Anda di halaman 1dari 21

Nicéphore Niépce (lahir Joseph Niépce; 7 Maret 1765 – 5 Juli 1833) adalah seorang

penemu asal Perancis,yang sekarang dikenal sebagai penemu fotografi dan sekaligus perintis
dibidang tersebut. Niépce mengembangkan heliografi, sebuah teknik kuno yang ia gunakan
untuk mendapatkan hasil cetak dalam proses fotografi: alat pencetak yang terbuat dari pelat
photoengraf pada tahun 1825. Pada tahun1826 atau 1827, dia menggunakan kamera sederhana
untuk mendapatkan karya foto kuno yang masih sederhana.

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu
‘photos’: cahaya dan ‘grafo’ : melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan
menggunakan media cahaya. Fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar
atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada
media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa
cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Fotografi desain adalah ‘Not just taking picture but making picture’, artinya aktivitas
memotret tidak hanya mengambil gambar, melainkan membuat gambar. Membuat foto
merupakan aktivitas memotret untuk menciptakan gambar melalui proses perencanaan, dibuat
selaras dengan konsep dengan tujuan yang jelas. Untuk itulah dalam merancang foto diperlukan
berbagai pertimbangan. Kata ‘perencanaan’ inilah yang menjadi kata kunci pada ’fotografi
desain’, karena setiap karya foto yang tercipta sebelumnya harus melalui proses perencanaan
yang runtut dan sistematis. Fotografi dokumentasi (documentation photography). Fotografi
dokumentasi digunakan untuk merekam peristiwa yang dianggap penting.

Jenis Karya Fotografi :

 Fotografi dokumentasi (documentation photography). Fotografi dokumentasi digunakan


untuk merekam peristiwa yang dianggap penting.
 Foto jurnalistik (photo journalism). yang sering kali juga disebut press photo atau foto
berita. Foto ini biasanya memberitakan suatu peristiwa yang sedang terjadi pada
masyarakat yang dibuat sesuai dengan keadaan sebenarnya tanpa manipulasi.
 Fotografi periklanan (advertising photography). ,salah satu cabang dari fotografi
profesional yang lebih banyak berfungsi untuk memenuhi kebutuhan industri. Nilai
rekaman fotografi jenis ini dapat dijadikan bukti dalam memperkuat suatu fakta maupun
identitas. Jenis fotografi iklan ini sering disebut sebagai foto promosional, karena karya
foto ini diciptakan sebagai upaya untuk tujuan promosi baik barang maupun jasa.
 Landscape Fotografi
 Wildlife Fotografi
 Aerial Fotografi (Foto Udara)
 Sports Fotografi
 Potrait Fotografi
 Architectural Fotografi
 Wedding /Event Fotografi
 Fashion Fotografi
 Macro Fotografi
 Baby/Family Fotografi

FUNGSI/TUJUAN/PERAN FOTOGRAFI

Gambar memberi informasi (to inform), menunjuk (to signify), melukiskan (to paint),
mengejutkan (to surprise), dan membangkitkan gairah (to waken desire). Sifat fotografi adalah
faktual, nyata, dan menjadi hal yang dapat dipercaya oleh khalayak. Peran gambar dipandang
sebagai bahasa visual, sebagaimana karya fotografi tidak hanya sebagai alat dokumentasi, tetapi
juga mulai dimanfaatkan untuk kepentingan komunikasi visual (berpromosi). Pada hakikatnya
karya fotografi desain memiliki beberapa fungsi dan tujuan. Dalam fungsi komunikasi karya foto
merupakan sebuah alat komunikasi yang harus dapat berbicara untuk menyampaikan pesan
tertentu kepada khalayak/audiens. Selain itu, di dalam karya fotografi desain ini juga terkandung
nilai-nilai seni yang di dalamnya juga harus memiliki nilai estetis yang tinggi sehingga orang
yang melihatnya dapat memiliki ketertarikan terhadap foto tersebut.
HUBUNGAN FOTOGRAFI DAN KOMUNIKASI

Dorongan mendasar seseorang membuat gambar tidak lain dan tanpa disadari adalah
untuk berkomunikasi, menginformasikan, melestarikan, serta mendokumentasikan peristiwa-
peristiwa yang dianggap penting. Di era modern manusia berada taraf kebudayaan yang lebih
baik. Dorongan manusia untuk membuat gambar sebagian besar selain untuk melestarikan, juga
untuk mendokumentasikan peristiwa-peristiwa penting. Seseorang membuat gambar untuk
mengartikulasikan dan mengonseptualisasikan gagasan tentang fenomena yang dialami atas
lingkungan dan dunia. Sementara yang lain membuat gambar untuk alasan komersial, dan yang
lain lagi membuat gambar atau tanda untuk tujuan informasi komunikasi. Gambar dapat
dimaknai sebagai komentar, ungkapan, dan medium komunikasi yang efektif. Membuat gambar
penting karena merupakan bagian dari sifat manusia untuk ingin membentuk yang biasa menjadi
yang istimewa dan mendefinisikan hubungan manusia untuk berkomunikasi, mengekspresikan
gagasan atas sesuatu kepada audiens di dunia. Selain itu, karena gambar juga dapat memberikan
struktur data visual yang konkret dan individualistis.

DEFINISI FOTOGRAFER

Photographers tell stories through images they capture through their cameras. They
express their personalities and viewpoints through their art.

Fotografer adalah profesi yang bertugas untuk mengambil foto atau gambar, baik
menggunakan kamera digital atau kamera film. Seorang fotografer biasanya berbakat dalam
merekam peristiwa dan menceritakan kisah dari gambar yang diambil. Fotografer dapat
memotret orang, tempat, peristiwa, maupun objek. Spesialisasi fotografer cukup luas, baik
dilakukan di studio atau di berbagai lokasi tertentu.

Fotografer atau photographer, adalah seorang profesional yang berfokus dalam dunia seni
guna memotret momen dalam bentuk foto menggunakan kamera digital atau analog. Pengertian
fotografer profesional adalah orang yang bekerja dengan konsentrasi tinggi dan cenderung
menjelajahi sesuatu secara mendalam. Sehingga gambar yang dihasilkan oleh fotografer
profesional bisa memiliki harga jual yang tinggi karena tidak hanya melihat dari segi angle saja
melainkan juga seni yang dihasilkan.
Maka dari itu, fotografer profesional akan banyak menghabiskan banyak waktu untuk
mendapatkan angle yang pas agar hasil gambar bisa menciptakan seni yang luar biasa.

Fotografer hobi atau amatir merupakan orang yang hanya menyukai aktivitas fotografi
namun tidak terlalu memperhatikan segi keseniannya. Pada umumnya, orang tersebut hanya
terfokus hasil yang eye-catching dan subjek yang menarik saja. Pengertian fotografer ini juga
dapat diartikan dari kegiatannya yang biasanya hanya akan terfokus untuk membagikan hasil
gambar ke publik melalui sosial media tanpa memperdulikan hak cipta selain itu hanya
menginginkan pengakuan dari orang lain saja.

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB FOTOGRAFER

“Photographers take images that paint a picture and tell a story- "a picture says a thousand
words”.

 Mengambil gambar dan edit konten visual untuk berbagai platform yang dibutuhkan
klien/perusahaan.
 Menghasilkan foto menggunakan berbagai metode yang tersedia untuk media
cetak/digital.
 Mengirimkan produk akhir ke berbagai sumber, termasuk pelanggan internal dan
eksternal, media, desainer grafis, dan pihak komunikasi korporat.
 Melakukan retouching dan penyesuaian gambar setelah proses pemotretan.
 Mempromosikan bisnis kepada klien dan publik. Membeli persediaan produksi dan
editing yang mumpuni.

KLASIFIKASI FOTOGRAFER

• Wedding photographer

• Fashion photografer

• Travel photographer

• Journalist photographer

• Food photographer
• Sport photographer

SKILL FOTOGRAFER

 Kemampuan artistik / Artistic Ability


 Keahlian teknis dalam menggunakan kamera / Technical Skills
 Kemampuan editing / Editing Skills
 Kemampuan komunikasi /Communication Skills
 Teliti, sabar, dan cekatan / An eye for detail, patience, dedication
 Kemampuan kolaborasi / Ability to work independently and with a team
 Mampu bekerja dalam deadline yang ketat / Ability to work well under pressure and meet
deadline
 Kreatif dan inovatif / Artistic skills
 Ability to work independently and with a team
 Interpersonal skills
 Customer service
 Business skills
 Lulusan studi seni/fotografi/desain umumnya lebih diutamakan

PENGERTIAN KAMERA

Kamera (Camera) berasal dari bahasa latin yang berarti sebuah kamar (a room).
Fungsinya adalah “kamar” untuk merekam imaji obyek yang terbentuk dari cahaya yang masuk
melalui lensa dan jatuh pada permukaan dasar berupa film. Kamera merupakan alat perekam
gambar suatu obyek pada permukaan peka cahaya (film), kamera merekam gambar melalui cara
kerja optik yaitu memasukan cahaya dengan bantuan lensa, sehingga gambar /obyek yang
tertangkap tampak seperti yang dilihat dari jendela bidik. Kamera merupakan seperangkat
perlengkapan yang memiliki fungsi untuk mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar
yang merupakan hasil proyeksi pada sistem lensa. Untuk yang pertama kalinya kamera disebut
juga dengan kamera obscura. Kata ini berasal dari bahasa latin yang artinya “ ruang gelap”.
Kamera obscura adalah sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak, yang bisa
memantulkan cahaya dengan menggunakan dua buah lensa konveks, setelah itu menempatkan
gambar objek eksternal itu pada sebuah kertas/film. Penempatan film tersebut ada pada pusat
fokus dari lensa.

JENIS KAMERA

 Kamera Analog

Salah satu kategori kamera yang dalam teknik pengambilan gambarnya, masih
menggunakan film seluloid. Film seluloid ini mempunyai tiga buah elemen dasar, yaitu
elemen optikal yang berupa berbagai macam lensa, elemen kimia berupafilm seluloid itu
sendiri, serta elemen mekanik yang berupa badan dari kamera itu sendiri. Kamera analog
membutuhkan bukaan diafragma 1/f detik, sehingga cahaya yang ditangkap, bisa diterima
oleh film tersebut menjadi sebuah gambar.

 Kamera Digital

Kamera Digital adalah kamera yang tidak lagi mengunakan unsur film seluloid. Pada
kamera digital ini, penggunaan elemen kimia telah digantikan dengan elemen chips.
Elemen chips tersebut dapat berupa CMOS (Complementary Metal Oxide
Semiconductor), atau dapat juga berupa CCD (Charge Couple Device). CCD maupun
CMOS inilah, yang akan mengatur kepekaan pencahayaan. CCD maupun CEMOS juga
telah menjadi "film digital“. Sensor kamera adalah sensor penangkap gambar yang
dikenal juga sebagai CCD (Charged Coupled Device) dan CMOS (Complementary Metal
Oxide Semiconductor) dan yang terbaru BSI-CMOS (Back Side Illumination CMOS)
yang terdiri dari jutaan pixel (MP-mega pixel) lebih. Pada tahun 2013, hampir semua
kamera telah menggunakan BSI-CMOS yang lebih irit daya, tetapi dapat menghasilkan
gambar yang lebih baik.
JENIS KAMERA DIGITAL

 Kamera DSLR

DSLR adalah singkatan dari Digital-Single lens reflex. Kamera ini bekerja dengan
menggunakan cermin untuk memantulkan citra objek dari lensa ke prisma dan viewfinder
(lubang intip), kemudian melipat cermin tersebut untuk mengarahkan gambar ke sensor.
Macamnya: kamera DSLR Crop Factor dan DSLR Full Frame.

 Kamera Mirrorless

Kamera DSLR pada umumnya berukuran besar dan cukup berat, sementara sisi lain
kamera saku memiliki sensor yang kurang maksimal. Hal ini yang mendorong beberapa
pabrikan untuk menciptakan produk yang bisa menjembatani keduanya. Sehingga
dibuatlah Mirrorless Interchangeable Lens Camera (MILC). Macam sensor: Full Frame,
APSC, Four Thrid, Sensor 1”.

 Kamera Medium Format

Istilah medium format umum digunakan untuk kamera dengan sensor yang lebih besar
dari full frame. Kamera ini memiliki hasil yang luar biasa dan umumnya digunakan untuk
pemotretan professional untuk output pencetakan dengan detail tinggi.

 Kamera Saku
Disebut juga sebagai Compact Digital Camera (CDC). Dengan ukuran sensor yang
berbeda-beda mulai 1/2,5 inch hingga 1/1,5 inch. Macamnya: point shoot dan prosumer.

 Kamera Smartphone Bridge Camera


 Prosumer Camera Consumer DSLR
 Kamera Aksi (ActionCamera) Microless Camera
 Kamera Super-Zoom Semi Pro DSLR
 Kamera TLR (Twin Lens Reflect) Boutique Camera
 Kamera Polaroid Medium Format DSLR
 Compact Digital
 Prosumer

ANATOMI KAMERA DIGITAL

1. Tombol Rana. Tekan tombol ini untuk melepaskan rana. Ada dua tahap dalam penekanan
tombol rana: Menekan separuh tombol, mengaktifkan fungsi AF, sedangkan menekan
sepenuhnya, akan melepaskan rana.
2. Pengurangan mata-merah/lampu self timer. Pengurangan mata-merah: Jika red-eye
reduction (pengurangan mata-merah) diaktifkan pada kamera dan Anda menekan separuh
tombol rana, akan menyalakan lampu ini apabila Anda menggunakan lampu kilat built-in.
Self-timer: Apabila Anda menetapkan self-timer, lampu ini akan berkedip selama durasi
timer sampai gambar diambil.

3. Dudukan Lensa. Ini adalah bagian yang menghubungkan lensa yang dapat dipertukarkan
ke kerangka kamera. Untuk memasangkan lensa, Anda menderetkan indeks dudukan
lensa pada lensa dengan lensa yang bersangkutan, pada dudukan lensa, lalu memutar
lensa searah jarum jam sampai terdengar bunyi klik.
4. Indeks Dudukan Lensa. Sejajarkan tanda pada lensa dengan tanda ini apabila Anda
memasang atau melepas lensa. Indeks Merah: Untuk lensa EF (Bisa digunakan pada
DSLR full-frame maupun APS-C dari Canon). Indeks Putih: Untuk lensa EF-S (Bisa
digunakan pada DSLR APS-C Canon).

5. Tombol Pelepas lensa. Tekan tombol ini apabila Anda ingin melepaskan lensa. Pin kunci
lensa akan ditarik keluar apabila tombol ditekan sehingga Anda dapat memutar lensa
secara bebas. Sebelum membidik, kuncikan lensa ke dalam tempatnya dengan
memutarnya sampai terdengar bunyi klik.

6. Mirror (Cermin). Cermin ini bersifat khas untuk kamera DSLR. Cermin ini memantulkan
cahaya dari lensa ke viewfinder, sehingga fotografer bisa melihat bidikan melalui
viewfinder dalam waktu nyata. Mirror segera berputar balik, tepat sebelum melepaskan
rana (bidikan diambil).

7. Mikrofon. Ini adalah mikrofon built-in untuk menangkap bunyi audio selama perekaman
film. Mikrofon yang digunakan bisa mono atau stereo, tergantung model kamera.
8. Lampu Kilat Built-in. Apabila diperlukan, Anda dapat menembakkan lampu kilat untuk
menangkap bidikan pemandangan yang redup cahaya. Lampu kilat dapat secara otomatis
ditembakkan pada sebagian mode.

1. Eyecup. Eyecup (bantalan mata) mencegah masuknya cahaya eksternal apabila mata
Anda kontak dengan eyepiece. Digunakan bahan yang halus untuk mengurangi beban
pada mata dan dahi.

2. Viewfinder Eyepiece. Viewfinder eyepiece adalah jendela kecil pada kamera yang
Anda lihat melaluinya agar dapat menyusun foto Anda dan menetapkan fokus pada
subjek. Apabila memotret dengan menggunakan viewfinder, cahaya eksternal
dikurangi. Dengan demikian, Anda dapat mencurahkan perhatian sepenuhnya pada
subjek di depan mata Anda, yang pada gilirannya akan lebih memudahkan untuk
melacak subjek bergerak.

3. Monitor LCD. Selain pengaturan pemotretan seperti ditunjukkan dalam ilustrasi di


sini, tangkapan gambar serta informasi teks, seperti menu, dapat juga ditampilkan
pada monitor LCD. Anda juga dapat memperbesar gambar tampilan untuk mengecek
rinciannya. Sebagian model kamera dilengkapi dengan monitor LCD Vari-angle,
yang memungkinkan Anda mengubah sudut monitor selama pemotretan Live View,
membuatnya lebih mudah untuk menangkap bidikan low-angle atau high-angle.

4. Tombol MENU. Gunakan tombol ini untuk menampilkan menu yang menyesuaikan
fungsi kamera yang berbeda-beda. Setelah memilih item menu, Anda dapat
menyesuaikan pengaturan kamera secara lebih rinci.

5. Tombol Playback. Ini adalah tombol untuk memutarkan gambar yang sudah Anda
tangkap. Dengan menekan tombol ini satu kali, akan menampilkan gambar terakhir
yang Anda tangkap atau ditunjukkan pada monitor LCD.

6. Lampu Wi-fi. Lampu ini mengindikasikan status koneksi nirkabel. Lampu menyala:
Koneksi Wi-fi hidup. Lampu berkedip: Kamera sedang menunggu koneksi/rekoneksi
Lampu berkedip cepat sesekali: Kesalahan koneksi. Lampu berkedip cepat: Data
sedang dikirim/diambil.

7. Lampu Akses. Lampu ini tampak berkedip-kedip apabila ada transmisi data antara
kamera dan kartu memori. Jangan buka slot kartu atau tutup wadah baterai saat
cahaya berkedip-kedip. Jika dibuka, ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi kamera.
8. Tombol SET/Multi-controller. Multi-controller key adalah tombol arah yang
memungkinkan Anda untuk: bergerak di antara berbagai item menu, memindahkan
tampilan yang diperbesar ke titik yang berbeda selama pemutaran kembali gambar,
menggerakkan titik AF selama pemilihan titik AF. Dalam mode pemotretan, fungsi
tombol beralih ke tombol yang ditunjukkan oleh ikon yang ada padanya. Sementara
itu, tombol SET mengonfirmasi pemilihan.

9. Tombol Pengaturan ISO. Tekan tombol ini untuk menyesuaikan sensitivitas kamera
terhadap cahaya. ISO adalah standar internasional yang ditentukan berdasarkan
sensitivitas film negatif.
10. Tombol Quick Control. Menekan tombol ini akan menampilkan layar Quick Control
(lebih jauh dijelaskan di bagian "Settings on the Quick Control Screen"), yang
memungkinkan Anda mengonfirmasi berbagai pengaturan kamera dengan melirik
sekilas dan menyesuaikannya.

11. Tombol Tampilan. Dengan menekan tombol DISP, Anda bisa:


menghidupkan/mematikan tampilan, silihberganti antara tampilan informasi yang
berbeda-beda dalam mode image/movie playback dan selama pemotretan live view,
menampilkan pengaturan fungsi terutama di kamera apabila menu ditampilkan.

12. Tombol Erase. Gunakan tombol ini untuk menghapus gambar yang tidak diinginkan.

13. Tombol Pemilihan Titik Fokus. Gunakan tombol ini untuk masuk ke mode AF point
(autofocus) selection selama pemotretan AF. Selanjutnya, Anda bisa memilih titik AF
mana pun secara manual dengan menggunakan tombol Multi-controller.

14. Sakelar Live View Shooting/ Movie Shooting. Gunakan tombol ini untuk
menghidupkan atau mematikan fungsi Live View. Menekan tombol ini satu kali akan
menampilkan gambar Live View pada monitor LCD, dan kamera siap untuk
pemotretan Live View. Untuk merekam film, tetapkan mode pemotretan ke "Movie
shooting" pada mode dial, lalu tekan tombol ini untuk mulai merekam. Untuk
menghentikan, tekan lagi tombolnya.

15. Kenop Penyesuaian Dioptrik. Gunakan kenop ini untuk menyesuaikan kejernihan
gambar viewfinder menurut penglihatan mata Anda. Untuk melakukannya, putar
kenop sewaktu menilik melalui viewfinder.

1. Sakelar Focus Mode. Gunakan sakelar ini untuk menetapkan mode ke Automatic
(AF) atau Manual (MF).
2. Speaker. Bunyi audio rekaman film dapat diputar kembali melalui speaker. Selama
pemutaran film, memutar Main Dial akan memungkinkan Anda menyesuaikan level
volume. Tidak hanya itu, Anda juga dapat memilih dan memutar kembali musik latar
belakang dari layar menu.

3. Tali Gantung. Tarik ujung tali melalui eyelet (lubang), lalu kencangkan seraya
memastikan bahwa kedua ujung tali seimbang.

4. Hot Shoe. Ini adalah terminal untuk memasang unit lampu kilat eksternal. Data
ditransmisikan antara kamera dan unit lampu kilat melalui kontak. Simpan kontak
dalam keadaan bersih untuk memastikan tembakan lampu kilat eksternal yang tepat
saat diperlukan.
5. Sakelar Daya. Gunakan sakelar ini untuk menghidupkan dan mematikan daya
kamera. Apabila daya kamera dibiarkan hidup untuk jangka waktu yang lama,
kamera akan otomatis dialihkan ke mode standby untuk menghemat daya. Pada
sebagian kamera, sakelar daya dilengkapi ikon Movie (Film) seperti ditunjukkan
dalam ilustrasi, yang memungkinkan Anda beralih ke Movie shooting mode secara
langsung.

6. Mode Dial. Putar dial ini untuk memilih shooting mode menurut pemandangan yang
ingin Anda tangkap. Shooting mode pada umumnya dibagi ke dalam dua zona
berbeda, Creative (Kreatif) dan Basic (Dasar).

7. Tombol Flash (Lampu Kilat). Gunakan tombol ini untuk memunculkan flash built-in.
Dalam Basic Zone, flash built-in dapat muncul secara otomatis pada sebagian kasus
menurut fungsi yang digunakan.

8. Main Dial. Ini adalah dial multiguna yang memungkinkan Anda melakukan berbagai
tugas, seperti menyesuaikan nilai pengaturan shooting (biasanya aperture/shutter
speed/exposure compensation) dan melompat melintasi pemutaran gambar.
9. Zoom Ring. Putar zoom ring untuk mengubah focal length. Focal length (Panjang
fokus) yang dipilih dapat dikenali dari angka dan tanda indeks pada ujung bawah
lensa.

10. Focus Ring. Apabila kamera berada dalam Manual Focus (MF) mode, putar ring ini
untuk menyesuaikan fokus. Posisi focus ring bervariasi menurut lensa yang
digunakan.
1. Remote Control Terminal, Audio/Video OUT/Digital Terminal, HDMI Mini OUT
Terminal, N-Mark Terminal Remote control Ini adalah terminal untuk
menghubungkan kamera ke perangkat eksternal. Sebelum melakukan itu, pastikan
bahwa perangkat kompatibel dengan kamera, lalu hubungkan sebagaimana
mestinya. Terminal Audio/Video OUT/Digital, Terminal HDMI mini OUT ini
adalah terminal untuk TV output dan transmisi data, serta HDMI mini output. N-
Mark, Menyentuh N-mark pada smartphone NFC-compatible akan mengawali
pairing antara kamera dan smartphone.
1. Slot Kartu, Wadah Baterai Wadah Baterai : Masukkan baterai yang
disediakan, di sini. Sisipkan baterai dengan mengarah ke terminal baterai yang
sejajar dengan yang ada di dalam kamera.

2. Slot Kartu : Sisipkan kartu memori untuk merekam gambar ke dalam slot ini.
Jenis kartu yang dapat digunakan bervariasi dengan model kamera.

3. Soket Tripod : Ini adalah soket yang ditempatkan di bagian bawah bodi
kamera untuk memasang kamera ke tripod. Pada sebagian besar kamera
DSLR, soket ini pas untuk ukuran uliran sekrup standar 1/4-20 UNC, yang
digunakan oleh tripod yang ada pada umumnya.

LENSA KAMERA

Lensa adalah alat yang terdiri dari beberapa cermin yang berfungsi mengubah benda
menjadi bayangan, terbalik dan nyata. Lensa kamera adalah bidang optik yang berfungsi untuk
meneruskan cahaya dan memfokuskan cahaya hingga mampu membakar medium perekam film
atau sensor. lensa kamera terdiri atas beberapa lensa yang berjauhan yang dapat diatur untuk
menghasilkan ukuran sudut tangkapan gambar dan variasi fokus yang berbeda.

Lensa merupakan bagian terpenting dari kamera dan di dalamnya terdapat susunan
elemen optik yang berfungsi untuk menangkap gambar sehingga bisa diterima oleh sebuah
sensor. Setiap jenis lensa yang berbeda mempunyai keistimewaan untuk merekam sebuah
gambar dan memberikan efek serta karakteristik masing-masing yang dapat di sesuaikan dengan
konsep yang akan dibuat.

JENIS-JENIS LENSA KAMERA


 Lensa Fixed : Merupakan lensa dengan sudut pandang yang tetap (fixed focal), seperti
35mm, 55mm, dan sebagainya. Semakin tinggi angka focal lenght-nya, maka bidang
obyek yang tertangkap kamera akan semakin sempit atau terbatas. Lensa dengan focal
lenght 35mm akan lebih lebar sudut pandangnya dibandingkan dengan lensa dengan focal
lenght 55mm.
 Lensa Tele : Lensa dengan sudut pandang yang sempit. fungsi dari lensa ini adalah
memperdekat obyek. Lensa tele memiliki focal lenght yang dapat diatur rentang
sudutnya, sehingga fotografer dapat memperlebar dan mempersempit bidang bidiknya.
Rentang focal lenght lensa tele sangat bervariasi, seperti contoh lensa Canon USM L
70mm-200mm f/2, adalah lensa tele dengan focal lenght terendah pada 70mm dan focal
lenght tertinggi 200mm, dengan diafragma minimum f/2.
 Lensa Wide Angle : Memiliki kemampuan menangkap gambar lebih lebar atau lebih
luas. Sebagai contoh lensa Canon USM L 17mm-40mm, f/ 4, adalah lensa dengan focal
lenght terlebar pada 17mm dan focal lenght tersempit pada 40mm. Batas maksimal wide
lensa terletak pada focal lenght 50mm.

 Lensa Zoom : Memiliki kemampuan untuk mengubah focal length dari wide angle ke
standar dan dari standar ke zoom sehingga sangat fleksibel untuk digunakan karena
memiliki rentang focal length yang cukup lebar. Lensa jenis ini di kenal juga sebagai
lensa sapu jagad, akan tetapi lensa ini rawan getar, maka dari itu lensa zoom yang
memiliki Image Stabilization sangat dianjurkan. (Gabungan Lensa standar , wide , dan
tele)
 Lensa Fish Eye : Lensa yang memiliki wideangle / sudut lebar yang ekstim. Bahkan ada
lensa yang mempunyai sudut pandang sampai 180°. Selain itu, lensa jenis ini juga
mempunyai distorsi yang ekstrim pula. Lensa ini disebut dengan nama fisheye karena
bentuknya menyerupai mata ikan, selain itu efek yang ditimbulkan pada hasil fotopun
akan terdistorsi menjadi oval.
 Lensa Makro : Lensa yang memiliki rasio perbesaran gambar 1:1 bahkan lebih. Prinsip
lensa makro adalah rentang jarak antar lensa yang jauh sehingga dapat memfokuskan
proyeksi obyek untuk jatuh tepat pada sensor atau film. Lensa ini digunakan untuk
memotret obyek dengan sangat dekat tanpa menimbulkan distorsi, sehingga biasanya
dipakai untuk menampilkan detail pada obyek yang kecil.

FOCAL LENGTH

Focal Length atau panjang lensa adalah jarak titik fokus dari lensa, yang pada praktiknya
berpengaruh terhadap field of view (lebar sudut pandang kamera). Parameter ini sering ditulis
dalam satuan milimeter (mm). Panjang fokus/focal length berorientasi pada pengukuran jarak
dan diukur dalam satuan milimeter antara titik konvergensi lensa dan sensor yang merekam
gambar. Rentang panjang fokus lensa diekspresikan dalam bentuk angka dan angka tersebut
memberi tahu anda berapa banyak momen atau adegan yang bisa ditangkap kamera. Angka yang
lebih kecil punya sudut pandang yang lebih luas alias lebih lebar dan bisa melihat atau
menampilkan pemandangan yang lebih banyak. Sementara angka yang lebih besar punya sudut
pandang yang sempit dengan sudut pandang lebih kecil atau sedikit.

Anda mungkin juga menyukai