Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGELOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA KUANTITATIF SERTA


INTERPETASINYA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial
Dosen Pengampu :
Dr. Esen Pramudya Utama, M.Pd.I

Disusun oleh:

Ahmad Khoerul Huda 1941010639


M. Hazel Khadafi 1941010625
Ridho Pratama Marora 1941010609

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah “Pengolaha Data dan Analisis Data Kuantitatif serta Interpretasinya”
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini secara umumnya dan kepada Dosen Mata Kuliah Metode Penelitian
Sosial, Dr. Esen Pramudya Utama, M.Pd.I secara khususnya.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan kekurangan
karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat diharapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya, karena masih banyak kekurangan-kekurangan
dalam penulisan makalah ini. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih.

Bandar Lampung, 27 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii   
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii     

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………....…………………………………………...……..4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………...…….5
C. Tujuan Makalah..……….………………………………………………….5

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Deskripsi Data………………………………………… …….6


B. Memahami Uji Prasyarat Kuantitatif………..…………….....……….…..7
C. Memahami Analisis Data Kuantitatif Korelasional....……...……...….….8
D. Memahami Analisis Data Kuantitatif Kausal ….…………………………11

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………..…..13

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban yang
obyektif atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah. Untuk itu didalam suatu
penelitian dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna untuk menganalisis data-
data yang telah terkumpul. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari berbagai
catatan di lapangan, gambar, foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Pekerjaan analisis data ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data
tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi
teori substantif. Oleh karena itu, analisis data merupakan bagian yang amat penting
karena dengan analisis suatu data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk
masalah penelitian. Sehingga data yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada
gunanya apabila tidak dianalisis terlebih dahulu.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari deskripsi data?
2. Bagaimana cara memahami uji prasyarat kuantitatif?
3. Bagaimana cara memahami analisis data kuantitatif korelasional?
4. Bagaimana cara memahami analisis data kuantitatif kasual?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian deskripsi data.
2. Untuk memahami uji prasyarat kuantitatif.
3. Untuk memahami analisis data kuantitatif korelasional.
4. Untuk memahami analisis data kuantitatif kasual.

5
BAB 1I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Deskripsi Data


Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, peneliti perlu mendeskripsikan keadaan
data dari setiap variabel ukur. Deskripsi data berisi serangkaian data yang berhasil
dikumpulkan, baik data pendukung seperti latar belakang lembaga/instansi yang diteliti,
struktur organisasi dan sebagainya, serta data utama yang diperlukan untuk pengujian
hipotesis. Yang dimaksud dengan mendeskripsikan data adalah menggambarkan data
yang berguna untuk memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah
dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan.
Pada bagian ini memuat penjelasan tentang apa, bagaimana, dan mengapa hasil
penelitian ini diperoleh. Fungsi deskripsi data adalah untuk mengadministrasi dan
menampilkan ringkasan yang ada sehingga memudahkan pembaca lain mengerti
substansi dan makna dari tampilan data tersebut. Data-data tersebut harus dideskripsikan
secara sistematis.

Data dalam bentuk kuantitatif atau ditransfer dalam angka maka cara
mendeskripsi data dapat dilakukan dengan menggunakan statistika deskriptif. Tujuan
dilakukan analisis deskriptif dengan menggunakan teknik statistika adalah untuk
meringkas data agar menjadi lebih mudah dilihat dan dimengerti.

Analisis data yang paling sederhana dan sering digunakan oleh peneliti atau
pengembang adalah menganalisis data yang ada dengan menggunakan prinsip-prinsip
deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif ini mereka dapat mempresentasikan
secara ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti. Yang termasuk parameter
statistik yang dimaksud adalah sebaran data, sentral tendensi, variabilitas, serta pada
kondisi tertentu nilai maksimum dan minimum juga bisa dimasukkan.

6
B. Uji Prasyarat Kuantitatif

Uji prasyarat analisis dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu notmalitas data, uji
homogenitas data, dan ujian linear data. Adapun pengertian dan uji prasyarat analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk di analisis
dengan menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Melalui uji ini sebuah
data hasil penelitian dapat diketahui bentuk distribusi data tersebut, yaitu berdistribusi
normal atau tidak normal. Statistik parametrik dapat digunakan sebuah data lolos uji
normalitas dan ini berdistribusi normal, dalam hal ini peneliti menggunakan aplikasi
IBM SPSS 22.0 Statistics For Windowsdengan Uji Kolmogrov-Smirnov, apabila nilai
signifikansi lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal, tetapi apabila nilai
signifikansi kurang dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas data adalah uji persyaratan analisis tentang kelayakan data untuk
dianalisis dengan menggunakan uji statistik tertentu. Uji ini berkaitan dengan
penggunaan uji statistik parametrik, seperti uji komparatif (penggunaan Anova) dan
uji independen sampel t test dan sebagainya. Peneliti menggunakan aplikasi IBM
SPSS 22.0 Statistics For Windowsdengan dasar pengambilan keputusan dalam uji
homogenitas jika nilai signifikansi < 0,05 maka varian dari dua atau lebih kelompok
populasi data tidak sama, jika nilai signifikansi > 0,05 maka varian dari dua atau
lebih kelompok populasi data adalah sama.

3) Uji Linearitas

Uji linearitas merupakan uji prasyarat untuk mengetahui pola data, apakah data
berpola linear atau tidak. Uji ini berkaitan dengan penggunaan regresi linear, maka
datanya harus menunjukkan pola yang berbentuk linier. Peneliti menggunakan
aplikasi IBM SPSS 22.0 Statistics For Windowsdengan dasar pengambilan keputusan
dalam uji homogenitas jika nilai signifikansi > 0,05 maka kesimpulannya terdapat

7
hubungan linier secara siginifikan antara variabel prediktor (X) dengan variabel
kriterium (Y), sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka kesimpulannya tidak
terdapat hubungan linier secara siginifikan antara variabel prediktor (X) dengan
variabel kriterium (Y).

C. Pengertian Analisis Data Kuantitatif Korelasional


Analisis korelasi merupakan metode analisis data kuantitatif yang bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar variabel sehingga dapat memudahkan
dalam menentukan serta memprediksikan nilai variabel lain. Jika terdapat hubungan antar
variabel, jika sesuatu terjadi pada salah satu variabel maka akan mempengaruhi variabel
lainnya. Oleh karena itu analisis ini bisa disebut pula sebagai analisis sebab akibat, yang
mana istilah sebab akibat itu menjadi ciri khas dari analisis korelasi. Terdapat beberapa
jenis korelasi yang dapat kita pahami, antara lain:

1. Korelasi Positif 

Jenis korelasi yang terbentuk dari variabel yang terdapat pada penelitian adalah
korelasi positif. Yakni terjadi pada saat variabel mengalami perubahan maka akan ikut
mempengaruhi perubahan variabel yang lain. Misalnya variabel satu menurun maka
variabel kedua akan ikut menurun. 

2. Korelasi Negatif 

Kemungkinan yang kedua adalah terjadi korelasi negatif, yakni kebalikan dari
korelasi positif. Artinya variabel satu dengan yang lainnya memiliki pengaruh
berkebalikan. Jika variabel satu mengalami kenaikan maka pada variabel kedua dan
seterusnya bisa mengalami penurunan. 

3. Tidak Ada Korelasi 

Kemungkinan ketiga adalah tidak ada korelasi, sehingga antara variabel satu
dengan yang lain tidak memiliki hubungan. Jadi, jika satu mengalami penurunan maka
yang lain tidak akan terpengaruh. 

8
Melalui penjelasan tersebut, kemudian juga bisa diketahui bahwa penelitian korelasi
atau korelasional ini memiliki 3 (tiga) karakteristik khas. Yaitu: 

a. Penelitian korelasi ini akan terbilang tepat, apabila ada variabel di dalam penelitian
tidak memungkinkan untuk dilakukan manipulasi data dan tidak ada kemungkinan
untuk bisa mengontrol variabel tersebut seperti pada penelitian eksperimen. 
b. Memungkinkan peneliti untuk melakukan pengukuran variabel secara intensif di
dalam lingkungan nyata. 
c. Memungkinkan peneliti untuk mendapatkan derajat asosiasi yang terbilang
signifikan, dan hal ini disampaikan oleh Sukardi (2008, 166). 

Berikut adalah beberapa hal yang menjadi ciri-ciri atau ciri khas dari penelitian
korelasi secara umum: 

1) Cocok untuk Variabel Kompleks 

Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode korelasi perlu


diakui cocok untuk meneliti variabel yang sifatnya kompleks atau rumit. Jadi,
pada saat menemukan variabel yang karakternya rumit maka tidak perlu repot
melakukan penelitian dengan metode eksperimen, melainkan langsung memakai
korelasi. 

Sehingga bisa disimpulkan atau diartikan pula, ahwa penelitian dengan


metode korelasi ini bisa menjadi solusi pada saat penelitian tidak memungkinkan
untuk dilakukan secara eksperimental. Hal ini dikarenakan sifat variabel yang
diteliti tadi, yakni cenderung kompleks atau sangat kompleks. 

2) Memungkinkan untuk Dilakukan Pengukuran Serentak 

Jika memakai metode penelitian lain, ada kemungkinan proses pengamatan


terhadap variabel atau objek dan subjek penelitian tidak bisa dilakukan di satu
waktu. Artinya tidak bisa dilakukan secara bersamaan, namun hal ini tidak berlaku
jika memakai metode korelasional. 

Sebab sifatnya yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan


atau tinggi rendahnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Membuatnya bisa
9
melakukan pengamatan variabel secara bersamaan, sehingga dari segi waktu
maupun tenaga bisa dikatakan lebih efisien. 

3) Hasil Penelitian Berupa Tinggi Rendahnya Hubungan Variabel 

Hasil penelitian yang memakai metode korelasional pada dasarnya berupa


tinggi rendahnya hubungan antara dua variabel atau lebih yang diteliti. Sehingga
hasil penelitian tidak menunjukan atau menyampaikan ada tidaknya hubungan.
Jika baru disampaikan ada hubungan atau tidak ada hubungan. 

Maka bisa disimpulkan bahwa penelitian tersebut belum selesai dan masih
perlu dilanjutkan kembali. Sehingga peneliti bisa mendapatkan penelitian
korelasional yang menunjukan tinggi rendahnya hubungan dari variabel yang
diteliti. 

4) Bisa Digunakan untuk Meramalkan Variabel Lain 

Hasil penelitian yang dilakukan dengan teknik korelasional nantinya bisa


digunakan untuk menentukan variabel bebas lain. Sehingga bisa dijadikan modal
untuk melakukan penelitian lanjutan, meskipun sifatnya prediksi atau perkiraan.
Dilihat dari tinggi rendahnya hubungan variabel yang didapatkan dari penelitian
sebelumnya. 

5) Punya Sejumlah Kelebihan 

Penelitian dengan teknik korelasional ini kemudian diketahui memiliki


keunggulan yang tidak ditemukan pada penelitian eksperimental. Yakni
kemampuannya untuk menganalisis keterkaitan antara banyak variabel secara
bersamaan (simultan). Selain itu juga memberi informasi mengenai kuat tidaknya
antar variabel yang diteliti. 

10
D. Pengertian Analisis Data Kuantitatif Kasual
Penelitian kausal adalah penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat
dan sifat hubungan sebab-akibat. Penelitian kausal dapat dilakukan untuk menilai
dampak dari perubahan spesifik pada norma yang ada, berbagai proses dan lain-lain.
Studi kausal fokus pada analisis situasi atau rumusan masalah khusus untuk menjelaskan
pola hubungan antar variabel. Eksperimen adalah teknik pengumpulan data primer yang
paling populer dalam penelitian dengan rancangan penelitian kausal.

Berikut adalah beberapa hal yang menjadi ciri-ciri atau ciri khas dari penelitian korelasi
secara umum:

1) Memahami variabel mana yang menjadi penyebabnya, dan variabel mana yang
pengaruhnya

Misalnya, katakanlah pemerintah ingin mengurangi kecelakaan mobil di


jalan raya. Mereka mungkin menemukan melalui penelitian deskriptif dan
eksplorasi awal bahwa kecelakaan dan kemarahan di jalan terus meningkat selama
5 tahun terakhir.

Alih-alih secara otomatis mengasumsikan bahwa kemarahan di jalan adalah


penyebab kecelakaan-kecelakaan ini, penting untuk mengukur apakah yang
sebaliknya bisa benar. Mungkin kemarahan di jalan meningkat lebih banyak
kecelakaan karena penutupan jalur dan peningkatan lalu lintas.

Bisa juga karena pepatah lama ‘korelasi tidak menjamin penyebab.’


Mungkin keduanya meningkat karena alasan lain seperti konstruksi, kurangnya
kontrol lalu lintas yang tepat, atau masuknya driver baru.

2) Menentukan sifat hubungan antara variabel kausal dan efek yang diprediksi

Melanjutkan dengan contoh di atas, katakanlah pemerintah membuktikan


bahwa kemarahan di jalan semakin meningkatkan jumlah kecelakaan mobil di
daerah tersebut. Penelitian kausal dapat digunakan untuk dua hal.

11
Pertama, mengukur signifikansi efeknya, seperti menghitung persentase
peningkatan kecelakaan yang dapat dikontribusikan oleh kemarahan di jalan.
Kedua, mengamati bagaimana hubungan antara variabel bekerja (yaitu: driver
yang marah cenderung untuk mempercepat berbahaya atau mengambil lebih
banyak risiko, menghasilkan lebih banyak kecelakaan).

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, peneliti perlu mendeskripsikan keadaan


data dari setiap variabel ukur. Pada bagian ini memuat penjelasan tentang
apa, bagaimana, dan mengapa hasil penelitian ini diperoleh. Fungsi deskripsi data adalah
untuk mengadministrasi dan menampilkan ringkasan yang ada sehingga memudahkan
pembaca lain mengerti substansi dan makna dari tampilan data tersebut.

Analisis data yang paling sederhana dan sering digunakan oleh peneliti atau
pengembang adalah menganalisis data yang ada dengan menggunakan prinsip-prinsip
deskriptif, Memahami bahwa penelitian korelasional ini akan membandingkan dan
menentukan hubungan yang terjalin antara dua variabel atau lebih Studi kausal fokus
pada analisis situasi atau rumusan masalah khusus untuk menjelaskan pola hubungan
antar variabel. Eksperimen adalah teknik pengumpulan data primer yang paling populer
dalam penelitian dengan rancangan penelitian kausal.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.dqlab.id/metode-analisis-kuantitatif-kenali-analisis-korelasi
2. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/5519/6/BAB%20III.pdf
3. https://penelitianilmiah.com/penelitian-kausal/
4. https://www.scribd.com/document/427055862/Makalah-Analisis-Data-Kuantitatif

14

Anda mungkin juga menyukai