Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PHOTOGRAPHY

STREET PHOTOGRAPHY (FOTOGRAFI JALANAN)

Dosen Pengampu :

Nasrul Efendi, M.Sos

Disusun Oleh :

Ahmad Khoerul Huda 1941010639

Merizka Novianti 1941010696

Ridho Pratama Marora 1941010609

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena
atas izin dan kehendakNyalah makalah sederhana ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Photography. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini
adalah mengenai Street Photography (Fotografi Jalanan).
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini
kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih
banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan
juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang. Kami berharap
agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.

Bandar Lampung, 05 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................6
A. Pengertian Fotografi Jalanan.....................................................................6
B. Kriteria Fotgrafi Jalanan...........................................................................8
C. Teknik Fotografi Jalanan...........................................................................9
D. Tips Fotografi Jalanan...............................................................................9
E. Manfaat Fotografi Jalanan.........................................................................11

BAB III PENUTUP......................................................................................12


A. Kesimpulan...............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fotografi merupakan teknik pengambilan gambar dan cahaya pada film,


fotografi juga pada umumnya dikenal sebagai proses melukis menggunakan
cahaya. Di dunia yang semakin modern ini hampir semua masyarakat di
dunia mampu melakukan kegiatan seni fotografi, dengan didukung oleh
teknologi kamera yang sudah bisa didapatkan hanya melalui ponsel genggam,
oleh karena itu fotografi saat ini sudah dapat dikatakan menjadi kebiasaan
bahkan kebutuhan semua orang di dunia.

Berbeda dengan zaman dulu dimana fotografi adalah sebuah seni yang
memerlukan teknik yang cukup rumit serta proses yang cukup lama, saat ini
orang-orang di dunia sudah dapat menangkap momen dengan sekejap tanpa
memerlukan waktu dan proses yang panjang. Seiring perkembangan waktu
dan zaman, fotografi juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, di
antaranya dapat dilihat dari banyaknya aliran-aliran dalam seni fotografi yang
bahkan jumlahnya dapat mencapai puluhan, belum lagi dari satu aliran dalam
seni fotografi tersebut dapat dipecah lagi menjadi beberapa aliran yang
mengadaptasi dari aliran yang pertama, beberapa contoh aliran dalam
fotografi yang banyak digemari oleh masyarakat umum antara lain adalah
street photography atau fotografi jalanan.

Street photography atau fotografi jalanan banyak digemari masyarat karena


memiliki tantangan tersendiri saat melakukannya, fotografi jalanan biasanya
memanfaatkan keramaian kota, suasana sekitar, serta kenaturalan yang ada
saat berada di jalanan, kehidupan jalanan, ruang publik, serta ruang terbuka
biasanya menjadi fokus yang dituju saat melakukan kegiatan street
photography atau fotografi jalanan, insting yang disertai kepekaan fotografer
menjadi kunci utama dalam melakukan kegiatan fotografi jalanan, tidak
adanya rekayasa suasana saat melakukan kegiatan ini menjadikan tantangan
tersendiri bagi fotografer dalam mengabadikan setiap momen yang terjadi di

4
sekitar, aspek-aspek yang biasanya menjadi target street photography
biasanya adalah 2 suasana kota, cuaca, kepadatan kota, bahkan gedung-
gedung yang menghiasi pinggiran kota tidak luput dari target fotografer.

Street photography dapat dikategorikan sebagai salah satu induk dari berbagai
aliran fotografi yang ada di seluruh dunia, sebagai salah satu induk dari aliran
fotografi street photography dapat dipecah lagi menjadi beberapa aliran
fotografi yang tetap mengacu pada prinsip-prinsip fotografi jalanan, diantara
aliran-aliran yang berasal dari pecahan street photography adalah aliran
human interest, city landscape, dan urbex photography atau urban fotografi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Fotografi Jalanan?


2. Apa Saja Kriteria Fotografi Jalanan?
3. Apa Saja Teknik Fotografi Jalanan?
4. Bagaimana Tips Fotografi Jalanan?
5. Apa Saja Manfaat Fotografi Jalanan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Fotografi Jalanan.


2. Untuk Mengetahui Kriteria Fotografi Jalanan.
3. Untuk Mengetahui Teknik Fotografi Jalanan.
4. Untuk Mengetahui Tips Fotografi Jalanan.
5. Untuk Mengetahui Manfaat Fotografi Jalanan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fotografi Jalanan


Fotografi jalanan atau street photography merupakan kegiatan
memotret realitas yang terjadi di jalanan secara apa adanya. Biasanya obyek-
obyek atau momen yang direkam di jalanan terjadi dalam bentuk candid atau
tidak mengetahui bahwa mereka sedang menjadi obyek sebuah foto. Justru di
sinilah seninya, mereka berlaku jujur apa adanya dan tidak dibuat-buat. Sekali
mereka tau bahwa mereka sedang difoto maka rusak sudah sebuah atmosfer
kejujuran. Banyak kejadian menarik atau momen keseharian yang unik yang
dapat direkam sebagai obyek fotografi jalanan; anak-anak pulang sekolah,
tukang ojek dengan penumpang seorang ibu yang membawa banyak belanjaan,
perayaan 17 Agustusan, karnaval hari Kartini dan lain sebagainya.

Street fotografi cukup populer di negara maju, hal itu dikarenakan tingginya
arus kesibukan manusia dan kepadatan ruang-ruang publik menjadi perhatian
tersendiri bagi fotografer street. Sebab kebanyakan fotografer yang bermukim
di kota besar hampir tidak memiliki waktu khusus untuk hunting foto, apalagi
harus mengeluarkan biaya besar untuk melakukan perjalanan jauh tetap dalam
rangka berburu foto. Dalam Street Photography, subjek bisa terdapat dimana-
mana meski seringkali diluar rencana, sehingga subjek foto dan fotografer
menjadi lebih dekat. Namun, tetap mengacu pada konsep dan terapan kaidah-
kaidah fotografi konvensional. Tentunya juga tidak lepas dari kreativitas.

Fotografi jalanan bukanlah reportase meskipun secara secara visi memiliki


tujuan yang sama yakni sebagai cerminan masyarakat. Fotografi ini tidak
menampilkan serangkaian gambar, foto bersama, atau  sisi yang berbeda dari
subjek atau isu. Tak  ada materi yang spesifik tentang itu. Fotografi jalanan
berkaitan erat dengan cara  melihat dan bereaksi, dari objek yang sering kali
diabaikan oleh orang kebanyakan. Karya yang dihasilkan sebagian menjadi
sebuah ironi dan dapat menjauhkan  dari materi subjek.

6
Di Indonesia, peminat Street Photography sedang tumbuh berkembang tapi tak
secepat di barat. Namun belakangan banyak berdiri komunitas fotografi
berbasis street, utamanya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan
Yogyakarta. Selain didukung oleh aneka macam desain arsitektur bangunan
dari model tradisional hingga modern, juga di dukung oleh beragamnya
aktivitas masyarakat kota dari berbagai latar belakang dan status sosial.
Meminjam istilah Praktisi fotografi Deni Sugandi bahwa fotografi jalanan
berbeda dengan fotografi jumalistik. Fotografi jumalistik itu terkungkung
dalam pakem, nilai berita, dan editorial. Tetapi, fotografi jalanan lebih bebas,
selama tidak memengaruhi  lingkungan sekitamya. Namun, fotografi jalanan di
Indonesia mulai menggeliat setelah masuknya teknologi kamera digital pada
2002 yang  memungkinkan semua orang memiliki kamera meski dengan
spesifikasi terendah sekalipun.

Salah satu hal yang menjadikan fotografi jalanan sangat menantang yaitu sudut
pengambilan gambamya. Seorang fotografer jalanan harus bersikap seakan dia
mengintip peristiwa atau apa pun yang ada  di hadapannya. Dengan cara
mengintip itu  lah, objek yang dibidik akan bersikap alami  dan yang terekam
adalah kehidupan sebenarnya, tanpa rekayasa atau intervensi.

Fotografi jalanan sebenarnya hanya merupakan istilah dari bentuk gambar yang
diambil di berbagai sudut kota tanpa pakem tertentu. Jika selama ini fotografi
selalu diiden  tikkan dengan alat yang mahal, teknik yang mumpuni, serta
momen yang luar biasa, fotografi jalanan mendobrak semuanya. Tak
dibutuhkan alat fotografi yang canggih, apalagi  teknik tertentu yang hams
dikuasai. Tinggal  klik pada objek yang diinginkan dan jadilah.

Mengutip pernyataan Kepala fakultas fotografi fakultas desain komunikasi


visual Universitas Widyatama Oki Faisal, bahwa fotografi jalanan ini biasa nya
menyorot tentang tema-tema masyarakat urban dan kental dengan alan sosial.
Ia bahkan melihat sebingkai fotografi jalanan  mengajak orang untuk berpikir
tentang makna yang ada di dalam foto tersebut.

Banyak penikmat fotografin fotografi jalanan merupakan potret sosial dari


sebuah  masyarakat kota. Pesan-pesan yang dikandungnya pun memiliki misi

7
sosial dan mengajak orang lain untuk merenungi makna dibalik karya tersebut.
Meskipun demikian, justru tak sedikit dari para pelaku fotografi jalanan ini
justru memandangnya sebagai karya personal mereka membuatnya untuk
ambisi pribadi demi kepuasannya dalam  menciptakan karya. Mereka dapat
menikmati  karyanya sendiri atau justru sensasi di balik  karya tersebut. Untuk
itu bagi para pecinta kamera mulai lah membuka kamera anda, bidik obyek
yang ada didepan anda, jangan takut jelek atau kurang berkualitas. Intinya
jepret-jepret dan jepret.

B. Kriteria Fotografi Jalanan

1. Foto di ruang publik (tempat umum). Karena meupakan fotografi jalanan


maka setting dari pengambilan fotografi jalanan berada di ruang publik.
Tidak hanya di jalanan saja tetapi tempat umum yang menggambarkan
situasi jalanan seperti di pasar, terminal, em-peran toko, alun-alun dan
lain-lain.
2. Keadaan atau kejadian yang tidak dibuat-buat, melainkan spontan-itas,
tetapi bisa jadi keadaan yang di harapkan, ataupun keadaan atau kejadian
yang kebetulan (decisive moment). Hal ini tergantung dari seberapa baik
pengamatan kita, jika kita melihat kejadian dari situasi di jal-anan yang
tidak terduga dan bagus untuk di potret maka dengan sigap kita memotret
objek tersebut.
3. Tema yang di bahas merupakan kehidupan sehari-hari yang terjadi di
ruang publik, apakah itu perilaku orang, lingkungan, keadaan, cuaca, dan
lain sebagainya. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya yang di-namakan
fotografi jalanan temanya bukan hanya foto jalanan atau situasi di jalan
saja tetapi merambah ke lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari
pula. tetapi berbeda dengan foto landscape atau potrait yang tema nya
hanya menonjolkan keindahan objek tanpa didukung unsur lain dan
sifatnya juga khusus untuk objek itu saja. Sedangkan untuk foto-grafi
jalanan temanya menon-jolkan paduan berbagai unsur contohnya paduan
unsur lingkungan dan budaya.

8
4. Membuat rangkaian cerita dari aktifitas sehari-hari atau membuat cerita
dengan memanfaatkan aktifitas sehari-hari, seperti foto seri,foto liputan
(dokumentasi).
5. Subyek yang tidak dikenal ciri lainnya adalah obyek fotonya, jika orang
adalah orang asing bagi si fotografer.Sebuah foto yang dilakukan di
jalanan tetapi memanfaatkan model yang dibayar atau memiliki kaitan
dengan sang pemotret tidaklah bisa dimasukkan dalam kategori ini.

C. Teknik Fotografi Jalanan

Objek yang berada pada situasi jalanan kadang tidak terarah menjadi hasil
yang baik karena situasi yang terjadi di jalanan terjadi murni sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan. Selanjutnya hasil yang disampaikan harus
menyampaikan subjek yang jujur dan apa adanya, jadi digambarkan secara
real tanpa adanya rekayasa. Oleh karena itu, agar hasilnya lebih indah, untuk
pengambilan foto yang bagus harus mengandalkan teknik pengambilan foto
yang baik pula. Teknik yang dipakai dalam fotografi jalanan yaitu teknik
straight photography atau pure photography, dimana foto harus
menggambarkan kondisi sebenarnya dengan mengurangi rekayasa objek dan
hasilnya disampaikan dengan jujur dan apa adanya. Dalam
perkembangannya, fotografi jalanan banyak memasukkan unsur-unsur seperti
surealisme, humor, dan kejutan dalam komposisinya. Untuk mendapatkan
unsur-unsur tersebut da-lam suatu foto, perlu dicari saat yang paling tepat
dengan posisi objek yang unik. Istilah decisive moment diperkenalkan oleh
Henri Cartier-Bresson untuk menggambarkan kondisi tersebut.

D. Tips Fotografi Jalanan

1. Ciptakan momenmu.

Foto street photography identik dengan karya foto yang natural. Namun
kamu tidak seharusnya berdiam diri menunggu momen yang pas teruslah
berjalan dan dapatkan momenmu. Gunakan semua ide kreatifmu sehingga
kamu bisa menciptakan momen foto secara tidak sengaja. Sebagai contoh:

9
memotret bayangan orang di balik kaca yang dipadukan dengan adegan di
jalanan.

2. Memilih lensa yang tepat.

Memilih lensa yang tepat dalam fotografi jalanan sangat menentukan


kualitas karyamu. Kamu mungkin tergoda untuk menggunakan lensa zoom
tele, namun lensa tersebut tidak cocok untuk genre foto ini, kenapa
demikian? Jawabannya adalah akan terlihat aneh di jalanan jika
menggunakan lensa besar zoom tele. Jika kamu ingin merasa nyaman
gunakanlah lensa wide-engle karena akan lebih nyaman pada saat
kerumunan.Terkait masalah di atas, banyak fotografer yang memilih
kamera kompak ketimbang DLSR, keuntungan menggunakan kamera
kompak lebih kecil, mudah di bawa kemana-mana dan tentunya ringan.

3. Pengaturan kamera.

Cara cepat pengaturan kamera dalam fotografi jalanan yaitu beralih


kemode Aperture priority (A/Av) atau Shutter priority (S/Tv) hal ini
dikemukakan oleh Drew Hopper. Mode manual akan memperlambat
pengambilan gambar dan banyak kehilangan peristiwa penting. Sama hal
nya dengan mode auto/program (P) juga memudahkan fotografer tetapi
menciptakan kualitas gambar yang melenceng.

4. Tingkatkan kemampuan sosialisasi.

Pada saat menangkap gambar secara acak, barangkali objekmu akan


tersadar dengan keberadaanmu. Agar terhindar dari rasa canggung kamu
bisa mencairkan suasana dengan kemampuan sosialisasi yang kamu miliki.
Saat menangkap jangan lupa memberikan senyuman, pujian dan jangan
lupa ucapan terima kasih usai mengambil gambar.

5. Gunakan paha sebagai ganti tripod.

Paha dapat digunakan sebagai tripod, kamu hanya perlu menekuk lutut
ketanah, dan tangan di atas paha sebagai stand ganti tripod. Tips ini
digunakan mengambil decisive moment untuk menghindari kemungkinan

10
foto gagal. Kadang mengandalkan kedua tangan saja sulit dalam
menangkap gambar tertentu.

6. Mengambil gambar di malam hari.

Street fotografi pada malam hari kesempatan kamu untuk menangkap gambar
yang unik, namun tidak semudah mengambil gambar di siang hari. Pada
situasi ini, pengetahuan tentang eksposur harus lebih di dingkatkan lagi.

7. Optimis pada Setiap Subyek Foto

Menginjak tips street photography terakhir, salah satu hal yang perlu
dilakukan yaitu menghindari skeptis dan keraguan pada subyek foto. Dalam
hal ini, lebih kepada bagaimana kawan-kawan menyikapi beberapa pikiran
yang mengganggu saat akan mengambil foto jalanan. Contohnya saja seperti
takut diancam oleh subyek kalau ketahuan, atau dikira orang jahat. Buang
semua pikiran itu. Sebab, dalam menerapkan teknik fotografi jalanan ini, kita
perlu keberanian, ketepatan, dan ketanggapan dalam membidik sebuah subyek
agar mendapatkan hasil bidikan foto yang lebih maksimal dan terkesan nyata.

E. Manfaat Fotografi Jalanan

1. Melihat detail yang tidak biasa dilihat ketika memandangnya selintas.


2. Menemukan sudut pandang yang tidak biasa dari objek foto.
3. Melatih interaksi antar manusia.
4. Mengurangi hasrat berlebih untuk mengekspos diri.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian Fotografi Jalanan Fotografi jalanan atau street photography


merupakan kegiatan memotret realitas yang terjadi di jalanan secara apa adanya.
Biasanya obyek-obyek atau momen yang direkam di jalanan terjadi dalam bentuk
candid atau tidak mengetahui bahwa mereka sedang menjadi obyek sebuah foto.

Fotografi jalanan di Indonesia mulai menggeliat setelah masuknya teknologi


kamera digital pada 2002 yang memungkinkan semua orang memiliki kamera
meski dengan spesifikasi terendah sekalipun. Jika selama ini fotografi selalu
diidentikkan dengan alat yang mahal, teknik yang mumpuni, serta momen yang
luar biasa, fotografi jalanan mendobrak semuanya.

Fotografi jalanan mengajak orang untuk berpikir tentang makna yang ada di
dalam foto tersebut. Karena meupakan fotografi jalanan maka setting dari
pengambilan fotografi jalanan berada di ruang publik. Tidak hanya di jalanan saja
tetapi tempat umum yang menggambarkan situasi jalanan seperti di pasar,
terminal, em-peran toko, alun-alun dan lain-lain.

Keadaan atau kejadian yang tidak dibuat-buat, melainkan spontan-itas, tetapi bisa
jadi keadaan yang di harapkan, ataupun keadaan atau kejadian yang kebetulan
(decisive moment). Hal ini tergantung dari seberapa baik pengamatan kita, jika
kita melihat kejadian dari situasi di jalanan yang tidak terduga dan bagus untuk di
potret maka dengan sigap kita memotret objek tersebut. Tema yang di bahas
merupakan kehidupan sehari-hari yang terjadi di ruang publik, apakah itu perilaku
orang, lingkungan, keadaan, cuaca, dan lain sebagainya.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Documentary_photography#Acceptance_by_the_art_
world

https://kumparan.com/temali/4-saripati-kehidupan-dari-fotografi-jalanan-
1550756393318213482/full

https://fotografi.lovelybogor.com/fotografi-jalanan/

https://www.kompasiana.com/giel/550dc354813311cf2bb1e59c/fotografi-jalanan

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/3000/7/UNIKOM_KresnaPranyuda_9.%20
Bab%20I.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai