Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi kamera yang semakin pesat dewasa ini ditandai dengan
munculnya berbagai macam jenis kamera digital, selain untuk mengambil gambar diam
yang sering disebut dengan foto, kamera digital juga dapat merekam atau menangkap
gambar yang bergerak dalam bentuk video. Webcam adalah salah satu jenis kamera digital
yang mampu melakukan hal-hal tersebut.
Bentuk webcam pun sudah bervariasi dengan fitur-fitur yang lengkap dan diikuti
dengan resolusi gambar yang tajam. Seiring dengan perkembangan teknologi kita bisa
lebih mengembangkan kegunaan dari webcam salah satunya memanfaatkan webcam
sebagai alat pendeteksi wajah dengan ditambahkan beberapa metoda pengolahan citra.
Untuk dapat mendeteksi wajah dengan mudah maka digunakan metode haar like
feature yang dibangun oleh open CV. Sistem pendeteksi wajah dengan menggunakan
metode haar like feature merupakan metode deteksi wajah yang cukup populer. Metode ini
dipublikasikan oleh Paula Viola dan Michael Jones pada tahun 2001.
Oleh sebab itu, maka penulis ingin membuat sebuah alat tracking wajah yaitu alat
berbasis webcam yang dapat mendeteksi wajah. Webcam dan motor servo terintegrasi
untuk mengikuti kemana wajah bergerak. Pada sistem ini hanya dapat mendeteksi satu
objek wajah saja. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “KAMERA DAN PHOTOGRAFER”.

B. Perumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah bagaimana mendeteksi dan
melakukan tracking wajah dari gambar bergerak yang diambil dari webcam. Dari
permasalahan ini dapat dijelaskan beberapa tahapan permasalahan yang harus diselesaikan
dalam penelitian ini:
1. Apakah proses tracking wajah dengan menggunakan webcam statis dapat dilakukan?
2. Apakah sistem tracking wajah bisa membedakan wajah dan bukan wajah secara
langsung?

1
C. Batasan Masalah
Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada diatas maka diberikan batasan-batasan
sebagai berikut :
1. Titik berat penelitian pada proses tracking wajah dengan menggunakan metode Haar
Like Feature.
2. Hanya menggunakan library yang tersedia di openCV, khususnya image processing
library openCV.
3. Pemantaun hanya dalam ruang terbatas (indoor) yang memiliki intensitas cahaya yang
tetap.
4. Dalam satu frame hanya satu wajah yang diikuti.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengaplikasikan motor servo sebagai penggerak webcam dalam proses tracking wajah.
2. Mengaplikasikan metode Haar Like Feature untuk mendeteksi wajah dalam melakukan
proses tracking wajah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kamera

Kamera
Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat
dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk
memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera
fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan
gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera
merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada
lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah
lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran
bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik.
Dikenal banyak jenis kamera potret.

B. Sejarah Kamera
Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera
Obscura yang merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk

3
menangkap gambar atau bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi
kamera obscura dengan lensa pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski
demikian, bayangan yang dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan
Girolamo belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada tahun 1727 Johann
Scultze dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhadap
cahaya namun dia belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan
gagasannya.

Foto tertua di dunia, Point de vue du Gras


Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan
yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah
lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto
pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya
berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat
tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan
Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce meninggal dunia
pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang
dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya,
Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre
dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera
yang dikembangkan sekarang.
Komponen :
Sebuah kamera minimal terdiri atas:
 Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)
 Sistem lensa
 Pemantik potret (shutter)
 Pemutar film

4
C. Bagian Camera dan Sistem Lensa
Bagi Pemula, Anda Wajib Mengenal Bagian-Bagian Kamera Dan Fungsinya Berikut
Ini
Sebelum menggunakan kamera untuk mengambil foto atau video, hal pertama yang harus
anda ketahui yaitu teknik fotografi serta bagian-bagian kamera yang akan di gunakan.
Kenapa bagian-bagian kamera harus di ketahui dengan seksama? Karena untuk
mendapatkan hasil gambar yang maksimal, anda harus mengetahui apa saja bagian-
bagian kamera dan fungsinya.
Dengan dengan mengetahui bagian-bagian kamera dan fungsinya, maka anda bisa
melakukan pengaturan kamera dengan leluasa. Untuk lebih jelasnya, berikut ini bagian-
bagian kamera dan fungsinya :
1. Lensa, yaitu bagian kamera yang berada di bagian depan kamera dan menyatu
dengan body kamera. Fungsi lensa sendiri yaitu sebagai pemantul objek yang akan di
bidik.
2. Tombol Stabilizer (IS, VR, VC), yaitu bagian kamera yang berfungsi untuk
menstabilkan getaran tangan saat hendak membidik objek. Namun sayangnya tidak
semua lensa memiliki fitur ini.
3. Tombol pembuka lensa, lensa merupakan bagian dari kamera yang dapat di pisahkan
dengan body kamera. Nah untuk melepaskan lensa dari bodynya, anda cukup
menekan tombol pembuka lensa sembari memutar lensa ke arah kiri.
4. Tombol fokus sendiri terdiri dari 2 mode, yaitu mode auto fokus (AF) dan manual
focus (MF). Model AF di gunakan saat anda enggan mengatur titik fokus secara
manual, sedangkan MF di gunakan untuk mengatur titik fokus secara manual.
5. Tombol pembuka flash, tombol yang hanya akan berfungsi ketika kamera dalam
keadaan standby.
6. Built-in flash light, yaitu blitz atau flash, dimana lampu ini sering kali di terjemahkan
sebagai lampu kilat. Dan berfungsi untuk membantu pencahayaan saat pemotretan
pada kondisi gelap.
7. Tombol shutter, yaitu bagian kamera yang berfungsi untuk mengambil gambar.
8. Grip, yaitu bagian kamera yang menonjol di sebelah kanan anatomi dan berfungsi
untuk pegangan kamera.
9. Anti red eye, bagian kamera yang berfungsi untuk mencegah hasil gambar dengan
mara subjek nampak merah.
10. Tombol review, untuk melihat hasil foto yang ada pada layar LCD.

5
11. Tombol delete, berfungsi untuk menghapus foto atau data lain pada kamera.
12. Tombol navigasi, yaitu tombol yang berfungsi untuk mengendalikan program
kamera, dan biasa bentuk tombol navigasi di setiap kamera berbeda.
13. Tombol Fn/Q, yang berfungsi untuk mengubah fungsi tombol navigasi menjadi
fungsi shortcut.
14. Tombol AV, berfungsi untuk mengatur bukaan diafragma/aperature.
15. Tombol zoom, berfungsi untuk memperbesar hasil foto maupun mendekatkan objek
yang hendak di bidik.
16. Mode-dial, adalah menu yang berfungsi untuk merubah mode eksposure/modus
pemotretan.
17. Tombol Lifeview, berfungsi untuk mengalihkan layar bidik dari viewfinder ke
liveview.
18. Viewvinder, jendela kecil yang berfungsi untuk melihat objek yang hendak di bidik.
19. Tombol menu, untuk menunjukkan pengaturan utama pada kamera.
20. Layar LCD, bagian utama kamera yang akan menampilkan keterangan settingan
kamera.
21. Tombol ISO, tombol pintas untuk mengatur ISO.
22. Main-dial, navigasi yang berfungsi untuk menggeser pilihan menu.
23. Tombol display, berfungsi untuk mengaktifkan mode standby.
24. Tombol on/off, berfungsi untuk menyalakan dan mematikan kamera.

Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang
terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam
suatu silinder logam. Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau
bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil
tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur
oleh suatu diafragma. Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan
diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer.
Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat
digunakan. Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa
sudut kecil (tele lens), dan lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam
disebut dengan istilah lensa zoom. Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih
kecil daripada lensa biasa. Namun sebutan itu bergantung pada lebarnya film yang
digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar,

6
sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto. Lensa variabel dapat diubah-
ubah jarak fokusnya, dengan mengubah kedudukan relatif unsur-unsur lensa tersebut.
Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film.
Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak antara kedua lensa). Focal
length memengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam masyarakat
umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.
1. Pemantik potret
Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara
lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk
memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya
pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai
film.[1].
Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan
besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa digunakan.
2. Bagian lain
Bagian lain sebuah kamera, antara lain:
1. Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat
disingkapkan pada objek
2. Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film,
3. Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang
akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan
4. lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau
besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga
diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.
Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu
dari bagian-bagian tersebut.
Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya :
Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan
teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif
terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya
dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama
sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang
(developer).

7
D. Kamera film
Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi
populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini
berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan
kamera itu dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.
1. Jenis film
Pembagian film berdasarkan ukuran:
 Small format (35mm)
 Medium format (100-120mm)
 Large format
Angka di atas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap jenis ukuran film
harus menggunakan kamera yang berbeda pula.
Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:
 Film hitam putih
 Film warna
 Film positif
 Film negatif
 Film daylight
 Film tungsten
 Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)
2. Kamera polaroid
Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar
positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.
3. Kamera digital
Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film.
Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah
membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang
tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah
layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera
digital berbeda-beda. Sebagai media penyimpanan, kamera digital
menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory
card.
Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja.

8
4. Kamera single lens reflex
Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa,
sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang
akan di tangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika
dipotretkan.
5. Kamera instan
Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga
berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan
pemetik potret secara otomatis telah diatur.
Pembagian kamera berdasarkan teknologi viewfinder
Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi fotografi.
Fotografer ahli biasanya akan lebih memilih viewfinder dengan kualitas baik dan
mampu memberikan gambaran tepat seperti apa yang akan tercetak.
6. Kamera saku
Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa
diganti,umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan. Cahaya yang
melewati lensa langsung membakar medium. Kelemahan film ini adalah gambar yang
ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada
perbedaan sudut pandang jendela bidik (viewfinder) dengan lensa.
7. Kamera TLR
Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR. Jendela bidik diberikan
lensa yang identik dengan lensa di bawahnya. Namun tetap ada kesalahan
paralaksyang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak sama

9
BAB lll
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat
dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap. Fotografi seperti yang kita kenal
sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang pertama dalam bidang ilmu alam
menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang kimia menghasilkan film. Asal mulanya
kedua penemuan itu tidak ada hubungannya satu sama lain dan sebelum masing – masing
sampai kepada kesempurnaannya seperti yang telah kita kenal sekarang serta melahirkan
penemuan baru yaitu fotografi, telah panjang yang ditempuh baik oleh kamera maupun
oleh film. Untuk mendalami bidang fotografi, siapa pun harus punya pengetahuan dasar
yang baik tentang cahaya (light). Hal ini penting karena cahaya memegang kunci utama
dalam penentuan eksposur yang diatur oleh shutter dan aperture pada kamera. Setelah
memahami tentang cahaya, tahap selanjutnya adalah mengerti tentang pencahayaan
(lighting) sehingga mampu menghasilkan foto yang lebih baik dalam berbagai kondisi
pemotretan.

B. Saran
Saran dari saya, menjadi seorang fotografer harus mempunyai jiwa kreativitas,
pantang menyerah, selalu sabar, cekatan . Menjadi seorang fotografer itu penuh proses,
jadi jika kalian ingin menjadi seorang fotografer maka kalian harus benar-benar
memahami tentang fotografi sehingga kalian mampu menghasilkan foto yang lebih baik
dalam berbagai kondisi pemotretan.

10
DAFTAR PUSTAKA

· http://forum.kompas.com/klinik-fotografi-kompas/190542-teknik-fotografi-dan-hasil-
bagus-itu-gampang-kok-beneran.html
· http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=35424
· Soelarko, R.M. Prof.Dr. Penuntun Fotografi Edisi V. Bandung: PT. Karya
NusantaraChiawono, Agus. Teknik Fotografi Digital Blitz for Dummies.
www.situsfoto.net(Basic) Kombinasi Shutterspeed, Diafragma, dan ISO.
www.alvinfauzie.comGlossary. www.library.thinkquest.orgwww.wikipedia.com

11
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-nya akhirnya makalah
dengan judul “KAMERA ” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada yang terhormat,
1. Orang tua di rumah,
2. Guru Bidang studi IPA,
3. dan Temen-teman.
Penulis mendo’a kan agar amal baik Bapak/Ibu/Teman, mendapat imbalan anugrah
Allah SWT.
Akhir kata, penulis persembahkan makalah ini agar bermanfaat, untuk menambah
pengetahuan tentang Narkoba dan dampaknya agar generasi muda kita tidak terlibat dengan
Narkoba dan sejenisnya, Terutama bagi kita siswa/siswi SMP Negeri 3 Tanjung Palas di
masa yang akan datang.

Tanjung Palas, 01 Juni 2018

Penulis

i 12
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Batasan Masalah…………………………………………………………….. 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2
A. Pengertian Kamera........................................................................................ 3
B. Sejarah Kamera............................................................................................ 3
C. Bagian Kamera dan Lensa ……………………………………………….. 4
D. Kamera Film………………………………………………………………… 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 11

ii13

Anda mungkin juga menyukai