Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena
atas izin dan kehendakNyalah makalah sederhana ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Photography. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini
adalah mengenai Street Photography (Fotografi Jalanan).
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini
kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih
banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan
juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang. Kami berharap
agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................6
A. Pengertian Fotografi Jalanan.....................................................................6
B. Kriteria Fotgrafi Jalanan...........................................................................8
C. Teknik Fotografi Jalanan...........................................................................9
D. Tips Fotografi Jalanan...............................................................................9
E. Manfaat Fotografi Jalanan.........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbeda dengan zaman dulu dimana fotografi adalah sebuah seni yang
memerlukan teknik yang cukup rumit serta proses yang cukup lama, saat ini
orang-orang di dunia sudah dapat menangkap momen dengan sekejap tanpa
memerlukan waktu dan proses yang panjang. Seiring perkembangan waktu
dan zaman, fotografi juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, di
antaranya dapat dilihat dari banyaknya aliran-aliran dalam seni fotografi yang
bahkan jumlahnya dapat mencapai puluhan, belum lagi dari satu aliran dalam
seni fotografi tersebut dapat dipecah lagi menjadi beberapa aliran yang
mengadaptasi dari aliran yang pertama, beberapa contoh aliran dalam
fotografi yang banyak digemari oleh masyarakat umum antara lain adalah
street photography atau fotografi jalanan.
4
sekitar, aspek-aspek yang biasanya menjadi target street photography
biasanya adalah 2 suasana kota, cuaca, kepadatan kota, bahkan gedung-
gedung yang menghiasi pinggiran kota tidak luput dari target fotografer.
Street photography dapat dikategorikan sebagai salah satu induk dari berbagai
aliran fotografi yang ada di seluruh dunia, sebagai salah satu induk dari aliran
fotografi street photography dapat dipecah lagi menjadi beberapa aliran
fotografi yang tetap mengacu pada prinsip-prinsip fotografi jalanan, diantara
aliran-aliran yang berasal dari pecahan street photography adalah aliran
human interest, city landscape, dan urbex photography atau urban fotografi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Street fotografi cukup populer di negara maju, hal itu dikarenakan tingginya
arus kesibukan manusia dan kepadatan ruang-ruang publik menjadi perhatian
tersendiri bagi fotografer street. Sebab kebanyakan fotografer yang bermukim
di kota besar hampir tidak memiliki waktu khusus untuk hunting foto, apalagi
harus mengeluarkan biaya besar untuk melakukan perjalanan jauh tetap dalam
rangka berburu foto. Dalam Street Photography, subjek bisa terdapat dimana-
mana meski seringkali diluar rencana, sehingga subjek foto dan fotografer
menjadi lebih dekat. Namun, tetap mengacu pada konsep dan terapan kaidah-
kaidah fotografi konvensional. Tentunya juga tidak lepas dari kreativitas.
6
Di Indonesia, peminat Street Photography sedang tumbuh berkembang tapi tak
secepat di barat. Namun belakangan banyak berdiri komunitas fotografi
berbasis street, utamanya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan
Yogyakarta. Selain didukung oleh aneka macam desain arsitektur bangunan
dari model tradisional hingga modern, juga di dukung oleh beragamnya
aktivitas masyarakat kota dari berbagai latar belakang dan status sosial.
Meminjam istilah Praktisi fotografi Deni Sugandi bahwa fotografi jalanan
berbeda dengan fotografi jumalistik. Fotografi jumalistik itu terkungkung
dalam pakem, nilai berita, dan editorial. Tetapi, fotografi jalanan lebih bebas,
selama tidak memengaruhi lingkungan sekitamya. Namun, fotografi jalanan di
Indonesia mulai menggeliat setelah masuknya teknologi kamera digital pada
2002 yang memungkinkan semua orang memiliki kamera meski dengan
spesifikasi terendah sekalipun.
Salah satu hal yang menjadikan fotografi jalanan sangat menantang yaitu sudut
pengambilan gambamya. Seorang fotografer jalanan harus bersikap seakan dia
mengintip peristiwa atau apa pun yang ada di hadapannya. Dengan cara
mengintip itu lah, objek yang dibidik akan bersikap alami dan yang terekam
adalah kehidupan sebenarnya, tanpa rekayasa atau intervensi.
Fotografi jalanan sebenarnya hanya merupakan istilah dari bentuk gambar yang
diambil di berbagai sudut kota tanpa pakem tertentu. Jika selama ini fotografi
selalu diiden tikkan dengan alat yang mahal, teknik yang mumpuni, serta
momen yang luar biasa, fotografi jalanan mendobrak semuanya. Tak
dibutuhkan alat fotografi yang canggih, apalagi teknik tertentu yang hams
dikuasai. Tinggal klik pada objek yang diinginkan dan jadilah.
7
sosial dan mengajak orang lain untuk merenungi makna dibalik karya tersebut.
Meskipun demikian, justru tak sedikit dari para pelaku fotografi jalanan ini
justru memandangnya sebagai karya personal mereka membuatnya untuk
ambisi pribadi demi kepuasannya dalam menciptakan karya. Mereka dapat
menikmati karyanya sendiri atau justru sensasi di balik karya tersebut. Untuk
itu bagi para pecinta kamera mulai lah membuka kamera anda, bidik obyek
yang ada didepan anda, jangan takut jelek atau kurang berkualitas. Intinya
jepret-jepret dan jepret.
8
4. Membuat rangkaian cerita dari aktifitas sehari-hari atau membuat cerita
dengan memanfaatkan aktifitas sehari-hari, seperti foto seri,foto liputan
(dokumentasi).
5. Subyek yang tidak dikenal ciri lainnya adalah obyek fotonya, jika orang
adalah orang asing bagi si fotografer.Sebuah foto yang dilakukan di
jalanan tetapi memanfaatkan model yang dibayar atau memiliki kaitan
dengan sang pemotret tidaklah bisa dimasukkan dalam kategori ini.
Objek yang berada pada situasi jalanan kadang tidak terarah menjadi hasil
yang baik karena situasi yang terjadi di jalanan terjadi murni sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan. Selanjutnya hasil yang disampaikan harus
menyampaikan subjek yang jujur dan apa adanya, jadi digambarkan secara
real tanpa adanya rekayasa. Oleh karena itu, agar hasilnya lebih indah, untuk
pengambilan foto yang bagus harus mengandalkan teknik pengambilan foto
yang baik pula. Teknik yang dipakai dalam fotografi jalanan yaitu teknik
straight photography atau pure photography, dimana foto harus
menggambarkan kondisi sebenarnya dengan mengurangi rekayasa objek dan
hasilnya disampaikan dengan jujur dan apa adanya. Dalam
perkembangannya, fotografi jalanan banyak memasukkan unsur-unsur seperti
surealisme, humor, dan kejutan dalam komposisinya. Untuk mendapatkan
unsur-unsur tersebut da-lam suatu foto, perlu dicari saat yang paling tepat
dengan posisi objek yang unik. Istilah decisive moment diperkenalkan oleh
Henri Cartier-Bresson untuk menggambarkan kondisi tersebut.
1. Ciptakan momenmu.
Foto street photography identik dengan karya foto yang natural. Namun
kamu tidak seharusnya berdiam diri menunggu momen yang pas teruslah
berjalan dan dapatkan momenmu. Gunakan semua ide kreatifmu sehingga
kamu bisa menciptakan momen foto secara tidak sengaja. Sebagai contoh:
9
memotret bayangan orang di balik kaca yang dipadukan dengan adegan di
jalanan.
3. Pengaturan kamera.
Paha dapat digunakan sebagai tripod, kamu hanya perlu menekuk lutut
ketanah, dan tangan di atas paha sebagai stand ganti tripod. Tips ini
digunakan mengambil decisive moment untuk menghindari kemungkinan
10
foto gagal. Kadang mengandalkan kedua tangan saja sulit dalam
menangkap gambar tertentu.
Street fotografi pada malam hari kesempatan kamu untuk menangkap gambar
yang unik, namun tidak semudah mengambil gambar di siang hari. Pada
situasi ini, pengetahuan tentang eksposur harus lebih di dingkatkan lagi.
Menginjak tips street photography terakhir, salah satu hal yang perlu
dilakukan yaitu menghindari skeptis dan keraguan pada subyek foto. Dalam
hal ini, lebih kepada bagaimana kawan-kawan menyikapi beberapa pikiran
yang mengganggu saat akan mengambil foto jalanan. Contohnya saja seperti
takut diancam oleh subyek kalau ketahuan, atau dikira orang jahat. Buang
semua pikiran itu. Sebab, dalam menerapkan teknik fotografi jalanan ini, kita
perlu keberanian, ketepatan, dan ketanggapan dalam membidik sebuah subyek
agar mendapatkan hasil bidikan foto yang lebih maksimal dan terkesan nyata.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fotografi jalanan mengajak orang untuk berpikir tentang makna yang ada di
dalam foto tersebut. Karena meupakan fotografi jalanan maka setting dari
pengambilan fotografi jalanan berada di ruang publik. Tidak hanya di jalanan saja
tetapi tempat umum yang menggambarkan situasi jalanan seperti di pasar,
terminal, em-peran toko, alun-alun dan lain-lain.
Keadaan atau kejadian yang tidak dibuat-buat, melainkan spontan-itas, tetapi bisa
jadi keadaan yang di harapkan, ataupun keadaan atau kejadian yang kebetulan
(decisive moment). Hal ini tergantung dari seberapa baik pengamatan kita, jika
kita melihat kejadian dari situasi di jalanan yang tidak terduga dan bagus untuk di
potret maka dengan sigap kita memotret objek tersebut. Tema yang di bahas
merupakan kehidupan sehari-hari yang terjadi di ruang publik, apakah itu perilaku
orang, lingkungan, keadaan, cuaca, dan lain sebagainya.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Documentary_photography#Acceptance_by_the_art_
world
https://kumparan.com/temali/4-saripati-kehidupan-dari-fotografi-jalanan-
1550756393318213482/full
https://fotografi.lovelybogor.com/fotografi-jalanan/
https://www.kompasiana.com/giel/550dc354813311cf2bb1e59c/fotografi-jalanan
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/3000/7/UNIKOM_KresnaPranyuda_9.%20
Bab%20I.pdf
13