Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR MENGGUNAKAN KAMERA


DI THE BALI STORY

SMKN 1 DENPASAR
KOMPETENSI KEAHLIAN: MULTIMEDIA
OLEH:

NAMA : I KADEK BAYU SUARDANA


NIS : 29924
KELAS : XI MULTIMEDIA 1

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 DENPASAR


2022 - 2023

LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
SMKN 1 DENPASAR

Hari : …………………………………………
Tanggal : …………………………………………
PENGESAHAN

Pembimbing Sekolah Pembimbing Industri

P Putu Suyana Putra


NIP.

Kordinator Praktik Kerja Lapangan Kepala Kompetensi Keahlian

Drs. I Wayan Candra, M.Pd I Wayan Sudiatmika, S.Pd


NIP. 19630827 198803 1 015 NIP. 19900917 201402 1001

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang
Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyusun
laporan yang berjudul “TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
MENGGUNAKAN KAMERA”. Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan
industri ini saya susun berdasarkan apa yang telah saya pelajari saat melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan semester genap tahun ajaran 2022/2023 di THE BALI
STORY.
Dalam penyusunan laporan ini, saya banyak mendapatkan masukan serta
bimbingan dari berbagai pihak, maka dari itu atas bimbingan dan kerja samanya,
saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak I Wayan Mustika, S.Pd., M.Pd. sebagai Kepala SMK Negeri 1
Denpasar.
2. Bapak Drs. I Wayan Candra, M.Pd. sebagai Koordinator Praktik Kerja
Lapangan.
3. Bapak I Wayan Sudiatmika, S.Pd. selaku Ketua Kompetensi Keahlian
Multimedia.
4. I Putu Suyana Putra selaku pembimbing di Industri.
5. I Nyoman Wika S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing di Sekolah.
6. Semua pihak yang membantu dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.
Saya menyadari bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.

Denpasar, Februari 2023

I Kadek Bayu Suardana

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang

Memotret adalah sebuah kegiatan yang biasa dilakukan oleh siapa


saja, baik itu pria wanita ataupun muda bahkan anak anak. Karena
kemudahan teknologi fotografi telah sangat memudahkan orang untuk
memotret. Peralatan memotret tidak harus dengan kamera yang canggih,
tetapi sudah mudah di dapat dari telepon gengam yang biasanya di lengkapi
kamera. Fotografi secara umum baru di kenal sekitar tahun 1700 lalu, orang
yang berjasa dalam pengembangan fotografi ini bernama nicèphore Nièpce.
Fotografi berasal dari Bahasa Inggris yaitu ‘photography’ yang mana berasal
dari bahasa Yunani yaitu ‘photos’ artinya cahaya dan ‘grafo’ yang artinya
menulis atau melukis. Fotografi dapat diartikan sebagai proses melukis atau
menulis dengan menggunakan media cahaya, tanpa cahaya, tidak ada foto
yang bisa di buat.

Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan


pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Untuk
menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar,
digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran
pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya
tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO
Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara
ISO, diafragma & speed disebut sebagai pajanan (exposure).

Dari pengertian di atas bahwa fotografi merupakan aktivitas


mengambil gambar melalui kamera untuk menghasilkan karya seni dan bisa
dinikmati baik diri sendiri atau publik. Fotografi memiliki banyak teknik
yang bisa digunakan dalam menghasilkan berbagai karya yang membuat
orang tertarik untuk melihatnya, seringkali orang beranggapan bahwa
mengambil sebuah foto merupakan hal yang sangat mudah, banyak yang
menganggap bahwa mengambil foto itu hanya sekedar pencet tombol lalu
jadilah sebuah foto yang bagus, padahal dalam kenyataanya banyak sekali
aspek yang harus dipelajari untuk dapat menghasilkan sebuah foto yang
bagus.

Saat ini, fotografi sudah menjadi sebuah gaya hidup bagi masyarakat
modern, khususnya kalangan milenial. Hanya bermodal kamera smartphone,
orang sudah mampu menghasilkan foto-foto berkualitas tajam, namun
kebanyakan masyarakat atau anak muda yang baru terjun di dalam dunia
fotografi kurang memahami tentang bagaimana cara pengambilan foto atau
gambar.

Berdasarkan latar belakang yang dirumuskan, maka dalam laporan ini


saya tertarik untuk membahas megenai bagaimana teknik pengambilan
gambar atau foto yang bagus, sesuai prinsip yang digunakan di dunia industri
khususnya pada perusahaan The Bali Story Photography.

1.2.Rumusan Masalah
1) Bagaimana cara memegang kamera yang benar?
2) Apa yang harus diperhatikan ketika memotret ?
3) Bagaimana cara menghasilkan foto yang bagus?
4) Alat apa saja yang diperlukan ketika memotret

1.1.Waktu Dan Tempat Praktik Kerja Lapangan

Praktik kerja lapangan dimulai dari 19 desember 2022 – 25 febuari 2023.


Pelaksanaanya di The Bali Story Photography yang ber alamat di jalan Jl.
Pulau Kawe, Dauh Puri Kauh, Kec. Denpasar Barat., Kota Denpasar, Bali
80225. Waktu pelaksanaan yaitu pagi (09.00 WITA – 17.00 WITA) dan
siang (13.00 – 21.00)

1.2. Tujuan
Tujuan dari PKL ( Praktik Kerja Lapangan) adalah Untuk mendapatkan
nilai praktik kerja lapangan Dan Memperkenalka pada dunia kerja, melatih
siswa dapat berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia kerja,
menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri , memberi
siswa pengalaman baru yang belum di dapat dari sekolah serta mengasah
kemampuan siswa pada saat bekerja sesuai dengan keahlian nya yang dipilih.

1.1.Manfaat

Adapun manfaat yang didapat dari siswa, sekolah maupun industri Sebagai
berikut :

1. Bagi Siswa
a) pola pikir siswa bisa lebih konstruktif, siswa dapat bekerja lebih baik
dan dapat melihat peluang serta kesempatan yang lebih baik untuk
membangun karir maupun usahanya di masa depan.
b) Menambah wawasan dan Mengasah keterampilan berkomunikasi
siswa saat di industri
c) Mendapat pengalaman baru saat berada di dunia industri
d) Ber tanggung jawab penuh atas tugas tugas yang diberikan di industri

1) Bagi industri
a) Industri akan semakin dikenal oleh semua orang
b) Industri mendapatkan tenaga kerja tambahan
c) Industri dapat bekerja sama dengan sekolah
BAB II
LANDASAN TEORI

1.1.Fotografi
Fotografi berasal dari Bahasa Inggris yaitu ‘photography’ yang mana
berasal dari Bahasa Yunani yaitu ‘photos’ artinya cahaya dan ‘Grafo’ yang
artinya menulis atau melukis. Sehingga secara umum fotografi dapat diartikan
sebagai proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya
tanpa cahaya tidak ada foto yang bisa di buat, pengertian fotografi di atas bisa
disimpulkan bahwa fotografi merupakan aktivitas mengambil gambar melalui
kamera untuk menghasilkan karya seni dan bisa dinikmati baik diri sendiri
atau publik.

1.2.Kamera
Kamera adalah peralatan yang digunakan untuk mengabadikan suatu
momen ataupun objek menjadi sebuah gambar yang dapat dicetak. Kamera
sendiri dapat mengambil sebuah gambar dengan cara memanfaatkan cahaya
yang ada di sekitarnya seperti cahaya matahari. Dalam perkembangannya
kamera digunakan untuk membentuk atau merekam suatu bayangan ke dalam
film / memory card. Kamera memiliki komponen-komponen terpenting yang
meliputinya sebagai berikut ; Body Kamera sebagai tempat pengolah sinar
atau cahaya, Lensa sebagai jalan masuknya cahaya kedalam kamera, memory
card sebagai tempat menyimpan data digital, film sebagai alat penangkap
cahaya. Kamera menjadi salah satu alat paling penting jika ingin memasuki
dunia fotografi. Ada beragam jenis kamera yang bisa digunakan sebagai
berikut ;

1. Kamers Saku
Kamera Pocket merupakan kamera digital yang paling sederhana.
Ukurannya yang minimalis dan bisa masuk ke kantong membuat kamera
ini jadi pilihan alternatif bagi pemula.Kamera Pocket biasanya dipilih oleh
mereka yang hanya butuh kamera sekadar pengambilan gambar saja.
Meski fitur yang dimiliki kamera ini bisa dibilang standar, namun, kamera
ini memiliki mobilitas yang tinggi

1. Brigde Camera
Dilihat dari bentuknya, kamera Prosumer hanya sedikit lebih besar
dari kamera saku. Bisa dibilang kamera Prosumer mencoba
menggabungkan fleksibilitas kamera saku dengan kecanggihan fitur yang
dimiliki DSLR. Tapi tetap saja, kemampuannya memang masih di bawah
DLSR. Salah satu faktornya adalah ukuran sensor kamera Prosumer yang
lebih kecil dari DLSR. Namun, kamera Prosumer kerap dijadikan
cadangan DSLR karena kemampuan baterainya yang lebih tahan lama dan
segi kepraktisannya

2. Kamera Mirrorless
mirrorless adalah kamera yang tidak memiliki cermin dan jendela bidik
(viewfinder) optik seperti kamera DSLR, namun kualitas gambarnya
setara karena image sensor yang digunakan sama besar.Sehingga bisa
dengan mudah melihat gambar yang ditangkap lensa secara langsung di
LCD kamera.

3. Action Kamera
Action camera merupakan salah satu pilihan perangkat untuk
mengabadikan berbagai pengalaman maupun momen seru secara
langsung. Kamera ini bisa digunakan untuk merekam kegiatan olahraga,
nuansa balap di jalur sepeda, aktivitas skydiving, dan aktivitas outdoor
lainnya

4. Kamera DSLR
Digital Single Lens Reflex adalah kamera digital yang menggunakan
sistem cermin otomatis dan pentaprisma atau pentamirror untuk
meneruskan cahaya dari lensa menuju ke viewfinder
5. Kamera Medium Format
Kamera Medium Format merupakan kamera yang biasanya menggunakan
rollfilm. Besarnya format film pada kamera ini ditentukan oleh panjang
foto yang direkam diatas kamera. Pada umumnya format film pada
Kamera Medium Format dimulai dari format film 4,5X6, 6X6, 6X7, 6X8,
6X9, atau ada juga panorama kamera dengan format sampai dengan 6X17.

6. Boutique Camera
Boutique camera merupakan jenis kamera yang identik mempunyai body
yang tidak besar dari kamera Kelebihan yang dimiliki oleh kamera ini
adalah sensor full frame yang lebih baik daripada DSLR, namun dengan
ukuran yang lebih ringkas daripada DSLR.
7. Kamera Smartphone
untuk menghasilkan tampilan gambar dan bisa juga untuk merakam
sebuah video, banyak terdapat pada HP atau smartphone sebagai fitur
pelengkap. Gambar yang dihasilkan dari kamera HP kebanyakan disimpan
dalam bentuk file format JPEG ,

Dalam dunia fotografi sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara kita
memegang sebuah kamera dengan benar, berikut cara memegang kamera:

1. Hal pertama yang harus diperhatikan ketika memegang kamera


DSLR/miroless adalah memegangnya senyaman mungkin.
2. Memegang body kamera DSLR/miroless dengan tangan kanan dan tahan
atau pegang lensa dengan tangan kiri, gunakan gunakan tanggan kiri
untuk menahan berat kamera.

3. Menjaga siku agar bisa bersandar ringan terhadap tubuh untuk menahan
beban

4. Gunakan tali kamera (Strap) pada posisi terpasang di leher ataupun di


tangan sebagai pengaman jika kamera terjatuh karena terlepas.
1.3.SEGITIGA EXPOSURE

Adalah elemen dalam fotografi yang didalamnya terdapat aperture, shutter


apeed dan ISO. Segitiga exposure ini terdapat pada setiap kamera dan di
gunakan untuk mengatur atau menyeimbang tingkat kecerahan pada foto yang
nantinya akan di potret. Berikut penjelasan mengenai Aperture, Shutter Speed
Dan ISO

a) Aperture
Diafragma adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur
intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Diafragma biasanya membentuk
lubang mirip lingkaran atau segi tertentu. Ia terbentuk dari sejumlah
lembaran logam (umumnya 5, 7, atau 8 lembar) yang dapat diatur untuk
mengubah ukuran lubang (disebut tingkap), Tingkap akan mengembang
dan menyempit persis pupil di mata manusia. Diafragma selalu ada dalam
sebuah kamera. Diafragma berfungsi untuk mengatur jumblah cahaya
yang masuk ke dalam sensor. Aperture/diafragma memengaruhi ruang
ketajaman atau yang disebut DOF (depth of field). DOF merupakan
seberapa jauh bidang fokus dalam foto Semakin besar bukaan
diafragmanya semakin kecil angka diafragmanya. Begitu juga
sebaliknya, semakin kecil bukaan diafragmanya semakin besar angka
diafragmanya. Bukaan diafragma ditunjukan dengan angka ( f ) seperti :
f/1.2, f/1.8, 2/.8, f/4, f/5.6, f/8, f/16 sampai dengan batas maksimal pada
kamera.

b) Shutter speed
Rana atau shutter speed adalah seberapa lama shutter kamera terbuka
memaparkan cahaya ke sensor kamera. Shutter speed juga mempengaruhi gelap
terang pada foto. dalam istilah fotografi adalah tirai pada kamera yang
menutupi permukaan atau sensor foto. Jika tirai ini terbuka maka akan terjadi
pajanan pada permukaan film atau sensor foto. Shutter Speed biasanya diukur
dalam sepersekian detik ketika mereka berada di bawah satu detik. Misalnya,
1/4 berarti seperempat detik, sedangkan 1/250 berarti satu-dua ratus lima
puluh detik (atau empat milidetik). Kebanyakan DSLR modern dan kamera
mirrorless dapat menangani Shutter Speed 1/4000 detik paling cepat,
sementara beberapa bahkan dapat menangani kecepatan lebih cepat 1/8000
detik dan lebih cepat Di sisi lain, Shutter Speed terpanjang yang tersedia pada
kebanyakan DSLR atau kamera mirrorless biasanya 30 detik. Jadi shutter speed
mempengaruhi gelap terang nya suatu foto semakin kecil angka shutter speed
yang digunakan maka foto yang didapat akan terkena motion blur atau kabur.
Dan semakin tinggi angka shutter speed yang dignakan maka foto yang di
dapat akan terlihat jelas tidak adanya motion blur.

c) ISO
ISO merupakan pengaturan untuk menentukan tinggi rendahnya
cahaya yang diinginkan pada hasil foto atau sensitivitas sensor kamera
terhadap cahaya. Seperti yang sudah di ketahui, biasanya terdapat angka
di belakang tulisan ISO seperti ISO 100, ISO 800, dan seterusnya. Nilai
ISO default atau terendah adalah 100 dan sisanya memiliki kelipatan ‘x2’
seperti 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400, dan seterusnya, Angka-angka
tersebut merupakan tingkatan dari sensitivitas yang bisa di atur pada
sensor kamera. Semakin tinggi ISO yang digunakan, maka sensor akan
semakin sensitif. Sehingga kamera akan mampu menangkap gambar
dengan lebih cerah sehingga tidak membutuhkan exposure atau sorotan
cahaya ke kamera sebelumnya. Semakin tinggi angka ISO yang
digunakan Makan foto akan terkena noise, semakin kecil angka ISO yang
digunakan maka foto akan terlihat jernih dan tidak ada titik titik pada
foto

1.1. PENCAHAYAAN

Cahaya adalah aspek penting yang harus diperhatikan agar


menghasilkan gambar yang bagus. istikah fotografi itu sendiri adalah
melukis dengan cahaya, tanpa cahaya maka fotografi tidak akan dapat
dilaksanakan. Karena dengan adanya cahaya, membuat benda atau objek
menjadi tampak (terlihat) baik oleh mata mau pun oleh lensa kamera.
Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek
yang dikerjakannya secara jelas dan cepat. Fungsi cahaya adalah untuk
menerangi objek sehingga mampu dalam melihat objek yang akan difoto.
Dengan demikian akan dengan mudah memfokus dan memotret dan
menginformasikan tentang objek yang bernuansa rasa. Sifat dasar cahaya
adalah cahaya dapat menembus, seperti cahaya dapat menembus bahan-
bahan yang tidak padat seperti kain, kertas kalkir dan kaca sehingga
kualitas kerasnya cahaya dapat dibuat lunak atau soft. Cahaya dapat
difokuskan, cahaya dapat disalurkan kearah mana dikehendaki. Cahaya
dapat dikumpulkan dan difokuskan agar kuantitasnya lebih besar lagi.

Cahaya juga mempunyai warna. Semua sumber cahaya mempunyai


warna atau umumnya disebut dengan suhu warna. Cahaya dari matahari
mempunyai warna yang berbeda di sepanjang hari. Pada pagi dan sore
memberikan tone color atau nada warna yang hangat kekuning-kuningan
Adapun sumber pencahayaan dalam pemotretan dapat dibagi menjadi 2
yaitu :
1. Available light . Yaitu cahaya yang ada atau tersedia pada saat
pemotretan, baik berupa cahaya alami (sinar matahari) maupun cahaya
SSbuatan seperti lampu atau lilin yang tidak dikhususkan untuk tujuan
pemotretan.

2. Artificial light. Yaitu cahaya yang sengaja diadakan untuk tujuan


pemotretan. Pencahayaan tipe ini dibedakan lagi menjadi 2 macam, yaitu
Continuous source, sumber cahaya yang terus menerus menyala, misalnya
lampu spot (studio light) dan Uncontinuous source, yaitu sumber cahaya
yang hanya menyala sesaat saat pemotretan, biasanya berupa flash/blitz.

1.4.Alat Pemotretan Dalam Dunia Fotografi

Alat dalam fotografi merupakan sebuah alat bantu yang mendukung


dalam kegiatan pemotretan untuk memaksimalkan hasil dari pemotretan yang
kita lakukan. Penggunaan alat bantu pendukung pemotratan ini sangat
berpengaruh pada hasil pemotreatan yang akan kita peroleh nantinya. Selain
bergantung pada alat bantu fotografi, hasil gambar atau foto yang akan
diperoleh juga sangat bergantung pada teknik dan tingkat kreatifitas seseorang
dalam mengambil foto. Berikut alat alat fotografi yang di perlukan ketika
memotret :

1. Filter lensa

Filter ini merupakan salah satu alat penyaring cahaya yang masuk
sehingga menghasilkan efek-efek tertentu yang kita inginkan dalam sesi
pemotretan. Cara penggunaan filter ini yaitu dengan cara memasangnya
pada ujung lensa., terdapat 2 jenis filter yang biasa digunakan sebagai alat
fotografi, yaitu square (kotak) dan circle (bulat).

2. Flash
Flash atau biasa disebut dengan blitz ini bisa digunakan sesuai dengan
jarak, kekuatan, serta fasilitas khusus yang dimiliki. dalam sebuah
pemotretan sangat diperlukan adanya alat bantu fotografi yang berupa
flash ini, alat ini biasanya digunakan pada saat pemotretan di malam hari
dengan cahaya yan sangat minim. Namun tak jarang juga yang
menggunakan flash ini pada waktu siang hari yang bertujuan untuk fill in.

3. Trigger

Trigger merupakan alat fotografi yang memiliki fungsi yang mirip dengan
infrared sender yakni berguna untuk menyalakan lampu studio atau flash.
Perbedaan kedua alat ini yaitu terletak pada sumbernya. Trigger
menyalakan lampu dengan menggunakan gelombang elektron.

4. Softbox

Soft box merupakan alat fotografi yang bahan utamanya terbuat dari kain
dengan kerangka di dalamnya yang berbentuk mirip seperti pyramid. Alat
ini berfungsi untuk menghasilkan sifat cahaya yang lembut, sumber cahaya
dari soft box ini berasal dari strobe.

5. Tipod

Kaki tiga atau biasa disebut dengan tripod ini berfungsi untuk menyangga
kamera pada waktu pemotretan agar kamera tidak berguncang (shaking).
Alat bantu fotografi ini biasanya digunakan pada saat pemotretan yang
berkecepatan lambat. Alat ini juga berfungsi untuk menopang berbagai
lensa dengan ukuran yang relatif panjang..
BAB III
GAMBARAN UMUM

1.5.Sejarah Industri
Thebalistory Photography adalah pelayanan jasa foto & video berdiri
sejak 7 november 2017. Tahun 2017 - 2019 berfokus ke Prewedding &
Wedding, tetapi berbasis online karena belum memiliki studio atau office. Di
tahun 2020 tepatnya 8 februari 2020 mendirikan studio & office di Jl. Pulau
Kawe no.40, Denpasar, Bali.

1.6.Logo Industri

Filosofi nama atau logo huruf “S” diambil dari nama I Putu Suyana Putra

1.7.Lokasi Industri
The Balistory berlokasi di Jl. Pulau Kawe no.40, Denpasar, Bali.

1.2.Struktur Organisasi

1.8.Visi Dan Misi


Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan fotografi yang terkemuka dalam
menghasilkan karya-karya visual yang menginspirasi dan
mengubah cara orang melihat dunia.
Misi Perusahaan
- Menyediakan layanan fotografi berkualitas tinggi yang memenuhi
kebutuhan pelanggan.
- Memberikan pengalaman fotografi yang menyenangkan dan
memuaskan bagi pelanggan.
- Menyediakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung bagi
karyawan dan mitra perusahaan.
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

1.1.Pra Produksi

Dalam melakukan pemotretan dibutuhkan alat berupa kamera dan


dibutuhkan filter lensa untuk melindungi lensa dari debu atau sentuhan
tangan saat melakukan pemotretan. Jika diperlukan tripod dalam
pemotretan boleh menggunanya jadi menyesuaikan dengan kebutuhan
kita.

1.1. Produksi
Langkah pemotretan foto prewedding di studio
1. Langkah pertama yang kita perlu persiapkan adalah memasang baterai
pada kamera agar kamera dapat menyala
2. Memasukan memory card ke dalam kamera agar hasil foto nantinya bisa di
pindahkan ke dalam komputer
3. Mengatur properti agar hasil foto nantinya terlihat enak dilihat
4. Menghidupkan kamera dengan memutar power switch
5. Mengatur mode dial pada kamera dengan mengunakan mode (M) Manual
Mengatur segitiga exposure pada kamera yang terdapat Aperture, shutter
speed, Iso
6. Arahkan gaya pada client
7. Memulai memotret dengan menekan tombol shutter

4.2 Pasca Produksi


Setelah tahap produksi langkah selanjutnya tahap pacsa produksi( tahap akhir)
dengan cara memindahkan file hasil gambar ke komputer
1.seteleh selesai melakukan pengambilan gambar, Memori yang ada pada kamera,
kita pindahkan ke laptop.Mambuat folder untuk menempatkan foto agar mudah di
cari,lalu pilih foto yang ingin di pindahkan nantinya,
BAB V
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang saya dapat dari Pembuatan Laporan ini yaitu Fotografi
adalah bagaimana cara kita memanfaat kan cahaya yang ada sehingga
fotografi dapat berjalan. tanpa cahaya tidak ada foto yang akan bisa di
buat, Fotografi sering Dilakukan untuk mengabadikan suatu moment.
Ada banyak teknik teknik yang bisa di gunakan dalam fotografi dan dalam
suatu gambar ada exposure yang meliputinya Aperture, shutter speed,
Iso ,yang bisa digunakan untuk mangatur gelap terang pada foto

1.2 SARAN
Teruslah belajar fotografi ini, perdalam ilmu dalam fotohrafi bisa dengan
bergabung di komunitas fotografi, membaca artikel, menonton vidio
terkait ilmu dalam fotografi, janganlah pernah bosan dengan fotografi ini
ada banyak moment yang di ambil gambarnya dan hasilnya di luar dugaan
kita itulah yang membuat kita semakin penasan dengan fotografi ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai