HOW YA N G A N
SEKOLAH PUSAT KEUNGGULAN
MODUL PEMBELAJARAN
DASAR
FOTOGRAFI
1
A D H I T YA R A M A D H A N , S . KO M
MODUL AJAR DASAR FOTOGRAFI MODUL 1 (PERTEMUAN 1-3)
ADHITYA RAMADHAN, S.KOM KELAS: X DKV
PERTEMUAN KE-1
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik mampu memahami pengertian ilmu fotografi, sejarah & jenis fotografi
dan diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
D. MANFAAT PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik nantinya :
1. Terbiasa berpikir memahami ilmu fotografi
2. Terbiasa mengklasifikasi sejarah fotografi
3. Terbiasa mengidentifikasi jenis fotografi
E. MODEL PEMBELAJARAN
Discovery Learning
F. PERTANYAAN PEMANTIK
“Pernahkan kalian melakukan kegiatan fotografi?”
“Coba ceritakan pengalaman kalian memfoto.”
“Apakah kalian tahu sejarah perkembangan fotografi?”
“Apakah kalian tahu jenis-jenis fotografi?”
H. ASESMEN
DIAGNOSTIK NON KOGNITIF DIAGNOSTIK KOGNITIF TES FORMATIF
1. Hallo guys gimana kabarnya 1. Apakah yang kalian ketahui mengenai fotografi? 1. Diskusi Kelas
hari ini? 2. Apakah kalian tahu cendikiawan muslim pertama yang 2. Menemukan
2. Bagaimana perasaan kalian menemukan dasar fotografi? siapakah beliau? solusi dari studi
belajar tatap muka? Seru ya! 3. Menurut kalian jenis-jenis fotografi itu apa saja? kasus yang
3. Bagaimana tanggapan kalian disajikan.
tentang belajar daring atau 3. Presentasi
luring?
Pengenalan Fotografi
Fotografi artinya membuat gambar dengan bantuan cahaya. Seandainya tidak ada cahaya, niscaya tidak akan
ada fotografi. Seni dalam fotografi sesungguhnya dapat menyesuaikan cahaya dengan lingkungan sekitar sehingga
dapat merekam gambar menjadi estetis. Jika berbicara mengenai fotografi, mungkin sebagian besar orang akan
mempunyai gambaran tentang wujud foto baik digital maupun dalam bentuk secarik kertas didalam kepala masing –
masing.
Sebelum lebih jelas dan detail pembahasan tentang fotografi, akan dibahas terlebih dahulu mengenai sejarah
fotografi itu sendiri. Setelah mengetahui sejarah fotografi seorang fotografi akan mengetahui sedikit banyak tentang
bagaimana dunia fotografi dalam kehidupan sehari-hari. Permulaan ditemukannya fotografi adanya penemuan kamera
obscura yang menjadi sejarah majunya teknologi dan inovasi fotografi .
Fotografi merupakan serapan dari bahasa Inggris "photography" yang berasal dari bahasa Yunani yaitu
"photos" (cahaya) dan "grafo" (melukis/menulis). Jadi, fotografi merupakan sebuah proses melukis dengan
menggunakan media cahaya. Untuk pengertian yang lebih umum, fotografi berarti proses atau metode untuk
menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut
pada media yang peka terhadap cahaya.
“FOTOGRAFI itu seni yang sangat mengasyikkan, di mana kita bisa bebas menuangkan ekspresi ke
dalam bentuk rekaman gambar yang hasilnya bisa dinikmati setiap saat. Rasa penasaran, puas,
dan senang bercampur aduk membuat suasana hati dan pikiran menjadi fresh.”
Dalam blog pribadinya, Darwis Triadi mengungkapkan bahwa sebuah foto berusaha menangkap waktu. Kamera
membekukan dan mengabadikannya. Tapi yang terekam hanyalah citra dari sebuah pemandangan di depan kamera.
Waktu selalu ada di luar foto-foto itu sehingga penafsiran sebuah foto selalu dipengaruhi oleh historisnya kapan
seseorang memandang foto tersebut.
Fotografi bisa diartikan proses, aktivitas, dan seni menciptakan gambar diam dengan cara merekam gambar
pada suatu media rekam tertentu, seperti film fotografi atau sensor gambar elektronik. Cahaya adalah unsur yang
paling berperan dalam fotografi. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Oleh sebab itu setelan kamera pada
fotografi sebenarnya adalah teknik pengaturan cahaya, baik besar/kecilnya cahaya yang masuk, maupun kecepatan
membuka/menutup lubang cahaya pada kamera. Jadi, sebenarnya simple, kan?
Sejarah Fotografi
Pada pembahasan prolog tentang fotografi ini akan di jelaskan sekilas tentang sejarah perkembangan fotogrfai.
Dalam sejarah perkembangan fotografi kali ini di jelaskan sejarah perkembangan fotografi dunia dan sejarah
perkembangan fotografi di Indonesia.
a. Sejarah Fotografi Dunia
Pada hakikatnya, fotografi merupakan teknik untuk menghasilkan gambar yang tahan lama melalui suatu reaksi
kimia yang terjadi, ketika cahaya menyentuh permukaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sejarah fotografi saat
ini berhutang banyak pada beberapa nama yang memberikan kontribusi
yang sangat berarti bagi perkembangan fotografi sampai era digital
sekarang.
1) Era 1000 M
Pada dekade 1 abad yang silam, seorang yang bernama Al-Hazen
atau Ibnul Haitam, mahasiswa berkebangsaan Arab yang menulis
bahwa citra dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang
kecil, yang sekarang dikenal sebagai kamera.
2) Era 1400 M
400 tahun kemudian, pada tahun 1400 M seoarang pelukis ternama bernama
Leonardo da Vinci juga menulis mengenai fenomena yang sama. Namun, Pada
tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista Della Porta menyebut ”camera
obscura” pada sebuah kotak yang membantu
pelukis menangkap bayangan gambar. Nama
kamera obscura diciptakan oleh Johannes
Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler
membuat desain kamera portable yang
dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera
obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap
oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar
kertas.
3) Awal abad 17
Selanjutnya seoarang Ilmuwan Italia bernama Angelo Sala menemukan
bahwa bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah
menjadi hitam. Bahkan saat itu, dengan komponen kimia tersebut ia telah
berhasil merekam gambar-gambar yang tak bertahan lama. Hanya saja
masalah yang dihadapinya adalah menyelesaikan proses kimia seteah gambar-gambar itu terekam sehingga
permanen.
4) Era tahun 1727
Pada 1727, Johan Heinrich Schuize, profesor farmasi dari Universitas di Jerman juga menemukan hal yang
sama pada percobaan yang tak berhubungan dengan fotografi. Ia memastikan bahwa komponen perak nitrat
menjadi hitam karena cahaya dan bukan oleh panas.
5) Era tahun 1800
Pada tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris, bereksperimen untuk merekam gambar
positif dari citra yang telah melalui lensa pada kamera obscura berlensa yang sekarang ini disebut kamera, tapi
hasilnya sangat mengecewakan. Akhirnya ia berkonsentrasi sebagaimana juga Schuize membuat gambar-gambar
negative pada kulit atau kertas putih yang telah disaputi komponen perak dan menggunakan cahaya matahari
sebagai penyinaran.
Pada tahun 1824, setelah melalui berbagai proses penyempurnaan oleh berbagai negara, akhirnya Joseph
Nieephore Niepee (1765-1833), seorang lithograph berhasil membuat gambar permanen pertama yang disebut
“FOTO”.
Pembuatannya dengan tidak menggunakan kamera,
melalui proses yang disebutnya Heliography atau proses
kerjanya mirip lithograph dengan menggunakan sejenis aspal
yang disebutnya Bitumen of Judea sebagai bahan kimia
dasarnya. Pada Agustus 1827, setelah saling menyurati
beberapa waktu sebelumnya, Niepee berjumpa dengan Louis
Daguerre, pria Perancis dengan beragam keterampilan tapi
dikenal sebagai pelukis. Mereka merencanakan kerjasama
untuk menghasilkan foto melalui penggunaan kamera. Tahun
1829, Niepee secara resmi bekerja sama dengan Daguerre
tetapi Niepee meninggal dunia pada tahun 1833.
Pada tanggal 7 Januari 1839, dengan bantuan seorang ilmuwan untuk memaparkan secara ilmiah, Dagurre
mengumumkan hasil penelitian. Penelitiannya selama ini kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis. Hasil
kerjanya yang berupa foto-foto yang permanen itu disebut Daguerretype yang tak dapat diperbanyak atau reprint
atau repro. Saat itu Daguerre telah memiliki foto studio komersil dan Daguereetype tertua yang masih ada hingga
kini diciptakannya tahun 1837 Tanggal 25 Januari 1839, William
Henry Fox Talbot, seorang ilmuwan Inggris memaparkan hasil
penemuannya berupa proses fotografi modern kepada Institut
Kerajaan Inggris. Berbeda dengan Daguerre, ia menemukan sistem
negative-positif (bahan dasar: perak nitrat, diatas kertas). Walaupun
telah menggunakan kamera, sistem itu masih sederhana seperti apa
yang sekarang kita istilahkan: Contact Print (print yang dibuat tanpa
pembesaran atau pengecilan).
Juni 1840, Talbot memperkenalkan Calotype perbaikan dari
sistem sebelumnnya juga menghasilkan negative diatas kertas. Dan pada Oktober 1847, Abel Niepee de St Victor
keponakan Niepee memperkenalkan penggunaan kaca sebagai base negative menggantikan kertas. Pada januari
1850, seorang ahli kimia Inggris Robert Bingham memperkenalkan penggunaan Collodion sebagai emulsi foto
yang saat itu cukup popular dengan sebutan WET_PLATE Fotografi.
Setelah berbagai perkembangan dan
penyempurnaan, penggunaan rol film mulai dikenal.
Juni 1888, George Eastman seorang berkebangsaan
Amerika menciptakan revolusi fotografi dunia hasil
penelitiannya di tahun 1877. Ia menjual produk baru
dengan merk KODAK berupa sebuah kamera box kecil
dan ringan yang telah berisi rol film (dengan bahan
kimia perak bromide) untuk 100 exposure. Bila
seluruh film diguakan, kamera ini yang diisi film
dikirim ke perusahaan Eastman untuk diproses. Setelah itu kamera dikirimkan kembali dan telah berisi rol film
yang baru.
Berbeda dengan kamera masa itu yang besar dan kurang praktis, produk baru tersebut memungkinkan siapa
saja dapat memotret dengan leluasa. Hingga kini perkembangan fotografi terus mengalami perkembangan dan
berevolusi menjadi film-film digital yang mutakhir tanpa menggunakan rol film.
Selanjutnya secara bertahap, fotografi berkembang ke arah penyempurnaan teknik dan kualitas gambarnya
sampai pada akhir abad ke-19 fotografi telah mencapai kualitas hasil yang mendekati seperti yang dikenal
sekarang.
b. Perkembangan Fotografi di Indonesia
Kassian Cephas lahir pada 15 Januari 1845 dari pasangan Kartodrono dan Minah. Ada juga yang mengatakan
bahwa ia adalah anak angkat dari orang Belanda yang bernama Frederik Bernard Fr. Schalk. Cephas banyak
menghabiskan masa kanak-kanaknya di rumah Christina Petronella Steven (siapa). Cephas mulai belajar menjadi
fotografer profesional pada tahun 1860-an. Ia sempat magang pada Isidore van Kinsbergen, fotografer yang bekerja
di Jawa Tengah sekitar 1863-1875. Tapi berita kematian Cephas di tahun 1912 menyebutkan bahwa ia belajar
fotografi kepada seseorang yang bernama Simon Willem Camerik.
Kassian Cephas memang bukan tokoh nasional yang dulunya menenteng senjata atau berdiplomasi
menentang penjajahan bersama politikus pada zaman sebelum dan sesudah kemerdekaan. Ia hanyalah seorang
fotografer asal Yogyakarta yang eksis di ujung abad ke-19, di mana dunia fotografi masih sangat asing dan tak
tersentuh oleh penduduk pribumi kala itu. Nama Kassian Cephas mungkin baru disebut bila foto-foto tentang Sultan
Hamengku Buwono VII diangkat sebagai bahan perbincangan. Dulu, Cephas pernah menjadi fotografer khusus
Keraton pada masa kekuasaan Sultan Hamengku Buwono VII. Karena kedekatannya dengan pihak Keraton, maka ia
bisa memotret momen-momen khusus yang hanya diadakan di Keraton pada waktu itu. Hasil karya foto-fotonya itu
ada yang dimuat di dalam buku karya Isaac Groneman (seorang dokter yang banyak membuat buku-buku tentang
kebudayaan Jawa) dan buku karangan Gerrit Knaap (sejarawan Belanda yang berjudul “Cephas, Yogyakarta:
Photography in the Service of the Sult Dari foto-fotonya tersebut, bisa dibilang bahwa Cephas telah memotret
banyak hal tentang kehidupan di dalam Keraton, mulai dari foto Sultan Hamengku Buwono VII dan keluarganya,
bangunan-bangunan sekitar Keraton, upacara Garebeg di alun-alun, iring-iringan benda untuk keperluan upacara,
tari-tarian, hingga pemandangan Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Tidak itu saja,
bahkan Cephas juga diketahui banyak memotret candi dan bangunan bersejarah
lainnya, terutama yang ada disekitar Yogyakarta. Berkaitan dengan kegiatan
Cephas memotret kalangan bangsawan Keraton, ada cerita yang cukup menarik.
Zaman dulu, dari sekian banyak penduduk Jawa waktu itu, hanya segelintir saja
rakyat yang bisa atau pernah melihat wajah rajanya. Tapi, dengan foto-foto yang
dibuat Cephas, maka wajah-wajah raja dan bangsawan bisa dikenali rakyatnya.
Sejarah fotografi di Indonesia dimulai pada tahun 1857, pada saat 2
orang juru foto Woodbury dan Page membuka sebuah studio foto di Harmonie,
Batavia. Masuknya fotografi ke Indonesia tepat 18 tahun setelah Daguerre
mengumumkan hasil penelitiannya yang kemudian disebutsebut sebagai awal
perkembangan fotografi komersil. Studio fotopun semakin ramai di Batavia. Dan
kemudian banyak fotografer professional maupun amatir mendokumentasikan
hiruk pikuk dan keragaman etnis di Batavia.
Masuknya fotografi di Indonesia adalah tahun awal dari lahirnya
teknologi fotografi, maka kamera yang adapun masih berat dan menggunakan
teknologi yang sederhana. Teknologi kamera pada masa itu hanya mampu merekam gambar yang statis. Karena itu
kebanyakan foto kota hasil karya Woodbury dan Page terlihat sepi karena belum memungkinkan untuk merekam
gambar yang bergerak.
Masuknya Jepang tahun 1942 juga
menciptakan kesempatan transfer teknologi ini.
Karena kebutuhan propagandanya, Jepang mulai
melatih orang Indonesia menjadi fotografer untuk
bekerja di kantor berita mereka, Domei. Mereka inilah,
Mendur dan Umbas bersaudara, yang membentuk
imaji baru Indonesia, mengubah pose simpuh di kaki
kulit putih, menjadian”. manusia merdeka yang
sederajat. Foto-foto mereka adalah visualvisual khas
revolusi, penuh dengan kemeriahan dan optimisme,
beserta keserataan antara pemimpin dan rakyat biasa.
Inilah momentum ketika fotografi benar-benar
“sampai” ke Indonesia, ketika kamera berpindah tangan dan orang Indonesia mulai merepresentasikan dirinya
sendiri.
Banyak karya-karya fotografer maupun masyarakat awam yang dibuat pada masa awal perkembangan
fotografi di Indonesia tersimpan di Museum Sejarah Jakarta. Seperti namanya, museum ini hanya menghadirkan
fotofoto kota Jakarta pada jaman penjajahan Belanda saja. Karena memang perkembangan teknologi fotografi
belum masuk ke daerah.
1. Fotografi sudah dikenal dari jaman dahulu kala. Kehadiran fotografi sebagai dokumentasi dari
peristiwa yang terjadi di peradaban manusia. Perjalanan fotografi sudah mencapai beradab-abad.
Buatlah gambar peta konsep perjalanan sejarah fotografi beserta para penemunya?
2. Setelah membaca mengenai sejerah fotografi tuliskan yang kalian ketahui tentang Daguerretype?
3. Penyempurnaan hasil foto dengan proses pengambilan cahaya terjadi pada bulan Juni 1888 oleh George
Eastman. Jelaskan apa yang terjadi pada saat itu?
4. Bagaimana awal sejarah perkembangan fotografi di Indonesai menurut kalian pahami?
PERTEMUAN KE-2
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis fotografi dan diterapkan dalam
kehidupan sehari – hari.
D. MANFAAT PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik nantinya dapat :
1. Terbiasa mengidentifikasi jenis-jenis fotografi
2. Terbiasa mempraktikan jenis-jenis fotografi dalam kehidupan
E. MODEL PEMBELAJARAN
Discovery Learning
F. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernahkah kalian apa saja jenis-jenis fotografi yang pernah kalian lihat?
1. LANDSCAPE PHOTOGRAPHY
3. POTRAIT PHOTOGRAPHY
Tidak seperti banyak gaya fotografi lain, subjek fotografi potret seringkali model non-profesional. potret Keluarga
memperingati acara-acara khusus, seperti wisuda atau pernikahan, mungkin secara profesional diproduksi atau
mungkin vernakular dan yang paling sering dimaksudkan untuk melihat pribadi bukan untuk pameran umum.
5. FASHION PHOTOGRAPHY
Street Photography atau fotografi jalanan adalah aliran fotografi yang menarik.
Sedikit berbeda dengan fotojurnalistik yang fokusnya mengabadikan momen
puncak/klimaks. Street photography bertujuan untuk merekam kegiatan sehari-
hari.Menurut Thomas Leuthard, “street photography hanyalah dokumentasi
kehidupan di depan umum dengan cara yang jujur”. Street photography
menggunakan sebuah teknik dari ( straight photography atau pure photography# ) yang di dalamnya menunjukkan
suatu visi atau tujuan yang murni dari suatu hal seperti cerminan dari kondisi masyarakat. Fotografi jalanan juga
merupakan salah satu aliran dalam fotografi yang dalam pengambilan gambarnya lebih mengutamakan objek.
7. JOURNALISM PHOTOGRAPHY
1. Terdapat banyak genre pada fotografi, tuliskan jenis fotografi apa yang menjadi daya tarik anda, tuliskan
alasannya.! (boleh lebih dari 1)
2. Tuliskan pengertian & cari contoh dari jenis fotografi : Comercial Advertising photograph, Toys photography,
Food photography !
PERTEMUAN KE-3
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelari materi ini siswa mengetahui mengenai passion fotografer serta menjadi termotivasi siswa
untuk dapat belajar & menjadi fotografer serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari & dimasa yang
akan datang.
D. MANFAAT PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik nantinya :
1. Terbiasa memahami passion fotografer
2. Terbiasa memiliki budaya kerja sebagai fotografer
3. Terbiasa memiliki keterampilan & tanggung jawab sebagai fotografer
E. MODEL PEMBELAJARAN
Discovery Learning
F. PERTANYAAN PEMANTIK
“Menurut pengamatan kalian apa saja pekerjaan seorang fotografer?”
“Coba ceritakan apa saja budaya kerja seorang fotografer?”
“Menurut pengamatan anda bagaimana prospek menjadi seorang fotografer?”
4. Kepribadian Fotografer
• Aktif Belajar, Memahami implikasi dari
informasi baru untuk dasar pengambilan
keputusan dan penyelesaian masalah
sekarang maupun di masa datang.
• Sensitivitas Masalah, Kemampuan untuk
memberitahu ketika terdapat sesuatu yang
salah atau mungkin salah. Hal ini tidak
melibatkan penyelesaian masalah, hanya
mengetahui jika terdapat suatu masalah.
• Persuasi, Membujuk orang lain untuk
mengubah pikiran dan perilaku mereka.
• Kreatif, Kemampuan berimajinasi dan menciptakan ide-ide orisinil terutama terkait pekerjaan yang
bersifat artistik.
• Memiliki rasa ingin tahu yang besar. Memiliki inisiatif dan kreatif. Teliti dan cermat. Jeli dan peka. Nalar
dan logika yang baik, berjiwa besar dan memiliki atitude yang baik
• Obyektif, adil, jujur dan bisa dipercaya, Mudah menyesuaikan diri dan pandai bergaul.
5. Prospek Kerja Fotografer
Peluang mejadi seorang Fotografer akan selalu terbuka, karena Kebutuhan Fotografi di Banyak Lini
Kehidupan. Banyak instansi pemerintah maupun perusahaan yang membutuhkan tenaga dokumentasi untuk
promosi, produk, atau yang lainnya. Meskipun demikian, sebagian besar fotografer bekerja lepas atau
mendirikan studio sendiri. Beberapa profesi fotografer pun beragam, mulai dari Freelance Photographer
Photojournalist, Fine Art Photographer, Fashion Photographer, juga:
• Event Photographer • Perlengkapan Kamera dan Fotografi
• Wedding Photographer • Operator kamera Televisi
• Product Photographer • Video, Film Editor Film
• Commercial Photographer • Video Kurator Seni
• Industrial Photographer • Content Creator Digital
• Digital Image • Creative Group Head
• Technician Teknisi
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, seorang fotografer dapat bekerja di berbagai bidang. Tak hanya itu,
dalam tiap bidang juga profesi ini memiliki jenis pekerjaannya sendiri. Yuk simak apa saja contohnya :
1. Fotografer pernikahan
Sesuai dengan namanya, profesi ini berarti mereka
yang secara khusus melakukan pekerjaan fotografi pada
acara pernikahan. Mereka bisa saja tergabung dalam
suatu agency, wedding organizer, atau bahkan freelance.
Sebagai seorang fotografer pernikahan, tentu saja mereka
berkomunikasi dengan klien dari sebelum pernikahan
dilangsungkan.
Mereka bertanggung jawab tak hanya hasil foto pada saat
momen pernikahan berlangsung, tetapi juga saat rangkaian acara lainnya.
Biasanya pekerjaan dimulai dari pre-wedding, akad nikah, dan resepsi pernikahan itu sendiri. Mereka haruslah mampu
mengambil berbagai momen disaat pernikahan.
Sering kali, momen yang ada di pernikahan terjadi dengan spontan. Ini mengharuskan seseorang menjadi tanggap
akan keadaan sehingga momen tersebut tidak terlewatkan begitu saja.
2. Fotografer fashion
Seorang fotografer fashion bertanggung jawab
memberikan foto terhadap suatu produk fashion. Inilah
yang menyebabkan mereka akan sering berkomunikasi
dengan model, penata busana, makeup artist,
hingga desainer. Biasanya, mereka dibutuhkan di
perusahaan-perusahaan produsen fashion,
atau marketplace fashion. Namun, bisa juga
perusahaan-perusahaan tersebut menyewa
seorang freelancer untuk mengambil gambar.
Berbeda dengan fotografer pernikahan yang
pekerjaanya sering berada di luar studio,
fotografer fashion justru banyak berkutat di dalam studio.
Hal ini disebabkan karena untuk memfoto produk fashion membutuhkan pencahayaan dan peralatan yang biasanya
hanya dimiliki oleh studio.
3. Travel photographer
Apabila kamu adalah orang hobi berjalan-jalan sambil
mengabadikan momen, mungkin ini adalah pekerjaan yang cocok
untuk kamu.
Ya, seorang travel photographer adalah mereka yang bekerja
mengambil sebuah foto dari tempat-tempat yang mereka
kunjungi.
Biasanya, hasil foto yang mereka hasilkan dimasukkan kedalam
pameran. Namun, bisa pula mereka menjual hasil karyanya ke
majalah-majalah tentang pariwisata atau sejenisnya.
1
4. Photo journalist
Dilansir dari Career Explorer, dijelaskan bahwa seorang photo
journalist atau fotografer jurnalistik adalah mereka yang bertanggung jawab
mengambil foto, mengedit, dan menampilkanya pada media jurnalistik
dengan tujuan menjelaskan suatu peristiwa.
Biasanya, seorang
mereka bekerja pada
sebuah media seperti
majalah, koran, atau media online. Tak menutup kemungkinan
mereka adalah seorang freelancer yang mengirimkan hasil
fotonya untuk suatu media.
5. Fotografer Makanan
Kamu pasti sering melihat menu di suatu restoran
dengan foto makanan yang menggugah selera. Itu adalah hasil
kerja dari seorang fotografer makanan.
Tak hanya bekerja untuk restoran, seorang profesi ini bisa juga memberikan jasanya untuk hal lain. Cukup sering
seorang mereka bekerja di sebuah agensi periklanan.
Profesi ini pun paling tidak harus memiliki pengetahuan tentang bahan-bahan makanan.
Hal ini untuk menghindari adanya bahan yang rusak atau tidak tercitrakan dengan baik saat proses pemotretan.
Mereka juga berkaitan erat dengan blogger makanan, food stylist, atau pemilik restoran itu sendiri.
6. Sport photographer
Hampir sama dengan photo journalist,
profesi ini juga bertanggung jawab mengambil foto,
mengedit, dan menampilkannya pada media dengan
tujuan menyampaikan cerita akan suatu kejadian
selama perhelatan olahraga.
Biasanya, mereka memiliki akses khusus ketika terjadi
perhelatan olahraga agar dapat memberikan hasil
foto terbaiknya.
Itulah informasi tentang karier seorang fotografer
dan serba-serbinya. Meski fotografi kerap dianggap
sebagai hobi, bukan berarti hal itu tidak bisa menjadi
profesi.
2
K. DAFTAR PUSTAKA
Muhajidin, Irfan dan Bakri Maulana. (2019). Fotografi. Jakarta : Direktorat Pembinaan SMK
Adimodel. (2019). Photography For Beginner. Jakarta : Gramedia
https://www.gramedia.com/pendidikan/profesi-fotografer
Youtube : https://www.youtube.com/c/AdhityaRamadhan07
5. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pembelajaran kali ini. (Ekspresikan lah pada emoticon berikut.
A B C D
7. Tingkat pemahaman saya pada materi ini (Ekspresikan lah pada emoticon berikut)
A B C D
8. Apakah penyampaian materi oleh guru saat pembalajaran dikemas menarik (Ekspresikan lah pada emoticon
berikut)
A B C D
9. Saya akan lebih semangat lagi di pembelajaran berikutnya (Ekspresikan lah pada emoticon berikut)
A B C D
3
10. Tuliskan 3 Hal penting yang saya pelajari pada materi kali ini !