Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

APA ITU FOTOGRAFI?

GURU PEMBIMBING
Tagor Siagian, M.Si

DISUSUN OLEH
Merlina Aryanti / 2206321029
PB1A

JURUSAN TEKNIK GRAFIKA DAN PENERBITAN


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Pada awal tulisan ini saya telah mengatakan bahwa fotografi adalah seni. Memang kita
mengetahui bahwa sebuah karya foto adalah hasil akhir dari sebuah proses yang terjadi
seketika (sepersekian detik) & karya foto juga hasil akhir yang terjadi dari alat yang bernama
kamera dan selanjutnya proses yang terakhir untuk mewujudkan karya tersebut adalah proses
kimiawi (kamar gelap atau lab cetak warna). Selanjutnya karya foto adalah karya cipta yang
berasal dari rekaman keadaan yang secara realistis ada (subyek) atau kasat mata, karya foto
tidak seperti karya lukisdimana si pencipta dapat menciptakan atau melakukan transformasi
dari apa yang dilihatnya atau dirasakannya, karya foto adalah rekaman.
Pada tahun 1614, Angelo Sala menggunakan perak nitrat yang dibakar oleh sinar
matahari dengan kertas dibungkus. Ini dikemukakannya pada tulisannya yang berjudul
“Septem Planetarum terrestrium Spagirica recensio”, Jika serbuk perak nitrat terkena sinar
matahari, maka akan berubah menjadi hitam seperti tinta. Penemuan dengan efek sinar
matahari ini dianggap kurang berguna oleh ilmuwan lain. Pada tahun 1717, Johann Heinrich
Schulze, profesor Jerman yang menggunakan botol berisi perak nitrat dan kapur secara tidak
sengaja ada dekat jendela. Campuran ini membuat menjadi gelap dengan sebagian berwarna
putih dan membuat garis pada botol. Seorang ahli kimia, Carl Wilhelm Scheele menemukan
ammonia larut dalam perak nitrat tetapi bukan partikel gelap.
Penemuan ini membuat untuk menstabilkan suatu gambar perak nitrat, ini dianggap
sebagai penemuan eksperimen fotografi. Tidak lama kemudian tahun 1800 Thomas
Wedgwood menangkap gambar dengan kamera obskura. Sayang Wedgwood terlanjur
meninggal pada usia 34 pada tahun 1805. “Boulevard du Temple”, daguerreotype dibuat oleh
Louis Daguerre dalam tahun 1838 sebagai awal dari foto pertama dengan adanya orang di
dalam foto. Pada tahun 1816 Nicéphore Niépce menggunakan kertas yang dibungkus perak
nitrat berhasil membuat foto dengan kamera yang kecil.
Mata manusia dapat melihat, karena ada cahaya yang menyinari benda tersebut, dan
memantulkan ke mata kita sehingga dapat dilihat oleh mata manusia. Begitu juga dengan
fotografi. Cahaya yang dipantulkan di tangkap dan direkam oleh media perekam film / sensor
digital. Cahaya menajadi media penghantar warna dan bentuk benda alam kedalam mata /
film.
Dalam kamus bahasa Indonesia pengertian fotografi adalah seni atau proses penghasilan
gambar dan cahaya pada film. Pendek kata, penjabaran dari fotografi itu tak lain berarti
“menulis atau melukis dengan cahaya”. Tentunya hal tersebut berasaldari arti kata fotografi
itu sendiri yaitu berasal dari bahasa Yunani, PHOLOS (cahaya) dan GRAPHOS Yang berarti
tulisan.
Nah, melihat pengertian tersebut terlihat ada persamaan antara fotografi dan karya seni lukis
atau menggambar. Yang jelas perbedaannya terletak pada media yang digunakannya.Bila
dalam seni lukis yang dipakai gambar dengan menggunakan media warna (cat),kuas dan
kanvas. Sedangkan dalam fotografi menggunakan cahaya yang dihasilkanlewat kamera.
Tanpa adanya cahaya yang masuk dan terekam di dalam kamera, sebuahkarya seni fotografi
tidak akan tercipta.Selain itu, adanya film yang terletak di dalam kamera menjadi media
penyimpancahaya tersebut.

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 4
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................................ 5
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................................... 5
1.4 Tujuan Dan Manfaat............................................................................................... 6
BAB II ISI............................................................................................................................... 7
1.1 Sejarah Fotografi.................................................................................................... 7
1.2 Teknik Pengambilan Gambar............................................................................... 8
1.3 Peran & Tanggung Jawab Fotografer.................................................................. 9
1.4 Keterampilan & Kemampuan Fotografer............................................................ 9
1.5 Kepribadian Fotografer........................................................................................ 10
1.6 Teknik Tenik Fotografi......................................................................................... 10
BAB III PENUTUPAN......................................................................................................... 11
 Kesimpulan................................................................................................................ 11
 Saran.......................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fotografi dapat digunakan dalam Kegiatan sehari-hari seperti mendokumentasikan


acara harian, pariwisata Penting, dokumentasi politik, iklan, dan lain lain. Namun
sekarang ini sebuah Fotografi dijadikan dalam sebuah profesi untuk mencari
sebuah pekerjaan Dengan mengandalkan sebuah kamera untuk membuat suatu
dokumentasi Namun juga memiliki suatu seni yang tinggi didalamnya. Fotografi
menjadi suatu tantangan tersendiri bagi pecintanya untuk Mengolah suatu foto
atau kreatifitas dalam mengolah sebuah foto sebagai Pencapaian ekspesi jiwa yang
dianggap sebagai kepuasan diri dalam Mengambil sebuah foto yang di dapatkan
sama persis dengan keadaan momen Yang terjadi. Keinginan manusia terutama
pecinta fotografi untuk Mengabadikan serta merekam gambar secara persis maka
harus dibutuhkan Suatu seni yang lebih dalam mengabadikan suatu momen
melalui suatu Kamera.

Foto suatu Surat kabar dapat tetap Mempertahankan penerbitannya dengan tetap
menjaga kualitas agar Pelanggan tetap minat dan dapat merasakan kepuasan atas
informasi yang Dibacanya. Dengan cara menampilkan suatu Foto yang dianggap
menarik Yang didapatkan dalam waktu kejadian suatu informasi yang telah
terjadi. Maka dari itu semua surat kabar atau koran memiliki ciri dan khas
tersendiri Dalam menyampaikan suatu informasi yang ditujukan kepada
masyarakat. Sekarang sudah masuk pada jaman dimana semua informasi bisa
Diakses melalui media online, Surat kabar sampai saat ini masih sangat Banyak
diminati oleh masyarakat dan pelanggan setia dengan cara selalu Membuat
perubahan desain yang sangat baik agar mendapat minat pembeli, Namun tidak
kalah pentingnya sebuah foto sangat berperan penting dalam Lakunya sebuah
surat kabar yang berada di halaman terdepan dari sebuah Surat kabar yaitu foto
Headline yang harus diambil dengan menggunakan Daya imajinasi yang tinggi
agar foto tersebut bisa menarik simpati kepada Orang yang melihat foto tersebut.
Sangat banyak jenis foto yang ada seperti Foto dokumentasi acara pernikahan,
perpisahan,keluarga sampai dengan foto Jurnalistik.

Media foto pertama kali ditemukan oleh Joseph Nicephore Niepce Yang memulai
pekerjaannya dalam bidang ini pada tahun 1813. Penggunaan Foto dalam dunia
jurnalistik berawal dari pemakaian gambar-gambar dan Lukisan dalam media
tersebut. Penggunaan foto jurnalistik dalam surat kabar Dan majalah mulai
berkembang pada tahun 1930-an. Perkembangannya Sangat cepat sehingga pada
gilirannya teknologi foto dapat mendorong Perkembangan media jurnalistik.
Fotojurnalistik kemudian tumbuh menjadi Suatu konsep dalam sistem komunikasi
yang disebut dengan komunikasi foto (photographic communication). Bahkan
komunikasi foto kini telah Menempati kunci model dalam proses komunikasi
massa. Sebagai suatu Lambang yang berdimensi visual, foto dan gambar
mendeskripsikan sesuatu Pesan yang tidak secara eksplisit tertuang dalam
komunikasi kata, baik lisan Maupun tulisan (Muhtadi, 1999, hal. 101)

Street photography atau fotografi jalanan banyak digemari masyarat karena


memiliki Tantangan tersendiri saat melakukannya, fotografi jalanan biasanya
memanfaatkan Keramaian kota, suasana sekitar, serta kenaturalan yang ada saat
berada di jalanan, Kehidupan jalanan, ruang publik, serta ruang terbuka biasanya
menjadi fokus yang Dituju saat melakukan kegiatan street photography atau
fotografi jalanan, insting yang Disertai kepekaan fotografer menjadi kunci utama
dalam melakukan kegiatan fotografi Jalanan, tidak adanya rekayasa suasana saat
melakukan kegiatan ini menjadikan Tantangan tersendiri bagi fotografer dalam
mengabadikan setiap momen yang terjadi di Sekitar, aspek-aspek yang biasanya
menjadi target street photography biasanya adalah suasana kota, cuaca, kepadatan
kota, bahkan gedung-gedung yang menghiasi pinggiran
kota tidak luput dari target fotografer.

Melalui Wawancara Tagor Siagian di Acara YouTube Helmy Yahya Bicara yang
dihost langsung oleh Helmy Yahya Banyak informasi tentang fotografi, Dalam
Makalah ini ada dijabarkan setiap rumusan masalah ini.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diberikan identifikasi
Masalah yang akan dijadikan bahan perancangan yaitu sebagai berikut:
 Menjadi Fotografer bisa menghasilkan uang, Namun tidak banyak orang
mengetahui hal ini yang bahkan lebih memilih untuk pasif dalam kegiatan
sehari-hari nya
 Mengenal kan sejarah Fotografi pada para pembaca
 Kurang nya Minat pada Fotografi atau Surat Kabar

1.3 Rumusan Masalah


 Sejarah Fotografi
 Teknik Pengambilan Gambar Dan penanganan dalam Cahaya
 Apa yang harus dilakukan seorang Fotografer

1.4 Tujuan & Manfaat

Dalam sebuah Makalah, sangat dibutuhkan tujuan serta manfaat perancangan yang
Dimaksudkan untuk memperjelas fokus dan arah tujuan dibuatnya perancangan.
Adapun penjabaran dari tujuan dan manfaat perancangan ini adalah sebagai
berikut.
a. Tujuan
Memperkenalkan pada para pembaca apa sajal hal tentang Fotografi, Agar
para membaca memliki informasi meskipun hanya dasarnya mengenai
fotografi.

b. Manfaat
 Bagi perancang
Adanya perancangan ini guna menambah ilmu serta pengetahuan
mengenai media Yang dapat menjadi sumber informasi mengenai
fotografi
 Bagi masyarakat
Dengan adanya perancangan ini, masyarakat khususnya fotografer
mendapat Informasi serta pengetahuan baru urbex photography
 Bagi keilmuan
 Sebagai salah satu sumber literasi visual dan referensi pengetahuan
serta Pembelajaran dalam bentuk media bacaan bagi komunitas
fotografi dan fotografer.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Sejarah Fotografi

Sejarah Fotografi Kata fotografi berasal dari bahasa Yunani, foto yg berarti sinar dan
grafia,menggambar menggunakan sinar, segala proses, kegiatan, dan penciptaan karya
seni,berupa gambar diam (still picture) maupun bergerak (moving picture),
melaluiperekaman radiasi sinar pada media yang sensitif terhadap sinar. Istilah
fotografisendiri mulai populer setelah diperkenalkan oleh astronom sekaligus
matematikawan,dan ahli kimia dari Inggris pada tahun 1839, yang bereksperiman dalam
bidang “fotografi”, Sir John Frederick William Herschel.

Dasar pemikiran tentang adanya bayangan yang mempunyai bentuk, maupunwarna


sesuai, atau sangat mendekati aslinya telah diamati oleh filsuf YunaniAristoteles (384
SM– 322 SM) pada bayangan yang dihasilkan oleh celah kecil dibawah pepohonan.
Pengamatan tersebut menjadi dasar pembuatan pinhole camera,oleh filsuf China, Mo-
Zi/Mo-Ti/Mo-Chi (470 SM – 390 SM). Pinhole Camera merupakancikal bakal kamera
Obscura, Jenis kamera tersebut dibuat pertama kali oleh filsuf ArabPersia Abu Ali Al-
Hasan Ibn al-Haitham/al-Hazen (965 M – 1039 M).Perkembangan fotografi tidak lepas
dari berbagai penemuan bersifat teknis,antara lain:
• Albertus Magnus (1193/1206-1280) menemukan (discovered) perak nitrat.
• Georges Fabricius (1516-1571) menemukan perak klorida.
• Daniel Barbaro described pada tahun 1568 memperkenalkandiafragma/aperture/iris.
• Wilhelm Homberg pada tahun 1694 menemukan bahwa beberapa macam bahankimia
akan berubah menjadi gelap setelah terkena sinar.

Foto permanen pertama dibuat pada tahun 1825 oleh penemu (inventor)Perancis, Joseph
Nicéphore Niépce, yang merekam gambar pada keping logampewter berlapis bitumen
(salah satu derivat minyak bumi). Bitumen akan mengerasbila terkena sinar, lalu bagian
yang tidak mengeras dilarutkan menghasilkan reliefyang bisa di-lumuri tinta untuk
dipindahkan ke kertas. Niépce menyempurnakanpenemuannya dengan mengubah bahan
peka cahayanya berdasar hasil penelitianJohann Heinrich Schultz (1724) berupa
campuran perak dan kapur. Bahan tersbutberubah gelap saat terkena sinar.Louis Daguerre
dari Perancis bekerja sama dengan Niépce menghasilkan prosesyang lebih sempurna
melalui pencucian seperti proses pencucian film yang dikenalsaat ini. Hasil penemuan
tersebut dikenal dengan nama daguerreotype, diumumkanpada tahun 1839, dan mendapat
hak patent dari pemerintah Perancis.
Proses yang sangat mirip ditemukan oleh penemu sekaligus pelukis Brazil-Perancis,
Hercules Florence, pada tahun 1832, namun tetap tidak mendapatkan hakpatent walau
cukup lama diperjuangkannya. Pada tahun 1839 Fox Talbot berdasarpenelitian astronom
John Herschel menemukan fixer yang jauh lebih efektif dibandingyang pernah ada
sebelumnya. Pada tahun itu juga Fox Talbot berhasil membuat keping “film” kaca, foto
dengan media kaca pertama. Prosedur teknis pembuatan foto pada media kaca dilakukan
pada tahun 1841 oleh Janez Puhar dari Slovenia.Sejarah baru dalam bidang fotografi,
yaitu penggunaan media rekam bukanlempeng logam atau kaca, diawali oleh penemuan
George Eastman Kodak pada tahun1884, yang merupakan film pertama. Sejak saat itu
industri fotografi mulaiberkembang pesat.

Di Indonesia sendiri fotografi bermula dari masa penjajahan dan para fotografer pada
zaman “VOC” bukan dari kalangan awam kebanyakan mereka (orang Indonesia) berasal
dari kalangan kelas menengah dan pernah belajar di sekolah-sekolah didikanHindia-
Belanda serta banyak fotografer Indonesia yang berdarah atau keturunanBelanda.
Kebanyakan karya mereka berkutat pada momen sejarah yang terjadi diIndonesia, bisa
dilihat banyak karya-karya foto mereka yang menjadi saksi bisu dalambuku-buku sejarah
khususnya yang banyak memuat foto-foto yang berkenaan denganperang & detik-detik
proklamasi kemerdekaan.

Pada zaman dahulu foto begitu penting & sangat “mahal”, karena foto -fotosejarah adalah
momen yang abadi serta fotografi dulu merupakan ilmu yang hanyadimiliki oleh orang-
orang tertentu saja, namun semakin berkembangnya zaman duniafotografi mulai didalami
oleh semua kalangan.

1.2 Teknik Pengambilan Gambar

 Extreme long shot


Dlansir dari Oxford Reference, extreme longshot adalah teknik pengambilan
gambit dengan sudut yang sangat lebar pada jarak jauh untuk menunjukkan
pemandangan atau panorama yang luas. Teknik pengambilan gambar ini
menunjukkan latar belakang sebuah objek berada dan menjelaskan posisi objek
tersebut dalam lingkungannya.

 Long shot
Seperti yang disebutkan sebelumnya, long shot adalah teknik pengambilan gambar
dari ujung kaki hingga kepala. Teknik pengambilan gambar ini berfokus pada
karakter manusia yang diambil gambarnya daripada lingkungan di belakangnya.

 Medium long shot


Medium long shot yakni teknik pengambilan gambar dari kepala hingga lutut
karakter. Mnegutip dari Nashville Film Institute, teknik pengambilan gambar ini
digunakan untuk menunjukkan gerak karakter, keadaan emosional karakter, dan
bagaimana karakter berinteraksi dengan lingkungan atau dengan karakter lainnya.

 Medium shot
Medium shot merupakan teknik pengambilan gambar yang lebih sempit dari
medium long shot. Medium shot mengambil gambar seorang karakter dari
pinggang hingga ke kepala. Teknik pengambilan gambar ini biasanya digunakan
untuk menunjukkan bahasa tubuh dari karakter dan juga ekspresi wajahnya.

 Close up
Close up adalah teknik pengambilan gambar dari bahu hingga kepala seseorang.
Teknik pengambilan gambar ini menunjukkan ekspresi, emosi, dan perasaan yang
dirasakan oleh suatu karakter.
Teknik pengambilan gambar ini juga dapat digunakan untuk menyoroti suatu
benda, tulisan, atau simbol penting dalam suatu objek yang besar.

 Big close up
Big close up adalah teknik pengambilan gambar yang hampir sama dengan close
upa. Big close up juga menunjukkan ekspresi dan mimik wajah seseorang namun,
dengan sangat detail. Teknik pengambilan gambar ini menyorot bagian leher
hingga atas kepala atau dahi.

 Extreme close up
Menyadur dari Backstage, extreme close up adalah teknik pengambilan gambar
yang menunjukkan emosi yang intens atau ketakutan dengan fokus pada satu
bagian kecil dari wajah aktor. Misalnya iris mata yang mengecil, keringat yang
menetes di dahi, dan juga bibir yang mengencang.

1.3 Peran Dan Tanggung Jawab Fotografer

1. Menyesuaikan fokus kamera dan shutterspeeds yang didasarkan pada kombinasi


pencahayaan,kedalaman bidang, subjek gerak, kecepatan film jenis dan film
2. Meningkatkan retouch, foto resize dan negatif dengan menggunakan teknik
airbrushing dan lainnya
3. Memanipulasi dan meningkatkan citra scan atau digital untuk menciptakan efek
yang diinginkan, menggunakan komputer dan perangkat lunak khusus
4. Perkiraan atau mengukur tingkat cahaya, jarak dan jumlah eksposur diperlukan
menggunakan mengukur perangkat dan rumus
5. Memuat dan membongkar film
6. Foto materi subjek untuk menggambarkan atau merekam data ilmiah atau
kedokteran atau fenomena yang menggunakan pengetahuan prosedur ilmiah serta
teknologi fotografi dan teknik
7. Meninjau set foto untuk memilih pekerjaan yang terbaik
8. Memindai foto ke komputer untuk mengedit, Penyimpanan, dan transmisi
elektronik
9. Berkonsultasi dengan klien atau staf iklan, dan studi tugas untuk menentukan
tujuan proyek, lokasi, dan kebutuhan peralatan

1.4 Keterampilan Dan Kemampuan Fotografer

 Mengejar dan menciptakan momen, seorang fotografer harus memiliki


kemampuan mencipatakan momen dimana momen tersebut tidak atau belum ada
dan juga kemampuan untuk memprediksikan momen sehingga objek yang difoto
tepat berada di frame kameranya.
 Lighting, Fotografer harus memiliki kemampuan dasar melihat cahaya, lighting
yang membentuk image di foto tersebut. Dari mana datangnya cahaya bagaimana
pengaruhnya di objek yang difoto, hal itulah yang penting untuk mendapatkan
foto yang menarik
 Konsep, memiliki konsep yang benar tentang objek yang akan difoto.
 Editing, Melakukan editing atau paling tidak memiliki dasar untuk editing akan
sangat membantu dalam mengeksekusi foto yang diinginkan.
 Kemampuan untuk memilih dan merakit peralatan dan diperlukan latar belakang
properti, menurut subyek, bahan, dan kondisi.
 Kemampuan untuk mengambil gambar individu, keluarga dan kelompok-
kelompok kecil di studio atau di lokasi
 Kemampuan untuk menguji peralatan sebelum digunakan untuk memastikan
bahwa semuanya berfungsi dengan baik

1.5 Kepribadian Fotografer

 Aktif Belajar, Memahami implikasi dari informasi baru untuk dasar pengambilan
keputusan dan penyelesaian masalah sekarang maupun di masa datang.
 Sensitivitas Masalah, Kemampuan untuk memberitahu ketika terdapat sesuatu yang
salah atau mungkin salah. Hal ini tidak melibatkan penyelesaian masalah, hanya
mengetahui jika terdapat suatu masalah.
 Persuasi, Membujuk orang lain untuk mengubah pikiran dan perilaku mereka.
 Kreatif, Kemampuan berimajinasi dan menciptakan ide-ide orisinil terutama terkait
pekerjaan yang bersifat artistik.
 Memiliki rasa ingin tahu yang besar. Memiliki inisiatif dan kreatif. Teliti dan cermat.
Jeli dan peka. Nalar dan logika yang baik, berjiwa besar dan memiliki atitude yang
baik
 Obyektif, adil, jujur dan bisa dipercaya, Mudah menyesuaikan diri dan pandai
bergaul.

1.6 Teknik-Teknik Fotografi

Salah satu kunci yang sangat penting bagi fotografer adalah menguasai teknik-teknik
fotografi. Banyak sekali teknik fotografi yang akan menambah variasi dan keindahan foto
sehingga menarik dan tidak monoton, antara lain:
 Zooming
Zooming adalah teknik yang membuat objek utama terlihat jelas, sementara
background terlihat kabur. Teknik ini berfungsi untuk mempertegas objek dan
membuatnya makin mencolok. Perubahan panjang focus hanya dapat dilakukan
dengan lensa zoom, gunakan kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik untuk
menghasilkan kesan gerak. Dalam mengaplikasikan teknik ini sebaiknya
menggunakan tripod.

 Panning
Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan
gerakan pada benda yang bergerak. Cara melakukan panning adalah dengan
menggerakan kamera searah dengan arah gerakan objek yang ingin dibidik
sehingga objek akan tampak focus, sementara background akan tampak kabur.

 Freezing
Adalah teknik memotret pada sebuah objek yang sedang bergerak, misalnya air,
orang yang sedang berolahraga, dengan seolah-olah kita dapat menghentikan
objek yang sedang bergerak tersebut. Cara mengaplikasikan teknik tersebut
adalah dengan menggunakan kecepatan /shutter speed lensa yang tinggi.

 Macro
Macro adalah teknik foto yang diambil dengan jarak yang sangat dekat untuk
mendapatkan detail yang tinggi pada sebuah objek berukuran kecil. Foto makro
biasannya memiliki rasio 1:1 dimana gambar yang dihasilkan sama ukurannya
dengan benda aslinyating

 Siluet
Siluet adalah teknik foto dimana objek terlihat gelap sedangkan background atau
latar belakang foto memiliki warna yang lebih terang. Cara mengaplikasikan
teknik ini adalah dengan menempatkan objek atau subjek di depan cahaya dengan
mengatur exposure di kamera.

 Bulb
Bulb adalah teknik foto menggambar menggunakan cahaya, berbeda dengan
pengertian fotografi yang melukis dengan cahaya. Bulb memotret cahaya di atas
cahaya. Cara pengaplikasian teknik ini adalah dengan mengatur shutter speed
kamera selama mungkin sehingga akan mendapatkan garis-garis yang dihasilkan
oleh objek bercahaya yang berjalan.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Fotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang pertama
dalambidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang kimia menghasilkan
film. Asalmulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya satu sama lain dan sebelum
masing masing sampai kepada kesempurnaannya seperti yang telah kita kenal sekarang serta
melahirkanpenemuan baru yaitu fotografi, telah panjang yang ditempuh baik oleh kamera
maupun olehfilm.Untuk mendalami bidang fotografi, siapa pun harus punya pengetahuan
dasar yang baiktentang cahaya (light). Hal ini penting karena cahaya memegang kunci utama
dalam penentuaneksposur yang diatur oleh shutter dan aperture pada kamera. Setelah
memahami tentang cahaya,tahap selanjutnya adalah mengerti tentang pencahayaan (lighting)
sehingga mampumenghasilkan foto yang lebih baik dalam berbagai kondisi pemotretan.

2. Saran

Saran dari saya, menjadi seorang fotografer harus mempunyai jiwa kreativitas,
pantangmenyerah, selalu sabar, cekatan . Menjadi seorang fotografer itu penuh proses, jadi
jika kalianingin menjadi seorang fotografer maka kalian harus benar-benar memahami
tentang fotografisehingga kalian mampu menghasilkan foto yang lebih baik dalam berbagai
kondisi pemotretan.
DAFTAR PUSTAKA

Dedi Mukhlas, 2021; “Artikel Dunia Fotografi https://id.scribd.com/doc/71517984/Artikel-Dunia-


Fotografi, di Akses Pada Tanggal 15 September 2022

K. Pranyuda, 2020;
https://elibrary.unikom.ac.id › ...PDF BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah
Fotografi merupakan teknik ..., Diakses Pada Tanggal 15 September 2022

Helmy Yahya Bicara, 2020; “photographer lasak ini tdk hanya menceritakan ttg photographer, simak”
https://youtu.be/OSjrF7YLjM0, Diakses Pada Tanggal 12 September 2022

Eva Amalaia Hidayana, 2016; “Tugas Makalah Fotografi”


https://www.academia.edu/33905703/TUGAS_MAKALAH_FOTOGRAFI_docx , Diakses Pada
Tanggal 15 September 2022
M.Fadis S, 2021; “Fotogragi bukan sekedar Cekrek!” https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-
kaltim/baca-artikel/13875/Fotografi-Bukan-Sekedar-Cekrek.html , Diakses Pada Tanggal 15
September 2022

Gramedia pendidikan, 2021; “Profesi Fotografer”


https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/pendidikan/profesi-
fotografer/?amp=&amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16633137781702&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.gramedia.com%2Fpendidikan
%2Fprofesi-fotografer%2F, Diakses Pada Tanggal 15 September 2022

Kompasiana beyond biogging, 2017; “Teknik teknik Fotografi”


https://www.kompasiana.com/amp/shellyardiati11/59e6f98863eae71a3f63a072/teknik-teknik-
fotografi, Diakses Pada Tanggal 15 September 2022

G.Pribadi, 2015; https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.isi.ac.id/


504/5/TA%2520BAB%2520V.pdf&ved=2ahUKEwj5n-
jv55j6AhWe13MBHbwmCfoQFnoECBgQAQ&usg=AOvVaw27oQO6R8s5x-OsaIjieyUt, Diakses
Pada Tanggal 15 September 2022

Anda mungkin juga menyukai