Anda di halaman 1dari 12

Makalah mengenai Fotograf

Pendahuluan
Fotograf (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata
Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah
proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai
istilah umum, fotograf berarti proses atau metode untuk menghasilkan
gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya
yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling
populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak
ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotograf adalah memokuskan cahaya dengan bantuan
pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya.
Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat
akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki
medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Agar dapat menghasilkan foto yang baik, kita harus mengetahui dan
mempelajari mengenai angle kamera, jenis-jenis shot, angle objek dan
konstiuiti.

Isi
Camera Angle atau sering disebut sebagai sudut pengambilan
gambar dengan kamera, merupakan salah satu cara yang dilakukan
untuk menyampaikan pesan melalui penempatan kamera pada sudut dan
ketinggian tertentu. Camera Angle bukan hanya masalah teknis semata,
dengan menempatkan kamera dari sudut pandang yang tepat, maka akan
mampu berbicara banyak hal dan menghasilkan nilai dramatik dalam
sebuah adegan yang dapat mempengaruhi emosi penonton.
Camera Angle dalam pengertian karya audio visual berati Sudut
pengambilan gambar yang menekankan tentang posisi kamera berada
pada situasi tertentu dalam membidik obyek. Pernyataan ini menegaskan,
bahwa kamera yang dipakai dalam membidik obyek atau dengan istilah
yang lebih populer Obyek dalam View Camera itu, menggambarkan
tentang keberadaan kamera berada diposisi mana dalam keadaan seperti
apa. Pemakaian Camera Angle ini diharapkan dapat menghasilkan suatu
peristiwa atau keadaan obyek dalam bidikan kamera agar lebih terlihat
menarik dan mampu mengilustrasikan kedinamisan suatu keadaan. Setiap

hasil bidikan dalam pandangan kamera mempunyai kandungan makna


dan nilai tertentu dari jenis angle yang dipakainya.
Secara garis besar, kita bisa mengkelompokkan Camera Angle
menjadi lima macam. Camera Angle ini akan menghasilkan foto-foto yang
berbeda-beda pula. Jika sebuah hal menjadi menarik ketika difoto
dengan low angle belum tentu dengan angle lainnya objek tersebut
menarik difoto. Berikut ini adalah macam-macam Camera Angle :
1) Eye view
Sudut pengambilan ini memberi kesan yang sama dengan cara mata
kita melihat terhadap objek. Posisi dan arah kamera memandang objek
yang akan diambil layaknya mata kita melihat objek secara biasa.
Kamera dan lensa sejajar dengan objek. Pengambilan angle eye
viewbiasanya digunakan untuk mengambil foto potret terhadap
manusia, dimana posisi kamera layaknya posisi mata kita sendiri.
Terkadang, dalam travel fotograf pengambilan foto untuk
mengabadikan aktivitas manusia, tekstur sebuah kota, atau interaksi
dengan lingkungan sekitar kebanyakan menggunakan angle ini.
Contoh foto :

2) Low Angle
Posisi kamera lebih rendah dari objek foto serta menghadap ke atas
dan memberikan kesan kemewahan, kebesaran, atau kekuatan dari
sebuah objek. Fotografer menggunakan sudut pengambilan foto ini
untuk memotret bangunan agar memberikan kesan yang megah dari
bangunan tersebut. Dalam foto komersil sebuah iklan otomotif, sudut
ini tak jarang pula digunakan untuk memberikan kesan ketangguhan
dari
produk
mereka.
Juga
pada
sebagaian
fotografer
memanfaatkan low angle untuk memotret manusia.

Contoh foto :

3) High Angle
Angle ini digunakan untuk menangkap kesan luas dari objek.
Dengan high angle kita bisa memasukkan elemen pendukung objek
yang akan kita abadikan kedalam frame. Kesan dari penggunaan sudut
pengambilan foto ini akan memberikan kesan kecil atas objek foto.
Pemanfaatan pengambilan foto dengan high angle juga bisa
menghasilkan foto yang berbeda. Misalnya saat mengambil foto
keramaian pasar, jalanan, atau lalu lintas disebuah sungai.
Contoh foto :

4) Bird Eye
Menggunakan sudut pengambilan ini, sebagai fotografer kita bisa
memberikan kesan yang luas dalam foto yang kita hasilkan, ibarat
penglihatan seekor burung. Memotret dengan sudut pengambilan ini
digunakan untuk membuat foto tentang suatu daerah, perkotaan,
atapun menggambarkan lanskap.
Contoh foto :

5) Frog Eye
Memotret dengan angle frog eye, posisi kamera bisa saja sejajar
dengan tanah. Hal ini biasanya digunakan untuk memotret objek yang
posisinya berada diatas tanah. Sebagain fotografer bersusah payah
mengambil foto dengan sudut pengambilan ini, tak jarang pula mereka
tiduran ditanah untuk menghasilkan foto yang bagus.
Contoh foto :

Angle Kamera Objek adalah teknik pengambilan gambar di mana


kamera menyajikan sesuai dengan kenyataannya. Kamera ini melakukan
pengambilan gambar mewakili pandangan pengamat. Pengamat
menyaksikan peristiwa yang dilihatnya melalui mata pengambil gambar
yang tersembunyi. Angle kamera ini tidak mewakili pandangan siapapun,
kecuali pandangan pengamat atau netral. Tokoh di dalam gambar seolaholah tidak menyadari keberadaan kamera dan tidak pernah memandang

kamera. Contohnya seperti gambar dibawah ini :


Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata
elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis,

bentuk, warna, dan gelap terang. Yang paling utama dari aspek komposisi
adalah
menghasilkan visual
impact (sebuah
kemampuan
untuk
menyampaikan perasaan yang diinginkan untuk berekspresi dalam foto).
Dengan komposisi, foto akan tampak lebih menarik dan enak dipandang
dengan pengaturan letak dan perbandingan objek-objek yang mendukung
dalam suatu foto. Dengan demikian perlu menata sedemikian rupa agar
tujuan dapat tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan
diam atau sesuatu yang mengejutkan. Dalam komposisi selalu ada satu
titik perhatian yang pertama menarik perhatian.

Contoh :

Jenis-Jenis Shot
-

CU (Close Up)
Shot yang menampilkan dari batas bahu sampai atas kepala.
Contoh foto :

MCU (Medium Close Up)


Shot yang menampilkan sebatas dada sampai atas kepala.
Contoh foto :

BCU (Big Close Up)


Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu
sehingga tampak besar. Misal : wajah manusia sebatas dagu
sampai dahi.
Contoh foto :

ECU (Extreme Close Up)


Shot yang menampilkan detail obyek. Misalnya mata, hidung, atau
telinga.
Contoh foto :

MS (Medium Shot)
Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala.
Contoh foto :

TS (Total Shot)
Shot yang menampilkan keseluruhan obyek.
Contoh foto :

ES (Establish Shot)
Shot yang menampilkan keseluruhan pemandangan atau suatu
tempat untuk memberi orientasi tempat di mana peristiwa atau
adegan itu terjadi.
Contoh foto :

Two Shot
Shot yang menampilkan dua orang.
Contoh foto :

OSS (Over Shoulder Shot)


Pengambilan gambar di mana kamera berada di belakang bahu
salah satu pelaku, dan bahu si pelaku tampak atau kelihatan dalam
frame. Obyek utama tampak menghadap kamera dengan latar
depan bahu lawan main.
Contoh foto :

Kesimpulan
Camera
Angle disebut
juga
sebagai sudut
pengambilan
gambar dengan kamera, merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk
menyampaikan pesan melalui penempatan kamera pada sudut dan
ketinggian tertentu. Camera Angle dikelompokkan menjadi lima macam
yaitu, Eye View, Low Angle, High Angle, Bird Eye, dan Frog Eye.

Angle Kamera Objek adalah teknik pengambilan gambar di mana


melakukan pengambilan gambar mewakili pandangan pengamat.
Pengamat menyaksikan peristiwa yang dilihatnya melalui mata pengambil
gambar yang tersembunyi. Tokoh di dalam gambar seolah-olah tidak
menyadari keberadaan kamera dan tidak pernah memandang kamera.
Komposisi diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam
gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, bentuk, warna, dan gelap
terang. Dengan komposisi, foto akan tampak lebih menarik dan enak
dipandang. Dalam komposisi selalu ada satu titik perhatian yang pertama
menarik perhatian.
Jenis-jenis shot terdiri dari Close Up, Medium Close Up, Big Close Up,
Extreme Close Up, Medium Shot, Total Shot, Establish Shot, Two Shot, dan
Over Shoulder Shot.

Anda mungkin juga menyukai