Berdasarkan etimologi, fotografi berasal dari kata photo yang artinya cahaya dan
graph yang artinya lukisan. Sedangkan berdasarkan istilah, fotografi adalah proses atau
metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan
cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media. Untuk menghasilkan intensitas cahaya
yang bagus untuk menghasilkan gambar, alat ukur digunakan dalam bentuk lightmeter.
Setelah mendapatkan ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer dapat mengatur
intensitas cahaya saat mengubah kombinasi ISO / ASA (kecepatan ISO), diafragma
(Aperature), dan kecepatan rana (Speed). Kombinasi ISO, diafragma dan kecepatan disebut
paparan. Pada era fotografi digital sat ini, di mana film tidak digunakan, kecepatan film yang
awalnya digunakan menjadi standar ISO digital.
Sejarah fotografi dimulai sebelum masehi. Pada abad ke-5 sebelum Masehi (SM),
seorang pria bernama Mo Ti mengamati gejala. Jika dinding ruang gelap memiliki lubang
kecil (lubang jarum), maka di bagian dalam ruangan itu akan tercermin dalam tampilan di
luar ruangan mundur melalui lubang. Mo Ti adalah orang pertama yang mewujudkan
fenomena kamera obscura.
Berabad-abad kemudian, banyak yang sadar dan mengagumi fenomena ini, kata
Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Arab Ibn Al Haitam (Al Hazen)
pada abad ke-10 SM, yang mencoba membuat dan mengembangkan alat saat ini sebagai
kamera. Pada 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambtista della Porta disebut "Camera
Obscura" dalam sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar. Nama
kamera obscura dibuat oleh Johannes Kepler pada 1611. Johannes Kepler membuat kamera
portabel yang desainnya dibuat seperti tenda, dan memberikan nama kamera obscura. Di
suatu tenda yang gelap gulita kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa tersebut yang
membentuk gambaran situasi di luar tenda pada selembar kertas.
Berbagai penelitian dilakukan dari awal abad ke-17, seorang ilmuwan Italia - Angelo
Sala menggunakan sinar matahari untuk merekam serangkaian kata-kata di perak klorida plat.
Tetapi dia gagal mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar 1800, Thomas
Wedgwood, seorang nasional Inggris bereksperimen untuk mencatat gambaran positif
gambar pada kamera bedsa obscura, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy
melakukan eksperimen lebih lanjut dengan perak Chlorida, tetapi bernasib sama meskipun ia
berhasil menangkap gambar melalui kamera obscura tanpa lensa. Akhirnya, pada tahun 1824,
seorang seniman litografi Prancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan
jam mengekspos pandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang ia sebut heliogravure
(proses kerja menyerupai litograf) pada pelat logam Dilapisi dengan aspal, berhasil
melahirkan gambar yang agak kabur, ia juga berhasil mempertahankan gambar secara
permanen. Dia melanjutkan eksperimennya sampai 1826, dan inilah yang akhirnya menjadi
suatu awal dari sejarah fotografi. Foto yang dihasilkan sekarang disimpan di Universitas
Texas di Austin, AS.
Penelitian demi penelitian berlanjut hingga PATA tanggal pada 19 Agustus 1839,
perancang Tahap Opera yang juga seorang pelukis, Daguerre Louis-Jacques Mande (1787-
1851) dinamai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: Gambar
permanen pada lembar pelat tembaga perak yang dilapisi dengan larutan yodium yang
diterangi selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas Merkurius (Neon).
Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, piring itu dicuci oleh
larutan garam dan Suling Asir. Januari 1839, Daguerre benar-benar ingin mematenkan
temuannya. Namun, pemerintah Prancis berpikir bahwa temuan harus didistribusikan ke
seluruh dunia secara gratis.
Kemajuan teknologi juga memacu fotografi dengan sangat cepat. Di masa lalu kamera
sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, sekarang kamera
digital yang hanya sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran
koran.
A. Tujuan Fotografi
- Dokumentasi
- Ilustratif
- interpretatif
B. Aspek Fotografi
C.
4. Kamera Spesial
E. Lensa- Lensa kamera
1. Standart Lenses
2. Lensa Khusus
F. Jenis-jenis fotografi
1. Fotografi portrait
Setiap orang memiliki karakteristik dan kepribadian yang unik. Itulah yang
menjadi kekuatan utama portrait photography. Bukan semata menampilkan foto
orang semata,portrait photography yang baik mampu menangkap ekspresi,
mimik, kepribadian, suasana hati seseorang agar foto yang dihasilkan lebih
berkesan. Untuk itu, wajah seseorang menjadi fokus utama agar kesan emosional
dapat dimunculkan. Meski demikian, hal-hal lain seperti latar belakang,
pencahayaan maupun gesture juga tak bisa dilupakan.
2. Fotografi landscape
Keindahan alam merupakan anugerah dari Tuhan yang sangat sayang untuk
dilewatkan. Kamu bisa mempraktikkan landscape photography dengan memotret
pemandangan alam seperti pantai atau gunung. Agar hasil landscape
photographybagus, kamu perlu mempertimbangkan moment yang tepat untuk
memotret. Misalnya ketika saat matahari terbit atau tenggelam jika cuaca sedang
cerah
4. Fotografi aerial
Jika kamu melihat suatu subjek yang seolah-olah kamu melihatnya dari atas,
itulah yang disebut dengan aerial photography. Foto-foto aerial membuat kamu
layaknya seekor burung yang sedang terbang di angkasa. Jenis fotografi ini
mempunyai ciri khusus yang sangat unik, yaitu teknik pengambilan gambar
(angle) yang dilakukan dari atas. Untuk bisa melakukannya, sang fotografer
membutuhkan alat bantu khusus seperti drone misalnya. Cara lain yaitu dengan
naik kendaraan seperti helikopter atau pesawat.
5. Fotografi panggung
Buat kamu penggemar musik, suka dengan pertunjukan budaya atau teater, jenis
fotografi ini pasti sangat menarik. Kamu bisa memotret secara langsung artis atau
penyanyi idola kamu saat mereka tampil di atas panggung. Jenis fotografi ini
sering disebut dengan stage photography. Gerakan orang yang tampil di atas
panggung sulit untuk diprediksi. Ditambah lagi dengan tata cahaya (lighting) yang
sering berubah-ubah. Oleh karena itu, kecepatan dalam mengambil moment yang
tepat menjadi hal penting dalam stage photography.
7. Fotografi makro
Objek-objek berukuran kecil seperti hewan serangga, tumbuhan atau bunga yang
berada di sekitar kita seringkali luput dari perhatian dan pandangan mata. Namun
tidak bagi para pecinta macro photography. Macro photography yaitu membuat
subjek berukuran kecil terlihat sangat dekat dan menampilkan detail yang tinggi.
Untuk melakukannya, kamu perlu kamera DSLR maupun kamera hape yang
dilengkapi dengan fitur zoom agar bisa menangkap detail subjek yang difoto.
8. Fotografi jurnalistik
jenis fotografi ini umumnya dilakukan oleh fotografer yang menjadi kontributor
sebuah media. Tujuan utama journalism photography yaitu menyajikan foto yang
memiliki cerita atau nilai berita. Kemudian, foto tersebut digunakan untuk
keperluan penayangan berita atau publikasi di media massa. Subjek-subjek yang
diambil untukphotojournalism merupakan hal-hal atau kejadian yang terjadi di
sekitar kita. Prinsip utama dalam photojournalism yaitu foto yang dihasilkan
merupakan kejadian sesungguhnya yang tanpa rekayasa dan tanpa memihak.
9. Fotografi fashion
Keindahan desain pakaian seperti baju dengan aneka motif, celana maupun
aksesorisfashion lainnya menjadi titik fokus utama dalam fashion photography.
Memang tak bisa dipungkiri, peran model menjadi signifikan dalam fashion
photography yang membuatnya sering dicampuradukkan dengan portrait
photography. Keduanya bisa saja hadir dalam waktu yang bersamaan karena
sama-sama menampilkan orang. Namun, dalam fashion photography yang
menjadi penekanan adalah desain pakaian agar orang yang melihatnya tertarik
untuk membeli.