Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENELITIAN

TEKNIK FOTOGRAFI

Dosen Pembimbing
Akhmad Sidiq,M.Pd

Oleh Kelompok :
Dianita Tri Lestari (421010)
Sri Rahayu Ningsih (421013)
Daffa Rizqi Septiansyah (421002)

Program Studi S1 Broachasting


Sekolah internasional multimedia universty
Malang
2022
ABSTAK
Penelitian kekaryaan seni yang berjudul “TEKNIK FOTOGRAFI” ini bermaksud untuk
menciptakan kemudahan dalam belajar atau memahami fotografi dengan metode yang ringkas dan
membentuk pola tertentu yang dapat dimengerti dengan mudah oleh pandangan mata. Penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Prosedur penelitian dilakukan melalui dua tahapan
yaitu Analisis dan Pengembangan. Analisis meliputi kegiatan identifikasi dan mengkaji data
penelitian. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pertama, keindahan fotografi, teknik fotografi
dapat dilihat pada aspek angle yang memiliki detil yang tajam. Hasil penelitian ini dijadikan sarana
melatih pemahaman dan kreatifitas untuk mengasah imajinasi fotografer
KATA PENGANTAR

Sujud syukur kepada Allah SWT pada akhirnya penelitian ini dapat terselesaikan
dengan baik sesuai dengan harapan. Suatu penghargaan tersendiri bagi para
pengkarya seni di mana pada akhirnya karya seni yang diciptakan dapat masuk ke
dalam sebuah proses penelitian walaupun wujud dari hasil penelitiannya perlu adanya
koreksi untuk penyempurnaan. Melalui pengamatan hasil pengkaryaan ini, penulis
berharap tidak ada lagi kekawatiran bagi penggila fotografi, bahwa anggapan
masyarakat tentang fotografi sebagai dunia serba otomatis, mudah dan tidak perlu
harus belajar khusus jika ingin memotret, apalagi di era digital saat ini tidaklah selalu
benar. Melalui hasil penelitian kekaryaan ini cukup dapat dijadikan bukti bahwa untuk
menghasilkan karya fotografi yang bernilai estetis dibutuhkan suatu tahapantahapan
dan latihan khusus, terlebih pada penciptaan fotografi Penulis juga berharap dengan
adanya hasil kekaryaan seni yang masih belum sempurna ini akan memicu para
pecinta fotografi untuk turut bereksperimen guna menghasilkan sebuah karya seni
Fotografi yang lebih kreatif dan inovatif dengan menggunakan teknik fotografi. Penulis
mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang terlibat

Malang, 5 Agustus 2022


Daftar Isi

BAB 1 ............................................................................................................................................................5

PENDAHULUAN .........................................................................................................................................5

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................................5

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................................................. 5

1.3 Batasan Masalah ..................................................................................................................................5

1.4 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 5

1.5 Tujuan dan Manfaat .............................................................................................................................5

BAB 2 ............................................................................................................................................................6

KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................................................... 6

Bab 3 ...........................................................................................................................................................11

METODE PENELITIAN ............................................................................................................................11

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................................................. 11

3.2 Waktu & Tempat Penelitian .............................................................................................................. 11

3.3 Sumber Data .......................................................................................................................................12

3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................................... 12

3.5 Keabsahan Data .................................................................................................................................12

BAB 4 ..........................................................................................................................................................13

PENUTUP .................................................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 14


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak diperkenalkannya fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu
fotografi dikenal sebagai kajian ilmu yang sangat baru dan awam bagi masyarakat dunia.
Seiring berjalannya waktu dan jaman kini fotografi perkembangannya semakin
pesat. Perkembangan teknologi yang canggih pengambilan gambar saat ini bisa
dilakukan setiap saat hampir 24 jam, dengan teknik pencahayaan pengambilan gambar
akan terlihat mudah. Proposal ini disusun untuk memberikan pengetahuan secara
praktis dan teoritis bagaimana menggunakan suatu kamera, serta mendapatkan
gambar atau potret yang memberikan makna pemberian pesan yang lebih efektif
dalam setiap informasi yang akandisampaikan.
“Kedatangan fotografi di Indonesia tidak serta-merta menjadi sebuah perkembangan
teknologi, namun menjadi awal peradaban seni yang telah dicatat oleh sejarah
sebagaimana negara ini mampu menerima peran fotografi di segala bidang. Selain itu
pengetahuan sejarah fotografi memberikan kepada kita kerangka tubuh keilmuan yang
tumbuh dan berkembang dengan berbagai aspek keilmuannya serta 2 pengaruhnya
terhadap berbagai cabang ilmu di luar dirinya”. (Soejono, 2006, hal. 83)

1.2 Identifikasi Masalah

 Kurangnya pemahaman tentang tehnik pengambilan foto yang diperoleh agar bisa
seperti aslinya
 Adanya Pengaruh dalam pengambilan foto pada saat produksi sehingga menjadi kurang
presisi
 Minimnya pengetahuan orang dalam menentukan angle sebuah foto

1.3 Batasan Masalah

1. Kenali jenis angle pengambilan gambar yang akan difoto


2. Berikan pemahaman untuk membedakan teknik fotogafi yang baik dan benar serta tepat
untuk jenis - jenis fotografi
3. Memberikan beberapa referensi untuk sebagai contoh pengambilan gambar menjadi
suatu foto yang memiliki nilai seni yang tinggi

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu:
1. Pengertian pengambilan gambar
2. Teknik-teknik fotografi
3. Macam – macam angle fotografi

1.5 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahi pengertian pengambilan gambar.
2. Untuk mengetahui Teknik Fotografi.
3. Untuk mengetahui macam – macam angle Fotografi

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


Kajian teori dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian teori, yakni, pengertian
pengambilan gambar, teknik fotografi, dan macam - macam angle dalam fotografi

A. Pengertian pengambilan gambar


Untuk memahami pengambilan gambar, sebelumnya kita harus memahami juga sedikit
tentang pengertian fotografi. Dalam kamus bahasa Indonesia pengertian fotografi adalah
seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film. Pendek kata, penjabaran dari
fotografi itu tak lain berarti "menulis atau melukis dengan cahaya". Kata Fotografi diambil
dari Yunani yaitu kata Fotos yang berarti sinar atau cahaya, dan Grafos yang berarti
gambar. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan
menggunakan media cahaya.
Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan
gambar atau gambar dari suatu obyek dengan merekampantulan cahaya yang
mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya.
Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Prinsip
fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu
membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran
luminitas cahaya yang tepatakan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang
memasuki medium pembiasan(selanjutnya disebut lensa).Pada umumnya semua hasil
karya fotografi dikerjakan dengan kamera, dan kebanyakan kamera memiliki cara
kerja yang sama dengan cara kerja mata manusia. Seperti halnya mata, kamera
memiliki lensa, dan mengambil pantulan cahaya terhadap suatu objek dan menjadi
sebuah image. Tetapi, sebuah kamera dapat merekam sebuah image kedalam sebuah
film dan hasilnya tidak hanya bisa dibuat permanen tetapi dapat pula diperbanyak, dan
diperlihatkan kepada orang lain. Sedangkan mata, hanya dapat merekam image
kedalam memori otak dan tidak bisa dilihat secara langsung kepada oranglain.

B. Teknik-teknik fotografi
(A) FREEZE/LEVITASI
 TEKNIK Pemotretan untuk benda yan begerak yang bisa dibekukan (freeze)
 Semakin cepat pergerakan benda tersebut, maka semakin besar angka speed
shutter yang kita setting atau butuhkan.

(B) PANNING
 Sebuah Teknik Photography dengan mengerakan kamera ke arah objek (panning)
bersamaan dengan melepas tombol shutter/rana. Dengan setting shutter speed
1/60 kebawah sampai 1/8
 Jelas dan kaburnya objek tergantung pada cepat atau lambatnya gerakan panning
(C) SLOWSPEED
 PEMOTRETAN dengan dilakukan pada object Yang bergerak dengan shutter speed
rendah , maka hasilnya gambar tampak kabur seakan- akan disapu,namun latar
belakang masih jelas.

(D) BULB
 Teknik pemotretan dengan mengatur KECEPATAN rana sesuai dengan waktu
yang diinginkan.
 Teknik ini digunakan dengan menekan tombol rana dengan lebih lama.
 BUKAAN Terkecil pada diafragma
(E)SILHOUETTES (SILUET)
 Teknik Pemotretan dengan menghilangkan detail objek utama dengan cara
menggelapkannya
 Dengan cara menempatkan objcet di depan sumber cahaya, lalu mengatur
pengaturan matering (ukuran atau acuan bagian framemana yang diperhitungkan
exposurenya) ke arah background.
 Kamera saat ini sudah memiliki kemampuan menghitung cahaya gelap dan terang
cukup canggih. Dengan memahami eksposure (iso,diafragma, shuterspeed) kita
sudah bisa memperhitungkan eksposure yang pas. Dalam membandingkan daerah
gelap dan terang itulah fitur mattering itu bekerja.

C. Macam – macam angle fotografi


1. SHOT (Field of View)
Merupakan ukuran jarak antara lensa ke object. Sebuah object bisa saja di potret sangat
dekat, ckup dekat, jauh, atau sangat jauh
(A) EXTREM CLOSE UP
 Object photo diambil dalam jarak yang sangat dekat.
 Sehingga detail object akan terlihat jelas, biasanya ditujukan pada bagian
tertentu pada object.
(B) HEAD SHOT (BIG CLOSE UP)
 Foto diambil dengan batasan dari kepala sampai dagu.
(C) Close Up (CU)
 gambar diambil dari jarak dekat, PUNDAK KE ATAS KEPALA hanya sebagian
dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja.
(D) Medium Shot (MS)
 pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya
separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).
(E) Medium Long Shot (MLS)
 pengambilan dari lutut hingga atas kepala.
(F) FULL Shot (FS)
 pengambilan dari atas kepala sampai kaki.
(G) Long Shot (LS)
 Object foto dipotret dengan jarak yang sangat jauh, sehingga porsi background
menjadi lebih banyak, sementara object terlihat kecil.
2. SUDUT PEGAMBILAN GAMBAR (ANGLE)
Sudut pengambilan foto yang menekankan posisi kamera pada situasi tertentu dalam
membidik objek. Sehingga tercipta estetika gambar yang menarik dan dapat
memperngaruhi emosi atau kesan psikologis yang berbeda beda.

(A) EYE LEVEL


 Sudut pandang ini adalah sudut pandang atau angle yang umum digunakan.
Pada angle ini lensa kamera dibidik sejajar dengan tinggi objek. Posisi dan
arah kamera memandang objek yang akan dipotret layaknya mata kita melihat
objek secara biasa.
 Pengambilan angle ini kebanyakan untuk memotret manusia dan aktifitasnya
(Human interest).
(B) LOW ANGLE
 Pada sudut pengambilan foto ini, kamera diposisikan lebih rendah dari objek.
Low angle biasanya digunakan untuk menunjukkan kesan elegan, megah dan
tangguh.
(C) HIGH ANGLE
 Angle ini digunakan untuk menangkap kesan luas dari objek yang difoto. Pada
angle ini kamera diposisikan lebih tinggi dari objek, sehingga memberi kesan
kecil dari objek yang difoto. Dengan angle ini kita bisa memasukkan elemen-
elemen pendukung komposisi ke dalam frame.

3. KOMPOSISI DASAR FOTOGRAFI


(A) RULE OF THIRD
 Komposisi yang membagi bidang foto menjadi 3 bagian secara vertical dan 3
bagian secara horizontal sehingga mengahasilkan sembilan bagian foto yang
sama besar, dengan pembagian bidang foto ini, maka didapat 4 titik
persimpangan dari garis vertical dan horizontal. Ke empat titik tersebut dapat
disebut 4 titik mata. Dalam aturan rule of third jika kita menempatkan object
atau point of interest pada salah satu dari keempat titik tersebut, maka foto
yang dihasilkan akan lebih seimbang dan menarik untuk dipandang.
(B) TENGAH
 Menempatkan Object Di Tengah
(C) DIAGONAL
 kesan garis yang memotong dari sudut ke sudut persegi panjang
(D) LATAR DEPAN (FOREGROUND)
 Object yang terletak di antara object dan fotografer. Foreground inilah yang
dapat membantu menambahkan efek 3 dimensi dari sebuah foto. Tapi jangan
sampai foreground nya itu terlalu dominan, dan mengambil perhatian dari
objek utama. Gunakanlah foreground sebagai framing untuk membingkai
object tersebut.
(E) BACKGROUND
 Latar Belakang dari Object sehingga terlihat keindahan dan tempat dimana
object berada.
(F) VERTIKAL
 Penempatan gambar dari atas ke bawah, sehingga kesan yang ditimbulkan
tinggi, agung, kuat, kokoh, angkuh
(G) HORIZONTAL
 Penempatan gambar dari samping kiri ke kanan , sehingga kesan yang
ditimbulkan tenang, santai, luas,damai, kalem, kompak
(H) PEMBINGKAIAN ( FRAMING)
Framing dapat menambah kreasi kita untuk membentuk sebuah objek tampil
menarik dan menambah keindahan pada bentuk ( pembingkaian) yang
memasukan object pada framing.

2.2 Penelitian Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :


1. Penelitian yang dilakukan oleh Eadweard J. Muybridge Hasil penelitian karya rintisannya
pada gerak hewan yang digunakan beberapa kamera untuk menangkap gerak, dan zoopraksiskop,
sebuah perangkat untuk memproyeksikan gambar gerak melalui strip film fleksibel berlubang
1

2. Penelitian yang relevan telah dilakukan oleh Enche Tjin,Erwin Mulyadi yang berjudul “kamus
fotografi”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam teknik pemotretan terdapat berbagai
jenis-jenis foto yang di dalamnya adalah foto manusia, foto alam, foto jurnalistik. Setiap jenis-
jenis foto ini memiliki perbedaan cara pengambilan gambarnya, namun di sisi yang sama tetap
dari pengambilannya akan mengahasilkan gambar foto yang bagus dan menarik untuk
dijadikan karya buat para pecinta foto pada umumnya.2

2.3 Kerangka Pikir

Selama ini proses pengambilan gambar atau foto masih konvesional yang
bersifat monoton yang hanya menggunakan metode baku sehingga minat dan
ketertarikan seseorang untuk belajar materi fotografi menjadi sedikit. Oleh karena itu
menimbulkan kencenderungan seseorang mengalami kebosanan dan rasa jenuh. Oleh
karena itu, peneliti mencoba menerapkan tindakan berupa penerapan model visual
creative dimana memberikan contoh real dalam vidio cara penggunaan camera beserta

1
"Eadweard Muybridge (British photographer)". Britannica. Diakses tanggal 2009-07-17. English photographer important for his pioneering work in photographic
studies of motion and in motion-picture projection.

2
Kamus fotografi (2004)
teknik pengambilan gambar. Melalui model ini dapat lebih creative dan dapat berperan
aktif dalam proses mempelajariteori fotografi.
Kerangka pikir penerapan model visual creative dapat meningkatkan minat seseorang,
dapat digambarkan dalam bagan berikut

Pembelajaran

Ketertarikan
dalam fotografi
sedikit
Proses
pengmbilan Penerapan
gambar masih penyampaian
Konvensional teori melalui
visual kreative

i Aktivitas
Ketertarikan
meningkat

Gambar 1. Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis tindakan
penelitian ini yaitu penerapan model visual creative dapat meningkatkan aktivitas
seseorang dalam mempelajari bagamana teknik pengambilan gambar dalam fotografi.
Bab 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu
jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melaui prosedur statistik atau bentuk
hitungan lainnya. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk
verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Metode kualitatif dapat digunakan
untuk mengungkap dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang sedikit pun belum diketahui.
(Carmines & Zeller, 2003: 4).3
Sehingga penelitian kualitatif dapat digunakan sebagai landasan untuk menemukan hal-
hal yang berkaitan dengan fenomena fotografi dalam media sosial Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif, hasil dari metode penelitian kualitatif ini lebih berkenaan dengan interpretasi
teradapat data
. “Metode penelitian kualitatif sendiri adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat pos positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara trigulasi (gabungan), Annalisa data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada
generalisasi”(Sugiyono, 2012:9).4

3.2 Waktu & Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal
dikeluarkannya tugas penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 1 (satu) bulan, 2 minggu
pengumpulan data dan 2 minggu pengolahan data yang meliputi penyajian dalam bentuk
proposal

2. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di sumber - sumber terpercaya tentang teori
fotografi di internet dan buku pendukung

Carmines&zeller2003 :4
3

4
Sugiyono 2012:9
3.3 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. data sekunder merupakan data
yang dikumpulkan oleh peneliti dari sumber yang telah tersedia sehingga peneliti dapat disebut sebagai
tangan kedua (Mulyadi, 2016: 144). Di dalam peneletian ini data sekunder akan diambil dari dokumen,
observasi, foto, data serta penelitian terdahulu yang relevan.5
Menurut Lofland (dalam Moleong, 2013: 157) “Sumber data utama dalam penelitian
kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-
lain”.6

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

3.5 Keabsahan Data


Untuk mendapatkan data yang valid peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber
data dan metode. Menurut Gunawan ( 2013 : 218)7 Triangulasi adalah suatu pendekatan
analisa data yang mensintesa data dari berbagai sumber.
Triangulasi sumber data menurut Arifin (2011: 1648) merupakan penggalian informasi tertentu
melalui metode-metode dan sumber perolehan data. Menurut Sugiyono dalam Gunawan
( 2013 : 219) Triangulasi bukan bertujuan mencari kebenaran, tetapi meningkatkan pemahaman
peneliti terhadap data dan fakta yang dimilikinya

5
Mulyadi, 2016: 144

6
Moleong, 2013: 157

7
Gunawan ( 2013 : 218

8
Arifin (2011: 164)
BAB 4
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang pertama
dalam bidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang
kimia menghasilkan film. Asal mulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya satu
sama lain dan sebelum masing–masing sampai kepada kesempurnaannya seperti yang
telah kita kenal sekarang serta melahirkan penemuan baru yaitu fotografi, telah
panjang yang ditempuh baik oleh kamera maupun oleh film.Untuk mendalami bidang
fotografi, siapa pun harus punya pengetahuan dasar yang baik tentang cahaya (light). Hal
ini penting karena cahaya memegang kunci utama dalam penentuan eksposur yang diatur
oleh shutter dan aperture pada kamera. Setelah memahami tentang cahaya, tahap
selanjutnya adalah mengerti tentang pencahayaan (lighting) sehingga mampu
menghasilkan foto yang lebih baik dalam berbagai kondisi pemotretan. Kemudian bisa
dilanjutkan dengan memahami pengambilan gambar yang baik dengan angle seperti apa.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Pengambilan_gambar_(pembuatan_film)
2. Materi yang diberikan oleh dosen Dany Febrianto, ST, MT

Anda mungkin juga menyukai