakan perintahnya.
Allah telah memberikan kelebihan dalam dirinya,
dakwahnya dan umatnya dengan berberapa kelebihan,
di antaranya adalah bahwa ia dijadikan kekasihnya
sebagaimana Allah menjadikan Ibrahim sebagain
kekasihnya, dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Muslim dalam Shahih-nya dan abuh Awanah:

"Sesungguhnya Allah menjadikan aku kekasih


sebagaimana menjadikan Ibrahim sebagai kekasihnya."

dan ALLAH memberinya Al-Qur’an yang agung dimana


tidak seorang pun dari nabi dan rasul yang diberi
sepertinya :

“Dan sesungguhnya kami telah berikan kepadamu tujuh


ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Qur’an yang
agung.”
(QS. Al-Hijr : 87)

Dan ALLAH mengistimewakan nyadengan enam


perkara yang tidak diberikan kepada seorang pun dari
para nabi sebelumnnya, dalam hadits dari abu hurairah
bahwasanya rasulullah bersabda :

"aku dilebihkan atas para nabi yg lain dengan enam


perkara : aku diberi kata yang singkat, aku ditolong
dengan rasa takut pada diri musuh, rampasan perang
dihalalkan untukku, bumi dijadikan bagiku sebagai alat
bersuci dan sebagai mesjid, aku diutus kepada semua
makhluk, dan aku dijadikan penutup para nabi ."
(HR. Muslim dan Turmudzi)

Rasulullah mengabarkan bahwa ALLAH melebihkan


atas para rasul yang lain dengan enam perkara, diberi
kata yang ringkas, yaitu kata-kata yang singkat namun
penuh makna.

Dan aku ditolong dengan rasa takut musuh, yaitu


ALLAH memberikan rasa takut di hati musuh-
musuhnya, takut kepada rasul-nya dan kepada pengikut
rasulullah.

Harta rampasan dihalalkan untukku, dulu harta


rampasan para rasul sebelumnya dan para pengikutnya
dikumpulkan kemudian turun langit api dari langit lalu
membakarnya.

Dan bumi dijadikan baginya dan umatnya sebagai


masjid dan alat bersuci, siapa saja dari umat ini yang
memasuki waktu shalat, ia bisa berwudhu kalau tidak
ada air boleh tayammum, kemudian kemudian shalat di
masjid,atau di rumah atau di padang pasir.

Beliau di utus kepada seluruh manusia. (penj: Dalam


buku (LAMAHAT MIN TARIKH AL ALAM) NEHRU
menganggap bahwa MUHAMMAD khusus di utus
kepada bangsa Arab,dan anggapan ini juga di katakan
oleh beberapa kelompok orang Nasrani pada masa
dahulu dan sekarang, IBNU TAIMIYAH telah menulis
kitabnya (AL JAWAB AS SHAHIH) untuk menjawab
syubhat orang Nasrani,di antara syubhat yang di jawab
oleh IBNU TAIMIYAH dengan panjang lebar adalah
anggapan Nasrani tersebut bahwa MUHAMMAD hanya
di utus kepada bangsa Arab bukan kepada seluruh
umat,dan cukup membantah fitnah ini dengan
menjelaskan kepada mereka pertentangan pendapat
mereka,bahwa ia adalah nabi yang di utus,dan
mengharuskannya mempercayai apa yang diberitakan
olehnya.Dan beliau telah memberitakan bahwa beliau
diutus kepada seluruh umat manusia.
Dan apabila mereka beriman dengan nabi yang
diutus,kemudian mendustakannya dan berkata:engkau
diutus khusus kepada bangsa Arab,maka mereka telah
menentang pendapatnya sendiri dan jelas bahwa
maksud mereka adalah ingin membenarkan kekufuran
mereka.

SEBAGAIMANA DISEBUTKAN DALAM FIRMAN-NYA:


“HAI MANUSIA SESUNGGUHNYA AKU ADALAH
UTUSAN ALLAH KEPADAMU SEMUA.” [QS.AL-
A’RAF : 158 ]

ALLAH mengutus beliau kepada Jin, sebagaimana


mengutusnya kepada manusia.Rombongan Jin telah
kembali setelah mendengarkan AL-QUR’AN,beriman
kepada kebenaran yang diturunkan oleh ALLAH.Mereka
mengajak kaumnya untuk beriman. Sebagaimana
ucapan mereka dalam firman-Nya:

”HAI KAUM KAMI,TERIMALAH [SERUAN] ORANG


YANG MENYERU KEPADA ALLAH DAN
BERIMANLAH KEPADA-NYA,NISCAYA ALLAH AKAN
MENGAMPUNI DOSA-DOSA KAMU DAN
MELEPASKAN KAMU DARI AZAB YANG PEDIH.DAN
ORANG YANG TIDAK MENERIMA [SERUAN] ORANG
YANG MENYERU KEPADA ALLAH MAKA DIA TIDAK
AKAN MELEPASKAN DIRI DARI AZAB ALLAH DI
MUKA BUMI DAN TIDAK ADA BAGINYA PELINDUNG
SELAIN ALLAH.MERKA ITU DALAM KESESATAN
YANG NYATA.” 
[QS.AL-AHQAF:31-32 ]

DAN KELEBIHAN SELANJUTNYA YANG ADA PADA


BELIAU,ADALAH PENUTUP PARA NABI DAN TIDAK
ADA NABI SETELAH BELIAU.
Sebagaimana firman-Nya:

” TETAPI DIA ADALAH RASULULLAH DAN PENUTUP


NABI-NABI.” [QS.AL-AHZAB: 40 ]

Dan apabila Rasul kita adalah penutup para Nabi,maka


sudah pasti ia penutup para Rasul,hal ini karena setiap
Rasul pasti Nabi.Dan tidak diragukan lagi,kalau
kenabian setelah Nabi kita sudah putus,maka kerasulan
juga diputus.Karena Rasul sudah pasti Nabi.Makna dari
penutup para Nabi dan Rasul adalah bahwa tidak diutus
Rasul sesudahnya tanpa syariatnya, dan membatalkan
sebagian dari agamanya. ADAPUN TURUNNYA ISA DI
AKHIR ZAMAN,ITU BENAR,SEBAGAIMANA
DIKABARKAN OLEH RASULULLAH,AKAN TETAPI IA
TIDAK TURUN UNTUK MEMIMPIN DENGAN TAURAT
DAN INJIL,TETAPI MENGHUKUMI DENGAN AL-
QUR’AN,MENGHANCURKAN SALIB,MEMBUNUH
BABI,DAN ADZAN UNTUK SHALAT.

Catatan kaki:"SETELAH RASULULLAH DIUTUS,


MUNCUL ORANG-ORANG YANG MENGAKU
NABI,SEPERTI "MUSAIILAMAH AL KAZDAB", AL
ASWAD AL ANSI, DAN SAJJAH ,JUGA ORANG-
ORANG SEPERTI MEREKA MASIH SELALU
MUNCUL,PADA ABAD YANG LALU TELAH MUNCUL
ALI MUHAMMAD ASY SYAIRAZI (DILAHIRKAN
TAHUN 1819 M). DAN DIA DI GELAR AL-
BAB,PENGIKUTNYA MENAMAKAN DIRI AL
BABIYAH,SEKALI WAKTU IA MENGAKU NABI DAN DI
LAIN WAKTU IA MENGAKU TUHAN.DAN MURIDNYA
YANG DIBERI GELAR (BAHA'ULLAH) MENGIKUT
JEJAKNYA,DAN PARA PENGIKUTNYA MENAMAKAN
DIRI DENGAN AL BAHA'IYAH, DIANTARA MEREKA
ADALAH mirza gulam ahmad al qadiyani, IA
MEMPUNYAI PENGIKUT YANG TERBESAR DI
INDIA,JERMAN,INGGRIS DAN AMERIKA,MEREKA
MEMPUNYAI MASJID2 YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENYESATKAN UMAT ISLAM,DULU MEREKA
DISEBUT AL QADIYANI,DAN SEKARANG MEREKA
MENYEBUT DIRI MEREKA DENGAN
AHMADIYAH,UNTUK LEBIH MENYESATKAN HAMBA
ALLAH. DAN TERAKHIR ORANG YANG MENGAKU
NABI MUNCUL DI SUDAN,ALLAH TELAH MENJAMIN
UNTUK MEMBONGKAR KEDOK SEMUA YANG
MENGAKU NABI. Sebagaimana firman-Nya:

"SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG


MENGADA-ADAKAN KEBOHONGAN TERHADAP
ALLAH TIDAK BERUNTUNG." 
[QS.YUNUS: 69 ] 

**NASH-NASH YANG MELARANG MEMBEDA-


BEDAKAN DI ANTARA PARA NABI.**

Ada beberapa hadits yang melarang umat ISLAM


membeda-bedakan sebagian NABI dari yang lain,di
antaranya adalah yang diriwayatkan oleh ABU SAID AL-
KHUDRI dari RASULULLAH bersabda: :

JANGALAH KALIAN MEMILAH-MILAH ANTARA PARA


NABI." 
[Muttafaq al'aihi ]

Dan dari Abu Hurairah ia berkata: RASULULLAH


bersabda:

"JANGANLAH KALIAN MELEBIHKAN ANTARA SALAH


SATU NABI DARI YANG LAIN." 
[HR.SHAHIH MUSLIM DAN BUKHARI]

Yakini janganlah kalian katakan bahwa fulan lebih baik


dari pada fulan,jangan pula fulan lebih utama dari fulan.
Hadits-Hadits ini tidak bertentangan dengan nash-nash
AL-QUR'AN yang menunjukkan bahwa ALLAH
melebihkan sebagian nabi atas yang lain, dan sebagian
rasul atas yang lain,larangan yang ada dalam hadits
seharusnya dipahami dengan larangan mengutamakan
apabila berdasarkan fanatisme,dan menghinakan,atau
apabila melebihkan ini menyebabkan pertengkaran atau
fitnah, ini bisa kita fahami dari sebab datangnya hadits.
[Lihat Syarh at Thahawiyah hal; 170]

Dalam Shahih Bukhari dan lainnya dari Abu Hurairah


Rasulullah,ia berkata:

SEORANG MUSLIM SALING MENCACI DENGAN


SEORANG YAHUDI,YANG MUSLIM BERKATA:"DEMI
ZAT YANG TELAH MEMILIH MUHAMMAD KEPADA
MANUSIA,"

ORANG-ORANG YAHUDI BERKATA:" DEMI ZAT


YANG MEMILIH NABI MUSA KEPADA MANUSIA." 
KETIKA ITU SEORANG MUSLIM MENGANGKAT
TANGANNYA DAN MENAMPAR ORANG
YAHUDI,LALU ORANG YAHUDI TERSEBUT PERGI
MENEMUI RASULULLAH DAN MEMBERI TAHU APA
YANG TERJADI ANTARA DIA DAN SEORANG
MUSLIM, MAKA RASULULLAH MEMANGGILNYA DAN
BERTANYA, LALU DIBERITAHU, MAKA
RASULULLAH BERSABDA:" JANGANLAH KAMU
MENGUTAMAKAN AKU ATAS MUSA,
SESUNGGUHNYA MANUSIA MATI PADA HARI
KIAMAT, DAN AKU MATI BERSAMA MEREKA, DAN
AKU ADALAH ORANG PERTAMA YANG
DIBANGKITKAN, TERNYATA MUSA BERADA DI SISI
ARSY, AKU TIDAK TAHU APAKAH MUSA IKUT MATI
LALU DIBANGKITKAN SEBELUM AKU, ATAU IA
TERMASUK YANG DIKECUALIKAN ALLAH." [HR.
SHAHIH BUKHARI DAN MUSLIM]

Dalam riwayat lain,

" JANGANLAH KAMU MENGUTAMAKAN DI ANTARA


PARA NABI." [HR.SHAHIH BUKHARI] 

Ibnu Hajar berkata dalam hal ini:

" ULAMA BERKATA TENTANG LARANGAN


MENGUTAMAKAN DI ANTARA PARA NABI."
LARANGAN ITU HANYALAH BAGI SIAPA YANG
BERKATA BERDASARKAN DALIL,ATAU YANG
MENGATAKANNYA LALU MENYEBAKAN PADA
PENGHINAAN TIDAK UTAMA,ATAU MENYEBABKAN
PADA PERTENGKARAN DAN PERTIKAIAN,ATAU
MAKSUDNYA JANGAN MENGUTAMAKAN DENGAN
SEGALA MACAM KEUTAMAAN SEHINGGA YANG
LAIN DIANGGAP TIDAK PUNYA KEUTAMAAN SAMA
SEKALI. [Di jelaskan dalam KITAB,.FATH AL-BARI,
6/446 ,untuk tambahan lihat tafsir Ibn Katsir,dan tafsir
Qurthubi dalam tafsir ayat:253 dalam surah al-Baqarah]

Dinukil dari sebagian ulama bahwa ia berkata:"riwayat-


riwayat yang ada tentang larangan mengutamakan
salah satu nabi,hanyalah berkaitan dengan perdebatan
dengan ahli-kitab,dan mengutamakan sebagian nabi
atas yang lain dalam perdebatan,karena perdebatan
apabila terjadi antara dua pemeluk agama,tidak tertutup
kemungkinan salah satu menghinakan yang
lain,sehingga menyebabkan kekafiran,adapun
mengutamakan berdasarkan membandingka
Diposkan oleh belajar islam di 06.53 

Anda mungkin juga menyukai