Anda di halaman 1dari 1

Memahami Exposure Value (EV) dan setelan

low light
by Enche Tjin on November 10, 2014

Saat baru belajar fotografi, banyak yang menganggap bahwa cahaya di dalam ruangan seperti di
dalam kantor yang diterangi lampu neon terangnya tidak berbeda jauh dari cahaya matahari
sehingga tidak ragu memilih setting ISO rendah (100-200).

Sebenarnya, kondisi cahaya lampu jauh lebih gelap daripada cahaya matahari. Otak dan mata
kita bekerja selayaknya AUTO ISO di kamera, otomatis menyesuaikan dengan kondisi cahaya
yang ada. Tapi menurut kamera, lampu buatan manusia itu jauh lebih gelap daripada cahaya
matahari.

Satuan pengukuran cahaya untuk fotografer biasanya diekspresikan dengan EV (Exposure


Value). Nilai yang diberikan bervariasi sesuai dengan ISO yang di set. Meningkatkan ISO 100
menjadi 200 berarti meningkatkan 1 EV.

Exposure Value juga bisa diekspresikan dengan kombinasi dari aperture dan shutter speed
dengan asumsi ISO diset ke 100. Di hari yang cerah dengan matahari, nilai EV-nya 15, dengan
kombinasi ISO 100, f/16 dan shutter speed 1/125 atau supaya mudah diingat, 1/100 detik.
Kombinasi ini sering disebut aturan Sunny 16. Sedangkan di dalam ruangan, seperti di ruangan
kantor yang terang, nilai EV berkurang menjadi EV 8 dengan kombinasi ISO 100, f/2.8, 1/30
detik.

Jika memotret di ruangan yang gelap atau mendung sekali, nilai EV turun ke sekitar  EV 5 (ISO
100, f/2.8, 1/4 detik).

Sesaat setelah matahari terbenam, atau disebut juga twilight, akan didapatkan EV 2 (ISO 100,
f/2.8, 2 detik).

Cahaya bulan atau malam hari tanpa polusi cahaya dari gedung/pemukiman biasanya sekitar EV
-3 sampai -6 (ISO 100, f/2.8, 1 menit s/d 10 menit).

Tentunya, kombinasi dari ISO, aperture dan shutter speed itu bersifat fleksibel, artinya banyak
kombinasi yang bisa kita pilih untuk mendapatkan terang gelap yang sama. Contohnya setelan di
dalam ruangan yang terang, EV 8 (ISO 100, f/2.8, 1/30 detik) bisa juga diubah menjadi ISO 800,
f/5.6, 1/60 detik untuk mendapatkan hasil terang-gelap foto yang sama.

Dengan memahami EV, kita bisa lebih paham mengapa saat memotret di dalam ruangan atau di
tempat yang gelap membutuhkan setting yang sangat berbeda dengan di luar ruangan. ISO 100
yang cukup untuk foto outdoor, tidak cukup tinggi untuk di dalam ruangan kecuali saat
mengunakan lensa berbukaan besar atau shutter speed yang relatif lambat (beresiko blur jika
tidak mengunakan tripod).

Nilai EV biasanya juga sering dihubungkan dengan kemampuan autofocus kamera. Sebagian


besar sistem autofocus kamera DSLR bisa bekerja dengan baik di EV -1 sampai +19. Sedangkan
ada beberapa kamera profesional yang mampu sampai EV -3 (ruangan yang sangat gelap atau di
malam hari dengan penerangan bulan purnama).

- See more at: http://www.infofotografi.com/blog/2014/11/memahami-exposure-value-ev-dan-


setelan-low-light/#sthash.5N3ARCOe.dpuf

Anda mungkin juga menyukai