Framing/ukuran bidang pengambilan gambar adalah sebuah pilihan viewable area yang bisa diambil
dari sebuah kamera karena keterbatasan kamera dalam menangkap pemandangan yang akan difoto.
Framing dengan kamera membutuhkan posisi pengambilan gambar yang tepat, kekuatan lensa yang
dipakai, dan kemampuan adaptasi kamera terhadap lingkngan yang akan difoto.
Secara teknis kita harus telebih dahulu menguasai pemakaian dasar dari kamera. Jika menggunakan
kamera DSLR, paling tidak kita sudah terbiasa dengan setting manual dengan beragam intensitas cahaya
baik outdoor maupun indoor.
Framing tepat bisa menghasilkan foto super dengan sampainya pesan yang diinginkan. Meskipun
terkadang realitasnya berbeda. Dalam dunia digital saat ini framing hasil foto terkadang bukan diambil
dari framing kamera. Framing foto bisa dilakukan dengan melakukan cropping dari hasil foto yang
ada. Sebagai contoh, foto dalam media sosial instagram yang diambil dengan kamera hp, maupun foto
yang dicrop dengan sengaja oleh software untuk menggiring opini publik di media massa.
Memang ini adalah permainan sudut pandang, bahkan mungkin bisa disebut tidak jujur atau paling tidak
“menutupi kejujuran”. Dari foto yang terlihat “jelek” jika kita perhatikan pada spot tertentu, ada gambar
menarik yang bisa di “angkat” agar hasil foto sesuai dengan misi kita. Perhatikan hasil foto dan realitas
dari foto-foto berikut:
Sangat jauh berbeda bukan? Oleh karena itu jangan mudah teropinikan/langsung percaya oleh foto
instagram, maupun foto-foto yang beredar di medsos atau media publikasi lainnya tanpa melakukan
cross check terlebih dahulu. Apalagi jika semua foto tersebut terkesan too good to be truth, atau bahkan
foto tersebut terlalu spektakuler. Menjadi teliti akan potensi kesalahan dalam menilai sebuah foto,
membuat kita akan semakin bijak dalam mengambil keputusan, atau bersikap. Setiap media/orang punya
misi ideologi yang ingin ia capai dalam mempublikasikan sebuah berita/foto.
Lantas, ada berapa macamkah sebenarnya framing kamera dalam fotografi? Framing kamera dalam
fotografi sebenarnya mainly terbagi tiga, yaitu: Long Shot, Medium Shot, dan Close Up dimana masing
masing memiliki varian yaitu:
● Extreme Long Shot, Medum Long Shot, Long Shot
● Medium Shot
● Extreme Close Up, Big Close Up, Medium Close Up, Close Up
Pengklasifikasian ini berguna untuk menyamakan visi dalam dunia advertising, multimedia, fotografi
maupun broadcasting. Misalkan untuk pengambilan gambar paling tepat untuk sinematografi saat
adegan berbicara adalah framing Medium Close Up. Atau dalam hal crime scene investigation,
dibutuhkan framing berbeda antara objek TKP dengan suasana TKP. Dan lain sebagainya.
Normal angle adalah sudut pengambilan gambar yang normal, dengan begitu fotografer
menempatkan kamera sejajar dengan mata. Hasil yang diperolah dari angle ini adalah biasa saja,
seperti mata kita memandang atau melihat orang dengan sejajar. Kita dapat mengambil angle ini
ketika memotret orang untuk foto formal. Jika objek berdiri, maka fotografer juga mengambil
gambar dengan keadaan berdiri.
● Low Angle
Low angle adalah sudut pengambilan gambar dari bawah. Berbeda dengan normal angle, dengan
menggunakan angle ini, fotografer menempatkan kamera berada di bawah objek. Baik
menempatkan kamera di kanan bawah, tengah atau kiri bawah. Teknik ini berfungsi untuk
membuat objek bidikan lebih tinggi atau besar. Selain itu, jika kalian menyukai memotret foto
levitasi maka low angle bisa membantu kalian untuk mendapatkan lebih mudah foto levitasi.
● High Angle
Angle ini merupakan kebalikan dari low angle, dimana sudut pengambilan menempatkan kamera
lebih tinggi dari objek bidikannya atau diatas objek. Jika kita menggunakan objek manusia, maka
membuat manusia tersebut seolah - olah lebih kecil dan rendah posisinya.
Namun jika menggunakan objek benda, dengan menggunakan high angle maka membuat lebih
dari satu sisi tertangkap oleh lensa.
● Frog Angle
Angle ini menempatkan kamera berada di bawah, namun berbeda dengan low angle. Perbedaan
tersebut terletak pada objeknya, jika low angle posisi objek lebih tinggi maka frog angle objeknya
sejajar dengan kamera. Frog angle menempatkan kamera dibawah, serperti di tanah, rumput
ataupun aspal. Angle ini biasanya menghasilkan foto dengan posisi objek yang sedang berbaring
menghadap kamera atau objek yang memiliki posisi rendah.