Anda di halaman 1dari 54

FOTOGRAFI

PRINSIP KERJA KAMERA & JENIS-JENIS KAMERA

Secara umum kamera foto memiliki komponen:


Lensa Ring Diafragma/ Rana View finder Shutter Speed/ Pengatur Kecepatan penutup. Pengatur ASA/ISO film. Release thumb / tombol pelepas Jendela nomer pemakaian film Tuas penggeser/pengokang film Tombol pelepas film Kait penggulung film. Hot shoe (tempat dudukan blitz)

Ada dua macam kamera


RF (range finder) memiliki jendela bidik langsung (direct optical viewfinder) sama dengan kamera saku (lihat gambar). Yang membedakan adalah sistem fokusnya, ketika membidik objek, lensa harus kita atur sedemikian rupa agar menemukan jarak yang tepat agar objek fokus (fokus ditandai oleh objek yang tidak berbayang) karena itulah disebut sebagai kamera penemu jarak.

SLR (Single Lens Reflex)

mempunyai fasilitas yang lebih lengkap daripada RF, menggunakan sistem bidik pantulan yang dipantulkan melalui prisma (lihat gambar). Kemampuannya adalah pemotret dapat mengendalikan kecepatan rana dan diafragma, memungkinkan fotografer untuk menciptakan gambar yang diinginkan. Prinsip kamera ini adalah man behind the gun en "if gusti kerso" atau jika Tuhan mengijinkan

Fotografi adalah lukisan bercat cahaya: Maka, hal terpenting dalam fotografi adalah pencahayaan. Sekilas memang pencahayaan ini terkesan sulit, tapi pada dasarnya, penyetelan banyak - sedikitnya cahaya yang akan masuk dalam lensa kamera nggak begitu rumit.

Prinsip kerja fotografi


Sewaktu tombol ditekan maka diafragma akan

terbuka seketika. Pantulan cahaya dari benda yang ada di depan kamera masuk lewat celah diafragma itu dan menembus hingga lempengan film yang sangat peka cahaya. Cahaya terang akan membuat lapisan film terbakar (gosong) sedang cahaya gelap tidak membakar lapisan. Proses selanjutnya CUCI lembaran film terhadap sisa pembakaran. Hasil dari proses ini adalah : klise / negatif. Pada proses ini "arang sisa pembakaran" terbuang sehingga lapisan film menjadi putih / transparan. Sedang yang tidak terbakar tetap hitam. Selanjutnya adalah mentransfer film (negatif) ke atas kertas foto (positif) atau "CETAK".

Jumlah cahaya yang diterima dan dikumpulkan oleh sensor cahaya dalam kamera dalam satu pengambilan gambar inilah yang disebut dengan Exposure. Jika terlalu banyak cahaya yang diterima berakibat gambar akan terlalu terang, dan sebaliknya kalau cahaya kurang menghasilkan gambar yang gelap. Jadi, pengaturan exposure yang tepat adalah hal yang dibutuhkan untuk menangkap gambar dengan baik. Dan dengan menguasainya selanjutnya kita bisa bereksperimen menghasilkan gambar yang kreatif.

Pada saat ini, hampir semua kamera dilengkapi dengan fitur pengukuran cahaya (light meter) yang digunakan untuk mengukur standar kebutuhan cahaya untuk pengambilan gambar. Skala meteran exposure ini berkisar dari -2 hingga +2, angka nol menyatakan jumlah cahaya tepat mencukupi yang dibutuhkan sensor untuk menangkap cahaya secara seimbang. Lebih dari nol artinya over exposure (kelebihan cahaya) dan sebaliknya adalah under exposure (kurang cahaya).

Ligthmeter
Alat pada kamera untuk mengukur kekuatan cahaya yang masuk ke kamera

Komponen-komponen yang berpengaruh terhadap Exposure


1. Shutter Speed / Kecepatan Jepret/ rana Kecepatan jepret mengatur seberapa cepat waktu sensor dalam kamera terkenai cahaya. Semakin lambat kecepatan yang kita set, makin banyak cahaya yang masuk dan mengenai sensor di dalam kamera, dan sebaliknya. Kecepatan jepret ini umumnya dinyatakan dalam seper sekian detik, sebagai contoh jika shutter speed di di set sebesar 1/4000 detik artinya jendela cahaya akan dibuka sangat cepat, dan jika 30 berarti sebaliknya yakni sangat lambat.

Penggunaan kendali shutter sangat penting

dan diperlukan bila kita menemui situasi dimana obyek merupakan obyek bergerak (motion), baik untuk menciptakan efek freeze maupun blur motion.

2. Aperture/ bukaan/ diafragma


Aperture menyatakan lebar bukaan lensa ketika cahaya kita biarkan menerobos masuk ke dalam kamera. Komponen ini seringkali dinyatakan sebagai f/stop, dan rentangnya sangat tergantung dari jenis lensa yang kita gunakan., rentang f/stop ini berkisar dari f/3.5 (aperture besar, jendela terbuka lebar sehingga membiarkan banyak cahaya masuk) hingga f/29 (aperture kecil, jendela terbuka sempit sehingga sedikit cahaya masuk).

diafragma

Lebar ruang tajam berbanding lurus dengan diafragma. Contoh: jika diafragma dinaikkan 2 stop dari f/8 ke f/16, maka lebar ruang tajam akan menjadi 2x lebar semula. Panjang fokus lensa yang digunakan Lebar ruang tajam berbanding terbalik dari kuadrat panjang fokus. Dengan kata lain, lebar ruang tajam akan menjadi 4x lebar semula jika kita mengubah lensa dari 100mm ke 50mm (panjang fokus lensa setengah dari semula).

3. ISO/ ASA
Satu komponen yang juga penting adalah ISO speed

disebut juga ASA. Semakin tinggi nilai ISO, semakin cepat sensor dalam kamera mengumpulkan cahaya yang berarti juga semakin cepat mengumpulkan noise (terutama pada kecepatan jepret rendah). Memilih kecepatan ISO sangat tergantung dari kondisi cahaya yang tersedia. Jika kita gunakan ISO yang lebih tinggi, sebagai contoh dari 100 ke 400, maka kita akan memperoleh nilai exposure yang lebih tinggi (karena cahaya semakin banyak diterima oleh kamera). Beberapa pertimbangan dalam memilih kecepatan ISO

shutter log
jeda antara penekanan tombol dan perekaman gambar. Olahraga,binatang,anak kecil merupakan objek foto yang agak susah diabadikan.Anda mesti mengimbangi kecepatan gerak objek, salah-salah jika tidak pas maka objek foto tidak sesuai dengan komposisi.

4 DASAR FOTOGRAFI
Composition Depth of Field Seorang fotograferharus dapat

menentukan ketajaman objek yang akan difotonya. Apakah objek tersebut dibuat fokus semuanya atau hanya objek utama saja yang fokus sedangkan objek lainnya tidak. Exposure Pada dasarnya, hasil foto akan sangat ditentukan oleh pencahayaan. Foto yang baik adalah foto dengan pencahayaan yang pas, tidak underexposure ataupun highexposure. Focus Foto yang baik adalah foto yang fokus. Agar dapat menghasilkan foto yang fokus, harus rajin berlatih. Selain itu juga dituntut untuk mengenal kamera yang akan dipakai.

komposisi
Untuk menghasilkan gambar yang menarik, bermain dengan komposisi itu dibutuhkan. Kadang bagi pemula, objek foto selalu ditempatkan ditengah, padahal sebenarnya tidak demikian Dead Center (kurang baik atau kaku) pada foto tersebut.Objek foto dapat diletakkan dan dibuat semenarik mungkin asal menyatu dengan elemen sekitarnya. Setiap orang berbeda dalam menentukan komposisi, semua itu bergantung pada sense dan banyak berlatih.

Rule of third
Rule of third atau "aturan sepertiga" merupakan aturan tidak baku dalam dunia fotografi dalam hal menentukan komposisi suatu objek, aturan yang tidak mengikat dan hanya sebagai pilihan bantuan dalam fotografi. Aturan sepertiga adalah cara kita mengatur komposisi agar poi (point of interest) sebisa mungkin berada di salah satu perpotongan 2 garis dari 4 garis yang membagi gambar menjadi sama besar atau kalu pun tidak diperpotongan cukup berada di garisgaris imajiner tersebut agar bisa mendapatkan kesan dan harmonisasi dari suatu komposisi foto.

Membuat Komposisi objek


Cobalah berpikir tentang foto landscape laksana cerita

pendek yang memiliki pembukaan (foreground/latar depan) bagian tengah (middle ground/latar tengah), bagian akhir (background/latar belakang). Pada sebuah pemandangan ladang pertanian, misalnya, Anda dapat menggunakan kereta tua sebagai foreground, jalan tanah berliku sebagai middle ground, dan sebuah gudang berwarna merah menyala sebagai backgroud. Seorang petani yang sedang menuntun kuda dapat menjadi karakter atau subyek utama foto Anda.

Depth Of Field
Jarak fokus utama dari kamera

Lebar ruang tajam berbanding lurus dengan kuadrat jarak objek. Jika kita mengubah jarak antara kamera dengan objek sebesar 3x (lebih jauh - dengan menggeser kamera mundur dari posisi semula) maka lebar ruang tajam akan menjadi 9x lebar semula.

Tajam Luas (lubang diafragma kecil f11-f22)

Tajam Sempit (lubang diafragma besar f2,8-f5,6)

TIPS SINGKAT MEMBUAT FOTO YANG BAIK


Pilih objek yang menarik untuk dijadikan.

Tentukan objek yang akan menjadi pusat perhatian. Pilih latar belakang yang tidak mengganggu objek utama. Waktu terbaik untuk foto outdoor adalah pagi atau sore hari karena cahaya matahari yang mengenai objek lebih baik. Sebelum memfoto sebuah objek, tentukan angle atau sudut pengambilan foto yang paling baik. Tidak ada salahnya mencoba beberapa angle untuk mendapatkan hasil yang baik
SABARRR.

MERAWAT KAMERA
Simpanlah kamera di tempat yang sejuk, kering dan kedap udara dan di beri silica gel. hal ini dimaksudkan agar kamera terhindar dari jamur. Selain itu udara yang lembab dikhawatirkan dapat merusak komponenkomponen elektrik yang ada di dalam kamera. Jangan biarkan kamera berada di bawah sinar matahari terlalu lama karena dapat merusak komponen-komponen di dalamnya. Demikian pula dengan perpindahan suhu yang ekstrem (dari panas ke dingin atau sebaliknya).

Dianjurkan pula untuk selalu menggunakan tas kamera agar kamera juga terhindar dari benturan. Bersihkan badan kamera secara rutin agar debu atau keringat yang menempel tidak merusak keindahan kamera. Gunakan tissue khusus dan blower Untuk kamera foto digital SLR sangat dianjurkan untuk menggunakan filter pada lensa agar tidak tergores. Jika sedang tidak digunakan, jangan lupa untuk memasang bodycup di bagian belakang lensa.

Anda mungkin juga menyukai