FOTOGRAFI
SEGITIGA EXPOSUR
JENIS-JENIS LENSA
KOMPOSISI FOTOGRAFI
TEKNIK PADA FOTOGRAFI
DIKOMPOSISI ULANG
REZA PAHLEVl
HISTOGRAM
SHUTTER SPEED
Kecepatan Shutter Speed (Rana )
artinya durasi kecepatan sensor Table Shutter Speed
KECEPATAN RANA
ketika menangkap cahaya atau
kecepatan sensor ketika meli- Lambat Cepat
hat subjek terhadap kamera. (...detik) ( ...p er det ik)
1 ½ 1/4 1/8 1/15 1/30 1/60 1/125 1/250 1/500 1/1000 1/2000
Satuannya adalah detik.
Banyak cahaya yang masuk Membekukan gerakan
tapi gerakan subjek menjadi lambat/blur tapi cahaya sedikit yang masuk
Fo
mm ca)l length (lebar lensa -
• Aperture (Bukaan - f)
Focal length yang berbeda pada Focal length 17 mm ke bawah Focal length 200 mm ke atas mam-
satu jenis lensa dengan lensa lain mampu memotret dengan sudut pu memotret objek yang jaraknya
akan menghasilkan lebar sudut pandang lebar namun detail pada sangat jauh tapi dengan sudut pan-
pandang yang berbeda pula. subjek yang letaknya jauh tidak dang sempit sehingga detail pada
akan terlihat. subjek yang jauh tersebut akan je-
las terlihat.
ELEMEN-ELEMEN
GRAFIS
YANG MEMBENTUK
SEBUAH
KOMPOSISI FOTO
Ketika memotret sebaiknya kita PoI atau Point of Interest merupa-
POI menentukan PoI atau Point of kan titik utama dan bagian yang
•
Cropping
Leading Lines
karena sebuah gambar akan dinilai
kualitasnya dari cara penyusunan
KOMPOSISI DALAM •
•
Viewpoint
Background
elemen gambar :
• Dimana meletakkan obyek
Framing utama ?
FOTOGRAFI
•
CAMERA ANGLES
Worm eye View Low camera Angle Eye level camera Angle
Low camera Angle
Bird eye view Low camera Angle High level camera Angle
SELECTIVE FOCUS
teknik Selective Focus adalah Fokus atau bidang tajam yang dip-
teknik memotret dengan memilih ilih menggunakan fasilitas titik
focus pada bagian subjek yang di- AF ( AF points) pada display LCD
inginkan dan akan menjadi lebih kamera dan terlihat juga di view-
menarik jika menggunakan lensa finder, sehingga kita dapat me-
dengan bukaan/aperture besar, milih bagian mana yang blur dan AF points yang kita pilih (gambar
seperti : bagian mana pada komposisi yang di atas) menentukan bagian tert-
• f/1.4 kita ambil secara fokus. entu saja yang fokus/tajam.
• f/1.8
•
•
atau
f/2.8 K
mepnieanwtauikaann kPitoaI m
daenliheatkspdlaolraam
si
bagian terbaik pada foto yang akan
kita fokuskan atau tonjolkan ruang
tajamnya akan menghasilkan gam-
bar yang menarik.
teknik Freezing digunakan untuk Setting pada kamera terletak pada Penggunaan lampu flash juga men-
mendapatkan kesan beku / freeze pemilihan shutter speed yang ce- dukung untuk teknik ini di ruang
pada sebuah momen yang berger- pat, minimal 1/200 lebih seperti atau tempat yang gelap, kurang ca-
ak cepat. 1/500 atau bahkan 1/6400 dengan haya (low-light) agar penggunaan
dukungan ISO yang tinggi guna ISO dapat serendah mungkin (un-
mengimbangi hasil yang under- tuk menghindari noise).
exposed jika menggunakan shutter
speed cepat.
1. Low Angle
Low angle adalah sudut pengambilan gambar dengan posisi kamera lebih rendah daripada objek yang difoto. Secara psikologis, low
angle akan menghasilkan obyek foto yang terlihat kuat, elegan, mewah, atau kesan dominan. Biasanya fotografer akan memilih angle ini
untuk mengambil gambar bangunan seperti gedung bertingkat.
2. High Angle
High angle adalah teknik pengambilan gambar di mana fotografer berada pada posisi atas atau lebih tinggi daripada obyek foto. Ketika
menggunakan teknik ini,obyek akan terlihat kecil sehingga dapat memberikan kesan yang lemah atau inferior.
3. Eye level
Eye level atau sudut pandang normal merupakan angle yang paling umum digunakan untuk mengambil gambar. Posisi kamera pada angle
ini akan sejajar dengan dengan tinggi obyek.
Sesuai dengan namanya, bird eye view adalah teknik pengambilan gambar dengan sudut pandang dari mata seekor burung. Biasanya teknik
ini digunakan untuk mengambil foto landscape atau cityscape. Foto yang dihasilkan akan memiliki kesan yang luas dan melebar. Berbeda
dengan high angle, bird eye view ini tidak memfokuskan lensa kamera pada obyek tertentu.
Frog eye view memposisikan kamera sejajar dengan mata katak atau hampir menyentuh tanah. Ketika menggunakan teknik ini, terkadang
seorang fotografer harus berada pada posisi tiarap untuk membidik obyek. Angle frog eye view ini banyak digunakan oleh fotografer jika
obyek foto berada tepat di atas tanah.
Shot dari jarak sangat jauh dan menyajikan bidang yang sangat luas, kamera mengambil objek secara menyeluruh. Objek utama terlihat
sangat kecil dan latar belakang terlihat sangat dominan.
* LS (Long Shot)
Shot yang juga sangat jauh, bidang yang diambil lebih dekat daripada ELS, namun tetap objek utama masih terlihat terlalu kecil
dibandingkat latar keseluruhan.
Lebih dekat daripada ELS dan LS. Manusia biasanya ditampakkan dari atas pinggang sampai atas kepala dalam shot ini. Latar belakang dan
objek utama pun juga nampak sebanding.
* MS (Medium Shoot)
Shoot yang satu ini tidak jauh beda dengan MLS bedanya kalau ini agak lebih dekat lagi namun perbedaanya tidak jauh / tipis dengan MLS
yaitu: Mengambil Gambar dari perut atau pusar perut hingga atas kepala.
Shot sangat dekat, objek diperlihatkan dari bagian dada hingga atas kepala. MCU ini paling sering digunakan dalam dunia perfilman
* CU (Close Up)
Shot teramat dekat. Objek menjadi titik perhatian utama dalam shot ini dan latar belakang terlihat kurang dominan. Manusia biasanya
ditampilkan pada bagian bahu hingga atas kepala.
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Objek mengisi layar secara menyeluruh dan sangat terlihat detilnya.
Shot yang menampilkan bagian tertentu objek dengan sangat detil memenuhi layar.