Anda di halaman 1dari 10

FOTOGRAFI

NAMA KELOMPOK
1. Kahlil Gibran Putra Syailendra
2. M. Iqbal
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR....................................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................5
A. Pengertian Fotografi..............................................................................................................5
B. Sejarah Fotografi...................................................................................................................6
C. Klasifikasi Fotografi............................................................................................................7
D. Teknik Fotografi.....................................................................................................................8
BAB III......................................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
A. Kesimpulan..............................................................................................................................9
B. Saran.........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………...10

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Fotografi Manual” ini
tepat waktu.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dwi Maharani selaku
dosen mata kuliah Fotography dan Dokumentasi Public Relation, atas Pembelajaran ilmu yang
telah diberikan. Begitu pula kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran penulisan
makalah ini. Akhir kata, penulis bersedia menerima kritik dan saran yang dapat membangun baik
penulis maupun pembaca agar dapat berkarya dengan lebih baik lagi. Selain itu penulis meminta
maaf jika terdapat kekurangan dalam makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat.

3
BAB l
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak diperkenalkannya fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu fotografi dikenal
sebagai kajian ilmu yang sangat baru dan awal bagi masyarakat dunia. Seiring berjalannya waktu
dan jaman kini fotografi perkembangannya demikian pesat. Perkembangan teknologi yang
canggih pengambilan gambar saat ini bisa dilakukan setiap hari hampir 24 jam, dengan teknik
pencahayaan pengambilan gambar akan terlihat mudah.Mata kuliah fotografi merupakan suatu
bidang kajian ilmu yang dipelajari dalam perkuliahan di jurusan Ilmu Komunikasi konsentrai
Hubungan Masyarakat.Kajian fotografi ini sebagai bagian dari kegiatan humas untuk
memberikan pengetahuan secara praktis dan teoritis bagaimana menggunakan seuatu kamera,
serta mendapatkan gambar atau potret yang memberikan makna pemberian pesan yang lebih
efektif dalam setiap informasi yang akan disampaikan oleh seorang Humas.Dalam kajian
fotografi ini akan membahas tentang sejarah awal mulanya fotografi,pengertian fotografi,
anatomi kamera, pencahayaan, serta proses dan teknik pengambilan gambar.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan Fotografi ?
Bagaimana sejarah Fotografi ?
Apa saja Klasifikasi Fotografi
Apa saja teknik fotografi ?

Tujuan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Fotografi
Untuk mengetahui bagaimana sejarah Fotografi
Untuk mengetahui apa saja Klasifikasi Fotografi
Untuk mengetahui Teknik Fotografi

4
BAB ll
PEMBAHASAN

Pengertian Fotografi
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu
"photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan
menggunakan media cahaya.Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk
menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang
mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap
cahaya ini adalah kamera.Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah
memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium
penangkapan cahaya.Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat
akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan
(selanjutnya disebut lensa). Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk
menghasilkan gambar yang digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter.Setelah mendapatkan
ukuran pencahayaan yang tepat,seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut
dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana
(speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed disebut sebagai pajanan (exposure).

B. Sejarah Fotografi
Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera Obscura yang
merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk menangkap gambar atau
bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura dengan lensa pada
bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan yang dihasilkan ternyata tidak
tahan lama, sehingga penemuan Girolamo belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada tahun
1727 Johann Scultze dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhada
cahaya namun beliau belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan
gagasannya.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang
dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan
campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada

5
tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari
bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang
mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan
kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal
sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai
imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup
kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi
kamera yang dikembangkan sekarang.

C. Klasifikasi Fotografi
Sebenarnya pengklasifikasian fotografi ini sulit dan bersifat subjektif, namun secara
umum dapat dibagai atas 5 bidang yaitu:
1. Lokasi dan Jenis Objek: Urban, Travel, Nature, Wild Life, Under Water Photography
Aktivitas Manusia: Wedding, Event, Sport Photography
Ilmu Pengetahuan (Science): Forensic, Science, Medical Photography
Konsep: Art, Documentary, Advertising Photography
Teknik/Peralatan Fotografi: Wide, Macro, Aerial Photography

Adapun faktor-faktor yang menentukan kualitas hasil foto menurut Rahmad Agus
Koto(2012),adalah:
Kondisi Objek
Pencahayaan (Exposure)
Warna
Fokus/Ketajaman (Sharpness)
Komposisi Sudut Pandang (Viewing Angel)
1.Kondisi Objek
Bisa dikatakan kondisi objek memiliki peranan penting dalam suatu foto yang bagus. Apakah
ekspresi dari objek atau objek yang merupakan peristiwa yang unik atau jarang terjadi.
2.Pencahayaan (Exposure)
Masalah cahaya ini, tergantung tujuan foto yang diambil , bisa saja foto yang agak gelap atau
terlalu terang malah bagus. Tapi secara umum pencahayaan yang bagus itu harus pas.

6
3.Warna
Pengetahuan mengenai warna cukup penting juga dalam dunia fotografi. Seorang graphic
designer, ataufashion designer paham benar memainkan warna.
4.Fokus/Ketajaman (sharpness)
Penggunaan manual fokus butuh latihan yang sering, untuk pemula make autofokus saja dulu.
5.Komposisi
Prinsip dasarnya adalah seimbang. Perhatikan orientasi yang cocok, portrait atau landscape,
biasanya panorama atau objek yang jauh cocok menggunakan landscape, sedangkan objek
yang vertikal cocok menggunakan portrait. Teknik komposisi lain diantaranya adalah
Framing, Geometric dan Freedom
Prinsip Rule of Third sangat membantu untuk mendapatkan komposisi yang bagus. Dimana
POI atau objek utama diposisikan di bahagian sepertiga bidang foto.
6.Sudut Pandang (viewing angel)
Yang ini sangat dipengaruhi oleh sense seni si fotografer, dari sudut mana pengambilan foto
yang menarik dan "menjelaskan" objek. Kalau mahir memainkan viewing angel dan
komposisi, nanti bisa jadi Director of Photography.
D. Teknik Fotografi
Adapun beberapa cara-cara teknik fotografi menurut eocommunity, yaitu:
1.Depth of field (ruang tajam)
Depth of field adalah rentang jarak yang dimiliki subjek foto untuk menghasilkan variasi
ketajaman/fokus pada foto yang dihasilkan
Hal-hal yang mempengaruhi ruang tajam:
Jarak pemotretan (jauh=luas, dekat=sempit)
Bukaan diafragma (kecil=luas, besar=sempit)
Jarak fokus lensa /focal length (tele=sempit, wide=luas, normal=bisa diatur)
2.Panning
Panning adalah salah satu cara untuk memberikan kesan gerak pada foto.Ketika melakukan
panning anda harus mengikuti objek selama membidik. Hasil foto menjadikan objek
menjadi relatif tajam dibandingkan dengan background-nya yang hampir sepenuhnya
blur.Untuk mendapatkan foto panning secara maksimal kita harus speed rendah (8-60) dan
pakailah tripod (kaki tiga).

7
3.Slow & Stop action
Slow action : salah satu teknik fotografi yang bertujuan memperlihatkan/menangkap gerakan
objek. Biasanya digunakan kecepatan rendah, antara 1/30 sampai 1 detik
Stop action : kebalikan dari slow, yaitu teknik fotografi untuk bertujuan membekukan gerak
objek. Biasanya digunakan kecepatan tinggi, antara 1/125 sampai 1/4000 atau lebih.
4.Zooming
Zooming adalah teknik foto untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah panjang fokus
lensa,Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom. Untuk
mendapatkan kesan gerak anda harus menggunakan kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik
dan Untuk mendapatkan foto zooming secara maksimal pakailah tripod (kaki tiga)
5.Bulb
Bulb adalah salah satu teknik fotografi yang memperlihatkan hasil foto dari cahaya. Hal itu berarti kita
bisa menggambarkan suatu objek dengan cahaya itu sendiri. teknik bulb fotografi ini akan menghasilkan
sebuah garis atau gambar yang terbentuk dari sumber cahaya yang digunakan. Jika didefinisikan bulb
berarti pengaturan kecepatan rana pada kamera yang disesuaikan dan memungkinkan untuk waktu
pemaparan yang lama.
Berikut cara yang bisa kamu lakukan saat mengunakan teknik Bulb Fotografi :
Persiapkan kamera
persiapkan Tripod
Atur kecepata rama
Atur Diafragma
Gunakan Fitur Timer
Perencanaan dan Persiapan
Kreatif dan Terus Mencoba

8
BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang pertama
dalam bidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang kimia menghasilkan
film. Asal mulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya satu sama lain dan sebelum
masing – masing sampai kepada kesempurnaannya seperti yang telah kita kenal sekarang serta
melahirkan penemuan baru yaitu fotografi, telah panjang yang ditempuh baik oleh kamera
maupun oleh film.Untuk mendalami bidang fotografi, siapa pun harus punya pengetahuan dasar
yang baik tentang cahaya (light). Hal ini penting karena cahaya memegang kunci utama dalam
penentuan eksposur yang diatur oleh shutter dan aperture pada kamera. Setelah memahami
tentang cahaya, tahap selanjutnya adalah mengerti tentang pencahayaan (lighting) sehingga
mampu menghasilkan foto yang lebih baik dalam berbagai kondisi pemotretan.

B. Saran
Saran dari saya, menjadi seorang fotografer harus mempunyai jiwa kreativitas, pantang
menyerah, selalu sabar, cekatan . Menjadi seorang fotografer itu penuh proses, jadi jika kalian
ingin menjadi seorang fotografer maka kalian harus benar-benar memahami tentang fotografi
sehingga kalian mampu menghasilkan foto yang lebih baik dalam berbagai kondisi pemotretan.

Anda mungkin juga menyukai