Anda di halaman 1dari 4

Nama : Firman Saputra Laporan Praktikum Fotografi Minggu 2

NIM : 4312011023 Firman Saputra_4312011023_MJ A Malam


Kelas : MJ A Malam

Cara memegang kamera yang baik dan benar

Bergantinya kamera SLR ke DSLR mempengaruhi peminat kamera dari semua


kalangan,karena teknologinya semakin canggih, penggunaanyanya yang serba otomatis dan
dapat digunakan oleh siapa saja bahkan oleh orang yang tidak pernah memegang kamera
sekali pun kini mereka layaknya profesional.
Walaupun kamera sekarang memiliki fitur-fitur yang canggih namun itu semua tidaklah
cukup, karena yang paling utama dari semua itu adalah bagaimana Sobat memegang kamera
dengan benar agar tidak cepat lelah juga hasil gambar akan lebih tajam. Pastikan strap
kamera tergantung dileher, ini untuk meminimalisir jika kamera lepas agar tidak jatuh.

1. Sikut Menekan Tubuh


Tangan kiri memegang kamera ,sambil jari-jari memegang grip zoom lensa. Tangan kanan
memegang bagian shutter kamera, disini tangan kanan berfungsi untuk mengatur setting
kamera. Kedua siku menekan tubuh, posisi ini berfungsi agar kamera tidak banyak
goyang,karena ada tumpuan di badan Sobat. Pastikan memegang kamera agar mudah
memandu mata pada obyek yang akan di ambil.

2. Membuat Tumpuan Lengan Kiri


Tangan kanan memegang kamera, jari telunjuk tangan kanan disiapkan untuk shutter,
sedankan jari lainnya memegang dengan kuat body kamera, posisi tangan kiri horizontal
dipakai untuk tumpuan lensa kamera, ini berfungsi agar kamera tidak mudah goyang.
Biasanya teknik ini dipakai jika Sobat akan menggunakan speed lambat seperti memotret
landscape.

3. Tumpuan Kedua Sikut


Tangan kiri memegang lensa dan jari-jari pada ulir lensa, tangan kanan memegang shutter
dan untuk setting kamera. Jika Sobat lihat gambar disebelah kanan,ini slah satu teknik
memegang kamera yang kurang benar,dimana tumpuan kamera hanya pada tangan kiri
saja,kesalahan ini sering sekali dilakukan bahkan oleh fotografer profesional,

4. Memasang Kuda-kuda
Bukan hanya dalam bela diri saja kita diwajibkan memasang kuda-kuda, namun dalam
memotret pun hal ini wajib dilakukan agar bada Sobat lebih stabil dan tidak mudah goyang.

5. Gunakan Tumpuan Kaki Saat Memotret Pada Posisi Rendah Atau Jongkok
Sobat harus ingat, dalam posisi ini kaki Sobat harus menjadi tumpuan tangan agar kamera
tidak mudah goyang, dan menghasilkan gambar yang tajam.
Nama : Firman Saputra Laporan Praktikum Fotografi Minggu 2
NIM : 4312011023 Firman Saputra_4312011023_MJ A Malam
Kelas : MJ A Malam

6. Gunakan Benda Di Sekitar Untuk Menambah Kestabilan


Jika Sobat sedang memotret Outdoor misalnya, Sobat bisa menggunakan berbagai benda
yang ada disekitar Sobat untuk menjadi tumpuan, misalnya ; dinding, mobil, pohon, tiang
listrik, dsb.

7. Memegang Kamera Pada Posisi Tiarap


Untuk menambah esensial dan nilai seni ketika memotret, terkadang Sobat memerlukan angel
lain seperti melakukan tiarap (angel katak), Sebagai tumpuan ketikan tiarap adalah dengan
menggunakan sikut agar kamera lebih stabil, jangan mengandalkan tumpuan badan karena
terkadang bada bisa gemetar jika terlalu lama.

Mode pemotretan yang terdapat pada kamera

1. Program Mode (Otomatis)


Mode ini adalah mode yang paling banyak dipakai oleh pengguna kamera yang masih
pemula. Dalam mode auto, kita tidak perlu melakukan pengaturan apapun. Yang kita perlu
lakukan hanyalah tinggal memencet tombol rana / shutter, maka kamera akan mengambil
gambar dengan settingan yang otomatis dilakukan oleh kamera.

Auto
Dalam mode AUTO seluruh setting-an dilakukan secara otomatis oleh kamera yang meliputi
setting-an shutter speed, aperture, ISO, white balance, fokus dan flash untuk mengambil
gambar se optimal mungkin.

Portrait
Jika memilih mode Portrait secara otomatis kamera memilih aperture yang besar (nilai f
kecil) untuk mengaburkan background dan hanya fokus pada objek. Mode ini bagus
digunakan untuk memotret objek tunggal sehingga mendapatkan jarak yang dekat dengan
objek, mode ini juga bisa mengenali dan fokus pada wajah manusia.

Macro
Mode Macro memungkinkan fotografer bergerak lebih dekat ke objek untuk mengambil
gambar close up. Macro ini sering digunakan untuk memotret bunga, serangga atau objek
kecil/makro lainnya. Bila menggunakan mode ini fokus akan lebih sulit didapatkan karena
kedalaman bidang fokus (depth of field) sangat sempit, untuk itu disarankan menggunakan
tripod agar fokus mudah didapatkan.

Lanscape
Bisa dikatakan bahwa mode Landscape adalah kebalikan dari mode Portrait dari segi aperture
yang digunakan. Landscape memberikan aperture yang kecil (nilai f besar) sehingga bidang
Nama : Firman Saputra Laporan Praktikum Fotografi Minggu 2
NIM : 4312011023 Firman Saputra_4312011023_MJ A Malam
Kelas : MJ A Malam
fokus nya lebih luas. Pada saat yang sama kamera juga memilih shutter speed yang lebih
lambat untuk mengkompensasi aperture yang kecil. Mode ini bagus digunakan untuk
memotret pemandangan.

Sport / Action
Mode Sport/Action ideal digunakan untuk menangkap objek yang bergerak seperti atlet
sedang berolahraga, binatang peliharaan, mobil, binatang liar, dll. Mode ini menangkap objek
yang bergerak dengan menaikkan shutter speed dan ISO.

Night Shoot
Mode Night Shoot (atau disebut juga shutter pelan) digunakan untuk memotret dengan
kondisi pencahayaan yang kurang, kamera secara otomatis akan men-setting shutter speed
yang lebih lama. Dalam mode ini disarankan untuk menggunakan tripod karena shutter speed
yang lama akan membutuhkan kestabilan kamera agar tidak menghasilkan gambar yang
buram atau blur.

2. Mode Aperture Priority (A / Av)


Mode ini bisa dibilang mode semi-otomatis. Biasanya, dalam mode semi-otomatis seperti ini,
kita juga harus menentukan exposure / metering yang kita inginkan.
Menggunakan mode aperture priority adalah cara aman dalam mengoperasikan kamera
karena resiko foto menjadi under-exposed atau over-exposed lumayan kecil.

3. Mode Shutter Speed Priority (S / Tv)


Mode ini sama seperti mode Aperture Priority, hanya saja ini merupakan kebalikannya. Di
mode shutter priortiy, kita secara manual mengatur nilai shutter speed dan kamera secara
otomatis memilih nilai aperture untuk kita bserdasarkan jumlah cahaya yang masuk melalui
lensa. Jika terlalu sedikit cahaya masuk lensa makan angka aperture akan mengecil supaya
cahaya makin banyak masuk lensa.

4. Manual Mode
Mode ini bisa dipakai saat memotret obyek foto yang kondisi pencahayaan-nya membuat
kamera «bingung». Contohnya adalah saat kita memotret teman di pantai yang sangat terang,
kamera mungkin akan salah menilai exposure sehingga wajah teman jadi hitam supaya pasir
dipantai tidak over-exposed. Foto panorama dihasilkan dari beberapa foto yang dijahit, dan
nilai aperture maupun shutter speed sebaiknya selalu konsisten sehingga hasil akhir foto
panorama akan konsisten tidak belang-belang ada yang gelap dan ada yang terang.
Nama : Firman Saputra Laporan Praktikum Fotografi Minggu 2
NIM : 4312011023 Firman Saputra_4312011023_MJ A Malam
Kelas : MJ A Malam

Hasil dari perubahan foto yang dihasilkan dari perubahan focal length

Anda mungkin juga menyukai