Anda di halaman 1dari 114

BAB 1

DASAR DASAR FOTOGRAFI

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu :
1. Memahami pengertian fotografi.
2. Mampu menentukan komposisi pemotretan dan mengatur pencahayaan.
3. Melakukan pemotretan.
4. Menerapkan cara menyimpan data dan editing pada fotografi.
5. Menerapkan fotografi dengan kreativitas dan disiplin dalam perancangan dan proses produksi
dalam eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual.

Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami jenis kamera, menentukan komposisi pemotretan
dan mengatur pencahayaan, melakukan pemotretan, menyimpan data, dan melakukan pekerjaan
akhir dalam editing pada fotografi serta menerapkannya dengan kreativitas dan disiplin dalam
perancangan dan proses produksi dalam eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual.

Kata Kunci
Fotografi, pemotretan, pencahayaan, dan kreativitas.

Apersepsi

Gambar fotografi
Sumber : https://blog.cakap.com/fotografi/
Pada materi Fotografi, siswa akan dikenalkan dengan berbagai macam jenis kamera, teknik
penggunaan kamera, dan berbagai hal yang berhubungan dengan fotografi. Siswa juga akan
diajarkan bagaimana fotografi bisa menjadi sarana untuk menyampaikan informasi atau pesan
sehingga selain menggunakan prinsip dan teknik secara estetika fotografi juga terdapat strategi untuk
menyampaikan pesan tersebut. Apakah yang dimaksud dengan fotografi? Bagaimana menentukan
komposisi pemotretan dan mengatur pencahayaan? Bagaimana cara melakukan pemotretan?
Bagaimana cara menyimpan data dan melakukan pekerjaan akhir dalam editing pada fotografi ?
Bagaimana menerapkan fotografi dengan kreativitas dan disiplin dalam perancangan dan proses
produksi dalam eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual? Berbagai pertanyaan tersebut, terjawab
setelah belajar pada bab ini.
Ringkasan Materi
A. Fotografi Dasar
Soal Pemantik
1. Apa yang anda pahami tentang konsep fotografi dasar?
2. Bagaimana cara anda menanggapi adanya konsep kreativitas?
3. Bagaimanakah cara anda mempelajari konsep kreativitas dalam dkv?

Definisi dan sejarah fotografi secara tidak langsung akan berbicara tentang manusia itu
sendiri. Tentang bagaimana menangkap sebuah realisme dan cahaya jadi satu gambar yang nyata
yang bisa dicetak diatas kertas. Dunia fotografi telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak
kamera pertama kali ditemukan. Hingga kini, berbagai aliran atau jenis fotografi, termasuk tujuan,
fungsi dan peralatan yang digunakan juga ikut berkembang.
1. Pengertian Fotografi
Fotografi berasal dari bahasa Yunani yang terbagi menjadi dua kata yakni Fos dan Grafo.
Fos berarti kilat atau cahaya sementara Grafo merujuk pada aktivitas melukis, menulis atau
menggambar. Kata ini kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi Photography, yang
merujuk pada seni dan ilmu untuk menangkap gambar permanen dari cahaya atau gelombang
elektromagnetik. Dalam konsep ilmu kimia dan alkemis, definisi fotografi dipahami sebagai
momentum elektronik yang terjadi dalam sensor gambar. Dengan demikian, pengertian fotografi
secara umum adalah suatu seni menangkap cahaya dengan kamera yang dilakukan lewat sensor
digital atau film lalu membentuk gambar yang dikenal dengan nama foto.
Dengan peralatan seperti kamera, seseorang dapat memotret panjang gelombang cahaya
yang tak bisa dilihat oleh mata manusia termasuk sinar ultraviolet, inframerah dan gelombang radio.
Foto permanen pertama yang diabadikan menggunakan kamera dibuat oleh Joseph Nicephero
Niepce di Prancis pada tahun 1826. Beberapa sumber mengatakan foto tersebut diambil tahun 1827.
Sejak pertama kali ditemukan, hingga sekarang manusia telah menghasilkan triliunan gambar yang
terus bertambah tiap hari. Bahkan, foto juga telah berhasil mengabadikan pemandangan luar
angkasa yang mahaluas.
2. Sejarah Fotografi
Fotografi warna mulai populer dan bisa diakses oleh banyak orang setelah Kodachrome
buatan Eastman Kodak mulai diproduksi pertama kali pada tahun 1930. Sebelum itu, hampir semua
foto yang diambil sifatnya monokrom alias hitam putih, meski beberapa fotografer sudah berhasil
mengambil foto berwarna dengan cara menangkap garis-garis cahaya. Foto berwarna ini
dipergunakan secara eksklusif oleh para ahli kimia dan alkemis, dimana mereka menggunakan teknik
khusus untuk menangkap gambar berwarna.
Ada beberapa galeri foto yang menarik dari tahun 1800-an, atau awal tahun 1900-an, yang
diambil dengan konsep warna yang penuh. Para alkemis dan ahli kimia inilah yang pertama kali
merilis fotografi warna pertama, sekaligus mendorong penemuan tentang seni terbaru di dunia
modern yakni Fotografi. Sejarah fotografi adalah sejarah tentang manusia. Dalam dunia fotografi,
terdapat kontribusi pada seniman, ilmuwan dan politikus yang membuat dunia fotografi seperti yang
Anda kenal sekarang ini. Ada beberapa nama yang berperan penting dalam dunia fotografi. Orang-
orang ini menjadi sumber penemuan, kreasi dan ide sehingga anda bisa menggunakan foto dengan
bebas saat ini.
a. Sejarah awal Fotografi menurut Evin | Global
Gambar kamera pertama kali
Sumber : http://photographcandys.blogspot.com/2013/04/macam-macam-kamera-tempo-dulu-
hingga.html
Menurut Evin, prinsip dasar fotografi mulai diamati oleh filsuf Yunani yang terkenal,
Aristoteles (384 SM-322 SM). Beliau mengamati bahwa bayangan yang menembus sebuah celah
kecil ke dinding akan memunculkan citra terbalik.
Namun prinsip dasar yang ditemukannya tidak dikembangkan sampai akhirnya pada abad
ke-15, dunia seni lukis memperkenalkan konsep obscura. Ini merupakan pengembangan dari temuan
seorang Mesir bernama Abu Ali Al-Hasan pada abad ke-11. Alat ini berupa kamar gelap yang diberi
lubang di satu sisinya. Lalu perupa akan membuat lukisan dari citra yang terproyeksi di atas kertas.
Lalu dari prinsip obscura yang menerapkan asas yang sama dengan gejala yang pernah
diamati Aristoteles, dikembangkan alat yang bisa menangkap citra cahaya dalam media yang peka
cahaya. Media peka cahaya ini mengalami perkembangan pesat pada abad ke-19 yang
dikembangkan oleh banyak ahli kimia, penemu dan ahli fisika. Sejak itu, fotografi mengalami
perkembangan pula. Sampai akhirnya George Eastman menciptakan kamera praktis pertama yang
diproduksi massal (4 September 1888). Kamera ini memuat rol film yang bisa diproses menjadi foto
dengan kamera kecil yang ringkas dan mudah dioperasikan yang disebut kamera Kodak.
Sejak abad ke-20, perkembangan kamera berlanjut semakin pesat, hingga muncullah
generasi kamera yang kini kita kenal dari kamera analog sampai kamera digital.
b. SEJARAH fotografi MENURUT ARBAIN RAMBEY
FOTOGRAFI secara umum baru dikenal sekitar 150 tahun lalu. Ini kalau kita membicarakan
fotografi yang menyangkut teknologi. Namun, kalau kita membicarakan masalah gambar dua dimensi
yang silkan dari peran cahaya, sejarah fotografi sangatlah panjang. Dari yang bisa dicatat saja,
setidaknya "fotografi" sudah tercatat sebelum Masehi.
DALAM buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New
Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang pria bernama
Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang,
maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat
lubang tadi.
Kemudian, pada abad ke-10 Masehi, seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham menemukan
fenomena yang sama pada tenda miliknya yang bolong. Hanya sebatas itu informasi yang masih bisa
kita gali seputar sejarah awal fotografi karena keterbatasan catatan sejarah. Bisa dimaklumi, di masa
lalu informasi tertulis adalah sesuatu yang amat jarang.
Demikianlah, fotografi lalu tercatat dimulai resmi pada abad ke-19 dan lalu terpacu bersama
kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedang
gencar-gencarnya.
Tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Pada tahun itu, di Perancis
dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua
dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Penemu fotografi dengan pelat logam, Louis Jacques Mande Daguerre, sebenarnya ingin
mematenkan temuannya itu. Tapi, Pemerintah Perancis, dengan dilandasi berbagai pemikiran politik,
berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.
Maka, saat itu manual asli Daguerre lalu menyebar ke seluruh dunia walau diterima dengan
setengah hati akibat rumitnya kerja yang harus dilakukan.
Meskipun tahun 1839 secara resmi dicanangkan sebagai tahun awal fotografi, yaitu fotografi
resmi diakui sebagai sebuah teknologi temuan yang baru, sebenarnya foto-foto telah tercipta
beberapa tahun sebelumnya.
Sebenarnya, temuan Daguerre bukanlah murni temuannya sendiri. Seorang peneliti Perancis
lain, Joseph Nicephore Niepce, pada tahun 1826 sudah menghasilkan sebuah foto yang kemudian
dikenal sebagai foto pertama dalam sejarah manusia. Foto yang berjudul View from Window at Gras
itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
Niepce membuat foto dengan melapisi pelat logam dengan sebuah senyawa buatannya.
Pelat logam itu lalu disinari dalam kamera obscura sampai beberapa jam sampai tercipta imaji.
Metode Niepce ini sulit diterima orang karena lama penyinaran dengan kamera obscura bisa
sampai tiga hari.
Pada tahun 1827, Daguerre mendekati Niepce untuk menyempurnakan temuan itu. Dua
tahun kemudian, Daguerre dan Niepce resmi bekerja sama mengembangkan temuan yang lalu
disebut heliografi. Dalam bahasa Yunani, helios adalah matahari dan graphos adalah menulis.
Karena Niepce meninggal pada tahun 1833, Daguerre kemudian bekerja sendiri sampai
enam tahun kemudian hasil kerjanya itu diumumkan ke seluruh dunia.
Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Tidak semata heliografi lagi karena
cahaya apa pun kemudian bisa dipakai, tidak semata cahaya matahari.
Penemuan cahaya buatan dalam bentuk lampu kilat pun telah menjadi sebuah aliran
tersendiri dalam fotografi. Cahaya yang dinamai sinar-X kemudian membuat fotografi menjadi
berguna dalam bidang kedokteran.
Pada tahun 1901, seorang peneliti bernama Conrad Rontgen menemukan pemanfaatan
sinar-X untuk pemotretan tembus pandang. Temuannya ini lalu mendapat Hadiah Nobel dan
peralatan yang dipakai kemudian dinamai peralatan rontgen.
Cahaya buatan manusia dalam bentuk lampu sorot dan juga lampu kilat (blits) kemudian juga
menggiring fotografi ke beberapa ranah lain. Pada tahun 1940, Dr Harold Edgerton yang dibantu Gjon
Mili menemukan lampu yang bisa menyala-mati berkali-kali dalam hitungan sepersekian detik.
Lampu yang lalu disebut strobo ini berguna untuk mengamati gerakan yang cepat. Foto atlet
loncat indah yang sedang bersalto, misalnya, bisa difoto dengan strobo sehingga menghasilkan
rangkaian gambar pada sebuah bingkai gambar saja.
Demikian pula penemuan film inframerah yang membantu berbagai penelitian. Kabut yang
tidak tembus oleh cahaya biasa bisa tembus dengan sinar inframerah. Tidaklah heran, fotografi
inframerah banyak dipakai untuk pemotretan udara ke daerah-daerah yang banyak tertutup kabut.
Temuan teknologi makin maju sejalan dengan masuknya fotografi ke dunia jurnalistik. Karena
belum bisa membawa foto ke dalam proses cetak, surat kabar mula-mula menyalin foto ke dalam
gambar tangan. Dan surat kabar pertama yang memuat gambar sebagai berita adalah The Daily
Graphic pada 16 April 1877. Gambar berita pertama dalam surat kabar itu adalah sebuah peristiwa
kebakaran.
Kemudian, ditemukanlah proses cetak half tone pada tahun 1880 yang memungkinkan foto
dibawa ke dalam surat kabar. Foto pertama di surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyak
Shantytown yang muncul di surat kabar New York Daily Graphic di Amerika Serikat tanggal 4 Maret
1880. Foto itu adalah karya Henry J Newton.
Banyak cabang kemajuan fotografi yang terjadi, tetapi banyak yang mati di tengah jalan. Foto
Polaroid yang ditemukan Edwin Land, umpamanya, pasti sudah tidak dilirik orang lagi karena kini foto
digital juga sudah nyaris langsung jadi. Juga temuan seperti format film APSS (tahun 1996) yang
langsung mati suri karena teknologi digital langsung masuk menggeser semuanya.
3. Tokoh-Tokoh Penting Yang Berpengaruh dalam Dunia Fotografi
Berikut disajikan beberapa tokoh yang berperan penting dalam dunia fotografi, diantaranya:
a. Joseph Nicephore Niepce

Gambar Joseph Nicephore Niepce


Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Nicéphore_Niépce
Niepce berhasil membuat Foto permanen pertama dengan cara mengambil foto
pemandangan dari jendela di Le Gras di Prancis tahun 1826. Kamera sebenarnya sudah ada satu
abad sebelumnya, tetapi sebagian besar kamera memiliki satu kelemahan besar yakni foto tidak bisa
diambil secara permanen.
Kamera pada waktu itu hanya memproyeksikan cahaya ke permukaan yang terpisah yang
memungkinkan para seniman membuat lukisan realistik dan tidak dapat disebut foto. Niepce
kemudian mencari solusi untuk masalah ini. Ia lalu melapisi pelat timah dengan aspal yang mulai
mengeras karena paparan sinar matahari. Lalu menempelkannya ke dalam piringan yang sudah
dicuci menggunakan minyak lavender. Ia kemudian bereksperimen lalu jadilah foto permanen
pertama di dunia.
Kamera pada waktu itu hanya memproyeksikan cahaya ke permukaan yang terpisah yang
memungkinkan para seniman membuat lukisan realistik dan tidak dapat disebut foto. Niepce
kemudian mencari solusi untuk masalah ini. Ia lalu melapisi pelat timah dengan aspal yang mulai
mengeras karena paparan sinar matahari. Lalu menempelkannya ke dalam piringan yang sudah
dicuci menggunakan minyak lavender. Ia kemudian bereksperimen lalu jadilah foto permanen
pertama di dunia.
Setelah berhasil mengabadikan foto permanen pertama, ia kemudian mengatakan “The
discovery I have made, and which I call Heliography, consists in reproducing spontaneously, by the
action of light, with gradations of tints from black to white, the images received in the camera
obscura”. Yang berarti: Penemuan yang saya buat, yang saya sebut Heliografi, terjadi secara
spontan, dengan melibatkan cahaya, dengan gradasi warna dari hitam ke putih, gambar yang
diterima di kamera obscura. Obscura adalah sebutan untuk kamera pertama di dunia. Bentuknya
menyerupai sebuah kamar gelap dengan pinhole [lubang] kecil ditengahnya.
b. Louis Daguerre
Louis Daguerre
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Louis-Jacques-Mandé_Daguerre
Daguerre berhasil menemukan Daguerreotype, yang merupakan alat fotografi komersial
pertama di Prancis tahun 1939. Daguerreotypes adalah kertas yang dipasang langsung ke lembaran
tembaga berlapis perak yang sudah dipoles sedemikian rupa. Akibatnya, gambar terlihat lebih nyata
dan praktis. Pada saat itu penggunaan Daguerreotypes sangat mahal untuk ukuran warga biasa. Jika
anda belum pernah melihat Daguerreotypes, mungkin anda akan terkejut melihat hasilnya yang
sangat tajam. Setelah menemukannya, Daguerre kemudian berkata “I have seized the light. I have
arrested its flight” yang artinya kira-kira, ‘saya dapat menggunakan cahaya, saya telah menahan agar
tak terbang”. [lihat gambar diatas].
c. Alfred Stieglitz

Gambar Alfred Stieglitz


Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Alfred_Stieglitz
Alfred Stieglitz adalah seorang fotografer yang fokus pada genre portrait dan dokumenter.
Sejak akhir tahun 1800-an hingga pertengahan tahun 1900-an, Stieglitz telah mengabadikan banyak
gambar yang menarik dan keren. Selain menjadi fotografer, ia juga merupakan anggota komunitas
seni yang paling berpengaruh dan paling serius terhadap dunia fotografi pada waktu itu. Sebab
baginya, fotografi adalah media seni kreatif baru yang menantang dan bisa mengubah dunia. Ia juga
percaya bahwa foto-foto dapat mengekspresikan visi artistik yang punya prinsip sama dengan lukisan
atau musik.
Dengan kata lain, seorang fotografer bisa disebuat juga sebagai sinematografi. Adagium
Fotografi adalah seni merupakan ide Stieglitz. Salah satu kutipan Stieglitz yang paling terkenal adalah
“In photography, there is a reality so subtle that it becomes more real than reality”. Yang artinya kira-
kira begini: Dalam fotografi, ada kenyataan yang begitu halus sehingga menjadi lebih nyata dari
kenyataan.
d. Dorothea Lange

Gambar Dorothea Lange


Sumber : Dorothea Lange
Dorothea Lange adalah fotografer kelahiran Amerika Serikat pada dekade 1930-an. Lange
merupakan salah satu fotografer beraliran portrait yang sangat terkenal pada waktu itu. Namanya
mahsyur sebagai fotografer dokumenter paling terkenal sepanjang masa. Salah satu karya
fotografinya yang sangat terkenal hingga kini adalah Migrant mother [lihat pada gambar dibawah].
Setiap foto yang ia ciptakan berhasil mempengaruhi emosi pulik. Ia menggeluti fotografi dokumenter
dan menunjukan potensi dan daya kamera semaksimal mungkin. Salah satu kutipannya yang paling
terkenal adalah “The camera is an instrument that teaches people how to see without a camera” yang
artinya kira-kira begini: Kamera adalah instrumen yang mengajarkan orang cara melihat tanpa
kamera.
e. Ansel Adams

Gambar Ansel Adams


Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Ansel_Adams
Ansel Adams adalah salah satu fotografer lanskap paling terkenal sepanjang sejarah. Adams
sendiri mulai aktif ke dalam dunia fotografi sejak tahun 1920 hingga 1960-an di Amerika Serikat. Foto-
fotonya tentang pemandangan alam telah berhasil menggerakkan ribuan orang untuk menekuni
genre fotografi serupa. Dengan demikian, Adams adalah perintis awal gerakan fotografi lanskap.
Genre fotografi ini juga berhasil menciptakan realisme, yang ikut mempengaruhi aliran lukisan
realisme.
Ada salah satu kutipan Adams yang cukup terkenal adalah, “There is nothing worse than a
sharp image of a fuzzy concept,” Yang berarti Tidak ada yang lebih buruk daripada gambar tajam dari
konsep fuzzy. Itu dia beberapa orang yang cukup terkenal dalam dunia fotografi. Jasa-jasa mereka
membuat dunia fotografi tidak saja dianggap sebagai kegiatan semata, tetapi sebagai seni dan
realisme dunia.
4. Macam - macam jenis Fotografi
Dalam dunia fotografi bayak terdapat bermacam – macam jenis fotografi yang dapat kalian
pelajari. Dari berbagai macam jenis fotografi tersebut memiliki banyak sekali teknik yang berbeda.
Berikut merupakan macam – macam foto :
a. Fotografi Manusia

Gambar fotografi manusia


Sumber : http://www.fubiz.net/2014/06/30/life-in-indonesian-villages-captured-by-herman-damar/life-
in-indonesian-villages-captured-by-herman-damar-14/
Foto manusia merupakan jenis foto yang obyek utamanya pada manusia. Objek yang
dihasilkan dari jenis foto ini adalah manusia yang memiliki nilai dan daya tarik visual. Fotografi
manusia adalah sebuah medium yang memungkinkan kita untuk melihat dunia melalui perspektif
orang lain, merasakan emosi mereka, dan menyampaikan pesan yang kuat. Dengan setiap foto
manusia yang diambil, kita mendapatkan wawasan baru tentang keberagaman manusia, keindahan
mereka dalam berbagai bentuk dan warna, serta kompleksitas yang membuat kita manusia.
Fotografi manusia dapat berfokus pada potret individu, kelompok, atau bahkan foto jurnalistik
yang menangkap momen-momen penting dalam kehidupan manusia. Melalui fotografi manusia, kita
dapat menyaksikan kebahagiaan, kesedihan, harapan, dan tantangan yang dihadapi manusia di
berbagai sudut dunia. Setiap foto manusia mengandung kisah unik dan dapat membangun koneksi
emosional antara pemirsa dan subjek yang difoto. Selain itu, fotografi manusia juga bisa digunakan
sebagai alat untuk mengungkapkan pesan sosial dan politik. Dengan mengabadikan realitas
kehidupan manusia, fotografi manusia mampu menyuarakan isu-isu penting, seperti ketidaksetaraan,
kesenjangan sosial, atau perjuangan masyarakat tertentu. Fotografi manusia memiliki kekuatan untuk
merangsang perubahan sosial dengan mengungkapkan kebenaran yang terkadang tersembunyi di
balik selembar foto.
Dalam proses fotografi manusia, seorang fotografer harus menguasai keterampilan teknis
fotografi, seperti pencahayaan, komposisi, dan pengaturan kamera. Namun, yang lebih penting lagi
adalah kemampuan fotografer untuk berinteraksi dengan subjek yang akan difoto. Fotografer harus
mampu menciptakan kenyamanan dan kepercayaan di antara subjeknya, sehingga mereka dapat
mengekspresikan diri secara alami dan autentik.
Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu :
1) Portrait Fotografi
Gambar portrait fotografi
Sumber : https://rumorkamera.com/jenis-jenis-fotografi/fotografi-portrait/
Salah satu jenis fotografi dengan umur paling tua adalah fotografi potrait. Fotografi potrait
adalah segala hal mengenai menangkap suasana hati seseorang dengan penakanan ekspresi. Jenis
ini tidak perlu menggunakan model profesional, bisa memotret anggota keluarga. Ada banyak cara
untuk membuat hasil foto potrait yang menajubkan.
Dalam portrait fotografi, tujuan utama adalah untuk mengeksplorasi kepribadian, emosi, dan
ekspresi subjek yang difoto. Seorang fotografer portrait berusaha untuk menangkap esensi dan
keunikan setiap individu dalam sebuah foto. Setiap orang memiliki cerita hidupnya sendiri, dan portrait
fotografi menjadi wadah untuk mengekspos sisi-sisi tersembunyi dari kepribadian mereka. Melalui
perpaduan antara pencahayaan yang tepat, komposisi yang baik, dan pengaturan latar belakang,
seorang fotografer portrait menciptakan gambar yang memvisualisasikan karakter dan jiwa subjek.
Dalam portrait fotografi, ekspresi wajah adalah elemen penting yang menentukan
keberhasilan sebuah foto. Ekspresi dapat beragam, mulai dari senyum yang hangat, kesedihan yang
dalam, kekaguman, kebingungan, atau bahkan kemarahan. Fotografer portrait harus memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi dengan subjeknya, membantu mereka merasa nyaman di depan
kamera, dan mengekstraksi emosi yang otentik. Selain itu, pemilihan latar belakang juga berperan
penting dalam portrait fotografi. Latar belakang yang tepat dapat membantu memperkuat pesan yang
ingin disampaikan dalam foto. Fotografer dapat memilih latar belakang yang bersih dan minimalis
untuk menekankan fokus pada wajah subjek, atau menggunakan latar belakang yang lebih kompleks
dan berwarna untuk menciptakan suasana atau menggambarkan kehidupan subjek secara lebih luas.
Teknik pencahayaan juga sangat penting dalam portrait fotografi. Fotografer dapat
menggunakan pencahayaan alami, seperti cahaya matahari yang lembut pada golden hour, atau
menggunakan pencahayaan buatan, seperti lampu studio atau flash. Pencahayaan yang baik dapat
menciptakan bayangan dan sorotan yang menarik pada wajah subjek, memberikan dimensi dan
kedalaman yang lebih dalam pada foto. Portrait fotografi juga bisa memanfaatkan berbagai gaya atau
konsep kreatif. Misalnya, fotografer dapat mengambil potret dalam gaya formal dengan latar belakang
yang elegan, atau menggunakan gaya yang lebih kasual dan alami dalam lingkungan sehari-hari
subjek. Selain itu, portrait fotografi juga dapat memperkenalkan elemen lain, seperti props atau
kostum, untuk menciptakan suasana atau tema tertentu.
Melalui portrait fotografi, kita dapat melihat dan merasakan keberagaman manusia. Setiap
potret adalah cerminan dari kehidupan, pengalaman, dan kepribadian individu yang difoto. Portrait
fotografi memberikan kesempatan untuk menyampaikan kisah manusia melalui wajah mereka, dan
menangkap momen-momen yang berharga dalam hidup seseorang.
2) Wedding /Event Fotografi

Gambar wedding fotografi


Sumber : https://www.bridestory.com/id/blog/rekomendasi-10-vendor-fotografer-pernikahan-terbaik
Dapat dikatakan bahwa para fotografer pendatang baru memulai karirnya dengan berlatih
memotret acara pernikahan atau event fotografi. Tapi hal ini bukan berati bahwa wedding
photography tidak memerlukan keterampilan apapun. Apabila sudah terjun dalam wedding fotografi
maka harus memiliki kecakapan yang baik soal editing.
Fotografi jenis ini melibatkan pengambilan gambar pada acara pernikahan, pertunangan,
ulang tahun, acara perusahaan, dan berbagai peristiwa lain yang penting dan berharga.
Fotografi pernikahan dan acara memiliki peran penting dalam mengabadikan momen-momen
yang tidak terulang dalam kehidupan seseorang. Seorang fotografer acara bertanggung jawab untuk
menangkap momen berharga seperti upacara pernikahan, tarian, salam, dan ekspresi emosional
yang terjadi selama acara tersebut. Dengan keahlian teknis dan kreativitasnya, fotografer acara
menciptakan foto yang memperlihatkan kegembiraan, keintiman, dan kebersamaan yang ada dalam
suatu acara.
Persiapan adalah bagian penting dalam fotografi pernikahan dan acara. Seorang fotografer
harus bekerja sama dengan klien untuk memahami keinginan dan ekspektasi mereka. Mereka perlu
mengetahui jadwal acara, lokasi, dan detail lainnya untuk memastikan bahwa tidak ada momen
penting yang terlewatkan. Komunikasi yang baik dengan klien adalah kunci untuk menciptakan foto
yang memenuhi harapan mereka.
Selama acara, seorang fotografer pernikahan dan acara harus tangkas dan responsif.
Mereka harus mampu bergerak dengan lincah dan mengambil gambar dengan cepat untuk
menangkap momen-momen yang berharga. Fotografer juga harus dapat mengatur pencahayaan
dengan baik dalam berbagai situasi, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, untuk
menciptakan foto yang indah dan berkualitas.
Fotografi pernikahan dan acara juga melibatkan pengambilan foto kelompok dan potret
individu. Fotografer harus mampu mengatur kelompok orang dengan efisien, menangkap momen-
momen kebersamaan, dan memastikan setiap orang terlihat baik dalam foto. Mereka juga harus
mampu mengarahkan subjek, membantu mereka merasa nyaman di depan kamera, dan
mengekstraksi ekspresi yang alami.
Setelah acara selesai, seorang fotografer pernikahan dan acara akan menghabiskan waktu
untuk mengedit dan menyusun foto-foto tersebut. Pengeditan termasuk penyesuaian warna, koreksi
eksposur, pemotongan, dan penyempurnaan lainnya untuk memastikan hasil akhir yang memukau.
Proses ini membutuhkan keahlian dalam penggunaan perangkat lunak pengeditan foto dan kepekaan
artistik untuk menghadirkan gambar yang menarik dan berkesan.
3) Baby/Family Fotografi

Gambar https://id.pinterest.com/pin/469781804886336292/
Fotografi Bayi / keluarga adalah jenis fotografi lain yang populer. Fotografi Bayi / keluarga
dilakukan ketika keluarga biasanya baru saja mendapatkan bayi yang baru lahir. Ekspresi berbeda
bayi bersama dengan anggota keluarga yang dibidik dalam fotografi jenis ini. Seluruh keluarga datang
bersama-sama untuk membekukan satu sesi pemotretan yang dapat dilakukan secara indoor atau
outdoor.
Fotografi bayi dan keluarga memungkinkan kita untuk merayakan kehidupan, cinta,
keceriaan, dan ikatan yang ada di antara anggota keluarga. Dalam setiap foto, kita dapat melihat
kegembiraan di wajah bayi yang polos, kehangatan dalam pelukan orang tua, dan kebersamaan yang
terasa begitu kuat. Fotografer bayi dan keluarga bertanggung jawab untuk menangkap momen-
momen ini dengan keahlian dan kepekaan artistik.
Fotografi bayi melibatkan mengambil gambar bayi dalam berbagai tahap pertumbuhan
mereka. Mulai dari foto newborn yang lembut dan penuh kelembutan, hingga foto bayi yang mulai
menjelajahi dunia dan mengekspresikan kepribadian mereka yang unik. Fotografer bayi harus
memiliki kesabaran dan kemampuan untuk berinteraksi dengan bayi, menciptakan suasana yang
nyaman, dan menangkap momen-momen spontan yang penuh keceriaan.
Fotografi keluarga juga penting dalam mengabadikan ikatan dan hubungan antara anggota
keluarga. Melalui foto keluarga, kita dapat melihat kehangatan dan kasih sayang yang ada di antara
orang tua dan anak-anak, saudara-saudara yang saling mendukung, dan kebahagiaan yang mereka
rasakan ketika bersama. Fotografer keluarga harus mampu mengatur kelompok keluarga dengan
baik, menciptakan suasana yang santai, dan menangkap momen-momen spontan yang
menggambarkan kebersamaan mereka.
Pengaturan pencahayaan yang tepat juga merupakan elemen penting dalam fotografi bayi
dan keluarga. Pencahayaan yang lembut dan alami dapat menambah sentuhan kehangatan dan
kelembutan pada foto. Fotografer juga harus memperhatikan komposisi yang baik, pengaturan latar
belakang, dan memilih sudut pengambilan gambar yang paling menguntungkan untuk menciptakan
hasil akhir yang menarik secara visual.
Selain itu, fotografi bayi dan keluarga juga sering melibatkan penggunaan prop atau aksesori
yang menambah sentuhan keceriaan dan keunikan dalam foto. Misalnya, mainan bayi, bingkai foto
keluarga, atau baju lucu dapat memberikan elemen tambahan yang memperkaya hasil akhir foto.
4) Human Interest

Gambar human interest


Sumber : https://www.diykamera.com/tips-fotografi-human-interest/
Human Interest dalam karya fotografi adalah menggambarkan kehidupan manusia atau
interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi emosional yang memperlihatkan
manusia dengan masalah kehidupannya, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan
dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto tersebut.
Untuk mendapatkan foto human interest dengan sempurna, maka kamu dapat melakukan
langkah-langkah berikut ini :
a) Momen
Memotret dengan momen yang pas merupakan salah satu tips fotografi human interest yang
tak bisa kamu lewatkan begitu saja. Momen dalam hal ini memiliki peran yang penting untuk
menciptakan foto human interest yang luar biasa. Untuk mendapatkan momen tersebut, seperti yang
telah DIY katakan di atas, kamu dapat melihat momen yang ada di sekeliling kamu dengan jeli.
Kejelian pengamatanmu sangat berpengaruh untuk mendapatkan foto human interest yang bagus,
oleh karenanya mulailah dari sekarang untuk melatih mata kamu untuk menangkap momen terbaik
yang ada di sekelilingmu.
b) Karakter
Komponen lainnya dari tips fotografi human interest yang turut menciptakan foto menjadi
bernilai tinggi, yaitu salah satunya karakter. Karakter yang kuat juga berperan penting dalam hal ini,
karena dengan adanya karakter yang kuat, maka tentunya latar cerita dapat terlihat tajam tanpa harus
mengeksplor foto tersebut. Karakter yang kuat tersebut dapat kamu ciptakan dengan memilih
background foto atau kondisi lingkungan yang pas.
c) Natural
Tips fotografi human interest yang tak kalah penting lainnya untuk mendapatkan foto human interest
yang berkualitas adalah foto tersebut harus bersifat natural atau alami. Jangan sampai kamu malah
mengarahkan obyek untuk berpose karena jika kamu mengarahkannya maka fotomu jadi masuk
kategori bukan foto human interest.
d) Candid
Salah satu cara untuk mendapatkan foto yang natural, maka kamu dapat menggunakan teknik foto
candid. Bidiklah obyek tanpa diketahui oleh obyek tersebut atau dengan kata lain “obyek tak sadar
kamera”. Untuk memotret candid, sebaiknya gunakan lensa tele atau lensa dengan jarak focal yang
jauh, misalnya 20 mm.
e) Komposisi
Gunakan pula komposisi rule of thirds ketika memotret sebagai salah satu tips fotografi human
interest, namun kompoisi ini tidaklah mutlak harus digunakan. Bagi kamu yang belum mengetahui
komposisi rule of thirds tersebut, maka kamu dapat searching dan mempelajarinya mulai sekarang.
f) Pahamai Peralatan yang Kamu Gunakan
Kuasilah pengoperasian perangkat yang akan kamu gunakan untuk membidik obyek. Jangan sampai
momen menarik yang ada disekitar kamu terlewatkan karena kamu kebingungan mengatur ISO
misalnya.
g) Hargai Privasi Orang lain
Tujuan foto human interest adalah menggugah atau memotivasi, sehingga tips fotografi human
interest yang sangat penting adalah jangan sampai ketika kamu membidik subyek, subyek tersebut
menjadi terganggu privasinya. Sebisa mungkin hargailah privasi subyek tersebut meski kamu sulit
mendapatkan angle yang pas.
5) Fashion Fotografi

Gambar Fotografi fashion


Sumber : https://www.mldspot.com/trending/mengenal-fashion-photography-ini-cara-biar-ketemu-
banyak-fashion-stylist
Fotografi fashion adalah memotret model dengan pencahayaan yang glamour dan juga selain
model fotografer memotret item fashion seperti tas, baju, sepatu, aksesoris, atau make up. Fotografi
jenis ini biasanya banyak digunakan dalam dunia periklanan dan majalah fashion.
Fashion photography berfokus untuk menampilkan barang dan fashion item lainnya, seperti
iklan atau majalah Fashion Vogue, Elle, dan Vanity Fair. Seiring perkembangan zaman, jenis fotografi
ini banyak mengalami perubahan, karena banyak fotografer yang udah menemukan sisi keindahan
masing-masing, bro.
Umumnya aliran fotografi satu ini mengaitkan karyanya dengan gaya hidup pada masa
tersebut. Sesuai dengan tujuannya, fotografi ini diambil dengan tujuan untuk diterbitkan di industri
iklan, majalah fashion, atau bahkan diedarkan untuk kalangan desainer.
Saat ini fashion fotografi nggak cuma dipakai untuk mempromosikan produk, tetapi juga
diikuti dengan tatanan estetika latar pemotretan, cara memotret, cara berpose, dan aksesoris yang
eksotis.
Berikut ini beberapa peralatan yang harus ada untuk menghasilkan foto yang benar-benar
berkualitas.
a) Kamera
Kamera adalah peralatan utama bagi seorang fotografer. Pastikan kualitas kamera yang
digunakan sesuai standar supaya foto yang diambil memiliki kualitas gambar yang sepadan.
Tips pertama buat mendapatkan kualitas gambar yang bagus yaitu jangan gunakan
smartphone. Sebagus dan semahal apapun, hasil foto yang diperoleh dari kamera handphone
sebagian besar didapat karena proses pengeditan otomatis yang dilakukan oleh perangkat tersebut
sehingga hasil yang diperoleh cenderung tidak natural.
Kedua harus memperhatikan ukuran sensor kamera. Cobalah sensor full-frame yang
fenomenal bagi para pecinta foto. Jenis sensor ini tidak hanya terdapat pada kamera high-end,
sekarang banyak juga kamera entry-level yang memasang sensor jenis ini.
b) Lensa
kamera dengan lensa apapun tetap bisa digunakan untuk mengambil foto portrait. Mulai dari
yang sangat lebar atau wide hingga telefoto.
Pasalnya, ukuran lensa dan kualitasnya juga sangat mempengaruhi hasil foto. Lensa lebar
akan menghasilkan distorsi, lensa tele akan memberikan kompresi, dan lensa murah nggak akan bisa
memberikan detail seperti lensa high-end.
c) Pencahayaan atau lighting
Peralatan terakhir yang harus ada dan menjadi kunci jepretan foto benar – benar estetis. Baik
untuk foto indoor maupun outdoor, lighting ini tetap diperlukan. Jadi pencahayaan tidak hanya
dibutuhkan untuk memotret di dalam studio saja.
Anda dapat mengatur pencahayaan secara tepat supaya hasil fotonya mempunyai kontras
yang tetap menarik. Sesuaikan juga tingkat pencahayaan ini dengan konsep foto yang digunakan.
d) Profesi yang Unik
Profesi fashion photography memang bisa dibilang unik. Karena anda tidak hanya
menampilkan foto produk pakaian saja namun juga dengan model yang harus terlihat bagus serta
seimbang, dan peralatan yang digunakan pun nggak sedikit.
6) Stage Photography

Gambar Stage Photography


Sumber : https://www.plazakamera.com/stage-photography-tips-for-beginner/
Stage Photography merupakan jenis foto yang menampilkan aktivitas/gaya hidup manusia
yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan
yang menarik untuk divisualisasikan.
Ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan untuk menggali potensi dari beragam fitur
smartphone agar mendapatkan hasil foto maksimal.
a) Memilih Kamera HP
Langkah awal yang penting adalah mengetahui kebutuhan sehingga dapat mencari
smartphone yang cocok. Pertama, perhatikan resolusi menjadi salah satu patokan utama dalam
menentukan kualitas kamera yang berujung pada hasil. Kedua, dengan perkembangan smartphone
yang memungkinkan beberapa produk memiliki lebih dari satu lensa, pastikan konfigurasi yang cocok
untuk kebutuhan kalian. Ketiga ketahuilah jenis sensor dan fitur penunjang, dimana hal ini menjadi
sangat penting karena akan memberikan solusi atau jawaban untuk tantangan-tantangan foto pada
saat konser
b) Carilah referensi
Melakukan riset atau mencari referensi sebelum datang ke konser tersebut merupakan
persiapan yang sangat penting. Dengan pencahayaan yang tidak menentu hingga ketidaktahuan
akan apa yang akan terjadi, mencari referensi atau melihat video konser sebelumnya dapat
memberikan pengetahuan akan pattern lighting, setting panggung, gerakan musisi tersebut sampai
setlist lagu yang akan dibawakan.
c) Memaksimalkan kualitas foto
Memastikan cahaya, jarak fokus hingga kestabilan memang tidak mudah dengan gerakan
dinamis dan ragam pencahayaan dalam konser. Tetapi dengan menguasai dan mengetahui fitur
penunjang dari smartphone yang dimiliki dapat membantu mengatur jarak fokus dan kestabilan.
Selain itu, dapat memprediksi mode apa yang harus digunakan saat mendapatkan kondisi cahaya
yang sangat terang atau gelap sekalipun.
7) Sports Fotografi

Gambar Sports Fotografi


Sumber : https://www.saintd.co/2019/02/pengertian-sports-photography-dan.html
Sports Fotografi mengkhususkan dalam menangkap momen yang menentukan dalam
sebuah acara olahraga. Fotografi oelahraga adalah salah satu jenis fotografi yang sulit, karena
membutuhkan banyak latihan dan peralatan yang memadahi.
Dalam sebuah pertandingan olahraga akan muncul berbagai kesempatan untuk menangkap
citra dramatis yang muncul dalam berbagai momentum dan dapat menjadi cerita seumur hidup. Untuk
mewujudkan gambar yang dramatis dan bercerita dari dunia olahraga, banyak hal yang harus
diperhatikan dan dipersiapkan.
a) Peralatan yang Memadai
Kembali pada pengertian sport photography yang bertujuan menangkap momentum dramatis,
maka diperlukan peralatan yang mampu bekerja menjepret dalam waktu yang sangat cepat.
Peralatan fotografi modern di kelas high-end jelas mampu diandalkan untuk menangkap berbagai
momentum olahraga. Hindari penggunaan kamera low-entry yang memiliki berbagai keterbatasan
baik secara sensor maupun mode yang justru akan mengganggu hasil yang didapat.
Lensa yang dipakai jugalah harus sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Lensa tele dengan
kemampuan fokus cepat bisa menjadi andalan untuk menangkap ekspresi wajah pemain atau
olahragawan. Lensa yang lebar lebih cocok dipakai untuk menangkap suasana di sekitar lapangan,
gambar-gambar suporter, serta atmosfer pertandingan.
Monopod atau tripod juga wajib menjadi senjata yang dibawa. Alat ini akan memudahkan
peletakan kamera, serta jika dibutuhkan mempermudah membuat foto-foto panning, seperti pada
olahraga balap.
b) Fokus dan terus Fokus
Fotografer olahraga dituntut untuk fokus pada setiap sepersekian detik sebuah momentum
tercipta pada pertandingan olahraga. Tuntutan ini membuat seorang fotografer tidak bisa melepaskan
mata dan pikiran dari jalannya pertandingan. Tangan haruslah selalu siap menekan rana selama
pertandingan berlangsung. Selain itu kepekaan fotografer juga diasah karena harus memperhatikan
hampir seluruh elemen yang ada di lapangan pertandingan.
Selain atlet yang bertanding, suasana lapangan pertandingan juga menyimpan berbagai
momentum yang bisa diabadikan. Atmosfer pertandingan kerap tercipta dari gegap gempitanya
penggemar yang menonton di lapangan. Pada pertandingan sepak bola misalnya, pendukung di luar
lapangan sering kali membuat beragam koreografi menarik yang berpengaruh pada suasana di dalam
lapangan.
Meskipun pertandingan telah usai secara formal, tugas fotografer belumlah selesai sampai di
situ. Masih banyak momentum yang bisa dikumpulkan setelah pertandingan. Ekspresi para atlet yang
kalah, kegembiraan pemenang, suasana staff pemain, dan banyak lagi. Fotografer masih dituntut
untuk terus fokus hingga lapangan benar-benar kosong.
8) Fotografi Glamour (Glamour Photography)

Gambar Fotografi Glamour (Glamour Photography)


Sumber : https://feedgrids.com/panduan-untuk-fotografi-glamour/
Orang awam kadang-kadang menyamakannya dengan pornografi, mungkin karena
menampilkan ke seksian dan erotis tetapi sebenarnya bukanlah suatu hal yang porno. Alihalih
berfokus pada ketelanjangan atau pose seram, fotografi glamour berusaha untuk menangkap objek
dalam pose yang menekankan kurva dan bayangan. Seperti namanya, tujuan fotografi glamor adalah
untuk menggambarkan model dalam cahaya glamor.
Cobalah beberapa tips ini untuk meningkatkan hasil Anda.
a) Pilih perlengkapan yang tepat
Untungnya, ini bukan jenis fotografi yang sangat menuntut ketika Anda mengacu pada
perlengkapan yang diperlukan. Anda dapat membuat bidikan glamor yang luar biasa dengan hampir
semua kamera dan lensa, pencahayaanlah yang lebih penting. Namun, jika Anda memiliki
kemungkinan untuk memilih, berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Kamera – Anda harus memperhatikan kualitas dan resolusi karena Anda membutuhkan
gambar dengan banyak detail.
Lensa – Melanjutkan wacana tentang ketajaman, lensa prima adalah yang terbaik. Namun,
lensa zoom memang menawarkan lebih banyak fleksibilitas.
Baik itu prime atau zoom , Anda perlu mempertimbangkan setidaknya aperture f/2.8 untuk
mendapatkan efek bokeh bagus yang memisahkan subjek dari latar belakang . Selain itu, panjang
fokus penting untuk menghindari distorsi. Saya tidak akan mengatakan apa-apa di bawah 35mm.
Kebanyakan fotografer potret lebih suka menggunakan lensa telefoto karena sedikit kompresi bagus,
tetapi ini tidak selalu memungkinkan untuk digunakan dengan sesi foto dalam ruangan.
Lampu kilat pada kamera – Biasanya lampu kilat dan semua jenis lampu kilat pada kamera
tidak disarankan. Namun ada pengecualian: cincin berkedip. Ini bukan keharusan tetapi
menghaluskan kulit , memberikan cahaya yang merata, dan menciptakan pantulan cincin di mata.
Tripod – Menggunakan tripod akan membantu komposisi Anda dan menghindari guncangan
kamera. Tidak ada tripod khusus yang harus Anda gunakan, pastikan itu stabil.
b) Pilih pencahayaan yang sesuai
Beberapa fotografer suka menggunakan cahaya alami, tetapi ini tidak berarti Anda harus
melakukan pemotretan di luar ruangan. Anda selalu dapat menggunakan lampu jendela. Jika Anda
berada di luar, hindari cahaya yang keras dari tengah hari. Pastikan Anda berada di bawah pohon
atau naungan lain untuk menciptakan bayangan lembut.
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan pengaturan pencahayaan buatan, Anda ingin
menggunakan cahaya lembut untuk menghindari bayangan keras. Anda dapat memposisikan sumber
cahaya baik yang datang dari depan atas, atau dari samping. Softbox dan reflektor akan membantu.
Jika Anda menggunakan lebih dari satu sumber cahaya, jangan membuat terlalu banyak
perbedaan antara daya. Hubungan 1:2 harus menjaga gradasi cahaya ke bayangan sangat halus
sambil tetap menambahkan volume. Konon, setiap wajah memiliki kecantikan yang berbeda dan
terkadang hard light yang dilakukan dengan baik bisa menjadi apa yang Anda butuhkan.
c) Pekerjakan penata rias yang baik
Fotografi glamor membutuhkan penata rias profesional. Anda tidak mencari tampilan sehari-
hari, Anda menginginkan kesempurnaan. Penata rias yang baik tahu cara meningkatkan keindahan
alami subjek. Dengan cara ini gambar Anda akan terlihat lebih glamor dan Anda akan menghemat
banyak waktu dalam pasca-pemrosesan.
d) Belajar berpose
Berpose adalah salah satu hal yang paling sulit untuk dikuasai saat membuat potret. Tangan
biasanya membutuhkan perhatian khusus. Juga, jika Anda melakukan potret seluruh tubuh maka
Anda harus mempertimbangkan banyak elemen. Sangat penting untuk meningkatkan garis dan lekuk
tubuh, yang dapat dibantu dengan penggunaan sepatu hak tinggi.
Pelajari beberapa pose modis di majalah dan media sosial terlebih dahulu, yang dapat Anda
gunakan untuk mengarahkan model Anda. Anda juga dapat memintanya untuk berkontribusi dengan
pose yang sudah dia ketahui. Ingatlah untuk menjaga agar semuanya tetap proporsional dengan
memilih lensa dan sudut pandang yang tepat.
e) Komposisi
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, setiap keputusan dibuat untuk mendukung
kecantikan fisik model. Komposisi gambar Anda tidak terkecuali untuk ini. Cara Anda memposisikan
elemen di dalam bingkai harus serasi dan indah untuk dilihat. Juga, itu harus memandu pandangan
melalui bingkai menuju fitur terbaik. Misalnya, perhatikan di foto ini bagaimana detail pada lengan
melengkapi ruang sementara posisi lengan memandu pandangan Anda ke wajahnya.
f) Pilih skema warna yang tepat
Pilihan warna dapat membuat atau menghancurkan citra glamor. Anda ingin memilih warna
yang melengkapi warna kulit model, mata, dll. Jika kombinasinya tidak menyenangkan atau jika itu
mengalihkan perhatian dari kecantikannya, maka itu tidak akan menjadi bidikan yang berhasil. Lihat
pada gambar di atas bagaimana warna hijau dari pakaian di sekitar kepalanya cocok dengan warna
matanya yang membuatnya menonjol.
g) Gunakan warna solid untuk menghindari gangguan
Pola rumit atau elemen sibuk dapat mengalihkan pandangan dari model dan itu bukan
sesuatu yang Anda inginkan dalam foto glamor. Jika Anda mengalami masalah dalam
menyeimbangkan hal-hal ini, lebih baik menggunakan warna solid. Ini dapat diterapkan pada pakaian
dan aksesori dan pada latar belakang.
h) Lokasi interior
Pemotretan interior bukan hanya pengaturan studio. Anda dapat menemukan sejumlah lokasi
yang dapat bekerja. Lebih baik jika Anda sudah memiliki suasana hati atau konsep dalam pikiran
ketika Anda kepramukaan. Ingatlah bahwa kamar tidur model juga bisa menjadi setting tanpa menjadi
boudoir shoot jika Anda memilih lemari dan ekspresi yang tepat.
i) Ekspresi wajah
Meskipun ini tidak sepenting pada jenis fotografi lainnya, ini penting. Ekspresi yang sangat
bahagia dapat mengubah gambar menjadi potret misalnya. Anda juga perlu mempertimbangkan
bahwa ekspresi tidak mengganggu keindahan, yang merupakan subjek utama dari setiap bidikan
glamor. Misalnya, mulut yang sedikit terbuka membuat otot tetap rileks, itu bagus, tetapi jika itu
berubah menjadi senyuman, maka kerutan mulai muncul.
j) Coba lokasi luar ruangan
Tembakan glamor pada dasarnya dapat dilakukan di mana saja yang merupakan keuntungan
besar. Jadi jangan takut untuk bereksperimen dengan lokasi yang berbeda untuk mengubah suasana
gambar. Bahkan musim dan kondisi cuaca pun bisa menjadi elemen yang menarik.
b. Fotografi Nature

Gambar fotografi nature


Sumber : https://www.dzargon.com/2016/01/fotografi-landscape-peringatan-hari.html
Obyek utama dari jenis foto nature yaitu benda dan makhluk hidup alami atau disebut juga
dengan natural seperti tumbuhan, hewan maupun alam.
1) Landscape Fotografi

Gambar Landscape Fotografi


Sumber : https://foto.co.id/pengertian-fotografi-landscape/
Jenis Foto Landscape fotografi adalah jenis fotografi yang memiliki kecenderungan untuk
memotret objek pemandangan indah sekitar atau tempat traveling dan mengabadikan foto alam
tersebut. Landscape fotografi banyak dicari oleh rumah media. Kalian dapat menemukan karya-karya
landscape foto yang indah di majalah atau website “National Geographic”.
Berikut ini merupakan bentuk bentuk fotografi landscape :
a) Fotografi reprentasi
Fotografi reprentasi, dapat menjadi sebuah pemikiran “apa yang anda lihat, itulah yang anda
dapatkan”. Dalam bentuk fotografi lanskap ini, fotografer tidak melakukan apa-apa untuk mengubah
tampilan tapi hanya memotret keindahan asli dari alam dan seisinya. Komposisi dalam fotografi,
cahaya, waktu yang tepat serta cuaca merupakan aspek terpenting ketika menggunakan teknik ini.
Banyak hal, seperti lukisan yang mengesankan, foto lanskap dapat membangun teknik yang
berkesan serta menggunakan penyaring gambar yang lebih lembut yang dapat memberi foto anda
efek ilusi. Meskipun penyimak foto anda masih dapat melihat subjek dalam foto anda itu apa, gambar
yang sesungguhnya mungkin sudah tidak tajam dan jernih lagi.
b) Foto lanskap impressi
Foto lanskap impressi adalah sebuah pemandangan seni dari sebuah tampilan lanskap.
Fotografer lanskap membangun teknik fotografi dan tujuan tersendiri mereka untuk menciptakan
sebuah gambar yang lebih sarat makna, lebih emosional atau terlihat kreatif dalam tampilan. Ini
merupakan jenis fotografi subjektif, sebab tiap orang yang memandang foto akan merasakan sesuatu
yang berbeda mengenai tampilan gambar. Fotografi lanskap impressi tidak nyata, dan lebih berilusi
daripada fotografi lanskap representasi. Akan tetapi, masih tergolong dalam foto lanskap sebab fitur-
fitur yang di tampilkan dalam gambar masih menunjukkan keindahan alam. Penyimak foto menjadi
terkesan dari hasil karya para fotografer lanskap, yang mempunyai maksud/tujuan yang ingin
disampaikan dalam gambar, daripada realita sebenarnya yang ada dalam tampilan.
c) Foto lanskap abstrak
Fotografi menggunakan sekumpulan teknik variasi, yang di namakan bentuk dan pendekatan untuk
memotret aspek alam, akan tetapi tidak selamanya termasuk dalam lanskap. Hasil karya dari fotografi
selalu berkaitan dengan pola, bentuk serta pandangan menyeluruh secara dekat. Fotografi lanskap
tidak selamanya adalah fotografi alam, lanskap urban/perkotaan berisi gedung-gedung pencakar
langit juga dapat menciptakan gambar yang menakjubkan. Garis, sudut, bentuk, serta bangunan-
bangunan tinggi memberi banyak pilihan bagi para fotografer lanskap untuk berkarya.
d) Fotografi Lanskap Pedesaan
Fotografi Lanskap Pedesaan menggambarkan sebuah pemandangan yang tidak ada
manusia di dalamnya, tapi gambar tersebut mengisyaratkan bahwa ada manusia yang tinggal dalam
foto tersebut. Kebanyakan gambar dari hasil fotografi ini diambil didaerah luar perkotaan atau di
ladang/perkebunan, contohnya: daerah pertanian.
e) Fotografi Hamparan Laut/Seascapes
Fotografi Hamparan Laut/Seascapes, yaitu foto lanskap yang menunjukkan pemandangan hamparan
pantai, lautan atau bentangan lautan yang luas. Fotografi seascapes yang paling menakjubkan yaitu
saat darat dan lautan bertemu. Dalam fotografi ini juga biasanya terdapat aktifitas manusia atau
bangunan-bangunan hasil karya manusia.
f) Fotografi Lanskap Urban/Pemandangan di Perkotaan
Fotografi ini menggambarkan tampilan perkotaan serta banyaknya kegiatan/hiruk-pikuk manusia di
dalamnya. Genre/aliran lainnya yang termasuk dalam kategori fotografi ini, yaitu:
(1) Fotografi Cityscape – “tampilan terbesar” yang menunjukkan kemegahan/keramaian
perkotaan.
(2) Fotografi Arsitektur – lebih berfokus pada bangunan arsitektur serta aktifitas disekitarnya.
(3) Fotografi Candid Street – menggambarkan aktifitas /kegiatan manusia yang berinteraksi
dalam foto city landscape.
g) Fotografi Lanskap Dokumentasi/mengenai lingkungan
Fotografi jenis ini murni, tidak terdapat pengaruh manusia di dalamnya, inti dari foto ini hanya detail
yang diciptakan dari alam sesungguhnya yang terlihat pada foto lanskap. Bergantung pada subjek
apapun, serta komposisi dalam tampilan. Fotografi lanskap jenis ini juga dapat di pertimbangkan
dalam genre/aliran “fotografi alam”
2) Wildlife Fotografi

Gambar wildlife fotografi


Sumber : http://www.kelasfotografi.com/2015/04/10-genre-fotografi-terpopuler-yang.html
Jenis fotografi ini berfokus pada hewan dan habitat alami mereka. Jenis foto ini disebut juga
dengan fotografi satwa liar. Perilaku hewan di alam liar juga merupakan objek bagi wildlife
photography. sebagian foto-foto jenis ini dicetak dalam jurnal dan pameran. Untuk mendapatkan
momen pada jenis foto ini bukan hal yang mudah karena selain kamera yang canggih, kalian juga
membutuhkan kesabaran untuk membidik foto dengan momen yang tepat.
a) Pelajari Subjek Foto Satwa Liar Anda
Saat memotret satwa liar, penting untuk meluangkan waktu untuk mempelajari subjek Anda.
Ini berarti mengamati perilaku mereka, mempelajari kebiasaan mereka, dan memahami lingkungan
mereka. Dengan melakukan ini, Anda akan dapat menangkap gambar yang tidak hanya baik secara
teknis fotografi tetapi juga menarik secara visual dan ekspresif.
Ketika Anda meluangkan waktu untuk mempelajari subjek Anda, Anda akan dapat
menangkap gambar yang benar-benar menakjubkan dan bahkan unik. Dengan memahami perilaku
subjek foto, Anda dapat memprediksi tindakannya dan siap untuk menangkap momen yang
sempurna. Dengan banyak latihan, Anda akan dapat menguasai lensa Anda menjadi senjata untuk
menciptakan gambar menakjubkan yang menceritakan kisah alam.
b) Tips Teknis Wildlife Fotografi Satwa Liar
Baik Anda seorang profesional berpengalaman atau baru memulai dalam wildlife
photography, ada beberapa hal yang perlu diingat saat menjelajah ke genre fotografi ini. Berikut
adalah beberapa tips untuk membantu Anda memulai :
(1) Pilih peralatan Anda dengan hati-hati. Anda memerlukan kamera yang mampu menangkap
gambar berkualitas tinggi, serta lensa yang cocok untuk jenis fotografi yang Anda rencanakan.
(2) Bersiaplah untuk lama menunggu. Kesabaran adalah kunci saat fotografi satwa liar, karena
Anda tidak pernah tahu kapan bidikan sempurna itu akan muncul dengan sendirinya. Pada saat
menunggu ini bisa saja dilakukan framing komposisi.
(3) Hormatilah binatang satwa liar. Ingatlah bahwa Anda mungkin sedang mengganggu habitat
alami mereka, jadi pastikan untuk memberi mereka ruang dan rasa hormat yang layak mereka
dapatkan.
Salah satu aspek terpenting dari fotografi satwa liar teknis adalah mendapatkan eksposur
yang tepat. Ini bisa menjadi rumit, karena Anda sering kali perlu memotret dalam kondisi cahaya
rendah dan kecepatan rana tinggi. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda mendapatkan
eksposur yang sempurna:
(a) Gunakan mode manual pada kamera Anda. Ini akan memberi Anda lebih banyak kontrol atas
eksposur.
(b) Gunakan pengaturan ISO jangan terlalu tinggi. Ini akan membantu mengurangi noise pada
gambar Anda. Tetapi tetap sesuaikan dengan kondisi, jika tidak memungkinkan maka ISO bisa
dinaikkan.
(c) Gunakan kecepatan rana yang cepat. Ini akan membantu untuk “freeze action” dari sang
satwa liar
(d) Gunakan tripod. Ini akan membantu menjaga kamera Anda tetap stabil.
(e) Gunakan kompensasi eksposur. Ini akan membantu menyempurnakan eksposur.

Salah satu masalah paling umum yang dihadapi fotografer satwa liar adalah bagaimana
mendapatkan cukup cahaya saat menggunakan kecepatan shutter yang cepat. Idealnya, kita butuh
1/1000s untuk membekukan aksi. JIka lebih lambat dari 1/500s, akan meningkatkan kemungkinan
gambar blur karena gerakan subjek foto. Pertimbangkan juga bahwa banyak lensa yang agak soft
saat digunakan pada bukaan yang lebar. Untuk mencapai ketajaman subjek maksimum, coba di
bukaan f5.6 atau bahkan f8. Karena Anda akan menggunakan kecepatan rana yang cepat dan
aperture relatif lebih kecil, Anda mungkin perlu menaikkan ISO ke 800 atau 1600.
Tingkat noise DSLR meningkat dengan cepat, Anda akan memiliki lebih banyak kontrol atas
gambar akhir dengan menggunakan software noise reduction seperti Neat Image dan Noise Ninja
atau yang lainnya. Software ini semakin canggih dan banyak yang sudah dilengkapi AI, mampu
menghilangkan sebagian besar artefak noise dengan baik. Setelah Anda menerapkan pengurangan
noise, biasanya butuh dilakukan Unsharp Mask. Untuk menghindari penajaman yang berlebihan,
sesuaikan dengan kondisi misal di angka 135, radius 0,3, dan thershold 3.
Untuk meminimalkan kemungkinan guncangan kamera, gunakan tripod yang dirancang
khusus untuk menopang berat kamera dan lensa Anda, karena tidak semuanya bisa diperbaiki
dengan software. Sebagai tambahan bisa menggunakan pelepas rana untuk mengambil foto tanpa
menyentuh kamera yang biasanya menjadi sumber getaran.
c) Isu Lingkungan Dalam Foto Satwa Liar
Dalam hal fotografi satwa liar, lingkungan tempat Anda mengambil foto bisa sama pentingnya
dengan subjek itu sendiri. Lingkungan yang tepat dapat membantu Anda mengambil foto yang
sempurna, sedangkan lingkungan yang salah dapat merusak bidikan. Berikut adalah beberapa hal
yang perlu diingat ketika memilih lingkungan untuk foto satwa liar Anda:
(1) Latar Belakang: Latar belakang foto Anda dapat membuat atau menghancurkan bidikan.
Pastikan tidak ada gangguan di latar belakang yang akan mengalihkan fokus pada subjek Anda.
(2) Pencahayaan: Pencahayaan adalah kunci dalam semua jenis fotografi, jad menjadi faktor
sangat penting dalam fotografi satwa liar. Pencahayaan yang tepat dapat membantu Anda mengambil
foto yang sempurna. Dengan pencahayaan yang baik mampu menampilkan lingkungan dengan lebih
baik.
Lingkungan adalah subjek yang sensitif bagi banyak orang. Penting untuk bersikap respect
ketika berbicara tentang lingkungan dan pastikan untuk menggunakan informasi yang akurat. Ada
banyak cara untuk menunjukkan cinta kepada lingkungan, dan itu dimulai dengan masing-masing dari
kita. Termasuk dengan cara mengabadikan melalui foto-foto satwa liar atau wildlife photography ini,
akan menjadi kampanye yang efektif untuk mengangkat isu lingkungan.
d) Hal Tak Terduga dalam Fotografi Satwa Liar

Gambar Fotografi Satwa Liar


Sumber : https://rumorkamera.com/jenis-jenis-fotografi/wildlife-photography/
Ketika datang ke fotografi satwa liar, selalu sisakan untuk hal yang tak terduga. Anda tidak
pernah tahu kapan seekor binatang akan tiba-tiba muncul atau kapan kesempatan berfoto sekali
seumur hidup akan muncul dengan sendirinya. Dengan bersiap diri, Anda akan dapat memanfaatkan
situasi decisive moment ini dengan sebaik-baiknya.
Salah satu cara terbaik untuk bersiap menghadapi hal yang tak terduga adalah memiliki
rencana B. Jika Anda berharap untuk memotret hewan tertentu, telitilah di mana ia biasanya
ditemukan dan miliki rencana cadangan. Misalnya, jika Anda ingin memotret singa, teliti di mana
mereka biasanya tinggal dan juga rencanakan untuk memotret hewan lain di area tersebut.
Jika Anda siap untuk kemungkinan apa pun, maka besar potensi Anda akan mendapatkan
bidikan yang sempurna.
c. Fotografi Arsitektur
Gambar fotografi arsitektur
Sumber : http://elinazmi206.blogspot.com/p/blog-page_9576.html
Jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain
dan konstruksinya. Memotret bangunan dari berbagai sisi dan menemukan nilai keindahannya
menjadi sangat penting dalam membuat jenis foto ini. Foto arsitektur ini tak lepas dari dunia arsitektur
dan teknik sipil sehingga jenis foto ini menjadi cukup penting peranannya.
Secara umum, jenis fotografi ini bisa digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu fotografi eksterior,
fotografi interior, dan fotografi detail arsitektur.
1) Fotografi Eksterior
Fotografi eksterior merupakan jenis fotografi yang memfokuskan objek foto pada bagian luar
bangunan. Spot yang biasa dijadikan objek adalah seluruh sudut bangunan dari luar yang merupakan
bagian dari desain bangunan termasuk halaman. Fotografer wajib menggunakan lensa yang lebar
untuk mendapat hasil jepretan yang maksimal karena objek foto yang luas.
2) Fotografi Interior
Kebalikan dari fotografi eksterior, fotografi interior lebih fokus pada objek di dalam ruangan. Fotografi
interior adalah jenis fotografi yang memotret bagian dalam ruangan seperti penataan ruang dan
desain interior. Fotografi ini meliputi setiap detail sudut dalam ruangan. Fotografer biasanya akan
menggunakan pencahayaan tambahan untuk hasil yang bagus dan lebih maksimal.
3) Fotografi Detail Arsitektur
Fotografi detail arsitektur yaitu fotografi yang akan memotret bagian-bagian tertentu pada
suatu bangunan yang dianggap memiliki keistimewaan sehingga wajib untuk di abadikan.
Pengambilan gambar secara keseluruhan terkadang dianggap kurang memuaskan karena bisa
kehilangan nilainya. Maka disinilah peran foto detail bangunan dibutuhkan. Foto detail arsitektur
memotret bagian-bagian tertentu yang dianggap menonjol dalam suatu bangunan.
d. Fotografi Still Life

Gambar Foto still life


Sumber : https://snapshot.canon-asia.com/id/article/indo/how-to-turn-ideas-into-images-with-still-life-
photography
Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat
gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif, ekspresif dan
mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang paling penting dalam
penciptaan karya foto ini. Foto still life bukan sekadar menyalin atau memindahkan objek ke dalam
film dengan cara seadanya, karena bila seperti itu yang dilakukan, namanya adalah
mendokumentasikan. Jenis foto ini merupakan jenis foto yang menantang dalam menguji kreatifitas,
imajinasi, dan kemampuan teknis.
Berikut ini adalah beberapa tips sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan foto still life
yang keren dan menakjubkan.
1) Buatlah Persiapan Yang Matang
Kamu tidak memerlukan sebuah studio atau lokasi yang mewah untuk membuat awal yang
luar biasa dengan still-life photo kamu. Kamu dapat memulainya dengan hanya menggunakan ruang
sederhana yang ada dirumah kamu, misalnya, menempatkan meja kamu dekat pada jendela,
kemudian dilengkapi dengan latar belakang yang sederhana, yaitu dengan memanfaatkan beberapa
lampu yang ada.
Dalam still-life photography, pilihan variabel pemotretan jauh lebih sedikit jika dibandingkan
dengan foto landscape atau portrait, sehingga membuat kamu sebagai fotografer memiliki kontrol
penuh atas situasi, termasuk subjek kamu, tetapi kamu perlu kreatif dalam berpikir, sehingga kamu
dapat menangkap subjek tersebut dengan cara yang menarik disertai dengan hasil yang menarik.
2) Carilah Objek Yang Tepat
Pemilihan objek untuk pemotretan, sepenuhnya adalah pilihan kamu. Lakukanlah pencarian
di sekitar rumah untuk melihat apakah kamu dapat menemukan sesuatu yang sederhana tapi menarik
untuk memulai still-life photo kamu. Carilah objek yang kamu sukai, seperti benda-benda yang kamu
koleksi, makanan / minuman, baju, perhiasan, tas, sepatu, hewan peliharaan, dan bunga. Dengan
memilih objek yang menarik bagi kita, biasanya kita akan lebih semangat dan bergairah dalam
memotret untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Jika kamu keluar untuk berjalan-jalan disekitar rumah kamu, dan kemudian sesuatu yang
menarik muncul pada pemandangan kamu, maka ambilah beberapa untuk dibawah pulang (tidak
mencuri), atau kalau tidak bisa, buatlah catatan tentang hal itu untuk diingat, dan kemudian ambilah
gambar tersebut dalam bentuk still-life photo. Cobalah untuk menghindari permukaan yang dapat
memberikan pantulan cahaya seperti kaca dan logam saat kamu hendak memulainya, karena hal
tersebut berkaitan dengan pencahayaan yang tepat. Setelah kamu menguasai potret tentang objek
tunggal, maka cobalah untuk menggabungkannya, yaitu menggabungkan objek yang berbeda bentuk,
warna, tekstur/tampilan, dan lihatlah yang kamu hasilkan.
3) Lakukan Pencahayaan Dengan Tepat
Dalam fotografi, kualitas cahaya terbaik adalah cahaya matahari. Namun, tanpa adanya
perencanaan yang matang, maka cahaya matahari bisa menyebabkan gambar menjadi kurang
bagus. Pencahayaan tidaklah harus mahal. Ingat bahwa kamu memiliki kontrol penuh atas foto kamu.
Jadi, jika kamu ingin menemukan sebuah ruangan di mana kamu dapat memblokir semua cahaya
alami dengan menggunakan jendela atau tirai, maka kamu menciptakan teknik yang bagus untuk
memiliki kontrol penuh terhadap cahaya pada subjek kamu.
Penggunaan lampu standar untuk fotografi still-life dapat berjalan dengan sangat baik jika
digunakan secara efektif. Pastikan untuk mencoba beberapa posisi pengaturan, karena tidak
seharusnya semua cahaya muncul dari depan objek kamu, melainkan dari samping dan belakang,
sehingga dapat menambah daya tarik tersendiri terhadap foto kamu. Atau, pilihlah ruangan dengan
jendela yang pas untuk memperoleh cahaya yang tepat dalam jumlah yang sesuai. Cahaya alami dari
satu sisi dapat menerangi subjek kamu, dan kamu dapat memanipulasi cahaya yang kamu terima
secara langsung dengan menggunakan reflector, sehingga membuat foto kamu terlihat hidup, tajam,
dan penuh daya tarik.
4) Gunakanlah Tripod
Penggunaan tripod tergantung pada situasi pencahayaan kamu. Tripod memungkinkan kamu
untuk mengamati dan memperhatikan subjek kamu dan menggunakan shutter speed lebih lama dari
biasanya. Namun, jangan biarkan kamera kamu melumpuhkan kreativitasmu. Pastikan untuk
memvariasikan sudut dan ketinggian di mana kamu memotret. Buatlah variasi sedikit. Cobalah untuk
mengambil gambar pada posisi yang serupa dengan subjek kamu, atau cobalah untuk menggunakan
teknik bird’s eye view (pandang seperti burung), yaitu melihat dari atas kebawah kepada subjek
kamu, tapi berhati-hatilah jika kamu bergerak di sekitar lokasi pemotretan agar tidak melemparkan
bayangan pada subjek kamu.
5) Pilihlah Latar Belakang Yang Cocok

Gambar latar belakang yang cocok


Sumber: https://speckyboy.com/30-stunning-examples-of-still-life-photography/
Memilih latar belakang yang cocok untuk subyek kamu, memainkan peranan penting dalam
keberhasilan secara menyeluruh suatu pemotretan. Adalah hal yang sangat bagus untuk tetap
menjaga latar belakang tetap kelihatan bagus dan sederhana, agar tidak mengganggu subjek kamu.
Disamping itu juga, pikirkan tentang bagaimana pilihan latar belakang kamu kontras dengan subjek
kamu. Apakah kamu ingin latar belakang yang netral, atau variabel lain yang dapat memberikan
nuansa yang berbeda kedalam subjek kamu. Latar belakang yang tepat memberikan kamu hasil yang
bagus.
6) Perhatikan Komposisi Kamu
Unsur komposisi untuk still life photography merupakan hal yang sangat penting untuk
memastikan bahwa pekerjaan kamu menarik dan unik. Pertimbangkan prinsip the rule of thirds,
bagaimana hal tersebut dapat diterapkan dalam pemotretan kamu untuk menciptakan komposisi yang
kuat. Pastikanlah bahwa tidak ada gangguan yang berarti dalam pemotretan kamu, yang mana hanya
terdapat subjek serta latar belakang. Pastikan juga untuk memvariasikan komposisi subjek kamu
melalui bidikan dan berpikirlah kreatif.
7) Manfaatkan Waktu Kamu
Jika ada orang yang mempercayakan kamu untuk untuk fotografi still life maka jangan disia-
siakan. Ambil pekerjaan itu dan tunjukan profesionalismemu sekalipun itu merupakan kali pertama
buat kamu untuk melakukannya. Jangan mencoreng kualitas kamu hanya karena persoalan ‘budget’ /
‘anggaran’. Demi kepuasan klien, maka pastikan bahwa semua aspek harus sempurna sebelum
dijalankan / dieksekusi. Ingatlah bahwa rata-rata pemotretan still life dilakukan di dalam ruangan
sehingga kamu memiliki waktu yang cukup panjang untuk melakukan pekerjaan dengan baik.
Tidak seperti foto landscape, dimana kondisi pencahayaan terasa lebih cepat berubah dan
terbatas untuk bergerak lebih leluasa karena hanya bisa sampai sore hari. Sedangkan still life, kamu
memiliki waktu yang banyak dan tidak harus bergantung pada cahaya di siang hari. Oleh sebab itu,
kamu lebih leluasa membuat pengaturan kamu, seperti tata letak subjek, lighting, posisi kamera,
backdrop dan lain sebagainya karena kamu punya waktu sehari penuh untuk melakukan semuanya
itu.
e. Aerial Fotografi (Foto Udara)
Gambar Aerial fotografi
Sumber : https://yesternight.id/aerial-photography/abadikan-momen-dengan-foto-udara/
Aerial fotografi adalah jenis fotografi di mana foto diambil dari udara dengan menggunakan
pesawat, balon udara, parasut atau diambil dari atas gedung pencakar langit. Foto-foto ini
memberikan tampilan yang lebih besar dari subjek dan latar belakang.
Aerial secara etimologis memiliki arti udara, sedangkan photography berarti seni menangkap
cahaya menggunakan kamera. Maka dapat didefinisikan aerial photography atau fotografi udara
merupakan teknik mengambil gambar permukaan bumi atau fitur hidrosfer atau atmosfer dengan alat
bantu.
Kamera dipasang pada alat seperti pesawat terbang, drone, roket, satelit, atau satelit yang
mengorbit di luar angkasa. Sementara itu, fotografi udara menurut KBBI merupakan kegiatan fotografi
yang dilakukan di udara dengan alat bantu misalnya helikopter atau pesawat.
Biasanya kegiatan pengambilan gambar dilakukan untuk keperluan promosi real estate,
pertambangan, dan lain-lain. Efek dari teknik aerial adalah kualtitas foto semakin berkurang, atau
disebut aerial perspective. Aerial perspective adalah istilah yang mengacu pada pengaruh atmosfer
terhadap penampakan objek dari kejauhan (atmospheric perspective).
1) Berbagai Macam Jenis Aerial Fotografi

Gambar Jenis Aerial Fotografi


Sumber : https://www.pixel.web.id/aerial-photography/
Fotografi udara secara teknis dibagi menjadi dua jenis, yaitu tipe oblique dan tipe vertikal.
Penggolongan ini mengacu pada gambar yang dihasilkan dari udara.
Berikut ini merupakan berbagai Macam Jenis Aerial Fotografi :
a) Type Oblique
Aerial fotografi tipe oblique merupakan gambar yang diambil dari udara dengan tingkat kemiringan 45
derajat. Fotografi udara ini sering digunakan oleh para arkeolog untuk mempelajari struktur tanah
secara keseluruhan.
Pengambilan gambar dilakukan secara manual dalam bentuk foto atau video yang menampilkan
landscape terbalik. Teknik oblique ini sangat membantu arkeologi meneliti topografi suatu wilayah.
Mengingat pengambilan gambar berada di ketinggian yang rendah dibanding sebelumnya.
b) Tipe Vertikal
Fotografi udara tipe vertikal merupakan yang paling populer di seluruh dunia. Salah satu cara
mudah mengenalinya adalah gambar yang dihasilkan tampak tegak lurus. Kelebihan teknik ini adalah
perspektif yang dihasilkan tidak membuat gambar terdistorsi.
Selain itu, tipe vertikal ini banyak digunakan untuk mengambil gambar objek yang luas,
misalnya area taman, pemukiman desa, atau perkotaan.
2) Manfaat dari Aerial Fotografi
Jangkauan teknik fotografi udara memiliki jangkauan foto yang luas. Tak heran jika jenis
fotografi ini memiliki keunggulan tersendiri dibanding aliran fotografi lainnya. Adapun fungsi dari
fotografi udara ini adalah sebagai berikut.
a) . Survei Lahan
Foto yang diambil dari udara memungkinkan untuk mengamati seluruh area lahan dengan
baik. Berbeda dalam teknik foto biasa yang hanya satu bagian saja. Point of view yang diambil sangat
luas tanpa perlu memperhatikan aspek-aspek teknik, misalnya angle.
b) Arkeologi
Adanya aerial fotografi sangat berguna di bidang keilmuan misalnya arkeologi, maupun
bidang komersial seperti perusahaan real estate. Bagi arkeolog, teknik foto di udara memungkinkan
mereka untuk melihat data sebelum melakukan penelitian.
Begitu pula dengan perusahan properti, bisa menyesuaikan data terlebih dahulu sebelum membuat
konstruksi bangunan.
c) Studi Geologi
Fotografi udara dapat menghasilkan data pergerakan awan atau udara lewat foto dan video.
Hal inilah yang memungkinkan peneliti mengetahui perubahan cuaca yang terjadi.
d) Pemetaan Bencana
Mengetahui detail-detail geologis wilayah yang rawan bencana bisa dilakukan dengan
fotografi udara. Dengan demikian, peneliti bisa membuat pemetaan bencana banjir atau gempa bumi
yang berpotensi terjadi.
e) Studi Tata Kota
Aerial fotografi juga bermanfaat untuk perencanaan tata kota dan memeriksa infrastruktur
bangunaan. Tata kota yang dibuat misalnya pemetaan pembangunan jalan raya atau fasilitas lainnya.
Selain itu, bisa juga untuk mengetahui dampak suatu bangunan tinggi terhadap lingkungan.
3) Cara Memotret Aerial Fotografi
Berikut ini merupakan beberapa cara memotret aerial Fotografi :
a) Kamera yang Digunakan
Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis kamera dapat digunakan untuk mendapatkan foto
aerial. Jika kamera yang disiapkan berupa DSLR maka alat untuk menerbangkannya pun cukup
besar. Sedangkan jika menggunakan kamera digital, Anda tidak dapat melihat rekaman apapun di
udara.
Oleh karena itu, gunakanlah action kamera untuk mendapatkan fotografi udara yang
menakjubkan. Action kamera merupakan jenis kamera yang paling pas karena memiliki jangkauan
yang luas, bahkan bisa lebih dari 170 derajat.
Selain itu, action camera juga bisa dikontrol dengan mudah melalui gadget, misalnya
menggunakan Wi-Fi atau bluetooth.
b) Drone UAV
Drone menjadi salah satu alat yang sering digunakan dalam fotografi udara. Alat ini bisa
menerbangkan kamera dan bisa dikontrol secara mobile. Sekilas bentuknya memang menyerupai
helikopter.
Agar gambar yang dihasilkan berkualitas, sebaiknya gunakan drone dengan sistem Unnamed
Aerial Vehicle (UAV). Hal ini berguna untuk mengurangi goncangan dan getaran sehingga gambar
yang dihasilkan lebih presisi dan jernih.
c) Kendalikan dengan Perlahan
Apabila drone kamera yang digunakan tidak dilengkapi UAV, maka kendalikanlah drone
tersebut secara perlahan. Saat sudah berada pada objek target, sebaiknya berhenti terlebh dahulu.
Lakukanlah berulang-ulang pada titik tersebut untuk menghasilkan foto yang sesuai.
d) Maksimalkan Penggunaan Drone Dibanding Helikopter
Pada awalnya, aerial fotografi memang menggunakan alat bantu berupa helikopter. Namun di
era modern saat ini, penggunaan drone lebih efektif untuk menghasilkan fotografi udara yang bagus.
Pesawat terbang memang bisa menjangkau objek target di udara, namun biaya yang
diperlukan jelas lebih mahal.
f. Macro Fotografi

Gambar fotografi macro


Sumber : http://resmacamera.com/tips-macro-fotografi-rental-kamera-malang/
Fotografi makro adalah jenis fotografi di mana gambar dibidik dengan kisaran lebih dekat
untuk menampilkan rincian materi subjek yang ingin ditonjolkan. Subyek yang menarik dari fotografi
makro adalah bunga, serangga, teksture dari sweater, atau keranjang.
1) Teknik Fotografi Makro
Berikut kami memiliki beberapa teknik fotografi makro :
a) Pilihlah lensa terbaik
Jarak fokus lensa makro umumnya berkisar antara 50mm hingga 200 mm. Meskipun
kebanyakan lensa zoom mengusung pengaturan makro, biasanya kemampuan untuk memperbesar
gambar kurang dari setengah ukuran lensa makro sebenarnya, serta perbandingannya di mulai
dengan 1:1 dan tidak kurang. Sebuah lensa berukuran 50-60 mm cocok untuk fungsi umum makro,
tetapi jika anda ingin subjek lebih tajam, anda harus menggunakan lensa dengan jarak 100mm, tapi
harganya lebih mahal lagi. Untuk objek seperti kupu-kupu dan capung, pemilihan lensa jenis ini
sangat cocok, karena focal length yang di miliki juga harus lebih fokus. Lensa dengan jarak 150-200
mm adalah yang termahal, tapi anda akan mendapatkan gambar yang lebih tajam saat memotret
subjek yang sedang terbang, seperti kupu-kupu.
Gambar lensa makro
Sumber : https://foto.co.id/15-teknik-sederhana-untuk-fotografi-makro/
Lensa terbaik untuk foto makro yaitu berkisar antara 50-200 mm (atau lebih) untuk hasil
gambar yang lebih tajam
b) gunakan tabung ekstensi untuk mendekatkan jarak fokus lensa
Tabung ekstensi yang terletak antara bagian belakang lensa dan bodi kamera membuat
lensa menjadi semakin fokus dan menghasilkan gambar yang lebih jernih untuk subjek yang kecil.
Sebagai contoh, anda dapat memotret sebuah bunga besar yang dihinggapi seekor kumbang dengan
sebuah lensa pembesaran berukuran 18mm hingga 200mm dan dengan tambahan sebuah tabung
ekstensi berukuran 20mm. Cara ini secara alternatif lebih murah dibandingkan anda membeli sebuah
lensa makro, yang tidak begitu cocok untuk di gunakan di luar ruangan. Serta, dengan tabung
ekstensi yang pas, anda dapat membidik subjek anda secara lebih tajam lagi, dengan jarak fokus
yang lebih dekat. Tambahkanlah tabung ekstensi pada kamera anda lebih banyak lagi, sehingga
anda dapat memotret foto makro secara tidak terbatas.
c) gunakan fungsi diopter pada kamera anda untuk membuat lensa fokus lebih dekat
Filter Close-up adalah elemen lensa single yang kelihatan seperti alat pembesar magnifying
glasses pada kamera anda. Filter-filter tersebut berada pada bagian elemen terdepan dan
menyediakan alternatif yang lebih mudah untuk menjalankan fungsi sebuah lensa makro yang di
namakan Pukka. Lensa tersebut hadir dengan berbagai jenis kelebihan yang terdapat dalam diopter.
Filter close-up dapat diatur pada +1+2 or +4 dengan pembesaran diopter. Diopter juga tersedia dalam
sistem filter Cokin Style Square. Gunakan fungsi diopter pada kamera Dslr atau mirrorless anda,
untuk pemotretan close-up yang sesungguhnya.
d) gunakan aperture untuk mengontrol depth of field
Untuk mendapatkan depth of field yang paling pas, gunakan aperture yang lebih kecil yaitu
sekitar f/16 atau f/22. Anda akan mendapatkan ukuran setengah dari depth of field yang dapat anda
raih saat menggunakan aperture f/22, yang berukuran sekitar 15mm adalah terbaik. Cara terbaik
lainnya yang dapat anda gunakan untuk foto yang lebih tajam yaitu dengan menggunakan aperture
penuh sekitar f/2.8 atau f/4. Satu kelebihan dari pilihan terakhir tersebut yaitu, segala sesuatu yang
tidak fokus dalam gambar akan nampak seperti gelembung-gelembung lingkaran yang kelihatan
sangat menakjubkan.
e) Kombinasikan cahaya flash dengan light ambient
Dengan subjek anda yang kian beragam, akan menjadi sangat menyenangkan jika anda
menambahkan kombinasi cahaya selain flash, agar foto anda menjadi semakin hidup. Sebagai
contoh, anda dapat memotret gabungan dari dua dedaunan, lalu anda dapat melihat kedua gambar
tersebut mendapatkan cahaya alami. Tapi, pada bagian bawah gambar hanya diberikan cahaya flash
kamera dan shutter speed hanya difungsikan pada salah satu gambar saja, sehingga latar belakang
dari gambar lainnya menjadi lebih gelap.
2) Teknik Fotografi Makro

Gambar teknik fotografi


Ssumber : https://snapshot.canon-asia.com/id/article/indo/macro-photography-technique-creating-the-
illusion-of-space-and-depth
Tetesan air pada ujung daun di atas adalah subjek utama bidikan yang ditampilkan. Kita akan
mempraktekkan teknik memotret makro sesuai gambar diatas.
a) Langkah 1: Sertakan area gelap di latar belakang, dan gunakan kontras untuk memandu
mata ke arah belakang
Perhatian kita cenderung jatuh pada area yang cerah terlebih dulu, kemudian bergeser ke
area yang lebih gelap. Dengan memanfaatkan hal itu, kita bisa menggunakan kontras dalam gambar
untuk menciptakan kesan ruang.
Gambar
A: Area gelap
B: Area cerah

Untuk gambar di atas, tempatkan fokus pada tetesan air yang ingin saya jadikan sebagai
subjek utama, kemudian membingkai komposisinya supaya sebagian besar latar belakangnya gelap.
Hal ini menciptakan kontras yang memandu mata dari depan ke belakang.
Efek yang sama tidak akan dimungkinkan jika latar belakangnya berwarna hijau cerah
seluruhnya: tidak ada apa pun yang bisa “menggerakkan” garis pandang, dan gambar akan terlihat
sangat datar.
Konsep ini juga menjelaskan mengapa Anda harus mencurahkan perhatian ke bayangan
apabila memotret subjek yang cerah.
b) Langkah 2: Sempurnakan kedalaman dengan mengapit subjek Anda di antara bokeh latar
belakang dan latar depan
Dengan menggunakan bokeh latar depan dan latar belakang, secara bersama akan
membangkitkan imajinasi pemirsa yang juga bisa menciptakan kesan kedalaman.
Gunakan f-number yang relatif lebar, tetapi cukup untuk membuat daya tarik utama tetap
dalam fokus. Biasanya, apa pun dari aperture maksimum sekitar f/5.6 bisa digunakan. Untuk bidikan
ini, saya menggunakan f/3.5. Tempatkan fokus (dan subjek) di tengah-tengah—hasil bidikan
seyogianya akan memiliki bokeh latar depan dan latar belakang yang “mengapit” subjek, sehingga
memberikan kedalaman yang lebih pada gambarnya.
Lensa makro memang sangat bagus untuk menciptakan efek ini, karena Anda dapat
membidik secara close-up dengan lensa ini, dan depth of field yang dimilikinya dangkal sehingga
memudahkan untuk menempatkan apa pun di luar fokus!
g. Fotografi Jurnalistik
Gambar Fotografi jurnalistik
Sumber : https://www.kajianpustaka.com/2019/10/pengertian-karakteristik-jenis-dan-syarat-foto-
jurnalistik.html
Fotografi jurnalistik merupakan jenis foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau
kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang
menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering kita jumpai
dalam media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).
Menurut Alwi (2004), terdapat sembilan jenis foto jurnalistik yang dibuat World Press Photo
(WPP) yaitu badan foto jurnalistik dunia yang menjadi acuan bagi setiapfotografer dalam mengemban
tugas sebagai jurnalis foto. Jenis-jenis foto jurnalistik adalah sebagai berikut:
1) Spot Photo adalah foto yang dibuat dari peristiwa yang tidak terjadwal atau tidak terduga
yang diambil oleh si fotografer langsung di lokasi kejadian. Misalnya, foto peristiwa kecelakaan,
kebakaran, perkelahian, dan perang. Karena dibuat dari peristiwa yang jarang terjadi dan
menampilkan konflik serta ketegangan, maka foto spot harus segera disiarkan.
2) General News Photo. Adalah foto-foto yang bisa diabadikan dari peristiwa yang terjadwal,
rutin, dan bisaa.Temanya bisa bermacam-macam, yaitu politik, ekonomi, dan humor.Contoh, foto
presiden menganugerahkan bintang Mahaputra, menteri membuka pameran, badut dalam
pertunjukan, dan lain-lain.
3) People in the News Photo. Adalah foto tentang orang atau masyarakat dalam suatu
berita.Yang ditampilkan adalah pribadi atau sosok orang yang menjadi berita itu.Bisa kelucuannya,
nasib, dan sebagainya. Contoh, foto Ali Abbas seorang anak yang menjadi korban bom perang Irak,
atau foto Juned korban kecelakaan peristiwa tabrakan kereta api, dan sebagainya. Tokoh-tokoh pada
foto people in the news bisa tokoh popular atau bisa tidak, tetapi kemudian menjadi popular setelah
foto itu dipublikasikan.
4) Daily Life Photo. Adalah foto-foto tentang kehidupan sehari-hari manusia dipandang dari segi
kemanusiannya (human interest). Misalnya, foto tentang pedagan asongan di stasiun kereta api.
5) Potrait. Adalah foto yang menampilkan wajah seseorang secara close up dan mejeng.
Ditampilkan karena adanya kekhasan pada wajah yang dimiliki atau kekhasan lainnya.
6) Sport Photo. Adalah foto yang dibuat dari peristiwa olahraga.Karena olahraga berlangsung
pada jarak tertentu antara atlet dengan penonton dan fotografer, dalam pembuatan foto olahraga
dibutuhkan perlengkapan yang memadai, misalnya lensa yang panjang serta kamera yang
menggunakan motor drive.
7) Science and Technology Photo. Adalah foto yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang ada
kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya, foto penemuan micro chip computer
baru, foto proses pengkloningan domba, dan sebagainya.
8) Art and Culture Photo. Adalah foto yang dibuat dari peristiwa seni dan budaya.Misalnya, foto
penari jaipong, pertunjukan Iwan Fals di panggung, dan lain sebagainya.
9) Social and Environment. Adalah foto-foto tentang kehidupan sosial masyarakat serta
lingkungan hidupnya.Contoh, foto penduduk sekitar kali manggarai yang sedang mencuci piring.
h. Fotografi Bawah Air (Underwater Photography)
Gambar fotografi underwater
Sumber : https://travel.detik.com/destination/d-1958640/mengenal-seni-fotografi-bawah-air
Fotografi bawah air digunakan oleh penyelam scuba atau perenang snorkel. Namun, biaya
scuba diving, ditambah dengan peralatan fotografi sering mahal dan berat di bawah air, membuat ini
salah satu jenis kurang umum dalam dunia fotografi. Demikian pula jika seorang fotografer amatir
yang sudah memiliki peralatan fotografi bawah air dan peralatan scuba, mengambil gambar bawah air
dapat menjadi sesuatu yang sulit, karena kacamata scuba yang besar dan mendistorsi visi fotografer.
Untuk mengetahuinya lebih mendalam, mari kita simak Tips Fotografi Underwater di bawah :
1) Memahami Peralatan yang dibawa
Siapkan perlengkapan camera dan under water case dengan benar. Pastikan tidak leak atau
bocor (siapkan semuanya sebelum naik kapal) Lakukan checking untuk terakhir kalinya di boat,
pastikan semua fungsi kamera berjalan dengan baik terutama check baterainya dalam kondisi full.
2) Pilih Kamera Yang Sesuai
Boleh menggunakan action camera, camera pocket, DSLR, atau jenis kamera lainnya.Tapi
harus diperhatikan setiap kamera mempunyai ketahanan yang berbeda-beda. Bahkan ada beberapa
kamera yang sangat sensitif dengan air sehingga sangat memerlukan case waterproof. Untuk lebih
amannya kamu bisa menggunakan action kamera yang sudah memiliki waterproof seperti GoPro.
3) Gunakan Case Waterproof Atau Housing
Seperti yang telah dijelaskan di atas, apabila kamu menggunakan kameraDSLR, smartphone
atau jenis kamera lainnya maka kamu harus menggunakan case waterproof yang bertujuan agar air
tidak masuk ke dalam kamera sehingga kamera tidak mudah rusak. Dengan demikian, kamera akan
terlindungi dan bisa menghasilkan gambar sesuai yang kamu inginkan. Untuk itulah, salah satu tips
fotografi underwater sebaiknya sebelum kamu memulai untuk memotret dan menggunakan case
waterproof adalah atur kamera agar hasil terlihat lebih jelas
4) Pelajari Teknik Diving
Teknik diving adalah persiapan dasar dan tips fotografi underwater yang harus kamu
pelajari.Untuk mendapatkan gambar di dalam air tidak hanya satu dua kali jepretan saja namun
membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu, apabila kamu tidak stabil dalam mengambil gambar
maka hasilnya akan terlihat blur. Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk mengambil gambar di
dalam air, pelajari terlebih dahulu teknik ini.
5) Memahami Area
Lakukan sekenario pemotertan dan rencana penyelaman juga spot yang akan diselami.
Sebaiknya divers sudah memiliki pengetahuan medan yang akan diselami, jika belum tanyakan pada
pemandu atau guide nya. Perlu juga diketahui dalamnya dive sehingga sudah kita set iso , filter ,
kempampuan blitz sehingga sewaktu kita dive tidak perlu pusing lagi menentukan iso dan
compensasi blitz.
Jika tidak menguasai medan jika terjadi arus seperti diatas, kita akan kesulitan untuk
melakukan dive apalagi memotret. Gunakan Tali jangkar yang dapat membantu kita turun ke bawah.
Karena Arus di dalam Laut tidak semuanya berarus. Kadang arus hanya diatas sedangkan dibawah
tenang. Perlu keahilian khusus untuk menghadapi kondisi seperti ini. sebaiknya didampingi oleh
instruktur ataupun teman yang memiliki pengalaman yang cukup dalam diving atau memiliki log book
yang lebih dari 30 x penyelaman.
6) Foto Beberapa Kali
Lakukan pemotetan beberapa kali dengan berbagai angle juga gunakan continus shooting .
Hal ini dilakukan karena kita blm tentu menghasilkan photo yang baik , juga karena belum tentu kita
menemukan object yang sama dengan kondisi yang sama, sampai nanti sudah cukup nyaman
memotret baru pilih beberapa object yang difocus untuk difoto.
i. Fotografi Seni Rupa (Fine Art Photography)

Gambar fotografi seni rupa


Sumber : http://uiiprogramer.blogspot.com/2015/04/fotografi-seni-rupa-fine-art.html
Fotografi seni rupa, juga dikenal hanya sebagai fotografi seni, mengacu pada cabang
fotografi yang didedikasikan untuk memproduksi foto untuk tujuan murni estetika. Fotografi seni, yang
biasanya dipajang di museum dan galeri, umumnya berkaitan dengan penyajian benda-benda yang
indah atau benda biasa dengan cara yang indah untuk menyampaikan intensitas dan emosi.
Berikut ini beberapa hal yang masuk ke dalam aliran fotografi seni.
1) Suatu Hal Yang Bersikap Abstrak
Hal pertama yang termasuk ke dalam art photography adalah sesuatu yang bersifat abstrak.
Biasanya yang dipentingkan dalam art photography adalah makna yang terkandung didalam sebuah
karya seni. Sebagai contohnya adalah payung yang merupakan simbol perlindungan, kursi yang
menggambarkan lambang santai, pohon yang bisa menggambarkan sebuah kesunyian dan
kesendirian.
2) Memanfaatkan Efek Khusus
Membangkitkan sebuah perasaan tertentu menjadi salah satu tujuan dari seorang fotografer
yang fokus terhadap art photography. Tidak heran apabila mereka akan memanfaatkan berbagai
macam efek atau properti pendukung. Tidak jarang mereka akan menerapkan lighting, air, asap,
konsep hingga make-up tertentu.
Tujuannya tidak adalah untuk menghidupkan atau mendramatisir sesuatu atau suasa para
penontonnya agar terbawa ke dalam emosi.
3) Tidak Mementingkan Kehidupan Nyata
Perlu anda ketahui juga apabila, art photography ini tidak membutuhkan kehidupan nyata
layaknya urban fotografi kecuali apabila objek tersebut menggambarkan makna atau emosi tersendiri.
j. Commercial Advertising Photography
Gambar Commercial Advertising Photography
Sumber : https://kreativv.com/ini-dia-5-perbedaan-commercial-dan-editorial-photography/
Untuk jenis fotografi yang satu ini, biasanya selalu ada ikut campur tangan fotografer
profesional. Mengapa demikian? Karena commercial advertising photography menampilkan tampilan
foto/gambar yang lebih menarik dengan bantuan editing dan grafis komputer. Karena umumnya
digunakan dalam industri periklanan, maka maka foto/gambar dibuat se eye-catching mungkin agar
dapat menjadi daya tarik bagi para konsumen.
Fotografi komersial tujuannya adalah untuk komersial, biasanya ada hubungannya dengan
bisnis, jadi hasil foto akan digunakan untuk mendapatkan peningkatan penjualan dan tentu saja
pemasukan. Contoh fotografi komersial adalah iklan, brosur, menu, proposal bisnis, dan lain
sebagainya. Selama foto yang diambil tujuannya untuk meningkatkan pendapatan, maka ini adalah
foto komersial.
Di sisi lain, ada fotografi editorial yang tidak digunakan untuk tujuan menjual. Contohnya
adalah foto yang dijadikan pelengkap artikel di koran atau majalah. Foto semacam ini membantu
menceritakan apa isi artikel tersebut. Bahkan ada beberapa cerita yang justru dibangun dari sebuah
foto. Selain di media, foto editorial juga bisa ada di buku, blog, dan lain sebagainya.
Perbedaan antara commercial dan editorial photography dapat dilihat di bawah ini.
1) Penggunaan Foto
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penggunaan foto jelas berbeda. Foto komersial
digunakan untuk berjualan, sedangkan foto editorial digunakan untuk melengkapi sebuah cerita dan
memperkuat narasi. Fotografi komersial biasanya digunakan untuk iklan, sedangkan fotografi editorial
biasanya digunakan dalam artikel.
2) Proses Kreativitas
Proses berkreasi dalam kedua jenis fotografi ini bisa sangat berbeda. Dalam foto komersial,
kreativitas lebih terbatas, karena pasti tergantung apa yang diinginkan oleh klien uang memesan.
Misalnya perusahaan yang membuat iklan. Jadi kreativitas fotografer pun terbatas pada pesanan
klien.
Sebaliknya, fotografi editorial bisa sangat kreatif, karena tidak dibatasi oleh pesanan klien.
Terutama kalau foto dibuat untuk melengkapi cerita dalam buku, fotografer bisa sangat kreatif memilih
model dan sudut-sudutnya. Cerita bisa menginspirasi foto.
3) Penyampaian Cerita
Satu foto menyampaikan ribuan makna. Ini berlaku baik di foto komersial maupun editorial.
Bedanya, untuk foto komersial, cerita yang disampaikan tujuannya murni untuk mempromosikan atau
menjual sesuatu. Dalam foto, bisa ada alur ceritanya, bisa juga tidak.
Beda dengan foto editorial, fotonya pasti menyampaikan suatu cerita yang berkaitan dengan
tulisannya. Entah itu artikel, cerita fiksi, biografi, dan lain sebagainya. Foto editorial lebih banyak
bercerita dan ada alurnya.
4) Budget
Bicara budget, sebenarnya tergantung dari tiap proyek. Pada umumnya, memang foto
komersial menghabiskan biaya lebih besar, karena tim yang bekerja di balik satu proyek pun lebih
banyak jumlahnya. Berkaitan dengan penjualan, maka konsepnya benar-benar dimatangkan
sedemikian rupa.
Di sisi lain, fotografi editorial bisa jadi budgetnya minim, bahkan bisa dilakukan sendiri oleh
sang fotografer saja. Bisa juga anggota timnya hanya sedikit dan tidak membutuhkan set up yang
mewah. Tapi bukan berarti tidak menggunakan perlengkapan yang mahal. Selain itu, ada juga foto
editorial yang membutuhkan biaya besar.
5) Lama Penggunaan Foto
Foto komersial dan editorial digunakan dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Untuk foto
editorial, biasanya lama penggunaannya hanya sekali itu saja. Misalnya foto untuk melengkapi
rilisnya mobil baru. Maka foto hanya bisa dipakai di artikel itu saja.
Berbeda dengan foto komersial yang penggunaannya lebih lama. Foto bisa digunakan
berkali-kali dan dipasang di berbagai tempat, selama masih terkait dengan masa kontrak iklan,
misalnya. Jadi fotografer tidak perlu terus membuat foto seperti editorial.
5. Teknik Fotografi
Setelah mengetahui apa itu fotografi dan jenis-jenisnya, yuk sekarang kenalan sama part
terakhir yang harus Anda ketahui juga, yaitu teknik fotografi. Berikut ini beberapa teknik fotografi
dasar.
a. Motion Blur

Gambar motion blur


Sumber : https://tokofoto.co/motion-blur/
Motion blur merupakan sebuah efek yang timbul akibat gerakan sebagian objek dalam
gambar atau foto. Adapun yang menyebabkan munculnya motion blur adalah karena penggunaan
Shutter Speed yang rendah. Di samping itu, motion blur diakibatkan lantaran Shutter Speed pada
kamera tidak dapat menangkan objek dengan cepat. Pengaturan tersebut biasanya disebut sebagai
teknik fotografi long exposure.
Motion blur juga bisa disebut sebagai goresan nyata yang didapatkan dari objek yang
bergerak dalam foto maupun urutan bingkai, misalnya pada film serta animasi.
Seperti yang kita ketahui juga bahwa tak sedikit dari fotografer justru mendambakan
mendapatkan gambar yang tajam dari objek yang dipotretnya. Akan tetapi, siapa sangka tak sedikit
pula fotografer yang justru memanfaatkan efek yang ditimbulkan dari motion blur. Salah satu daya
tarik dari motion blur adalah dapat menghasilkan efek yang keren serta artsitik.
Bukan hanya memotret objek yang tajam saja memiliki tips, tapi dalam memotret efek motion
blur juga ada tips dan trik yang dapat dilakukan agar kesan artistik dari objek yang akan dipotret
semakin terlihat.
Berikut ini tips memotret agar menghasilkan efek motion blur.
1) Mengatur atau mensetting kamera dengan menggunakan mode Shutter Priority (S/Tv).
2) Sebaiknya menggunakan Auto ISO.
3) Mengatur Shutter Speed pada angka atau tingkat 1/20 sekon.
4) Selanjutnya menstabilkan kondisi kamera sebaik mungkin. Kemudian aktifkan anti-shake (IS,
VR, dan lain sebagainya) apabila memotret dengan cara handed. Sementara itu, ketika memotret
menggunakan alat tambahan seperti tripod maka matikan anti-shake.
5) Pengaturan Shutter Speed diubah secara bertahap mulai dari 1/10 sekon, 1/5 sekon, dan
seterusnya atau disesuaikan dengan keinginan dari fotografer.
6) Terakhir memotret objek secara berulang-ulang sampai menghasilkan foto yang diinginkan.
b. Long Exposure

Gambar long exposure


Sumber : https://www.plazakamera.com/5-cara-bermain-dengan-long-exposure/
Long exposure merupakan teknik dasar dalam fotografi yang bisa digunakan dalam berbagai
situasi. Teknik ini mengharuskan Anda untuk membuka shutter dalam jangka waktu yang agak lama
agar rona cahaya dapat terbaca dalam gambar. Teknik fotografi yang satu ini berkaitan juga dengan
motion blur, lho. Karena jika objek dalam frame bergerak dengan cepat dan fotografer menerapkan
teknik ini, maka gerakan dalam foto akan terlihat kabur/buram.
Sebelum anda dapat mengembangkannya, anda perlu untuk terlebih dahulu mempelajari
bagaimana cara mudah menguasai teknik foto Long Exposure berikut ini.
1) Pilih Spot Foto yang Tepat

Gambar memilih spot yang tepat


Sumber : https://blog.bantenkamera.com/2018/08/cara-menguasai-teknik-foto-long-exposure.html
Memilih spot foto yang tepat, tentu juga akan memberikan hasil foto yang sesuai dengan
keinginan kamu.
Jika kamu ingin memotret foto long exposure dari cahaya lampu mobil di jalanan, mungkin kamu perlu
memilih spot foto dengan jalanan yang ramai. Tetapi bila kamu ingin memotret foto long exposure dari
sungai, air terjun, ataupun ombak di lautan, tentu saja kamu harus selalu pastikan tempat kamu
memotret sudah cukup aman untuk kamera kamu. Pemilihan waktu yang baik pun harus benar dalam
mengaplikasikan teknik foto long exposure.
2) Mendalami Konsep Segitiga Exposure

Gambar Segitiga exposure


Sumber : https://blog.bantenkamera.com/2018/08/cara-menguasai-teknik-foto-long-exposure.html
Jika Anda masih asing, mungkin kamu perlu banget untuk meninggalkan mode otomatis pada
kamera anda dan mulailah beranjak menggunakan mode manual. Karena banyak yang akan anda
dapatkan jika menggunakan mode manual pada kamera anda.
Anda bisa memiliki kendali penuh atas segitiga exposure ini. Segitiga exposure sendiri
meliputi, Shutter speed, ISO, serta aperture. Dan ketiga fitur berikut ini akan selalu saling terhubung
satu sama lain saat kamu akan mengaturnya. Oleh karena itu, kamu perlu banget untuk tahu masing-
masing dari konsep kerjanya, untuk mempermudah kamu dalam mengaturnya.
3) Shutter Speed

Gambar Shutter speed untuk teknik foto long exposure


Sumber : https://blog.bantenkamera.com/2018/08/cara-menguasai-teknik-foto-long-exposure.html
Jika Anda ingin memotret menggunakan teknik long exposure berikut ini, hal terpenting yang
perlu anda lakukan adalah dengan mengatur shutter speed kamera kamu selambat mungkin.
Untuk dapat menguasai shutter speed yang ada pada kamera anda sangat mudah. Anda hanya perlu
mengetahui konsep kerjanya sendiri yang berupa, semakin cepat shutter speed, maka anda akan
dapat dengan mudah membekukan objek foto yang sedang kamu potret, namun akan semakin sedikit
pula cahaya yang akan masuk.
Sementara itu, semakin lambat shutter speed yang anda atur, maka akan mendapatkan hasil
foto yang blurry, namun akan lebih banyak cahaya yang masuk pada lensa kamera anda.
Konsep shutter speed yang lambat inilah yang perlu kamu aplikasikan pada kamera kamu
saat akan memotret foto dengan teknik long exposure. Idealnya, anda dapat mendapatkan teknik foto
long exposure ini dengan minimal angka shutter speed selama 3 detik.
4) Aperture

Gambar Long exposure photography


Sumber : https://blog.bantenkamera.com/2018/08/cara-menguasai-teknik-foto-long-exposure.html
Aperture sendiri memiliki konsep kerja berupa semakin kecil angka yang kamu atur maka
akan semakin lebar bukaan lensa kamera dan semakin banyak cahaya yang akan masuk, serta akan
semakin sempit pula depth of field yang akan kamu dapatkan.
Sebaliknya, semakin besar angka aperture yang kamu atur, maka akan semakin sempit
bukaan lensa, semakin sedikit cahaya yang masuk, serta akan semakin memperlebar depth of field
kamera.
Anda perlu menyesuaikan aperture dengan kondisi tempat memotret. Umumnya dapat
menggunakan aperture mulai dari f/4 - 13.
5) ISO

Gambar ISO
Sumber : https://blog.bantenkamera.com/2018/08/cara-menguasai-teknik-foto-long-exposure.html
ISO memiliki cara kerjanya sendiri cukup mudah. Semakin tinggi angka ISO, maka akan
semakin sensitif lensa kamera kamu terhadap cahaya. Berlaku hal yang sebaliknya.
Namun, perlu kamu ingat, angka ISO yang tinggi pada beberapa kamera dapat memberikan
hasil foto dengan efek noise yang cukup buruk
Jadi, untuk pengaturan ISO anda juga perlu menyesuaikannya dengan kondisi memotret. Jika
tempat kamu memotret sudah memiliki cukup banyak sumber cahaya, mungkin anda hanya perlu
menggunakan ISO dengan nilai 100-400. Namun jika keadaan memberikan anda posisi sebaliknya,
maka dapat menggunakan ISO lebih dari 500.
6) Gunakanlah Tripod

Gambar Gunakan tripod untuk foto long exposure


Sumber : https://blog.bantenkamera.com/2018/08/cara-menguasai-teknik-foto-long-exposure.html
Jika anda akan menggunakan shutter speed yang lambat, pastinya akan sangat
membutuhkan alat bantu berupa tripod untuk menghindari hasil foto yang buram.
Namun jika tidak memiliki sebuah tripod, anda dapat menggunakan barang lain yang bisa
kamu temukan di sekitar. Jadilah pribadi yang kreatif, meski kamu juga perlu menomor satukan
keamanan kamera kamu.
c. Silhouettes

Silhouette atau siluet merupakan gambar bentuk menyeluruh secara blok, biasanya berwarna
gelap. Teknik ini akan menonjolkan kontur, profil bayangan, dan bentuk. Teknik silhouette dikenal
untuk membuat gambar/foto yang benar-benar keren dan menakjubkan.
Berikut beberapa langkah atau tahapan untuk menerapkan cara memotret siluet ini. Di mana,
kali ini kita akan mengulas setidaknya ada beberapa langkah untuk mendapatkan hasil foto siluet
yang keren. Antara lain :
1) Atur Posisi Objek Foto dengan Benar
Sebagai langkah awal dalam cara memotret siluet ini, kita harus benar-benar memastikan
bahwa objek yang akan diambil berada di depan sumber cahaya terang. Dengan kata lain jika
diurutkan menjadi cahaya – objek – kamera. Perlu diingat bahwa dalam memposisikan objek maka
sobat harus menempatkan sumber cahaya di belakang objek yang akan kita foto sehingga nantinya
bagian objek tak mendapatkan cahaya. Tentu saja, objek akan menjadi berwarna gelap.
2) Mengatur Bentuk Objek
Cukup penting bahwa untuk mendapatkan hasil foto siluet yang keren maka kenali bentuk
objeknya. Dalam cara memotret siluet ini, sangat disarankan bahwa Bentuk objek sebisa mungkin
jangan sampai bertumpang tindih dengan objek lainnya. Hal ini bisa mengakibatkan tidak dikenalinya
objek yang tertangkap dalam foto. Jika memotret manusia, pastikanlah terlihat jelas mana bagian
kepala, badan, tangan dan kaki.
3) Memilih Waktu yang Tepat
Jika posisi antara kamera – objek – sumber cahaya harus tegak lurus. Jika sumber cahaya
yang akan digunakan adalah matahari maka sobat harus bisa memastikan waktu yang tepat objek
berada di depan matahari tersebut sehingga akan menghasilkan foto siluet yang pas dan
mempesona.
4) Manfaatkan Fitur Metering Spot
Salah satu cara memotret siluet pun bisa dengan memanfaatkan fitur berupa metering spot
untuk mengukur tingkat kecerahan sebuah objek. Selain itu, metering ini memiliki kinerja dalam
mengukur cahaya pada titik atau area kecil di tengah frame foto sehingga akan memberikan
kemudahan dalam memotret foto siluet.
5) Bergaya Sesuai Selera
Perlu untuk kawan-kawan ketahui bahwa dalam teknik foto siluet ini, kecepatan rana yang
sangat tinggi sangat dimungkinkan untuk mendapatkan posisi objek dalam kecepatan yang tinggi.
Namun, perlu untuk diketahui bahwa saat beraksi, sobat harus memastikan bawah posisi dan bentuk
objek tetap terlihat dengan baik.
6) Hindari Penggunaan Flash
Untuk menerapkan cara memotret siluet ini, kawan-kawan juga harus menghindari
penggunaan flash atau cahaya tembak dari kamera. Sebab, jika hal ini dilakukan justru akan
menerangi bagian objek tersebut yang justru membuat foto siluet pun tak berhasil.
d. Black and Wihte

Gambar teknik black and white


Sumber : https://snapshot.canon-asia.com/id/article/indo/black-and-white-photography-a-quick-study
Fotografi jenis ini sangat populer untuk foto jurnalis/portrait/wedding yang menghadirkan
kesan klasik, historik dan murni/jujur apa adanya. Seorang fotografer yang berniat mengabadikan foto
hitam putih harus mengetahui dengan persis alasannya dan mengapa dia tidak perlu mengabadikan
semua warna. Sejalan dengan itu ketika anda sudah mengetahui tips memotret hitam putih, maka
anda akan memiliki banyak keseruan sendiri ketika melihat hasil fotonya. Kita memiliki tantangan
tersendiri ketika memotret foto hitam putih, karena kita tahu bahwa foto hitam putih memang susah
susah gampang jika di lakukan. Berikut terdapat cara memotret black & white yang akan membantu
untuk dapat memotret foto hitam putih dengan baik.
1) Menentukan objek
Dalam menentukan objek yang akan difoto, kita harus dapat memilihnya terlebih dahulu. Hal
yang harus diperhatikan dalam memilih objek untuk difoto ini adalah dengan melakukan identifikasi.
Kita perlu tahu objek apa saja yang akan indah ketika dijadikan foto hitam putih, karena tidak semua
objek akan bagus untuk dijadikan foto hitam putih. Seperti contoh, kita memilih pelangi sebagai objek
untuk foto hitam putih, tentu tidak bagus karena pada dasarnya yang menarik dari pelangi itu adalah
dari warnanya yang beraneka ragam yang membentuk suatu hal yang indah dipandang. Atau
landscape matahari terbit dan terbenam, tentu akan kurang menarik jika dijadikan foto hitam putih
karena yang menjadikannya indah itu karena terdapat perbedaan warna dari langit yang memberikan
nuansa khas. Selain itu, objek yang ingin menonjolkan kesan warna pun tidak cocok dijadikan foto
hitam putih, seperti halnya bunga yang berwarna-warni serta unsur fashion yang indah jika
menggunakan warna sebagai daya pikat. Walaupun tidak menutup kemungkinan pula untuk dapat
dijadikan foto hitam putih dengan konsekuensi ada sedikit nilai yang hilang jika memang kekuatannya
ada pada warna yang beraneka ragam. Lantas objek seperti apa yang baik dijadikan foto hitam putih?
Yaitu objek yang memiliki kesan sejarah, portrait yang ingin menunjukkan kesan dramatis dan detail
(misalnya objek orang yang sudah tua), ataupun objek yang ingin menunjukkan kesan kontras yang
kuat. Selain itu, objek lainnya pun bisa dijadikan foto hitam putih tergantung imajinasi pengambil foto.
2) Mengatur pencahayaan
Dengan mengatur pencahayaan sedemikian rupa kita dapat memandang objek lebih dalam
lagi. Karena dengan adanya pencahayaan yang kuat tentu akan menghasilkan bayangan yang kuat
pula. Mengatur pencahayaan memang tidak mudah. Oleh karena itu, dibutuhkna imajinasi yang baik
pula dalam poin kedua ini. Ketika pencahayaan tepat maka foto yang dihasilkan tentu akan semakin
baik, dan sebaliknya ketika pencahayaan kurang tepat maka hasil foto malah akan hancur. Dalam
membuat foto hitam putih, kita dapat mengambil foto ketika matahari tepat berada diatas (pada siang
hari). Hal ini tentu boleh dalam pengambilan foto hitam putih, karena akan lebih memperlihatkan
bayangan yang kuat untuk menekankan garis dan bentuk pada komposisi. Atau bahkan kita bisa
langsung mengambil foto ke arah matahari agar menghasilkan siluet yang indah tentu dengan
imajinasi yang baik pula.
3) Gunakan RAW
Jika Anda memiliki jenis kamera yang bisa dengan format RAW maka maksimalkan dan
sediakan memori yang besar untuk menyimpannya. Dengan menggunakan format RAW dalam tips
foto hitam putih ini Anda akan lebih mudah mengotak atik file mentah sesuai yang diharapkan, selain
itu Anda bisa lebih kreatif karena opsi pengolahan foto lebih banyak, dan diharapkan jika Anda
memakai format RAW maka informasi yang tersimpan lebih banyak. pastikan Anda memilih setelan
Monochrome Picture Control sehingga tampilan di LCD kamera terlihat hitam-putih. Namun pastikan
saat file foto RAW dilihat di komputer maka Anda tetap memperoleh informasi warna. Inilah yang
membedakannya dengan file JPG.
4) Gunakan ISO Rendah
Hal ini dilakukan untuk mengurangi efek noise pada foto ketika di konversi ke hitam putih.
Noise adalah bintik-bintik kecil putih pada foto yang akan terlihat lebih jelas dalam foto hitam putih
dibanding dengan pada foto berwarna. Dengan menggunakan ISO rendah maka noise ini akan
diminimalisir sehingga kualitas foto menjadi maksimal. ISO rendah pun baik digunakan ketika
pengambilan gambar di lokasi dengan cahaya yang cukup. ISO rendah mampu menangkap
kekontrasan dengan baik yang akan membuat efek hitam putih lebih efektif. Namun jika diinginkan
adanya noise, maka tetap gunakan ISO rendah dan kita bisa menambahkan noise dalam proses
pascaproduksi. ISO tinggi bisa digunakan jika mendapatkan shutter speed yang tinggi ataupun efek
grain yang dramatis dengan sengaja.
e. HDR
Gambar teknik fotografi HDR
Sumber : https://www.kompasiana.com/kotakireng/54f3e680745513932b6c829f/mengenal-foto-high-
dynamic-range-hdr
Teknik fotografi selanjutnya adalah HDR atau juga dikenal dengan high dynamic range.
Teknik HDR akan membantu Anda memperoleh gambar dengan pencahayaan yang baik, yang dapat
membuat tampilan foto lebih hidup dan terlihat nyata. Buat Anda yang ingin menjadi fotografer
profesional di kemudian hari, Anda bisa mulai mempelajari jenis dan teknik fotografi mulai dari
sekarang.
Beberapa tips untuk memotret adalah sbb:
1) Gunakan kamera digital yang bisa dirubah setting eksposure secara manual.
2) Tripod merupakan elemen penting untuk memperoleh hasil maksimal dan mencegah kamera
bergeser saat mengambil foto dalam eksposure yang berbeda.
3) Gunakan format RAW karena RAW memiliki dinamic range yang lebih luas dibandingkan
format jpeg. Format RAW juga memungkinkan kamu mengatur beberapa opsi saat post processing,
diantaranya adalah white balance.
4) Jaman sekarang, fitur auto bracketing (memotret dalam format eksposure berbeda secara
otomatis) merupakan salah satu fitur standar yang umum ditemui pada kamera modern. Gunakan fitur
tersebut untuk mempermudah pengambilan foto. Baca petunjuk untuk mengaktifkan fitur ini di buku
manual kamera masing-masing.
6. Jenis-Jenis Kamera Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Terkait pilihan jenis kamera yang ada di pasaran, Anda bisa menemukan beragam opsi, di
antaranya adalah:
a. Kamera Compact
Jenis kamera ini menawarkan desain yang ringkas dan pemakaian mudah. Hanya saja, perlu
dipertimbangkan pula bahwa kemampuan kamera compact yang ada saat ini tak jauh berbeda
dibandingkan dengan kamera smartphone. Namun, kamera ini bisa jadi pertimbangan kalau Anda
lebih memilih perangkat yang hanya punya satu fungsi.
1) Kelebihan kamera compact
a) Pemakaian yang sangat mudah
b) Desain mungil dan mudah dibawa ke mana-mana
c) Harga yang murah
d) Tak perlu membeli lensa tambahan
2) Kekurangan kamera compact
a) Tak ada pengaturan shutter speed atau aperture
b) Ukuran aperture dan range zoom yang sangat terbatas
c) Ukuran sensor yang kecil membuat gambar punya noise tinggi
d) Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi rendah
e) Fokus yang lambat
b. Kamera Prosumer

Gambar prosumer
Sumber : https://www.kompasiana.com/otakmanis/top-10-kamera-prosumer-terbaik-
2013_552e05586ea834901f8b458b
Jenis kamera selanjutnya adalah bridge camera atau kamera prosumer. Kamera ini menjadi
jembatan antara kamera compact dengan kamera DSLR. Oleh karena itu, tipe kamera ini cocok bagi
seorang fotografer pemula. Kamera ini juga menawarkan kualitas gambar yang lebih baik
dibandingkan dengan kamera compact. Di waktu yang sama, tersedia fitur pengaturan manual
layaknya kamera DSLR. Sebagai tambahan, kamera ini juga menawarkan fitur optical zoom yang
berguna untuk beragam keperluan, misalnya untuk keperluan fotografi makro.
1) Kelebihan kamera prosumer
a) Harga lebih murah dibandingkan kamera DSLR
b) Tak memerlukan lensa tambahan
c) Ukurannya kecil dan ringan
2) Kekurangan kamera prosumer
a) Kemampuan zoom yang terbatas
b) Fokus yang cenderung lambat
c) Pengaturan pada kondisi low light yang buruk
c. Kamera DSLR
Opsi berikutnya adalah jenis kamera DSLR, yang saat ini pangsa pasarnya dikuasai oleh 2
perusahaan Jepang, yakni Canon dan Nikon. Kamera ini menawarkan kemampuan tinggi dalam
menjepret gambar dengan fitur yang lengkap. Anda bisa memperoleh efek gambar menarik seperti
bokeh atau foto dengan resolusi tinggi lewat kamera ini. Sebagai tambahan, tersedia pula fitur
pengaturan manual dan lensa interchangeable yang bisa dipakai sesuai kebutuhan. Anda bisa
menjumpai 2 tipe kamera DSLR yang saat ini tersedia di pasaran. Dua tipe tersebut adalah kamera
DSLR dengan sensor full frame atau 35 mm serta kamera DSLR dengan sensor crop atau APS-C.
Kamera full-frame menawarkan gambar dengan kualitas lebih baik dan bekerja optimal meski di area
dengan pencahayaan yang minim. Hanya saja, harganya jauh lebih mahal dibandingkan jenis kamera
DSLR APS-C.
1) Kelebihan kamera DSLR
a) Kebebasan dalam pengaturan kamera
b) Ukuran sensor lebih besar yang memberikan hasil gambar lebih bersih
c) Keberadaan viewfinder optik
d) Foto dengan resolusi tinggi
e) Tersedia output video Full HD ataupun UHD
f) Terdapat beragam pilihan bodi kamera dan lensa
2) Kekurangan kamera DSLR
a) Harganya yang mahal
b) Butuh kemampuan khusus dalam pengoperasian
c) Berukuran besar dan berat
d. Kamera Mirrorless
Pilihan jenis kamera berikutnya adalah kamera mirrorless. Kamera ini memiliki fitur seperti
halnya kamera DSLR dengan desain yang lebih mungil. Perbedaan utama antara kamera ini dengan
kamera DSLR adalah tidak adanya kaca internal yang berguna untuk memantulkan cahaya ke
sensor. Namun, dari segi kualitas, kamera ini menawarkan kemampuan yang tidak kalah dibandingan
DSLR.
1) Kelebihan kamera mirroless
a) Terdapat viewfinder elektronik
b) Bodi yang berukuran mungil dan ringan
c) Pengaturan dan pemakaian yang lebih sederhana
d) Punya fitur shutter speed yang lebih cepat
e) Mampu menghasilkan video beresolusi tinggi bahkan pada segmen low-end
2) Kekurangan kamera mirrorless
a) Kecenderungan memiliki autofocus yang lambat
b) Daya tahan baterai yang singkat
c) Pilihan aksesori serta lensa yang terbatas
e. Bridge Camera

Gambar bridge kamera


Sumber : https://digital-photography-school.com/bridge-camera-what-is-it-and-is-it-for-me/
Kamera digital prosumer atau disebut juga Bridge CDC (Compact Digital Camera). Jenis
kamera ini disebut bridge karena menjembatani pengguna kamera pocket untuk mendapatkan fitur
dan kualitas yang lebih baik. Kualitas jenis kamera ini berada diantara kamera pocket dan kamera
profesional (DSLR).
1) Ciri – ciri
Berikut ini adalah ciri – ciri bridge kamera :
a) Memiliki kemampuan zoomnya yang saat ini sudah melampaui 50x bahkan 60x dan untuk itu
diperlukan sistem stabilisasi yang mumpuni, sehingga ada Bridge Camera yang dilengkapi dengan 5-
axis Image Stabilization (Pitch, Yaw, Roll, Vertical Shift and Horizontal Shift), sehingga lebih unggul
dari pada Sistem Stabilisasi yang dimiliki oleh Kamera digital SLR.
b) Image Stabilization yang unggul juga berguna untuk pengambilan gambar video sambil
berjalan dan tentunya juga dapat mengambil foto dengan Kecepatan yang lebih lambat.
2) Kelebihan
Berikut ini adalah kelebihan dari Bridge kamera :
a) Memiliki lensa yang dapat di-zoom sangat jauh (ideal untuk foto subjek yang jauh seperti
burung, atau pemandangan seperti detail gunung dll.
b) Sebagai perbandingannya, lensa kamera superzoom dapat mencapai lebih dari 500mm.
Beberapa diantavranya mencapai 1000mm. Sedangkan untuk kamera DSLR kebanyakan 200-
300mm dan itu pun perlu membeli lensa zoom telefoto terlebih dahulu.
c) Ukuran dan beratnya lebih ringan dan sedikit lebih kecil
d) Beberapa kamera memiliki kecepatan foto berturut-turut melebihi 10 foto per detik
e) Harga relatif ebih murah dibandingkan kamera DSLR
3) Kekurangan
Berikut ini adalah kekurangan Bridge Kamera :
a) Kualitas foto masih jauh dibandingkan hasil kamera DSLR karena pemakaian sensor foto
yang sangat kecil. Kualitas foto yang dihasilkan lebih menyerupai kualitas kamera saku atau ponsel
canggih.
b) Bukaan lensa semakin kecil saat zooming, untuk itu memerlukan cahaya lingkungan yang
terang. Jika cahaya agak gelap, seperti sore hari atau di dalam ruangan, kualitas foto akan sangat
menurun. Mengunakan tripod akan sangat membantu di dalam ruangan.
c) Tidak dapat mengganti lensa seperti kamera DSLR
f. Consumer DSLR
DSLR bisa ganti lensa, harga relatif kompetitif 4 juta sampe 6 jutaan. Dengan Lensa Kit 18-
55, kualitas gambar yang bagus menjadi pilihan anak muda sekarang.
1) Ciri – ciri
Consumer DSLR memiliki Ciri – ciri sebagai berikut :
a) Dapat mengganti lensa sesuai dengan kebutuhan
b) Memiliki Jenis Body Warna Lebih dari satu
c) Harga Relatif murah 4 – 6 Juta
d) Menggunakan Lensa Kit 18-55mm
2) Kelebihan
Berikut ini adalah kelebihan dari Consumer DSLR yaitu sebagai berikut :
a) Lebih Fleksibilitas
b) Gampang Upgradable
c) Kinerja Yang Lebih Baik
d) Kualitas Gambar Lebih Baik
3) Kekurangan
Di bawah ini adalah kekurangan dari Consumer DSLR yaitu sebagai berikut :
a) Harganya yang terbilang relatif mahal jika pengguna masih tergolong di dalam kelas pemula
di dunia fotografi.
b) Memiliki bentuk yang lebih besar dan lebih berat dari camdig (kamera diital).
c) Sulit mengubah lensa atau karena mengoperasikan banyak tombol.
g. Semi Pro DSLR

Gambar kamera semi pro dslr


Sumber : http://www.smashingcamera.com/2016/04/best-semi-professional-dslr-cameras-of-2016/
Fullframe atau APSH memiliki kualitas yang sangat baik dalam hal fotografi. Jenis kamera ini
biasanya dapat digunakan di Studio Foto. Hal yang membedakan antara Pro dan Semi Pro adalah
kemampuan sensor(CCD) dalam menangkap gambar. Pada DSLR –Pro, CCD sudah mengadopsi 1/1
(terbuka penuh). Kemudian pada memori DSLR-Pro sudah menggunakan High Speed Memory.
Disamping itu fasilitas fitur – fitur pada kedua jenis ini hampir sama, dapat dioperasikan dengan
berbagai pilihan program maupun manual. Lensa pada Semi Pro DSLR dapat dibuka/diganti,
sehingga fotografer dapat memilih lensa sesuai yang diinginkan.
h. Boutique Camera
Gambar kamera butik
Sumber : http://www.pindexain.com/jenis-jenis-kamera/
Kamera Butik, Stylish dan Powerfull dengan rata rata menggunakan sensor fullframe (Leica
M9) atau APS C (X100) dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan. Menurut Kai W seorang
Fotografer dari Hongkong, Kualitas Kamera Butik lebih bagus dari pada Fullframe DSLR seperti D3S,
dan Butik APSC seperti X100 mengalahkan EOS7D dari segi Image Quality menurut DXO Mark
dengan bentuk yang Compact.
1) Ciri – ciri
Berikut ini adalah ciri – ciri Boutique Camera yaitu sebagai berikut :
a) Rata rata menggunakan sensor Fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas
gambar yg tak perlu di ragukan.
b) Harganya cukup mahal
2) Kelebihan
Berikut adalah kelebihan dari jenis kamera ini :
a) Stylish dan Powerfull
b) Kualitas lebih bagus dari pada Fullframe DSLR
3) Kekurangan
Kekurangan dari Boutique Camera yaitu memiliki harga lensa yang sangat mahal.
i. Medium format DSLR
Medium Format merupakan kamera yang biasanya menggunakan rollfilm. Besarnya format
film pada kamera ini ditentukan oleh panjang foto yang direkam diatas kamera. Jenis ini memiliki
kelebihan yaitu kualitas hasil foto yang bisa dicetak dengan ukuran besar, sehingga kebanyakan
kamera ini dipakai untuk tujuan komersial atau reproduksi. Sedangkan kekurangan yaitu harga
peralatan yang relatif mahal dan adanya keterbatasan dalam depth of field (DOF) pada lensa dengan
sudut gambar yang sama.
Jenis kamera Phase OneP65 adalah Kamera dengan format digital yang sedang yang
memiliki sensor full frame. Teknologi sensor ini memungkinkan Anda untuk dengan mudah
menangkap gambar yang berkualitas tinggi. Bahkan dengan ISO 3.200, kamera ini dapat
menghasilkan gambar sampai 15 megapixel.

7. Langkah-langkah Belajar Fotografi


Berikut ini merupakan langkah-langkah belajar fotografi.
a. Mengetahui jenis kamera berdasarkan ukuran sensor dan kebutuhannya. Berdasarkan
fungsi, kamera terbagi menjadi dua, yaitu kamera DSLR dan kamera saku.
b. Mempelajari beberapa teknik pengambilan gambar pada objek, pengendalian cahaya yang
masuk pada gambar, dsb.
c. Mempelajari bagian-bagian kamera, mode, autofocus dan pengukuran cahaya yang ada pada
kamera.
d. Mempelajari komposisi fotografi yang benar.
e. Mengetahui kedalaman fokus dan sesuatu yang menjadi faktor-faktornya, pelajari di depth of
field.
8. Prinsip Kerja Kamera
Selain beberapa materi di atas, anda juga perlu mengehatui prinsip kerja dari sebuah
kamera. Berikut adalah beberapa prinsip kerja kamera yang perlu diketahui:
a. Masuknya cahaya ke dalam kamera adalah melalui lensa.
b. Pada kamera digital, cahaya masuk diterima oleh sensor, kemudian cahaya tersebut diubah
ke data digital. Selanjutnya, data tersebut disimpan memory card seperti SD Card, CF, MMC dsb.
c. Sedangkan pada kamera analog, cahaya yang masuk digunakan untuk membakar film.
d. Pada objek yang akan diambil gambarnya dapat Anda lihat di viewfinder.
9. Alat bantu Fotografi
Dalam pemotretan, selain menggunakan kamera dengan segala fasilitasnya, ada kalanya kita
memerlukan alat pendukung untuk memaksimalkan hasil pemotretan kita. Alat pendukung ini sangat
berguna untuk membantu kita dalam setiap pemotretan dan penggunaan alat bantu fotografi
tergantung pada kebutuhan kita. Penggunaan alat bantu dapat mempengaruhi hasil pemotretan yang
akan kita peroleh. Semuanya tergantung pada sejauh mana kreatifitas kita dalam menciptakan karya
fotografi dan seperti apa foto yang kita inginkan. Terdapat beberapa jenis alat bantu fotografi yang
harus kita kenali, yaitu :
a. Alat bantu pemotretan
Berikut ini adalah beberapa alat bantu dalam pemotretan yaitu :
1) Filter

Gambar filter
Sumber : https://kurniawanjaka.blogspot.co.id/2018/01/filter-kamera-dan-fungsinya.html
Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu
sebagai penyaring, filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek
yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang diujung lensa. Bentuk filter ada dua
yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring
khusus di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan
diameter dari lensa kamera yang kita gunakan. Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :
a) Filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
b) Filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
c) Filter ND (natural density), mengurangi contrast.
d) Filter warna, memberi efek warna.
e) Filter soft, melembutkan objek.
f) Filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g) Filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
h) Filter multi image, memberi efek multi image.
i) Filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
j) Filter gradasi, memberi efek gradasi warna
2) Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang tidak
diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan flare pada
hasil pemotretan. Flare dapat merusak hasil foto karena menurunkan kontras dan mengurangi
saturasi warna. Alat ini sangat berguna terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung
dengan arah datangnya cahaya.
3) Tripod
Gamba tripod
Sumber : https://www.officeworks.com.au/shop/officeworks/p/brateck-professional-travel-tripod-
andigi3400
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat pemotretan agar
kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada pemotretan yang
menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.
4) Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu
hanya satu kaki sehingga lebih praktis.
5) Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam
gambar, pola dan warna.
6) Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini
bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
b. Alat bantu pencahayaan
Berikut ini alat bantu pencahayaan yaitu sebagai berikut :
1) Payung

Gambar payung fotografer


Sumber : https://id.aliexpress.com/item/New-Arrival-1Pcs-83cm-33-Po-Studio-Flash-Light-Grained-
Black-Silver-Umbrella-Reflective-Reflector-Hot/32434826364.html
Payung adalah alat yang dapat membantu kegiatan fotografi. Secara khusus, payung
membantu dalam mendapatkan gambar yang profesional. Dengan menggunakan payung, cahaya
akan menyebar sehingga memungkinkan fotografer mencapai pencahayaan lembut dalam gambar.
Ppayung tidak membiarkan cahaya secara langsung untuk fokus pada subjek, namun
memantulkan cahaya dan menyebarkannya. Hasilnya adalah gambar yang lebih jelas dengan
bayangan lembut atau tidak ada bayangan sama sekali.
Pada dasarnya, ada dua warna payung dapat Sobat gunakan pada saat pemotretan yaitu
sebagai berikut :
a) Payung putih
Payung putih biasanya digunakan untuk untuk fotografi indoor. Untuk menggunakannya,
Sobat harus menembak cahaya secara langsung melalui payung untuk mendapatkan gambar yang
lembut. Ada juga teknik lain yang harus Sobat ingat. Untuk menghilangkan bayangan, misalnya,
Sobat harus menempatkan payung dalam posisi yang akan menempatkan bayangan di belakang
subjek Anda. Taktik ini biasanya digunakan untuk memfoto potret.
b) Payung hitam
Payung hitam / perak, berfungsi untuk mencerahkan subjek Sobat. Payung Ini adalah
kombinasi antara hitam pada bagian luar dan perak pada bagian dalam. dengan jenis payung ini,
cahaya langsung mengarah pada bagian perak sehingga mencerahkan subjek. Meskipun cahaya
diarahkan pada subjek, payung membantu mendapatkan gambar yang bersih.
Untuk gambar lebih cerah, teknik terbaik adalah dengan menggunakan kombinasi antara
payung putih dan hitam silver. Hal ini memungkinkan fotografer menghilangkan bayangan dan
membuat subjek terlihat bercahaya.
Perlu diingat bahwa ukuran subjek dan sumber cahaya mempengaruhi kerasnya bayangan.
Dengan kata lain, cahaya keras adalah hasil dari subjek kecil dan sumber cahaya kecil sementara
lightsource besar akan memberikan cahaya lembut untuk subjek foto.
2) Reflektor
Reflektor digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari
main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak
dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai
reflektor yang berguna pada saat pemotretan.
3) Soft Box
Soft Box adalah sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang
berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang
dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki bermacam-macam ukuran(semakin
besar ukurannya semakin lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari
strobo.
4) Barndoors
Barndoors berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan
dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.
5) Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi dipasang pada
lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek..
6) Light Stand
Alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.
7) Flash Meter

Gambar flash meter


Sumber : https://maribelajarfoto.wordpress.com/2012/11/15/teknik-fotografi-blitzflash-light/
Flash Meter Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor
atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.
8) Trigger
Trigger berfungsi untuk menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro. Kamera
secara simpel merupakan sebuah kotak yang terdapat body untuk menempatkan film dan bagian
depannya terdapat sebuah lubang yang tertutup rapat dengan sebuah lensa, dengan demikian
sebuah lensa kamera pada prinsipnya terdiri dari dua bagian utama yaitu “body kamera dan lensa”.
9) Lensa
Terdapat banyak sekali jenis lensa di dunia fotografi dengan kegunaan, kelebihan, dan
kekurangannya masing-masing. Untuk kamu yang mungkin belum begitu paham, berikut adalah
beberapa jenis lensa yang dapat digunakan untuk fotografi :
a) Fisheye
Fisheye digunakan untuk memberikan efek mata ikan.
b) Ultra-wide rectilinear, lebih lebar dari 19mm
Biasanya untuk memotret interior, dengan ruang terbatas tapi dibutuhkan pandangan
menyeluruh di dalam sebuah ruangan.
c) Ultra-wide-angle (19, 20, 21, atau 24mm)
Lensa ini sangat berguna untuk seniman dan pemula yang sudah mengenal dasar fotografi.
Digunakan untuk landscape, interior, street photography, foto massa, dan sebagainya. Masih jarang
orang menggunakan lensa ukuran ini untuk fotografi sehari-hari.
d) Ultra-wide-angle zoom (lebar ujungnya 20mm atau lebih lebar)
Berguna jika seorang fotografer mau membawa sebuah lensa berat dan bukannya tiga yang
lebih ringan, atau mereka yang menyukai efek flare. Kadang berpasangan dengan lensa zoom 80-
200mm sebagai dua lensa penting profesional.
e) Wide angle
Sekarang lensa ukuran 24mm lebih sering digantikan oleh 20mm dan lensa 35mm telah
menjadi focal length yang dianggap normal, sehingga diantara keduanya hadirlah focal length fixed
yaitu memiliki ukuran 28mm. Wide Angle berfungsi untuk melakukan pemotretan apapun (terutama
untuk street photography, art, photojournalism, dan portret lingkungan) dimana tampilan lebar
dibutuhkan.
f) Shift
Untuk memotret bangunan. Memperbaiki lengkungan pada garis yang diakibatkan oleh
masalah perspektif.
g) Tilt shift
Hampir sama dengan lensa shift, biasanya digunakan untuk memberi efek miniatur, juga
untuk memotret landscape dengan porsi foreground yang banyak.
h) Lensa fixed normal (35mm)
Lensa ini adalah yang paling mudah digunakan untuk memotret, tapi seringkali digantikan
oleh lensa zoom. Sering digunakan untuk street photography.
i) Normal/standard (50mm)
Berguna untuk memotret jarak dekat. Bagus untuk belajar disiplin bagi mereka yang sudah
terbiasa menggunakan lensa zoom. Jika digunakan oleh mereka yang ahli, bisa menghasilkan foto
serupa wide angle juga telephoto.
j) Macro/micro
Untuk memotret bunga, serangga, bola mata, bulu mata, barang-barang kecil, sarang laba-
laba yang dihiasi embun, dan semacamnya. Lensa hobi yang sangat populer, karena fotografer
makro adalah salah satu tipe fotografer paling antusias yang seringnya memotret hal-hal
menyenangkan.
10) Release Cable
Gambar release cable
Sumber : https://www.cjponyparts.com/hood-release-cable-assembly-1983-1993/p/HW3121/
Cable shutter release yang akan sangat membantu anda didalam pemotretan
landscape/macro/night shoot, memudahkan penggunaan speed yang sangat rendah sampai dengan
Bulb.. dan menghilangkan getaran dari jari-jemari saat menekan tombol shutter. Release Cable
memiliki Panjang kabel +/- 1 meter.
Fungsi tombol yaitu :
a) Setengah tekan untuk auto fokus.
b) Tekan penuh untuk release shutter.
c) Lock untuk continouse shutter.

Asesmen Formatif
Bacalah teks berikut untuk mejawab soal nomor 1 – 5!
Fotografi adalah seni dan proses merekam gambar dengan menggunakan cahaya. Untuk
menghasilkan foto yang bagus, ada beberapa dasar-dasar fotografi yang perlu dipahami. Berikut ini
adalah beberapa konsep dasar dalam fotografi:
1. Pencahayaan
Pencahayaan merupakan salah satu aspek paling penting dalam fotografi. Cahaya yang tepat akan
mempengaruhi mood dan detail dalam foto. Fotografer harus memahami penggunaan cahaya alami
(seperti sinar matahari) dan cahaya buatan (seperti lampu kilat) serta bagaimana mengatur intensitas,
arah, dan kualitas cahaya untuk menciptakan efek yang diinginkan.
2. Komposisi
Komposisi merujuk pada cara pengaturan elemen-elemen dalam bingkai foto. Fotografer harus
memperhatikan elemen-elemen seperti garis, bentuk, warna, dan ruang negatif untuk menciptakan
komposisi yang seimbang dan menarik. Teknik komposisi yang umum digunakan antara lain aturan
sepertiga, garis panduan, dan simetri.
3. Pemilihan Poin Fokus
Poin fokus adalah area dalam bingkai yang menjadi pusat perhatian. Dalam fotografi, pemilihan poin
fokus dapat mengarahkan pandangan pemirsa dan memberikan penekanan pada objek utama.
Fotografer harus memahami bagaimana memilih poin fokus yang tepat untuk menciptakan komposisi
yang kuat.
4. Kedalaman Bidang
Kedalaman bidang mengacu pada sejauh mana area dalam foto yang tajam dan terfokus. Fotografer
dapat menggunakan kedalaman bidang dangkal (hanya sebagian objek yang tajam) atau kedalaman
bidang dalam (seluruh objek dalam fokus) untuk menciptakan efek visual yang berbeda. Pengaturan
aperture pada kamera dapat mempengaruhi kedalaman bidang.
5. Teknik Pemotretan
Fotografer juga perlu memahami teknik-teknik pemotretan seperti pengaturan kecepatan rana, ISO,
dan bukaan lensa. Kombinasi dari ketiga elemen ini akan mempengaruhi hasil akhir foto, termasuk
kecerahan, kejelasan, dan kekayaan warna.
Soal
1. Berikut yang mempengaruhi kedalaman bidang dalam fotografi …
a. pencahayaan yang tepat.
b. Komposisi yang baik.
c. Pemilihan poin fokus yang tepat.
d. Pengaturan kecepatan rana, ISO, dan bukaan lensa.
e. Pemotretan dengan lensa telefoto.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pencahayaan dalam fotografi dan mengapa
pencahayaan penting dalam menghasilkan foto yang bagus.
3. Pemilihan … adalah area dalam bingkai yang menjadi pusat perhatian.
4. Hubungkan konsep dasar fotografi dengan penjelasannya!
Konsep Dasar Jawaban Penjelasan
Pencahayaan … a. Pengaturan elemen-elemen dalam bingkai foto
Komposisi … b. Area dalam bingkai yang menjadi pusat perhatian
Kedalaman Bidang … c. Penggunaan dan pengaturan cahaya dalam foto
Poin fokus … d. Pengaturan kecepatan rana, ISO, dan bukaan lensa
Teknik Pemotretan … e. Sejauh mana area dalam foto yang tajam dan
terfokus
5. Berikan jawaban benar (B) atau Salah (S) untuk pernyataan yang tepat berdasarkan teks!
Komposisi dalam fotografi mengacu pada pengaturan elemen-elemen dalam bingkai
foto.
Pencahayaan tidak berpengaruh terhadap mood dalam foto.
Kedalaman bidang dalam fotografi hanya dapat dicapai dengan pengaturan ISO
Poin fokus dalam foto tidak mempengaruhi perhatian pemirsa
Teknik pemotretan melibatkan pengaturan kecepatan rana, ISO, dan bukaan lensa.

Aktivitas Kelompok
Tujuan tugas praktik ini adalah untuk mengaplikasikan pemahaman dasar-dasar fotografi
dalam situasi nyata. Anda dan anggota kelompok Anda akan melakukan serangkaian kegiatan praktik
yang melibatkan penggunaan kamera dan teknik fotografi. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu
diikuti dalam tugas praktik kelompok ini:
1. Persiapan
a. Bagilah kelompok menjadi beberapa tim kecil, masing-masing dengan 2-3 anggota.
b. Pastikan setiap tim memiliki akses ke kamera digital atau kamera pada smartphone.
c. Tentukan lokasi atau tema untuk pemotretan, misalnya taman, kota, potret, atau objek
tertentu.
d. Persiapkan daftar pertanyaan atau instruksi yang harus dijawab atau dilakukan selama
praktik.
2. Pemotretan
a. Setiap tim akan memotret di lokasi yang telah ditentukan. Masing-masing anggota tim akan
berperan sebagai fotografer dan model.
b. Gunakan pengetahuan dasar tentang fotografi, seperti pengaturan eksposur, komposisi,
pencahayaan, dan fokus untuk menghasilkan foto yang baik.
c. Eksperimen dengan berbagai teknik fotografi, seperti penggunaan kedalaman bidang,
pencahayaan kreatif, atau pengaturan kecepatan rana yang berbeda.
d. Ambil sejumlah foto yang memperlihatkan pemahaman dan penerapan dasar-dasar fotografi.
3. Analisis dan Evaluasi
a. Setelah pemotretan, kumpulkan semua foto yang telah diambil oleh setiap tim.
b. Lakukan sesi diskusi kelompok untuk menganalisis dan mengevaluasi foto-foto tersebut.
c. Diskusikan elemen-elemen komposisi, pencahayaan, dan fokus dalam setiap foto.
d. Identifikasi kekuatan dan kelemahan dari masing-masing foto serta berikan umpan balik
konstruktif kepada anggota tim.
4. Presentasi dan Diskusi
a. Setiap tim memilih beberapa foto terbaik untuk dipresentasikan kepada seluruh kelompok.
b. Setiap anggota tim menjelaskan pemikiran di balik foto-foto yang dipilih dan bagaimana
mereka menerapkan dasar-dasar fotografi.
c. Lakukan sesi diskusi tentang pengalaman dan pelajaran yang didapatkan selama tugas
praktik kelompok ini.
d. Diskusikan juga tantangan yang dihadapi dan strategi yang dapat diterapkan untuk
memperbaiki kemampuan fotografi.
5. Laporan Akhir
a. Setiap tim menulis laporan akhir yang merangkum pengalaman dan hasil dari tugas praktik
kelompok ini.
b. Laporan harus mencakup deskripsi lokasi atau tema pemotretan, penjelasan tentang foto-foto
yang dipilih, serta refleksi tentang pelajaran dan kemajuan dalam memahami dasar-dasar fotografi.
c. Sertakan juga kesimpulan tentang pentingnya penerapan dasar-dasar fotografi dalam
menghasilkan foto yang berkualitas.

Ringkasan Materi
B. Menentukan Komposisi Pemotretan dan Mengatur Pencahayaan
Soal Pemantik
1. Apa yang anda pahami tentang komposisi pemotretan dan pencahayaan?
2. Bagaimana cara anda menanggapi adanya komposisi pemotretan dan pencahayaan?
3. Bagaimanakah cara anda mempelajari komposisi pemotretan dan pencahayaan?

Berikut ini merupakan komposisi pemotretan dan mengatur pencahayaan dalam fotografi.
1. Komposisi Fotografi
Komposisi fotografi adalah penataan elemen-elemen yang terdapat di dalam gambar, seperti
bentuk, garis hingga warna. Dalam dunia fotografi, komposisi yang harus diperhatikan adalah visual
impact atau kemampuan gambar dalam menyampaikan perasaan kepada orang yang melihat gambar
tersebut. Komposisi fotografi akan membuat gambar menjadi memiliki cerita sehingga bisa dimaknai
dengan baik oleh yang melihat hasil gambar tersebut. komposisi fotografi menjadi pondasi yang
cukup penting dalam dunia fotografi karena bisa membantu mengubah hasil jepretan menjadi karya
seni yang cukup menarik dan bernilai.
Keunikan dari foto juga bisa ditentukan dari penataan komposisinya sehingga akan cukup
menarik jika bisa memahami beragam jenis dan macam-macam dari komposisi dalam fotografi.
Komposisi dalam fotografi bisa menjadi pedoman yang cukup baik untuk menghasilkan gambar
berkualitas tinggi dan tentunya memiliki nilai seni yang baik. Komposisi fotografi pada setiap objek
akan memiliki perbedaan sehingga perlu melakukan eksplorasi hingga memahami objek dengan baik.
Pemahaman dan pengenalan objek yang baik akan membantu menghasilkan kualitas fotografi yang
menarik. Sehingga, tidak hanya sekedar penataan elemen saja tetapi juga pedoman yang harus
dipahami. Berikut ini macam-macam komposisi dalam fotografi.
a. Motion Blur
Motion blur merupakan salah satu komposisi fotografi yang menunjukkan ada pergerakan
baik di latar belakang maupun pada objek utama. Banyak para fotografer yang menghindari
komposisi ini, namun tidak sedikit juga yang mau memperoleh efek ini. Dengan teknik ini, foto yang
dihasilkan seakan berbicara jika objek yang terlihat sedang bergerak pada saat difoto. Untuk
memperoleh efek ini, objek harus fokus sedangkan latar belakang yang motion blur. Jadi, Anda harus
menggerakan kamera dengan pergerakan objek. Komposisi juga sering disebut dengan panning.
Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat foto abstrak, foto action, foto panggung dan lain
sebagainya.
b. Rule of Thirds
Rule of thirds adalah jenis komposisi paling dasar dan wajib dipahami oleh seorang
fotografer. Teknik ini membagi 9 kotak besarnya sama dan menaruh point of interest di garis atau titik
pada bidang yang terbagi menjadi 3. POI ada 4 titik, sedangkan interesting lines dibagi menjadi 2
garis horizontal dan 2 garis vertikal. POI sendiri disimpan pada keempat garis atau titik yang berupa
bagian mata dari objek atau objek itu sendiri.
c. Golden Shape
Golden shape merupakan jenis komposisi fotografi dengan membagi bidang foto baik bertepi
maya menjadi negatif atau bertepi garis nyata. Sehingga terlihat seperti terdapat kontras antara
kedua bidang itu, sehingga membentuk satu kesatuan. Teknik ini membagi bidang positif negatif
dengan seimbang dan pas, sehingga menghasilkan foto yang berkomposisi baik.Sedangkan
pembagian antara positif dan negatif adalah 50:50 atau 30:50 sesuai selera masing-masing.
d. Simetris
Simetris merupakan sebuah komposisi yang menempatkan objek serta membagi bidang
gambar dengan cara rata kanan maupun kiri, sehingga terlihat simetris. Diperlukan kejelian dan
keseimbangan bagi Anda untuk menerapkan komposisi ini agar hasilnya benar-benar simetris.
e. Perspektif
Komposisi perspektif merupakan teknik mengambil gambar dengan memanfaatkan efek jauh
dekat yang diperoleh lensa. Sehingga menampilkan sebuah dimensi yang begitu menawan. Teknik ini
memanfaatkan efek dimensi dan proporsi yang ditimbulkan untuk mengarahkan mata Anda ke POI.
Gambar seperti ini, bisa Anda peroleh dengan pengaturan jarak dan angle yang tepat, sehingga
memperoleh gambar yang berdimensi. Namun dalam memakai teknik ini harus hati-hati, kalau keliru
dapat membuat gambar menjadi tidak enak untuk dipandang.
f. Frame in Frame
Frame in frame adalah komposisi fotografi yang mengarahkan mata untuk melihat apa yang
ada di dalam frame dan mengesampingkan apa yang ada di luar frame. Frame ini bukan frame foto
yang berbentuk fisik. Namun Anda mencari objek yang dapat dijadikan frame baik berbentuk maya
atau nyata. Elemen ini biasanya ada di unsur seperti pilar gedung, spion, pintu, jendela, koridor, dan
objek yang sifatnya geometris tertutup untuk membingkai POI.
g. Leading Lines
Leading lines adalah salah satu komposisi foto yang menarik, sebab garisnya berbentuk
nyata atau maya yang mengarahkan mata kita melihat objek yang menjadi POI. Teknik ini sangat
cocok untuk mengambil gambar dengan unsur seperti jembatan, dinding, jalan, atau objek yang
membentuk garis maya serta menuntun mata Anda ke objek sebenarnya.
h. Negative Space
Sebuah komposisi kreatif yang membiarkan negative space atau banyak ruang kosong pada
foto. Negative space ini bisa berupa padang pasir, langit, padang rumput dan objek yang memberikan
ruang kosong pada foto. Dengan adanya ruang kosong pada sebuah foto, tentu akan menjadi daya
tarik tersendiri dan terbilang kreatif.
i. Change Your Point of View
Sebuah komposisi fotografi yang mengubah angle atau sudut pandang dengan mengambil
foto dengan cara mengangkat tinggi kamera atau diambil dari ketinggian atau menurunkan kamera.
Tidak sedikit para fotografer Cityscape atau Wild Life yang sengaja berbaring di tanah lumpur untuk
memotret objek supaya memperoleh hasil yang bagus dan menarik dengan menggunakan low angle.
j. Refleksi
Kalau ini bisa dijadikan point of interest atau hanya pelengkap saja. Apabila mau jadi elemen
utama, maka harus bisa memberikan foto yang terlihat bercerita, meskipun hanya sebagai refleksi
saja. Komposisi ini sangat disukai oleh para fotografer yang suka dengan minimalis atau keindahan
abstrak dengan refleksi sebagai POI utama. Adapun unsur yang mendukung untuk komposisi ini
adalah danau yang tenang, sungai, cermin, spion, kacamata, genangan air, sawah yang belum
ditanami tanaman. Sedangkan objeknya bisa makhluk hidup, manusia, benda-benda dan lain
sebagainya.
k. Separasi
Separasi adalah salah satu komposisi fotografi yang memperlihatkan perbedaan sangat
kontras antara latar belakang dengan objek foto. Komposisi ini saling mengisi dan memperlihatkan
keindahan tersendiri bagi objek utama tanpa kesan mengabaikan objek di sekitarnya.
l. Noise
Noise adalah timbulnya grain atau bintik-bintik pada foto. Kondisi ini disebabkan oleh tidak
sempurnanya kerja sensor kamera, karena minimnya cahaya. Banyak fotografer yang menghindari
foto noise dengan cara membesarkan aperture atau menurunkan ISO atau memakai software untuk
menghilangkan noise. Tapi untuk genre tertentu, noise bisa di kombinasikan dengan elemen lain
sehingga mampu meningkatkan impresi dari foto. Biasanya komposisi ini digunakan para fotografer
yang menyukai foto abstrak, tekstur, konseptual, dan surealis. Noise sendiri bisa ada karena jamur
atau debu yang menempel pada reflektor, dan lensa. Atau bisa dengan settingan ISO serta aperture
sampai pemakaian software editing untuk memperoleh foto yang noise.
m. Tekstur
Tekstur merupakan teknik fotografi dengan menampilkan tekstur dari objek yang difoto. Dengan
adanya komposisi ini, maka si objek akan terlihat lebih detail, apalagi jika dibantu pencahayaan
dengan baik. Contoh unsur yang bagus untuk komposisi ini seperti mata, kain, kulit, kayu, guratan
tulang pada daun, aspal dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan tekstur bagus, Anda dapat
menggunakan teknik mengambil objek foto dari jarak dekat dengan menggunakan lensa tele atau
50mm ke atas.
n. Isolasi Objek
Komposisi isolasi objek adalah teknik mengisolasi objek dengan memanfaatkan Depth of
Fields untuk membuat background menjadi blur. Biasanya teknik ini digunakan untuk mengambil
objek manusia, benda, dan portraiture supaya yang melihat fotonya hanya fokus pada objek yang
ditonjolkan.
o. Rule of Odds
Rule of Odds adalah aturan komposisi dengan objek dalam foto berjumlah ganjil, sehingga
memberi kesan pengganggu. Hal ini akan membuat penonton merasa ragu atau tidak yakin dengan
titik fokus pada objek utama.
p. Fill the Frame
Fill the frame adalah teknik memenuhi frame foto dengan objek dengan cara mendekatkan
kamera dengan objek. Kemudian mengambil gambar dari sudut tertentu sehingga objek terlihat
memenuhi frame. Hal ini membantu pentonton melihat objek dengan fokus sepenuhnya tanpa
gangguan apa pun. Teknik komposisi fill the frame juga memungkinkan penonton untuk dapat meng-
eksplorasi detail pada objek.
q. Color Combination
Penggunaan warna itu sendiri merupakan instrumen komposisi fotografi yang dapat
menciptakan mood sebuah foto agar lebih eye catching. Prinsip dari teknik ini adalah mengkombinasi
warna tertentu yang saling melengkapi, tetapi mungkin sangat mencolok secara visual.
r. Rule of Space
Komposisi rule of space adalah teknik menciptakan sensasi gerak atau kesimpulan aktifitas
objek dalam foto. Teknik ini berkaitan dengan arah pergerakan objek atau posisi objek menghadap.
Misalnya ketika memotret foto seseorang yang sedang berjalan, seharusnya ada banyak ruang
tersisa didepannya.
s. Golden Triangles
Golden triangle dapat dihasilkan dari objek yang mengandung elemen garis diagonal yang
kuat. Teknik ini dapat dibentuk dengan cara menarik garis diagonal dari satu sudut ke sudut lainnya,
hingga membentuk dua segitiga. Kemudian tambah lagi dua garis dari sudut lain menuju garis
diagonal, garis yang lebih kecil bertemu dengan garis besar yang pada akhirnya membentuk sudut
siku.
t. Golden Ratio
Teknik komposisi golden ratio memiliki prinsip aturan sepertiga frame dengan versi yang lebih
kompleks. Simak penjelasan berikut, frame dibagi menjadi serangkaian kotak kecil atau disebut juga
dengan istilah phi grid. kemudian gunakan kotak tersebut untuk menggambar spiral yang terlihat
seperti cangkang siput. Spiral ini disebut Fibonacci Spiral. Kotak berfungsi sebagai acuan untuk
memposisikan objek dalam gambar, sedangkan spiral memberi panduan bagaimana foto itu mengalir
layaknya leading lines. Komposisi fotografi adalah sebuah teknik yang digunakan para fotografer baik
pemula maupun profesional untuk mendapatkan hasil foto yang bagus, menarik dan tentunya kreatif.
Silahkan Anda berkreasi dengan mencoba berbagai jenis komposisi di atas,agar hasil foto yang
dihasilkan memuaskan dan menarik dipandang.
2. Teknik Pencahayaan dalam Fotografi
Pencahayaan adalah salah satu aspek penting untuk menghasilkan gambar yang bagus
dalam fotografi. Sebab itu sangat penting untuk mempelajari dan melatih teknik pencahayaan agar
kemampuan kita dalam dunia fotografi semakin terasah dengan baik. Berdasarkan arah datangnya
cahaya, teknik pencahayaan (lighting) dalam fotografi terbagi menjadi banyak jenis. Namun secara
umum terdapat delapan jenis teknik dasar pencahayaan yang dikenal dan seringkali digunakan saat
memotret yaitu front light, oval light, side light, rim light, back light, top light, ray of light dan existing
light.
a. Teknik Front Light
Teknik front light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang
memanfaatkan arah cahaya yang datang dari belakang fotografer. Cahaya yang datang saling
berhadapan dengan area yang menjadi fokus utama objek foto, sehingga objek akan mendapatkan
pencahayaan yang penuh. Kekurangan yang dimiliki dari penggunaan teknik front light ini yaitu objek
utama akan terkesan datar (flat) atau tanpa dimensi. Kelebihan yang dimiliki dengan menggunakan
teknik front light ini yaitu kita dapat memperoleh informasi warna yang dimiliki oleh objek yang kira
potret.
b. Teknik Oval Light
Teknik oval light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang
memanfaatkan arah cahaya yang datang dari sudut 45º dari posisi fotografer berada atau sekitar 3/4
dari posisi objek yang dipotret. Karakteristik dari teknik oval light ini adalah untuk memunculkan
dimensi pada objek tanpa kehilangan karakter warna yang dimilikinya. Teknik ini banyak digunakan
dalam studio dan dikenal dengan nama rembrant light atau lip. Biasanya digunakan reflector untuk
membantu dalam memotret dengan teknik pencahayaan ini.
c. Teknik Side Light
Teknik side light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang
memanfaatkan arah cahaya yang datang tepat dari samping objek, sehingga posisi jatuhnya
bayangan berada pada posisi lainnya. Karakteristik dari teknik side light ini yaitu untuk memunculkan
tekstur dari objek yang dipotret. Teknik side light ini juga banyak digunakan untuk foto yang diambil di
dalam studio.
d. Teknik Rim Light
Teknik rim light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan
arah cahaya yang datang dari belakang objek dengan sudut 1/4 objek, sehingga bagian depan objek
akan tampak gelap. Karakteristik dari penggunaan teknik rim light ini adalah untuk menampilkan
bentuk garis atau kontur yang jelas dan kilauan bagian tepi belakang objek yang diportret.
e. Teknik Back Light
Teknik back light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang
memanfaatkan arah cahaya yang datang tepat dari belakang objek yang dipotret. Fotografer
berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya (objek membelakangi sumber cahaya). Teknik
back light ini sering digunakan untuk memotret foto siluet (seperti foto petani yang saya potret di
atas). Karena tujuan dari penggunakan teknik back light adalah untuk memunculkan bentuk objek
secara kesuluruhan yang utuh.
f. Teknik Top Light
Teknik top light dalam fotografi merupakan teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan
arah cahaya yang datang dari bagian atas objek yang dipotret, sehingga memunculkan kilauan
rambut (hair light), terlebih jika sumber cahaya berada agak belakang dari objek. Teknik top light ini
digunakan untuk membuat foto yang bagian atas objeknya memiliki kilauan sehingga menimbulkan
kesan yang sangat menarik. Baiasanya digunakan untuk memotret foto butterfly light.
g. Teknik Ray of Light
Teknik ray of light merupakan teknik yang memanfaatkan karakteristik cahaya, yang muncul
karena terobosan melalui awan, debu dan benda lainnya. Untuk dapat melihat pencahayaan ini,
kondisi lingkungan atau tempat jatuhnya sinar harus memiliki background yang gelap. Ray of light
mudah ditemukan pada waktu pagi hari berkabut atau berasap. Teknik ray of light ini untuk dapat
menemukannya dengan mudah yaitu ketika matahari hendak terbenam di mana kondisi cuaca yang
agak mendung.
h. Teknik Existing Light
Tidak dari samping, depan, maupun belakang, teknik existing light merupakan teknik
pencahayaan yang berasal dari benda di sekitar objek yang memantulkan cahaya. Bisa berupa meja
dengan permukaan yang terang, atau Anda bisa memanfaatkan pantulan cahaya dari lantai. Karena
sumber cahayanya banyak dan berasal dari berbagai sudut, maka Anda memiliki lebih banyak
kesempatan untuk berkreasi dengan hasil jepretan.
3. Pengaturan Pencahayaan
Pengertian cahaya dalam fotografi tergantung dimana fotografer menempatkan sumber
cahaya, baik itu alami maupun buatan. Dan melakukan ini mempengaruhi gambar akhir lebih dari apa
pun. Menempatkan cahaya di depan subjek sering kali menghasilkan gambar datar, dengan sedikit
atau tanpa kedalaman atau kontur. Dengan memindahkan cahaya sedikit ke samping, bayangan dan
tekstur akan muncul. Ingatlah bahwa ketika Anda bekerja dengan cahaya alami, Anda mungkin
memindahkan subjek Anda daripada cahaya. Hasilnya sama, dan faktor penting selalu posisi lampu
dalam kaitannya dengan subjek Anda.
Menerangi subjek dari samping akan menghasilkan gambar yang paling dramatis, dengan
bayangan yang dalam dan banyak kedalaman. Tampilan ini sangat spesifik, dengan nada emosional
dan moody. Saat cahaya berada di belakang subjek, subjek sering kali tampak berbayang atau
terpotong. Jika Anda mengerjakan pengaturan kamera dengan hati-hati, Anda dapat mengekspos
gambar-gambar ini dengan benar dan menggunakan lampu di belakang subjek Anda sebagai cahaya
tepi. Ini adalah lampu aksen yang menambahkan elemen ekstra yang menarik dan mendalam untuk
mendorong subjek Anda keluar dari bingkai. Mereka sangat menarik dalam potret dan beberapa
fotografi produk profesional.
4. Jenis pencahayaan dalam fotografi
Berikut ini merupakan jenis pencahayaan dalam fotografi.
a. Cahaya Lembut dan Cahaya Keras
Sumber cahaya yang berbeda memiliki kualitas yang berbeda. Kualitas ini paling terlihat
dalam bayangan yang terjadi dalam foto. Jika cahaya menyebar, itu menciptakan lebih sedikit
bayangan dengan diferensiasi yang lebih halus antara cahaya dan bayangan. Ini adalah cahaya
lembut. Meskipun berasal dari satu sumber, cahaya menyebar ke berbagai arah dari sumber itu. Itu
cara lain untuk mengatakan itu tidak terarah. Hari berawan adalah contoh yang sangat baik dari
cahaya lembut. Ini bisa menjadi tampilan yang sangat diinginkan untuk banyak gambar dan umumnya
lebih disukai daripada cahaya yang kuat.
Jika Anda mencoba membuat cahaya pada subjek Anda lebih lembut, Anda dapat
menggunakan diffuser. Jika Anda memotret dengan flash, banyak yang memiliki softbox yang dapat
Anda lampirkan. Potongan-potongan plastik putih ini menyebarkan cahaya dan melembutkan
bayangan. Salah satu teknik pencahayaan fotografi terpenting dalam fotografi cahaya rendah adalah
menggunakan flash pantulan. Dengan mengarahkan lampu kilat Anda ke objek yang lebih besar,
Anda secara efektif membuat lampu kilat dari objek itu. Anda dapat menggunakan dinding atau langit-
langit di depan subjek Anda, yang pada dasarnya menyebarkan cahaya yang mengenai subjek Anda.
Fotografer profesional yang bekerja dengan model sering menggunakan apa yang dikenal sebagai
kotak kecantikan. Ini adalah pengaturan cahaya besar yang menyebarkan banyak cahaya ke subjek
tetapi tetap menghasilkan tampilan cahaya yang lembut.
Cahaya keras berasal dari cahaya terarah, seperti lampu sorot, lampu kilat, atau matahari.
Bayangannya sangat keras dan ada perbedaan besar antara area terang dan gelap. Dalam potret,
hasilnya adalah tampilan tajam yang sering kali tidak dicari oleh klien Anda. Cahaya yang kuat
memiliki tempatnya dalam fotografi, tetapi sering kali mengilhami perasaan murung atau gelap pada
gambar Anda.
b. Cahaya dari Alam dan Flash
Jangan langsung menyimpulkan bahwa pencahayaan fotografi adalah tentang blitz dan
strobo. Tentu, blitz memainkan peran penting dalam banyak pengaturan cahaya fotografi, tetapi
matahari dan bulan adalah bagian yang jauh lebih penting dari fotografi cahaya alami. Cahaya alami
adalah salah satu jenis pencahayaan dalam fotografi, di mana penggunaan cahaya sudah ada di
lingkungan alam. Jika Anda berada di luar ruangan, itu adalah sinar matahari dan semua yang
dipantulkan matahari. Di dalam ruangan, bisa berupa cahaya yang masuk melalui jendela dan
sumber cahaya yang sudah ada, seperti lampu, lilin, atau lampu neon. Anda bisa berkarier di bidang
fotografi dan tidak pernah menggunakan lampu sorot.
Namun, kebanyakan fotografer ingin sedikit lebih mengontrol foto mereka. Blitz adalah alat
bantu pencahayaan yang terhubung ke kamera Anda dan menggunakan sistem pengukuran kamera
Anda. Mereka biasanya dapat dipasangkan dengan unit lain di sekitar tempat kejadian untuk
menghasilkan banyak sumber cahaya. Mereka fleksibel karena dapat ditempatkan di sudut mana
pun, ke segala arah, dan pada hampir semua jarak dari subjek.
Pencahayaan studio yang lebih canggih juga tersedia, yang menerangi area tertentu dari
bingkai seperti latar belakang. Lampu khusus juga dapat berfungsi untuk tujuan tertentu, seperti
memperhalus bayangan, menciptakan cahaya yang menangkap, atau menghasilkan warna warna.
Jika Anda melakukan sesi potret diri, Anda dapat bereksperimen dengan pencahayaan dan
mengambil komposisi ke arah mana pun yang Anda suka.
c. Temperatur warna
Semua sumber cahaya memiliki suhu warna terkait yang diukur dalam derajat Kelvin. Warna
yang lebih hangat memiliki suhu yang lebih rendah daripada warna yang lebih dingin. Mereka berasal
dari lilin dan lampu pijar. Suhu warna sinar matahari alami berada di antara keduanya. Ketika sinar
matahari tersebar pada hari berawan, umumnya lebih dingin. Lampu neon sangat keren, dengan rona
hampir biru.
Keseimbangan putih kamera Anda mengontrol cara kamera menangkap suhu cahaya. Anda
biasanya dapat mengatur white balance dalam berbagai cara, dan hampir selalu ada pengaturan
otomatis. Namun, begitu Anda mulai bekerja dengan beberapa sumber cahaya yang berbeda, akan
sulit bagi kamera untuk memilih warna yang Anda inginkan.
Sebagian besar kamera memiliki mode pengaturan manual. Anda dapat menggunakan
pengukur cahaya untuk memeriksa suhu cahaya pada subjek Anda dalam Kelvin dan kemudian
memasukkannya. Anda juga dapat mengambil gambar sampel objek putih, seperti kain persegi, dan
menggunakannya untuk menyiapkan kamera Anda.
Cara untuk menangani suhu warna adalah memotret dalam mode RAW. File yang disimpan
sebagai JPEG tidak akan berisi cukup data untuk mengubah suhu warna setelahnya. Anda dapat
menyesuaikan nada dan rona gambar, tetapi hasilnya akan selalu kurang memuaskan. File RAW, di
sisi lain, akan berisi data yang cukup untuk menyesuaikan suhu warna dengan mudah seolah-olah
Anda masih mengambil foto. Lightroom dan editor RAW lainnya memiliki penggeser untuk
bereksperimen dengan suhu warna dan menyesuaikan sesuai kebutuhan.
d. Mulai Dengan Memotret dengan Cahaya Alami
Sejauh ini, titik awal terbaik adalah menggunakan cahaya alami untuk mempelajari cara
melakukan pencahayaan fotografi profesional. Ini menghilangkan variabel untuk fotografer: mereka
tidak dapat memindahkan atau mengontrol sumber cahaya itu sendiri. Namun yang dapat Anda
lakukan adalah bergerak, mengubah waktu, menyaring cahaya melalui jendela bertirai, dan
memindahkan cahaya ke belakang atau di depan subjek Anda. Dengan menjaganya tetap dasar,
Anda akan mempelajari dasar-dasar cahaya. Bidik di luar ruangan dan mainkan dengan pengaturan
pencahayaan yang berbeda, seperti sinar matahari langsung, hari berawan, cahaya yang disaring di
bawah pohon, dan bidik dalam bayangan gelap.
Tapi apa yang terjadi pada teori ini ketika tidak ada cukup cahaya? Misalnya, ketika Anda
ingin memotret di dalam ruangan di ruangan kecil? Nah, fotografer bisa menambahkan lebih banyak
cahaya dengan berkreasi menggunakan sumber cahaya yang sudah ada. Lampu dan lilin dapat
membantu Anda menghasilkan potret intim atau benda mati yang halus. Pertimbangkan sumber
cahaya apa yang sudah ada di dalam ruangan dan atur pemotretan Anda di sekitarnya. Menyaring
cahaya yang masuk melalui jendela. Anda dapat melakukan beberapa efek keren dengan daun
jendela dan mengontrol cahaya yang mengenai subjek Anda secara bersamaan.
Ada beberapa alat dalam perangkat fotografer yang dapat membantu Anda memodifikasi dan
mengontrol cahaya alami. Diffuser, yang ditempatkan di antara subjek dan cahaya, mendistribusikan
cahaya untuk membuatnya lebih lembut, menghindari bayangan yang dalam. Reflektor dapat
membantu Anda menambahkan cahaya ekstra ke area tertentu dari foto. Mereka bertindak seperti
cermin dan selanjutnya dapat menerangi wajah subjek, misalnya. Kabar baik tentang memotret dalam
cahaya alami dan menggunakan alat sederhana ini adalah hampir gratis!
d. Gunakan Lampu Strobo jika Perlu
Bahkan jika Anda seorang fotografer cahaya alami, peralatan pencahayaan fotografi seperti
flash atau flash masih memiliki tempat di tas kamera Anda. Anda juga dapat melakukan ini untuk
fotografi pencahayaan kontinu di mana pencahayaan kontinu digunakan. Ini bermanfaat ketika
seorang fotografer harus melihat seperti apa foto saat sesi sedang berlangsung. Keuntungan ini tidak
ada saat menggunakan lampu flash atau strobo, karena lampu datang dalam semburan pendek.
Meskipun memotret dengan sumber cahaya alami menghasilkan foto yang indah, terkadang bukan
gaya yang Anda cari. Sebagian besar pekerjaan potret dan mode mereka sekarang dilakukan di
bawah cahaya buatan sehingga fotografer dapat mengontrol setiap aspek bagaimana cahaya
mengenai subjek. Akibatnya, potret pencahayaan alami semakin menjadi bidang fotografer seni rupa.
e. Lebih dari satu lampu
Semakin banyak Anda bermain dengan dasar-dasar pencahayaan fotografi, semakin Anda
akan mulai menggunakan dan memikirkan berbagai sumber cahaya. Beberapa strobo memberi Anda
kemampuan untuk mengontrol setiap aspek cahaya foto yang mengenai subjek Anda, dari sorotan
hingga bayangan.
Dalam fotografi strobo, pencahayaan terbaik untuk fotografi adalah memiliki dua sumber
cahaya di kedua sisi kamera, pada 45 derajat antara sumber cahaya langsung dan cahaya samping
saat memotret potret . Penempatan ini menghasilkan bayangan dan kedalaman yang lembut sambil
menghilangkan bayangan gelap yang keras. Kedua lampu saling menyeimbangkan, sehingga sumber
cahaya idealnya akan tampak menyebar dan lembut pada wajah subjek.
Dengan semua cahaya Anda di depan model, bayangan gelap mungkin muncul di latar
belakang saat Anda mengatur pencahayaan untuk fotografi dalam ruangan. Sumber cahaya ketiga
sering digunakan untuk menerangi latar belakang. Seperti modelnya, lampu ini bisa berada di depan
atau di belakang background. Jika Anda berpikir tentang pencahayaan fotografi luar ruangan, maka
sumber cahaya latar belakang (ketiga) Anda mungkin juga matahari. Mempraktikkan pengaturan ini
akan membantu Anda bergerak menuju pencahayaan fotografi profesional.
f. Pencahayaan kunci tinggi versus pencahayaan kunci rendah
Jika Anda membolak-balik halaman majalah mode atau fotografi favorit Anda, Anda akan
melihat bahwa sebagian besar fotonya cerah dan terang. Dalam fotografi mode, khususnya, trennya
adalah ke arah yang lebih terang dan lebih sedikit bayangan. Gambar-gambar ini jarang memiliki
banyak kedalaman, tetapi mereka memiliki bayangan yang cukup untuk membuat segala sesuatunya
terlihat nyata. Ini dikenal di industri sebagai pencahayaan high-key. Kebalikan dari nada tinggi adalah
nada rendah. Dalam foto low-key, pengaturan pencahayaan foto lebih alami dan bahkan mungkin
lebih gelap. Gambar dengan gaya ini lebih intim dan sering digunakan untuk memberikan kesan yang
lebih mentah pada gambar.
g. Fotografi cahaya rendah
Saat jumlah cahaya yang masuk ke kamera berubah, pengaturan kamera harus berubah
untuk menangkap gambar dengan benar. Apa yang tidak perlu Anda kenakan adalah dasar-dasar
pencahayaan fotografi yang dibahas di atas. Lokasi cahaya, arah, kekerasan, dan suhu masih
berlaku. Tetapi kamera Anda dapat menangkapnya lebih baik daripada yang dapat Anda lihat.
Fotografi cahaya rendah membutuhkan penggunaan tripod, meskipun itu adalah praktik yang
baik di sebagian besar waktu. Kecepatan rana yang lebih lama yang diperlukan untuk menangkap
gambar dalam cahaya redup akan menangkap kekaburan dan guncangan kamera, sehingga kamera
terpasang dengan aman dan gerakan subjek dikontrol dengan hati-hati adalah suatu keharusan.
Ketika eksposur Anda lebih lama dari beberapa detik, strobo tidak lagi membantu gambar
secara signifikan. Namun, mereka dapat digunakan untuk menerangi bagian depan atau belakang
dari eksposur panjang dengan pengaturan khusus. Lebih bermanfaat adalah konsep lukisan cahaya.
Dengan menggunakan cahaya fotografi yang kuat, Anda dapat menerangi subjek atau area di latar
depan untuk jangka waktu yang lama. Jika Anda memotret astrofotografi atau kilat, Anda akan sering
menemukan bahwa lanskap di latar depan terlalu gelap. Anda dapat memperbaiki masalah ini dengan
mengecat terang bagian gelap gambar saat rana masih terbuka. Anda harus bereksperimen dengan
jumlah cahaya dan durasinya untuk mendapatkan eksposur yang sempurna.

Asesmen Formatif
Komposisi dalam pemotretan merujuk pada pengaturan elemen-elemen visual dalam bingkai
foto. Fungsi komposisi yang baik adalah untuk menciptakan tampilan yang seimbang, menarik, dan
efektif dalam menyampaikan pesan atau cerita yang diinginkan oleh fotografer. Berikut adalah
beberapa fungsi penting dari komposisi dalam pemotretan:
a. Membimbing Mata Pemirsa: Komposisi yang baik dapat membimbing mata pemirsa untuk
melihat objek utama dalam foto dengan jelas. Penggunaan garis, bentuk, dan arah pandangan dapat
mengarahkan pandangan pemirsa ke area yang diinginkan dalam bingkai.
b. Menyampaikan Pesan atau Cerita: Komposisi yang efektif dapat membantu fotografer
menyampaikan pesan atau cerita yang ingin diungkapkan melalui foto. Pemilihan elemen-elemen
visual yang tepat dapat menggambarkan suasana, emosi, atau tema yang diinginkan.
c. Menciptakan Keseimbangan Visual: Komposisi yang seimbang akan memberikan kesan
visual yang menyenangkan bagi pemirsa. Penempatan objek dalam bingkai dan pengaturan elemen-
elemen seperti warna dan tekstur akan menciptakan keseimbangan yang estetis.
d. Menarik Perhatian Pemirsa: Komposisi yang menarik akan membuat foto terlihat lebih
menonjol dan memikat perhatian pemirsa. Penggunaan kontras, ruang negatif, dan elemen-elemen
yang menonjol akan membantu menciptakan foto yang menarik secara visual.
e. Memperkuat Komunikasi Visual: Komposisi yang baik dapat meningkatkan komunikasi visual
antara fotografer dan pemirsa. Penggunaan elemen-elemen seperti garis, bentuk, dan ruang negatif
akan membantu menyampaikan pesan dengan jelas dan memperkuat pengalaman pemirsa saat
melihat foto.
Soal :
1. Fungsi utama komposisi dalam pemotretan yaitu …
a. Membimbing mata pemirsa.
b. Mengatur kecepatan rana dan ISO.
c. Menentukan kedalaman bidang dalam foto.
d. Memilih poin fokus dalam foto.
e. Menghasilkan efek kreatif dalam foto.
2. Jelaskan fungsi komposisi dalam pemotretan dan berikan contoh konkret untuk masing-
masing fungsi tersebut.
3. Komposisi dalam pemotretan melibatkan pengaturan … dalam bingkai foto.
4. Hubungkan konsep komposisi dengan contoh konkritnya!
Konsep Komposisi Jawaban Penjelasan
Membimbing mata pemirsa … a. Menyampaikan pesan atau cerita
Menyampaikan pesan atau cerita … b. Membimbing mata pemirsa
Menciptakan keseimbangan visual … c. Memperkuat komunikasi visual
Menarik perhatian pemirsa … d. Menarik perhatian pemirsa
Memperkuat komunikasi visual … e. Menciptakan keseimbangan visual
5. Berikan jawaban benar (B) atau Salah (S) untuk pernyataan yang tepat berdasarkan teks!
Komposisi dalam pemotretan hanya berkaitan dengan penempatan objek dalam bingkai.
Komposisi yang baik dapat membantu menyampaikan pesan atau cerita yang diinginkan
oleh fotografer.
Keseimbangan visual tidak penting dalam komposisi fotografi.
Komposisi yang menarik tidak perlu memperhatikan penempatan objek atau
penggunaan garis.
Komposisi yang baik dapat memperkuat komunikasi visual antara fotografer dan
pemirsa.

Aktivitas Kelompok
Kerjakan tugas ini secara berkelompok!
1. Bagilah kelompok menjadi beberapa tim kecil, masing-masing dengan 2-3 anggota.
2. Pastikan setiap tim memiliki akses ke kamera digital atau kamera pada smartphone.
3. Tentukan lokasi atau tema untuk pemotretan yang melibatkan elemen komposisi dan
pencahayaan, seperti potret di luar ruangan, pemandangan alam, atau objek-objek yang menarik.
4. Persiapkan daftar pertanyaan atau instruksi yang harus dijawab atau dilakukan selama
praktik.
5. Setiap tim akan memotret di lokasi yang telah ditentukan. Masing-masing anggota tim akan
berperan sebagai fotografer dan model.
6. Gunakan pengetahuan tentang komposisi pemotretan untuk mengatur objek, ruang negatif,
garis, dan bentuk dalam bingkai foto.
7. Eksperimen dengan pengaturan pencahayaan, seperti menggunakan cahaya alami atau
menggunakan sumber cahaya tambahan.
8. Ambil sejumlah foto yang menunjukkan penerapan yang baik dari komposisi dan
pencahayaan yang telah dipelajari.
9. Setelah pemotretan, kumpulkan semua foto yang telah diambil oleh setiap tim.
10. Lakukan sesi diskusi kelompok untuk menganalisis dan mengevaluasi foto-foto tersebut.
Diskusikan elemen-elemen komposisi, seperti penempatan objek, pengaturan garis, ruang negatif,
dan penggunaan bentuk dalam setiap foto. Diskusi ini juga membahas tentang pengaturan
pencahayaan yang digunakan dalam foto-foto dan bagaimana itu mempengaruhi tampilan visual
keseluruhan.
11. Setiap tim menulis laporan akhir yang merangkum pengalaman dan hasil dari tugas praktik
kelompok ini. Laporan harus mencakup deskripsi lokasi atau tema pemotretan, penjelasan tentang
foto-foto yang dipilih, serta refleksi tentang pelajaran dan kemajuan dalam menerapkan komposisi
dan pengaturan pencahayaan.
12. Sertakan juga kesimpulan tentang pentingnya penerapan yang baik dari komposisi dan
pengaturan pencahayaan dalam menghasilkan foto yang berkualitas.

Tambahan Pengetahuan

Soal HOTS
Fotografi adalah seni dan teknik mengambil gambar dengan menggunakan cahaya. Sebagai
seorang fotografer, penting untuk memahami dasar-dasar fotografi agar dapat menghasilkan foto-foto
yang menarik dan berkualitas. Berikut adalah beberapa dasar-dasar fotografi yang perlu dipahami:
1. Pencahayaan: Cahaya adalah elemen utama dalam fotografi. Memahami bagaimana cahaya
mempengaruhi objek dan komposisi foto adalah kunci untuk menciptakan gambar yang menarik.
Fotografer harus belajar tentang pencahayaan alami, seperti sinar matahari, serta pencahayaan
buatan, seperti lampu kilat atau lampu studio.
2. Komposisi: Komposisi mengacu pada tata letak elemen-elemen dalam sebuah foto. Konsep-
konsep seperti aturan pertigaan, garis panduan, dan simetri dapat membantu fotografer dalam
mengatur elemen-elemen tersebut untuk menciptakan komposisi yang seimbang dan menarik.
3. Fokus: Fokus adalah elemen penting dalam fotografi. Fotografer harus memastikan bahwa
subjek utama dalam foto mereka terlihat jelas dan tajam. Menguasai teknik fokus, termasuk
penggunaan titik fokus dan kedalaman bidang, akan membantu meningkatkan kualitas foto.
4. Pemilihan Posisi dan Sudut Pengambilan Gambar: Posisi dan sudut pengambilan gambar
dapat memberikan dampak yang signifikan pada hasil akhir. Mengubah posisi atau sudut
pengambilan gambar dapat mengubah perspektif dan memberikan komposisi yang unik. Fotografer
harus bereksperimen dengan berbagai posisi dan sudut untuk menemukan yang paling sesuai
dengan tujuan mereka.
5. Eksposur: Eksposur mengacu pada jumlah cahaya yang jatuh pada sensor kamera selama
pengambilan gambar. Mengetahui cara mengatur kecepatan rana, bukaan, dan ISO akan
memungkinkan fotografer untuk mengendalikan eksposur dengan tepat. Eksposur yang tepat akan
menghasilkan foto yang terang, tidak terlalu gelap atau terlalu terang.
6. Pemilihan Lensa: Lensa memiliki peran penting dalam fotografi. Setiap lensa memiliki
karakteristik unik yang mempengaruhi sudut pandang, kedalaman bidang, dan kualitas gambar.
Fotografer harus memahami perbedaan antara lensa wide-angle, lensa telefoto, dan lensa prime,
serta memilih lensa yang sesuai dengan subjek dan gaya fotografi mereka.
7. Pengeditan: Pengeditan foto adalah langkah penting dalam proses fotografi modern. Dengan
menggunakan perangkat lunak pengeditan seperti Adobe Photoshop atau Lightroom, fotografer dapat
meningkatkan foto mereka dengan mengatur kontras, saturasi warna, ketajaman, dan lainnya.
Namun, penting juga untuk tetap mempertahankan keseimbangan antara pengeditan yang kreatif dan
kesetiaan terhadap subjek asli.
8. Kesabaran dan Latihan: Seperti dalam seni lainnya, fotografi membutuhkan kesabaran dan
latihan. Fotografer harus siap untuk mengambil banyak foto, bereksperimen dengan pengaturan yang
berbeda, dan terus belajar dari pengalaman. Semakin sering berlatih, semakin baik kemampuan
fotografer dalam memahami dan menerapkan dasar-dasar fotografi.
Dalam dunia fotografi yang terus berkembang, memahami dasar-dasar tersebut menjadi
landasan yang kuat untuk menjelajahi kemungkinan-kemungkinan kreatif yang tak terbatas. Dengan
menguasai dasar-dasar ini, seorang fotografer dapat melampaui batasan dan menciptakan karya-
karya yang menginspirasi dan memukau.
Soal :
1. Bagaimana penggunaan pencahayaan yang tepat dapat meningkatkan kualitas sebuah foto?
2. Mengapa pengaturan eksposur yang tepat penting dalam fotografi?

Refleksi
1. Apakah anda sudah memahami materi tentang dasar dasar fotografi?
2. Apa manfaat yang anda peroleh setelah mempelajari tentang dasar dasar fotografi?
3. Apakah anda sudah bisa menerapkan materi tentang dasar dasar fotografi?

Asesmen Sumatif 1
1. Berikut pilihan yang benar tentang diafragma dalam fotografi …
a. Kecepatan rana
b. Bukaan lensa
c. Sensitivitas ISO
d. Sudut pandang lensa
e. Kedalaman bidang fokus
2. Fungsi dari kecepatan rana dalam fotografi yaitu …
a. Mengatur bukaan lensa
b. Mengendalikan sudut pandang lensa
c. Mengatur waktu eksposur
d. Mengatur fokus lensa
e. Mengatur kecerahan gambar
3. Berikan tanda (√) pada B untuk benar dan S untuk salah terkait istilah dengan fotografi!
Pernyataan B S
Komposisi dalam fotografi adalah tentang
pengaturan dan penempatan objek dalam
bingkai gambar
ISO dalam fotografi mengacu pada ukuran
sensor kamera
Aperture merupakan pengaturan yang
mempengaruhi kedalaman bidang dalam
fotografi
Kecepatan rana yang lambat menghasilkan
gambar yang lebih terang
White balance dalam fotografi adalah
pengaturan yang menyesuaikan tingkat
kepekaan terhadap cahaya

4. Eksposur dalam fotografi yaitu …


a. Komposisi gambar
b. Kecerahan gambar
c. Sudut pandang lensa
d. Warna gambar
e. Kedalaman bidang fokus
5. Fokus dalam fotografi yaitu …
a. Ketajaman gambar
b. Warna gambar
c. Kecerahan gambar
d. Kecepatan rana
e. Bukaan lensa
6. Berikan tanda (√) pada B untuk benar dan S untuk salah terkait istilah dengan teknik fotografi!
Pernyataan B S
Depth of field mengacu pada rentang jarak √
yang tetap dalam fokus dalam sebuah foto
Rule of thirds dalam komposisi fotografi √
melibatkan membagi bingkai gambar menjadi
sembilan bagian yang sama.
Format file RAW dalam fotografi menyimpan √
data mentah dari sensor kamera tanpa
kompresi
Bokeh dalam fotografi mengacu pada √
kualitas atau karakteristik latar belakang
yang blur atau out-of-focus.
Eksposur dalam fotografi adalah proses √
mengatur kecerahan dan kontras gambar
setelah pengambilan foto
7. Cahaya utama dalam fotografi yaitu …
a. Cahaya alami matahari
b. Cahaya yang memancar dari sumber utama
c. Cahaya latar belakang
d. Cahaya pengisi
e. Cahaya tambahan dari samping
8. Cahaya pengisi disebut juga dengan …
a. Cahaya alami matahari
b. Cahaya yang memancar dari sumber utama
c. Cahaya latar belakang
d. Cahaya tambahan dari samping
e. Cahaya yang mengisi bayangan pada subjek
9. Komposisi Rule of Thirds yaitu …
a. Memotret dengan menggunakan tiga lensa yang berbeda secara bergantian
b. Memotret dengan sudut pandang yang tiga kali lebih lebar
c. Memotret objek di pusat bingkai gambar
d. Memotret dengan membagi gambar menjadi tiga bagian secara horizontal atau vertikal
e. Memotret dengan pencahayaan dari tiga sumber cahaya yang berbeda
10. Depth of field (kedalaman bidang fokus) disebut juga dengan …
a. Kecerahan gambar
b. Ketajaman gambar
c. Kecepatan rana
d. Jarak antara kamera dan subjek
e. Area dalam gambar yang tajam secara fokus
11. Berikan tanda centang (√) pada jawaban yang benar terkait tokoh tokoh yang berpengaruh dalam
dunia fotografi!
√ Joseph Nicephore Niepce
Sam smith
√ Louis Daguerre
Liam Galagher
√ Alfred Stieglitz
12. Fotografi portrait yaitu …
a. Fotografi manusia
b. Fotografi arsitektur
c. Fotografi alam
d. Fotografi makro
e. Fotografi mode
13. Fotografi arsitektur disebut juga dengan …
a. Fotografi manusia
b. Fotografi alam
c. Fotografi potret
d. Fotografi makro
e. Fotografi bangunan dan struktur
14. Fotografi makro disebut …
a. Fotografi manusia
b. Fotografi alam
c. Fotografi potret
d. Fotografi arsitektur
e. Fotografi detail kecil
15. Fotografi jurnalistik disebut juga dengan …
a. Fotografi manusia
b. Fotografi alam
c. Fotografi potret
d. Fotografi berita dan peristiwa
e. Fotografi mode
16. Fotografi mode yaitu …
a. Fotografi manusia
b. Fotografi alam
c. Fotografi potret
d. Fotografi berita dan peristiwa
e. Fotografi pakaian, gaya, atau tren
17. Berikan tanda centang (√) pada jawaban yang benar terkait jenis jenis fotografi!
√ Landscape
Lensa
√ Portrait
Iso
√ Fashion
18. Fotografi mikro disebut juga dengan …
a. Fotografi manusia
b. Fotografi alam
c. Fotografi potret
d. Fotografi detail kecil
e. Fotografi organisme mikroskopis
19. Fotografi dokumenter yaitu …
a. Fotografi manusia
b. Fotografi alam
c. Fotografi potret
d. Fotografi berita dan peristiwa
e. Fotografi dokumentasi kehidupan sehari-hari
20. Berikan tanda centang (√) pada jawaban yang benar terkait teknik fotografi!
Sensor
√ Motion Blur
√ Long Exposure
√ Silhouettes
Color Correct

B. Menjodohkan
Komposisi merupakan salah satu elemen kunci dalam fotografi yang berperan penting dalam
membuat sebuah gambar menjadi menarik dan estetis. Komposisi yang baik dapat membantu
menyampaikan pesan atau cerita yang ingin dituangkan oleh seorang fotografer. Berikut adalah
beberapa alasan mengapa komposisi sangat penting dalam fotografi.
1. Menciptakan Ketertarikan Visual
Komposisi yang baik dapat menciptakan ketertarikan visual pada gambar. Dengan memperhatikan
elemen-elemen seperti garis, bentuk, warna, dan tekstur, fotografer dapat mengatur tata letak yang
menarik bagi mata pemirsa. Penempatan yang tepat dari objek utama dan unsur-unsur lainnya dalam
bingkai akan membantu mengarahkan perhatian pemirsa pada titik fokus yang diinginkan.
2. Memperkuat Pesan atau Cerita
Melalui komposisi yang efektif, fotografer dapat memperkuat pesan atau cerita yang ingin mereka
sampaikan. Elemen-elemen seperti sudut pandang, pemotongan, dan pencahayaan dapat digunakan
untuk menekankan suasana, emosi, atau konsep yang ingin dituangkan dalam gambar. Dengan
memilih dengan bijak bagaimana memasukkan objek-objek ke dalam bingkai, fotografer dapat
mengontrol bagaimana pemirsa akan memahami dan merespons gambar tersebut.
3. Mengatur Tata Letak dan Keseimbangan
Komposisi yang baik membantu mengatur tata letak dan keseimbangan visual dalam sebuah gambar.
Fotografer perlu memperhatikan bagaimana objek-objek ditempatkan dalam bingkai agar tidak terlihat
terlalu padat atau terlalu kosong. Prinsip-prinsip seperti aturan pertiga, simetri, dan kontras dapat
digunakan untuk mencapai tata letak yang harmonis dan menyenangkan mata.
4. Meningkatkan Estetika dan Kreativitas
Dengan mempelajari komposisi, fotografer dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam
menciptakan gambar yang estetis dan kreatif. Mereka dapat bereksperimen dengan pengaturan yang
berbeda, menggunakan pola atau simetri yang menarik, atau mencari sudut pandang yang unik.
Komposisi yang kreatif dapat memberikan sentuhan pribadi pada karya fotografi dan membedakan
fotografer dari yang lain.
5. Memandu Mata Pemirsa
Komposisi yang baik membantu memandu mata pemirsa melalui gambar dengan cara yang
diinginkan oleh fotografer. Dengan memanfaatkan garis-garis yang kuat, penempatan objek, atau
pergerakan visual, fotografer dapat mengarahkan pandangan pemirsa ke area yang diinginkan. Ini
memastikan bahwa pesan atau objek utama dalam gambar tidak terlewatkan dan menjadi fokus
perhatian.

B. Menjodohkan

Aturan pertiga • • Mengarahkan pandangan pemirsa


Simetri • • Menciptakan ketertarikan visual
Garis-garis yang kuat • • Meningkatkan estetika dan kreativitas
Mengatur tata letak • • Memperkuat pesan atau cerita
Komposisi kreatif • • Mengatur keseimbangan visual

C. Isian
1. Komposisi yang baik dalam fotografi sangatlah penting karena dapat menciptakan …visual
yang menarik.
2. Dengan menggunakan prinsip-prinsip komposisi, fotografer dapat mengarahkan …pemirsa
pada objek utama yang diinginkan.
3. Salah satu prinsip komposisi yang sering digunakan adalah aturan … yang membagi bingkai
gambar menjadi sembilan bagian.
4. Komposisi yang baik membantu memperkuat … atau cerita yang ingin disampaikan melalui
sebuah foto.
5. Melalui pemilihan dan penempatan yang tepat, komposisi dalam fotografi dapat menciptakan
… dan keseimbangan visual yang menyenangkan mata.

Uraian
Fotografi adalah seni dalam menangkap momen dan cerita melalui gambar. Jika Anda tertarik untuk
mempelajari fotografi, berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda memulai
perjalanan belajar fotografi.
1. Memahami Kamera dan Pengaturannya
Langkah pertama dalam belajar fotografi adalah memahami kamera Anda. Pelajari fungsi-fungsi
dasar seperti diafragma, kecepatan rana, ISO, dan fokus. Pahami bagaimana pengaturan-pengaturan
ini mempengaruhi hasil akhir gambar.
2. Eksplorasi Mode Manual
Setelah Anda memahami pengaturan dasar, berlatih menggunakan mode manual pada kamera.
Mode manual memberikan Anda kendali penuh atas hasil gambar. Cobalah untuk mengatur secara
manual kecepatan rana, diafragma, dan ISO, dan amati perbedaan yang dihasilkan.
3. Pelajari Teknik Fotografi
Pelajari teknik-teknik dasar dalam fotografi seperti pemotretan dengan cahaya alami, penggunaan
pencahayaan buatan, komposisi yang baik, pemilihan sudut pandang, dan fokus yang tepat.
Praktekkan teknik-teknik ini dalam pengambilan gambar Anda.
4. Menelusuri Karya Fotografer Terkenal
Studi kasus karya-karya fotografer terkenal dapat memberikan inspirasi dan wawasan. Amati
bagaimana mereka menggunakan komposisi, pencahayaan, dan storytelling dalam gambar-gambar
mereka. Terus mengasah pengamatan visual Anda dengan mempelajari karya-karya yang
menginspirasi.
5. Praktek Terus Menerus
Praktek adalah kunci untuk meningkatkan kemampuan fotografi Anda. Selalu bawa kamera Anda dan
ambil gambar sebanyak mungkin. Berlatihlah dalam berbagai situasi dan subjek, dari potret hingga
pemandangan alam. Dengan terus berlatih, Anda akan mengembangkan gaya fotografi Anda sendiri.
Soal:
1. Mengapa penting untuk memahami pengaturan dasar pada kamera dalam fotografi?
2. Jelaskan pentingnya mode manual dalam belajar fotografi.
3. Mengapa penting untuk mempelajari teknik-teknik fotografi dasar?
4. Apa manfaat menelusuri karya-karya fotografer terkenal?
5. Mengapa praktek terus menerus penting dalam belajar fotografi?

Remedial
Kamera adalah alat utama dalam fotografi yang memungkinkan kita untuk menangkap
momen, objek, atau pemandangan dengan presisi dan kreativitas. Dalam penggunaan kamera untuk
fotografi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar menghasilkan gambar yang menarik
dan berkualitas.
1. Mengenal Kamera dan Fiturnya
Setiap kamera memiliki fitur dan fungsi yang berbeda. Penting untuk mengenal kamera Anda dengan
baik, termasuk mengetahui cara mengoperasikan tombol-tombol dan mengatur pengaturan kamera.
Pelajari berbagai fitur seperti mode pemotretan, pengaturan ISO, pencahayaan, fokus, dan lainnya.
2. Menyesuaikan Pengaturan Sesuai Kondisi
Fotografi melibatkan berbagai situasi dan kondisi pencahayaan yang berbeda. Pahami bagaimana
mengatur pengaturan kamera Anda untuk menghadapi situasi tersebut. Misalnya, menggunakan ISO
yang lebih tinggi dalam kondisi cahaya rendah atau mengatur kecepatan rana yang cepat untuk
menangkap objek yang bergerak.
3. Memahami Komposisi dan Pembinggu Pandangan
Komposisi adalah elemen penting dalam fotografi. Pelajari tentang aturan komposisi seperti aturan
pertiga, simetri, atau garis panduan lainnya. Gunakan elemen-elemen tersebut untuk mengarahkan
mata pemirsa ke objek utama dan menciptakan tata letak yang seimbang dan menarik.
4. Menggunakan Mode Manual
Mode manual pada kamera memberikan kontrol penuh atas pengaturan seperti kecepatan rana,
diafragma, dan fokus. Meskipun mode otomatis dapat membantu, mode manual memungkinkan
eksperimen dan kreativitas yang lebih besar. Cobalah untuk mengatur pengaturan secara manual
sesuai dengan visi kreatif Anda.
5. Melakukan Pemotretan yang Konsisten
Konsistensi dalam penggunaan kamera dan pengaturan akan membantu menghasilkan hasil yang
lebih baik. Cobalah untuk menjaga konsistensi dalam pengaturan pencahayaan, komposisi, dan gaya
pemotretan. Hal ini akan membantu Anda mengembangkan gaya fotografi yang konsisten dan
menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik.
Soal :
1. Mengapa penting untuk mengenal kamera dan fiturnya dalam fotografi?
2. Bagaimana pentingnya menyesuaikan pengaturan kamera dengan kondisi pencahayaan?
3. Apa peran komposisi dalam fotografi, dan mengapa penting untuk mempelajarinya?
4. Apa keuntungan menggunakan mode manual pada kamera?
5. Mengapa konsistensi dalam penggunaan kamera dan pengaturan penting dalam fotografi?

Pengayaan
Dalam tugas ini, kelompok Anda akan berkolaborasi untuk mempraktekkan penggunaan
kamera dalam fotografi. Setiap anggota kelompok akan bertugas untuk mengambil gambar dengan
menggunakan kamera mereka, dengan fokus pada penerapan prinsip-prinsip fotografi dan
pengaturan kamera yang tepat. Tugas ini akan membantu meningkatkan pemahaman dan
keterampilan fotografi anggota kelompok, serta memungkinkan mereka untuk berbagi dan
memperoleh umpan balik dari sesama anggota kelompok.
Petunjuk Tugas:
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa. Bagilah tugas dalam kelompok, satu anggota
bertugas mengambil foto potret, satu anggota bertugas mengambil foto pemandangan, dan satu
anggota bertugas mengambil foto dengan pencahayaan buatan. Pastikan setiap anggota kelompok
memiliki tugas yang berbeda untuk mencakup variasi subjek dan situasi pemotretan.
2. Diskusikan bersama dalam kelompok untuk menentukan lokasi dan subjek yang akan difoto.
Misalnya, mungkin ada beberapa lokasi menarik di sekitar kampus atau tempat yang relevan dengan
tema tertentu. Pastikan setiap anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memilih lokasi dan
subjek yang mereka minati.
3. Setiap anggota kelompok harus menerapkan prinsip-prinsip fotografi yang telah dipelajari,
seperti komposisi yang baik, pengaturan pencahayaan, fokus yang tepat, dan pemilihan sudut
pandang yang menarik. Dorong anggota kelompok untuk menggali kreativitas mereka dalam
mengambil foto.
4. Ingatkan anggota kelompok untuk menggunakan pengaturan kamera yang tepat untuk
kondisi pemotretan yang mereka hadapi. Mereka harus memahami pengaturan seperti ISO,
kecepatan rana, dan diafragma, serta menyesuaikannya sesuai dengan kondisi pencahayaan dan
tujuan fotografi mereka.
5. Setelah semua anggota kelompok selesai mengambil foto, adakan sesi presentasi di mana
masing-masing anggota kelompok membagikan hasil fotonya. Setelah presentasi, berikan umpan
balik konstruktif satu sama lain tentang kelebihan dan perbaikan yang dapat dilakukan.

Tugas Project Based Learning


Dalam tugas ini, Anda akan mempraktekkan fotografi model untuk mengembangkan
keterampilan dalam mengarahkan model, mengatur pencahayaan, dan menghasilkan gambar yang
menarik. Anda akan menjadi fotografer dan memilih seorang teman atau relawan sebagai model
Anda. Tugas ini akan membantu Anda mengaplikasikan prinsip-prinsip fotografi dan mengasah
kemampuan komunikasi dengan model. Model dapat mengambil salah satu dari teman kalian.
1. Pikirkan konsep dan tema yang ingin Anda tuangkan dalam pemotretan. Misalnya, apakah
Anda ingin fokus pada potret formal, fashion, konsep artistik, atau tema lainnya. Tentukan gaya,
suasana, dan nuansa yang ingin Anda capai dalam pemotretan.
2. Jelaskan konsep dan tema kepada model Anda. Diskusikan pose, ekspresi wajah, dan
gerakan yang ingin Anda tangkap dalam gambar. Berikan petunjuk yang jelas dan dorong model
Anda untuk memberikan ekspresi yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
3. Pilih pengaturan pencahayaan yang tepat untuk menciptakan suasana yang diinginkan dalam
pemotretan. Anda dapat menggunakan pencahayaan alami atau buatan, atau kombinasi keduanya.
Eksperimen dengan pencahayaan dari berbagai arah dan kekuatan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
4. Perhatikan komposisi dalam setiap foto yang Anda ambil. Gunakan prinsip komposisi seperti
aturan pertiga, garis panduan, atau simetri untuk menciptakan tata letak yang menarik. Pilih latar
belakang yang sesuai dan hindari benda-benda yang mengganggu pandangan.
5. Selama pemotretan, berani mencoba hal baru dan eksperimen dengan sudut pandang yang
tidak konvensional. Gunakan perspektif unik, panning, atau efek lainnya untuk memberikan keunikan
pada foto Anda. Ingatlah untuk tetap berpegang pada konsep dan tema yang telah ditentukan.
6. Setelah pemotretan selesai, pilihlah beberapa gambar terbaik dari sesi pemotretan Anda.
Anda dapat melakukan pengolahan dasar seperti penyesuaian pencahayaan, kontras, dan saturasi.
Pastikan gambar-gambar tersebut mewakili konsep dan tema yang Anda tuangkan dalam
pemotretan.
7. Bagikan hasil pemotretan Anda dengan kelompok atau teman-teman Anda. Sampaikan cerita
di balik setiap gambar dan jelaskan mengapa Anda memilih gambar-gambar tersebut. Terima umpan
balik dan refleksikan proses pemotretan Anda, termasuk tantangan yang dihadapi dan pelajaran yang
dipetik.

Asesmen Tengah Semester


1. Teknik eksposur melibatkan … untuk mengendalikan seberapa lama sensor kamera terpapar
cahaya.
a. Pengaturan kecepatan rana
b. Pengaturan ISO
c. Pengaturan bukaan lensa
d. Pengaturan fokus
e. Pengaturan komposisi
2. Teknik pencahayaan studio melibatkan penggunaan….
a. cahaya alami
b. cahaya lampu kilat
c. cahaya matahari
d. cahaya rembrandt
e. cahaya fill-in
3. Teknik long exposure melibatkan penggunaan … untuk memperpanjang waktu eksposur.
a. kecepatan rana tinggi
b. kecepatan rana rendah
c. tripod
d. pencahayaan lampu kilat
e. filter ND (Neutral Density)
4. Berikan tanda (√) pada B untuk benar dan S untuk salah terkait istilah dengan teknik fotografi!
Pernyataan B S
Aperture merupakan pengaturan yang
mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke
dalam kamera
Shutter speed atau kecepatan rana adalah
pengaturan yang menentukan lamanya
waktu sensor kamera terbuka untuk
menangkap cahaya.

ISO pada kamera mengontrol sensitivitas


sensor terhadap cahaya
Menggunakan flash dalam fotografi hanya
diperlukan saat kondisi pencahayaan rendah
Kamera dengan resolusi tinggi akan selalu
menghasilkan foto yang lebih baik
5. Teknik bracketing dalam fotografi yaitu …
a. Pengaturan kecepatan rana
b. Pengaturan ISO
c. Pengaturan bukaan lensa
d. Pengaturan fokus
e. Pengambilan beberapa eksposur dengan pengaturan yang berbeda
6. Teknik panning melibatkan …
a. sudut pengambilan gambar yang unik
b. lensa telefoto
c. kamera sejalan dengan subjek bergerak
d. filter polarisasi
e. efek bokeh
7. Berikan tanda centang (√) pada jawaban yang benar terkait jenis jenis kamera fotografi!
Fokus
Autofokus
Compact
Prosumer
DSLR
8. Teknik low key yaitu …
a. Pengambilan gambar dengan pencahayaan yang terang
b. Pengambilan gambar dengan pencahayaan yang gelap
c. Pengambilan gambar dengan pencahayaan kontras tinggi
d. Pengambilan gambar dengan pencahayaan alami
e. Pengambilan gambar dengan pencahayaan lampu kilat
9. Teknik leading lines yaitu …
a. Pengaturan kecepatan rana
b. Pengaturan ISO
c. Pengaturan bukaan lensa
d. Pengaturan fokus
e. Pemanfaatan garis-garis yang ada dalam komposisi untuk mengarahkan pandangan ke subjek
utama
10. Teknik depth of field dalam fotografi yaitu …
a. Jarak antara kamera dan subjek
b. Kejernihan dan ketajaman gambar
c. Rentang jarak fokus yang tajam dalam gambar
d. Penerapan teknik bokeh pada latar belakang
e. Pemilihan sudut pengambilan gambar yang unik
11. Jenis kamera yang menggunakan film sebagai media penangkap gambar adalah...
a. Kamera DSLR
b. Kamera mirrorless
c. Kamera instant
d. Kamera medium format
e. Kamera smartphone
12. Kamera yang memiliki lensa yang dapat diganti-ganti adalah...
a. Kamera DSLR
b. Kamera mirrorless
c. Kamera instant
d. Kamera kompak
e. Kamera smartphone
13. Jenis kamera yang memiliki desain yang lebih kompak dan ringan dibandingkan dengan DSLR
adalah...
a. Kamera DSLR
b. Kamera mirrorless
c. Kamera instant
d. Kamera medium format
e. Kamera smartphone
14. Kamera yang menggunakan sensor gambar yang lebih besar dibandingkan dengan kamera
DSLR atau mirrorless adalah...
a. Kamera DSLR
b. Kamera mirrorless
c. Kamera instant
d. Kamera medium format
e. Kamera smartphone
15. Jenis kamera yang sering digunakan untuk fotografi jurnalistik dan dokumenter adalah...
a. Kamera DSLR
b. Kamera mirrorless
c. Kamera instant
d. Kamera kompak
e. Kamera smartphone
16. Kamera yang memiliki kemampuan untuk menghubungkan dengan jaringan Wi-Fi atau Bluetooth
adalah...
a. Kamera DSLR
b. Kamera mirrorless
c. Kamera instant
d. Kamera kompak
e. Kamera smartphone
17. Berikan tanda centang (√) pada jawaban yang benar terkait jenis cahaya dalam dunia
fotografi!

√ Cahaya lembut
√ Cahaya dari alam
√ Flash
18. Kamera yang memiliki kemampuan merekam video dengan resolusi Ultra HD (4K) adalah...
a. Kamera DSLR
b. Kamera mirrorless
c. Kamera instant
d. Kamera kompak
e. Kamera smartphone
19. Kamera yang memiliki lensa tetap dan pengaturan yang sederhana adalah...
a. Kamera DSLR
b. Kamera mirrorless
c. Kamera instant
d. Kamera kompak
e. Kamera smartphone
20. Kamera yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan efek bokeh secara alami adalah...
a. Kamera DSLR
b. Kamera mirrorless
c. Kamera instant
d. Kamera dengan lensa telefoto
e. Kamera smartphone dengan fitur potret
21. Prinsip kerja kamera dalam fotografi yaitu …
a. Proses mengambil foto dengan menggunakan kamera
b. Teknik pengaturan komposisi dalam fotografi
c. Pemilihan kamera yang sesuai dengan jenis fotografi
d. Pengolahan dan penyimpanan gambar setelah pemotretan
e. Pengaturan pencahayaan yang optimal dalam fotografi
22. Berikan tanda centang (√) pada jawaban yang benar terkait kelebihan kamera mirrorless!
√ Terdapat viewfinder elektronik
√ Punya fitur shutter speed yang
lebih cepat
√ Bodi yang berukuran mungil
dan ringan
Daya tahan baterai yang
singkat
Memiliki autofocus yang
lambat
23. Mekanisme penyalaan shutter pada kamera disebut juga dengan …
a. Pengaturan kecepatan rana
b. Pengaturan aperture
c. Pengaturan ISO
d. Pengaturan mode pemotretan
e. Pengaturan pencahayaan
24. Aperture pada kamera disebut juga dengan …
a. Sensor yang merekam cahaya
b. Kumparan yang menghasilkan flash pada kamera
c. Bagian lensa yang mengatur jumlah cahaya yang masuk
d. Pengaturan kecepatan rana
e. Pengaturan fokus gambar
25. Berikan tanda (√) pada B untuk benar dan S untuk salah terkait istilah dengan teknik fotografi!
Pernyataan B S
Membekukan gerakan subjek pada foto √
dapat dicapai dengan menggunakan
kecepatan rana yang cepat
Kualitas lensa tidak mempengaruhi hasil foto √
yang diambil
Histogram adalah alat yang digunakan untuk √
menganalisis distribusi tonal dalam sebuah
foto
Fotografi panorama adalah teknik √
menggabungkan beberapa foto menjadi satu
gambar yang memiliki sudut pandang yang
lebih lebar
Crop faktor adalah pengaruh perbesaran √
sudut pandang lensa pada kamera dengan
sensor yang lebih kecil

Bacalah teks berikut untuk mengerjakan nomor 26–30!


Belajar Kamera Mirrorless
Kamera mirrorless telah menjadi pilihan populer bagi para fotografer yang ingin mengambil
keuntungan dari kelebihan teknologi terkini. Kamera ini menawarkan fleksibilitas, kemampuan yang
tinggi, dan ukuran yang lebih ringkas dibandingkan dengan kamera DSLR tradisional. Namun, belajar
menggunakan kamera mirrorless membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang fitur dan fungsi
kamera ini. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat belajar kamera mirrorless.
1. Memahami Sistem Mirrorless:
Kamera mirrorless tidak memiliki cermin refleksi yang ditemukan pada kamera DSLR. Alih-
alih menggunakan cermin untuk memantulkan gambar ke viewfinder, kamera mirrorless langsung
menampilkan gambar melalui layar elektronik atau EVF. Penting untuk memahami bagaimana sistem
ini berfungsi dan cara menggunakan EVF untuk melihat dan mengatur pengaturan kamera.
2. Mengenal Pengaturan Dasar:
Seperti kamera lainnya, kamera mirrorless memiliki berbagai pengaturan dan mode yang dapat
memengaruhi hasil foto. Anda perlu mempelajari pengaturan dasar seperti kecepatan rana, ISO, dan
diafragma serta memahami bagaimana pengaturan ini mempengaruhi hasil foto. Belajar mengatur
pengaturan dengan benar akan membantu Anda mengambil gambar yang lebih baik.
3. Mengeksplorasi Fitur Tambahan:
Kamera mirrorless sering kali dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan yang tidak ditemukan pada
kamera DSLR. Misalnya, fitur fokus otomatis canggih, kemampuan pengambilan gambar burst yang
cepat, atau mode pemotretan khusus seperti time-lapse atau panorama. Mengambil waktu untuk
mempelajari dan memahami fitur-fitur ini akan memperluas kreativitas Anda dalam memotret.
4. Menyesuaikan dengan Ukuran yang Lebih Kecil:
Salah satu keuntungan kamera mirrorless adalah ukurannya yang lebih ringkas dan portabel. Namun,
ukuran yang lebih kecil juga berarti tombol dan pengaturan mungkin lebih padat. Belajar
mengoperasikan tombol dan mengakses pengaturan dengan cepat dan efisien akan membantu Anda
mengambil gambar tanpa kehilangan momen berharga.
5. Berlatih dan Mengeksperimen:
Seperti dalam fotografi secara umum, latihan adalah kunci untuk memperbaiki keterampilan Anda.
Luangkan waktu untuk berlatih dengan kamera mirrorless Anda dalam berbagai situasi dan subjek.
Cobalah berbagai pengaturan dan mode untuk mengeksplorasi potensi kamera. Dengan terus
berlatih, Anda akan semakin terbiasa dan mampu menghasilkan gambar yang lebih baik.

26. Apa perbedaan utama antara kamera mirrorless dengan kamera DSLR tradisional?
27. Mengapa penting untuk memahami sistem mirrorless saat belajar menggunakan kamera
mirrorless?
28. Apa saja pengaturan dasar yang perlu dipelajari saat menggunakan kamera mirrorless?
29. Bagaimana fitur-fitur tambahan pada kamera mirrorless dapat memperluas kreativitas dalam
fotografi?
30. Mengapa latihan dan eksperimen penting saat belajar menggunakan kamera mirrorless?

BAB 2
PRAKTIK PEMOTRETAN

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu :
1. Memahami praktik fotografi.
2. Mampu mempelajari pemotretan.
3. Melakukan pemotretan.
4. Menerapkan editing pada fotografi.
5. Menerapkan fotografi dengan kreativitas dan disiplin

Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami jenis kamera, menentukan komposisi pemotretan
dan mengatur pencahayaan, melakukan pemotretan, menyimpan data, dan melakukan pekerjaan
akhir dalam editing pada fotografi serta menerapkannya dengan kreativitas dan disiplin dalam
perancangan dan proses produksi dalam eksekusi kerja Desain Komunikasi Visual.
Kata Kunci
Fotografi, pemotretan, pencahayaan, dan kreativitas.

Apersepsi

Gambar praktik pemotretan


Sumber : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200504151147-277-499874/tren-virtual-
photoshoot-pemotretan-terbatas-layar-kaca
Pemotretan adalah proses mengabadikan momen atau subjek dalam bentuk gambar
menggunakan kamera. Seiring dengan perkembangan teknologi, fotografi telah menjadi kegiatan
yang populer dan mudah diakses oleh banyak orang. Dalam pemotretan, tidak hanya sekadar
menekan tombol rana, tetapi juga melibatkan pemahaman tentang komposisi, pencahayaan, dan
teknik yang diperlukan untuk menghasilkan gambar yang menarik dan berkesan. setelah sesi
pemotretan selesai, proses berlanjut dengan tahap seleksi dan pengolahan gambar. Anda dapat
memilih gambar-gambar terbaik, melakukan retouching sederhana seperti penyesuaian kontras dan
kecerahan, serta memberikan sentuhan akhir untuk menghasilkan hasil akhir yang lebih menonjol.
Dalam fotografi, pembelajaran adalah proses yang berkelanjutan. Terus berlatih, memperluas
pengetahuan tentang teknik fotografi, dan terinspirasi oleh karya orang lain dapat membantu Anda
berkembang dan meningkatkan keterampilan fotografi Anda. Pemotretan adalah tentang menangkap
momen yang tak ternilai harganya dan menciptakan gambar yang menceritakan cerita. Melalui
pemahaman dan praktek yang baik, Anda dapat mengekspresikan kreativitas

Ringkasan Materi
A. Melakukan Pemotretan
Soal Pemantik
1. Apa yang Anda pahami tentang pemotretan?
2. Bagaimana cara anda memahami cara melakukan pemotretan?
3. Apa saja yang dapat kalian pelajari dalam materi pemotretan?

Dalam melakukan pemotretan kita perlu memahami tentang elemen-elemen yang


menentukan besarnya nilai exposure, yang dikenal sebagai segitiga exposure. Kita juga perlu
memahami tentang teknik fotografi supaya hasil foto yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
1. Segitiga Exposure
Dalam fotografi, terdapat tiga elemen yang menentukan besarnya nilai exposure. Elemen-
elemen tersebut lebih sering dikenal sebagai segitiga exposure yang terdiri dari Aperture, Shutter
Speed, dan ISO. Ketiga elemen tersebut merupakan satu kesatuan, jika Anda mengubah salah satu
nilai dari elemen segitiga exposure, maka elemen lain akan terpengaruh. Misalnya, Anda menaikkan
nilai shutter speed menjadi semakin cepat, maka tingkat exposure foto akan menjadi lebih gelap.
Untuk mengimbanginya, Anda harus mengubah nilai aperture, atau ISO agar exposure yang
dihasilkan lebih tepat. Saat ini, untuk mengatur segitiga exposure tidak hanya untuk kamera DSLR
maupun mirrorless saja, bahkan Anda dapat mengatur meskipun menggunakan smartphone yang
Anda miliki.

Sumber: djkn.kemenkeu.go.id
Berikut ini merupakan elemen segitiga exposure (triangle exposure.
a. Aperture

https://www.koranperdjoeangan.com/pengertian-segitiga-exposure/
Aperture adalah seberapa banyak cahaya yang masuk melalui lensa kamera. Setiap jenis
lensa memiliki aperture minimum dan maksimum yang berbeda-beda. Nilai aperture ditunjukkan
dengan angka F atau f/number. Untuk lensa kit atau lensa bawaan, nilai bukaan bervariasi mulai dari
f/1.8 hingga f/11. Nilai aperture yang semakin besar ditunjukkan dalam nilai f yang kecil pada layar
kamera. Jika bukaan atau aperture besar, maka cahaya yang masuk dan mengenai sensor kamera
akan lebih banyak, sehingga foto yang dihasilkan lebih terang. Sebagai contoh, apabila Anda
mengatur aperture ke angka rendah (F4 ke bawah), maka hasil yang didapatkan akan lebih bokeh
dengan fokus utama pada objek dan latar belakang yang blur. Artinya, angka yang semakin rendah
menunjukkan bukaan yang semakin besar. Apabila Anda ingin keseluruhan area yang diambil dalam
foto nampak detail atau tajam, Anda dapat menggunakan angka F yang tinggi. Sebaliknya jika Anda
menginginkan hasil foto yang bokeh dan fokus pada objek utama saja, gunakan F yang rendah.
b. Shutter Speed
https://www.koranperdjoeangan.com/pengertian-segitiga-exposure/
Shutter speed adalah kecepatan waktu aperture terbuka dalam menerima cahaya masuk.
Semakin lama terbuka, maka akan semakin banyak intensitas cahaya yang masuk ke dalam sensor.
Alhasil, foto akan terlihat lebih terang. Shutter speed dalam kamera diukur dengan satuan S atau
second dan dinyatakan dalam angka mulai dari 1/500 hingga 1/2. Semakin tinggi angka shutter
speed, semakin cepat kamera membidik objek dan hasil gambar akan lebih tajam. Manfaat
menggunakan shutter speed diantaranya:
1) Dengan kecepatan tinggi
Anda dapat membekukan gerakan. Objek yang Anda bidik seakan-akan terhenti atau beku
dengan blur yang minim.
2) Dengan shutter speed rendah.
Anda dapat menghasilkan cahaya atau light trails ketika memotret jalan raya atau lalu lintas di
malam hari. Shutter speed yang lambat akan membentuk garis cahaya yang dihasilkan dari lampu-
lampu kendaraan yang melintas. Saat menggunakan shutter speed sangat rendah, pastikan Anda
menggunakan timer untuk menangkap gambar, agar kamera tidak bergoyang saat Anda menekan
tombol shutter.

c. ISO

https://www.koranperdjoeangan.com/pengertian-segitiga-exposure/
ISO adalah tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin rendah angka ISO,
maka akan semakin gelap pula hasil fotonya. Sama halnya dengan menaikkan ISO, hasil foto akan
lebih terang, namun tingkat noise (bintik hitam) pada foto akan semakin banyak. Noise dalam fotografi
menunjukkan kualitas foto yang mulai kehilangan detailnya. Guna mendapatkan gambar yang jernih,
atur cahaya buatan atau alami (cahaya matahari) dengan baik agar nilai ISO yang digunakan tidak
perlu terlalu tinggi. Terkadang, ada beberapa kondisi dimana Anda tidak mau harus menggunakan
ISO tinggi, seperti foto untuk sebuah acara dalam ruangan remang, foto produk dalam ruangan tanpa
flash eksternal, lensa yang memang memiliki bukaan kecil, dan sebagainya. Anda tidak perlu takut
menggunakan ISO tinggi, Anda dapat mengaktifkan fitur noise reduction pada pengaturan, atau
menggunakan aplikasi editing seperti lightroom, photoshop, dan lainnya untuk memperbaiki kualitas
foto Anda.

2. Teknik Fotografi
Perkembangan teknologi yang pesat telah membawa kemajuan di dunia fotografi. Oleh
karena itu, fotografer kini telah beralih menggunakan kamera digital yang memudahkan penggunanya
mengambil gambar dengan berbagai macam teknik fotografi. Namun, kunci untuk mendapatkan
gambar yang estetik akan selalu bergantung pada sang fotografer. Menjadi seorang fotografer yang
andal tentu bukan hal mudah. Ada banyak pertimbangan sebelum mengambil sebuah gambar agar
hasilnya memuaskan. Selain itu, teknik fotografi tidak hanya sekadar menekan tombol shutter dan
lantas sebuah gambar estetik tercipta begitu saja. Dengan ini, diperlukan beberapa teknik fotografi
dasar tertentu agar bisa menghasilkan gambar yang enak dipandang.
a. Teknik Fotografi Makro
Teknik fotografi pertama yang wajib dikuasai pemula adalah fotografi makro. Di mana, teknik
satu ini akan mengambil gambar dalam jarak yang sangat dekat untuk bidikan close-up dari objek
lebih kecil agar terlihat besar. Namun, teknik fotografi macro membutuhkan beberapa alat khusus.
Biasanya, fotografer akan menggunakan lensa makro dan beberapa peralatan lainnya agar hasilnya
lebih tajam saat memotret objek. Untuk para pemula, teknik ini bisa dilakukan menggunakan
kamera point-and-shoot, dengan menekan ikon bunga kecil pada kamera smartphone. Di mana, ikon
tersebut memiliki fungsi untuk memungkinkan fokus kamera tetap stabil pada bidikan jarak dekat.
Tentu saja perlu diingat bahwa hasil jepretan tidak akan sebagus lensa makro khusus.
b. Teknik Fotografi Long Exposure
Kemudian ada teknik fotografi dasar yang wajib dikuasai adalah long exposure. Di mana,
teknik fotografi ini dapat digunakan dalam berbagai situasi, terutama untuk menciptakan efek
dramatis pada objek terdapat di kehidupan sehari-hari. Teknik ini mengharuskan fotografer untuk
membiarkan shutter terbuka agar rona cahaya dapat tertangkap dengan jelas. Dengan ini, Anda
dapat secara mudah mengikuti arah gerak cahaya yang akan ditangkap. Teknik fotografi dasar ini
sangat cocok digunakan pada saat pengambilan untuk objek alam seperti pantai, langit, pohon dan
lain sebagainya. Pada dasarnya, teknik long exposure merupakan gabungan objek bergerak dan
diam dengan menggunakan shutter speed untuk menciptakan kesan gambar dramatis.
c. Teknik Fotografi Motion Blur
Kemudian ada motion blur adalah teknik fotografi selanjutnya yang wajib dikuasai. Di mana,
teknik motion blur masih berhubungan dengan long exposure. Teknik ini digunakan ketika seorang
fotografer ingin menonjolkan gerakan objek dalam sebuah frame. Caranya sangat mudah, fotografer
cukup meletakkan kamera pada tripod agar pengambilan gambar tetap stabil saat menggunakan
teknik long exposure. Hanya saja, untuk menciptakan efek blur yang sempurna, kamera harus dalam
keadaan tegak lurus. Dengan teknik fotografi motion blur, Anda dapat menambahkan kedalaman
pada gambar yang ditangkap dan cocok digunakan pada elemen alami seperti awan bergerak di latar
belakang. Motion blur sendiri akan memberikan tampilan lebih dramatis.
d. Teknik Fotografi High Speed
Lanjut ke teknik fotografi high speed photography yang merupakan metode membidik objek
dengan cara memanfaatkan kecepatan gerak benda dalam menangkap gambar sulit untuk dilihat
mata telanjang. Hal tersebut yang membuat metode high speed menjadi cukup ternama. Contoh
sederhana pengambilan gambar dengan teknik high speed adalah balon air yang dipecahkan untuk
mendapatkan efek percikan. Selain itu, teknik fotografi high speed sering digunakan untuk pemotretan
sport dan satwa yang memiliki gerakan cepat. Dengan menggunakan teknik high shutter speed ini,
fotografer bisa menangkap setiap momen menarik. Ada dua cara untuk melakukan teknik ini, yaitu
menggunakan timer shutter kamera atau flash elektronik.
e. Teknik Fotografi Flash
Untuk para pemula, teknik flash photography adalah teknik dasar fotografi pertama yang
harus dipelajari saat memegang kamera. Di mana, teknik fotografi ini sangat cocok untuk berbagai
pilihan objek dengan memberikan filter warna pada flash. Tujuannya, agar gambar yang dibidik
memperoleh warna dan karakter berbeda. Selain itu, teknik fotografi ini tidak hanya membantu
memberikan pencahayaan baik dan membantu memberikan fokus sempurna pada objek.
Cahaya flash pada kamera akan memberikan intensitas cahaya mumpuni dan memaksimalkan
tekstur objek yang ditangkap. Dengan memberikan sedikit porsi cahaya pada latar bakal memberikan
konteks menarik untuk gambar yang dihasilkan.
f. Teknik Fotografi Tilt Shift
Lanjut ke teknik fotografi berikutnya yaitu teknik tilt shift yang merupakan teknik fotografi
mengacu pada metode penggunaan kamera menggunakan lensa dan gerakan khusus. Biasanya,
teknik pemotretan ini digunakan pada situasi objek dengan latar belakang yang ingin dibuat tampak
terlihat jauh melalui sentuhan efek blur. Selain itu, teknik tilt shift juga mencakup dua jenis gerakan
berbeda yaitu rotasi lensa yang disesuaikan dengan bidang gambar dan gerakan lensa sejajar
dengan objek. Hasil gambar yang dihasilkan akan terlihat tampak tajam dan memiliki struktur kuat.
g. Teknik Fotografi Zooming
Teknik fotografi dasar yang wajib untuk dipelajari oleh pemula adalah teknik zooming. Di
mana, teknik ini merupakan salah satu teknik dalam pembidikan objek agar menghasilkan gambar
yang memiliki kesan bergerak secara cepat. Dengan ini, teknik zooming akan membuat objek
seakan-akan bergerak, memberi kesan bergerak medekat atau menjauh dari kamera.
Kecepatan yang dibutuhkan hampir sama dengan teknik panning yaitu dibawah 50 agar kesan fokus
pada objek lebih pas. Itu dia sejumlah teknik fotografi paling mendasar untuk bisa menjadi fotografer
yang andal dalam menciptakan hasil gambar terbaik. Apalagi mempelajari teknik fotografi saat ini
semakin mudah dilakukan tanpa menggunakan perangkat kamera yang mahal. Bahkan, Anda bisa
mulai belajar fotografi dengan menggunakan kamera smartphone.

3. Cara Mengoperasikan Kamera


Bagi pemula dan pelajar yang ingin mempelajari kamera fotografi sebaiknya menggunakan
kamera digital terlebih dahulu agar kalian terbiasa bagaimana dasar – dasar penggunaan kamera.
Jenis kamera DSLR memiliki berbagai fitur yang menarik untuk kalian pelajari.
Mempelajari cara pengoperasian kamera dengan memudahkan pelajar untuk menggunakan
berbagai macam kamera agar foto yang dihasilkan lebih baik. Sebaiknya kalian didampingi oleh
pembimbing/guru dalam mengoperasikan kamera agar kalian terbiasa.
Pada kali ini kita akan mempelajari beberapa kamera yang sering digunakan untuk memotret
suatu objek. Berikut akan dijelaskan macam – macam kamera dan cara mempelajarinya.
a. Kamera saku dan cara mengoperasikan

Gambar kamera saku


Sumber :
https://tekno.kompas.com/read/2014/06/06/0904449/Ponsel.Pintar.Makin.Mengancam.Kamera.Saku
Kamera saku memiliki ukuran sebesar telapak tangan. Jenis kamera ini mampu
menghasilkan foto yang bagus tergantung bagaimana cara pengguna mengoperasikannya. Kamera
ini dapat dimasukkan ke dalam kantung baju maupun celana karena memiliki ukuran yang relatif kecil
dan ringan. Hal ini menjadi keuntungan karena mudah dibawa namun menghasilkan foto yang
mengejutkan. Keuntungan lain dari kamera saku yaitu kemanapun pengguna membawanya akan
memperbesar peluang menangkap momen yang tidak terduga.
Kamera saku dengan kerja otomatis sekarang banyak yang menyertakan mode pemotretan
manual (M). Selain itu terdapat juga fitur yang digunakan pemula untuh memudahkan memotret
obyek. Memahami dan mengoperasikan kamera saku dengan baik dapat menjadi awal untuk
membuat foto yang menarik.
1) Cara Memotret Menggunakan Kamera Saku
Berikut ini beberapa cara bagaimana memotret menggunakan kamera saku :
a) Potretlah obyek yang banyak
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah memotret seperti seorang profesional. Memotret
sebanyak mungkin yang bisa anda buat. Variasikan sudut pemotretan, seting, maupun komposisi.
Buatlah lebih banyak foto, hapus foto yang kurang baik dan pilih yang terbaik.
b) Memperhatikan Komposisi dan cahaya
Komposisi dengan prinsip rule of third dapat menjadi awal latihan dalam pemotretan. Buatlah
garis imajiner yang membagi foto menjadi tiga bagian vertikal maupun horisontal. Lalu posisikan point
of interest di sepertiga atas/ bawah atau di kiri/ kanan.
Perhatikan arah datangnya cahaya, apakah dari belakang, samping atau depan. Kamera
saku memiliki keterbatasan menghandle kontras yang tinggi. Fotografer harus cermat dalam
mengatur komposisi agar cahaya berimbang pada setiap bagian. Cahaya dari depan dan samping
subjek dapat memberikan hasil yang lebih baik. Untuk menyiasati pencahayaan yang sulit, cobalah
memakai mode pemotretan seperti night scene, siluet, HDR, dan lainnya sesuai kebutuhan dan
kondisi.
3) Teknik memegang kamera dengan baik
Kesalahan memotret yang sering dilakukan dengan kamera saku yaitu shake atau kamera
goyang ketika rana ditekan. Shake meningkatkan resiko blur (kekaburan) dan mengurangi ketajaman
pada gambar. Peganglah kamera dengan kedua tangan agar kokoh serta tekan rana dengan lembut
dan pasti. Jika perlu letakkan kamera pada landasan stabil seperti meja, kursi, tembok atau
gunakanlah tripod untuk menstabilkan kamera.
Perhatikan agar jari-jari tidak menyentuh permukaan lensa dan flash ketika memotret. Bekas
jari dapat membuat gambar yang dihasilkan berkabut. Tangan serta jari sebaiknya tetap disamping
dan bawah kamera untuk menjaganya tetap stabil.
4) Perhatikan Exposure
Banyak kamera saku saat ini sudah dilengkapi pengukuran cahaya center weighted, spot,
maupun matrix metering. Pengukuran matrix bekerja baik pada sebagian besar kondisi pencahayaan.
Metering dibutuhkan untuk mendapat exposure yang tepat berkenaan dengan jumlah cahaya yang
dibutuhkan untuk merekam gambar pada sensor digital. Terdapat tiga seting yang mengatur exposure
yaitu aperture/diafragma lensa (f-stops), shutter/kecepatan rana, dan ISO/ sensitifitas sensor.
Mode pemotretan otomatis yang berkenaan dengan exposure yang dapat dipilih sebagai
berikut :
a) Aperture (A) priority, anda menentukan diafragma sedang kamera otomatis menentukan
shutter speed yang dibutuhkan.
b) Shutter Speed (S) priority, anda menentukan shutter speed sedang kamera otomatis
menentukan bukaan diafragma yang dibutuhkan.
c) Program (P) dan Otomatis, kamera menentukan seting bukaan diafragma maupun shutter
speed yang dibutuhkan
d) Selain mode diatas ada juga scene pemotretan seperti: night scene, potrait, sport, dll.
5) Mengunci titik fokus
Letak titik fokus kamera saku biasanya ditengah sehingga dapat mengurangi keleluasaan
untuk mengatur komposisi. Langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan mengunci titik fokus. Dengan
cara menekan dan menahan rana setengah sampai subjek fokus. Sehingga yang terlihat di LDC yaitu
garis segi empat berwarna hijau apabila subjek sudah fokus.
6) Antisipasi shutter lag
Pemotretan dengan kamera saku sering tidak real time. Antara gambar pada LCD dengan
yang terekam tidak sesuai karena terdapat jeda atau yang sering disebut dengan shutter lag. Untuk
mengatasinya kita dapat mencoba dengan cara mengantisipasi momen dengan cara memencet rana
satu atau dua detik mendahului sebelum momen terjadi. Dengan cara ini kita dapat memperbesar
kemungkinan untuk merekam momen yang dikehendaki. Selain cara tersebut kita juga dapat
memperkirakan jarak atau titik fokus dimana momen akan terjadi. Kunci fokus pada jarak tersebut dan
tekan rana sepenuhnya ketika momen di kehendaki terjadi.
7) Menggunakan zoom
Zoom pada kamera saku memungkinkan fotografer mengubah focal lenght sehingga subjek
pemotretan jauh tampak lebih dekat. Apabila kamera memiliki optical zoom, kita tidak perlu khawatir
karena pertambahan focal lenght diperoleh dari mekanisme optik sehingga kualitas foto dapat terjaga.
Penggunaan zoom juga harus dipahami, zoom tidak hanya membuat subjek menjadi lebih
dekat tapi juga mengubah persfektif dari hasil foto. Pada posisi wide, latar belakang terlihat menjauh,
sebaliknya posisi tele latar belakang yang jauh terlihat mendekat. Fotografer harus banyak berlatih
menggunakan zoom untuk mengetahui hubungan antara focal lenght, background dan subjek
pemotretan.
8) Gunakan flash apabila diperlukan
Pemakaian flash dapat menjadi penyelamat pada kondisi low light saat kendali noise ISO
tinggi kurang baik. Mode flash seperti red eye reduction bisa dipilih untuk pemotretan yang dilakukan
pada malam hari. Sedangkan fill flash dapat dipilih subjek yang ada pada area bayangan. Agar efektif
usahakanlah jarak pemotretan tidak terlalu jauh ketika melakukan fill in.
9) Ukuran dan resolusi
Ukuran file foto yang dipilih dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya apabila ingin
mencetak foto dengan ukuran 4R, fotografer tidak butuh menggunakan ukuran maksimal 16
megapiksel, namun pilih ukuran 8 megapiksel. Ukuran dan resolusi mempengaruhi besar file foto
yang akan dicetak.
b. Kamera DSLR dan cara mengoperasikan
Pada materi berikut kita akan mempelajari tentang bagaimana mengatur mode
pengoperasian yang terdapat pada kamera DSLR.
1) Pengoperasian kamera
Mode pada kamera digital memungkinkan pengguna dapat mengontrol beberapa fitur
seperti : shutter speed, aperture dan ISO yang merupakan dasar dari fotografi. Berikut akan
dijelaskan empat jenis mode utama pada kamera DSLR yaitu sebagai berikut :
a) Program mode
Dalam program mode, kamera secara otomatis akan menentukan Aperture dan Shutter
Speed untuk kita berdasarkan jumlah cahaya yang masuk melalui lensa. Kamera akan berusaha
menyeimbangkan antara shutter dan aperture, apabila fotografer mengarahkan lensa ke area yang
terang, angka aperture secara otomatis membesar sementara shutter speed dipertahankan pada
mode angka cepat. Arahkan kamera ke area gelap dan angka aperture akan mengecil untuk
mempertahakan shutter supaya tidak terlalu blur.
b) Shutter Priority (Tv atau S)
Pada mode shutter priority, secara manual dapat diatur nilai shutter speed dan kamera
secara otomatis memilih nilai aperture berdasarkan jumlah cahaya yang masuk melalui lensa. Mode
ini dapat kita pakai saat ingin membekukan gerakan atau apabila kita sengaja ingin menciptakan foto
blur. Jika terlalu banyak cahaya, maka angka aperture akan membesar (bukaan mengecil) sehingga
jumlah cahaya yang masuk lensa berkurang. Apabila terlalu sedikit cahaya masuk lensa maka angka
aperture akan mengecil (bukaan membesar) agar cahaya makin banyak masuk lensa.
c) Aperture Priority (Av atau A)
Di mode aperture priority, kita set besaran aperture secara manual dan kamera menentukan
besar shutter speed sesuai jumlah cahaya yang masuk lensa. Dengan menggunakan mode aperture
priority, kita memiliki kontrol penuh atas depth of field (bidang tajam), karena kita bisa menurunkan
atau menaikkan bukaan lensa dan membiarkan kamera yang menghitung shutter speed.
d) Manual (M)
Kita mengontrol nilai aperture dan shutter speed kamera secara manual. Kita harus memilih
nilai aperture sekaligus shutter speed. Mode manual dapat dipakai saat memotret obyek foto yang
kondisi pencahayaan-nya membuat kamera tidak dapat mengontrol gambar dengan baik. Contohnya
adalah saat kita memotret teman di pantai yang sangat terang, kamera mungkin akan salah menilai
exposure sehingga wajah teman jadi hitam supaya pasir dipantai tidak over-exposed. Dalam kasus
seperti ini, kita bisa mengganti mode menjadi manual dan melakukan metering dengan mengukur
exposure di wajah teman lalu menentukan aperture serta shutter speed secara manual berdasarkan
hasil metering tadi.
2) Cara mengubah Mode Kamera
Tombol yang digunakan untuk mengubah mode kamera biasanya terlihat cukup mencolok,
sebuah tombol putar yang ditampilannya tertulis: P – S – A – M (DSLR Nikon) atau : P – Tv – Av – M
(DSLR Canon), berikut beberapa contoh mode kamera pada DSLR :
a) Nikon D5000

Gambar mode pada kamera Nikon D5000


Sumber : http://ikramariski.hol.es/about/
b) Canon 50D

Gambar Canon 50D


Sumber : http://ikramariski.hol.es/about/
Pada beberapa kamera professional, tombol dial mode tidak ditunjukkan secara mencolok,
pada Nikon D300S misalnya, hanya terdapat tombol kecil disebelah kanan atas bertulis MODE.
3) Teknik Memegang kamera DSLR
Berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan agar foto yang dihasilkan sempurna, yaitu cara
memegang kamera. Berikut penjelasannya.
a) Posisi jemari tangan kanan

Gambar posisi jemari tangan kanan


Sumber : https://monophotowork.wordpress.com/2016/10/07/cara-memilih-kamera/
Posisikan tangan kanan pada bagian tombol shutter. Jari – jari tangan seharusnya dapat
menjangkau tombol – tombol yang ada pada bodi kamera dengan mudah. Pegang kamera dengan
mantap, kuat dan kokoh sehingga kamera tidak goyang. Untuk mencari fokus kamera, dapat
menekan tombol shutter setengah saja. Fotografer juga harus memegang bodi kamera dengan tepat
dan nyaman.
b) Posisi jemari tangan kiri

Gambar posisi jari kiri


Sumber : http://www.tips-fotografi.com/tips-fotografi/page/2/
Gunakan tangan kiri untuk memegang lensa dan sebagai tumpuan kamera dengan berada
diantara bodi dan lensa. Fotografer harus bisa posisikan jemari tangan kiri untuk memudahkan jemari
memutar lensa untuk melakukan zoom atau focus. Gunakan tangan kiri untuk mengatur focal length
hingga aperture.
c) Posisi siku

Gambar posisi siku


Sumber : https://rondepelangi.wordpress.com/2015/06/05/cara-memegang-kamera/
Rapatkan siku ke badan agar kamera lebih stabil. Semakin terbuka siku dan jauh dari badan,
maka pegangan pada kamera akan tidak akan stabil dan mudah goyang. Banyak fotografer pemula
yang sering salah dalam posisi ini. Sikut tangan menjadi tumpuan dalam kestabilan kamera.
Fotografer juga bisa menggunakan tangan kiri secara horizontal untuk dijadikan tumpuan lensa
kamera, hal tersebut berguna untuk menstabilkan kamera.
d) Posisi kaki
Gambar posisi kaki
Sumber : http://blog.muchlas.web.id/tips-memegang-kamera-slr/
Posisi kaki menjadi salah satu hal yang penting dalam cara memegang kamera DSLR
dengan benar agar hasil foto lebih tajam dan tidak blur. Biasakan melakukan kuda – kuda sederhana
seperti kaki kiri di depan kaki kanan. Hal ini untuk menjaga kestabilan badan pada saat memotret
agar tidak mudah jatuh. Dengan satu kaki didepan, membuat badan dapat bergerak ke segala arah
dengan lebih mudah dan stabil. Jangan sekali-kali memposisikan kaki dalam keadaan rapat. Hal
tersebut dapat membuat kamu jatuh dan kamera goyang.
e) Posisi jongkok

Gambar posisi jongkok


Sumber ; http://blog.muchlas.web.id/tips-memegang-kamera-slr/
Apabila fotografer mengambil objek yang rendah dan harus berjongkok. Sebaiknya fotpgrafer
memposisikan tangan agar dapat bertumpu pada lutut atau kaki. Hal ini dilakukan untuk menjaga
kestabilan kamera.
f) Menahan nafas
Pada beberapa kesempatan pengambilan gambar, khususnya bila memotret dengan mode
shutter lambat, sebaiknya fotografer mengontrol nafas pada saat membidik objek. Fotografer bahkan
dapat menahan nafas sejenak agar bidikan lebih stabil dalam cara memegang kamera DSLR dengan
benar.

4. Prosedur perawatan alat Fotografi


Alat – alat fotografi sangat rentan dengan debu, kotoran atau benda – benda yang dapat
menempel pada kamera. Untuk itu kamera membutuhkan perawatan. Perawatan dan penyimpanan
yang baik pada kamera akan dapat membuat kamera tersebut menjadi lebih awet dan memiliki
ketahanan dan jangka pakai yang lama. Berikut ini kita akan mempelajari alat apa saja yang
digunakan untuk merawat. Selain itu kita juga akan mempelajari bagaimana cara merawat komponen
– komponen yang terdapat pada kamera.
a. Peralatan untuk merawat
Terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk membantu menyimpan dan merawat
peralatan fotografi, antara lain :
1) Dry Box
Dry Box merupakan sebuah lemari yang memiliki sifat anti lembab yang digunakan untuk
menyimpan alat – alat fotografi yang sering terkena serangan jamur, seperti pada lensa kamera.
2) Waterproof Bag
Waterproof Bag berfungsi menyimpan kamera dan lensa agar lebih aman danterhindar dari
berbagai benturan, hujan dan tas ini merupakan tas tahan air.
3) Blower Brush
Alat ini berfungsi mengeluarkan udara pada saat kita membersihkan lensa kamera dari debu.
4) Tissue lensa
Tisu tersebut berfungsi untuk membersihkan kotoran pada lensa. Tisu ini didesain khusus untuk lensa
kamera kita.
5) Silica Gel
Silica Gel merupakan zat yang digunakan untuk mengantisipasi kelembaban pada kamera. Dengan
menggunakan silica gel, kamera terlindungi dari jamur yang disebabkan oleh kelembaban yang
muncul.
b. Cara merawat Kamera
Merawat kamera mudah dilakukan namun memerlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan
yang menyebabkan kamera tidak berfungsi. Untuk bagian – bagian kamera yang sulit pada tombol
menu dan tombol putar perlu dibersihkan menggunakan kuas kecil dengan rambut yang sedikit kaku.
Dalam membersihkan kamera dapat dilakukan secara rutin, terutama setelah kamera
digunakan. Berikut ini merupakan cara untuk membersihkan kamera :
1) Lepas lensa dari badan kaera dan tutup connector lensa dengan tutupnya.
2) Sebelumnya bersihkan seluruh badan lensa kecuali LCD nya, bersihkan dengan kuas agar
debu yang menempel bisa terangkat, kemudian sempot dengan blower dan lap dengan lap kulit untuk
kamera.
3) Bersihkan bagaian LCD dan vewfinder menggunakan tissue lensa atau lap kulit. Pada bagian
viewfinder, jika kesulitan menjangkau dengan lap maka dapat memakai cotton bud. Tambahkan
cairan pembersih lensa jika ada kotoran membandel.
c. Membersihkan Lensa
Untuk membersihkan lensa dapat dilakukan menggunakan blower khusus kamera, kuas dan
lap yang terbuat dari bahan yang halus. Berikut adalah cara membersihkan lensa kamera :
1) Lepaskan lensa dari body kamera atau buka kedua penutup lensa di kedua ujungnya. Jika
lensa memiliki lens hood, lepaskan juga lens hood ini.
2) Lepas filteryang terpasang diujung bagian muka lensa.
3) Sapu dengan kuas seluruh permukaan badan dan kedua ujung lensa, kemudian semprot
dengan blower.
4) Jika masih ada kotoran menempel, sapu dengan kain dari baan kulit secara perlahan.
5) Lakukan semua hal yang sama pada filter lensa.
d. Cara merawat baterai
Kamera digital memiliki dua jenis baterai yaitu : Baterai AA (NiMH) dan Lithium. Untuk baterai
lithium harus dilakukan penanganan khusus, salah satu yang harus diperhatikan oleh pengguna
baterai lithium yaitu jangan mengosongkan baterai sampai benar – benar habis, hal tersebut dapat
mengakibatkan rusaknya struktur yang terdapat pada baterai tersebut. Apabila baterai dalam
keadaan habis dapat memperpendek umur baterai Lithium.
Pada kamera digital sudah terdapat batasan aman yang membuat baterai tidak cepat rusak.
Penyimpanan baterai dapat dilakukan pada kondisi udara yang tidak panas karena suhu yang panas
akan memperpendek umur baterai secara kimiawi.
Untuk segala jenis baterai baik NiMH ataupun Lithium, sangat disarankan untuk dilepaskan
dari body kamera apabila habis digunakan maupun tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Dalam beberapa kasus baterai berakibat bocor dan cairan kimia didalam baterai dapat merusak
kamera. Apabila cairan baterai terkena pada mainboard kamera, maka dapat merusak mainboard
secara permanen.
e. Cara merawat media penyimpanan (Memory Card)
Kamera digital memiliki kemampuan untuk menyimpan sendiri data yang tersimpan. Oleh
karena itu kamera memiliki media penyimpanan internal dan external. Apabila data yang tersimpan
terlalu besar atau memori penuh pada penyimpanan internal, disediakan media external untuk
mendukung aktivitas fotografi. Salah satu media penyimpanan external pada kamera yaitu memory
card (kartu memori). Kartu memory merupakan media penyimpanan foto atau sesuai dengan
kebutuhan dan aktivitas fotografi pada kamera digital. Berikut ini merupakan cara merawat kartu
memori pada kamera :
1) Jangan terlalu sering memindah – midah kartu memori dari perangkat satu ke perangkat lain.
Pastikan untuk memiliki dari satu kartu memori apabila memiliki beberapa kamera.
2) Gunakan Card Reader apabila membutuhkan proses pemindahan file ke device/perangkat
lain.
3) Tutuplah seluruh file dari kartu memori yang sedang ditampilkan pada perangkat lain saat
hendak mencabutnya. Cara yang aman untuk menghindari error pada kartu memori yaitu dengan
cara Eject Media pada perangkat/device lain agar terhindar dari kesalahan.
4) Lakukanlah proses format kartu memori setidaknya satu bulan sekali atau beberapa bulan
sekali. Proses formating kartu memori digunakan untuk mengembalikan fungsi serta kapasitas media
seperti awal. Namun sebelum melakukan format pengguna harus melakukan back up data atau data
yang dibutuhkan dalam memori tersebut akan hilang pada saat proses pemformatan.
5) Jangan mematikan kamera pada saat software sedang melakukan pemuatan atau buffering,
hal ini berakibat hilangnya data/foto.
6) Hentikan kegiatan memotret apabila kartu memori sudah penuh hingga 90%.
7) Hindari benturan, debu dan air, karena dapat merusak kartu memori. Perlindungan harus
dilakukan oleh pengguna secara hati – hati pada bagian tembaga yang menjadi mata koneksi pada
kartu memori.
8) Hindari kartu memori dari medan magnet, bahkan kamera juga rawan bila berdekatan dengan
magnet.
9) Untuk keamanan ekstra, kamu dapat menggunakan kartu memori yang memiliki daya tahan
lama. Biasanya kartu memori demikian memiliki tambahan nama Extreme.
10) Lakukan pengecekan virus pada kartu memori. Virus dapat merusak dan menghilangkan file
– file yang ada. Bahkan dapat berpengaruh pada perangkat kamera.
f. Perawatan Tas Kamera
Tas kamera merupakan media penyimpanan peralatan fotografi sewaktu bepergian. Dengan
demikian, perawatannya juga wajib dilakukan agar mampu melindungi peralatan fotografi yang kita
miliki. Tas yang kotor mengakibatkan peralatan didalamnya menjadi kotor.
Setelah tas digunakan, keluarkan semua yang ada di dalam dan diluarnya. Agar hasil
maksimal dapat diperguakan vacum cleaner. Setelah pemotretan outdoor, partikel debu, kotoran dan
pasir biasanya banyak terakumulasi sehingga perlu dibersihkan.
Cuci tas kamera dalam jangka waktu berkala, terutama setelah tidk dipergunakan untuk
jangka waktu yang cukup lama.

5. PENGUKURAN BIDANG PANDANG


Dibawah ini merupakan beberapa ukuran bidang pandang pengambilan gambar beserta
contoh gambar obyeknya :
a. ECU (Extreme Close Up)

Gambar Extreme Close Up


Sumber : https://kelasfotografi.com/pemula/mengenal-macam-macam-teknik-pengambilan-gambar/
Extreme Close Up merupakan tehnik shot atau pengambilan gambar yang menampilkan
bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detailnya.
b. Close Up

Gambar Close up
Sumber : https://kelasfotografi.com/pemula/mengenal-macam-macam-teknik-pengambilan-gambar/
Close Up adalah teknik pengambilan gambar dengan cara mengambil gambaratau Shoot
dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang nampak sedikit sekali.
Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala.
c. BCU (Big Close Up)

Gambar big close up


Smber : https://kelasfotografi.com/pemula/mengenal-macam-macam-teknik-pengambilan-gambar/
Big Close Up adalah teknik pengambilan gambar yang baik untuk menangkap sebuah
ekspresi detail – detail pada wajah seseorang, yang membedakan hanya batas pengamblan gambar
dengan memotong sedikit bagian dahi dan dagu. Teknik fotografi seperti ini benar – benar harus
menekankan pada ekspresi dari obyek itu sendiri.
d. Medium Shoot

Gambar medium shoot


Sumber : https://kelasfotografi.com/pemula/mengenal-macam-macam-teknik-pengambilan-gambar/
Medium Shoot merupakan teknik fotografi dalam pengambilan gambar jarak menengah.
Dimana batas pemotongan objek adalah dari bagian pinggang ke atas. Latar Belakang masih nampak
sejajar dengan objek. Pengambilan gambar dengan menggunakan medium shoot baik digunakan
untuk bahasa tubuh dan ekspresi wajah.
e. Long Shot

Gambar long shot


Sumber : https://kelasfotografi.com/pemula/mengenal-macam-macam-teknik-pengambilan-gambar/
Long Shot merupakan teknik pengambilan bidang gambar yang sangat jauh, menyajikan
bidang pandang objek yang lebih dekat, dan obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih
luas. Teknik ini lebih digunakan untuk memperhatikan figure seseorang secara keseluruhan dimana
badan objek akan terlihat.
f. Extreme Long Shot

Gambar extreme long shot


Sumber : https://kelasfotografi.com/pemula/mengenal-macam-macam-teknik-pengambilan-gambar/
Tenik pengambilan gambar ini digunakan apabila gambar yang ingin diambil adalah gambar
yang sangat jauh, panjang, luas dan berdimensi lebar. Teknik fotografi ini biasanya digunakan untuk
memperkenalkan seluruh lokasi.
6. Sudut Pengambilan Gambar
Dalam ilmu fotografi terdapat istilah yang sering digunakan yaitu “angle”. Namun, tidak semua
orang mengerti bagaimana mendapatkan teknik angle yang baik yang diberlakukan pada setiap foto.
Sudut pengambilan gambar berbeda dengan prosedur pengambilan gambar. Salah satu teknik
fotografi agar foto terlihat dinamis yaitu “angle”. Camera Angle disebut juga dengan sudut
pengambilan gambar.
Camera angle yaitu suatu sudut pandang penempatan kamera dalam mengambil gambar
suatu obyek foto. Dengan menggunakan teknik sudut pengambilan gambar kita dapat menghasilkan
suatu gambar yang menarik. Selain itu dalam foto terdapat perspektif yang unik serta menciptakan
kesan tertentu pada foto. Berikut ini merupakan beberapa posisi yang dapat dipelajari seorang
fotografer dalam mengambil sudut gambar :
a. Normal Angle
Gambar normal angle
Sumber : http://ronafotografi.blogspot.com/2016/03/tugas-fotografi-2.html
Pada posisi ini kamera ditempatkan kira-kira setinggi mata subyek. Tentu saja normal angle
sangat tergantung pada tingi subyek yang dishooting. Bila kita merekam kelompok anak-anak kecil
yang sedang bermain, normal angle untuk orang dewasa tentu saja terlalu tinggi, maka kamera harus
diturunkan setinggi mata anak. Pada program wawancara, bilamana semua pemain pada posisi
duduk di kursi, kita bisa pasang level untuk menaikkan setting/kursi, dengan demikian juru kamera
bisa mengambil gambar/ menshoot adegan tanpa harus membungkukkan badan selama produksi
berlangsung.
b. High Camera Angle

Gambar high camera angle


Sumber : http://busro01.blogspot.com/2017/02/4-angle-pengambilan-gambar-dalam.html
Posisi kamera lebih tinggi di atas mata, sehingga kamera harus menunduk untuk mengambil
subyeknya. High Camera Angle sangat berguna untuk mempertunjukkan keseluruhan set beserta
obyek – obyeknya. Dengan posisi high camera angle ini dapat menciptakan kesan obyek nampak
kecil, rendah, hina, perasaan kesepian, kurang gairah, kehilangan dominasi.
c. Low Camera Angle

Gambar low camera angle


Sumber : http://rendireihan.blogspot.com/
Posisi kamera di bawah ketinggian mata, sehingga kamera harus mendongak untuk
merekam gambar subyek. Posisi ini memberikan kesan cenderung menambah ukuran tinggi obyek,
memberikan kesan kuat, dominan dan dinamis.
d. Bird Eye View
Gambar teknik mata burung (bird eye)
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_bangunan_tertinggi_di_Jakarta
Jenis sudut ini mengambil subyeknya dari ketinggian. Hal ini seperti konsep pada cara
burung melihat dari atas. Teknik ini dilakukan dari tempat yang tinggi seperti contoh foto yang
menampilan gedung – gedung diperkotaan.

Asesmen Formatif
Segitiga Exposure adalah konsep yang digunakan dalam fotografi untuk mengatur eksposur yang
tepat pada sebuah gambar. Istilah "segitiga" merujuk pada tiga elemen penting yang saling
berhubungan: kecepatan rana (shutter speed), bukaan diafragma (aperture), dan sensitivitas ISO.
Ketiga elemen ini bekerja bersama-sama untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke sensor
kamera dan mempengaruhi hasil akhir dari gambar yang diambil. Kecepatan rana (shutter speed)
mengacu pada waktu yang diperlukan oleh rana kamera untuk membuka dan menutup saat
pengambilan gambar. Semakin cepat kecepatan rana, semakin singkat waktu pencahayaan yang
diberikan ke sensor kamera. Kecepatan rana yang tinggi digunakan untuk mengambil gambar objek
yang bergerak cepat atau untuk menghindari gambar yang buram. Di sisi lain, kecepatan rana yang
lambat digunakan untuk menciptakan efek gerakan atau untuk mengambil gambar dalam kondisi
pencahayaan yang rendah. Bukaan diafragma (aperture) mengontrol seberapa besar lubang di lensa
kamera yang memungkinkan cahaya masuk ke sensor. Bukaan diukur dengan angka f-stop, seperti
f/2.8, f/4, f/5.6, dan seterusnya. Semakin kecil angka f-stop, semakin besar bukaan diafragma dan
semakin banyak cahaya yang masuk ke dalam sensor. Bukaan diafragma juga mempengaruhi
kedalaman bidang (depth of field) dalam gambar. Bukaan yang besar (kecil angka f-stop) akan
menghasilkan latar belakang yang kabur dan objek utama yang tajam, sementara bukaan yang kecil
(besar angka f-stop) akan menghasilkan gambar yang lebih tajam secara keseluruhan. Sensitivitas
ISO mengacu pada sejauh mana sensor kamera mampu menangkap cahaya. Semakin tinggi ISO
yang digunakan, semakin sensitif sensor kamera terhadap cahaya, yang memungkinkan pengambilan
gambar dalam kondisi pencahayaan yang rendah. Namun, peningkatan sensitivitas ISO juga dapat
menghasilkan tingkat noise (butiran) yang lebih tinggi dalam gambar. Ketiga elemen ini saling terkait
dan harus diatur dengan tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika salah satu elemen diubah,
maka dua elemen lainnya harus disesuaikan untuk menjaga keseimbangan eksposur.
1. Fungsi dari bukaan diafragma dalam Segitiga Exposure …
a. Mengatur kecepatan rana
b. Mempengaruhi kedalaman bidang (depth of field)
c. Mengurangi tingkat noise dalam gambar
d. Memperbaiki pencahayaan yang buram
e. Meningkatkan sensitivitas ISO
2. Bagaimana ketiga elemen dalam fotografi saling berhubungan?
3. Bukaan diafragma mengontrol seberapa besar lubang di lensa kamera yang
memungkinkan .... masuk ke sensor.
4. Exposure adalah konsep yang digunakan dalam fotografi untuk mengatur …
5. Berikan tanda (√) pada B untuk benar dan S untuk pernyataan salah terkait dengan segitiga
eksposur!
Pernyataan B S
Kecepatan rana tidak berpengaruh terhadap eksposur gambar.
Bukaan diafragma yang besar (kecil angka f-stop) menghasilkan latar belakang yang
kabur.
Peningkatan sensitivitas ISO dapat menyebabkan tingkat noise yang lebih tinggi dalam
gambar.
Segitiga Exposure terdiri dari empat elemen penting dalam fotografi.
Bukaan diafragma mempengaruhi kecepatan rana dalam Segitiga Exposure.

Aktivitas Kelompok
Dalam tugas ini, kelompok Anda akan mempraktekkan konsep Segitiga Exposure dalam
fotografi. Setiap anggota kelompok akan memiliki kesempatan untuk mengambil beberapa foto
dengan mengatur kecepatan rana, bukaan diafragma, dan sensitivitas ISO. Tugas ini bertujuan untuk
membantu Anda memahami bagaimana ketiga elemen tersebut saling berinteraksi dan
mempengaruhi hasil akhir gambar.
Petunjuk Tugas:
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4 – 5 siswa.
Dalam kelompok, tentukan pembagian tugas yang adil agar setiap anggota kelompok dapat
berkontribusi secara merata. Beberapa tugas yang dapat dibagikan antara lain:
a. Mengatur jadwal dan lokasi pengambilan foto.
b. Mengumpulkan informasi tentang konsep Segitiga Exposure.
c. Mengatur dan mengelola hasil foto dari setiap anggota kelompok.
d. Menyusun laporan tugas.
e. Menyampaikan presentasi tugas kelompok.
2. Setiap anggota kelompok akan membutuhkan kamera yang dapat mengatur pengaturan
manual seperti kecepatan rana, bukaan diafragma, dan sensitivitas ISO.
3. Tentukan lokasi yang menarik sebagai tempat untuk mengambil foto. Ini bisa berupa luar
ruangan, dalam ruangan, atau kombinasi keduanya.
4. Setiap anggota kelompok akan mengambil setidaknya lima foto dengan variasi pengaturan
Segitiga Exposure. Gunakan subjek yang berbeda dan variasi kondisi pencahayaan untuk
mengeksplorasi hasil yang berbeda.
5. Setiap foto harus mencakup informasi pengaturan Segitiga Exposure yang digunakan, seperti
kecepatan rana, bukaan diafragma, dan sensitivitas ISO.
6. Setelah selesai mengambil foto, anggota kelompok harus berkumpul untuk membahas hasil
foto masing-masing dan berbagi pengalaman serta pengetahuan yang didapatkan.
Kelompok harus menyusun laporan tugas yang berisi:
a. Deskripsi singkat tentang konsep Segitiga Exposure.
b. Foto-foto yang diambil oleh setiap anggota kelompok, disertai dengan pengaturan Segitiga
Exposure yang digunakan.
c. Refleksi individu tentang pengalaman mengambil foto dengan variasi Segitiga Exposure.
d. Kesimpulan kelompok tentang pengaruh kecepatan rana, bukaan diafragma, dan sensitivitas
ISO terhadap hasil akhir gambar.
7. Presentasikan laporan tugas kelompok kepada guru atau instruktur.
Ringkasan Materi
B. Editing pada Fotografi
Soal Pemantik :
1. Apa yang kalian ketahui tentang editing pada fotografi?
2. Bagaimana cara anda memahami editing pada dunia fotografi?
3. Apa saja yang dapat kalian pelajari dalam materi editing fotografi?
Berikut ini pembahasan tentang penyimpanan data dan aplikasi edit pada fotografi.
1. Media Penyimpanan
Di era fotografi digital ini, kita semakin banyak memotret, baik mengunakan kamera digital
atau kamera ponsel. Kondisi ini membuat masalah baru yaitu masalah penyimpanan. Sampai saat ini,
belum ada media penyimpanan yang awet dan aman untuk jangka panjang. Kita semua tidak ingin
foto yang dengan susah payah dibuat hilang begitu saja bukan? Banyak jenis media penyimpanan
yang bisa pilih saat ini dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
a. Memory Card
Memory card adalah media penyimpanan yang sangat umum untuk kamera digital.
Ukurannya sangat kecil dan di tahun 2017 ini pada umumnya berukuran berkisar dari 16GB sampai
64GB, ada juga yang mencapai 256GB dalam satu kartu, tapi kartu seperti itu masih tinggi harganya.
Memory card sebenarnya bukan media penyimpanan yang ideal untuk jangka panjang. Fungsi
memory card adalah sebagai media penyimpanan data foto sementara, dan kemudian selanjutnya
akan di copy/pindahkan ke media lain yang lebih besar dan awet untuk penyimpanan jangka panjang.
b. Flash Drive
Sama dengan memory card, kapasitas flash drive relatif kecil dan biasanya hanya digunakan
sebagai media penyimpanan sementara saja karena ukurannya yang kecil beresiko hilang. Flash
drive biasa disebut juga USB atau Thumb drive.
c. Harddisk
Harddisk atau kadang disebut hard drive/HDD, adalah tempat penyimpanan yang paling
populer karena ukuran fisiknya kecil tapi dapat menampung banyak data. Harddisk berkapasitas 4 TB
(4000 MB) dapat menyimpan kurang lebih 400.000 foto berjenis JPG berukuran 24MP. Di tahun 2017
ini, Harddisk berkapasitas 4TB sudah cukup terjangkau. Harddisk ada yang bersifat internal yaitu di
dalam komputer, laptop/notebook kita, dan ada juga yang sifatnya external yaitu terpisah dari
komputer dan disambungkan dengan kabel USB atau firewire.
Harddisk di dalam komputer merupakan tempat penyimpanan paling praktis, tapi beresiko
misalnya bagaimana jika komputer rusak, terkena virus, atau software yang jahat. Bisa-bisa data foto
di dalam HDD komputer ikut rusak atau hilang. Harddisk external lebih aman, tapi juga tidak bisa
dibilang awet, biasanya, performa harddisk external terutama yang berukuran kecil akan menurun,
dan tidak jarang akan rusak dan sulit dikenali oleh komputer setelah 3-5 tahun pemakaian. Oleh
sebab itu, saya menyarankan tandai tanggal pembelian harddisk dan kemudian upgrade secara
berkala, misalnya empat tahun sekali dan pindahkan data foto dari harddisk lama dan harddisk baru.
Saat membeli harddisk baru, belilah yang ukurannya lebih besar, supaya bisa mencakupi isi harddisk
lama dan bisa menuliskan data baru. Misalnya harddisk lama kapasitasnya 1 TB, maka belilah
harddisk baru dengan kapasitas 2 atau 3 TB.
Yang sifatnya external, memiliki dua jenis, yang pertama adalah yang ukurannya sangat kecil
dan tenaganya tergantung dari komputer. Kelebihannya yaitu ukurannya sangat kecil sehingga
mudah dibawa kemana-mana, dan saat mati listrik, bisa tetap menyala karena dayanya berasal dari
baterai laptop. Sedangkan jenis yang kedua memiliki ukuran fisik cukup besar dan
dayanya tergantung dari stop kontak langsung. Harddisk yang cukup besar ini juga memiliki kipas
untuk mengurangi panas sehingga bisa lebih awet untuk jangka panjang.
d. Solid State Drive/SSD
Solid State Drive atau sering disebut dengan SSD juga merupakan salah satu media storage
yang cukup populer. Jika dibandingkan dengan harddisk, SSD jauh lebih unggul dalam banyak hal
namun keunggulan-keunggulan itu harus ditebus dengan harga yang juga jauh lebih mahal dari
harddisk. Saat ini kisaran harga per megabyte SSD masih cukup mahal dibandingkan HDD. Adapun
keunggulan saat anda memilih SSD menjadi media simpan data fotografi Anda antara lain adalah
SSD tak memiliki bagian fisik internal yang bergerak. Keunggulan lainnya dari SSD tentu adalah daya
tahan yang lebih lama, secara teori karena tak ada bagian yang bergerak maka SSD seharusnya
lebih tahan lama dari Harddisk walaupun ada beberapa kasus dimana SSD tiba-tiba tak bisa dibaca
lagi. Selain itu Anda bisa lebih mudah untuk membawa SSD ini kemana-mana karena ukurannya
yang kecil serta tahan terhadap guncangan. Kelemahan terbesar SSD saat ini tentunya adalah
harganya yang masih mahal jika dibandingkan dengan harddisk.
e. Media Penyimpanan Menggunakan Media Sosial
Mengunggah foto ke facebook, instagram, atau media lain biasanya bukan solusi yang jangka
panjang yang baik, karena kualitas foto yang diunggah akan mengalami penurunan kualitas karena
dikompres ukurannya oleh mesin otomatis dari situs media sosial. Dan ada resiko jika kita kehilangan
akun kita karena di hack, lupa password atau karena sebab lainnya, kita akan kehilangan foto-foto
kita disana. Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa situs media sosial tersebut tutup, misalnya
seperti friendster.com.
f. Media Penyimpanan Cloud
Media yang termasuk baru ini memungkinkan kita mengunggah foto kita ke media
penyimpanan yang dikelola perusahaan orang lain, dan sebagai imbalannya biasanya kita membayar
sejumlah uang secara berkala, seperti langganan. Contoh penyedia layanan cloud yang populer yaitu
Dropbox, Google Drive, Microsoft One Drive, Flickr dan Apple iCloud. Cloud dianggap sangat aman
karena file kita akan aman meskipun komputer, harddisk kita hilang atau rusak, dan kita dapat
mengaksesnya dimana saja asal ada koneksi internet. Kelemahannya yaitu jika kita lupa membayar
langganan, atau perusahaan tersebut menutup layanannya, maka foto-foto yang disimpan di
dalamnya juga akan hilang.
2. Aplikasi Edit Foto Menggunakan Perangkat Komputer
Pada umumnya, saat akan melakukan pengeditan foto, Anda dapat memilih aplikasi dengan
menyesuaikan perangkat keras yang Anda gunakan. Sebab, baik mengedit dengan komputer atau
mobile, keduanya memiliki jenis aplikasi yang berbeda. Oleh karena itu, Anda perlu membaca artikel
ini sampai habis supaya bisa memilih aplikasi edit foto terbaik untuk kebutuhan Anda.
a. Adobe Photoshop
Tidak dapat dipungkiri, Adobe merupakan salah satu label editing terbesar dan terbaik. Jika
Grameds ingin mencari aplikasi edit foto untuk PC atau Laptop, maka adobe photoshop menjadi
pilihan yang tepat. Pada dasarnya, semua software adobe mendukung untuk melakukan editing foto
dan video, namun adobe photoshop ini merupakan software yang paling mudah dan lengkap untuk
keperluan foto. Terdapat begitu banyak tools untuk melakukan editing secara detail. Jika Anda ingin
mengedit foto dengan memberikan filter efek, Anda bisa membuat preset sendiri dengan camera raw
filter. Selain filter, dengan Adobe Photoshop memungkinkan Anda mengedit dengan multiple layer
sehingga jika ada kesalahan bisa mengoreksi dengan baik. Salah satu keunggulan lain pada
photoshop adalah adanya fitur smart object, brush tools, magic wand dan masih banyak lainnya.
Melalui photoshop Anda bisa memperbaiki foto, mengubah dan menambahkannya pada foto lain.
b. Adobe Photoshop Lightroom
Sekilas, lightroom tampak sama dengan photoshop. Tapi jangan salah, kedua aplikasi ini
memiliki fungsi yang amat berbeda. Jika dengan photoshop Anda bisa mengubah, mengganti gambar
dengan berbagai layer, tapi tidak pada lightroom. Adobe photoshop lightroom atau kerap disebut
lightroom ini, bisa dikatakan merupakan software ekstensi dari photoshop dengan fokus dalam editing
pencahayaan dan filternya. Tentu meskipun sifatnya sebagai bagian dari adobe versi pengeditan efek
pencahayaan yang lebih luas, namun software ini dapat berdiri sendiri. Artinya Anda tidak perlu
memiliki photoshop untuk bisa menggunakan lightroom. Adobe seolah memberikan kemudahan pada
user sehingga kita bisa memilih untuk menggunakan salah satunya saja. Maka, jika Anda lebih sering
mengedit dengan fokus pada pencahayaan dan filter saja, Anda bisa menggunakan lightroom ini.
Pada lightroom ini semua tools digunakan untuk mendukung pengeditan cahaya dengan palet warna
jauh lebih banyak, dan setting tools yang lebih luas.
c. Skylum Luminar
Salah satu aplikasi edit foto yang tidak kalah unggul adalah Skylum Luminar. Kendati tools
dan fiturnya tidak sebanyak photoshop, namun dengan aplikasi ini Anda bisa mengedit dengan jauh
lebih mudah tanpa memakan waktu yang lama. Software ini menawarkan berbagai macam filter yang
bisa Anda gunakan untuk memperbaiki tone, lens hingga distortion pada raw file Anda. Selain itu
pada aplikasi satu ini apa pula fitur automatic correction yang semakin memudahkan Anda dalam
mengedit. Jika Anda masih pemula, dan merasa kesulitan dalam menggunakan software-software
adobe maka Skylum Luminar rasanya akan menjadi aplikasi yang tepat untuk membantu proses edit
foto.
d. Corel Paintshop
Masih satu keluarga besar dari Coreldraw, Corel Paintshop ini adalah software keluaran
Corel yang fokus pada editing foto. Jika Anda mungkin bisa mendengar Coreldraw untuk membuat
desain, maka Corel Paintshop Pro ini akan membantu Anda untuk mengedit foto-foto menjadi
semakin menarik. Tapi bukan corel namanya, jika tidak bisa untuk mengedit segi grafis. Aplikasi ini
juga tidak hanya menyediakan fitur untuk edit foto semata, tapi juga ada banyak tools untuk mengedit
grafis dengan hasil yang sama baiknya dengan photoshop. Terlebih lagi, pembelian lisensi Corel
Paintshop tergolong lebih murah dibandingkan dari Adobe. Sehingga Anda bisa mendapatkan
aplikasi yang baik dengan harga terjangkau.
e. Cyberlink PhotoDirector
Membahas aplikasi editing, memang tidak hanya Adobe saja yang sudah populer. Salah satu
software editing yang cukup legendaris datang dari perusahaan Cyberlink, yakni Cyberlink
PhotoDirector. Cyberlink sendiri memiliki banyak jenis aplikasi mulai dari edit foto, video, converter
dan video player. Jika Anda ingin melakukan edit foto yang dengan tools lengkap tapi tidak serumit
Photoshop, maka PhotoDirector ini bisa menjadi pilihan terbaik untukmu. Penggunaan software dari
Cyberlink memang terkenal lebih mudah, sehingga user bisa mengaplikasikannya sendiri dengan
mudah bahkan jika Anda masih pemula. Jika membahas mengenai tools dan fitur, rata-rata tidak jauh
beda dengan fitur edit foto dari Adobe. Hanya saja penataan tools dan fitur pada PhotoDirector jauh
lebih jelas dan tampak di menu bar sehingga mudah ditemukan.
3. Aplikasi Edit Foto Menggunakan Smartphone
Berikut ini beberapa rekomendasi aplikasi edit foto yang bisa Anda unduh hanya dengan
smartphone.
a. Adobe Photoshop Express
Siapa yang tidak kenal aplikasi dari keluarga besar Adobe ini. Selain fitur super lengkap,
Adobe merupakan perusahan software yang banyak mengembangkan produk mereka untuk
kebutuhan desain dan editing. Salah satu aplikasi dari Adobe terbaru dalam versi mobile phone ini
adalah Adobe Photoshop Express. Aplikasi satu ini begitu populer dan banyak digunakan karena
fiturnya yang mudah digunakan, dengan hasil layaknya profesional editor. Pada versi mobile ini, fitur-
fitur pada photoshop disederhanakan sehingga, pengguna dapat mengedit dalam waktu singkat.
Salah satu keunggulannya adalah terdapat banyak efek foto yang telah dibuat dalam bentuk preset.
Sehingga Anda tidak perlu lagi mengatur satu per satu saturasi, noise, exposure untuk mendapatkan
sebuah preset menawan.
b. PicsArt
Jika Photoshop sudah terkenal karena versi desktopnya yang legendaris di dunia editing,
maka untuk kategori mobile phone bisa dikatakan PicsArt menjadi aplikasi wajib yang sudah
digunakan lebih dari jutaan pengguna. Aplikasi PicsArt ini juga sudah berkembang sejak lama dan
terus meng-upgrade versinya sehingga menampilkan banyak fitur yang memudahkan pengguna
untuk melakukan berbagai eksperimen editing. PicsArt menawarkan fitur lengkap yang tidak hanya
preset cantik untuk tiap efeknya, melainkan juga berbagai jenis kolase, layering untuk gambar dan
elemen, teks dengan banyak font cantik dan masih banyak lagi. Melalui aplikasi ini Anda bisa
mencoba berbagai jenis editing foto untuk produk bisnis supaya menjadi semakin berbeda dan
menarik.
c. VSCO
Belum lama ini, filter-filter dari VSCO ini sempat menjadi tren yang kerap digunakan oleh para
remaja saat ini. Banyak dari pengguna sosial media yang menampilkan sejumlah foto dengan tema
vintage yang ada pada aplikasi VSCO ini. Bahkan di instagram sendiri, filter instagram yang paling
sering digunakan pengguna salah satunya adalah vsco. Maka jika Anda menginginkan foto produk
dengan nuansa vintage dengan cool tone, maka tampaknya aplikasi VSCO ini cocok untukmu. Filter-
filter yang tersedia dalam aplikasi ini akan memberikan kesan lebih easthetic dan gloomy pada
fotomu. Sehingga tema dalam VSCO ini juga cocok untuk Anda gunakan sebagai editor foto pribadi
atau untuk produk bisnis.
d. Photo Editor Pro-Inshot
Inshot berhasil sukses dengan aplikasi editing video mereka, kini kembali menggagas aplikasi
untuk edit foto. Berasal dari developer yang sama yakni Inshot, membuat kualitas Photo Editor Pro ini
tidak perlu dipertanyakan lagi. Photo Editor Pro ini menyediakan banyak fitur menawan dengan tools
yang juga mudah dipahami oleh para pengguna. Sehingga baik Anda sebagai editor profesional
ataupun yang masih belajar, bisa menggunakan aplikasi ini dengan mudah. Sejumlah fitur yang
paling banyak disukai dari aplikasi ini yakni adanya lebih dari 60 filter efek gratis. Efek yang
disediakan juga merupakan efek kekinian yang banyak disukai remaja saat ini seperti filter Natural,
Lomo, Vignette dan Pink. Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan light FX dan photo blender yang
membantu Anda mengedit jauh lebih detail dan profesional. Anda juga bisa mengedit foto menjadi
bokeh yang bisa Anda adjust sesuai keinginan.
e. AirBrush
Sesuai namanya, AirBrush ini merupakan salah satu aplikasi yang banyak dicintai pengguna
karena fitur blemish and pimple removernya. Fitur ini berguna untuk melakukan koreksi pada foto,
dan menyempurnakannya. Sehingga jika Anda mengedit foto wajah dengan jerawat, Anda bisa
menghilangkannya dengan fitur andalan satu ini. Selain itu, fitur itu juga dapat mempercantik dan
memperhalus dengan tools brush nya yang bisa memperbaiki tampilan foto. Misalnya, pada foto
produk makanan Anda ternyata tampak kurang menarik, Anda bisa membubuhkan pulasan dengan
highlight di beberapa bagian foto sehingga terlihat lebih menggoda. Selain itu, AirBrush ini juga
menawarkan fitur Real-Time Editing Technology. Di mana Anda bisa melakukan penyuntingan foto
sebelum mengambil gambar real timenya.
f. Prisma
Aplikasi editing foto menjadi digital art lainnya yang tidak kalah menarik adalah Prisma.
Aplikasi ini bahkan telah diunduh oleh lebih dari 110 juta pengguna. Prisman menawarkan efek filter
untuk membuat foto Anda tampak seperti lukisan, atau digital art yang menarik. Tidak lupa dengan
tema filter yang unik serta tampilan saturasi tajam khas gambar-gambar digital art. Dengan
menggunakan Prisma, Anda juga bisa terus terhubung dengan banyak konten kreator lain di platform
yang sama.
g. Picsa Photo Editor
Jika Anda suka jenis foto eksentrik yang berbeda, Anda bisa melakukan eksperimen editing
menggunakan aplikasi Picsa Photo Editor ini. Tidak hanya menyediakan filter efek lucu-lucu saja,
namun pada aplikasi ini Anda bisa dengan mudah mengedit menggunakan serangkaian elemen,
kolase, dan efek lucu. Tanpa perlu skill editing tingkat dewa, Anda sudah bisa menggunakan efek
seperti spiral, yang memberikan sentuhan cahaya spiral atau rainbow sehingga foto tampak jauh lebih
futuristik. Ada pula drip effect yang bisa membuat foto Anda tampak unik dan stunning. Anda hanya
perlu menerapkannya dengan satu tap saja, efek sudah bisa Anda terapkan. Melalui aplikasi ini Anda
juga bisa mengatur berbagai ratio foto yang Anda inginkan sesuai kebutuhan sosial media.
h. Snapseed
Snapseed merupakan salah satu aplikasi yang dirilis dari developer Google, dimana fitur
yang disediakan tidak kalah menarik. Aplikasi ini menyediakan begitu banyak tools lengkap layaknya
photoshop yang mengijinkan kita melakukan pengeditan secara detail. Tidak hanya itu saja, dengan
snapseed Anda dapat menyimpan preset sendiri dengan mengedit RAW files dan menerapkannya
pada semua foto yang selanjutnya Anda edit. Sehingga Anda bisa mendapatkan banyak foto dengan
satu tema senada.
i. Photo Lab Picture Editor
Apabila aplikasi di atas masih kurang memenuhi selera, Anda bisa menggunakan aplikasi
Photo Lab Picture Editor ini untuk mempercantik foto produk. Pasalnya dengan aplikasi ini, Anda bisa
melakukan pengeditan foto dengan mengubahnya menjadi digital art. Tidak hanya digital art saja,
Anda juga bisa mengubah fotomu dengan filter yang natural yang tersedia di aplikasi ini. Dengan
tools lengkap, preset yang smooth memberikan kesan foto produk Anda begitu natural.

Asesmen Formatif
Editing pada Fotografi adalah proses pengolahan dan penyempurnaan gambar yang telah diambil
dengan menggunakan perangkat lunak editing foto. Melalui proses editing, seorang fotografer dapat
memperbaiki, memperkuat, atau bahkan mengubah gambar untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Editing dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas gambar, mengoreksi kekurangan teknis, atau
bahkan mengungkapkan ekspresi artistik tertentu.
Ada beberapa teknik dan alat yang digunakan dalam proses editing foto. Berikut adalah beberapa
contoh yang umum digunakan:
1. Penyesuaian Kecerahan dan Kontras
Mengatur tingkat kecerahan, kontras, dan kehitaman pada gambar untuk memperbaiki pencahayaan
dan membuat detail lebih menonjol.
2. Penyesuaian Warna
Mengubah kehangatan, tingkat kejenuhan, atau tonalitas warna pada gambar untuk mencapai
tampilan yang lebih konsisten atau untuk memberikan efek kreatif.
3. Pengaturan Kedalaman Bidang (Depth of Field)
Menggunakan efek blur atau pengaturan kedalaman bidang untuk memfokuskan perhatian pada
subjek utama dan menciptakan efek estetika yang diinginkan.
4. Pemotongan (Cropping)
Memotong atau merubah komposisi gambar untuk meningkatkan keseimbangan, memperbaiki
komposisi, atau menekankan pada elemen penting dalam foto.
5. Pembersihan dan Retouching
Menghapus noda, debu, atau objek yang mengganggu pada gambar. Melakukan retouching untuk
menghilangkan ketidaksempurnaan pada kulit atau objek yang ada dalam foto.
6. Penambahan Efek
Menerapkan efek kreatif seperti pemrosesan hitam putih, pengaturan warna khusus, atau
penggunaan filter untuk menciptakan tampilan yang unik.
Editing pada fotografi bukan hanya sekadar memanipulasi gambar, tetapi juga merupakan
proses artistik yang memungkinkan fotografer untuk mengekspresikan visi dan gaya pribadi mereka.
1. Tujuan dari proses editing pada fotografi yaitu ….
a. Menghasilkan gambar yang buram
b. Membuat gambar terlihat lebih alami
c. Memperbaiki kesalahan teknis pada gambar
d. Menghilangkan elemen penting dalam gambar
e. Membatasi kreativitas fotografer
2. Teknik "Pemotongan" dalam editing fotografi adalah…
a. Mengubah kecerahan dan kontras gambar
b. Menambahkan efek kreatif pada gambar
c. Menghilangkan objek yang mengganggu pada gambar
d. Mengubah tampilan warna gambar
e. Mengatur kedalaman bidang pada gambar
3. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan proses editing pada fotografi dan
mengapa penting dilakukan.
4. Pengaturan kecerahan dan kontras merupakan teknik editing yang digunakan untuk
memperbaiki pencahayaan dan membuat detail lebih .... dalam gambar.
5. Berikan tanda (√) pada B untuk benar dan S untuk pernyataan salah terkait dengan segitiga
eksposur!
Pernyataan B S
Editing pada fotografi hanya dilakukan untuk mengubah tampilan warna gambar
Penyesuaian kecerahan dan kontras adalah salah satu teknik editing yang digunakan
untuk memperbaiki pencahayaan gambar.
Pemotongan (Cropping) dalam editing fotografi mengacu pada proses mengubah
kedalaman bidang pada gambar.
Editing pada fotografi hanya digunakan untuk menyempurnakan gambar dan tidak
mempengaruhi visi kreatif fotografer.
Penambahan efek adalah teknik editing yang digunakan untuk menerapkan efek kreatif
pada gambar.

Aktivitas Kelompok
Dalam tugas ini, kelompok Anda akan mempraktekkan teknik editing pada fotografi dengan
menggunakan perangkat lunak editing foto. Setiap anggota kelompok akan memilih beberapa foto
yang telah diambil sebelumnya untuk diedit dan memperbaiki. Tugas ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan editing dan memahami pengaruhnya terhadap hasil akhir gambar.
1. Bentuklah kelompok dengan anggota sebanyak yang ditentukan oleh dosen atau instruktur.
2. Setiap anggota kelompok harus memiliki akses ke perangkat lunak editing foto yang dapat
digunakan untuk praktik.
3. Setiap anggota kelompok harus memilih beberapa foto yang ingin mereka edit. Foto-foto ini
dapat diambil sebelumnya atau bisa juga foto yang diambil secara spesifik untuk tugas ini.
4. Lakukan editing pada foto-foto tersebut dengan menerapkan teknik-teknik editing yang telah
dipelajari, seperti penyesuaian kecerahan dan kontras, penyesuaian warna, pemotongan, retouching,
atau penambahan efek kreatif.
5. Pastikan setiap anggota kelompok menyimpan hasil editing mereka dalam format yang dapat
dibagikan atau diakses oleh anggota kelompok lainnya.
6. Setelah selesai mengedit foto, anggota kelompok harus berkumpul untuk membahas hasil
editing masing-masing dan berbagi pengalaman serta pengetahuan yang didapatkan.
7. Kelompok harus menyusun laporan tugas yang berisi:
a. Deskripsi singkat tentang konsep editing pada fotografi dan pentingnya dalam menghasilkan
gambar yang berkualitas.
b. Foto-foto sebelum dan sesudah editing dari setiap anggota kelompok.
c. Penjelasan teknik editing yang digunakan pada setiap foto, beserta alasan dan efek yang
ingin dicapai.
d. Refleksi individu tentang pengalaman melakukan editing pada foto dan hasil yang telah
dicapai.
e. Kesimpulan kelompok tentang pentingnya kemampuan editing dalam menghasilkan gambar
yang diinginkan.
Pastikan untuk menghormati hak cipta dan privasi orang lain saat menggunakan foto yang
bukan milik Anda sendiri untuk praktik editing. Jika menggunakan foto orang lain, pastikan untuk
mendapatkan izin atau menggunakan foto dengan lisensi yang memungkinkan penggunaan untuk
tujuan tugas atau pendidikan.

Ringkasan Materi
C. MERANCANG PENERAPAN FOTOGRAFI DAN PROSES PRODUKSI DALAM DESAIN
KOMUNIKASI VISUAL
Soal Pemantik
1. Apa yang kalian ketahui tentang penerapan fotografi dan proses produksi?
2. Bagaimana cara anda memahami penerapan fotografi dan proses produksi?
3. Apa saja yang dapat kalian pelajari dalam materi penerapan fotografi dan proses produksi?
Berikut ini merupakan penerapan kreativitas dan disiplin dalam perancangan dan proses
produksi dalam eksekusi kerja DKV, yaitu salah satunya melalui foto produk.
1. Pengertian Foto Produk
Fotografi produk atau sering disebut foto produk adalah salah satu bentuk fotografi komersial.
Tujuan utamanya untuk menghadirkan tampilan produk berupa foto yang sebaik mungkin. Foto
produk diperlukan untuk memberi deskripsi produk dengan lebih jelas secara visual kepada
konsumen mengenai bentuk fisik dan fungsi dari produk tersebut. Dalam dunia digital marketing, foto
produk adalah tentara garda paling depan dalam proses pemasarannya. Jika sebuah foto produk
sudah menarik perhatian, secara otomatis konsumen menjadi lebih mengetahui dan mengenal produk
yang Anda branding.
2. Fungsi Foto Produk
Sebelum kita mengupas mengenai hal teknis dalam pembuatan foto produk, yuk, pahami
dulu seberapa penting sih foto produk untuk para pelaku UMKM. Berikut ini fungsi foto produk dalam
sebuah brand.
a. Meningkatkan Reputasi Bisnis
Foto yang diolah dengan baik dan menarik akan membuat konsumen beranggapan produk
yang Anda jual memang dikelola dengan serius. Seiring dengan itu, konsumen juga akan menilai
bahwa Anda adalah produsen yang dipercaya memiliki produk berkualitas. Di saat yang sama, Anda
juga menawarkan keunikan yang tidak dimiliki oleh pesaing.
b. Menaikkan Nilai Jual
Nilai rasa yang sampai pada benak konsumen akan berbeda ketika melihat foto yang diolah
dengan baik dengan yang asal ada atau asal jadi. Foto yang profesional membuat produk menjadi
lebih elegan dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
c. Identitas yang Melekat
Pentingnya foto produk bagi UMKM atau pun bisnis yang lebih besar adalah untuk membuat
identitas atau karakter yang khas dan diingat oleh konsumen. Apapun yang terlihat secara visual di
foto produk dari brand milikmu akan melekat. Akan diingat. Tentu saja harapan ke depannya menjadi
daya pikat.
d. Meningkatkan Engagement
Terlebih untuk Anda yang memfokuskan kanal pemasarannya melalui platform digital, foto
produk adalah “tenaga pemasaran” tanpa suara dan kata. Terutama di marketplace seperti Shopee,
Tokopedia, dan sejenisnya serta Instagram, foto adalah ‘nyawa’ dari pemasaran produk. Tampilan
yang menarik dan out of the box menjadi magnet bagi konsumen dan meningkatkan engagement
pada algoritma pada social media marketing. Pengguna media sosial tidak ragu untuk memberi
komentar, like, atau share foto tersebut pada teman-temannya.
e. Membantu Brand Awareness
Foto produk penting untuk menciptakan brand awareness dan membangun hubungan baik
dengan pelanggan setiap saat. Terlebih karena foto produk yang baik dapat memudahkan konsumen
dalam mengenal brand milikmu beserta produk yang ditawarkan.
f. Meningkatkan Omzet
Seiring dengan naiknya kepercayaan konsumen dan brand awareness terhadap produk
karena foto produkmu yang keren, biasanya akan diikuti dengan meningkatnya omzet melalui proses
konversi. Foto yang menarik dan menjanjikan membuat konsumen tak ragu-ragu memasukkan
produkmu ke keranjang belanjanya.
3. Jenis-Jenis Foto Produk
Jika Anda sudah benar-benar tertarik untuk membuat foto produk dari bisnismu, kenali dulu
beberapa jenis foto produk berikut ini.
a. White Background Shoot
(sumber: stock.adobe.com)
Jenis dan teknik memotret dengan latar belakan putih atau polos ini dapat digunakan untuk
beragam produk. Kelebihannya adalah memperlihatkan produk dengan detail dan fokus pada produk
karena kontras dengan latar belakangnya.
b. Lifestyle Shot

(sumber: behance.net)
Teknis pemotretan yang menggambarkan produk ketika digunakan. Misalnya produk camilan
yang tersaji di ruang santai, produk tenda yang ditampilkan di area perkemahan, dan lain-lain.
c. Flat Lay Shoot

(sumber: unsplash)
Jenis foto ini menempatkan produk pada bidang datar dan difoto dari atas dengan posisi
kamera lurus. Biasanya ditambahkan properti lain yang memperkuat citra produk.
d. Scale Shoot
(sumber: weareyellowpixel.com)
Foto produk jenis ini menampilkan penjelasan ukuran melalui obyek pembanding yang diatur
dengan luwes. Misalnya konsumen jadi tahu skala ukuran pewarna kuku ketika difoto dengan cara
sedang digenggam oleh model.
e. Detailed Shoot

(sumber: ecommercephotographyindia.com)
Foto dengan detail ini membuat konsumen melihat produkmu dengan lebih jelas. Pemotretan
dilakukan secara close-up yang menonjolkan keunggulan dari produkmu. Misalnya jahitan tepi pada
produk jilbab, foto bagian dalam tas wanita, dan sebagainya.
f. Individual Shoot

(sumber: soona.co)
Pernah lihat foto dalam katalog produk? Nah, itu merupakan jenis foto produk individual shot.
Jadi sebuah foto benar-benar hanya produk tersebut.
g. Product Grouping

(sumber: elitephotographygroup.com)
Sebaliknya, product grouping justru terdiri atas beberapa produk dalam satu foto. Misalnya
rangkaian skincare anti jerawat yang berisikan pembersih wajah, toner, seru, dan pelembap.
h. Packaging Shoot

(sumber: istockphoto)
Jenis foto produk ini berfokus pada produk beserta kemasannya. Penting bagi konsumen
untuk tahu bentuk kemasannya agar terhindar dari pemalsuan barang. Selain itu, banyak konsumen
yang tertarik untuk membeli karena pengemasannya yang menarik dan aman.
i. Ghost Mannequin

(sumber: pixelphant.com)
Jenis foto produk ini biasanya digunakan dalam produk pakaian. Memperlihatkan produk pakaian
yang sedang digunakan, namun bagian tubuh pemakai disunting dan dihilangkan melalui aplikasi edit
foto.
j. Foto Fashion
(sumber: shutterstock)
Kebalikan dari ghost mannequin, jenis foto produk yang satu ini memotret produk dengan
modelnya. Lokasi pemotretan bisa di dalam studio ataupun di luar studio sesuai dengan tema dan
skenario dari keunggulan produk yang ingin ditonjolkan.

Asesmen Sumatif 2
Fotografi adalah seni dan teknik dalam mengambil dan menciptakan gambar yang memuat
informasi visual yang dapat mengkomunikasikan pesan, emosi, dan ide. Penerapan fotografi
melibatkan penggunaan keterampilan fotografi dalam berbagai bidang, seperti fotografi jurnalistik,
fotografi produk, fotografi pernikahan, dan banyak lagi. Proses produksi dalam fotografi mencakup
langkah-langkah yang dilakukan mulai dari perencanaan, pengambilan gambar, hingga
penyempurnaan gambar melalui proses editing.
Proses produksi dalam fotografi dapat melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Perencanaan
Tahap perencanaan melibatkan pemilihan subjek, lokasi, konsep, dan gaya fotografi yang ingin
dicapai. Pada tahap ini, fotografer juga menentukan peralatan yang diperlukan dan merencanakan
jadwal pengambilan gambar.
2. Pengambilan Gambar
Setelah perencanaan selesai, fotografer melakukan pengambilan gambar sesuai dengan rencana
yang telah dibuat. Mereka menggunakan peralatan fotografi, seperti kamera, lensa, pencahayaan,
dan aksesori lainnya untuk menghasilkan gambar yang diinginkan.
3. Seleksi dan Pemilihan Gambar
Setelah pengambilan gambar selesai, fotografer melakukan proses seleksi dan pemilihan gambar
terbaik dari hasil yang telah diambil. Kriteria pemilihan meliputi kualitas teknis, komposisi, ekspresi,
atau sesuai dengan kebutuhan atau pesan yang ingin disampaikan.
4. Proses Editing
Tahap editing melibatkan pengolahan dan penyempurnaan gambar menggunakan perangkat lunak
editing foto. Di sini, fotografer dapat melakukan penyesuaian koreksi warna, kecerahan, kontras,
pemotongan, dan pembersihan gambar. Proses editing juga melibatkan penerapan efek kreatif atau
perubahan lainnya sesuai dengan visi dan gaya pribadi fotografer.
5. Presentasi dan Penyebaran
Setelah gambar telah disempurnakan melalui proses editing, fotografer dapat menyajikan karya
mereka dalam berbagai bentuk, seperti cetakan, digital, atau di media sosial. Tujuannya adalah untuk
menampilkan dan membagikan gambar dengan audiens yang dituju.
Soal
1. Berikut hal yang dilakukan dalam proses editing dalam fotografi …
a. Pemilihan peralatan fotografi
b. Pengambilan gambar
c. Seleksi dan pemilihan gambar terbaik
d. Proses penjualan foto
e. Pengolahan dan penyempurnaan gambar
2. Jelaskan tahap perencanaan dalam proses produksi fotografi.
3. Apa pentingnya proses editing dalam fotografi?
4. Proses editing dalam fotografi melibatkan pengolahan dan penyempurnaan gambar
menggunakan …
5. Berikan tanda (√) pada B untuk benar dan S untuk pernyataan salah terkait dengan segitiga
eksposur!
Pernyataan B S
Proses produksi dalam fotografi tidak melibatkan tahap perencanaan. √
Tahap seleksi dan pemilihan gambar dalam proses produksi fotografi dilakukan setelah √
pengambilan gambar.
Proses editing dalam fotografi hanya melibatkan penyesuaian warna gambar. √
Proses produksi dalam fotografi mencakup pengambilan gambar dan proses editing. √
Tahap pemilihan peralatan fotografi termasuk dalam proses editing. √

Aktivitas Kelompok
Dalam tugas ini, kelompok Anda akan menerapkan konsep fotografi dan mempelajari proses produksi
dalam fotografi. Setiap anggota kelompok akan membuat sebuah proyek fotografi dengan tema yang
ditentukan. Tugas ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas, pemahaman tentang teknik
fotografi, serta kemampuan dalam melaksanakan proses produksi fotografi secara efektif.
Petunjuk Tugas:
1. Bentuklah kelompok dengan anggota sebanyak yang ditentukan oleh dosen atau instruktur.
2. Diskusikan dan pilihlah sebuah tema untuk proyek fotografi kelompok Anda. Tema dapat
berkaitan dengan subjek tertentu, seperti alam, manusia, kota, atau sesuai dengan minat kelompok.
3. Setiap anggota kelompok akan bertanggung jawab untuk membuat serangkaian foto yang
berkaitan dengan tema yang telah dipilih. Jumlah foto yang harus diambil dapat ditentukan oleh
kelompok.
4. Lakukan sesi pemotretan dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar fotografi, seperti
komposisi, pencahayaan, fokus, dan lainnya.
5. Setelah sesi pemotretan selesai, setiap anggota kelompok harus memilih beberapa foto
terbaik yang akan digunakan dalam proyek fotografi.
6. Selanjutnya, setiap anggota kelompok harus melaksanakan proses editing pada foto-foto
yang telah dipilih menggunakan perangkat lunak editing foto. Proses editing ini bertujuan untuk
memperbaiki kualitas gambar, mengoptimalkan komposisi, atau memberikan efek kreatif sesuai
dengan tema.
7. Setelah selesai melakukan editing, kelompok harus berkumpul untuk menyusun proyek
fotografi dengan menggunakan foto-foto yang telah diperbaiki. Proyek dapat berupa slide presentasi,
video, atau bentuk presentasi visual lainnya.
8. Dalam proyek fotografi, setiap anggota kelompok harus menjelaskan konsep, teknik fotografi
yang digunakan, serta pesan atau cerita yang ingin disampaikan melalui foto-foto yang dipilih.
9. Presentasikan proyek fotografi kelompok Anda kepada dosen atau instruktur dan berikan
penjelasan yang jelas tentang hasil karya serta proses produksi yang dilakukan.

Guna menambah pengetahuan tentang materi pembelajaran ini, Anda dapat mengunjungi link berikut!
Soal HOTS
Teknik Fotografi Portrait
Fotografi portrait adalah jenis fotografi yang berfokus pada pengambilan gambar individu atau
kelompok dengan penekanan pada wajah dan karakter subjek. Teknik fotografi portrait memainkan
peran penting dalam menghasilkan potret yang mengesankan dan ekspresif. Berikut adalah beberapa
teknik fotografi portrait yang umum digunakan:
1. Pemilihan Latar Belakang
Latar belakang dalam fotografi portrait harus dipilih dengan hati-hati untuk mengarahkan perhatian
pada subjek utama. Latar belakang yang sederhana atau latar belakang yang terkaburkan secara
selektif dapat membantu menjaga fokus pada wajah dan ekspresi subjek.
2. Pencahayaan yang Menyempurnakan
Pencahayaan yang tepat dapat menciptakan nuansa dan suasana yang sesuai dengan subjek.
Penggunaan pencahayaan alami atau pencahayaan buatan, seperti softbox atau lampu kilat, dapat
membantu menyoroti fitur wajah dan menghasilkan bayangan yang menarik.
3. Posing dan Ekspresi
Mengarahkan subjek dalam hal posing dan ekspresi adalah teknik penting dalam fotografi portrait.
Memiliki komunikasi yang baik dengan subjek untuk mendapatkan pose yang alami dan ekspresi
yang memadai adalah kunci untuk mengungkapkan kepribadian dan emosi subjek.
4. Penggunaan Depth of Field
Memanfaatkan kedalaman lapangan (depth of field) dapat membantu mengisolasi subjek dari latar
belakang dengan mempertahankan fokus pada wajah dan menghasilkan efek bokeh yang menarik.
Pertanyaan :
1. Menurut kalian bagaimana teknik pemilihan latar belakang dapat memengaruhi hasil dari
fotografi portrait?
2. Menurut anda mengapa posing dan ekspresi subjek merupakan aspek penting dalam
fotografi portrait?

Refleksi
1. Apakah Anda sudah memahami materi tentang praktik pemotretan?
2. Apa manfaat yang Anda peroleh setelah mempelajari tentang praktik pemotretan?
3. Apakah Anda sudah dapat menerapkan materi praktik pemotretan?

Asesmen Sumatif 2
1. Berikut fungsi dari diafragma pada kamera …
a. Mengatur kecepatan rana
b. Mengatur fokus dan kedalaman lapangan
c. Menangkap cahaya yang masuk ke kamera
d. Membentuk citra yang terlihat di jendela bidik
e. Mengubah sensitivitas kamera terhadap cahaya
2. Komposisi dalam fotografi …
a. Mengatur pencahayaan dalam gambar
b. Memilih objek yang akan difoto
c. Memotret dalam kondisi gelap
d. Menciptakan gambar berdasarkan suasana hati
e. Pengaturan elemen-elemen visual dalam bingkai foto
3. Apa yang dimaksud dengan "bokeh" dalam fotografi?
a. Efek buram yang dihasilkan oleh pencahayaan yang lembut
b. Pencahayaan yang terlalu terang sehingga menghasilkan pantulan
c. Kondisi foto yang terlalu gelap sehingga tidak terlihat jelas
d. Kesalahan fokus yang menghasilkan gambar buram
e. Efek yang ditambahkan setelah pemotretan selesai
4. ISO dalam fotografi yaitu ….
a. Kecepatan rana kamera
b. Rentang kecerahan gambar yang bisa direproduksi
c. Jarak fokus antara lensa dan subjek
d. Kualitas resolusi gambar yang dihasilkan
e. Sensitivitas kamera terhadap cahaya
5. Crop Factor dalam fotografi yaitu …
a. Kualitas resolusi gambar yang dihasilkan
b. Perubahan proporsi aspek gambar
c. Jarak fokus antara lensa dan subjek
d. Faktor pembesaran dalam penggunaan lensa
e. Pencahayaan yang terlalu terang sehingga menghasilkan pantulan
6. White balance yaitu …
a. Proses mengatur pencahayaan dalam sebuah gambar
b. Mengubah sensitivitas kamera terhadap cahaya
c. Menangkap cahaya yang masuk ke kamera
d. Mengedit dan memperbaiki gambar secara digital
e. Penyesuaian warna untuk mencapai keseimbangan warna yang akurat
7. Shutter speed berfungsi untuk …
a. Mengatur kecepatan rana kamera
b. Mengubah sensitivitas kamera terhadap cahaya
c. Menangkap cahaya yang masuk ke kamera
d. Mengedit dan memperbaiki gambar secara digital
e. Mengatur pencahayaan dalam sebuah gambar
8. Depth of field yaitu …
a. Kecepatan rana kamera
b. Rentang kecerahan gambar yang bisa direproduksi
c. Jarak fokus antara lensa dan subjek
d. Kualitas resolusi gambar yang dihasilkan
e. Area yang tajam dalam gambar mulai dari depan hingga belakang
9. Komposisi gulungan mata yaitu …
a. Teknik mengatur pencahayaan dalam gambar
b. Mengubah sensitivitas kamera terhadap cahaya
c. Teknik komposisi yang mengarahkan pandangan ke dalam bingkai
d. Menciptakan efek gerakan dalam gambar dengan panjang rana
e. Pengaturan elemen-elemen visual dalam bingkai foto
10. Teknik long exposure dalam fotografi yaitu …
a. Pengaturan kecepatan rana yang lambat
b. Mengubah sensitivitas kamera terhadap cahaya
c. Menciptakan efek gerakan dalam gambar dengan panjang rana
d. Mengatur pencahayaan dalam sebuah gambar
e. Penyesuaian warna untuk mencapai keseimbangan warna yang akurat
12. Burst mode yaitu …
a. Kecepatan rana kamera yang tinggi
b. Rentang kecerahan gambar yang bisa direproduksi
c. Menangkap cahaya yang masuk ke kamera dengan tepat
d. Mode kamera untuk mengambil gambar dengan cepat secara beruntun
e. Mengedit dan memperbaiki gambar secara digital
13. Berikan tanda (√) pada B untuk benar dan S untuk salah terkait istilah dengan teknik fotografi!
Pernyataan B S
Efek "bokeh" yang dihasilkan oleh lensa
bergantung pada aperture dan konstruksi
optik lensa tersebut
Fotografi jalanan (street photography) adalah
gaya fotografi yang berfokus pada kehidupan
sehari-hari di ruang publik
Ketika menggunakan mode manual pada
kamera, fotografer harus memperhatikan
baik kecepatan rana, aperture, maupun ISO
untuk mendapatkan eksposur yang tepat.
Histogram yang terletak di sebelah kanan
menunjukkan gambar yang overexposed
atau terlalu terang
Memahami dasar-dasar komposisi dalam
fotografi memungkinkan fotografer untuk
menghasilkan foto yang lebih menarik secara
visual.

14. Berikan tanda centang (√) pada jawaban yang benar terkait dengan teknik pengambilan foto!
√ High Key
√ Low Key
√ Bokeh
Flash
Shutter

15. Berikan tanda (√) pada B untuk benar dan S untuk salah terkait istilah dengan teknik fotografi!
Pernyataan B S
Komposisi dalam fotografi dapat ditingkatkan √
dengan memperhatikan garis-garis yang ada
dalam frame, seperti garis diagonal, vertikal,
atau horizontal
Menggunakan mode "Auto" pada kamera √
akan memberikan hasil foto yang selalu
optimal dalam segala kondisi
Konsep "leading lines" dalam fotografi √
melibatkan penggunaan garis yang
mengarahkan mata pengamat ke subjek
utama dalam foto
Teknik "silhouette" dalam fotografi √
melibatkan penempatan subjek yang menjadi
bayangan gelap di depan latar belakang
yang terang
Pencahayaan samping (side lighting) dapat √
menciptakan efek dramatis dan
mempertegas tekstur subjek dalam fotografi
16. Pada fotografi produk, pencahayaan yang baik sangat penting karena dapat …
a. Menciptakan efek bokeh yang menarik
b. Menghasilkan bayangan yang dramatis
c. Menunjukkan detail dan tekstur produk dengan jelas
d. Memberikan komposisi yang simetris
e. Menghilangkan noise pada gambar
17. Latar belakang yang paling umum digunakan dalam fotografi produk adalah …
a. Latar belakang berwarna terang
b. Latar belakang berwarna gelap
c. Latar belakang dengan pola yang rumit
d. Latar belakang yang bersih dan sederhana
e. Latar belakang dengan tekstur yang kuat
18. Prinsip komposisi yang digunakan dalam fotografi produk untuk menciptakan tata letak yang
menarik adalah …
a. Rule of Thirds
b. Golden Ratio
c. Symmetrical Balance
d. Leading Lines
e. Semua jawaban di atas benar
19. Tujuan dari pemrosesan dan penyuntingan gambar dalam fotografi produk adalah …
a. Mengubah bentuk fisik produk
b. Menambahkan efek artistik yang berlebihan
c. Meningkatkan kualitas dan estetika gambar
d. Menghapus produk dari gambar
e. Menampilkan latar belakang yang berwarna-warni
20. Pemilihan lensa yang tepat dalam fotografi produk dapat mempengaruhi oleh hal berikut
kecuali …
a. Kedalaman lapangan (depth of field)
b. Pencahayaan
c. Warna gambar
d. Komposisi
e. keadaan model

B. Menjodohkan
Fotografi Makro adalah teknik fotografi yang fokus pada pengambilan gambar objek dengan
skala yang sangat dekat, sehingga detail terkecil dari objek tersebut dapat terlihat jelas. Dalam
fotografi makro, fotografer menggunakan lensa khusus atau perangkat tambahan seperti extender
atau filter close-up untuk mendapatkan gambar yang memperbesar objek secara signifikan. Fotografi
makro menawarkan pandangan yang intim dan mendalam terhadap dunia mikro. Dalam bidang ini,
fotografer dapat mengabadikan keindahan yang tersembunyi dalam detail benda-benda sehari-hari,
seperti tumbuhan, serangga, atau bahkan objek kecil seperti butiran pasir atau tetesan embun.
Melalui fotografi makro, kita dapat melihat tekstur, pola, warna, dan bentuk yang biasanya tidak
terlihat dengan mata telanjang. Untuk menciptakan foto makro yang menarik, diperlukan keahlian
teknis dan pemahaman tentang pencahayaan. Mengingat jarak pemotretan yang sangat dekat, fokus
dan kedalaman bidang menjadi faktor kunci. Fotografer makro juga harus memperhatikan
pencahayaan yang tepat agar detail objek tetap terjaga dan bayangan tidak mengganggu. Selain itu,
penggunaan tripod sangat dianjurkan untuk menghindari goyangan dan memastikan kestabilan
gambar. Fotografi makro memiliki daya tarik yang kuat bagi pecinta fotografi. Dengan memperbesar
objek, kita dapat mengeksplorasi dunia mikro yang menakjubkan dan mengungkapkan keindahan
dalam detail terkecil. Dalam dunia fotografi makro, setetes embun dapat menjadi permata berkilau,
serangga dapat menjadi makhluk yang eksotis, dan serat tumbuhan dapat mengungkapkan tekstur
yang mengagumkan.
Menjodohkan
Lensa makro • • Area yang terlihat tajam dalam sebuah
foto, bergantung pada jarak fokus dan
aperture yang digunakan
Ekstensi tube • • memotret objek dengan skala yang
sangat dekat dan memperbesar
detailnya.
Kedalaman bidang • • Aksesori yang dipasang di antara lensa
dan badan kamera untuk memperbesar
rasio perbesaran pada fotografi makro.
Pencahayaan • • Alat bantu yang digunakan untuk
menjaga kestabilan kamera saat
memotret objek dengan jarak dekat.
Tripod • • Faktor penting dalam fotografi makro
untuk mengungkapkan detail dan
menghindari bayangan yang
mengganggu

C. Isian
1. Aplikasi Fotografi memungkinkan pengguna untuk mengedit dan memperbaiki ________
mereka.
2. Dengan aplikasi fotografi, pengguna dapat mengaplikasikan ________ dan efek kreatif pada
foto mereka.
3. Beberapa aplikasi fotografi menyediakan fitur ________ yang memungkinkan pengguna
untuk menggabungkan beberapa foto menjadi satu.
4. Aplikasi fotografi memungkinkan pengguna untuk menghapus atau mengganti ________ foto
dengan lebih mudah.
5. Aplikasi fotografi umumnya terintegrasi dengan platform ________, memungkinkan pengguna
untuk dengan mudah membagikan foto mereka.

D. Uraian
Teknik Foto Produk adalah seni dan teknik dalam mengambil foto yang bertujuan untuk
mempresentasikan produk secara menarik dan menggugah minat calon pembeli. Dalam fotografi
produk, tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan gambar yang memperlihatkan detail dan
kualitas produk dengan sebaik mungkin, sehingga dapat meningkatkan daya tarik dan nilai jualnya.
Berikut adalah beberapa aspek penting dalam Teknik Foto Produk:
1. Pencahayaan yang baik adalah elemen kunci dalam fotografi produk. Pemilihan jenis
pencahayaan yang sesuai, baik itu cahaya alami maupun cahaya buatan, harus diperhatikan. Selain
itu, pemilihan sudut pencahayaan yang tepat dan penyebaran cahaya yang merata akan membantu
menghasilkan bayangan yang menguntungkan dan memperlihatkan detail produk dengan jelas.
2. Komposisi adalah cara mengatur elemen-elemen dalam frame foto. Dalam fotografi produk,
komposisi yang baik akan memberikan kesan visual yang menarik dan membantu menonjolkan
produk. Penempatan produk, penggunaan ruang negatif, serta penerapan garis dan pola yang baik
dapat meningkatkan estetika foto dan menarik perhatian pemirsa.
3. Latar belakang yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik produk dan tujuan foto. Latar
belakang yang sederhana dan tidak mengganggu akan membantu produk menjadi fokus utama.
Pemilihan warna dan tekstur yang tepat juga dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan
melalui foto produk.
4. Pemilihan sudut pandang yang tepat dapat memberikan perspektif yang unik dan menarik
pada produk. Sudut pandang depan, samping, atau diagonal dapat memberikan dimensi yang
berbeda pada produk. Pemilihan sudut pandang yang tepat juga akan membantu menampilkan fitur
dan detail produk dengan lebih baik.
5. Terkadang, penggunaan aksesori pendukung seperti tampilan produk, model manusia, atau
elemen dekoratif lainnya dapat meningkatkan daya tarik foto produk. Namun, perlu diperhatikan agar
aksesori tersebut tidak mengalihkan perhatian dari produk utama dan tetap konsisten dengan pesan
visual yang ingin disampaikan.
1. Mengapa pencahayaan yang tepat sangat penting dalam fotografi produk? Berikan
penjelasan lengkap.
2. Apa yang dimaksud dengan komposisi dalam fotografi produk? Mengapa komposisi yang
baik penting dalam menciptakan foto produk yang menarik?
3. Bagaimana pemilihan latar belakang yang tepat dapat mempengaruhi hasil foto produk?
Berikan contoh.
4. Mengapa pemilihan sudut pandang yang tepat penting dalam fotografi produk? Berikan
contoh situasi di mana pemilihan sudut pandang yang tepat dapat membuat foto produk menjadi lebih
menarik.
5. Apa peran aksesori pendukung dalam fotografi produk? Bagaimana cara memastikan
aksesori tersebut tidak mengalihkan perhatian dari produk utama?

Remedial
Aplikasi edit foto menggunakan smartphone telah menjadi salah satu alat yang populer dan
mudah digunakan untuk mengubah dan memperbaiki foto. Dengan kemajuan teknologi smartphone,
kini pengguna dapat dengan cepat mengambil foto dan langsung mengeditnya menggunakan aplikasi
yang tersedia di perangkat mereka. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang aplikasi
edit foto menggunakan smartphone:
1. Aplikasi edit foto pada smartphone umumnya dirancang dengan antarmuka pengguna yang
sederhana dan intuitif. Hal ini memudahkan pengguna, baik yang memiliki pengetahuan teknis
fotografi yang terbatas maupun yang memiliki keahlian lebih dalam, untuk mengedit foto dengan
mudah dan cepat.
2. Aplikasi edit foto smartphone menyediakan beragam alat penyesuaian foto, seperti
pengaturan kecerahan, kontras, saturasi warna, dan keseimbangan putih. Pengguna dapat dengan
mudah mengoptimalkan foto mereka agar tampil lebih baik dengan hanya beberapa ketukan di layar
smartphone.
3. Salah satu fitur menarik dari aplikasi edit foto smartphone adalah keberagaman efek dan filter
yang disediakan. Pengguna dapat memberikan tampilan unik dan kreatif pada foto mereka dengan
menerapkan berbagai efek dan filter yang tersedia, seperti efek vintage, hitam putih, atau efek khusus
lainnya.
4. Aplikasi edit foto smartphone juga memungkinkan pengguna untuk mengedit tepi foto,
melakukan pemotretan objek, atau mengganti latar belakang. Pengguna dapat dengan mudah
memotong foto, memperbaiki tampilan tepi yang kurang rapi, atau bahkan mengganti latar belakang
dengan foto lain sesuai keinginan.
5. Setelah selesai mengedit foto, pengguna dapat dengan mudah membagikannya ke berbagai
platform media sosial langsung dari aplikasi edit foto. Hal ini memungkinkan pengguna untuk dengan
cepat memamerkan karya mereka kepada teman dan pengikut mereka, serta mendapatkan apresiasi
dan tanggapan dari orang lain.
Soal :
1. Apa keuntungan menggunakan aplikasi edit foto pada smartphone dibandingkan dengan
menggunakan perangkat komputer? Berikan 3 alasan.
2. Jelaskan fungsi alat penyesuaian foto yang disediakan dalam aplikasi edit foto smartphone.
3. Apa peran efek dan filter dalam aplikasi edit foto smartphone? Berikan contoh penggunaan
efek atau filter yang umum digunakan.
4. Bagaimana pengeditan tepi dan latar belakang dapat meningkatkan tampilan foto? Berikan
contoh penggunaan pengeditan tepi atau penggantian latar belakang dalam konteks foto produk.
5. Mengapa integrasi dengan media sosial penting dalam aplikasi edit foto smartphone? Apa
manfaatnya bagi pengguna?
Pengayaan
Lakukan bersama kelompok kalian untuk melakukan tugas praktikum di bawah ini!
Buatlah sebuah laporan yang berisi catatan tentang cara merawat kamera DSLR atau mirrorless!
Alat dan Bahan 1. Alat tulis
2. Perangkat komputer
3. Jaringan Internet
4. Kamera DSLR atau kamera mirrorless
Petunjuk Kamera DSLR atau kamera mirrorless harus diperhatikan tentang cara
merawat kamera tersebut. Merawat kamera berjenis harus memakai
perlengkapan khusus untuk membersihkan kamera. Untuk melakukan
perawatan kamera, yaitu dengan membersihkan kamera secara rutin.
Langkah Kerja 1. Memperhatikan kamera DSLR atau kamera mirrorless.
2. Melakukan analisis tentang cara merawat kamera DSLR atau
kamera mirrorless.
3. Jika kesulitan mendapatkan caranya, bisa mencari di internet.
Hasil

Tugas Project Based Learning


1. Pilihlah subjek atau tema yang ingin kamu eksplorasi dalam fotografi, seperti potret manusia,
fotografi alam, foto produk, atau fotografi arsitektur. Subjek ini akan menjadi fokus proyekmu.
2. Buatlah rencana proyek yang terdiri dari langkah-langkah berikut:
a. Penelitian dan pemahaman: Pelajari teknik dan konsep dasar dalam fotografi yang relevan dengan
subjekmu. Misalnya, jika kamu memilih fotografi alam, pelajari tentang pengaturan pencahayaan,
komposisi, dan penggunaan lensa telefoto.
b. Pengumpulan referensi: Cari inspirasi dari fotografer terkenal atau karya-karya yang telah ada
dalam subjek yang kamu pilih. Simpan foto-foto yang menginspirasi untuk referensi selama proyek ini.
c. Rencana pemotretan: Buatlah rencana pemotretan yang mencakup lokasi, waktu, dan peralatan
yang akan kamu gunakan. Pertimbangkan kondisi cahaya, cuaca, dan suasana yang ingin kamu
ciptakan dalam foto-foto mu.
d. Pemotretan: Lakukan sesi pemotretan sesuai dengan rencana yang telah kamu buat. Eksplorasi
berbagai sudut pandang, komposisi, dan teknik yang telah kamu pelajari.
e. Seleksi dan penyuntingan: Pilihlah beberapa foto terbaik dari sesi pemotretanmu. Gunakan aplikasi
edit foto untuk memperbaiki dan meningkatkan tampilan foto-foto tersebut.
3. Buatlah presentasi visual yang mencakup hasil proyek fotografi mu. Presentasikan foto-foto
yang kamu ambil, jelaskan teknik dan konsep yang kamu terapkan, serta berikan cerita di balik setiap
foto.
4. Sampaikan presentasi dan hasil proyekmu kepada kelompok atau kelas. Berikan waktu untuk
diskusi dan berbagi pengalaman dengan sesama peserta.
5. Evaluasi proyekmu dan lakukan refleksi terhadap pengalaman yang kamu dapatkan. Tulislah
refleksi pribadi tentang proses belajarmu, kesulitan yang kamu temui, dan perkembangan
keterampilan fotografi yang kamu alami selama proyek ini.

Asesmen Akhir Semester


A. Pilgan
1. Suatu seni menangkap cahaya dengan kamera yang dilakukan lewat sensor digital atau film
lalu membentuk gambar disebut….
a. videografi
b. fotografi
c. cinematografi
d. digitalisasi
e. desain grafis
2. Tokoh yang berhasil membuat Foto permanen pertama dengan cara mengambil foto
pemandangan dari jendela di Le Gras di Prancis tahun 1826 adalah….
a. Ansel Adams
b. Dorothea Lange
c. Alfred Stieglitz
d. Louis Daguerre
e. Joseph Nicephore Niepce
3. Jenis fotografi yang bisa menyuguhkan pemandangan alam yang indah disebut….
a. Landscape Photography
b. Portrait Photography
c. Fashion Photography
d. Commercial Advertising Photography
e. Digital Photography
4. Teknik yang mengharuskan Anda untuk membuka shutter dalam jangka waktu yang agak
lama agar rona cahaya dapat terbaca dalam gambar disebut….
a. Motion blur
b. Long exposure
c. Silhouette
d. high dynamic range
e. auto mode
5. Penataan elemen-elemen yang terdapat di dalam gambar, seperti bentuk, garis hingga warna
disebut….
a. komposisi fotografi
b. pengaturan fotografi
c. elemen fotografi
d. unsur fotografi
e. bagian fotografi
6. Teknik yang membagi 9 kotak besarnya sama dan menaruh point of interest di garis atau titik
pada bidang yang terbagi menjadi 3 disebut….
a. Motion blur
b. Rule of thirds
c. Golden shape
d. Simetris
e. Perspektif
7. Komposisi fotografi yang mengarahkan mata untuk melihat apa yang ada di dalam frame dan
mengesampingkan apa yang ada di luar frame disebut…
a. Negative space
b. Leading lines
c. Frame in frame
d. Simetris
e. Perspektif
8. Teknik pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari belakang
fotografer disebut….
a. Teknik top light
b. Teknik back light
c. Teknik side light
d. Teknik oval light
e. Teknik front light
9. Seberapa banyak cahaya yang masuk melalui lensa kamera disebut….
a. Aperture
b. Shutter speed
c. ISO
d. Noise reduction
e. Lighting
10. Teknik mengambil gambar dalam jarak yang sangat dekat untuk bidikan close-up dari objek
lebih kecil agar terlihat besar disebut…..
a. teknik fotografi makro
b. teknik fotografi long exposure
c. teknik fotografi motion blur
d. teknik fotografi high speed
e. teknik fotografi flash
11. Berikan tanda (√) pada B untuk benar dan S untuk salah terkait istilah dengan teknik fotografi!
Pernyataan B S
Mode manual pada kamera memungkinkan √
fotografer untuk mengontrol sepenuhnya
pengaturan seperti aperture, shutter speed,
dan ISO
Menerapkan prinsip "fill light" dalam fotografi √
dapat membantu mengurangi bayangan
yang keras pada subjek
High Dynamic Range (HDR) adalah teknik √
fotografi yang menggabungkan beberapa
eksposur yang berbeda untuk menghasilkan
gambar dengan rentang dinamis yang lebih
luas
Panjang fokus lensa yang lebih pendek √
menghasilkan sudut pandang yang lebih luas
Histogram yang terletak di sebelah kiri √
menunjukkan gambar yang underexposed
atau terlalu gelap
12. Framing dalam fotografi yaitu …
a. Mengatur pencahayaan dalam gambar
b. Mengatur posisi kamera saat pemotretan
c. Mengatur ruang negatif dalam gambar
d. Mengatur penempatan subjek utama dalam bingkai gambar
e. Mengatur komposisi dengan menggunakan filter pada lensa kamera
13. Keseimbangan visual yaitu …
a. Pengaturan elemen visual dalam gambar secara simetris
b. Pengaturan elemen visual dalam gambar secara acak dan tidak beraturan
c. Pengaturan elemen visual dalam gambar dengan proporsi yang sama
d. Pengaturan elemen visual dalam gambar dengan ruang negatif yang besar
e. Pengaturan elemen visual dalam gambar dengan distribusi yang seimbang secara visual
14. Berikan tanda centang (√) pada jawaban yang benar terkait teknik foto dalam dunia fotografi!
√ Motion Blur
Simetris
Perspektif
√ Rule of Thirds
√ Golden Shape
15. Perspektif tercipta oleh adanya …
a. Efek yang diciptakan oleh pengaturan pencahayaan dalam gambar
b. Efek yang diciptakan oleh penggunaan lensa telefoto dalam gambar
c. Efek yang diciptakan oleh sudut pandang kamera terhadap subjek dalam gambar
d. Efek yang diciptakan oleh penggunaan filter pada lensa kamera
e. Efek yang diciptakan oleh pengaturan ruang negatif dalam gambar
16. Berikan tanda (√) pada B untuk benar dan S untuk salah terkait istilah dengan istilah kamera
dalam fotografi!
Pernyataan B S
Kamera dengan fitur stabilisasi gambar √
(image stabilization) akan menghilangkan
blur pada foto akibat gerakan kamera
Kamera mirrorless tidak memiliki cermin di √
dalamnya, sehingga ukurannya lebih kecil
dan lebih ringan dibandingkan dengan
kamera DSLR
Menggunakan mode burst atau continuous √
shooting pada kamera memungkinkan
pengambilan serangkaian foto dengan cepat
Panjang fokus lensa yang lebih pendek √
menghasilkan sudut pandang yang lebih luas
Mengatur white balance secara manual √
penting ketika fotografi di bawah
pencahayaan yang berwarna (misalnya
pencahayaan neon).

17. Pencahayaan studio dalam fotografi yaitu …


a. Penggunaan sumber cahaya buatan untuk menerangi subjek di studio
b. Penggunaan lampu studio untuk menerangi subjek di luar ruangan
c. Penggunaan cahaya alami untuk menerangi subjek di dalam studio
d. Penggunaan efek pencahayaan khusus dalam studio fotografi
e. Penggunaan flash kamera untuk menerangi subjek di studio
18. Berikut merupakan keadaan yang disebabkan oleh Backlighting yaitu …
a. Pencahayaan yang ditempatkan di depan subjek
b. Pencahayaan yang ditempatkan di samping subjek
c. Pencahayaan yang ditempatkan di belakang subjek
d. Pencahayaan yang mengarahkan cahaya ke langit-langit
e. Pencahayaan yang mengarahkan cahaya ke lantai
19. Fill light dalam fotografi yaitu …
a. Pencahayaan yang memberikan efek bayangan pada subjek
b. Pencahayaan yang memberikan cahaya utama pada subjek
c. Pencahayaan yang memberikan cahaya tambahan untuk mengisi bayangan pada subjek
d. Pencahayaan yang memberikan cahaya latar belakang pada subjek
e. Pencahayaan yang memberikan efek lens flare pada subjek
20. High key lighting dalam fotografi yaitu …
a. Pencahayaan yang memberikan efek pencahayaan terang dan cerah pada subjek
b. Pencahayaan yang memberikan efek bayangan yang dalam pada subjek
c. Pencahayaan yang memberikan cahaya tambahan pada subjek untuk mengisi bayangan
d. Pencahayaan yang memberikan cahaya latar belakang yang cerah pada subjek
e. Pencahayaan yang memberikan efek pencahayaan yang kontras pada subjek
21. Low key lighting memberikan efek … pada hasil foto.
a. efek pencahayaan terang dan cerah pada subjek
b. efek bayangan yang dalam pada subjek
c. cahaya tambahan pada subjek untuk mengisi bayangan
d. cahaya latar belakang yang cerah pada subjek
e. efek pencahayaan yang kontras pada subjek
22. Pencahayaan rembrandt memberikan efek …
a. pencahayaan terang dan cerah pada subjek
b. bayangan yang dalam pada subjek
c. cahaya tambahan pada subjek untuk mengisi bayangan
d. cahaya latar belakang pada subjek
e. pencahayaan yang kontras pada subjek dengan bentuk bayangan segitiga di pipi
23. Berikan tanda centang (√) pada jawaban yang benar terkait teknik pencahayaan dalam
fotografi!
Ovalis
Simetris
√ Front Light
√ Oval Light
√ Side Light

24. Siluet dalam fotografi yaitu …


a. Pencahayaan yang memberikan efek pencahayaan terang dan cerah pada subjek
b. Pencahayaan yang memberikan efek bayangan yang dalam pada subjek
c. Pencahayaan yang memberikan cahaya tambahan pada subjek untuk mengisi bayangan
d. Pencahayaan yang ditempatkan di belakang subjek, menciptakan efek siluet
e. Pencahayaan yang memberikan efek pencahayaan yang kontras pada subjek dengan bentuk
bayangan segitiga di pipi
25. Hal yang dilakukan dalam proses retouching saat editing foto yaitu …
a. Mengubah format gambar menjadi format yang lebih kecil
b. Menghapus objek atau cacat kecil pada gambar
c. Menambahkan efek artistik pada gambar
d. Mengatur kecerahan dan kontras gambar
e. Mengganti latar belakang gambar
Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal nomor 26–30!
Fotografi produk merupakan seni memotret produk secara profesional untuk keperluan
pemasaran. Dalam era digital dan e-commerce yang semakin berkembang, gambar produk yang
menarik dan berkualitas tinggi menjadi kunci untuk menarik minat konsumen dan meningkatkan
penjualan. Berikut ini adalah beberapa aspek penting dalam fotografi produk:
1. Pencahayaan yang baik merupakan salah satu faktor utama dalam fotografi produk. Cahaya
alami yang lembut dan merata seringkali menjadi pilihan terbaik untuk menghasilkan gambar yang
menggambarkan detail produk dengan baik. Namun, penggunaan sumber cahaya tambahan seperti
lampu studio atau lampu kilat juga dapat membantu mengontrol pencahayaan dan menghilangkan
bayangan yang tidak diinginkan.
2. Latar belakang yang dipilih harus memberikan fokus utama pada produk. Biasanya, latar
belakang yang bersih dan sederhana seperti latar belakang putih atau netral lebih disukai karena
tidak mengalihkan perhatian dari produk itu sendiri. Namun, dalam beberapa kasus, latar belakang
yang relevan atau yang mencerminkan merek atau gaya produk juga dapat digunakan untuk
menciptakan suasana yang lebih menarik.
3. Komposisi yang baik sangat penting dalam fotografi produk. Gunakan prinsip komposisi
seperti Rule of Thirds atau leading lines untuk menciptakan tata letak yang menarik dan seimbang.
Perhatikan penempatan produk dalam bingkai foto dan usahakan agar elemen-elemen lainnya,
seperti aksesori atau latar belakang, mendukung dan meningkatkan penampilan produk.
4. Fotografi produk harus dapat menangkap detail-detail penting produk dengan jelas. Pastikan
bahwa gambar produk menunjukkan tekstur, warna, dan fitur-fitur produk secara akurat. Penggunaan
lensa dengan resolusi yang tinggi dan teknik pemotretan yang tepat dapat membantu dalam
mencapai hasil yang memuaskan.
5. Setelah pemotretan, proses pemrosesan dan penyuntingan gambar merupakan langkah
penting untuk meningkatkan kualitas dan estetika gambar produk. Pengaturan kontras, kecerahan,
warna, dan pemangkasan gambar dapat membantu mencapai hasil akhir yang profesional dan sesuai
dengan tujuan pemasaran.
Soal:
26. pencahayaan alami dan sumber cahaya tambahan seperti lampu kilat dapat mempengaruhi
hasil akhir gambar produk?
27. Jelaskan pentingnya latar belakang yang bersih dan sederhana dalam fotografi produk.
28. Bagaimana prinsip komposisi seperti Rule of Thirds atau leading lines dapat digunakan dalam
fotografi produk?
29. Apa saja detail-detail penting yang harus diperhatikan dalam fotografi produk?
30. Jelaskan bagaimana pengaturan kontras, kecerahan, warna, dan pemangkasan gambar
dapat meningkatkan kualitas gambar produk yang dihasilkan.

Daftar Pustaka
1. Prakarsa, Rarindra. "Serpihan Kenangan". Jakarta: Bentang Pustaka, 2015.
2. Harahap, Ismail. "100 Great Portraits of Indonesia". Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017.
3. Hartono, Budi "Achong". "Kampung Pintar: Fotografi Documenter di Perkampungan".
Yogyakarta: Galangpress, 2016.
4. Ismael, Anton. "Indonesiana: Visual Storytelling". Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2018.
5. Fadli, Muhammad. "After The Tsunami: Aceh's Recovery Through the Lens". Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2014.
6. Soemardjono, R. "Seni Fotografi: Membaca Makna Melalui Citra". Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2019.
7. Dewi, Andrian. "Panduan Lengkap Fotografi Lanskap". Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2018.
8. Budiyanto, Dwi. "Teknik dan Praktik Fotografi dengan Kamera Digital". Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2015.
9. Utama, Bayu. "Fotografi Makro: Kreativitas dan Keindahan Dunia Mikro". Bandung: Penerbit
Hasta Prima, 2017.
10. Gunawan, Budi. "Fotografi Travel: Menguak Keindahan Dunia Melalui Lensa". Jakarta: PT
Elex Media Komputindo, 2016.

Anda mungkin juga menyukai