Anda di halaman 1dari 3

Bab 5

WIRAUSAHA FOTOGRAFI

A. Spesialisasi Fotografi

Fotografi merupakan bidang yang sangat luas. Pesatnya perkembangan fotografi me ngakibatkan
semakin banyaknya aspek kehidupan manusia yang tersentuh oleh dunia yang satu ini. Sampai
akhirnya, tercipta spesialisasi fotografi di berbagai aspek kehidupan manu sia. Selain kemampuan di
bidang fotografi, se orang fotografer harus memahami penge. tahuan khusus tentang bidang
spesialisasi yang dipilihnya. Berikut ini uraian singkat mengenai bidang spesialisasi fotografi yang
mengalami perkembangan cukup pesat.

1. Foto jurnalistik (photo journalism) Fotografi dengan spesialisasi khusus untuk mencari dan
menampilkan foto-foto yang bernilai berita.

2. Fotografi pernikahan (wedding photogra phy) Fotografi yang mengkhususkan pada pengabadian
momen-momen pernikah an. Untuk dapat menekuni bidang pe motretan ini diperlukan pemahaman
tek nis fotografi serta wawasan tentang adat istiadat dan tata cara pernikahan.

3. Fotografi arsitektur (architectural photo graphy)

Fotografi yang mengkhususkan pada obyek-obyek arsitektur dengan pende katan dokumenter, seni,
dan komersial. Kebutuhan fotografi arsitektur meningkat seiring dengan maraknya bisnis properti.

4. Fashion photography

Pertunjukan busana yang semakin marak turut mendorong tumbuhnya industri fotografi, terutama
media cetak. Secara teknis, fotografer fashion dituntut memiliki kemampuan komposisi gambar
serta mampu memadukan busana dan modelnya menjadi suatu gambar yang harmoni, menarik, dan
senantiasa segar dalam setiap pemotretan.

5. Fotografi ilmiah (scientific photography) Fotografi ilmiah mencakup keperluan khusus yang
berkaitan dengan aspek-aspek ilmiah. Contohnya, penelitian mikrobiologi membutuhkan fotografi
mikroskopik untuk memotret jasad renik yang terlihat di bawah mikroskop. Dengan demikian,
seorang fotografer harus memahami peralatan mikrofotografi dan pengetahuan tentang jasad renik
tersebut.

6. Fotografi udara (aerial photography)

Fotografi udara banyak digunakan untuk keperluan survey, pe metaan, penggunaan tataruang, atau
pertanian.

7. Fotografi komersial

Fotografi komersial merupakan pemotretan khusus untuk meng komunikasikan informasi produk.
Fotografi ini bertujuan agar orang yang melihat produk tersebut tertarik untuk mencoba dan
membelinya, di antaranya pembuatan katalog dan company pro file.

8.Fine art photography

Fine art photography memandang fotografi sebagai media untuk mengekspresikan karya seni.
Seperti layaknya kanvas, kuas dan cat yang dibutuhkan seorang pelukis, seorang fotografer mem
butuhkan kamera dan media foto lainnya untuk menghasilkan karya seni yang mengesankan.
B. Bisnis Stok Foto

Tanpa disadari, foto dan fotografi menjadi hal yang sangat akrab dengan kehidupan manusia.
Akibatnya, banyak kalangan masyarakat yang mencoba berbisnis di dunia fotografi. Sebagian dari
mereka mem buka usaha secara kecil-kecilan, yang lainnya mencoba berbisnis secara profesional.

Seiring dengan pengalaman dan kemampuan yang makin terarah, mau tidak mau fotografer
dihadapkan pada pengaturan stok foto yang ada. Stok foto adalah koleksi foto-foto bermutu yang
tersedia khusus untuk disewakan hak publikasinya. Artinya, yang diperdagangkan disini adalah hak
publikasinya. Seseorang yang membeli hak publikasi foto akan memiliki hak untuk menggunakan
demi kepentingan pribadi. Hak cipta foto tetap ada pada sang fotografer. Segmen pasar stok foto
cukup luas. Artinya, kegunaan dari sebuah foto memang sangat beragam. tergantung pada
perjanjian sewa-menyewa publikasi itu sendiri.

Jika dilihat dari penghasilan yang diperoleh, bisnis ini memang cukup menggiurkan. Berikut ini
beberapa kiat yang dapat dilakukan pemula jika ingin memulai usaha ini.

1. Memproyeksikan citra stok foto melalui brosur yang berkualitas dantekankan pada kekuatan
utama koleksi foto. Kirim brosur pada target pasar yang sesuai,

2. misalnya biro iklan. biro perjalanan, percetakan, dan lain-lain. Untuk mengoptimalkan nya, pasang
iklan di media yang sesuai dengan target pasar dan tawarkan harga yang kompetitif. Satu hal penting
yang harus dilakukan adalah menjaga hubungan baik dengan semua relasi. Hubungan yang baik akan
mendukung bisnis yang Anda rintis.

C. Konsep Dasar Fotografer Profesional

Seorang fotografer profesional harus mampu menjunjung tinggi etika profesi. Konsep dasar etika
profesi fotografer profesional meliputi aspek-aspek berikut.

1. Analisis

Analisis dilakukan untuk mencapai hasil akhir yang hendak dicapai. Artinya, rencana kerja dimulai
dari pemilihan peralatan yang digunakan, jenis dan jumlah film, ukuran foto jadi, kertas yang dipakai,
cadangan peralatan dan film, sampai rencana kerja yang bersifat nonteknis.

2. Survey

Agar pelaksanaan pemotretan berjalan efektif dan efisien, pendataan lokasi pemotretan, check dan
recheck terhadap lokasi, dan posisi terbaik yang sesuai dengan tujuan pemotretan harus disiapkan
sebaik mungkin. Contohnya, pada pemotretan upacara besar, pengetahuan terhadap lokasi dan
ketentuan-ketentuan yang diperbolehkan untuk dipotret, akan membantu seorang fotografer untuk
memperoleh keleluasaan dalam bekerja.

3. Operasional

Seluruh langkah teknis yang dilakukan di lapangan harus berda sarkan pada rencana kerja dan survey
yang telah dilakukan. Walaupun demikian, seorang fotografer harus sudah siap mengantisipasi
berbagai hambatan yang mungkin terjadi.

Jika Anda berminat dan tertarik untuk menjadikan fotografi sebagai profesi, mulailah bersikap
profesional. Sikap profesionalisme tidak hanya dibutuhkan dalam karya yang dihasilkan, cara kerja
dan sikap yang berlandaskan kepada etika kerja baku yang telah disepakati, tetap harus dijunjung
tinggi. Apapun bidang fotografi yang dipilih, raihlah peluang tersebut untuk mulai berwirausaha di
bidang fotografi

Anda mungkin juga menyukai