Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN MEDIA MASSA

STRATEGI DAN MENGENAL SEGMENTASI PASAR


Dosen Pengampu : NINIK TRI AMBARWATI, M.A

Kelas : KPI D
Disusun Oleh :
1. AHMAD KHOERUL HUDA 1941010639
2. HANI HIDAYATUL LAILI 1841010260
3.MEGI RIYAN MAHMUDI 1841010276
4. MUHAMMAD DAVA ALRIZKY 1841010271
5. PIKA RAPIQOH HULIANTRI 1841010275
6. RAHMAT AGUNG FITRIADI 184010284

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
Tp.2018 / 2019

0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Identifikasi target pasar merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam perencanaan
dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi banyak
pilihan maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh kesesuain produk
dengan kebutuhan konsumen pada segmen tertentu
Perusahaan tidak dapat berhubungan dengan semua pelanggannya di pasar yang
besar,luas, atau beragam. Tetapi mereka dapat membagi pasar seperti itu menjadi kelompok
konsumen atau segmen dengan kebutuhan atau keinginan berbeda. Kemudian perusahaan
harus mengidentifikasi segmen pasar mana yang dapat dilayaninya dengan efektif keputusan
ini memerlukan pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen dan pemikiran strategi
yang seksama untuk mengembangkan rencana pemasaran terbaik, manajer harus memahami
apa yang membuat setiap segmen unik dan berbeda

B. Rumusan masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Untuk memahami tentang mengidentifikasi segmentasi dan target pasar ?
2. Mengetahui tingkat segmentasi pasar ?
3. Mengetahui DasarSegmentasiPasarKonsumen ?

C. Tujuan makalah
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu, sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran.
2. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memaparkan sekilas tentang segmentasi
pasar.
3. Mengidentifikasi segmentasi dan target pasar.

D. Manfaat makalah
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis dapat menciptakan kreativitas dalam penulisan karya ilmiah.
2. Bagi penulis dan masyakat luas diharapkan mampu mengetahui tentang
mengidentifikasi segmen dan target pasar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Target Marketing
Target marketing (pemasaran sasaran), yaitu penjual memilah-milah pasar, kemudian
membidik satu atau dua segmen pasar dan mengembangkan produk dan program pemasaran
yang telah dirancang khusus bagi setiap segmen.1
Sementara itu Target marketing (Pemasaran sasaran) menghendaki tiga langkah utama.
Pertama, Sasaran Segmentasi Pasar yaitu tindakan membagi pasar menjadi beberapa
kelompok pembeli/nasabah yang mungkin memerlukan produk bauran pemasaran berbeda.
Kedua, Menetapkan Pasar Sasaran yaitu tindakan mengevaluasi dan menyeleksi satu atau
lebih segmen pasar yang hendak dimasuki. Ketiga, Penempatan Produk yaitu tindakkan
merumuskan penentuan posisi bersaing untuk produk dan bauran pemasaran secara
terperinci.

1. Segmentasi Pasar
Menurut Kotler (2003) Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau
mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki
kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran
penting dalam sebuah perusahaan atau perbankan karena beberapa alasan:
a. Pertama, segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam
mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen yang
akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang
akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran
yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan.
b. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen
strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan
acuan dalam penentuan positioning.
c. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan
memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan
pesaing.

1
Harry susanto, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, Bandung; Pustaka Setia. 2013, hal. 267-278

2
Atau Segmentasi Pasar bisa disebut juga dengan membagi pasar menjadi homogeny
hingga relative mempunyai kebutuhan dan keinginan yang sama. Karena, hal ini akan
menghemat biaya, energy, dan waktu hingga strategi bauran pemasaran akan tepat mengenai
sasaran.2Maka segmentasi adalah, tindakan mengelompokkan tanggapan yang sama dari
konsumen terhadap program pemasaran perusahaan. Menurut Kotler, segmentasi pasar
merupakan tindakan membagai suatu pasar menjadi kelompok pembeli yang mungkin
memerlukan produk atau bauran pemasaran yang berbeda pula.

2. Dasar – Dasar Segmentasi Pasar


Dalam hal ini membahas mengenai variable-variabel utama untuk mensegmentasikan
pasar konsumen yaitu factor geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
a. Segmentasi geografis, dilakukan dengan cara membagi pasar menjadi unit-unit
geografis misalnya Negara, provinsi, kabupaten, kota dsb. Perusahaan dapat beroprasi
di semua segmen tetapi ia perlu memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera yang
ada di masing-masing wilayah.
b. Segmentasi demografis, yaitu yang memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok
yang di dasarkan pada variabel demografis, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan,
agama, pekerjaan. Dimana ini merupakan dasar yang paling sering digunakan pada
waktu mengelompokkan konsumen.
c. Segmentasi Psikografis, dimana para konsumen dibagi beberapa kelompok yang
berlainan menurut kelas social, gaya hidup atau berbagai ciri kepribadian.
d. Segmentasi Perilaku, merupakan variabel utama dalam segmentasi pasar maka para
konsumen di bagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat pengetahuan, sikap,
penggunaan, atau tanggapannya terhadap produk terhenti.

Faktor-faktor segmentasi ini semakin kabur karena pengaruh lingkungan maka bila
perlu dilakukan segmentasi dengan cara lain:
a. Pemasaran masal, dimana penjual memproduksi mendistribusikan dan
mempromosikan secara masal sebuah produk kepada semua pembeli.
b. Pemasaran bervariasi produk, yaitu penjual memproduksi dua atau lebih produk yang
memperlihatkan ciri, gaya, kualitas, ukuran yang berbeda dsb.

2
Harry susanto, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, Bandung; Pustaka Setia. 2013, hal. 267-278

3
c. Pemasaran sasaran, dimana penjual membedakan segmen pasar, memilih satu atau
lebih segmen-segmen ini, dan mengembangkan barang produk dan pemasaran yang di
sesuaikan pada setiap segmen.

3. Proses Evaluasi Segmentasi


Adapun proses evaluasi segmentasi adalah :
a. ukuran segment dan pertumbuhan
b. struktur segment dan kebiasaan konsumen
c. sumber daya perusahaan

4. Cara - Cara dalam Memandang Suatu Segmentasi Pasar


Ada dua cara dalam memandang suatu segmentasi pasar, yaitu:
1. Static attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan geografis dan
demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara,
kawasan, propinsi, kota). Demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis
kelamin, usia, pekerjaan, agama dan pendidikan.
2. Dinamic attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat
dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar
berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle, dan kepribadian.

B. Pola Segmentasi
Segentasi pasar dapat dibentuk dengan berbagai cara,selain mengacu pada segmen
demografis atau gaya hidup. Segmentasi pasar juga dapat dibentuk dengan segmen
preferensi. Menurut Kotler (2003) terdapat tiga pola segmentasi pasar. Pola ini digunakan
untuk mengidentifikasai preferensi segmen. Pola tersebut adalah3:
a. Homogeneus preference (preferensi homogen)
Homogeneus preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen atau
nasabah memiliki preferensi/kesukaan yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
b. Diffused preference (preferensi yang menyebar)
Diffused preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki
preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan.

c. Clustered preference (preferensi yang mengelompok)

3
Harry susanto, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, Bandung; Pustaka Setia. 2013, hal. 267-278.

4
Clustered preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki
preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu
kelompok memiliki kesamaan preferensi.

1. Dasar Segmentasi
Menurut Kotler (2003) ada dua cara yang dapat dijadikan dasar dalam segementasi pasar,
yaitu4:
PertamaConsumen Characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel
utama dalam segementasi yang terdiri dari :
a. Segmentasi Geografi
Segmentasi demografi adalah mendekati dan membagi pasar ke dalam kelompok-
kelompok sejenis berdasarkan variabel demografi (kepedudukan) seperti usia, gender, jumlah
anggota dalam rumah tangga, family life cycle, pekerjaan, pendidikan, agama, suku,
pendapatan, dan kebangsaan.
Alasan kenapa segmentasi demografi itu diperlukan karena :
a) Gaya hidup erat kaitannya dengan variabel – variabel demografi
b) Informasi demografi adalah informasi yang paling mudah dijangkau, paling mudah
untuk mengidentfikasi target market.
c) Informasi demografi memberikan insight tentang trend yang sedang terjadi.
Perubahan -perubahan penduduk menurut usia atau jenis rumah tangga akan
menentukan jumlah permintaan beberapa jenis barang /jasa. Seperti jumlah anak-anak
yang menurun mengakibatkan permintaan taman kanak-kanak dan tempat bermain
anak menurun
d) Demografi dapat digunakan untuk melihat perubahan permintaan aneka produk.
e) Bisnis dapat menggunakan demografi untuk mengevaluasi kampanye-kampanye
pemasarannya. Keberhasilan pemasaran harus diukur dengan besarnya pasar dan
tekanan-tekanan pesaing pada pasar.

4
Gitosudanno, Indriyo, Manajemen Pemasaran, BPFE Yogyakarta, 1994, hal. 162

5
b. Demografi Segmentasi

Pendekatan Segmentasi Geografis adalah membagi pasar menjadi unit geografis yang
berbeda. Contoh misalnya :

Wilayah   : Indonesia; Jawa Timur; Sumatra Selatan; Semarang Barat; dan lain-lain

c. Psychographic segmentation
Pendekatan Segmentasi Psikografis adalah membagi pasar berdasarkan dimensi
psikologis konsumen. Contoh misalnya :
Gaya hidupatau Lifestyle : Opini; hobi; ketertarikan; dan lain-lain

2. Syarat Segmentasi Yang Efektif


Menurut Kotler (2003) syarat segmentasi yang efektif adalah:5[9]
a. Measureability (dapat diukur) berarti segmen pasar dapat diukur secara kuantitatif.
b. Substantiability berarti segmen tersebut cukup besar dan menguntungkan.
c. Accessibility (kemampuan untuk dijangkau) berarti segemen tersebut harus mudah
dijangkau untuk dilayani.
d. Differentiable (dapat dibedakan) berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
e. Actionability (kemampuan untuk bertindak) berarti segmen tersebut dapat diambil
tindakan, artinya program-program pemasaran yang efektif dapat dirumuskan untuk
menarik dan melayani segmen-segmen tersebut.

C. Targeting
Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu
atau lebih karakteristik untuk dilayani. Targeting adalah persoalan bagaimana memilih,
menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap
selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah Target Market (pasar
sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan
pemasaran. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus
mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.

1. Penetapan Target Pasar 


5 [9]
Harry susanto, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, Bandung; Pustaka Setia. 2013, hal. 267-

278

6
Bagaimana cara melakukan target market? Dalam menetapkan target market
perusahaan (targeting) dapat mempertimbangkan pola-polanya, dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1) Diferensiasi segmen, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga
perusahaan menyediakan kebutuhan produk berbeda untuk tiap segmen yang berbeda
pula disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen dan memberikan berbagai varian dari
produk yang ditawarkan.
2) Undiferensiasi segmen, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar.
3) Consentrate marketing, spesifikasi usaha yang maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu karena tidak semua
orang bisa menikmati produk yang tersedia.
4) Market coverage strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan
sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri) sehingga
dapat memudahkan konsumen dan produsen.

2. Proses Targeting
a. Makin besar segmen, kecenderungan konsumen untuk memilih makin besar.
b. Jika akan merumuskan targeting, rumuskan atau defenisikan pasar potensial terlebih
dahulu.
Dalam Market Plus on Strategy, Hermawan Kartajaya menegaskan bahwa dengan
menggunakan targeting, perusahaan akan dapat memilih satu atau lebih pasar yang akan
dituju. Di samping untuk dapat menempatkan sumber daya yang dimilikinya secara
efektif, targeting sebagai fitting strategy (strategi penempatan produk) mempunyai
kriteria utama, yaitu besarnya ukuran pasar (size), pertubuhan pasar (growth), keunggulan
kompetitif (competitive advantage) yang dimiliki oleh perusahaan, dan situasi persaingan
(competitive situation) yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan melakukan targeting
sebuah perusahaan tidak akan membabi buta menyerang pasar dengan segala
kemampuan.6

6
Sofjian, Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi Rajawali, Jakarta,1992, hal.
121

7
1. Mengevaluasi Market Segment
Untuk menetapkan pasar sasarannya, mula-mula perusahaan harus “mengevaluasi
pasar sasaran yang berbeda”. Dalam mengevaluasi tersebut, perusahaan harus
memperhatikan dua faktor, yaitu:
a. Daya tarik segmen secara keseluruhan, dalam aspek; ukuran, tingkat
pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomis, risiko yang rendah.
b. Apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan memperhatikan
“tujuan dan sumber daya perusahaan”.

2. Memilih Market Segment


Setelah melakukan evaluasi segmen-segmen pasar yang berbeda-beda, perusahaan
harus memutuskan “segmen mana yang akan dibidik dan berapa banyak segen yang akan di
bidik. Segmen pasar mana yang akan dijadikan “target market”. Ada lima pola pemilihan
target market, sebagai berikut:
a. Konsentrasi pada segmen tunggal.
Pada kasus paling sederhana, perusahaan memilih berkonsentrasi pada sebuah segmen
tunggal. Ia mungkin memiliki kesesuaian alami dengan persyaratan sukses dalam segmen ini.
Perusahaan mungkin mempunyai dana sangat terbatas dan hanya dapat beroperasi di satu
segmen saja, atau mungkin merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk
ekspansi ke segmen lain.
b. Spesialisasi Selektif.
Disini perusahaan memilih sejumlah segmen yang masing-masing secara objektif
menarik dan sesuai bagi tujuan dan sumber daya perusahaan. Strategi peliputan banyak
segmen mempunyai kelebihan dibandingkan peliputan semen tunggal dalam hal penyebaran
resiko perusahaan.
c. Spesialisasi Produk.
Disini perusahaan memusatkan diri dalam pembuatan produk tertentu yang dijualnya
kepada beragam kelompok pelanggan. Melalui setrategi ini, perusahaan membina reputasi
yang kuat dalam bidang produk tertentu.
d. Spesialisasi Pasar.
Disini perusahaan memusatkan diri untuk melayani berbagai kebutuhan dari suatu
kelompok pelanggan tertentu. Perusahaan ini memperoleh reputasi kuat karena
mengkhususkan diri dalam melayani kelompok pelanggan ini.

8
e. Peliputan Pasar Secara Penuh.
Disini perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua
produk yang mungkin dibutuhkan.
3. Pertimbangan tambahan dalam penilaian dan pemilihan segmen
a. Hubungan antar segmen dan super segmen
Dalam memilih satu segmen yang akan dimasuki, perusahaan harus memperhatikan
antar segmen pasar pada sisi biaya, kinerja, dan teknologi.
b. Rencana peluasan segmen demi segmen
Jika suatu perusahaan merencanakan masuk ke “super segmen”, lebih baik bila ia
memasuki satu segmen terlebih dahulu, dan ia harus “merahasiakan rencana induknya untuk
melakukan ekspansi/perluasan pasar.

9
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudah


layaknyalah perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum mereka
menjalankan ataupun memasarkan produk atau jasanya.
Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan
keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro
perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan
makro perusahaan.
Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi
penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkan
strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat.
Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan
kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang
besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh
perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang
terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat
keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat
dipastikan perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta
strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Harry susanto, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, Bandung; Pustaka Setia. 2013
Basu Swastha D.H. MBA, Manajemen pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 1990
Gitosudanno, Indriyo, Manajemen Pemasaran, BPFE Yogyakarta, 1994
Sofjian, Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi Rajawali, Jakarta,1992

11

Anda mungkin juga menyukai