2. landscape photography
landscape photography adalah menggambarkan luasnya bentangan alam dengan sudut ruang yang tak terbatas,
jadi landscape photography itu sesuatu yang bisa didokumentasikan dalam sebuah foto.
3. Wildlife photography
Pengertian Wildlife photography sendiri adalah bidang fotografi yang fokus untuk mengabadikan kehidupan
endemik di alam bebas. Tidak seperti memotret hewan di kebun binatang, atau warna-warni bunga di taman.
Wildlife photography menuntut fotografer tidak hanya memotret, namun juga bisa menceritakan apa dan mengapa
hewan atau tumbuhan dalam foto yang dihasilkannya berperilaku seperti itu.
4. Sport photography
Sport photography adalah bidang fotografi yang bertujuan untuk menangkap momentum yang terjadi dalam suatu
bidang olahraga. Foto-foto monumental seperti ekspresi pelari saat mencapai finish, atau contoh lain adalah
momen sesaat sebelum terciptanya gol di pertandingan sepakbola menjadi bukti yang membuat sport
photography menjadi bidang yang spesial.
5. Portrait Photography
Fotografi portrait adalah jenis fotografi yang banyak dilakukan oleh para pemula. Fokus dari fotografi ini adalah
wajah seseorang. Ini tidak berarti fotografer cukup memotret bagian wajah yang bersangkutan saja lalu selesai,
tetapi fotografi portrait berusaha menangkap sisi artistik dari karakter wajah seseorang yang disertai dengan
kemunculan rasa pada foto yang diambil. Sehingga, foto yang direkam tampak hidup dan bercerita seperti halnya
sebuah karya sastra.
6. Architectural Photography
Fotografi arsitektur atau disebut juga dengan fotografi bangunan adalah hasil sebuah karya fotografi yang dapat
menampilkan segalanya tidak hanya untuk kepentingan dokumentasi saja akan tetapi nilai estetika yang
terkandung pada karya tersebut seperti seni, ekspresi, arsitektural, etika, komunikasi, emosi, harmoni dan lainnya
tentu akan tersirat pada foto tersebut. Tidak hanya itu saja, di dalam fotografi memang tidak hanya bisa
menampilkan keindahannya saja dari segi arsitektur
3. Ekspresi Candid
Nggak gampang ya foto candid. Obyek seolah-olah tidak sadar bahwa dirinya sedang di foto. Foto candid dengan
kualitas yang bagus memiliki kriteria alami, spontan, dan tidak di buat-buat. Hasil akhir dari foto tersebut adalah
subyek berekspresi selepas mungkin, apa adanya dan menjadi dirinya sendiri. Caranya? Yuk, temukan momen
dimana subyek berekspresi senatural mungkin.
1. Fotografi Eksterior
Pada fotografi eksterior ini merupakan pemotretan yang tujuannya adalah untuk memotret tampilan pada luar
bangunan. Untuk itu eksterior ini dapat menggambarkan secara detail pada tampilan luar dari bangunan yang ingin
Anda potret. Tak hanya itu saja, hal ini juga dapat menggambarkan keindahan dari gedung itu sendiri. Ada hal
lainnya yang dapat dijadikan sebagai objek yaitu seperti jembatan, jalan hingga lainnya yang pasti dibuat oleh
manusia. Karya-karya yang dihasilkan disini tentu akan indah dan membuat orang yang melihatnya menjadi
tertarik.
2. Fotografi Interior
Untuk fotografi interior ini adalah merekam dengan berbagai bentuk pada bagian di dalam sebuah bangunan.
Untuk interior ini sebenarnya lebih memfokuskan pada detail-detail di dalam sebuah ruangan. Tak hanya itu saja,
pada fotografi interior ini juga dapat menampilkan sebuah kesan keindahan dan juga kemewahan dari tataan pada
ruang bangunan tersebut. Selain itu, untuk interior fotografi arsitektur ini juga dapat dilakukan dengan
menggunakan cahaya ambient yang ditularkan melalui skylight, jendela dan juga perlengkapan pencahayaan
interior sehingga dapat menghasilkan sebuah karya yang bagus.
3. Fotografi Detail Arsitektur
Yang terakhir yaitu fotografi detail arsitektur. Dimana fotografi detail arsitektur ini merupakan sebuah potret pada
bagian-bagian tertentu yang memang dianggap sangat istimewa dari sebuah bangunan atau dapat menonjolkan hal-
hal yang unik yang ada pada dalam bangunan tersebut. Seperti yang Anda ketahui bahwa tidak setiap bangunan
yang ada memiliki keindahan jika diambil dengan cara keseluruhan. Oleh karena itu, kadangkala detail dari sebuah
bangunan tersebut bisa juga dijadikan sebagai sebuah karya yang mengagumkan.
7. Wedding Photography
merupakan jenis fotografi yang mengabadikan momen-momen penting dalam hidup setiap manusia yakni sebuah
pernikahan, prosesi sakral yang hanya dilalui sekali dalam hidup oleh mayoritas orang
8. Fotografi fashion adalah
genre fotografi yang ditujukan untuk menampilkan pakaian dan barang-barang fashion lainnya. Pada umumnya
fotografi fashion akan berfokus pada pakaian atau aksesoris yang dikenakan model, para fotografer juga cenderung
menggunakan pencahayaan yang dramatis.
9. Macro photography
merupakan teknik fotografi yang pengambilan gambarnya memotret objek dengan jarak yang sangat dekat. Macro
photography akan dapat menampilkan foto secara detail dan terpusat kepada objek yang dituju
Sejak pertama kali diperkenalkan, kamera berkembang hingga memiliki berbagai jenis model dan tipe. Setiap jenis kamera
memiliki fungsi yang berbeda di bandingkan jenis lainnya, berikut jenis kamera.
Compact Digital
Compact digital banyak dipilih oleh mereka yang membutuhkan kamera untuk sekadar pengambilan gambar saja. Fitur yang
dimiliki kamera ini bisa dibilang standar, tidak memiliki shoot mode dialer. Namun, kamera ini memiliki mobilitas yang
tinggi.
Compact digital biasa disebut sebagai kamera saku yang cocok digunakan pada acara-acara di dalam ruangan, acara luar
ruangan yang tidak terlalu membutuhkan zoom, dan dokumentasi standar.
Mirrorless Camera
Kamera mirrorless merupakan kamera yang tidak menggunakan cermin, sama seperti halnya dengan yang dimiliki kamera
DSLR. Dengan tidak adanya cermin ini, mirrorless camera bisa memiliki ukuran yang lebih kecil dan tentunya lebih ringkas
disbanding kamera DSLR. Namun, kemampuannya sudah dapat disetarakan dengan kamera DSLR level middle-end.
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh kamera ini adalah lensanya yang bisa dilepas, sama seperti kamera DSLR.
Boutique Camera
Kamera boutique memiliki sensor full frame dengan kualitas yang tak perlu diragukan, bahkan bisa melebihi kemampuan
dari kamera DSLR. Kamera butik lebih bagus dari full frame DSLR seperti D3S, dan butik APCS seperti X100 mengalahkan
EOS7D dari segi image quality dengan bentuk yang compact.
Tudung Lensa; alat ini berfungsi untuk menghilangkan cahaya/sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena
cahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan flare pada hasil pemotretan.
Monopod; mempunyai fungsi yang sama dengan tripod akan tetapi memiliki bentuk yang berbeda.
Kabel Release; bentuknya hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari goncangan saat shutter ditekan
karena saat memakai alat ini kita tidak perlu menekan shutter secara langsung.
Background; kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan
warna.
Stand Background; alat penyangga background, minimal 2 stand.
Slave Unit; disebut juga alat sensor, merupakan slave unit yang bekerja menangkap cahaya dari main light untuk menyalakan
sumber cahaya lainnya.
Sincro Cable/Kabel Sinkro; kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan atau sumber cahaya
pemotretan yang lain.
Holder atau Braket; alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan.
Strobo atau Stobe; alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih
besar.
AC Slave; hampir mirip dengan strobe cara kerjanya.
Snoot; alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat.
Payung Reflektor; sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan manjadi lebih lembut.
Reflector; digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main light.
Soft Box; sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk seperti piramid.
Barndoors; alat yang berguna untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.
Honeycomb/Sarang Tawon; berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh kea rah obyek.
Light Stand; digunakan untuk menyangga lampu studio.
Flash Meter; berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor.
Infrared Sender; mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio.
Trigger; menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro.
Alat Cuci
Changing Bag; kantong hitam kedap cahaya yang berguna untuk mengeluarkan film dari selongsongnya kemudian digulung
di roller dan dimasukkan ke dalam developer tank. Terdapat dua lubang untuk masuknya tangan dan satu lubang besar
dengan dua resleting untuk masuknya peralatan cuci film.
Alat Pemotong/Gunting; untuk memotong film setelah digulung ke roller.
Developer Tank; tabung berbentuk silinder yang kedap cahaya dan digunakan untuk mencuci film secara manual.
Chemical; cairan untuk memproses film (proses cuci), Developer (mengembangkan emulsi), Stopbath (menghentikan
pengembangan), Fixer (menetapkan gambar), Air (membilas hasil cucian dan cetakan), Wetting Agent (menghilangkan
bercak-bercak pada film dan menghindari goresan pada negative chemical diatas, dalam penggunaannya harus berurutan.
Thermometer; untuk mengukur suhu ruangan sebagai patokan waktu dalam mencuci film.
Gelas Ukur; untuk memudahkan dalam menakar banyaknya chemical yang akan digunakan dalam memproses film.
Penjepit Film; alat yang berguna untuk mengerinkan film yang sehabis dicuci dengan cara digantung untuk menghindari
negatif terlipat-lipat dan menghindari baret.
Alat Cetak
Chemical; yang digunakan untuk proses cetak disini sama dengan yang digunakan dalam proses cuci tapi tidak memerlukan
wetting agent.
Bak; berbentuk segi empat untuk tempat chemical cetak yang ukurannya cukup untuk kertas foto yang akan kita cetak.
Penjepit Kertas; untuk menghindari kontak langsung dengan chemical dan meminimalisir baret pada hasil cetakan.
Dryer/Pemanas; mengeringkan kertas foto yang telah dicetak lebih merata agar foto tidak mengalami bercak-bercak.
Karena itu, ukuran kamera mirrorless lebih kecil dan ringan dari kamera DSLR
dengan bentuk yang kompak dan lensanya bisa diganti-ganti. Kamera mirrorless sejatinya adalah kamera DSLR yang
dihilangkan bagian pemantul cahayanya (mirrorbox).
Ciri-Cirinya :
1. Ukurannya relatif kecil
2. Beratnya ringan
3. Lensa yang dapat diganti-ganti
4. Hasil bidikan yang dihasilkan tidak jauh beda dengan DSLR
Kelebihannya :
1. Fokus sangat cepat
2. Lensa bisa diganti-ganti
3. Kamera lebih cepat mengambil gambar dibanding DSLR
4. Kualitas gambar yang dihasilkan tidak jauh beda dengan DSLR
Kekurangannya :
Gambar dalam jendela bidik dibalik secara horizontal (dari kiri ke kanan) yang mengakibatkan pembingkaian foto yang sulit,
terutama bagi pengguna yang belum berpengalaman atau dengan objek yang bergerak.
3. Prosumer Camera
Kamera Prosumer adalah sebuah kamera hasil perpaduan dari kamera DSLR dan juga kamera saku. Perpaduan jenis-jenis
kamera DSLR dan kamera pocket terdapat pada bentuk kamera Prosumer yang mirip DSLR namun lebih kecil.
Kata Prosumer diambil dari kata “Professional” dan “consumer”. Kamera yang berjenis “point and shoot” ini memiliki fitur
yang lebih lengkap dari kamera saku, antara lain pengaturan exposure dan ISO secara manual.
Ada beberapa orang yang menggunakan kamera jenis ini untuk mulai belajar fotografi karena dirasa lebih praktis dan
fungsional daripada kamera DSLR.
Ciri-Cirinya :
1. Kamera Prosumer terdiri dari 2 jenis, yaitu kamera Prosumer berbentuk kamera digital SLR (DSLR) yang juga disebut
sebagai Bridge Camera
2. Sedangkan MILC walaupun lesnanya dapat dilepas, tetapi tidak memiliki cermin reflex dan tentunya juga tidak memiliki
optical viewfinder dan sebgai gantina diakai electronical viewfinder atau layar LCD saja.
Kelebihannya :
1. Memiliki kemampuan ultra zoom yang hebat
2. Ukuran lebih kecil dan ringan dibanding kamera DSLR
3. Fitur mirip dengan kamera DSLR
4. Cocok untuk digunakan pada macro photography
Kekurangannya :
1. Memiliki sensor yang lebih kecil dibanding DSLR
2. Kualitas hasil foto tidak bisa sebaik kamera DSLR
3. Kecepatan auto focus lambat
4. DSLR Camera
DSLR adalah singkatan dari Digital Single Lens Reflex. Dalam bahasa yang lebih sederhana dapat diartikan bahwa ini adalah
jenis kamera lensa tunggal yang memanfaatkan cermin untuk mengarahkan cahaya dari lensa ke viewfinder. Viewfinder
(jendela bidik) adalah lubang kecil dibelakang kamera tempat kita mengintip objek foto.
Ini adalah jenis kamera yang paling banyak digunakan fotografer professional. Namun, saat ini tidak hanya fotografer
professional saja, para pemula dan pecinta fotografi pun banyak yang menggunakannya. Mereka memilihnya karena
memiliki fitur yang lebih komplit dan mampu menghasilkan gambar yang memuaskan dalam kualitas gambar yang
dihasilkan.
Ciri-Cirinya :
1. Menggunakan lensa kit 18-55 mm
2. Lensa yang dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan
3. Aksesoris kamera lebih banyak
Kelebihannya :
1. Lebih fleksibel dalam penggunaan
2. Kualitas gambar lebih memuaskan
3. Fitur fotografi lebih memadai
4. Mudah untuk di upgrade
5. Kinerja sangat mumpuni untuk fotografi
Kekurangannya :
1. Harga relatif lebih mahal
2. Ukuran lebih besar dari kamera lainnya
3. Tidak cocok untuk para pemula
5. Polaroid Camera
Kamera polaroid atau biasa disebut sebagai kamera instant atau kamera langsung jadi adalah model kamera yang dapat
memproses foto sendiri di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan.
Kamera polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan sebagai film polaroid. Film polaroid yang dapat
menghasilkan gambar berwarna dinamakan sebagai film polacolor.
Ciri-Cirinya :
1. Memiliki kemampuan mencetak foto langsung jadi.
2. Memiliki film khusus yang dinamakan film polaroid
Kelebihannya :
1. Bisa langsung seketika mencetak foto hasil bidikan kita
2. Model dan desain yang unik dan stylish dan elegan
Kekurangannya :
1. Kualitas kamera tidak sebagus kamera digital lainnya
2. Ukuran foto standar bahkan terbilang kecil
6. Action Camera
Action kamera atau kamera aksi adalah jenis kamera yang kini digandrungi banyak anak muda sekarang ini. Anak muda
jaman now baik yang doyan dengan olahraga ekstrim atau bagi para vlogger alias video blogger.
Kamera aksi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk merekam video ketimbang foto. Dengan bentuknya
yang portable, dan berukuran lebih kecil dari kamera saku membuatnya mudah dipasang dimana saja termasuk di atas
kendaraan atau di atas helm.
Kualitas dari kamera aksi sudah sangat mumpuni. Kamera ini mampu menghasilkan video resolusi Full HD 1080p pada
keceptan 30 frame per detik atau 720p pada kecepatan 60 fps. Artinya kualitas gambar dan video yang dihasilkan sudah
masuk ke dalam kategori High Defenition yang tajam.
Ciri-Cirinya :
1. Memiliki bentuk yang kecil, ringkas dan portable
2. Mempunyai fitur image stabilization untuk penstabil getaran
Kelebihannya :
1. Mampu menghasilkan kualitas gambar HD hingga Full HD
2. Model dan desain yang compact, ringkas dan portable
3. Harga terbilang murah dan sudah waterproof
4. Cocok untuk anda yang memiliki mobilitas tinggi
5. Dapat dipasang memori eksternal hingga 32GB
Kekurangannya :
1. Kualitas foto masih kurang bagus meski sudah berpiksel besar
2. Hasil rekaman video berformat AVI Sehingga ukuran file cenderung besar
3. Tidak ada Wifinya sehingga harus melepas kartu memori terlebih dulu kalau ingin memindahkan file
7. Smartphone Kamera
Siapa yang tak kenal dengan kamera smartphone. Kamera yang saat ini sudah banyak dimiliki dari berbagai kalangan, baik
kalangan remaja bahkan orang dewasa. Kamera smartphone sudah semakin canggih dan beberapa ada yang menyamai
bahkan mengalahkan kualitas kamera digital dengan resolusi yang sangat tinggi.
Seperti Huawei P20 Pro misalnya. Huawei P20 Pro merupakan smartphone yang memiliki kamera belakang triple
camera dengan resolusi 68 MP pertama di dunia. Bayangkan kita memiliki 3 kamera belakang yang memiliki resolusi
sekelas kamera DSLR bahkan lebih.
Karena kepraktisan dan simpelnya itulah serta beragam fitur yang semakin hari semakin canggih, membuat sebagian orang
merasa “cukup” memiliki kamera yang ada dalam hape mereka dan tidak perlu membeli kamera digital yang terbilang mahal.
Ciri-Cirinya :
1. Mempunyai beragam fitur dan aplikasi
2. Memiliki bentuk yang pas di tangan, compact dan praktis
3. Kualitas kamera semakin hari semakin baik dan canggih
4. Beberapa smartphone memiliki harga yang sangat terjangkau
Kelebihannya :
1. Mampu menghasilkan kualitas gambar dan video HD hingga Full HD
2. Model dan desain yang compact, ringan dan portable
3. Harga terbilang murah dan terjangkau
4. Memiliki fitur dan spesifikasi yang kaya
5. Mempunyai beragam aksesoris tambahan
Kekurangannya :
1. Kualitas foto masih kurang jika dibandingkan dengan kamera DSLR
2. Fitur dan pengaturan foto dan video terbatas