Anda di halaman 1dari 36

Transisi

Bagian lain dari sebuah editing yang tak kalah pentingnya adalah transisi. Transisi adalah metode yang digunakan untuk menghubungkan dari satu gambar ke gambar lainnya.

Beberapa alasan dilakukannya perubahan gambar adalah :


1. 2. 3. 4. 5. Adanya hal yang baru. Ketika perpindahan pengambilan gambar. Ketika subyek menyampaikan sesuatu. Ketika terjadi perubahan sudut pandang kamera. Ketika kamera semakin dekat atau menjauh dari objek. Editor berusaha membuat acara dapat dinikmati oleh pemirsa. Ketika terjadi perubahan gambar, maka jenis shot juga berubah.

Dalam teknik editing ada 3 jenis transisi yaitu cut, mix, dan fade Cut adalah proses pergantian gambar antara satu shot ke shot berikutnya secara tiba-tiba, sehingga perpindahannya tidak dirasakan oleh pemirsa. Cut merupakan transisi yang lazim dipakai dalam sebuah acara. Dari ketiga jenis transisi yang ada, Cut lebih mudah diterima oleh pemirsa sebagai sesuatu yang menggambarkan kenyataan.

cut biasa digunakan bila peristiwa yang sedang terjadi tersebut berkelanjutan, terdapat perubahan akibat, ataupun terdapat perubahan lokasi.

Transisi CUT

Penggunaan Transisi Cut


1. 2. 3. Menunjukkan peristiwa sedang terjadi. Apabila terjadi perubahan informasi. Apabila terjadi perubahan lokasi kejadian.

Penggunaan jenis transisi cut didasari enam elemen editing

Mix atau dissolve adalah proses pergantian gambar dari satu shot ke shot berikutnya dan masa-masa pergantian tersebut bisa dirasakan oleh pemirsa. Mix atau dissolve merupakan overlapping dua gambar, pada saat gambar yang satu mulai menghilang, gambar berikutnya mulai muncul.

Proses Mix

Mix digunakan jika terjadi perubahan waktu dan lokasi kejadian, selain itu Juga untuk menunjukkan adanya hubungan yang dekat antara gambar yang Menghilang dengan gambar yang muncul.

Seperti dalam Cut, mengaplikasikan mix juga didasari enam elemen editing.

Transisi Disolve/ Mix

Fade , adalah pergantian gambar sedikit demi sedikit


dari ada gambar menjadi blank (tidak ada gambar), atau dari blank menjadi ada gambar. Fade In , adalah pemunculan gambar di layar kaca dari blank (tidak ada gambar) menjadi ada gambar secara perlahan-lahan, biasa digunakan saat awal suatu acara atau scene. Fade Out, Bayangan gambar yang perlahan-lahan berkurang dari batas normal yang pada akhirnya menjadi gelap. Selama Fade Out frame akan menjadi blank . Biasanya digunakan untuk mengakhiri acara atau cerita.

Transisi Fade IN- Fade Out

Wipe, adalah teknik pergantian gambar dengan menggunakan effect yang tersedia (gambar terlampir)

Transisi Wipe / DME

Superimpose
Superimpose, artinya penayangan gambar dengan cara penumpangan (overlapping) lebih dari dua gambar,atau antara gambar dengan tulisan.

Tujuan Dari Cutting


Aturan yang mendasar suatu kegiatan cutting adalah menyajikan secara urut , apa yang dapat menyenangkan dan apa yang dapat menarik perhatian penonton. Hindari kejutan-kejutan sehingga penonton memberikan perhatian secara terusmenerus.

Motivasi Cutting
Persyaratan phsikologi dari penonton yang tidak boleh diabaikan dalam cutting adalah : a. Penonton ingin melihat ha-hal yang penting, detail dan gerak-gerak yang perlu dalam shotshot close up. b. Penonton menuntut kecepatan dan perubahanperubahan yang cepat. c. Penonton ingin melihat hubungan antara tokohtokoh dari scene-scene yang disajikan.

d. Penonton tidak ingin kehilangan kesempatan untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam suatu acara. e. Penonton tidak ingin terperangkap dalam suatu kebingungan. f. Mempertunjukan berbagai hal dan phenomenanya secara berkesinambungan. g. Penekanan pada hal-hal yang penting dari cerita tersebut.

Tanda untuk Cutting


Untuk cutting yang lembut, faktor waktu (timing) adalah sangat penting. Gerakan pada gambar, reaksi dari pemain dan suara (pembicaraan / musik) mungkin dapat digunakan untuk tanda dari cutting.

Cutting Pada Aksi (Action Edit)


Perhatian penonton pada umumnya tertuju pada obyek-obyek yang bergerak pada gambar. Ketika obyek yang bergerak di swich dengan menggunakan metode cutting disarankan agar pergantian dilakukan seketika sesudah aksi dimulai ,pada pertengahan aksi, atau pada akhir dari aksi. Aksi harus dimulai dari shot yang ada dan diakhiri pada shot yang berikutnya

Cutting pada Reaksi


Contoh cutting pada reaksi :

Cutting dengan Cue Suara


Cutting pada percakapan, dalam metode ini cutting dilakukan pada akhir dari sequence cerita. Disarankan untuk shot berikutnya ditampilkan saat sebelum actor mulai bicara. Cutting pada musik, pada dasarnya akhir phrase dari musik digunakan sebagai pergantian untuk cutting. Untuk perpindahan secara dissolve disarankan agar disesuaikan dari effek dissolve gambar dengan waktu cutting.

Cutting di dalam Praktik


1. Sebelum memotong gambar (cutting) perlu dipertimbangkan hal-hal sbb: Perlukah cutting itu dilakukan ? Apa alasan melakukan cutting? Adakah mempunyai arti baru dengan menambahkan cutting? Akankah cutting ini tidak membuat penonton menjadi bingung? Tipe apakah yang akan digunakan untuk cutting

2. Pengenalan Scene pertama atau Karakter Yang penting adalah menampilkan shot Closeup, tetapi long shot juga perlu untuk menerangkan tentang posisi dan situasi dari lingkungan (atmosphere). Bila shot pembukaan adalah Fade In, disarankan agar suara dimasukkan lebih awal sedikit untuk kreasi. Menghindari cutting pada shot yang sama. Untuk cutting juga membutuhkan :

Switch ke gambar yang beda secara keseluruhan

Hindari perpindahan gambar seperti berikut ini.

Subyek sama tetapi berbeda ukuran

Hindari pergantian gambar yang serupa

Pertukaran sudut Camera

Hindari cutting Gambar dengan sudut yang sama

Editing gambar yang harus dihindari

Anda mungkin juga menyukai